KECERDASAN BUATAN REPRESENTASI PENGETAHUAN (PART - II) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM

dokumen-dokumen yang mirip
REPRESENTASI PENGETAHUAN

Dua bagian dasar sistem kecerdasan buatan (menurut Turban) : dalam domain yang dipilih dan hubungan diantara domain-domain tersebut

MATERI 5. Representasi Pengetahuan

Artificial Intelegence EKA YUNIAR

BAB IV REPRESENTASI PENGETAHUAN

ARTIFICIAL INTELLIGENCE

Representasi Pengetahuan. Oleh : Cahyo Anggoro Seto Yusuf Hadi

BAB V REPRESENTASI PENGETAHUAN

REPRESENTASI PENGETAHUAN

KECERDASAN BUATAN REPRESENTASI PENGETAHUAN (PART - I) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM

Representasi Pengetahuan dan Penalaran

BAB III REPRESENTASI PENGETAHUAN

Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses, ST.

Representasi Pengetahuan

REPRESENTASI PENGETAHUAN. Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M. Kom

JARINGAN SEMANTIK (SEMANTIC NETWORK) & Muhlis Tahir SKEMA (SCHEME)

INFERENSI DAN PENALARAN. PERTEMUAN 8 Oleh : Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN

MODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkonsultasi dengan seorang pakar atau ahli. Seorang pakar adalah seseorang yang

REPRESENTASI PENGETAHUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengetahuan 2.Basis data 3.Mesin Inferensi 4.Antarmuka pemakai (user. (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan

INTELEGENSI BUATAN. Pertemuan 4,5 Representasi Pengetahuan. M. Miftakul Amin, M. Eng. website :

Untung Subagyo, S.Kom

Backward Chaining & Forward Chaining UTHIE

---Sistem Pakar--- By Anjik Sukmaaji

Arti Pengetahuan Produksi Jaringan Semantik Tiple Obyek-Atribut-Nilai Schemata : Frame dan Script

REPRESENTASI PENGETAHUAN

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses

Kecerdasan Bab 3: 3/18/2015

Sistem Berbasis Pengetahuan. Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

KECERDASAN BUATAN MASALAH, RUANG KEADAAN DAN PENCARIAN ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM

BAB 2 REPRESENTASI PENGETAHUAN

INFERENCE & EXPLANATION TEKNIK PENARIKAN KESIMPULAN & MEMBERI PENJELASAN

SISTEM PRODUKSI (PRODUCTION SYSTEM) -Muhlis Tahir-

BAB 3 REASONING, SEMANTIC NETWORK, FRAME 18 (4) Semua manusia adalah fana (5) Semua orang berkebangsaan x meninggal karena adanya bencana banjir tahun

BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB II LANDASAN TEORI. tubuh. Bagi tubuh, kulit mempunyai fungsi yang sangat penting dan fungsi ini

Sistem Pakar Metode Inferensi 1. Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses, ST

Penerapan Sistem Pakar Untuk Informasi Kebutuhan Energi Menggunakan Metode Forward Chaining

RESOLUTIONS - INTRODUCTION Lecture 11-13

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI INFERENCE ENGINE DENGAN RANGKAIAN MUNDUR PADA SISTEM PAKAR UNTUK SIMULASI SELEKSI TERNAK

BAB II PEMECAHAN MASALAH DENGAN AI

Refresentasi Pengetahuan 1

Sistem Pakar. Pertemuan 2. Sirait, MT

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

BAB 2 LANDASAN TEORI

REPRESENTASI PENGETAHUAN

By: Sulindawaty, M.Kom

BAB VI SISTEM PAKAR. Bahan Ajar Kecerdasan Buatan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Definisi Sistem Pakar

REKAYASA SISTEM PENUNJANG MANAJEMEN PRODUKSI BERSIH AGROINDUSTRI KARET REMAH. Konfigurasi Model

BAB II DASAR TEORI. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan knowledge

MENGENAL SISTEM PAKAR

BAB I PENDAHULUAN. sama dengan kemampuan seorang pakar dibidang keilmuan tertentu.

