KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR

dokumen-dokumen yang mirip
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL (UKA) GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Standar Kompetensi Konselor

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1.1 Menguasahi ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1.1 Menguasahi ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

KOMPETENSI KONSELOR. Kompetensi Konselor Sub Kompetensi Konselor A. Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

ISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah)

ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

Pemetaan kompetensi dan sub kompetensi guru secara fomal seperti. berikut: SUB KOMPETENSI. PEDAGOGIK 1. Menguasai teori dan praksis pendidikan

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PK GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/KONSELOR

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BIMBINGAN KONSELING (BK)

Aspek dan Indikator Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. industri. Istilah kinerja berasal dari kata Job performance (prestasi kerja). Kinerja

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

CIRI-CIRI SUATU PROFESI ADA STANDAR UNJUK KERJA YANG BAKU DAN JELAS. ADA LEMBAGA PENDIDIKAN KHUSUS YANG MENGHASILKAN PELAKUNYA DENGAN PROGRAM DAN JENJ

BAB II KAJIAN TEORI. menjadi petugas pelaksana pelayanan konseling. Sebutan pelaksana pelayanan ini

VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR

PEMETAAN KOMPETENSI GURU BIMBINGAN KONSELING DI PROVINSI BENGKULU. Oleh: Rita Sinthia, Anni Suprapti dan Mona Ardina.

: Evaluasi Diri untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru BK/Konselor) Alamat: Kecamatan: Kabupaten/Kota:

Oleh: DR.DADANG JUANDI, S.Pd.,M.Si. PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UPI

PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI ERA DISRUPSI: PELUANG DAN TANTANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian berupaya merumuskan program pelatihan bimbingan dan konseling

BAB II LANDASAN TEORI Kompetensi Profesional guru pembimbing berdasarkan SKAKK

PERAN PENDIDIKAN PROFESI GURU BK/ KONSELOR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KONSELOR DI INDONESIA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJI KOMPETENSI GURU

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ihsan Mursalin, 2013

EVALUASI PENDIDIKAN DAN KINERJA GURU PAI

BERBAGAI PENDEKATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SETTING SEKOLAH DI INDONESIA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESIONAL KONSELOR MASA DEPAN DAN TANTANGAN DI ERA GLOBALISASI. Oleh: Hartono 1

TANTANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MUTU

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Agus Basuki, M.Pd Dosen : BK/PPB/FIP UNY

STANDARISASI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA SUNARYO KARTADINATA

BAB III METODE PENELITIAN. sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau

BIMBINGAN DAN KONSELING DAN PENELUSURAN MINAT DI SMP DALAM KURIKULUM 2013

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM Disampaikan oleh HARTONO Program Studi BK FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Marliani, 2013

BAB II LANDASAN TEORI

ASSESMEN PSIKOLOGIS. Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi. Oleh : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015 PROGRAM PENINGKATAN KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN HASIL ANALISIS KINERJA PROFESIONAL

Sigit Sanyata

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap-tahap

EKSISTENSI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI BALIK UU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

JURNAL RICKY HANDOKO NPM:

KOMPETENSI KONSELOR SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU BK. Wiwik Kusdaryani Siti Fitriana

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

SILABUS. A.3. Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENGEMBANGAN PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING YANG BERORIENTASI KURIKULUM 2013

DEFINSI MODEL PERANGKAT ASUMSI, PROPORSI, ATAU PRINSIP YANG TERVERIFIKASI SECARA

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

STANDAR KOMPETENSI KONSELOR

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia Indonesia yang bermutu. Layanan bimbingan dan

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

ORIENTASI DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELING NUR ASIKOH NIM : SALBIAH HARAHAP NIM :

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

PREDIKSI SOAL UJI KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015

BIMBINGAN DAN KONSELING

TINGKAT PEMAHAMAN TERHADAP KONSEP DAN PRAKSIS ASESMEN PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN BREBES

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

ETIKA PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan adalah layanan konseling individual. Hal ini berbeda jauh saat pelaksanaannya. Terkadang, pada saat

RESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING. #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN 1 P P L U N Y

Pengembangan Karakter Melalui Pelayanan Bimbingan dan Konseling

LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK)

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME

DESKRIPSI MATA KULIAH. KD 302 Bimbingan dan Konseling : S 1, 3 sks, semester 2

PROFESIONALITAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH: DRA. WIRDA HANIM M.PSI

