BAB 1. PENGUJIAN MEKANIS

dokumen-dokumen yang mirip
UJI TARIK BAHAN KULIT IMITASI

TEGANGAN (YIELD) Gambar 1: Gambaran singkat uji tarik dan datanya. rasio tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah konstan

Mengenal Uji Tarik dan Sifat-sifat Mekanik Logam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUAT TARIK BAJA 2/4/2015. Assalamualaikum Wr. Wb.

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Sifat Sifat Material

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul A Uji Tarik

BAB III METODE PENELITIAN

KONSEP TEGANGAN DAN REGANGAN NORMAL

Pertemuan I,II,III I. Tegangan dan Regangan

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Kajian Pustaka. Bahan Aluminium 5xxx

BAB III SIFAT MEKANIK MATERIAL TEKNIK

Pengukuran Compressive Strength Benda Padat

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam.skor:0-100(pan) b. Tugas : Jelaskan cara membuat diagram teganganregangan

FISIKA EKSPERIMENTAL I 2014

PAPER KEKUATAN BAHAN HUBUNGAN TEGANGAN DAN REGANGAN. Oleh : Ni Made Ayoni Gede Panji Cahya Pratama

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

bermanfaat. sifat. berubah juga pembebanan siklis,

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MEDAN AREA

Laporan Awal Praktikum Karakterisasi Material 1 PENGUJIAN TARIK. Rahmawan Setiaji Kelompok 9

BAB 2. PENGUJIAN TARIK

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

TEGANGAN DAN REGANGAN

KEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL

BAB II TEORI DASAR. Gage length

Kategori Sifat Material

MAKALAH MATERIAL TEKNIK

MODUL PRAKTIKUM METALURGI (LOGAM)

III. KEGIATAN BELAJAR 3. Sifat-sifat fisis dan mekanis bahan teknik dapat dijelaskan dengan benar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut:

PENGARUH PROSES EQUAL CHANNEL ANGULAR PRESSING (ECAP) TERHADAP FORMABILITY ALUMINIUM

Perpatahan Rapuh Keramik (1)

Bab II STUDI PUSTAKA

BAB 6 SIFAT MEKANIK BAHAN

DIAGRAM STRESS STRAIN, SIFAT BAHAN, FAKTOR KEAMANAN DAN TEGANGAN KERJA

ANALISA BESI BETON SERI KS DAN SERI KSJI DENGAN PROSES PENGUJIAN TARIK

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 4 MODULUS ELASTISITAS

Hukum Hooke. Diktat Kuliah 4 Mekanika Bahan. Ir. Elisabeth Yuniarti, MT

Deformasi Elastis. Figure 6.14 Comparison of the elastic behavior of steel and aluminum. For a. deforms elastically three times as much as does steel

MECHANICAL FAILURE (KERUSAKAN MEKANIS) #2

04 05 : DEFORMASI DAN REKRISTALISASI

l l Bab 2 Sifat Bahan, Batang yang Menerima Beban Axial

BAB III ANALISA TEGANGAN VON MISES

Asyari D. Yunus - Struktur dan Sifat Material Universitas Darma Persada - Jakarta

BAB II TEORI DASAR II.I.HUBUNGAN TEGANGAN DAN REGANGAN. Hooke pada tahun Dalam hukum hooke dijelaskan bahwa apabila suatu baja

Jurnal Mekanikal, Vol. 4 No. 2: Juli 2013: ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

4/6/2011. Stress, DEFORMASI BAHAN. Stress. Tegangan Normal. Tegangan: Gaya per satuan luas TEGANGAN NORMAL TEGANGAN GESER. Stress.

BAB 11 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

Materi #2 TIN107 Material Teknik 2013 SIFAT MATERIAL

STUDI PENGARUH KONDISI PENGUJIAN TARIK PADA FILM PLASTIK BOPP (BIAXIAL ORIENTED POLYPROPYLENE) SKRIPSI

KORELASI NILAI KUAT TARIK DAN MODULUS ELASTISITAS BAJA DENGAN KEKERASAN PADA EQUOTIP PORTABLE ROCKWELL HARDNESS NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