SISTEM PAKAR. Entin Martiana, S.Kom, M.Kom

SKRIPSI DETEKSI KERUSAKAN AC (AIR CONDITIONER) DENGAN METODE FORWARD CHAINNING BERBASIS WEB

Sebelumnya... Penalaran pada Sistem Pakar. Ketidakpastian dalam Sistem Pakar. Contoh forward chaining & backward chaining

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Representasi Pengetahuan (II)

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015

Sebelumnya... Penalaran pada Sistem Pakar. Ketidakpastian dalam Sistem Pakar. Contoh forward chaining & backward chaining

INTELEGENSI BUATAN. Sistem Pakar. M. Miftakul Amin, M. Eng. website :

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

METODE INFERENSI. Level 2. Level 3. Level 4

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENGANALISIS PENGARUH RELAKSASI MANAJEMEN STRES

MAKALAH PERANCANGAN BASIS DATA MODEL DATA. Disusun oleh: Ainun Aisyiyah Iman Safuad Ismi Fadhilah

METODE INFERENSI (1)

IMPLEMENTASI FUZZY RULE BASED SYSTEM UNTUK KLASIFIKASI BUAH MANGGA

REPRESENTASI PENGETAHUAN (2) 3. Frame

FORWARD & BACKWARD CHAINING SISTEM PAKAR

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PERGERAKAN CHESS KNIGHT DALAM PAPAN CATUR

16.1 Pengertian Dan Tujuan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS

Proposition Logic. (Logika Proposisional) Bimo Sunarfri Hantono

ALGORITMA PENCARIAN (1)

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran KONTRAK KULIAH DAN PREVIEW MATERI. PENGENALAN KECERDASAN BUATAN a.

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat

Wawan Yunanto

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

Transkripsi:

KECERDASAN BUATAN REPRESENTASI PENGETAHUAN (PART - II) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM

KERANGKA MASALAH List Tree / Pohon Jaringan Semantik Frame Tabel Keputusan Pohon Keputusan Naskah (Script) Sistem / Aturan Produksi

LIST Struktur sederhana untuk representasi pengetahuan Daftar dari rangkaian materi yang terkait List digunakan untuk objek yang dikelompokkan, dikategorikan atau digabungkan

TREE / POHON Struktur sederhana untuk representasi pengetahuan Merupakan struktur grafik hirarki

JARINGAN SEMANTIK Dibangun oleh M.R.Quillian, sebagai model memori manusia. Representasi grafis dari informasi Propositional. Proposisi adalah pernyataan yang dapat bernilai benar atau salah. Disajikan dalam bentuk graf berarah Node merepresentasikan konsep, objek atau situasi : Label ditunjukkan melalui penamaan Node dapat berupa objek tunggal atau kelas Links merepresentasikan suatu hubungan : Links adalah struktur dasar untuk pengorganisasian pengetahuan Contoh jaringan semantic.

JARINGAN SEMANTIK Struktur sederhana untuk representasi pengetahuan grafis yang menunjukkan hubungan antar berbagai objek

FRAME Frame adalah kumpulan pengetahuan tentang suatu objek tertentu, peristiwa, lokasi, situasi, berdasarkan pengalaman. Frame memiliki slot yang menggambarkan rincian (atribut) dan karakteristik objek. Hirarki Frame susunan hirarki dari frame mengijinkan pewarisan frame

FRAME

HIRARKI FRAME

HIRARKI FRAME

TABEL KEPUTUSAN Tabel keputusan dalam format tabel Tabel dibagi menjadi 2 bagian pertama untuk atribut & bagian kedua untuk nilai & kesimpulan

POHON KEPUTUSAN Pohon keputusan mudah dikonversi ke dalam bentuk aturan (rule)

NASKAH / SCRIPT Naskah sama dengan frame, bedanya menggambarkan urutan peristiwa. Elemen script meliputi : 1.Kondisi input : kondisi yang harus dipenuhi 2.Track : variasi yang mungkin terjadi 3.Prop : berisi objek-objek pendukung 4.Role : peran yang dimainkan oleh seseorang 5.Scene : adegan yang dimainkan 6.Hasil : kondisi yang ada setelah urutan peristiwa dalam script terjadi.

