PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1

Program Otomasi Perpustakaan IPB Pada Masa Krisis

KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1

Pengantar Teknologi Informasi 1

Otomasi Perpustakaan dan Penggunaan CDS/ISIS 1

SUMBERDAYA MANUSIA PUSTAKAWAN: SEBAGAI SALAH SATU JENJANG KARIR 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

MODEL PERPUSTAKAAN DIGITAL DI INDONESIA: SEBUAH USULAN 1

Membangun Jaringan Kerjasama dalam rangka Pemberdayaan Perpustakaan Umum 1

Income Generating Activities di Perpustakaan Perguruan Tinggi 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip. Lib., M.Sc. 2

PUSAT DOKUMENTASI, JARINGAN KERJA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

INVENTARISASI BAHAN PUSTAKA DAN PEMBUATAN LAPORAN PENGEMBANGAN KOLEKSI. Oleh : Damayanty, S.Sos.

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dibaca dan disimpan menurut tata susunan tertentu untuk

Pola Pembinaan PTS dengan sistem Kuat-Lemah: Suatu Pengalaman Warintek Universitas Siliwangi Tasikmalaya 1

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, serta. pengelolaan data anggota dan statistik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Rangkuman Materi Mata Kuliah Kerjasama dan Jaringan Perpustakaan Terkait dengan Penerapan Teknologi Informasi

Fungsi Perpustakaan Kampus dalam Pembinaan Budaya Baca-Tulis 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

MANAJEMEN KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN oleh : Arlinah I.R.

Peran Perpustakaan di Perguruan Tinggi Belum Optimal: Mengapa? Oleh: Abdul Rahman Saleh

KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN TERKAIT DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI

Membangun Perpustakaan Berbasis Komputer Suatu Pengalaman Warung Informasi Teknologi (WARINTEK) UPT Perpustakaan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 4 5 Jln. Jenderal Sudirman No.6 Kota Gorontalo, Telp Fax

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB

Universitas Sumatera Utara

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERPUSTAKAAN JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNM UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PENGUNJUNG

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1. oleh: Abdul Rahman Saleh 2

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. membantu dan bermanfaat bagi lembaga-lembaga atau perusahaanperusahaan. Penyampaian informasi dengan website tidak membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

AUTOMASI PERPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 45. Kiat-Kiat Memperoleh Angka Kredit Optimal

BAB I PENDAHULUAN. Informasi berperan penting dalam memperbaiki kualitas suatu Instansi.

PENGEMBANGAN KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN IPB. oleh: Kudang B. Seminar 1 dan Yuyu Yulia 2

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENUJU ERA PERPUSTAKAAN DIGITAL

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI ( AUTOMASI PERPUSTAKAAN ) DALAM PERKEMBANGAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

PERAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA GLOBALISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cepat dan murah tentunya menuntut para pemberi informasi untuk memiliki

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SIGNIFIKANSI OTOMASI PERPUSTAKAAN DALAM MENSUKSESKAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI : PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MEMASUKI ERA MILLENIUM KE TIGA

lokakarys Fungsional Non Psneii yang balk dan berkesinambungan. Juga diharapkan dapat menghindari terjadinya duplikasi penelitian maupun untuk meningk

TEHNIK BELAJAR MANDIRI DAN DUKUNGAN PERPUSTAKAAN 1

STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Inovatif dalam arti harus menjual produk-produk yang sesuai

PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN IPB. Oleh: Ir. Rita Komalasari

TEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN. Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015

Disyaratkan menggunakan teknologi telekomunikasi dan computer

BAB 1 PENDAHULUAN. sejumlah fasilitas yang ditujukan untuk menunjang aktivitas customer / penginap,

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SIAPKAH KITA.?

IbM PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA JAMBI DALAM RANGKA PEN GEMBANGAN E-LIBRARY

Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1 PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DI PERGURUAN TINGGI : SUATU PENGALAMAN DI PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun gudang penyimpanan buku yang hanya berfungsi untuk menampung. buku-buku tanpa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

BAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi sangatlah menjadi

Kerjasama dan Standarisasi Perpustakaan Dalam Mendukung Kecepatan Akses Informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 51 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iis Naeni Sabila, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Nama dan Sejarah Perusahaan

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Morality Intellectuality Entrepreneurship

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya.

