BAB 1 PENDAHULUAN. syariah menjadi sebuah kebutuhan primer. Hal ini karena agama Islam mengatur. ALLAH SWT dan tolong menolong antar sesama.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang bertujuan

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat diambil kembali sebagai tebusan. Gadai

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berkaitan untuk menambah fungsi dari bank selain fungsi bank yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah pembiayaan yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syari ah baik

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi terjaminnya barang dan jasa dan memanfaatkan nikmat-nikmat yang Allah

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi alam semesta. Oleh

TANGGUNG JAWAB MURTAHIN (PENERIMA GADAI SYARIAH) TERHADAP MARHUN (BARANG JAMINAN) DI PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SYARIAH UJUNG GURUN PADANG

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. PEGADAIAN. sejarah pegadaian di indonesia, berasal dari Bank Van Leening zaman VOC. 1 Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. membeli atau membayar berbagai keperluan. Dan yang menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pinjam meminjam menjadi salah satu cara terbaik untuk

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai syariah dalam operasional kegiatan usahanya. Hal ini terutama didorong

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk membantu kegiatan-kegiatan ekonomi. Bank dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah S.W.T. sebagai khalifah untuk memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. Laju perkembangan ekonomi syari ah di Indonesia dari hari ke hari mengalami

BAB I PENDAHULUAN. yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya kajian dan publikasi prinsip-prinsip dan praktik-praktik mengenai

ANALISIS PELAKSANAAN GADAI EMAS DENGAN AKAD RAHN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB III OBJEK PENELITIAN : PERUM PEGADAIAN PUSAT. Alamat : Jalan Kramat Raya No. 162 Jakarta Pusat Fax : (021) ,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STAIN Ponorogo Press, 2010, h Agustina Wulansari, "Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah Pada PT

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara semakin. meningkat pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. menolong, orang yang kaya harus menolong orang yang miskin, orang yang. itu bisa berupa pemberian maupun pinjaman dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan emas semakin lama disimpan harganya semakin tinggi. Perlahan tapi

Rahn - Lanjutan. Landasan Hukum Al Qur an. Al Hadits

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Karena itulah sangat perlu sekali kita mengetahui aturan islam dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. jaminan hidup, dan lenyapnya rasa saling tolong-menolong antara satu

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dan suatu sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara modern, tak luput

BAB I PENDAHULUAN. barang berharganya. Tidak mengherankan bila yang datang ke kantor pegadaian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. muamalah Islam dalam suatu transaksi atau dalam suatu bisnis. 2

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perdagangan saham, valuta asing, dan surat berharga lainnya pun telah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli.

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Pelembagaan Bisnis gadai pertama kali di Indonesia sejak Gubernur

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perekonomian, seperti perkembangan dalam sistim perbankan. Bank

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. merek, harga, dan pelayanan yang terbaik. Dengan demikian agar suatu. persaingan, maka penting bagi perusahaan tersebut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

BAB III DATA PERUSAHAAN. Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN AR-RAHN USAHA MIKRO (ARRUM) PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada saat Inggris

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Setiap manusia memiliki kebutuhan yang beragam dalam kehidupannya.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pegadaian berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia (sekarang

Rahn /Gadai Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli hukum Islam memberikan pengertian harta ( al-maal ) adalah. disimpan lama dan dapat dipergunakan waktu diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kegiatan perkreditan dapat terjadi dalam segala aspek kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB I PENDAHULUAN 2002), 8. Persada, 2009), Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jasa perbankan dikeluarkan oleh bank syariah untuk nasabah dan

HILMAN FAJRI ( )

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kegiatan ekonomi saat ini, kebutuhan akan pendanaan pun

BAB I PENDAHULUAN. mengatur semua aspek, baik dalam sosial, ekonomi, dan politik maupun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang sempurna dengan Al-Qur an sebagai sumber

