KAIDAH FIQH. Sesuatu yang Diperbolehkan Oleh Syar'i Meniadakan Kewajiban Mengganti. Publication 1438 H_2016 M

dokumen-dokumen yang mirip
KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

MENANGGUNG AMANAT KETIKA ADA KERUSAKAN

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

KAIDAH FIQH PENGGABUNGAN HUKUMAN DAN KAFFAROH. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Penggabungan HUKUMAN dan KAFFAROH

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

KAIDAH FIQH. Semua hukum ilmu dan amal tidak sempurna kecuali dengan dua perkara: Terpenuhi syarat dan rukunnya serta tidak ada penghalangnya

YAKIN TIDAK HILANG DENGAN KERAGUAN

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Perantara Mempunyai Hukum Tujuannya. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1438 H_2017 M

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

GHARAR Dalam Transaksi KOMERSIAL

MASUK SURGA Karena MEMBUANG DURI

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Kaidah Fiqh MENUTUP JALAN MENUJU KEMUNGKARAN. Publication: 1434 H_2013 M

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KAIDAH FIQH. Bagi Yang Menuntut Wajib Membawa Bukti Sedangkan Yang Mengingkari Cukup Bersumpah

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

PROSES AKAD NIKAH. Publication : 1437 H_2016 M. Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

TAFSIR SURAT اإلنفطار. (T e r b e l a h) Surat Makkiyah, Surat ke 82: 19 Ayat. Publication : 1437 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Infithaar ( Terbelah )

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

Hadits-hadits Shohih Tentang

Kaidah Fiqh. Keadaan Darurat Tidak Menggugurkan Hak Orang Lain. Publication: 1435 H_2014 M DARURAT TIDAK MENGGUGURKAN HAK ORANG LAIN

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

ADAB AL-IJAARAH (Mempekerjakan Orang)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

حفظو هللا Disusun oleh: Ustadz Kholid Syamhudi, L.c

Rahasia di Balik Uban Menurut

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Hadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA)

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Al-Samii' dan Al-Bashiir

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

HUKUM-HUKUM SEPUTAR N I F A S حفظه هللا Ustadz Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman

Petunjuk Rasulullah. Ber-KOKOK

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Berdzikir Dengan BIJI TASBIH حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

Oleh: M. Taufik. N.T

Publication: 1435 H_2014 M. Beginilah Mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Benar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Kaidah Fiqh. Perbedaan agama memutus hubungan saling mewarisi juga waii pernikahan. Publication: 1434 H_2013 M KAIDAH FIQH: PERBEDAAN AGAMA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Syarah Istighfar dan Taubat

10 Renungan Bagi yang Ditimpa UJIAN/MUSIBAH

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Rumah Idaman TIDAK MELANGGAR SYARI AT. حفظو هللا Ustadz Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman. Publication: 1435 H_2014 M

NIFAK. حفظو هللا Oleh : Syaikh Shalih bin Fauzan 'Abdillah al-fauzan. Publication : 1437 H_2016 M. NIFAK, Defenisi dan Jenisnya *

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

KESOMBONGAN Penghalang Masuk Surga

ISLAM IS THE BEST CHOICE

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

Hal Yang Dibolehkan Dalam Ibadah Haji رمحو هللا Syaikh Muhammad Nashiruddin al-albani

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Memakai Pakaian WOL

BAHAYA Minuman KERAS

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Tafsir Surat AL-LAIL

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Download > 300 ebook dari:

Transkripsi:

KAIDAH FIQH الج و از الش ر ع ي ي ن ا ف الض م ان Sesuatu yang Diperbolehkan Oleh Syar'i Meniadakan Kewajiban Mengganti حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Publication 1438 H_2016 M Kaidah Fiqh: Sesuatu yang diperbolehkan oleh syar'i meniadakan kewajiban mengganti خفظو هللا Oleh : Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Disalin dari Kaidah-Kaidah Praktis Memahami Fiqih Islam Terbitan Pustaka Al-Furqon-Gresik, hal. 227-232 Download > 1000 ebook di www.ibnumajjah.com