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PERPUSTAKAAN STKIP SILIWANGI TAHUN ANGGARAN 2016

Peran Pengelola Perpustakaan dalam Memberikan Pelayanan Bimbingan Pemakai di Universitas Ida Banjumi Wahab Palembang

Universitas Sumatera Utara-TPSDP USU-Perpustakaan

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source

Kuesioner Penelitian. Identitas Responden

1 Universitas Indonesia

INSTITUT PERTANIAN BOGOR - DIDSI Kode POB-ALSI-015. PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku 01/10/2008

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

INSTITUT PERTANIAN BOGOR - DIDSI Kode POB-ALSI-011. PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku 01/10/2008 PENGAJUAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. hampir di semua bidang termasuk salah satunya perpustakaan. Perpustakaan

Transkripsi:

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 3 PENDAHULUAN KOLEKSI Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan salah satu unit penunjang yang mempunyai fungsi strategis dalam menunjang terlaksananya tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 0191/0/1995 Perpustakaan IPB adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang perpustakaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor yang sehari-hari pembinaannya dilakukan oleh Pembantu Rektor I yaitu Pembantu Rektor bidang akademik. Perpustakaan IPB bertanggung jawab memberikan layanan bahan pustaka baik untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0191/0/1995 tanggal 18 Juli 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Pertanian Bogor, maka tugas pokok UPT Perpustakaan, Institut Pertanian Bogor adalah memberikan layanan bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugasnya tersebut UPT Perpustakaan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. menyediakan dan mengolah bahan pustaka; 2. memberikan layanan dan pendayagunaan bahan pustaka; 3. memelihara bahan pustaka; 4. melakukan layanan referensi; 5. melakukan urusan tata usaha perpustakaan. Untuk menjalankan fungsinya UPT Perpustakaan IPB ditunjang oleh berbagai jenis koleksi yang diperoleh baik dari pembelian, tukar menukar dan hadiah. Jumlah koleksi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:: 1 Disampaikan Kepada Pembantu Rektor V IPB sebagai Laporan Penugasan dari Kantor Pembantu Rektor Bidang Perencanaan dan Sistem Informasi, Institut Pertanian Bogor. 2 Kepala UPT Perpustakaan IPB, Bogor 3 Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan, UPT Perpustakaan IPB, Bogor.

Tabel kondisi koleksi UPT Perpustakaan IPB tahun 1998 Jenis Jumlah Jumlah Buku 72761 108724 Skripsi 23106 26790 Tesis 3312 7168 Disertasi 827 1946 Laporan 8652 10791 Majalah 3185 - Jumlah 111959 155419 KONDISI TENAGA Didalam menjalankan tugas dan fungsinya UPT Perpustakaan IPB ditunjang oleh sejumlah tenaga profesional dan tenaga teknis. Keadaan tenaga UPT Perpustakaan IPB tahun 1998 adalah sebagai berikut: Tabel Kondisi Tenaga UPT Perpustakaan IPB tahun 1998 Strata Pendidikan Jumlah Master (S2) 5 Sarjana (S1) 10 Dipoma/ Sarjana Muda 18 SLA dll 26 Jumlah 59 LAYANAN UPT Perpustakaan IPB menawarkan beberapa jenis layanan. Layanan tersebut dapat diminta dengan cara datang sendiri ke perpustakaan atau melalui surat, faksimil, telepon, atau bahkan melalui surat elektronik (e-mail). Layanan UPT Perpustakaan IPB antara lain adalah sebagai berikut: Layanan baca di tempat Layanan peminjaman koleksi Layanan majalah dan terbitan berseri Layanan penelusuran literatur Layanan penggunaan CD-ROM Layanan Fotokopi Layanan Penggunaan Internet Layanan Informasi Kilat (Current Awareness Services) Layanan informasi terseleksi (Selective Dissemination of Information) Layanan penerjemahan 2