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk yang beragama Islam terbesar di dunia. Kehadiran sarana investasi dan perniagaan yang berbasis syariah menjadi sebuah kebutuhan primer. Hal ini karena agama Islam mengatur secara ketat dalam perniagaan, jangan sampai mengandung riba dan menyakiti orang lain. Karena tujuan bermuamalah adalah untuk mencapai keridhaan ALLAH SWT dan tolong menolong antar sesama. Salah satu bentuk perwujudan sistem adalah dengan berdirinya lembagalembaga keuangan syariah. Peranan dan kedudukan lembaga keuangan syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi kerakyatan. 1 Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. 1 Akhmad Hasan Ridwan, BMT dan Bank Islam Instrumen Lembaga Keuangan Syariah, (Bandung : Pustaka Bani Quraisyi, 2004), h.113. 1

2 Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) dan sekarang sesuai dengan PP.No.43/2005 maka perubahan Badan Hukum dari Perusahaan Umum (perum) Pegadaian menjadi Perusahaan Perseroan (persero) dan telah dibahas dan disetujui oleh Menteri Keuangan dengan surat Nomor S- 591/MK.06/2009 tanggal 5 Oktober 2009 dan Menteri BUMN dengan surat Nomor S-801/MBU/2009 tanggal 5 November 2009. Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat semakin dirasakan oleh masyarakat, meskipun perusahaan membawa misi public service obligation, ternyata perusahaan masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan kepada Pemerintah, disaat mayoritas lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak menguntungkan. Keberadaan Pegadaian Syariah pada awalnya didorong oleh perkembangan dan keberhasilan lembaga-lembaga keuangan syariah. Di samping

3 itu, juga dilandasi oleh kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap hadirnya sebuah pegadaian yang menerapkan prinsip-prinsip syariah. Hadirnya Pegadaian Syariah sebagai sebuah lembaga keuangan formal yang berbentuk unit dari perum pegadaian di Indonesia merupakan hal yang menggembirakan. Pegadaian Syariah bertugas menyalurkan pembiayaan dalam bentuk pemberian uang pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan berdasarkan hukum gadai syariah. Dalam fikih muamalat, perjanjian gadai di sebut Rahn. Landasan hukum Rahn atau landasan pinjam meminjam dengan jaminan (barang) adalah firman Allah: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (al- Baqarah : 283)

4 Praktik gadai telah ada sejak zaman Rasullulah SAW. Sebagaiman yang dijelaskan dalam hadis; ع ن عا ءشة رض هللا عنها اشتري النب صل هللا عليه و سلم من يهىد طعاما ال أجل ورمنه درعه Dari Aisyah ra dia berkata: Rasulullah saw. membeli makanan dari orang yahudi dengan tidak secara tunai, lalu beliau menggadaikan baju besi miliknya kepada si yahudi itu, 2 Dari hadis itu diketahui bahwa gadai pada dasarnya untuk kepentingan yang sifatnya mendesak seperti untuk keperluan konsumsi, pendidikan, kesehatan, maupun keperluan lain yang umumnya sangat dibutuhkan bagi kalangan masyarakat. Perkembangan Pegadaian Syariah sekarang ini sangatlah pesat mengingat banyak berdirinya Pegadaian Syariah di kota Banjarmasin. Praktik gadai syariah ini sangat strategis mengingat citra pegadaian memang telah berubah sejak enam sampai tujuh tahun terakhir. Pegadaian, kini bukan lagi dipandang tempatnya masyarakat kalangan bawah mencari dana di kala anaknya sakit atau butuh biaya sekolah. Lembaga Pegadaian Syariah saat ini juga tempat para pengusaha mencari dana segar untuk kelancaran bisnisnya. 3 Dalam kelancaran bisnisnya, kesuksesan pegadaian tidak terlepas dari perilaku konsumen, pada studi ini dikenal bahwa perilaku konsumen dalam h. 538. 2 Ahmad Sunarto, Terjemahan Sahih Bukhari, (Semarang: CV. Asy-Sifa, 1991) Jilid III, 3 Zainudin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h.19.

