TURBIN AIR. Turbin air mengubah energi kinetik. mekanik. Energi kinetik dari air tergantung dari massa dan ketinggian air. Sementara. dan ketinggian.

dokumen-dokumen yang mirip
melalui sudu. Ketika air mengalir melalui sudu, tekanan berubah menjadi kecepatan. Air meninggalkan sudu dengan kecepatan relatif yang besar

BAB II LANDASAN TEORI

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

Gambar 9. Segitiga kecepatan untuk turbin reaksi aliran ke luar.

1. OVERSHOT WATER WHEEL

BAB II LANDASAN TEORI

Turbin Reaksi Aliran Ke Luar

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

BAB IV TURBIN UAP. Secara umum, sebuah turbin uap secara prinsip terdiri dari dua komponen berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan tenaga air untuk berbagai kebutuhan daya (energi ) telah dikenal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam suatu sistem PLTA dan PLTMH, turbin air merupakan salah satu

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

pesawat konversi, untuk mengkonversikan energi potensial fluida menjadi energi

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Tekanan pada Plat Diam

KARAKTERISASI DAYA TURBIN PELTON MIKRO DENGAN VARIASI BENTUK SUDU

Publikasi Online MahsiswaTeknikMesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

Tekanan Dan Kecepatan Uap Pada Turbin Reaksi Perbandingan Antara Turbin Impuls Dan Turbin Reaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Turbin Parson adalah jenis turbin reaksi yang paling sederhana dan banyak digunakan. Turbin mempunyai komponen-komponen utama sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan listrik menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Listrik menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS. Roda Pelton

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. TURBIN AIR. 1.1 Jenis Turbin Air Turbin Impuls

NOZZLE DAN SUDUT BUANG SUDU TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI MODEL TURBIN PELTON DI LAB. FLUIDA

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB II LANDASAN TEORI

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

TUGAS AKHIR. Rancang Bangun Kincir Air Irigasi. Sebagai Pembangkit Listrik di Desa Talawaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Pembangkit listrik kecil yang dapat menggunakan tenaga air pada saluran

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISASI DAYA TURBIN PELTON MIKRO SUDU SETENGAH SILINDER DENGAN VARIASI BENTUK PENAMPANG NOSEL

KAJIAN EKSPERIMENTAL TURBIN TURGO DENGAN VARIASI SUDUT NOSEL

II. TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN MODEL TURBIN PELTON MINI SEBAGAI MEDIA SIMULASI/PRAKTIKUM MATA KULIAH KONVERSI ENERGI DAN MEKANIKA FLUIDA

Makalah Pembangkit listrik tenaga air

Pembuatan dan Pengujian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Turbin Banki Daya 200 Watt

Stabilitas Konstruksi Bendungan

BAB VI TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS

PENGUJIAN UNJUK KERJA TURBIN CROSSFLOW SKALA LABORATORIUM DENGAN JUMLAH SUDU 24

PENGUJIAN UNJUK KERJA TURBIN CROSSFLOW SKALA LABORATORIUM DENGAN JUMLAH SUDU 20

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan Hidro

BAB II DASAR TEORI. E p = Energi potensial (joule) m =Massa benda (kg) g = Percepatan gravitasi (m/s 2 ) h = Ketinggian benda (m)

PERENCANAAN SERTA PEMBUATAN PROTOTIPE TURBIN AIR TERAPUNG BERSUDU LENGKUNG DENGAN MEMANFAATKAN KECEPATAN ALIRAN AIR SUNGAI SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Air

KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA.

Perancangan Turbin Pelton

ANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON ABSTRAK

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN CROSSFLOW BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER (DRUM) POROS VERTIKAL UNTUK POTENSI ARUS SUNGAI

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI DIAMETER NOZZEL DAN JUMLAH SUDU TERHADAP DAYA DAN EFFISIENSI PADA PROTOTYPE TURBIN PELTON DI LAB.