Layanan Pelatihan Teknologi Informasi Layanan konsultasi Perpustakaan dan Kepustakawanan PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN Sebagaimana diketahui salah satu dari perkembangan teknologi di Indonesia dalam dua dasa warsa ini telah mengalami kemajuan yang pesat sekali adalah komputer. Komputer sebagai salah satu bentuk teknologi informasi telah merambah hampir ke semua bidang tidak terkecuali dunia perpustakaan. Dasar dalam mengembangkan sistem informasi perpustakaan di Perpustakaan IPB adalah karena makin meningkatnya: jumlah dan mutu pelayanan perpustakaan tuntutan menggunakan koleksi secara bersama (resource sharing). kebutuhan untuk mengefektifkan tenaga dan sumberdaya manusia kebutuhan efisiensi waktu keragaman informasi yang dikelola dan kebutuhan akan kecepatan pelayanan informasi Sistem Informasi Perpustakaan disini diartikan sebagai penggunaan teknologi informasi terutama penggunaan komputer dan telekomunikasi untuk membantu tugas-tugas layanan di perpustakaan terutama yang berkaitan dengan penemuan informasi. Dalam hal ini jelas bahwa penggunaan komputer dalam proses kegiatan perpustakaan dituntut semakin besar agar dalam memberikan pelayanannya kepada pemakainya dapat seoptimal mungkin. PERMASALAHAN Pada saat ini perangkat lunak yang ditawarkan untuk digunakan di perpustakaan sangat banyak dengan kemampuan yang sangat beragam. Menghadapi pilihan seperti ini UPT Perpustakaan IPB sangat hati-hati mengambil keputusan dalam memilih perangkat lunak yang akan digunakannya. Sebab sekali memilih sistem maka investasi yang ditanam kedalam sistem tersebut sangat besar. Pindah sistem, walaupun secara teoritis dapat dilakukan, namun pada prakteknya tidaklah sederhana, dan memerlukan dana yang cukup besar. Oleh karena itu UPT Perpustakaan IPB merasa perlu melakukan studi terlebih dahulu terutama yang berkaitan dengan seberapa jauh perangkat lunak yang akan digunakannya tersebut dapat mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan perpustakaan. PERENCANAAN 3

Hal pokok yang perlu dilakukan dalam perencanaan adalah studi pendahuluan. Studi pendahuluan perlu dilakukan untuk mempelajari apakah perangkat lunak yang kita pilih dapat mendukung kebutuhan unit kita. Selain itu dari studi pendahuluan ini kita akan tahu apakah perangkat lunak yang kita pilih dapat mengikuti perkembangan kebutuhan kita di masa datang sehingga kebutuhan-kebutuhan yang muncul di kemudian hari masih dapat diakomodasi oleh perangkat lunak pilihan kita tersebut. RANCANG BANGUN SISTEM Dengan mempertimbangkan berbagai hal seperti yang disebutkan di atas ditambah dengan kondisi anggaran yang diperoleh perpustakaan setiap tahun yang sangat-sangat kecil maka UPT Perpustakaan IPB memutuskan untuk menggunakan CDS/ISIS sebagai perangkat lunak yang akan digunakan. Sebagai bibliographic software CDS/ISIS memiliki ciri-ciri sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perpustakaan IPB, namun modul yang disediakan belum lengkap. CDS/ISIS tidak menyediakan modul untuk pengadaan bahan pustaka maupun modul untuk sirkulasi. Walaupun demikian CDS/ISIS memberi peluang kepada pemakainya untuk mengembangkan sendiri interface yang dibutuhkannya. Karena itu UPT Perpustakaan IPB kemudian berusaha melengkapi CDS/ISIS dengan modulmodul tersebut. Pengembangan sistem informasi perpustakaan IPB dengan CDS/ISIS dimulai pada tahun 1989 dan masih pada tingkat terbatas yaitu sistem informasi katalogisasi dan klasifikasi saja. Namun pada tahun 1994 kebutuhan untuk sistem informasi untuk kontrol sirkulasi/peminjaman dan kontrol pengadaan pustaka (akuisisi) semakin mendesak, sehingga pada tahun tersebut tim perpustakaan IPB mulai mengembangkan perangkat lunak interface untuk kontrol sirkulasi dan akuisisi yang diintegrasikan kedalam CDS/ISIS. Terhadap kedua program tersebut dilakukan uji coba yang sangat panjang. Yang pertama adalah dilakukan uji coba dengan skala laboratorium. Data yang digunakan adalah data fiktif. Sedangkan transaksi dilakukan secara simulasi. Sesudah sukses ujicoba skala lab maka dilakukan ujicoba di lapangan. Pertama dilakukan ujicoba dengan pengguna terbatas dan kelompok buku tertentu. Transaksi dilakukan sebagaimana adanya (aktual). Ujicoba ini dilakukan kurang lebih selama satu tahun. Semua problem di lapangan dicatat dan dicarikan solusinya. Selesai dengan ujicoba terbatas ini maka Perpustakaan IPB sudah yakin untuk menggunakannya program ini untuk transaksi sirkulasi. Namun selama satu tahun Perpustakaan IPB masih mempertahankan sistem sirkulasi secara manual disamping sirkulasi yang sudah menggunakan sistem informasi. Setelah yakin bahwa sistem yang dibuat tidak akan menimbulkan masalah, maka IPB menghilangkan sistem sirkulasi secara manual. IPB juga telah memutuskan tidak lagi mencetak kartu katalog. 4