ASESMEN DALAM BK PPT 3 1

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk paling unik di dunia. Sifat individualitas manusia

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Transkripsi:

KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR No 1. Pedagogik 1 Menguasai teori dan praksis pendidikan 1.1 Menguasai ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya 1.1.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan ilmu pendidikan dalam pelayanan bimbingan dan 1.1.2 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan landasan keilmuan pendidikan dalam pelayanan bimbingan dan 1.2 Mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan dan proses pembelajaran 1.2.1 Guru BK atau konselor dapat mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan dalam pelayanan bimbingan dan

1.2.2 Guru BK atau konselor dapat mengimplementasikan proses pembelajaran dalam pelayanan bimbingan dan 1.3 Menguasai landasan budaya dalam praksis pendidikan 1.3.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan landasan budaya dalam layanan bimbingan dan 2 Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku konseli 2.1 Mengaplikasikan kaidah-kaidah perilaku manusia, perkembangan fisik dan psikologis individu terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan dalam upaya pendidikan 2.1.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan kaidah-kaidah perilaku manusia terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan dalam upaya pendidikan 2.1.2 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan kaidah-kaidah perkembangan fisik dan psikologis individu terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan dalam upaya pendidikan 2.2 Mengaplikasikan kaidah-kaidah kepribadian, individualitas dan perbedaan konseli terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan dalam upaya pendidikan 2.2.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan kaidah-kaidah kepribadian konseli terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan dalam upaya pendidikan

2.2.2 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan kaidah-kaidah individualitas dan perbedaan konseli terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan dalam upaya pendidikan 2.3 Mengaplikasikan kaidah-kaidah belajar terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan dalam upaya pendidikan 2.3.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan kaidah-kaidah belajar terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan dalam upaya pendidikan 2.4 Mengaplikasikan kaidah-kaidah keberbakatan terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan dalam upaya pendidikan 2.4.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan kaidah-kaidah keberbakatan terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan dalam upaya pendidikan 2.5 Mengaplikasikan kaidah-kaidah kesehatan mental terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan dalam upaya pendidikan 2.5.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan kaidah-kaidah kesehatan mental terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan dalam upaya pendidikan 3 Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan 3.1 Menguasai esensi bimbingan dan pada satuan jalur pendidikan formal, nonformal dan informal 3.1.1 Guru BK atau konselor dapat menerapkan esensi bimbingan dan pada satuan jalur pendidikan formal 3.1.2 Guru BK atau konselor dapat menerapkan esensi bimbingan dan pada satuan jalur pendidikan nonformal 3.1.3 Guru BK atau konselor dapat menerapkan esensi bimbingan dan pada jalur pendidikan informal 3.2 Menguasai esensi bimbingan dan pada satuan jenis pendidikan umum, kejuruan, keagamaan dan khusus 3.2.1 Guru BK atau konselor dapat menerapkan esensi bimbingan dan pada satuan jenis pendidikan umum 3.2.2 Guru BK atau konselor dapat menerapkan esensi bimbingan dan pada satuan jenis pendidikan kejuruan

3.2.3 Guru BK atau konselor dapat menerapkan esensi bimbingan dan pada satuan jenis pendidikan keagamaan 3.2.4 Guru BK atau konselor dapat menerapkan esensi bimbingan dan pada satuan jenis pendidikan khusus 2. Profesional 11 Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli 3.3 Menguasai esensi bimbingan dan pada satuan jenjang pendidikan usia dini, dasardan menengah serta tinggi 3.3.1 Guru BK atau konselor dapat menerapkan esensi bimbingan dan pada satuan jenjang pendidikan usia dini 3.3.2 Guru BK atau konselor dapat menerapkan esensi bimbingan dan pada satuan jenjang pendidikan dasar 3.3.3 Guru BK atau konselor dapat menerapkan esensi bimbingan dan pada satuan jenjang pendidikan menengah 3.3.4 Guru BK atau konselor dapat menerapkan esensi bimbingan dan pada satuan jenjang pendidikan tinggi 11.1 Menguasai hakikat asesmen 11.1.1 Guru BK atau Konselor dapat mendeskripsikan hakikat asesmen dalam bimbingan dan 11.2 Memilih teknik asesmen, sesuai dengan kebutuhan pelayanan bimbingan dan 11.2.1 Guru BK atau konselor dapat menjelaskan berbagai teknik asesmen dalam pelayanan bimbingan dan 11.3 Menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan bimbingan dan 11.2.2 Guru BK atau konselor dapat memilih teknik asesmen sesuai dengan kebutuhan pelayanan bimbingan dan 11.3.1 Guru BK atau konselor dapat menerapkan prosedur penyusunan dan pengembangan instrumen asesmen untuk keperluan bimbingan dan