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. digalakan penemuan-penemuan atau pemanfatan-pemanfaatan energi-energi

BAB II 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Turbin Air

58. Pada tail race masih terdapat kecelakaan air 1m/det serta besarnya K = 0,1. Hitung : 1) Hidrolik Losses!

UNJUK KERJA TURBIN AIR TIPE CROSS FLOW DENGAN VARIASI DEBIT AIR DAN SUDUT SERANG NOSEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

KAJIAN EKSPERIMENTAL OPTIMASI TIPE LEKUK SUDU TURBIN PELTON SUDU BASIS KONSTRUKSI ELBOW PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR SKALA PIKO

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2

PENGARUH UKURAN DIAMETER NOZZLE 7 DAN 9 mm TERHADAP PUTARAN SUDU DAN DAYA LISTRIK PADA TURBIN PELTON. Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

PENGEMBANGAN TURBIN AIR TYPE CROSS-FLOW DIAMETER RUNNER 400 MM

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

2. TINJAUAN LITERATUR

Perancangan dan Pembuatan Turbin Pelton

Oleh: ADITIYA DANI CHURNIAWAN Dosen Pembimbing: Dr. Ir. HERU MIRMANTO,MT D III TEKNIK MESIN FTI-ITS

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

Turbin Uap BOILER. 1 4 konderser

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

Transkripsi:

MESIN-MESIN FLUIDA TURBIN AIR

TURBIN AIR Turbin air mengubah energi kinetik dan potensial dari air menjadi tenaga mekanik. Energi kinetik dari air tergantung dari massa dan ketinggian air. Sementara energi potensial tergantung ng dari jumlah air dan ketinggian. Diklasifikasikan sebagai berikut : a. Jumlah air yang melimpah dan head tinggi b. Jumlah air yang sedikit dan head tinggi c. Jumlah air yang melimpah dan head rendah d. Jumlah air sedikit pada head rendah

KLASIFIKASI DARI TURBIN 1. Berdasarkan gerak air pada sudu yang bergerak a. Turbin Impul : Energi tekanan seluruhnya diubah menjadi energi kinetik, air menumbuk sudu pada tekanan atmosfer sehingga tidak ada perubahan tekaanan antara inlet dan outlet. Turbin ini juga disebut sebagai Velocity Turbine b. Turbin reaksi : Bekerja berdasarkan tekanan pada inlet dan outlet dari turbin pressure turbin energi kinetik dan tekanan memutar sudu turbin

. Berdasarkan nama penemu Pelton wheel, Turgo, Girard, Banki T. Impuls Francis, Kaplan, Thomson T. Reaksi 3. Berdasarkan Head dan jumlah air yang tersedia : High head ( >00m ) jumlah air sedikit contohnya : turbin impuls ( Pelton) Medium head ( 30-00m ), jumlah air sedang, contohnya : turbin reaksi (Francis) Low Head ( <30m ), jumlah air besar contohnya : turbin reaksi ( Kaplan, turbin propeller )

4. Berdasarkan posisi poros : Dibedakan menjadi dua yaitu mendatar (pelton) dan vertikal(kaplan, francis) 5. Berdasarkan arah aliran dalam runner : a. Radial flow : air yang mengalir dalam arah radial (inward / outward). b. Tangensial flow : air mengenai runner dalam arah tangensial contohnya turbin Pelton. c. Axial flow : air masuk dan keluar runner / poros turbin. d. Mixed flow : air masuk radial dan keluar aksial.

6. Kecepatan Spesifik : Kecepatan spesifik ialah dasar untuk menentukan besaran-besaran selanjutnya. Jadi untuk mendapatkan tinggi air jatuh yang maksimum, jumlah sudu roda turbin, perbandingan b/d ( lebar roda/diameter roda ), randemen yang diharapkan, kondisi kerja turbin. Kecepatan spesifik ini sangat penting untuk konstruktor, sebab jika kita mengetahui kecepatan spesifik maka secara garis besar dapat diketahui pula kondisi turbin secara keseluruhan Turbin air berdasarkan kecepatan spesifiknya : 1. 10 35 : Turbin Pelton (single jet) 10 50 : Turbin Pelton ( double jet). 50 300 : Turbin Francis 3. 300 1000 : Turbin Kaplan