PENYUSUNAN MANUAL Untuk memudahkan penggunaan program sirkulasi yang dibuat oleh IPB maka IPB telah menyusun manual instalasi dan penggunaan program ini. Dengan manual ini setiap orang yang mengerti dasar-dasar komputer dan pengetahuan dasar CDS/ISIS akan bisa melakukan instalasi dan operasionalisasi sendiri. PELATIHAN SDM DAN SOSIALISASI Untuk mendukung penggunaan sistem informasi perpustakaan maka UPT Perpustakaan IPB membuat rencana pelatihan secara reguler kepada setiap petugas perpustakaannya. Mula-mula mengirim staf senior untuk ikut pelatihan di luar IPB. Selanjutnya staf senior tadi melatih staf-staf yang lain. Setiap tahun dirprogramkan paling sedikit ada satu kali pelatihan dengan jumlah staf yang dilatih kira-kira 10 20 orang. Khusus untuk program sirkulasi maka pelatihan dilakukan terhadap petugas sirkulasi dengan titik berat materi kepada penggunaan program sirkulasi. EVALUASI SISTEM Sesudah berjalan beberapa tahun Perpustakaan IPB melakukan evaluasi sistem yang dipakai selama ini. Dari laporan pelaksana di lapangan mengenai kelemahan-kelemahan sistem serta trouble yang dialami oleh sistem maka Perpustakaan IPB saat ini telah melakukan perbaikan menyeluruh terhadap program sirkulasi yang sudah dibuat. Selain itu UPT Perpustakaan IPB menambahkan fitur-fitur yang dibutuhkan oleh pustakawan. PERSYARATAN SISTEM Sudah banyak sekali sistem automasi yang dibangun di banyak organisasi dan lembaga. Namun tidak banyak di antara mereka yang dapat menjaga kesinambungan sistem yang telah dibangun dengan biaya mahal tersebut. Kebanyakan sistem hanya bertahan beberapa bulan atau mungkin setahun atau dua tahun. Setelah itu akan berhenti dengan sendirinya. Apalagi jika sistem informasi itu dibangun dengan bantuan dana proyek. Biasanya setelah proyek selesai maka sistem pun segera tidak berjalan. Fenomena diatas banyak terjadi karena ada beberapa tahapan yang dilewatkan oleh perancang sistem. Sehubungan dengan itu, agar suatu sistem berjalan dengan langgeng, maka perancang harus memperhatikan hal-hal yang akan diuraikan berikut ini. Hal inilah yang selama ini dilakukan oleh UPT Perpustakaan IPB sehingga sejak dibangunnya sistem informasi di perpustakan sampai saat ini, sistem tetap berjalan dengan baik. 5