MATERIAL TEKNIK 3 IWAN PONGO,ST,MT

ANALISIS KEKUATAN KAWAT LISTRIK DITINJAU DARI SIFAT-SIFAT MEKANIK

PENGARUH TEMPERATUR YANG DITINGGIKAN TERHADAP KEKUATAN TARIK BAJA KARBON RENDAH

BAB 1 PENDAHULUAN. metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan

PENGUJIAN BAHAN SIFAT-SIFAT MEKANIK BAHAN LOGAM

VII ELASTISITAS Benda Elastis dan Benda Plastis

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

HHT 232 SIFAT KEKUATAN KAYU. MK: Sifat Mekanis Kayu (HHT 331)

REANALYSIS SIFAT MEKANIS MATERIAL KOMPONEN ALAT ANGKAT KENDARAAN NIAGA KAPASITAS 2 TON

Laporan Praktikum MODUL C UJI PUNTIR

KARAKTERISTIK MEKANIK LOGAM

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Diktat-elmes-agustinus purna irawan-tm.ft.untar BAB 2 BEBAN, TEGANGAN DAN FAKTOR KEAMANAN

I. TEGANGAN NORMAL DAN TEGANGAN GESER

Rheologi. Stress DEFORMASI BAHAN 9/26/2012. Klasifikasi Rheologi

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul D Uji Lentur dan Kekakuan

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Titik Luluh Material Menggunakan Metode Secant

ANALISA KUAT TARIK BESI BJTP Ø 16 mm YANG ADA DIPASARAN ROKAN HULU (Study kasus besi BJTP Ø 16 mm besi SS, GS dan HHS) HERMANSYAH (1) NIM:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mekanika Bahan TEGANGAN DAN REGANGAN

1. Tegangan (Stress) Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda. Perhatikan gambar berikut

MEKANIKA BAHAN (TKS 1304) GATI ANNISA HAYU PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER

BAB 3 PENGUJIAN BAB 3 PENGUJIAN

ANALISIS MODULUS ELASTISITAS DAN ANGKA POISSON BAHAN DENGAN UJI TARIK (The Analysis of Modulus of Elasticity and Poisson Number using the Pull Test)

PENDAHULUAN. berkaitan dengan Modulus Young adalah elastisitas. tersebut berubah.untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan

1. PERUBAHAN BENTUK 1.1. Regangan :

Proses Lengkung (Bend Process)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN KEKUATAN PENGELASAN LISTRIK DENGAN PENGELASAN GAS PADA MATERIAL BESI SIKU JIS G3101

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 10. Hasil uji tarik serat tunggal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sama yaitu isolator. Struktur amorf pada gelas juga disebut dengan istilah keteraturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMANASAN DAN PERUBAHAN BENTUK PADA KEKUATAN TARIK POLYVINYL CHLORIDE (PVC)

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 12. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

CREEP. Contoh komponen-komponen yang potensial mengalami creep adalah.

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah

PENGUJIAN BAJA-TULANGAN

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN

BAB 3 SIFAT DAN PENGUJIAN BAHAN TEKNIK

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Jenis-Jenis Material Baja Yang Ada di Pasaran. Jenis material baja yang ada di pasaran saat ini terdiri dari Hot Rolled Steel

PENGARUH KEKASARAN PERMUKAAN TERHADAP KEKUATAN TARIK BAJA AISI 4140 AFRIANGGA PRATAMA 2011/ PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Transkripsi:

BAB 1. PENGUJIAN MEKANIS 1.1.PENDAHULUAN Tujuan Pengujian Mekanis Untuk mengevaluasi sifat mekanis dasar untuk dipakai dalam disain Untuk memprediksi kerja material dibawah kondisi pembebanan Untuk memperoleh data sifat mekanis dari material seperti kekuatan (strength), kekakuan (stiffness), elastisitas (elasticity), plastisitas (plasticity) & ketangguhan (toughness & resilience) Sifat Mekanik Sifat mekanik berhubungan dengan sifat elastis, plastis, Kekuatan dan Kekakuan, suatu material terhadap pembebanan yang diberikan. Dimana Elastisitas adalah kemampuan suatu material untuk berdeformasi tanpa terjadinya perubahan (deformasi) yang permanen setelah tegangan dilepaskan. Energi yang diserap material dalam daerah elastis disebut dengan resilience. Sedangkan Plastisitas adalah kemampuan material untuk berdeformasi permanen tanpa terjadi perpatahan. Ukuran plastisitas biasanya ditunjukan dengan besarnya keuletan (ductility). Energi yang dibutuhkan untuk mematahkan material disebut Sifat mekanis nano komposit HDPE, Eva M.Ginting 1