TURBIN PELTON Turbin ini pertama kali ditemukan oleh insinyur dari Amerika yaitu Lester A. Pelton pada tahun 1880. turbin ini dioperasikan pada head sampai 1800 m, turbin ini relatif membutuhkan jumlah air lebih sedikit dan biasanya porosnya dalam posisi mendatar. Air mengalir dalam penstock ( pipa pesat ), sampai ujung bawah masuk nosel ( energi kinetic naik ), keluar mengenai sudu-sudu ( yang terpasang pada runner ). Pengaturan jumlah air dapat dengan regulator / governor (untuk instalasi yang besar) atau dengan tangan /manual (instalasi yang kecil)

Komponen Utama dari pelton 1. Nozzle, Energi tekanan dari air pada reservoir sewaktu melewati penstock sebagian dirubah menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini makin lama meningkat oleh karena nozzle pada tekanan atmosfer pada casing. Ketika air menabrak buckets maka dihasilkan energi mekanik. Untuk turbin dengan kapasitas yang kecil menggunakan single jet. Dan untuk turbin yang memproduksi tenaga besar, jumlah jet harus lebih banyak.

Buckets. Buckets, buckets dari pelton wheel mempunyai bentuk double hemispherical cup.pancaran dari air yang datang mengenai bucket bagian tengah yang ada pemisahnya terbagi menjadi dua bagian dan setelah meluncur pada pemukaan bagian dalam bucket berubah 160 sampai 170 lalu meninggalkan bucket. Buckets ini terbuat dari cast iron (head rendah), Cast steel atau dari stainless steel (head tinggi). Permukaan bagian dalam di poles sedemikian rupa untuk menghindari gesekan yang besar.

3. Casing. Berfungsi untuk menghindari deburan air, serta untuk mengarahkan air ke tail race dan sebagai keamanan. 4. Rem Hidrolik. Untuk menghentikan turbin, walaupun pancaran air telah berhenti, runner tetap akan berputar untuk waktu yang lama. Untuk menghentikannya diperlukan rem nozzle yang kecil, dimana arah air dari rem ini berlawanan arah dengan putaran runner.

Kerja oleh Pelton Wheel. V = Kecepatan horizontal jet u = kecepatan dari bucket di inlet D = Diameter dari pitch circle V r &V r1 = Kecepatan relative pada inlet dan outlet V f1 = Kecepatan sekeliling aliran pada outlet Vw 1 = Kecepatan putaran pada outlet t Φ = Sudut dari bucket pada outlet dengan tangent U 1 = Kecepatan sekeliling dari outlet U 1 = u, karena inlet dan outlet bucket punya jarak yang sama dari pusat poros V1 = Kecepatan Abs. air pada outlet dan membentuk sudut β dengan wheel tangent

(1) Inlet velocity diagram Ketika air masuk secara tangensial karena itu pada diagram kecepatan ditunjukkan garis lurus seperti gambar diatas. θ = 0 dan β =0 V r =V u V w = V = gh Vf = 0 () Outlet velocity diagram Sewaktu air melewati permukaan melengkung dari bucket, Vr1 <<< Vr mengacu pada kerugian gesek dan oleh karena itu Vr1 = kvr, akan tetapi secara umum rugi gesek ini diabaikan. Vr1 = Vr Dan Vw1 = Vr1 cosφ -u1 Vw1 = Vr1 cos Φ u

(3) Kerja yang dilakukan Ketika Vwt ialah ve, maka kerja oleh Pelton wheel Tetapi u1 = u1 Jadi kerja = Vwu Vw 1u1 = + kg / sec g g Vw u ( Vr cosφ u) u + g g = V. u [( V u)cosφu] g + u = = g u V u + V g g V. ( V u) = [( ) ( u) cosφ] u u cosφ g u u g = ( V u)( 1+ cosφ)

