F A T W A MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR : 01 TAHUN 2010 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
F A T W A MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR : 5 TAHUN 2010 TENTANG

F A T W A MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR : 03 TAHUN 2011 TENTANG

FATWA NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG KEDUDUKAN HASIL HARTA WAKAF MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS TAUKIL WALI NIKAH VIA TELEPON

FATWA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG PEMAHAMAN, PEMIKIRAN, PENGAMALAN DAN PENYIARAN AGAMA ISLAM DI ACEH MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

KEPUTUSAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR : 04 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27

F A T W A MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR : 8 TAHUN 2010 TENTANG PENGUATAN EKONOMI SYARIAH DAN

F A T W A MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA,

MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki

FATWA NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN UMUM MENURUT PERSPEKTIF ISLAM MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 17 Tahun 2013 Tentang BERISTRI LEBIH DARI EMPAT DALAM WAKTU BERSAMAAN

K E P U T U S A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR : 05 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM KERJA KOMISI MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

FATWA MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR 06 TAHUN 2013 TENTANG STUNNING, MERACUNI, MENEMBAK HEWAN DENGAN SENJATA API DAN KAITANNYA DENGAN HALAL,

FATWA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG SENI BUDAYA DAN HIBURAN LAINNYA MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW juga telah memerintahkan agar orang-orang segera

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari kaum laki-laki dan perempuan

PERANAN WALI NIKAH SIRI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mulia dibanding makhluk lainnya. Manusia memiliki fitrah untuk saling

KEPUTUSAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NO 01 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR ULAMA ACEH. Bismillahirrahmanirrahim

Munakahat ZULKIFLI, MA

KEPUTUSAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG HASIL RAPAT KOORDINASI MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HAKIM PENGADILAN AGAMA. MALANG NOMOR 0038/Pdt.P/2014/PA.Mlg

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologi, al mal berasal dari kata mala yang berarti condong atau

FATWA MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR 09 TAHUN TENTANG ZAKAT KELAPA SAWIT, SARANG BURUNG WALET DAN HASIL TAMBANG e

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM

KEPUTUSAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG HASIL RAPAT KOORDINASI - II MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENARIKAN KEMBALI HIBAH OLEH AHLI WARIS DI DESA SUMOKEMBANGSRI KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO

P U T U S A N Nomor: 74/Pdt.G/2010/MS.Aceh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

NOMOR : U-287 TAHUN Bismillahirohmanirohimi. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, setelah : MENIMBANG :

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berlainan jenis antara laki-laki dan perempuan serta menjadikan hidup

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM

P E N E T A P A N. Nomor XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembahasan perwalian nikah dalam pandangan Abu Hanifah dan Asy-

PENETAPAN Nomor: X/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Konversi Akad Murabahah

BAB III KONSEP MAQASID ASY-SYARI AH DAN PENCEGAHAN TERHADAP NIKAH DI BAWAH TANGAN

PENETAPAN Nomor 0014/Pdt.P/2014/PA.Pkc

KEPUTUSAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG HASIL RAPAT KOORDINASI - II MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH TAHUN 2014

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG ISBAT NIKAH. Mengisbatkan artinya menyungguhkan, menentukan, menetapkan

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

H.M.A Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.6

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB III Rukun dan Syarat Perkawinan

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

diajukan oleh pihak :

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

PENGAJIAN PENCERAH LAZISMU & MAJELIS TABLIGH PDM SURABAYA

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

IMPLIKASI PERKAWINAN YANG TIDAK DI DAFTARKAN DI KANTOR URUSAN AGAMA DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM DI INDONESIA

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan penelitian penyusun sebagaimana pembahasan pada bab. sebelumnya, selanjutnya penyusun memaparkan beberapa kesimpulan

T A U S H I Y A H MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR : 06 TAHUN 2011 TENTANG

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

Waris Tanpa Anak. WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006)

$!%#&#$ /0.#'()'*+, *4% :;< 63*?%: #E Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL

Permohonan Cerai Talak antara pihak-pihak ; LAWAN. Termohon ;--

BAB I PENDAHULUAN. menganjurkan manusia untuk hidup berpasang-pasangan yang bertujuan untuk

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN AHLI WARIS

BAB IV ANALISIS PERNIKAHAN DALAM MASA IDDAH. A. Analisis Pemikiran Pernikahan dalam Masa Iddah di Desa Sepulu Kecamatan

TINJAUAN YURIDIS ANAK DILUAR NIKAH DALAM MENDAPATKAN WARISAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN MUT AH DALAM PUTUSAN MA RI NO. REG. 441 K/ AG/ 1996

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

K E P U T U S A N MUSYAWARAH BESAR ULAMA ACEH MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR : 4 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM KERJA MPU MASA BAKTI

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. menjadi khalifah Allah di bumi, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur an surat

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

P U T U S A N. Nomor: 0133/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

WASIAT WAJIBAH DAN PENERAPANNYA (Analisis Pasal 209 Kompilasi Hukum Islam)