11.3.2 Guru BK atau konselor terampil menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan bimbingan dan 11.4 Mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan masalah-masalah konseli. 11.4.1 Guru BK atau konselor dapat mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan masalah-masalah konseli. 11.5 Memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi konseli. 11.5.1 Guru BK atau konselor dapat memilih teknik asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi konseli. 11.5.2 Guru BK atau konselor dapat mengadministrasikan hasil asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi konseli. 11.6 Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan 11.6.1 Guru BK atau konselor dapat memilih instrumen untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan 11.6.1 Guru BK atau konselor dapat mengadministrasikan instrumen untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan

11.7 Mengakses data dokumentasi tentang konseli dalam pelayanan bimbingan dan 11.7.1 Guru BK atau konselor dapat mengakses data dokumentasi tentang konseli dalam pelayanan bimbingan dan 11.8 Menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan bimbingan dan dengan tepat 11.8.1 Guru BK atau konselor dapat menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan bimbingan dan dengan tepat 11.9 Menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik asesmen 11.9.1 Guru BK atau konselor dapat menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik asesmen 12 Menguasai kerangka teoretik dan praksis bimbingan dan 12.1 Mengaplikasikan hakikat pelayanan bimbingan dan 12.2 Mengaplikasikan arah profesi bimbingan dan 12.1.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan hakikat pelayanan bimbingan dan 12.2.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan arah profesi bimbingan dan 12.3 Mengaplikasikan dasar-dasar pelayanan bimbingan dan 12.3.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan dasar-dasar pelayanan bimbingan dan 12.4 Mengaplikasikan pelayanan bimbingan dan sesuai kondisi dan tuntutan wilayah kerja. 12.4.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan pelayanan bimbingan dan sesuai kondisi dan tuntutan wilayah kerja.

12.5 Mengaplikasikan pendekatan/model/jenis pelayanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan 12.5.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan pendekatan /model bimbingan dan 12.5.2 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan berbagai layanan bimbingan dan 12.5.3 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan kegiatan pendukung bimbingan dan 12.6 Mengaplikasikan dalam praktik format pelayanan bimbingan dan 12.6.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan pelayanan bimbingan dan format individual. 12.6.2 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan pelayanan bimbingan dan format kelompok. 12.6.3 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan pelayanan bimbingan dan format klasikal 13 Merancang program Bimbingan 13.1 Menganalisis kebutuhan konseli 13.1.1 Guru BK atau konselor dapat menganalisis kebutuhan konseli

dan Konseling 13.2 Menyusun program bimbingan dan yang berkelanjutan berdasar kebutuhan peserta didik secara komprehensif dengan pendekatan perkembangan 13.2.1 Guru BK atau konselor dapat menyusun program bimbingan dan yang berkelanjutan berdasar kebutuhan peserta didik secara komprehensif dengan pendekatan perkembangan 13.3 Menyusun rencana pelaksanaan program bimbingan dan 13.3.1 Guru BK atau konselor dapat menyusun rencana pelaksanaan program bimbingan dan 13.4 Merencanakan sarana dan biaya penyelenggaraan program bimbingan dan 13.4.1 Guru BK atau konselor dapat merencanakan sarana penyelenggaraan program bimbingan dan 13.4.2 Guru BK atau konselor dapat merencanakan biaya penyelenggaraan program bimbingan dan 14 Mengimplementasikan program Bimbingan dan Konseling yang komprehensif 14.1 Melaksanakan program bimbingan dan 14.1.1 Guru BK atau konselor dapat melaksanakan program bimbingan dan 14.2 Melaksanakan pendekatan kolaboratif dalam pelayanan bimbingan dan 14.2.1 Guru BK atau konselor dapat melaksanakan pendekatan kolaboratif dalam pelayanan bimbingan dan 14.3 Memfasilitasi perkembangan akademik, karier, personal, dan sosial konseli 14.3.1 Guru BK atau konselor dapat memfasilitasi perkembangan akademik konseli

