Serangan Hama dan Penyakit Tembakau Tahun 2015 di Kabupaten Probolinggo dan Dampak Kerugian

dokumen-dokumen yang mirip
MENGENAL PENYAKIT PENTING TANAMAN TEMBAKAU

WASPADA TERHADAP EKSPLOSIF PENYAKIT MOSAIK (Marmor tabaci Holmes) MELANDA PADA TEMBAKAU

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SEMANGKA. Dr. M. SYUKUR, SP, MSi INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Waspadai Tembakau Rusak Akibat Terjadi Kemarau Basah

TEKNIK BUDIDAYA TOMAT

Akibat Patik Setitik, Rusaklah Penghasilan Petani

PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang

Oleh Kiki Yolanda,SP Jumat, 29 November :13 - Terakhir Diupdate Jumat, 29 November :27

SERANGAN PENYAKIT LANAS Phytopthora nicotianae PADA TEMBAKAU DI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR BULAN AGUSTUS 2013

IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH

KATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis

PENDAHULUAN. Eli Korlina PENDEKATAN PHT

Identifikasi dan Klasifikasi Hama Aphid (Kutu Daun) pada tanaman Kentang

BUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN

Penggerek Pucuk Tebu dan Teknik Pengendaliannya

Bibit Sehat... Kebun Kopi Selamat

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung di Indonesia (Zea mays L.) merupakan komoditas tanaman

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Lahan

HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN HUTAN

Rintisan Metode Pengamatan Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) di Kabupaten Dairi Propinsi Sumatera Utara.

Penyebaran Busuk Buah Kakao di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya. Oleh: Feny Ernawati, SP dan Effendi Wibowo, SP POPT Pertama BBPPTP Surabaya

HASIL DAN PEMBAHASAN

Strategi Pengelolaan untuk Mengurangi Serangan Phythopthora capsici pada Tanaman Lada

Oleh : Nur Fariqah Haneda

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Manfaat NPV Mengendalikan Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

AGROTEKNOLOGI TANAMAN LEGUM (AGR62) TEKNOLOGI PENGELOLAAN JASAD PENGGANGGU DALAM BUDIDAYA KEDELAI (LANJUTAN)

MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.2

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

Alternatif pengendalian terhadap si Helopeltis sp. Oleh : Vidiyastuti Ari Y, SP POPT Pertama

PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

BEGINILAH BEGOMOVIRUS, PENYAKIT BARU PADA TEMBAKAU

Bakar Serangan Luka Api pada Tebu

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

PEMELIHARAAN TANAMAN I. PEMELIHARAAN TANAMAN MUDA

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

PEMBAHASAN. Budidaya Bayam Secara Hidroponik

BUDIDAYA PEMBIBITAN TEMBAKAU DI WILAYAH JAWA TENGAH Oleh : Badrul Munir, S.TP, MP (PBT Ahli Pertama BBPPTP Surabaya)

untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Phragmatoecia castaneae Hubner. (Lepidoptera : Cossidae)

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG. Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk oval sampai bulat, pada permukaan atasnya agak datar. Jumlah telur

Si Pengerat Musuh Petani Tebu..

MODUL BUDIDAYA KACANG TANAH

Serangan Penyakit Cacar Daun Cengkeh

MENGENAL ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) BAWANG MERAH DAN MUSUH ALAMINYA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

VI. PEMBAHASAN 6.1. Identifikasi Sumber-sumber Risiko

PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU VIRGINIA

SISTEMATIKA LAPORAN MINGGUAN MAGANG KERJA Halaman Judul Halaman judul memuat laporan mingguan pada minggu ke-n, lokasi magang, serta judul kegiatan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jahe (Zingiber officinale Rosc) sebagai salah satu tanaman temu-temuan

Hercules si Perusak Tanaman Pala dan Cengkeh

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

PERKEMBANGAN SERANGAN PENYAKIT CACAR DAUN CENGKEH (Phyllosticta sp.) PADA TANAMAN CENGKEH TRIWULAN II TAHUN 2013 WILAYAH KERJA BBPPTP SURABAYA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Kumbang Sagu (Rhynchophorus, sp) Penyebab Kematian Tanaman Kelapa

Status Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Sebagai Hama

TATA CARA PENELITIAN

Peta Konsep. Tujuan Pembelajaran. gulma biologi hama predator. 148 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Tikus. Hama. Ulat. Kutu loncat. Lalat. Cacing.

HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA LIMBAH PLTU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT DAN INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jarak pagar berupa perdu dengan tinggi 1 7 m, daun tanaman

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sayuran, kacang-kacangan, tomat, jagung dan tembakau. Helicoverpa

KEANEKARAGAMAN SERANGGA PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN KEHUTANAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati

Hama Patogen Gulma (tumbuhan pengganggu)

Teknologi Budidaya Kedelai

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Boj. (Lepioptera: Crambidae) Bentuk telur jorong dan sangat pipih, diletakkan dalam 2-3 baris tersusun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

Berburu Kwangwung Di Sarangnya

Tata Cara penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. merata sepanjang tahun. Curah hujan (CH) untuk pertanaman pepaya berkisar

PETUNJUK PELAKSANAAN GELAR TEKNOLOGI BUDIDAYA TOMAT

Budidaya Bawang Putih di Dataran Rendah

SERANGAN BAKTERI PEMBULUH KAYU CENGKEH (BPKC) DI JAWA TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. pertanian organik dan sistem pertanian intensif (Notarianto, 2011). Salah satu desa

Hama penghisap daun Aphis craccivora

4. HASIL PENELITIAN 4.1. Pengamatan Selintas Serangan Hama dan Penyakit Tanaman Keadaan Cuaca Selama Penelitian

CARA CARA PENGENDALIAN OPT DAN APLIKASI PHESTISIDA YANG AMAN BAGI KESEHATAN 1) SUHARNO 2) 1) Judul karya ilmiah di Website 2)

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Serangga Hypothenemus hampei Ferr. (Coleoptera : Scolytidae). Penggerek buah kopi (PBKo, Hypothenemus hampei) merupakan serangga

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)

PERKEMBANGANJamur Akar Putih (Rigidoporus lignosus) TANAMAN KARET TRIWULAN IV 2014 di WILAYAH KERJA BBPPTP SURABAYA Oleh : Endang Hidayanti, SP

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135

PENYIANGAN. Peserta diklat diharapkan mampu menyiang padi sawah dengan benar.

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO Jalan Raya Nomor 81 Telp. (0335) 420517 Fax. (4238210) PROBOLINGGO 67271 Serangan Hama dan Penyakit Tembakau di Kabupaten Probolinggo dan Dampak Kerugian Oleh : Rudy Trisnadi. K. Data luas serangan dan dampak kerugian hasil akibat serangan hama dan penyakit di musim tanam tembakau tahun 2015 di Kabupaten Probolinggo sedikit lebih ringan jika dibanding musim tanam tembakau di tahun 2014. Serangan Organisma Pengganggu Tumbuhan (OPT) tahun 2015 yang dilaporkan oleh Pangamat Hama Perkebunan (POPT Perkebunan) ke Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Probolinggo pada musim tanam tembakau bulan Mei s/d bulan Nopember 2015, menggambarkan bahwa hama dan penyakit tembakau tahun 2015 secara bertingkat dari serangan tertinggi hingga terendah sebagai berikut : 1. Penyakit Virus Keriting / Ker-ker 2. Hama Ulat Pupus Helicoverpa sp. 3. Hama Londrak (daerah) / Thrips parvispinus 4. Penyakit Layu jamur / Phytophthora sp Luas areal tembakau tahun 2015 = 10.267,5 ha tersebar di 19 Kecamatan Ad. 1. Penyakit Virus Keriting / Ker-ker (madura). Penyakit virus ini di tahun 2015 tingkat serangannya menduduki peringkat pertama tertinggi, Sebaran penyakit ini secara spot-spot dan merata hampir disetiap kecamatan sentra penghasil tembakau, Yaitu (Kecamatan, Kotaanyar,,,, dan ). pada grafik digambarkan wilayah serangan tertinggi terjadi di Kecamatan 292,50 ha, 136,88 ha, 115,50 ha dan bulan serangan tertinggi pada bulan Agustus. Gambar : Grafik Luas Serangan Penyakit Virus Keriting di Kabupaten Probolinggo 35 30 25 20 15 5 Asih