P U T U S A N. Nomor : XXX/Pdt.G/2012/MS-Aceh

MAKALAH ISLAM. Urgensi Perjanjian Suci Dalam Perkawinan

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad)

Dan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kep

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG MAISIR (PERJUDIAN) BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2013/PTA. Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

BAB I PENDAHULUAN. menghimpit, menindih atau berkumpul, sedangkan arti kiasanya ialah watha

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Prosedur Pengajuan Izin Poligami Di Pengadilan Agama

TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN ANAK DAN ORANG TUA DILIHAT DARI UNDANG UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN HUKUM ISLAM

SOAL SEMESTER GANJIL ( 3.8 )

NIKAH SIRI DARI SUDUT PANDANG HUKUM ISLAM*

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB IV ANALISIS PANDANGAN TOKOH MUI JAWA TIMUR TERHADAP PENDAPAT HAKIM PENGADILAN AGAMA PASURUAN TENTANG STATUS ISTRI SETELAH PEMBATALAN NIKAH

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

PEMBAGIAN WARISAN. Pertanyaan:

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1974 (1/1974) Tanggal: 2 JANUARI 1974 (JAKARTA)

PROFIL MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

NIKAH MUT AH. Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah :

Transkripsi:

F A T W A MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR : 01 TAHUN 2010 TENTANG NIKAH e SIRI Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, dalam Sidang Paripurna I, pada 5 7 Jumadil Akhir 1431 H / 19-21 Mei 2010 M, setelah : MENIMBANG: a. bahwa akhir-akhir ini banyak praktek nikah siri dan semakin gencarnya pembicaraan tentang rancangan aturan yang mengenakan sanksi kepada pelaku nikah siri; b. bahwa hal tersebut telah meresahkan masyarakat karena belum ada kepastian hukum syari at tentang itu; c. bahwa untuk itu, MPU memandang perlu menetapkan fatwa tentang hukum nikah siri. MENGINGAT: 1. Firman Allah SWT., : a. Surat An-Nisa ayat 21. Artinya: Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, Padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu Perjanjian yang kuat. Disini, Allah SWT menyifatkan aqad nikah sebagai mitsaqan ghalizhan: dengan makna: Atas dasar ini pula, dokumen perjanjian-penjanjian besar dalam bahasa Arab diistilahkan dengan wastiiqah, seperti: b. Surat An Nisa ayat 59. Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benarbenar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. 1 Ath-Thabary, Jld.8, hal. 127, Juga: Syeikh Ibrahim Asy-Syarqawy, Az-Zawajul Urfi, hal.37 1

Termasuk ke dalam Ulil Amri adalah umara 2, yang dalam penggertian modern termasuk DPR-RI, DPRA dan Pemerintah. c. Surat Ar-Rum ayat 21 Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. Mawaddah dan rahmat adalah tujuan utama dari perkawinan dan kedua keadaan tersebut sangat sulit terwujud bila satu sama lain tidak diikat dengan ikatan termasuk ikatan yang tertulis sehingga menjadi alat bukti di peradilan. d. Surat Al Baqarah ayat 279 2. Hadits Artinya : Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. Untuk lebih terjamin tidak terjadinya kedhaliman dalam kehidupan termasuk kehidupan rumah tangga perlu adanya perikatan yang dapat dijadikan alat bukti di peradilan. Hadits Nabi S.A.W.; antara lain: a. Hadits Riwayat Dar al Quthni: Hadits ini menjelaskan bahwa dalam suatu pernikahan harus ada calon suami, wali, dua saksi yang adil. Ini kurang lengkap, karena ulama telah ijmak, dalam suatu aqad, disamping unsur-unsur tersebut mesti ada (ijab dan qabul). b. Hadits Riwayat Ahmad dan Tirmizi : Di dalam hadits ini Rasulullah saw memerintahkan untuk mengumumkan pernikahan dan memukul rebana, yang berarti melarang nikah sembunyi-sembunyi (siri). c. Hadits Riwayat Imam Malik: 2 Qanun Prov NAD No.9 Tahun 2003 tentang Hubungan Kerja Majelis Permusyawaratan dengan Eksekutif, Legislatif dan Instansi Lainnya. 2