CONTOH NASKAH / SCRIPT Berikut ini adalah contoh script kejadian yang ada di Ujian Akhir Jalur (track) : ujian tertulis matakuliah Kecerdasan Buatan Role (peran) : mahasiswa, pengawas Prop (pendukung) : lembar soal, lembar jawab, presensi, pena, dll Kondisi input : mahasiswa terdaftar untuk mengikuti ujian Adegan (scene) -1 : Persiapan pengawas 1.Pengawas menyiapkan lembar soal 2. Pengawas menyiapkan lembar jawab 3.Pengawas menyiapkan lembar presensi Adegan-2 : Mahasiswa masuk ruangan 1. Pengawas mempersilahkan mahasiswa masuk 2. Pengawas membagikan lembar soal 3.Pengawas membagikan lembar jawab 4.Pengawas memimpin doa

CONTOH NASKAH / SCRIPT Adegan-3 : Mahasiswa mengerjakan soal ujian 1. Mahasiswa menuliskan identitas di lembar jawab 2. Mahasiswa menandatangai lembar jawab 3.Mahasiswa mengerjakan soal 4. Mahasiswa mengecek jawaban Adegan-4 : Mahasiswa telah selesai ujian 1. Pengawas mempersilahkan mahasiswa keluar ruangan 2. Mahasiswa mengumpulkan kembali lembar jawab 3.Mahasiswa keluar ruangan Adegan-5 : Mahasiswa mengemasi lembar jawab 1. Pengawas mengurutkan lembar jawab 2. Pengawas mengecek lembar jawab dan presensi 3. Pengawas meninggalkan ruangan

CONTOH NASKAH / SCRIPT Adegan-5 : Mahasiswa mengemasi lembar jawab 1. Pengawas mengurutkan lembar jawab 2. Pengawas mengecek lembar jawab dan presensi 3. Pengawas meninggalkan ruangan Hasil : 1.Mahasiswa merasa senang dan lega 2.Mahasiswa merasa kecewa 3.Mahasiswa pusing 4.Mahasiswa memaki maki 5.Mahasiswa sangat bersyukur

SISTEM / ATURAN PRODUKSI Representasi pengetahuan yang berupa aturan (rule) : 1. Antecedent : mengekspresikan situasi / premis (berawalan if) 2.Konsekuen : menyatakan tindakan tertentu jika premis benar (berawalam THEN) Contoh : IF lalulintas pagi ini padat THEN saya naik sepeda motor saja

SISTEM / ATURAN PRODUKSI Aturan dapat ditulis dalam beberapa bentuk : IF premis THEN kesimpulan Jika pendapatan tinggi MAKA pajak yang harus dibayar juga tinggi Kesimpulan IF premis Pajak yang harus dibayar tinggi JIKA pendapatan tinggi Inclusion of ELSE IF pendapatan tinggi OR pengeluaran tinggi, THEN pajak yang harus dibayar tinggi ELSE pajak yang harus dibayar rendah Aturan yang lebih kompleks IF rating kredit tinggi AND gaji lebih besar dari $30,000 OR aset lebih dari $75,000 AND sejarah pembayaran tidak miskin THEN pinjaman diatas $ 10,000 disetujui dan daftar pinjaman masuk kategori B

SISTEM / ATURAN PRODUKSI Backward Reasoning (Penalaran mundur) Penalaran dimulai dari tujuan atau hipotesa, baru dicocokkan dengan keadaan awal atau fakta-fakta yang ada. Jika jumlah keadaan awal lebih banyak daripada tujuan Jika kejadian itu berupa query

CONTOH BACKWARD REASONING R1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik R2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun R3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah R4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun R5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik R6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi Apabila diketahui bahwa dolar turun, apa keputusan yang diambil, apakah akan membeli obligasi atau tidak Backward Reasoning : Dari solusi yaitu membeli obligasi dengan menggunakan Rule 6 diperoleh anteseden harga obligasi turun Dari Rule 2 dibuktikan harga obligasi turun bernilai benar jika suku bunga naik bernilai benar. Dari Rule 5 suku bunga naik memang bernilai benar karena diketahui fakta dolar turun.

CONTOH : FORWARD REASONING R1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik R2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun R3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah R4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun R5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik R6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi Apabila diketahui bahwa dolar turun, apa keputusan yang diambil, apakah akan membeli obligasi atau tidak Forward Reasoning : Dari fakta dolar turun, berdasarkan Rule 5, diperoleh konklusi suku bunga naik. Dari Rule 2, suku bunga naik menyebabkan harga obligasi turun. Dengan Rule 6, jika harga obligasi turun, maka kesimpulan yang diambil adalah membeli obligasi.

TERIMA KASIH