MAKNA KAEDAH adalah sesuatu yang diperbolehkan oleh Alloh الش ر ع ي الج و از عز وجل dan Rosul-Nya untuk dikerjakan. adalah kewajiban mengganti bagi orang yang الض م ان merusakkan barang milik orang lain. Dengan demikian maka makna kaedah adalah: "Apabila seseorang melakukan sesuatu yang diizinkan oleh syariat Islam, lalu dengan perbuatannya itu menyebabkan adanya sesuatu milik orang lain yang rusak atau hilang, maka tidak ada kewajiban atasnya untuk mengganti sesuatu yang rusak tersebut. Karena apa yang telah di izinkan oleh Alloh عز وجل dan Rosul-Nya berarti memang boleh untuk dikerjakan, dan sesuatu yang boleh untuk dikerjakan maka dia tidak menanggung beban kalau ada kerugian di fihak lain."

CONTOH PENERAPAN KAEDAH 1. Ada beberapa binatang yang diperintahkan oleh Rosululloh هللا ىلص untuk membunuhnya. Sebagaimana dalam hadits: ع ن ع ائ ش ة ر ض ي هللا ع ن ه ا ع ن ف ال ح ر م ال ف أ ر ة و ال ع ق ر ب ي ق ت ل ن الن ب صلى هللا علي و وسل م خ س و ا ل د ي و ال غ ر ا ب و ال ك ل ب ال ع قو ر ف و اس ق Dari Aisyah dari Rosululloh bersabda: "Ada lima binatang fasiq yang boleh dibunuh ditanah haram (Makkah dan sekitarnya pent) yaitu: Tikus, kalajengking, burung Hudayya 1, burung gagak dan anjing gila." (HR. Bukhori 3314, Muslim 1198) Diantara binatang yang diperintahkan untuk membunuhnya adalah ular, sebagaimana hadits (yang artinya): Dari Abdulloh bin Mas'ud berkata: Kami pernah bersama Rosululloh هللاىلص disebuah gua, dan saat itu turunlah surat Al Mursalat. Tiba-tiba keluarlah seekor ular, maka Rosululloh هللاىلص bersabda: "Bunuhlah dia." Maka kami 1 Burung sejenis gagak.

bersegera untuk membunuhnya, namun ular itu keburu pergi." (HR. Bukhori 1830,2234) Lalu, kalau ada seseorang yang memelihara seekor ular, atau burung gagak atau lainnya, dan ada orang lain yang membunuh ular peliharaan tersebut, maka apakah wajib bagi yang membunuh untuk mengganti rugi? Jawabnya: Tidak, karena Rosululloh هللاىلص telah membolehkan bahkan memerintahkan untuk membunuh binatang tersebut, sampaipun tatkala berada di tanah haram, maka sesuatu yang telah diperbolehkan secara syar'i, tidak ada kewajiban untuk menggantinya. 2. Musik adalah sesuatu yang haram, sebagaimana sabda :هللىلص Rosululloh ع ن أ ب م ال ك األ ش ع ر ي ق ال : ق ال ل ي ك ون ن وسل م: علي و ص ل ى هللا الن ب و ال م ع از ف و ال خ م ر و ال ح ر ي ر ال ح ر ي س ت ح ل و ن أ ق و ام أ م ت م ن Dari Abu Malik Al Asy'ari berkata: Rosululloh bersabda: "Sungguh akan ada dari kalangan ummatku yang menganggap halal perzinaan, kain sutra, minuman keras dan alat musik." (HR. Bukhori) Maka barangsiapa yang merusak gitar, atau gendang milik orang lain, tidak ada kewajiban baginya untuk mengganti rugi.