juga dengan ketangguhan (taughness). Kekuatan adalah kemampuan dari struktur atau mesin untuk tahan terhadap pembebanan tanpa kerusakan (failure) yang disebabkan oleh tegangan atau deformasi berlebihan yang diukur melalui tegangan yang terjadi pada material dalam kondisi tertentu. Kekakuan adalah besarnya deformasi elastis yang terjadi dibawah pembebanan dan diukur melalui modulus elastis. 1.2. Kekuatan Tarik (Tensile Strength) Kekuatan Tarik adalah kemampuan bahan untuk menerima beban tanpa terjadi kerusakan rusak. Kekuatan Tarik suatu bahan ditetapkan dengan membagi gaya maksimum dengan luas penampang mula-mula sebelum terdeformasi F maks A o (1.1 ) Keterangan : = Kekuatan tarik bahan (kgf/mm 2 ) F maks = Tegangan maksimum (kgf) = Luas penampang mula-mula (mm 2 ) Melalui pengujian kekuatan tarik diperoleh kurva tegangan (stress) terhadap regangan (strain). Bentuk umum kurva tegangan-regangan ditunjukkan Gambar 1. Sifat mekanis nano komposit HDPE, Eva M.Ginting 2

Gambar 1.1. Bentuk umum kurva teganganregangan bahan polimer Dari pengujian kekuatan tarik maka didapatkan Modulus elastisitas, Elongation at Break. Modulus elastisitas adalah ukuran suatu bahan yang diartikan ketahanan material tersebut terhadap deformasi elastik. Makin besar modulusnya maka semakin kecil regangan elastik yang dihasilkan akibat pemberian tegangan. Sifat mekanik bahan juga diamati dari sifat kemulurunnya atau regangan yang didefinisikan sebagai pertambahan panjang yang dihasilkan oleh ukuran panjang spesimen akibat gaya yang diberikan. ( 1.2 ) Keterangan : = Kemuluran atau regangan (%) = Panjang spesimen mula-mula (mm) = Panjang spesimen setelah diberi beban (mm) Sifat mekanis nano komposit HDPE, Eva M.Ginting 3

Besaran regangan berguna untuk mengamati sifat plastis dari bahan polimer. Elongation at Break merupakan pertambahan panjang dari spesimen uji oleh karena beban penarikan sampai sesaat sebelum spesimen uji tersebut mengalami perpatahan. Pengujian tarik (tensile test) adalah pengujian mekanik secara statis dengan cara sampel ditarik dengan pembebanan pada kedua ujungnya dimana gaya tarik yang diberikan sebesar P (Newton). Dalam pengujiannya, bahan uji ditarik sampai putus. Tujuannya untuk mengetahui sifatsifat mekanik tarik (kekuatan tarik) dari komposit yang diuji. Pertambahan panjangnya (Δl) yang terjadi akibat gaya tarikan yang diberikan pada sampel uji disebut deformasi. Dan regangan merupakan perbandingan antara pertambahan panjang dengan panjang mula-mula yang dinyatakan dalam persamaan (2.1). Regangan merupakan ukuran untuk kekenyalan suatu bahan yang harganya biasanya dinyatakan dalam persen. l l l0 100% 100% l l 0 dengan: = regangan (%) l = pertambahan panjang (m) l = panjang mula-mula (m) 0 0 l = panjang akhir (m) Perbandingan gaya pada sampel terhadap luas penampang lintang pada saat pemberian gaya Sifat mekanis nano komposit HDPE, Eva M.Ginting 4

disebut tegangan (stress). Tegangan tarik maksimum adalah suatu kekuatan tarik (tensile strength) suatu bahan ditetapkan dengan membagi gaya tarik maksimum dengan luas penampang mulamula, dengan persamaan sebagai berikut (Roger Brown,2002) : P m m A 0 (1.3) dengan: m = Tegangan tarik maksimum (Nm -2 ) P m = Gaya tarik maksimum (N) A 0 = Luas penampang awal (m 2 ) Gaya amksimum adalah besarnya gaya yang masih dapat ditahan oleh sampel sebelum putus. Tegangan perpatahan adalah perbandingan gaya perpatahan mula-mula. Gaya perpatahan adalah besarnya gaya saat sampel putus. Persamaan dapat dituliskan sebagai berikut : P u u A 0 (1.4) dengan: = tegangan perpatahan (Nm -2 ) u P u = gaya perpatahan (N) A 0 = luas penampang awal (m 2 ) Sifat mekanis nano komposit HDPE, Eva M.Ginting 5