5 memilih bertransaksi di Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain produk, harga, promosi, tempat, dan pelayanan yang masing-masing dapat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumen. Konsumen membuat banyak keputusan pembelian setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan pembelian konsumen secara sangat rinci untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, dan mengapa mereka membeli. Pemasar dapat mempelajari pembelian konsumen yang sebenarnya untuk menemukan apa yang mereka beli, dimana, dan berapa banyak. 4 Mengenali perilaku konsumen tidaklah mudah, kadang mereka terus terang menyatakan kebutuhan dan keinginannya, namun sering pula mereka bertindak seenaknya. Mungkin mereka tidak memahami motivasi mereka secara mendalam, sehingga mereka sering pula bereaksi untuk mengubah pikiran mereka pada menit-menit terakhir sebelum akhirnya melakukan keputusan pembelian. 5 Pengambilan keputusan konsumen, baik langsung maupun tidak langsung akan melibatkan orang lain dalam pengambilan keputusannya. Pentingnya masalah perilaku konsumen dalam memilih pegadaian syariah cabang kebun bunga Banjarmasin, maka dalam penelitian ini penulis merasa perlu meneliti lebih lanjut yang akan berjudul: faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku 4 Philip Kotler, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2008), h. 158. 5 Nugroho J Setiadi, Perilaku Konsumen (Jakarta: Kencana, 2003), h.1.

6 konsumen dalam memilih Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui: 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin? 2. Faktor mana yang paling dominan dalam mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah 1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin yang dilihat dari dimensi produk, harga, promosi, tempat dan pelayanan. 2. Untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan dalam mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin.

7 D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai: 1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya yang ingin mengetahui permasalahan ini secara lebih mendalam. 2. Bahan informasi ilmiah bagi siapa saja yang ingin melakukan penelitian selanjutnya dari sudut pandang yang berbeda. 3. Praktisi ekonomi Islam yang terjun dalam lembaga keuangan syariah mampu meningkatkan peranannya dalam peningkatan keuntungan dan produktivitas kerja lembaganya. 4. Menambah bahan kepustakaan bagi fakultas syariah serta perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin dan bagi pihak lain yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini. E. Definisi Operasional 1. Konsumen adalah pemakai produk, pembeli produk. 6 Yang dimaksud peneliti adalah konsumen atau nasabah dari Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin yang melakukan transaksi di Pegadaian Syariah. 6 Umi Kulsum Dan Windy Novia,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Kasikho: Surabaya, 2006), h.391.

8 2. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. 3. Pegadaian Syariah adalah lembaga keuangan yang bergerak di bidang gadai. Pegadaian syariah merupakan lembaga keuangan non bank yang tidak hanya mengeluarkan produk pemberian pinjaman atau pembiayaan atas dasar hukum gadai, namun juga memberikan layanan jasa seperti penaksiran nilai barang, penitipan barang (ijarah) dan fasilitas penjualan emas yang memiliki sertifikat jaminan sebagai bukti kualitas dan keahliannya. F. Kajian Pustaka Dari hasil penelusuran yang penulis lakukan, kajian penelitian yang mengangkat tema tentang Pegadaian Syariah ini memang sudah ada sebelumnya. Menurut data yang penulis kumpulkan, penelitian tersebut antara lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Yusuf (Muamalat/0101144458) yang berjudul pengelolaan Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin Timur. Disini penulis meneliti tentang bagaimana pengelolaan Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjaramasin timur. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmatullah Wahyuni (Ekonomi Islam/ 030155817) yang berjudul sistem operasional Pegadaian Syariah, disini penulis meneliti tentang sitem operasonal Pegadaian Syariah dan membandingkannya dengan sistem pegadaian konvensional. Nawal mahasiswa jurusan Ekonomi Islam/0501156841, yang berjudul mekanisme gadai pada perum Pegadaian

