Mesin AC. Dian Retno Sawitri

dokumen-dokumen yang mirip
GENERATOR SINKRON Gambar 1

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

Mesin AC. Motor Induksi. Dian Retno Sawitri

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Politeknik Negeri Sriwijaya

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

BAB II GENERATOR SINKRON TIGA PHASA. berupa putaran menjadi energi listrik bolak-balik (AC).

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi l

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II GENERATOR SINKRON TIGA FASA

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

Penggunaan & Pengaturan Motor Listrik PENGEREMAN MOTOR LISTRIK

Politeknik Negeri Sriwijaya

Motor Sinkron. Dosen Pembimbing : Bpk. Chairul Hudaya. Kelompok : 8 Cakra Wirabuana Febi Hadi Permana Ihin Solihin

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan ditemukannya Generator Sinkron atau Alternator, telah memberikan. digunakan yaitu listrik dalam rumah tangga dan industri.

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

BAB II DASAR TEORI. Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung

BAB II GENERATOR SINKRON 3 FASA

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

PRINSIP KERJA GENERATOR SINKRON. Abstrak :

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan 1

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS MAKALAH TEKNIK TENAGA LISTRIK. Semester Genap 2010/2011. Synchronous Motor. Dosen Pembimbing : Chairul Hudaya, M.Eng.

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

BAB II DASAR TEORI. Generator arus bolak-balik (AC) atau disebut dengan alternator adalah

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

Universitas Medan Area

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perubahan beban terhadap karakteristik generator sinkron 3 fasa PLTG Pauh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB II LANDASAN TEORI

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

PENGENDALIAN TEGANGAN TERMINAL GENERATOR SINKRON TERHADAP PERUBAHAN ARUS DAN FAKTOR DAYA BEBAN

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

STUDI PEMAKAIAN SUPERKONDUKTOR PADA GENERATOR ARUS BOLAK- BALIK

BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN 8.2 PENYAJIAN

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)

BAB II GENERATOR SINKRON

ANALISIS PENENTUAN TEGANGAN TERMINAL, REGULASI, DAN EFISIENSI GENERATOR SINKRON 3 FASA ROTOR SALIENT POLE DENGAN METODE BLONDEL (TWO REACTION THEORY)

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang

BAB III SISTEM EKSITASI TANPA SIKAT DAN AVR GENERATOR

MAKALAH PRESENTASI MESIN MESIN LISTRIK KHUSUS MOTOR RELUKTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSTRUKSI GENERATOR DC

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

BAB II MOTOR KAPASITOR START DAN MOTOR KAPASITOR RUN. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

TUGAS AKHIR STUDI SISTEM EKSITASI DENGAN MENGGUNAKAN PERMANENT MAGNET GENERATOR (APLIKASI PADA GENERATOR SINKRON DI PLTD PT. MANUNGGAL WIRATAMA)

BAB II LANDASAN TEORI

KONDISI TRANSIENT 61

BAB I PENDAHULUAN. adanya tambahan sumber pembangkit energi listrik baru untuk memenuhi

ANALISIS PERBANDINGAN REGULASI TEGANGAN GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI TANPA MENGGUNAKAN KAPASITOR KOMPENSASI DAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

Gambar 1. Karakteristik torka-kecepatan pada motor induksi, memperlihatkan wilayah operasi generator. Perhatikan torka pushover.

Mesin Arus Bolak Balik

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : MESIN ELEKTRIK / AK SEMESTER / SKS : VI / 2

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR TABEL...

TUGAS PERTANYAAN SOAL

Transkripsi:

Mesin AC Dian Retno Sawitri

Pendahuluan Mesin AC terdiri dari Motor AC dan Generator AC Ada 2 tipe mesin AC yaitu Mesin Sinkron arus medan magnet disuplai oleh sumber daya DC yang terpisah Mesin Induksi arus medan magnet disuplai oleh induksi magnet kedalam belitan medan Rangkaian medan sebagian besar motor AC terletak pada rotor. Setiap motor atau generator AC (DC) memiliki 2 bagian yaitu bagian yang berputar (rotor) dan bagian stasioner (stator)

Rotasi Medan Magnet Ide dasar dari motor listrik adalah menghasilkan dua medan magnet. Medan magnet rotor dan medan magnet stator, dan membuat medan stator berputar. Dalam situasi ini rotor akan terus berputar untuk menyesuaikan medan magnetnya dengan medan stator. Prinsip dasar operasi mesin AC adalah membuat satu set arus 3 fasa, memiliki besar yang sama dengan beda 120 o, yang mengalir dalam belitan 3 fase. Dalam situasi ini, akan dibangkitkan medan rotasi dengan besar konstan. Belitan 3 fase terdiri 3 belitan terpisah dengan jarak 120 o di sekitar permukaan mesin.