Gambar. 1.2.Kurva Tegangan-Regangan Bahan Kenyal. Grafik ini menunjukkan bahwa dari bagian awal kurva tegangan-regangan mulai dari titik o sampai a merupakan daerah elastis, dimana daerah ini berlaku hukum Hooke. Titik a merupakan batas plastis yang didefenisikan sebagai tegangan terbesar yang dapat ditahan oleh suatu bahan tanpa mengalami regangan permanen apabila beban ditiadakan. Dengan demikian, apabila beban ditiadakan di sebarang titik o dan a, kurva akan menelusuri jejaknya kembali dan bahan yang bersangkutan akan kembali ke panjang awalnya. Titik b merupakan tegangan tarik maksimum yang masih bisa ditahan oleh bahan. Titik c merupakan titik putus/patah. Penambahan beban sehingga melampaui titik a akan sangat menambah regangan sampai tercapai titik c dimana bahan menjadi putus. Dari titik a sampai c dikatakan bahan Sifat mekanis nano komposit HDPE, Eva M.Ginting 6

mengalami deformasi plastis. Jika jarak titik o dan a besar, maka bahan itu dikatakan kenyal (ductile). Jika pemutusan terjadi segera setelah melewati batas elastis maka bahan itu dikatakan rapuh. Pada daerah antara titik o dan a berlaku hukum Hooke dan besarnya modulus elastisitas pada daerah ini dapat ditulis dengan persamaan : E 100% (1.5) dengan: E = modulus elastisitas atau modulus Young (Nm -2 ) = tegangan (Nm -2 ) = regangan (%) Modulus Young adalah ukuran suatu bahan yang diartikan ketahanan material tersebut terhadap deformasi elastik. Makin besar modulusnya maka semakin kecil regangan elastik yang dihasilkan akibat pemberian tegangan. Sifat mekanis nano komposit HDPE, Eva M.Ginting 7

Gambar 1.3. Uji tarik dan datanya Jenis-Jenis Uji Mekanis (ditinjau dari karakter mesin) Metoda Pembebanan: Jenis beban yang diberikan. kecepatan dimana beban diberikan jumlah beban yang diberikan Kondisi Pengujian F (t,t) : Normal atmosfir atau temperatur ruang. Temperatur rendah (cryogenic test). Temperature tinggi (elevated temperature) development of rocket, jet engine, gas turbines. (Creep Material) Metoda Pembebanan Sifat mekanis nano komposit HDPE, Eva M.Ginting 8

KONDISI PEMBEBANAN KondisKondisi khusus 1. Atmosfir uap (moisture). 2. Atmosfir korosif (salt spray) Dalam pengujian semua kondisi yang mempengaruhi pengujian harus tercatat dalam prosedur pengujian (Testing Procedure) dan juga kondisi tersebut harus terkontrol dan tetap (Constant). Gambar 1.4. Mesin Uji Tarik dan Tekan Sifat mekanis nano komposit HDPE, Eva M.Ginting 9

Gambar 1.5. skema pengujian tarik Gambar 1. 6. Ukuran Sampel Pengujian Tarik Sifat mekanis nano komposit HDPE, Eva M.Ginting 10

Cara kerja mesin uji tarik: Benda uji tarik standar ditempatkan pada alat pencekam di kedua ujungnya pembebanan tarik dilakukan searah sumbu benda uji tarik laju pembenanan diatur melalui panel kontrol hidrolik panarikan dilakukan sampai benda uji putus Data hasil pengujian akan terekam pada grafik hasil uji tarik, berupa besar pembebanan, pertambahan panjang (elongation), Pengecilan Penampang (Reduction of area) dan elastisitas bahan. Untuk keperluan kebanyakan analisa teknik, data yang didapatkan dari uji tarik dapat digeneralisasi seperti pada Gambar dibawah ini. Sifat mekanis nano komposit HDPE, Eva M.Ginting 11