(4) Eff. Hidrolik η = W. D./ sec K. E. darijet / sec η h = u g ( V u)( 1+ cosφ) V g = u ( V u)( 1+ cos Φ) V Untuk mencari kondisi maksimum ηh diturunkan terhadap u = nol dη ( d Vu u )( 1+ cosφ) = du du V ( V u)( 1+ cos Φ) V = 0 V = u = 0

(5) Effisiensi Maximum. = ( u u )( 1 + cos Φ ) u Φ 1 4u = ( 1+ cos Φ) Effisiensi maximum = 100% atau 1 ketika Φ =0, akan tetapi kenyataan tidak mungkin tercapai untuk mencapai Φ = 0. Effisiensi maximum berkisar 90% - 95%

Jumlah bucket dari Pelton Wheel Z = Jumlah Bucket R = Mean radius dari bucket γ = Sudut antara bucket d = Dia. dari jet Depth dari bucket = 1, d Ketika posisi bucket seperti gambar, bucket telah mencapai posisi P dan yang terdahulu ialah bucket 1 pada Q diatas P, bagian air mengenai bagian kanan bucket kemudian menumbuk bucket 1. ketika kecepatan dari jet mencapai kali kecepatan dari bucket, maka posisi P akan berubah ke S dan pada waktu yang sama bucket Q berubah ke posisi S

Mengacu pada ΔOPQ OP = OQ = Cos γ = 1 B + 1 R + R R + + 0,5d 0,6 d depth of bucket =R + 0,6 d dia of jet = R + 0,5 d.1 Dari persamaan 1 sudut dari γ dapat ditentukan dan jumlah dari bucket, 360 Z= γ Hubungan empiris untuk jumlah bucket D d Z = 0,5 + 15 dimana D d Z = ialah jet rasio D 5,4 d

Working Proporsion (1) kecepatan sekeliling dari wheel, 0,44 gh 0,46 gh u= to rasio u gh sebagai rasio kecepatan = 0,44 0,46 () Sudut bagian ujung dari bucket Φ =10 sampai 0 (3) Rasio D/d ialah jet rasio ( 11 sampai 18) (4) Lebar dari bucket = 3d sampai 5d (5) Kedalaman bucket = 1, d D (6) Jumlah dari bucket, Z = 0,5 + 15 d

Effisiensi dari Pelton Wheel (a) Effisiensi hidrolis V V g η H = H 1 ialah hidrolis input nosel. Jika CV = 1 maka H = V g dapat juga η H = W ( V V1 ) / 75 g WH 75 catatan : input turbin V V g 1 V u = g V u w w1 1 g

(b) effisiensi mekanik ηmech = kerja poros / kerja oleh wheel = S.H.P atau B.H.P / H.P dari wheel B. H. P = W ( V u V u w w1 1 ) g 75 (c) effisiensi keseluruhan ηo =ηh Xηmech

Tipe lain dari turbin impuls (a) Turbin Jonval Merupakan turbin dengan aliran aksial. Terdiri dari 1 buah horizontal ring moving blade. Air diarahkan oleh ring ini. Arah aliran air dikontrol oleh horizontal sluice. Turbin Jonval

(b) Turbin Girard Mempunyai tipe : (i) aksila flow (ii) radial flow. Digunakan untuk head 500 m dan mempunyai effisiensi keseluruhan 75%. Turbin ini mirip dengan turbin jonval. Turbin Girard (c) Turbin Turgo Dipergunakan untuk head 80 m dan kecepatan 000 r.p.m. Pada turbin tipe ini air disuplai ke runner melalui nosel. Turbin tipe ini mempunya runner dengan diameter kecil. Turbin Turgo

d) Turbin Banki Merupakan turbin dengan aliran radial. Seperti pada gambar air datang dari nosel N, kemudian menumbuk sudu A dan setelah melakukan kerja, kemudian menabrak sudu B, lalu meninggalkan turbin. Turbin ini mempunyai tingkat effisiensi 80 90 % Turbin Banki