9 Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin Dan BNI Syariah Banjarmasin. Penelitian ini meneliti tentang seluk beluk atau tata cara (mekanisme) dari gadai pada kedua lembaga yang berbeda tersebut. Siti Mariah (Ekonomi Islam/0501156844) yang bejudul Mekanisme pelaksanaan Akad Ijarah (sewamenyewa) di Cabang Pegadaian Syariah Banjarmasin. Peneliti ini meneliti bagaimana pelaksanaan akad ijarah yang tertuang dalam surat bukti rahn apakah sesuai dengan fatwa DSN. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Sri Mulyani STAIN Surakarta yang berjudul Analisis perilaku konsumen terhadap produk tabungan perbankan syariah ( studi kasus pada bank BRI syariah cabang solo), disini peneliti meneliti perilaku konsumen terhadap produk tabungan perbankan syariah dan juga Karakteristik Produk mana yang mempunyai hubungan paling dominan terhadap karakteristik nasabah dalam menabung di BRI Syari'ah cabang Solo. Penelitian Yulini Amalia Fakultas Ekonomi Unlam (2003) meneliti tentang Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen pada Arsila Bakery Banjarmasin, didapatkan hasil bahwa produk adalah faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, Dalam penelitian yang saya teliti, penelitian ini akan mengkaji lebih dalam khususnya perilaku konsumen pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. Maka permasalahan yang akan penulis angkat dalam penelitian ini lebih menitikberatkan pada faktor-faktor

10 yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. Dimana penelitian ini meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin dan faktor yang paling dominan dalam memilih Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. Dengan demikian terdapat pokok permasalahan yang berbeda dari penelitian yang telah penulis kemukakan diatas dengan persoalan yang akan penulis teliti. G. Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan sementara yang kemungkinan benar atau kemungkinan juga salah. Hipotesis tersebut akan ditolak jika ternyata salah, dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan. Hipotesa ini didasarkan pada penelitian Yulini Amalia Fakultas Ekonomi Unlam (2003) meneliti tentang Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen pada Arsila Bakery Banjarmasin. Dan diperoleh hasil bahwa faktor-faktor bauran pemasaran yaitu produk, harga, promosi dan lokasi berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian konsumen pada perusahaan Arsila Bakery Banjarmasin. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan layanan yang bermutu kepada para pelanggannya, pencapaian pangsa pasar yang tinggi, serta peningkatan profit perusahaan tersebut sangat ditentukan oleh pendekatan yang digunakan. Dugaan produk yang memberikan pengaruh dominan dalam keputusan pembelian dibuat berdasarkan teori dari Payne 7 yang menyebutkan bahwa produk merupakan faktor yang cenderung diperhatikan oleh konsumen dalam 7 Andrian Payne, The Essence Of Service Marketing, (Yogyakarta: Penerbit - Erlangga,2000), h.156.

11 memutuskan untuk membeli karena pada kenyataannya konsumen tidak membeli barang atau jasa, melainkan membeli manfaat spesifik dan nilai dari penawaran total atau dengan istilah the offer yang mencerminkan manfaat-manfaat yang berasal dari pembelian barang atau jasa. Oleh karena itu, pada penulisan laporan ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Diduga faktor-faktor berupa produk, promosi, harga, tempat dan pelayanan berpengaruh secara parsial terhadap perilaku konsumen dalam memilih Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin 2. Diduga faktor-faktor berupa produk, promosi, harga, tempat dan pelayanan berpengaruh secara simultan terhadap perilaku konsumen dalam memilih Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin H. Kerangka pemikiran Gambar 1.1 Produk (X 1 ) Promosi (X 2 ) Harga (X 3 ) Tempat (X 4 ) Keputusan Dalam Memilih Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin (Y) Pelayanan (X 5 ) Keterangan : Pengaruh Secara Parsial

12 : Pengaruh Secara Simultan I. Sistematika penulisan Penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab yang disusun secara sistematis dengan susunan sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan, berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kajian pustaka, hipotesa, kerangka pikiran dan sistematika penulisan. Bab II. Landasan Teori, berisikan tentang pengertian pemasaran, konsep pemasaran, perilaku konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. Bab III. Metode penelitian, berisikan tentang jenis dan lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, variabel penelitian, pengukuran instrument, uji asumsi klasik, teknik pengumpulan data dan analisis data dan prosedur penelitian. Bab IV. Hasil penelitian dan Analisis data, memuat tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V. Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

13