BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA. Alat pengukur kecepatan aliran yang dibangun pada tugas akhir ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC

BAB III ANALISA RANGKAIAN

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

BAB 5. MULTIVIBRATOR

BAB V MULTIVIBRATOR. A. Pendahuluan. 1. Deskripsi

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN ALAT

ALAT UKUR JARAK PADA MOBIL BERBASIS SISTEM ULTRASONIK

Percobaan 10 MULTIVIBRATOR (ASTABIL, MONOSTABIL, DAN PICU-SCHMITT) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

III. METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ALAT PENGUKUR ALIRAN BERDASARKAN WAKTU TEMPUH GELOMBANG ULTRASONIK. Gelombang ultrasonik adalah salah satu jenis gelombang akustik atau

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

PENGENDALIAN ALAT-ALAT LISTRIK DENGAN SINYAL AUDIO MEMANFAATKAN JALA-JALA LISTRIK

BAB III PERANCANGAN ALAT

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

BAB III PERANCANGAN ALAT

Simulasi Karakteristik Inverter IC 555

JOBSHEET SENSOR UNTRASONIC (MENGUKUR TEGANGAN BENDA PANTUL)

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

Bab III Pelaksanaan Penelitian. III.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Secara umum alur pelaksanaan penelitian ini disajikan dalam diagram alir berikut

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

Pengukuran Aliran Udara Dalam Pipa Menggunakan Gelombang Ultrasonik Dengan Metoda Korelasi Silang

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA PENGUKURAN JARAK MENGGUNAKAN INFRA MERAH DAN ULTRASONIK

TUGAS AKHIR APLIKASI PEMANCAR DAN PENERIMA SENSOR ULTRASONIK SR04 DALAM PENGKURAN JARAK PRIMA AYUNI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PRINSIP KERJA DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN GELOMBANG ULTRASONIK BERPENAMPILAN DIGITAL

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

1. OSILOSKOP. Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

METODE PENELITIAN Prototipe [Pressman 1997] Analisis Kebutuhan

BAB 3 DISAIN RANGKAIAN SNUBBER DAN SIMULASI MENGGUNAKAN MULTISIM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

BAB 5 PEMBAHASAN. 39 Universitas Indonesia

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN :

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN ALAT

1.2 Rumusan Masalah 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL

Optimasi Rangkaian dan Material Kumparan pada Rangkaian Transfer Listrik Tanpa Kabel Terhadap Jarak Jangkauan Pengiriman Energi Listrik

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM. Gambar 3.1. Blok Diagram

KATA PENGANTAR. Surabaya, 13 Oktober Penulis

BAB 2 LANDASAN TEORI

SENSOR ULTRASONIK. Dian Mustika Putri. Abstrak. Pendahuluan. ::

TUJUAN ALAT DAN BAHAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

MODUL 07 PENGUAT DAYA

dan sensor warna sebagai masukan atau inpu, dan keluaran atau ou^u, ya 8 berupa respon dari Valve. Blok diagram sistem dapa, diliha, pada Gambar 3.

BAB III METODE PENELITIAN. blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Sistem Blok Diagram Penelitian

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui

Perancangan Prototipe Transmitter Beacon Black Box Locator Acoustic 37.5 khz Pingers

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan April 2015,

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

PROTOTIPE ALAT PENJERNIH AIR SUMUR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

Transkripsi:

BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 5.1 Desain Sistem Alat pengukur kecepatan aliran yang dibangun pada tugas akhir ini menggunakan beberapa bagian penting sehingga dapat digunakan untuk mengetahui waktu tempuh gelombang ultrasonik, yang pada akhirnya dapat digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran bahan yang melalui system yang dibangun. Bagianbagian tersebut dapat dilihat pada diagram blok di bawah ini. Gambar 4.1 Diagram Blok Sistem Pengukuran Kecepatan Aliran Menggunakan Ultrasonik Dari diagram blok di atas, dapat dilihat bahwa transmitter mengirimkan sinyal berupa gelombang ultrasonik yang akan melalui aliran bahan yang berada dalam pipa. Setelah melalui bahan, sinyal tersebut akan diterima oleh receiver. Sinyal dari transmitter dan receiver kemudian akan dilihat pada tampilan osiloskop digital. Gambar prototipe yang dikembangkan adalah sebagai berikut: 38

BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 39 Gambar 4.2 Sistem Pengukuran Menggunakan Ultrasonik 5.1.1 Transmitter Transmitter merupakan bagian dari sistem yang berfungsi untuk membangkitkan serta mengirimkan sinyal berupa gelombang ultrasonik dengan frekuensi 40kHz. Bagian transmitter dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 40 D C1 10uF RV1 10k C2 1KpF 1N 4002 positif (+) 1 2 negatif (-) DC 12V R 12k 8 3 Q 7 DC VCC NE555 4 R 6 TH GND 1 5 2 TR CV Transducer (a) (b) (c) Gambar 4.3 (a) Rangkaian Transmitter (b) Board Transmitter (c) Transmitter Ultrasonik Seperti yang terlihat pada gambar 4.3(a), rangkaian transmitter terdiri dari rangkaian multivibrator astabil dengan menggunakan komponen ne555 dan beberapa komponen lainnya. Keluaran dari ne555 kemudian akan diterima oleh transducer ultrasonik yang berfungsi sebagai transmitter. Sinyal yang dihasilkan oleh rangkaian transmitter pada kaki 3 ne555 dapat dilihat pada gambar berikut.

BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 41 Gambar 4.4 Sinyal Keluaran Transmitter 5.1.2 Pipa Pipa yang digunakan yaitu pipa paralon dengan diameter 2,5 cm. Pada pipa yang akan dialiri bahan ini, terpasang transmitter dan receiver dengan desain sebagai berikut. Gambar 4.5 Desain Sistem Pipa

BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 42 Dengan desain sistem seperti pada gambar di atas, maka kecepatan aliran didapatkan dengan menyubstitusikan persamaan s t 0 = dengan persamaan 2.12 c sehingga didapatkan persamaan seperti persamaan 3.4 c v = t ( t t ) 1 0 1 cosφ Dengan t 0 adalah waktu tempuh gelombang ultrasonik saat tidak ada aliran bahan dan t 1 adalah waktu tempuh gelombang ultrasonik saat terdapat aliran bahan dalam pipa. 5.1.3 Receiver Receiver berfungsi menerima sinyal berupa gelombang ultrasonik yang dipancarkan oleh transmitter dan telah melalui aliran bahan. Bagian ini terdiri dari transducer ultrasonik serta penguat sinyal agar perubahan yang terjadi pada receiver saat menerima gelombang ultrasonik dapat diamati. Rangkaian receiver dapat dilihat pada gambar berikut. R9 D5 C6 47uF RV 10k Transducer R1 100k C1 1uF R2 10k Q1 FCS 9014 R3 100 R4 3k9 Q2 FCS 9014 R5 680 C2 10KpF D1 1N 4148 D2 1N 4148 D4 ZD7,5V R6 1k C3 10KpF R7 1k D3 1N 4148 Q3 FCS 9014 1k R8 10k C4 220uF D6 1N 4148 C5 10uF 1N 4002 RL1 6V Q4 FCS 9014 positif (+) 1 2 negatif (-) DC 12V (a)

BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 43 (b) (c) Gambar 4.6 (a) Rangkaian Receiver (b) Board Receiver (c) Receiver Ultrasonik Receiver ultrasonik menerima sinyal dengan tegangan yang kecil. Oleh karena itu perlu dilakukan dengan menggunakan rangkaian yang terlihat pada gambar 4.6(b). pada rangkaian tersebut digunakan transistor NPN yang berfungsi sebagai penguat cascade. Terjadi tiga kali penguatan, yaitu pada transistor Q1, Q2, dan Q3. Sedangkan transistor Q4 merupakan saklar yang mengaktifkan atau menonaktifkan relay dengan jenis Normally Open (NO). Sinyal keluaran dari receiver yang digunakan adalah sinyal dari kaki kolektor Q4. 5.1.4 Display Display yang digunakan pada sistem ini yaitu osiloskop digital. Osiloskop ini dapat memperlihatkan adanya perubahan yang terjadi pada transmitter dan receiver saat mengirim dan menerima gelombang ultrasonik. Selain itu, osiloskop ini memiliki dua kursor yang memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perbedaan waktu antara sinyal dari transmitter dan receiver.

BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 44 5.2 Pengujian Sistem Pengujian pada sistem dilakukan pada beberapa keadaan, yaitu saat tidak terdapat fluida dan saat terdapat fluida. Pada saat terdapat fluida, pengukuran dilakukan pada saat tidak terdapat aliran dan saat terdapat aliran. 5.2.1 Pengujian Cepat Rambat Gelombang Ultrasonik di Udara Pengujian dilakukan dengan melakukan pengukuran waktu tempuh gelombang ultrasonik saat tidak terdapat air dalam pipa. Pengukuran dilakukan dengan menyelisihkan waktu saat transmitter mulai mengeluarkan sinyal (t 1 ) dengan waktu saat receiver mulai menerima sinyal dari transmitter (t 2 ). Seluruh pengujian sistem yang dilakukan menggunakan osiloskop digital dilakukan dengan metode tersebut. Salah satu hasil pengujian dengan nilai t = 120 μs dapat dilihat pada gambar berikut Gambar 4.7 Display Pengujian Cepat Rambat Gelombang Ultrasonik di Udara

BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 45 Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dengan menggunakan distribusi Gauss dan Cumulative Distribution Function (cdf) didapatkan waktu tempuh gelombang ultrasonik di udara (tanpa air) dengan probabilitas 90% pada keadaan 1 dan keadaan 2 sebagai berikut t0 rata-rata 128,125 σ 22,78 Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa waktu tempuh gelombang ultrasonik diudara pada jarak 0,28 m adalah sebesar 128,125 μs. Sehingga didapatkan kecepatan gelombang ultrasonik sebesar 218,5 m/s. 5.2.2 Pengujian dengan Air Pengujian dengan air dilakukan pada dua keadaan, yaitu tanpa aliran dan dengan aliran. Perbedaan yang terjadi akan digunakan untuk menentukan kecepatan aliran. a. Tanpa Aliran Gambar 4.8 Display Pengujian Sistem dengan Air, Tanpa Aliran

BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 46 Salah satu tampilan dari pengujian yang telah dilakukan dengan hasil t = 20 μs dapat dilihat pada gambar 4.8. Dari beberapa pengujian yang dilakukan, didapatkan data seperti yang terdapat pada lampiran. Dengan menggunakan distribusi Gauss dan cdf untuk probabilitas 90% didapatkan hasil sebagai berikut : t0 rata-rata (μs) 19,69 Σ 2,09 Dengan jarak antara transmitter dan receiver sebesar 0,28 m, maka dapat diketahui bahwa kecepatan gelombang ultrasonik yang melalui fluida adalah sebesar 1421,8 m/s. b. Dengan Aliran 1. Pengukuran Kecepatan Aliran Fluida Pengujian sistem 1 dilakukan dengan mengukur waktu (t) dan jarak (s) jatuhnya air pada sistem berikut

BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 47 h 0,6 m t s Gambar 4.9 Desain Pengukuran Aliran Fluida Dengan menggunakan sistem tersebut, didapatkan data seperti pada lampiran. Berdasarkan data tersebut, didapatkan nilai kecepatan aliran dengan menggunakan persamaan v = s t. Dengan distribusi Gauss dan cdf didapatkan kecepatan aliran air (v) pada ketinggian masing-masing ketinggian sebagai berikut. H (m) v (m/s) 0,5 2,77 1,5 4,71 2,5 7,08 Dari data di atas dapat dilihat bahwa ketinggian jatuhnya air mempengaruhi kecepatan aliran.

BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 48 2. Pengukuran Kecepatan Aliran Fluida Menggunakan Gelombang Ultrasonik Pengujian sistem dengan aliran dilakukan dengan ketinggian yang berbedabeda. Gambaran pengujian sistem yang dilakukan adalah sebagai berikut : h Receiver v Transmitter 60 Gambar 4.10 Desain Pengujian Sistem Pengujian sistem dilakukan pada ketinggian yang berbeda sehingga didapatkan data seperti yang terdapat pada lampiran. Salah satu tampilan yang didapatkan dari pengukuran pada 0,5 m dengan nilai t = 18 μs adalah sebagai berikut

BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 49 Gambar 4.11 Display Pengujian Sistem dengan Aliran Menggunakan Ultrasonik Berdasarkan data yang diperoleh, maka didapatkan waktu tempuh gelombang ultrasonik (t1) dan kecepatan aliran (v) berdasarkan persamaan 3.4 adalah sebagai berikut : h (m) t1 (us) v (m/s) 0,5 19,68 2,63 1,5 19,66 4,70 2,5 19,64 7,09 Dari data di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan kecepatan aliran air yang diakibatkan oleh perbedaan ketinggian. 5.3 Analisis Dari pengujian sistem tanpa menggunakan gelombang ultrasonik dan dengan gelombang ultrasonik, didapatkan grafik berikut.

BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 50 Perbandingan Kecepatan Aliran 3 2,5 Tinggi (h) 2 1,5 1 non ultrasonik ultrasonik 0,5 0 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 Kecepatan (m/s) Gambar 4.12 Kurva Perbandingan Kecepatan Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa nilai kecepatan aliran berdasarkan hasil pengujian sebanding dengan ketinggian selang. Semakin tinggi tempat turunnya air, maka kecepatannya pun akan semakin besar. Hal itu sesuai dengan persamaan Bernoulli pada persamaan 1.6. Kecepatan yang didapatkan dari pengujian pertama, tanpa menggunakan ultrasonik, memiliki nilai yang hampir sama dengan pengujian sistem menggunakan gelombang ultrasonik. Selisih antara kedua pengujian tersebut adalah, vnon ultrasonik vultrasonik Δ = x100%... (4.1) v non ultrasonik Dari persamaan di atas, didapatkan selisih antara kedua pengujian tersebut berkisar antara berkisar antara 0,1% - 4 %.

BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 51 Salah satu hal yang mempengaruhi besarnya waktu tempuh gelombang ultrasonik yang diperoleh adalah penggunaan kapasitor pada rangkaian receiver, khususnya pada kapasitor C4 dan C5. Hal itu dikarenakan terjadinya proses pengisian dan pengosongan kapasitor yang membutuhkan waktu. Semakin besar nilai kapasitansi kapasitor tersebut, maka muatannya makin besar, sehingga waktu pengisian serta pengosongan kapasitor pun akan semakin lama. Hal itu menyebabkan waktu tempuh gelombang ultrasonik seolah-olah menjadi lebih lama.