Rotasi Medan Magnet Misalkan sebuah stator sederhana 3 fase yang terdiri dari 3 koil yang masing-masing terpisah jarak 120 o. Jika sebuah belitan hanya akan menghasilkan satu kutub utara dan satu kutub selatan magnet, motor ini akan disebut memiliki 2 kutub. Diasumsikan arus memiliki 3 koil Arah arus terlihat, sehingga arus yang melewati koil akan menghasilkan medan magnet secara intensif

Mesin Sinkron Dalam generator sinkron, arus DC diaplikasikan ke belitan rotor menghasilkan medan magnetik rotor. Rotor kemudian berbalik akibat medan magnet eksternal yang menghasilkan medan magnet berputar, yang menginduksi tegangan 3 fase didalam belitan stator. Belitan medan adalah belitan yang menghasilkan medan magnet utama (belitan rotor) Belitan jangkar (armature) adalah belitan dimana tegangan utama diinduksikan (belitan stator)

Konstruksi Mesin Sinkron Rotor mesin sinkron merupakan elektromagnet yang besar. Kutub magnetik dapat berupa kutub menonjol (salient) atau tidak menonjol. Rotor dibuat terisolasi untuk mengurangi rugi-rugi eddy current

Konstruksi Mesin Sinkron Dua pendekatan umum yang digunakan untuk menyediakan arus DC ke rangkaian medan pada rotor yang berputar adalah: Supply daya DC dari sumber DC eksternal ke rotor melalui slip rings dan sikat (brushes) Supply daya DC dari daya DC khusus yang secara langsung dipasang pada poros mesin. Slip rings adalah cincin logam yang sepenuhnya mengelilingi poros mesin terisolasi. Sikat karbon seperti grafit terhubung ke terminal DC menuju setiap slip ring memasok tegangan ke belitan medan.

Konstruksi Mesin Sinkron Pada generator dan motor yang besar, digunakan penguatan tanpa sikat (brushless) Penguat brushless adalah pembangkit AC kecil yang memiliki rangkaian medan yang terpasang pada stator dan rangkaian jangkar yang terpasang pada poros rotor. Output penguat generator 3 fase adalah rectifier 3 fase ke DC dan dipasangkan ke rangkaian medan DC utama. Hal ini memungkinkan arus medan disesuaikan pada mesin utama dengan mengendalikan arus medan DC yang kecil dari generator penguat (terletak pada stator)

Konstruksi Mesin Sinkron Untuk membuat eksitasi (penguat) generator benarbenar independen dari sumber daya eksternal, pilot exciter kecil sering ditambahkan ke sirkuit. Pilot exciter adalah generator AC dengan magnet permanen dipasang pada poros rotor dan belitan 3-fase berliku pada stator menghasilkan daya untuk rangkaian medan exciter.

Konstruksi Mesin Sinkron Sebuah rotor mesin sinkron besar dengan exciter brushless dipasang pada poros yang sama.

Konstruksi Mesin Sinkron

Kecepatan Rotasi Generator Sinkron Berdasarkan definisi, generator sinkron menghasilkan kelistrikan yang memiliki frekuensi yang sinkron dengan kecepatan rotasi mekanik. Turbin uap paling efisien ketika berputar pada kecepatan tinggi, sehingga, untuk membangkitkan 60 Hz diperlukan rotasi pada 3600 rpm (2-kutub). Turbin air sangat efisien ketika berotasi pada kecepatan rendah (200-300 rpm); sehingga, digunakan generator dengan banyak kutub.

Induksi Tegangan dalam Koil 3 Fase Dalam koil 3 fase, setiap putaran N c diletakkan mengelilingi medan magnetik rotor, induksi pada setiap koil akan memiliki besar yang sama dan fase berbeda 120 o

Tegangan Internal yang dibangkitkan Generator Sinkron Besarnya tegangan internal yang diinduksikan ke stator: K adalah konstanta yang menggambarkan konstruksi mesin, adalah fluksi, dan : kecepatan rotasi

Tegangan Internal yang dibangkitkan Generator Sinkron Saat fluksi tergantung pada arus medan, tegangan yang dibangkitkan secara internal merupakan fungsi dari arus medan rotor

Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron Tegangan yang dibangkitkan secara internal dalam fase tunggal medan sinkron E A, tidak seperti tegangan yang terdapat pada terminal. Tegangan ini sama dengan tegangan output V hanya ketika tidak ada arus jangkar pada mesin. Alasannya adalah tegangan jangkar E A tidak sama dengan output tegangan V adalah: 1. Distorsi celah udara medan magnet disebabkan oleh aliran arus dalam stator (reaksi jangkar) 2. Self-induktansi dari koil jangkar 3. Resistanse dari koil jangkar

Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron Reaksi jangkar: Ketika rotor generator sinkron diputar, tegangan E A diinduksikan ke stator Ketika sebuah beban dihubungkan, arus mulai mengalir, membuat medan magnet dalam stator mesin Medan magnetik stator B S ditambahkan ke rotor (utama), medan magnet B R menyebabkan medan magnet total, dan menghasilkan tegangan fase

Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron Arus beban I A akan membuat medan magnet stator B S, yang akan menghasilkan tegangan reaksi jangkar E stat, sehingga tegangan fase akan menjadi: Fluksi magnetik neto akan menjadi

Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron Saat tegangan reaksi jangkar tertinggal oleh arus sebesar 90 derajat, dapat dimodelkan oleh: Tegangan fase menjadi : Efek reaktansi jangkar, koil stator memiliki selfinduktansi I A (X A = reaktansi) dan stator memiliki resintansi R A. Tegangan fase menjadi :

Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron Reaktan jangkar dan selfinduktansi dikombinasikan ke reaktansi sinkron dari mesin: Sehingga, tegangan fase = Rangkaian ekivalen dari generator sinkron 3 fase diperlihatkan pada gambar Resistor R adj dapat disesuaikan untuk mengendalikan arus medan dan medan magnet rotor.

Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron

Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron Untuk beban yang seimbang, generator sinkron 3 fase adalah identik tak terkecuali untuk fase unggal, setiap rangkaian ekivalen per fase yang sering digunakan