Dan hukum ini berlaku pada semua yang diharamkan oleh Alloh عز وجل dan Rosululloh هللاىلص dan tidak bisa dimanfaatkan secara halal, maka kalau ada yang merusaknya, maka tidak ada kewajiban menggantinya. Misalnya membunuh babi peliharaan, membuang khomer milik orang lain dan lainnya. 3. Kalau ada seseorang yang membuat sumur di tanah miliknya disebuah tempat yang sewajarnya serta tempat tersebut bukan jalanan umum untuk manusia maupun binatang, lalu kalau ada seseorang atau binatang milik orang lain yang melewati tempat tersebut lalu terjatuh dan mati, maka tidak ada kewajiban bagi yang menggali sumur untuk membayar diyat maupun bayar ganti rugi binatang tersebut. Hal ini disebabkan karena orang itu telah melakukan sesuatu yang diizinkan oleh syar'i, maka kalau dari perbuatannya ada yang mendapatkan kerugian, maka itu bukan tanggung jawabnya. Hal ini berbeda dengan seseorang yang menggali lubang di jalan, lalu ada yang terperosok kedalamnya dan mati, maka wajib baginya untuk membayar diyat atau kalau ada binatang yang masuk lalu mati wajib baginya untuk membayar ganti rugi. 4. Barangsiapa yang menyewa mobil, sepeda motor atau kendaraan lainnya lalu menggunakan sewajarnya atau untuk mengangkut barang sewajamya, lalu ternyata rusak, maka dia tidak wajib mengganti. Hal ini karena

sewa-menyewa adalah sesuatu yang diperbolehkan oleh Alloh عز وجل dan RosulNya, yang mana konsekwensi dari bolehnya sewa menyewa adalah bolehnya mengunakan barang yang disewa tersebut sewajamya, lalu kalau dengan itu timbul kerusakan maka tidak ada kewajiban mengganti. Adapun kalau memakainya secara tidak wajar lalu rusak, maka wajib baginya untuk membayar ganti rugi. Hal ini dikecualikan kalau terdapat kesepakatan antara keduanya, bahwa kalau barang tersebut rusak meskipun dengan pemakaian yang wajar maka wajib mengganti, maka yang diberlakukan adalah kesepakatan antara keduanya. 5. Kalau ada seorang hakim yang memotong tangan pencuri, atau mencambuk pezina, lalu dia mati disebabkan oleh potongan tangan atau cambukan tersebut, maka hakim tadi tidak wajib membayar diyat, karena dia melakukan sesuatu yang diperbolehkan oleh Alloh عز وجل dalam firman- Nya: و ا لل ا لل م ن ن ك اال ك س ب ا ب ا ج ز اء أ ي د ي ه م ا ف اق ط ع وا و الس ار ق ة و الس ار ق ع ز يز ح ك يم "Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi

apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al Maidah/5: 38) Juga firman-nya:... م ائ ة ج ل د ة م ن ه م ا و اح د ك ل ف اج ل د وا و الز ا ن الز ان ي ة "Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera." (QS. An Nur/24: 2) 6. Seorang dokter kalau memang dia menguasai ilmu kedokteran, lalu mengobati pasien dengan cara yang benar dan sesuai dengan kaedah ilmu kedokteran, lalu ternyata pasien itu mati disebabkan obat itu, maka tidak ada kewajiban untuk membayar diyat menurut madzhab yang rajih. Adapun kalau dia itu dokter gadungan, lalu ada pasiennya yang mati disebabkan perbuatan dia, maka wajib baginya untuk membayar diyat. Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadits: ع ل ي و ا لل ص ل ى ا لل ر س و ل أ ن ج د ه ع ن أ ب ي و ع ن ش ع ي ب ب ن ع م ر و ع ن ق ب ل ف ه و ض ام ن ذ ل ك ط ب م ن و ي ع ل م وال ت ط ب ب م ن و س ل م ق ال : Dari Amr bin Syu'aib dari bapak dari kakeknya bahwasannya Rosululloh bersabda: "Barangsiapa yang

praktek dokter padahal dia tidak mengetahui ilmu kedokteran, maka dia menanggung kerugian." (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dengan sanad hasan) (Lihat Al Wajiz Fi Qowaid Fiqh Al Kulliyah DR. Muhammad Shidqi al Burnu hal: 362, Zadul Ma'ad Imam Ibnul Qoyyim 4/ 135-142, Fiqhus Sunnah Sayyid Sabiq 3/54-59, Shohih fiqhus Sunnah Syaikh Abi Malik 2/388).