Dalam riwayat ini, dijelaskan, nikah yang hanya disaksikan oleh saksi seorang laki laki dan seorang perempuan adalah tidak memenuhi persyaratan saksi. Ini juga termasuk salah satu bentuk nikah siri, yang kalau dihahadiri Umar bin Khaththab pasti beliau akan merajamnya. d. Hadits Riwayat Ibn Majah : Hadits ini menjelaskan bahwa Rasulullah saw membenci nikah siri, sehingga beliau menyarankan untuk dipukul duf dan menyanyi: Atainaakum, atainaakum, fahayyinaa nuhayyikum. e. Hadits Riwayat Ibnu Majah ( ) Hadits ini melarang seseorang berlaku aniaya terhadap atau dianiaya oleh orang lain. Untuk lebih terjaminnya tidak terjadinya penganiyaan. 3. Kaidah Fiqh, antara lain : a. 4 Perlakuan sebagian besar suami yang melangsungkan nikah siri dapat menyusahkan atau memudharat isteri dan anak. Seandainya, tidak ada dalil dalil lain yang menyuruh catat dan permaklumkan aqad nikah, kaidah fiqhiyyah di ataspun sudah cukup adanya. b. Menutup jalan menuju kepada larangan ( ) Untuk menutup jalan kepada kejahatan seperti tidak membayar nafkah tidak membiayai pendidikan anak dan sebagainya itulah sebetulnya perlu adanya pencatatan nikah. 4. Peraturan Perundang-undangan: a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, tentang Perkawinan. b. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. c. Kompilasi Hukum Islam. MEMPERHATIKAN: 1. Pendapat para ulama; antara lain : a. Lembaga Fatwa Al-Azhar Kairo memperhatikan Akte Nikah dalam berfatwa. 5 b. Mufti Negara Mesir dalam melandaskan fatwanya kepada Akte Nikah. 6 3 Sunan Ibnu Majah, Juz I, Beirut, Darul Fikr, Thn. 1994, hal. 736 4 Lihat Asybah Wan Nadzaair, Lis Sayuuthi. 5 Fatwa Al-Azhar jilid 2, hal. 411, (Dalam makalah Tgk. H. Muslim Ibrahim Ketua MPU Aceh dgn judul Nikah Siri Dalam Pandangan Syariat Islam). 3

2. Kenyataan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, sebagai akibat negatif dari nikah yang tidak tercatat (siri), antara lain: a. Secara hukum isteri tidak di layani oleh pengadilan Agama karena tidak mempunyai bukti atas tuntutan nafkah bila ditelantarkan, tidak berhak atas warisan bila meninggal, tidak berhak atas harta bersama (gonogini), tidak berhak atas nafkah dalam iddah dan tidak berhak atas mut ah bila terjadi perceraian. b. Anak-anak juga, secara hukum menerima akibat/ kerugian yang banyak, antara lain: tidak mempunyai bukti untuk menuntut hak mencatumkan nama ayah dibelakang namanya, ayahnya tidak dapat menjadi wali nikah; tidak dapat menuntut nafkah, bila ayahnya lalai; tidak dapat menerima warisan, bila ayahnya meninggal; karena ayahnya tidak diakui menurut hukum; dan hubungan kekerabatan hanyalah ke pihak ibu, karena tidak ada bukti tertulis seperti akte nikah. 3. Pendapat dan pikiran yang berkembang dalam sidang Komisi Fatwa tanggal 28 April 2010, setelah membaca: a. Makalah Nikah Siri (Dalam Pandangan Syariat Islam) Oleh Tgk. H. Muslim Ibrahim Ketua MPU Aceh. b. Tahkim dan Tauliyah oleh Tgk.H.M. Daud Zamzamy MPU Aceh. c. Nikah Siri (Tinjauan dari Segi Hukum dan Perudang-undangan serta Realita dalam Masyarakat) oleh Drs. Idris Mahmudy, SH, MH Ketua Mahkamah Syar iyah Aceh. 4. Pendapat dan pikiran yang berkembang dalam Sidang Dewan Paripurna I tahun 2010, yang berlangsung di Banda Aceh, dari tanggal 19 sd 21 Mei 2010. Dengan bertawakkal kepada Allah SWT M E M U T U S K A N MENETAPKAN : FATWA TENTANG HUKUM NIKAH SIRI PERTAMA : Nikah Siri adalah nikah yang dilaksanakan bukan dihadapan petugas pencatat nikah dan tidak didaftar pada Kantor Urusan Agama Kecamatan atau instansi lain yang sah. KEDUA : Dalam pandangan Syara, nikah siri tersebut ada yang sah dan ada yang tidak sah; a. Nikah Siri yang sah adalah Nikah Siri yang lengkap rukun dan syarat-syaratnya; b. Nikah Siri yang tidak sah adalah nikah siri yang tidak sempurna rukun dan syarat syaratnya. KETIGA : a. Pencatatan nikah bukan rukun dan syarat sah nikah. b. Akad nikah siri yang sah wajib dilapor oleh mempelai (suami/isteri) untuk dicatat dan petugas pencatat nikah wajib mencatatnya. c. Pencatatan nikah siri yang sah dapat dilakukan setelah akad nikah 6 Fatwa Mu ashirah, jilid. 1, hal.93 (Dalam makalah Tgk. H. Muslim Ibrahim Ketua MPU Aceh dgn judul Nikah Siri Dalam Pandangan Syariat Islam). 4

dalam batas waktu tidak ditentukan dan kepada petugas pencatat wajib mempermudah pelaksanaan nya. d. Para pelaku nikah siri yang tidak sah perlu dikenakan sanksi. Ditetapkan di Pada tanggal : Banda Aceh : 7 Jumadil Akhir 1431 H 21 Mei 2010 M MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Ketua, Prof. Dr. Tgk. H. Muslim Ibrahim, MA Drs.Tgk.H.Ismail Yacob Tgk.H.M. Daud Zamzamy Drs.Tgk.H.Gazali Mohd Syam 5