Selain yang telah diuraikan di bagian depan sebagai strategi perencanaan pengembangan sistem informasi, ada beberapa hal yang telah dilakukan oleh UPT Perpustakaan IPB untuk menjamin kelangsungan sistem automasi yaitu dengan menerapkan lima strategi pemeliharaan: SDM pengelola dan operator sistem Sebagaimana diuraikan sebelumnya maka SDM adalah aspek yang paling perlu diperhatikan. Untuk memelihara sistem automasi maka UPT Perpustakaan IPB telah mempersiapkan dan senantiasa mengembangkan kemampuan tiga lapis SDM. Lapis pertama adalah operator sistem. Lapis kedua adalah asistem manajer sistem dan lapis ketiga adalah tingkat manajer sistem. Ketiga lapis ini mempunyai persyaratan yang berbeda-beda namun setiap lapis dapat berkembang menjadi lapis berikutnya. Sebagian besar staf di UPT Perpustakaan IPB telah dapat dapat menggunakan komputer. Program pelatihan secara rutin dilaksanakan untuk setiap lapis staf. Hardware Secara fisik sistem informasi akan dilihat dari hardware (perangkat keras) yang digunakan. Saat ini tipe dan jenis perangkat keras selalu berkembang demikian pula kapasistasnya. Persyaratan hardware yang digunakan didalam suatu sistem automasi perlu mendapat perhatian. Spesifikasi hardware yang digunakan tidak terlalu tinggi, namun cukup untuk menjalankan kebutuhan sistem informasi. Sedapat mungkin hardware yang digunakan tersedia banyak di pasaran. Bahkan kalau bisa SDM yang dimiliki dapat memperbaiki kalau ada gangguan kecil pada sistem hardware. Dengan menggunakan komputer rakitan dan dibeli di dalam kota (Bogor) melalui toko komputer langganan yang bonafide, maka pemeliharaan hardware akan terjamin. Meskipun untuk itu harga pembelian mungkin lebih mahal sedikit dibandingkan dengan membeli langsung ke pusat penjualan komputer di Jakarta. Tetapi layanan purna jual akan mudah didapatkan. Gangguan awal sedapat mungkin dapat dideteksi oleh staf internal dan sedapat mungkin dapat diperbaiki. Kalau pun harus diperbaiki keluar, namun staf mengetahui benar komponen yang rusak. Perbaikan keluar pun sedapat mungkin memanfaatkan teknisi komputer di dalam kota, tempat peralatan dibeli. Sistem pengaturan staf yang dapat menanggulangi gangguan hardware perlu dijadwall sedemikian rupa sehingga setiap saat selalu ada staf yang siap untuk menjaga kalau terjadi gangguan kecil pada sistem hardware. Software Karakteristik software yang sebaiknya digunakan untuk menjamin kelancaran dan kelangsungan sistem automasi telah dibahas pada bagian depan. Disini hanya akan 6

ditekankan bahwa software yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan sehari-hari, namun tidak kalah pentingnya adalah hardware harus mudah diperbaiki oleh staf lokal jika terjadi gangguan dengan tidak mengeluarkan biaya yang besar. Selain itu sebaiknya software yang digunakan adalah buatan lokal sehingga tidak menyulitkan jika ada gangguan pada sistem. Software yang dipilih sebaiknya juga banyak digunakan oleh lembaga lain. Hal ini akan memudahkan kerja sama. Pemeliharaan Data Kalaupun SDM, hardware dan software sudah mendukung, namun data tidak tersedia dengan baik, maka keseluruhan sistem tidak akan dapat berjalan dengan baik. Justru data adalah jiwanya sistem informasi. Data yang ada namun salah malah akan menggangu sistem informasi dan akhirnya akan mengacaukan proses pengambilan keputusan atau proses pelayanan. Karena itu ketersediaan dan kebenaran data data perlu selalu dijaga. Untuk menjamin ketersediaan dan ketepatan data, maka kualitas SDM sudah barang tentu perlu selalu diperhatikan. Selain itu sudah barang tentu secara berkala melakukan peningkatan kemampuan dalam bentuk pelatihan serta dengan menyediakan buku panduan penggunaan sistem. Dukungan Dana Dukungan dan ketersediaan dana untuk menjamin kelangsung suatu sistem automasi kiranya tidak dapat diabaikan. Setiap gangguan, terutama gangguan pada sistem hardware biasanya menuntut dana. Baik untuk penggantian komponen atau yang rusak atau membeli tambahan komponen untuk meningkatkan kinerja sistem. Semua ini memerlukan dana yang tidak perlu sangat besar namun harus tersedia secara berkelanjutan dan rutin. PENUTUP Sistem informasi perpustakaan pada saat ini adalah suatu kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dengan komputer kita bisa melakukan banyak hal terutama untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. Kita juga bisa melakukan efisiensi sumberdaya baik materi maupun sumberdaya manusia. Namun kunci dari semua kesuksesan penggunaan sistem informasi perpustakaan terletak pada kerja keras dan dedikasi yang tinggi dari Sumberdaya manusia yang ada di perpustakaan itu sendiri. 7