Penyakit karena Virus termasuk salah satu penyakit penting atau utama, penyakit virus yang dominan menyerang tanaman tembakau di Kabupaten Probolinggo adalah TMV (Tobacco Mozaic Virus). Kehadiran TMV yang berat dapat menekan produktifitas hingga 20% sampai 50% tergantung varietas. Virus memiliki titik inaktivasi pemanasan 94ºC, titik pengenceran terahir 1 : 1.000. dalam daun tembakau virus sanggup bertahan sampai puluhan tahun. (S. Haryono. 2007). Virus TMV pada tanaman ditularkan secara mekanis atau melalui benih, juga ditularkan melalui vektor (serangga penular). Virus dapat bertahan dan bersifat infektif selama beberapa tahun. Virus bersifat sangat stabil dan mudah ditularkan dari benih ke pembibitan pada saat pengelolaan tanaman secara mekanis misalnya pada saat pemindahan bibit ke pertanaman. Para petani kebanyakan kurang memperhatikan kerugian yang disebabkan oleh penyakit mosaik, karena tanaman yang sakit kerena moasik tidak menimbulkan kematian, tetapi sebenarnya mosaik ini penyebab kerugian yang besar. Karena tanaman yang terserang penyakit mosaik akan menurunkan kualitas tembakau, daun-daun menjadi tidak rata, rapuh, ukurannya lebih kecil cenderung keriting, Warna tidak merata, elastisitas, daya bakar menurun, dan jika setelah dihisap rasa tembakau pahit Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit. 1. Penyakit mosaik biasa terdapat pada tanah lempung, atau pada lahan bekas tanaman inang lain seperti terong, cabe, tomat, semangka. 2. Kurang selektif saat penyediaan benih, benih diperoleh dari tanaman induk yang tidak sehat atau disekitar tanaman induk terdapat tanamam terinfeksi virus. sehingga penularan terjadi lewat calon benih 3. Pemilihan lahan untuk pembibitan tidak pada lahan dekat perumahan penduduk, tidak pada tempat-tempat di tepi jalan raya. Ad. 2. Hama Ulat Pupus Helicoverpa. sp Helicoverpa atau dikenal dengan sebutan ulat pupus, hama ini merusak daun pucuk, maupun pucuk tembakau bahkan pada kapsul (buah) ulat ini juga mau memakannya. di tahun 2015 tingkat serangannya cukup luas, serangan hama ulat pupus di Kabupaten Probolinggo menduduki peringkat ke dua setelah penyakit virus. Keadaan luas serangan hama ulat pupus pada grafik dapat digambarkan dengan luas serangan tertinggi terjadi di Kecamatan,,, Kotaanyar. Bulan serangan tertinggi di bulan Agustus 2015. Gambar : Grafik Luas Serangan Hama Ulat Pupus di Kabupaten Probolinggo 20 15 5

Gejala yang ditimbulkan adalah daun muda dan pucuk berlubang bahkan ulat juga menggerek kapsul (buah), ada dua jenis Helicoverpa yang menyerang tembakau yaitu Halicoverpa armigera Hubner dan Helicoverpa assulta Genn menurut Kalshoven (1981). Hama ini biasanya meletakkan telur secara tunggal. Ciri dari H. assulta meletakan telur diatas permukaan daun muda sedangkan H. armigera meletakan telur di bawah permukaan daun muda, sedangkan H. armigera meletakan telur di bawah permukaan daun muda, dikarenakan ulat bersifat kanibal, jika mereka bertemu saudaranya saling memangsa, oleh karena itu secara naluri si induk betina jika meletakkan Ulat pupus telurnya secara terpisah satu persatu pada tanaman. Betina mampu bertelur 200-2000 butir. Kerugian yang diakibatkan oleh ulat pupus ini apabila sibetina meletakan telur secara tunggal dan telur itu menetas semua berapa tanaman yang rusak dan dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Seranngan berat mengakibatkan kerugian sekitar 50 %. (Subiyacto, 2002). Kupu Gejala Tanaman 1. Helicoverpa memiliki tanaman inang lain seperti kapas, jagung, tomat, buncis, gude, sawi, lobak dan gulma sehingga jika tanaman tembakau ditanaman di dekat atau bekas tanaman tersebut dapat diduga terjadi migrasi. 2. Pengolahan tanah yang kurang matang dapat menjadi sumber infeksi ulat karena pupa yang berada dalam tanah tidak terbunuh. 3. Sisa-sisa tanaman setelah panen dicabut dan dimusnahkan, karena ulat persifat polifagus. Ad. 3. Hama Thrips parvispinus Hama Thrips atau Londrak (daerah) hama ini mulanya dianggap hama secundair sebagai vektor dari penyakit virus tembaku. Sejak seranganya meninggi di tahun 2004 dan selalu meningkat disetiap tahunnya maka hama ini tergolong hama penting pada tembakau. Hama ini menyebabkan kerugian hasil tembakau 50 %, khususnya terhadap mutu tembakau menjadi rendah. Dari tabel menggambarkan daerah serangan tertinggi yaitu terjadi di 390 ha, 273,75 ha dan 192,50 ha. Secara merata terjadi di bulan September 2015. Grafik Luas Serangan Hama Thrips parvispenus di Kabupaten Probolinggo 45 40 35 30 25 20 15 5 Asih