Gambar 1.7. Pola Grafik yang dihasilkan Dari Mesin Uji Tarik. Keterangan Sifat Mekanik dari Uji Tarik dari Gambar 1.7. Batas elastis σe ( elastic limit) Dalam Gambar 1.7 dinyatakan dengan titik A titik elasitas. Bila sebuah bahan diberi beban sampai pada titik A, kemudian bebannya dihilangkan, maka bahan tersebut akan kembali ke kondisi semula (tepatnya hampir kembali ke kondisi semula) yaitu regangan nol pada titik O.Tetapi bila beban ditarik sampai melewati titik A, hukum Hooke tidak lagi berlaku dan terdapat perubahan permanen dari bahan. Terdapat konvensi batas regangan permamen (permanent strain) sehingga Sifat mekanis nano komposit HDPE, Eva M.Ginting 12

masih disebut perubahan elastis yaitu kurang dari 0.03%, tetapi sebagian referensi menyebutkan 0.005%. Tidak ada standarisasi yang universal mengenai nilai ini. Batas proporsional σp (proportional limit) Titik sampai di mana penerapan hukum Hook masih bisa ditolerir. Tidak ada standarisasi tentang nilai ini. Dalam praktek, biasanya batas proporsional sama dengan batas elastis. Deformasi plastis (plastic deformation) Yaitu perubahan bentuk yang tidak kembali ke keadaan semula. Pada Gambar yaitu bila bahan ditarik sampai melewati batas proporsional dan mencapai daerah landing. Tegangan luluh atas σuy (upper yield stress) Tegangan maksimum sebelum bahan memasuki fase daerah landing peralihan deformasi elastis ke plastis. Tegangan luluh bawah σly (lower yield stress) Tegangan rata-rata daerah landing sebelum benar-benar memasuki fase deformasi plastis. Bila hanya disebutkan tegangan luluh (yield stress), maka yang dimaksud adalah tegangan ini. Regangan luluh εy (yield strain) Regangan permanen saat bahan akan memasuki fase deformasi plastis. Regangan elastis εe (elastic strain) Sifat mekanis nano komposit HDPE, Eva M.Ginting 13

Regangan yang diakibatkan perubahan elastis bahan. Pada saat beban dilepaskan regangan ini akan kembali ke posisi semula. Regangan plastis εp (plastic strain) Regangan yang diakibatkan perubahan plastis. Pada saat beban dilepaskan regangan ini tetap tinggal sebagai perubahan permanen bahan. Regangan total (total strain) Merupakan gabungan regangan plastis dan regangan elastis, εt = εe+εp. Perhatikan beban dengan arah OABE. Pada titik B, regangan yang ada adalah regangan total. Ketika beban dilepaskan, posisi regangan ada pada titik E dan besar regangan yang tinggal (OE) adalah regangan plastis. Tegangan tarik maksimum TTM (UTS, ultimate tensile strength) Pada Gambar ditunjukkan dengan titik C (σβ), merupakan besar tegangan maksimum yang didapatkan dalam uji tarik. Kekuatan patah (breaking strength) Pada Gambar ditunjukkan dengan titik D, merupakan besar tegangan di mana bahan yang diuji putus atau patah. Untuk hampir semua logam, pada tahap sangat awal dari uji tarik, hubungan antara beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan Sifat mekanis nano komposit HDPE, Eva M.Ginting 14

panjang bahan tersebut. Ini disebut daerah linier atau linear zone. Di daerah ini, kurva pertambahan panjang vs beban mengikuti aturan Hooke sebagai berikut: rasio tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah konstan.stress adalah beban dibagi luas penampang bahan dan strain adalah pertambahan panjang dibagi panjang awal bahan. Hubungan antara stress dan strain dirumuskan: E = σ / ε Tegangan s dinamakan batas rentang atau batas leleh. Kekuatan tarik maksimum (ultimite tensile strength) adalah beban maksimum dibagi luas penampang lintang benda uji. Modulus elasitas Elastisitas adalah Kemampuan bahan melawan perubahan bentuk/deformasi permanen akibat pembebanan.. Bila batas elastis ini dilewati maka bahan akan mengalami perubahan/deformasi permanen, walaupun beban dihilangkan, biasa disebut plastis. Batas elastisitas adalah batas dimana batas tegangan, bahan tidak kembali lagi ke bentuk semula setelah tegangan dihilangkan, akan tetapi benda akan mengalami deformasi tetap yang disebut permanent. Elastisitas : Tegangan Tarik dibagi Regangan Sifat mekanis nano komposit HDPE, Eva M.Ginting 15

E = σ / ε E adalah gradien kurva dalam daerah linier, di mana perbandingan tegangan (σ) dan regangan (ε) selalu tetap. E diberi nama "Modulus Elastisitas" atau "Young Modulus". Gambar 1. 8. Hubungan Tegangan dan Regangan dari hasil uji tarik Sifat mekanis nano komposit HDPE, Eva M.Ginting 16