14.3.2 Guru BK atau konselor dapat memfasilitasi perkembangan karier konseli 14.3.3 Guru BK atau konselor dapat memfasilitasi perkembangan personal konseli 14.3.4 Guru BK atau konselor dapat memfasilitasi perkembangan sosial konseli 1.4 Mengelola sarana dan biaya program bimbingan dan 14.4.1 Guru BK atau konselor dapat mengelola sarana program bimbingan dan 14.4.2 Guru BK atau konselor dapat mengelola biaya program bimbingan dan 15 Menilai proses dan hasil kegiatan Bimbingan dan Konseling. 15.1 Melakukan evaluasi hasil, proses, dan program bimbingan dan 15.1.1 Guru BK atau konselor dapat melakukan evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan 15.1.2 Guru BK atau konselor dapat melakukan evaluasi proses pelayanan bimbingan dan 15.1.3 Guru BK atau konselor dapat melakukan evaluasi program bimbingan dan 15.2 Melakukan penyesuaian proses pelayanan bimbingan dan 15.2.1 Guru BK atau konselor dapat melakukan penyesuaian proses pelayanan bimbingan dan 15.3 Menginformasikan hasil pelaksanaan evaluasi pelayanan bimbingan dan kepada pihak terkait 15.3.1 Guru BK atau konselor dapat menginformasikan hasil pelaksanaan evaluasi pelayanan bimbingan dan kepada pihak terkait

15.4 Menggunakan hasil pelaksanaan evaluasi untuk merevisi dan mengembangkan program bimbingan dan 15.4.1 Guru BK atau konselor dapat menggunakan hasil pelaksanaan evaluasi untuk merevisi dan mengembangkan program bimbingan dan 16 Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika profesional 16.1 Memahami dan mengelola kekuatan dan keterbatasan pribadi dan profesional. 16.1.1 Guru BK atau konselor dapat mengelola kekuatan pribadi dan profesional. 16.1.2 Guru BK atau konselor dapat mengelola keterbatasan pribadi dan profesional. 16.2 Menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan kewenangan dan kode etik profesional konselor 16.2.1 Guru BK atau konselor dapat menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan kewenangan profesional konselor 16.2.2 Guru BK atau konselor dapat menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan kode etik profesional konselor 16.3 Mempertahankan objektivitas dan menjaga agar tidak larut dengan masalah konseli. 16.3.1 Guru BK atau konselor dapat mempertahankan objektivitas dalam melihat masalah konseli. 16.3.2 Guru BK atau konselor dapat menjaga agar tidak larut dengan masalah konseli. 16.4 Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan 16.4.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan prosedur referral 16.4.2 Guru BK atau konselor dapat melaksanakan referal sesuai dengan keperluan 16.5 Peduli terhadap identitas profesional dan pengembangan profesi 16.5.1 Guru BK atau konselor peduli terhadap identitas profesional 16.5.2 Guru BK atau konselor peduli terhadap pengembangan profesi 16.6 Mendahulukan kepentingan konseli daripada 16.6.1 Guru BK atau konselor mendahulukan kepentingan konseli daripada kepentingan

kepentingan pribadi konselor pribadi konselor 16.7 Menjaga kerahasiaan konseli 16.7.1 Guru BK atau konselor menjaga kerahasiaan konseli 17 Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam bimbingan dan 17.1 Memahami berbagai jenis dan metode penelitian 17.1.1 Guru BK atau konselor dapat mendeskripsikan jenis-jenis penelitian 17.2 Mampu merancang penelitian bimbingan dan 17.1.2 Guru BK atau konselor dapat mendeskripsikan berbagai metode penelitian 17.2.1 Guru BK atau konselor dapat merancang penelitian bimbingan dan 17.3 Melaksaanakan penelitian bimbingan dan 17.3.1 Guru BK atau konselor dapat melaksanakan penelitian bimbingan dan 17.3.1 Guru BK atau konselor dapat melaporkan penelitian bimbingan dan 17.4 Memanfaatkan hasil penelitian dalam bimbingan dan dengan mengakses jurnal pendidikan dan bimbingan dan 17.4.1 Guru BK atau konselor dapat memanfaatkan hasil penelitian dalam bimbingan dan dengan mengakses jurnal pendidikan dan bimbingan dan