uas erangan (Ha) rangan Thrips Serangan hama Thrips parvispinus pada tembakau berbeda dengan serangan pada tanaman cabe, pada cabe menyerang daun muda atau pucuk tanaman, sedangkan pada tembakau menyerang daun tua diawali dari daun bawah, kemudian naik ke daun atasnya. Hama ini memiliki alat mulut pencucuk dan penghisap, Thrips juga mengeluarkan eksudat yang menyebabkan bekas dari isapan pada tulang-tulang daun akan menguning kemudian berangsurangsur meluas pada daun tampak seakan-akan sudah masak. akibat Gejala serangan Thrips serangan hama Thrips kualitas rajangan tembakau rendah yaitu dari aroma tersa ringan, rajangan kering tidak lentur seperti kertas, warna agak pucat sehingga dampak kerugian serangan berat petani akan merugi hingga 50 % Ciri hama Thrips warna kuning sampai coklat kehitam-hitaman dengan panjang 0,8 0,9 mm, telor biasanya diletakan pada mesofil daun. Thrips dewasa 1. Hama ini memiliki tanaman inang lain yaitu cabe, tomat, jeruk dll.s 2. Pada cuaca panas dan lembab hama ini akan berkembang dengan cepat, dapat diketahui jika tanaman tembakau yang berada dekat aliran irigasi hama Thrips serangannya lebih tinggi jika dibanding tanaman yang jauh dari irigasi. 3. Angin membantu penyebaran hama ini, karena tubuh Thrips ringan sehingga mudah diterbangkan oleh angin. Ad. 4. Penyakit Lanas Penyakit lanas disebabkan oleh jamur Phytophthora nicotianae, penyakit ini menyerang tanaman tembakau di berbagai umur. Di Kabupaten Probolinggo luas serangan penyakit lanas cukup luas, pada grafik digambarkan wilayah serangan tertinggi terjadi di Kecamatan 87,75 ha. 67,38 ha dan 36,5 ha sedangkan bulan serangan tertinggi di bulan Agustus. Gambar : Grafik Luas Serangan Penyakit Lanas di Kabupaten Probolinggo 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Asih

Gejala serangan lanas yaitu diawali dengan tanaman layu disiang hari terjadi antara pukul 11.00 s.d 15.00 sesudah itu daun akan segar kembali, serangan lanjut daun layu permanen dan menguning, jika kita cabut tampak pada leher akar sampai perakarannya akan menghitam busuk kering. Apabila akarnya busuk basah penyebabnya bukan jamur Phytopthora akan tetapi bakteri. Kurugian akibat penyakit lanas pada tikat serangan tinggi petani gagal panen/puso. Pada tingkat serangan ringan sampai sedang menyebabkan kerugian 30 %. 1. Jika musim penghujan dan kelembaban tinggi penyakit lanas akan semakin meluas 2. Penyiraman tembakau dari air yang sudah terinfeksi jamur Phytophthora sangat membantu penyebaran penyakit lanas 3. Petani yang menyentuh tanaman terinfeksi kemudian menyentuh tanaman sehat termasuk membantu penyebaran penyakit lanas 4. Petani yang mencabut tanaman terinfeksijamur kemudian dibuang di lahan atau tempat irigasi termasuk membantu penyebaran penyakit,lanas. Penyakit Lanas Informasi keadaan hama dan penyakit di tahun 2015 diharapkan dapat membantu petani maupun pihak terkait untuk mewaspadai dan antisipasi di musim tanam tembakau tahun 2016. Hal-hal yang sangat perlu diperhatikan pada musim tanam yang akan datang adalah sebagai berikut : 1. Persiapan benih yang sehat 2. Persiapan lahan pembibitan dan lahan tanam jangan ditanah bekas tanaman sumber ifeksi hama penyakit atau tumpangsari dengan tanaman sumber infeksi hama penyakit (terong, cabe, tomat, semangka). 3. Manfaatkan pemakaian Agens Pengendali Hayati (APH) dan Pupuk organik cair sebagai imunisasi tanaman, penyehat dan penyubur tanaman. 4. Manfaatkan abu sekam atau abu dapur/tomang saat penanam persemaian atau penanam dilahan sebagai penghambat penyebaran penyakit karena virus atau bakteri. 5. Kabaersihan lahan terhadap tanaman pengganggu (gulma) yang merupakan tempat persembunyian hama atau inang penyakit dan pesaing hara yang yang dibutuhkan tanaman pokok. 6. Hindari pembibitan yang berada di pinggir jalan umum, didekat perumahan perkampungan karena ada beberapa jenis gulma di sekitar perumahan yang menjadi sarang hama penyakit. 7. Demikian informasi ini semoga bermanfaat PUSTAKA Kalshoven. L.G.E 1981 Pests of Crops in Indonesia. Bev, by vander lean. PT. Ichtiar Baru Van Hoeve. Jakarta. 701. P. Semangun. Haryono. 2007. Penyakit-Penyakit Tanaman Holtikultura di Indonesia (Edisi Kedua). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Subiyakto, 2002. Hama hama penting tanaman tembakau cerutu dan Pengendaliannya, Balittas Malang