RIWAYAT RADANG GUSI PADA IBU HAMIL DENGAN RISIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT WILAYAH KOTA BANDA ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
77 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 77-84

RIWAYAT HIPEREMISIS GRAVIDARUM TERHADAP RISIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI BANDA ACEH

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. jenis. Kehamilan merupakan keadaan fisiologis wanita yang diikuti dengan

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

PENGARUH RIWAYAT HIPEREMESIS GRAVIDARUM TERHADAP BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RRI KEBIDANAN RSUD DR.IBNU SUTOWO BATURAJA

PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

ANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS. La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari.

ABSTRAK. Audylia Hartono Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG. Pembimbing II : July Ivone, dr., MKK., MPd.Ked.

Rendah. Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

ABSTRAK. Kata kunci : gingivitis kehamilan, indeks gingiva modifikasi, usia kehamilan, sosio- ekonomi, pola makan, oral hygiene

HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA, SEMARANG

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis Tahun 2013)

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No.2 Desember 2013

FAKTOR DOMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS IMMINENS

PERBEDAAN LUARAN JANIN PADA PERSALINAN PRETERM USIA KEHAMILAN MINGGU DENGAN DAN TANPA KETUBAN PECAH DINI JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI KESEHATAN RONGGA MULUT DENGAN KESEHATAN PERIODONTAL IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X BANDUNG ABSTRAK

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL RESIKO TINGGI DENGAN PERSALINAN PREMATURE DI RSUD BANGIL TAHUN 2013 DWI RAKHMA YUSLIYANTI DESCRIPTION

HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Kematian Neonatal

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2011

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KABUPATEN KLATEN TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

GINGIVITIS PADA IBU HAMIL SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH KURANG BULAN DI RS. DR. KARIADI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik. Kesehatan ibu harus benar-benar dijaga agar janin yang dikandungnya sehat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DAN BBLR DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016

STUDI RETROSPEKTIF KARIES DENTIS PADA IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI PUSKESMAS LARANGAN

FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. S DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH ( BBLR ) DI BANGSAL KBRT RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

Jurnal Sehat Mandiri Jilid 7 Nomor 1 Tahun 2013 Hal 13-22

BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN ASFIXIA NEONATORUM

PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN Sri Handayani, Umi Rozigoh

HUBUNGAN ANTARA KETUBAN PECAH DINI DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA SALATIGA

HUBUNGAN IBU HAMIL PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSU MEURAXA BANDA ACEH

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

BAB 1 PENDAHULUAN. saat menghadapi berbagai ancaman bagi kelangsungan hidupnya seperti kesakitan. dan kematian akibat berbagai masalah kesehatan.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN NEONATUS RISIKO TINGGI

Jesicca Omega Tarabit Program Studi DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK

ABSTRAK. HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) IBU KEHAMILAN ATERM DENGAN DISMATURITAS BAYI LAHIR DI SEBUAH RS DI MEDAN

ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. (BBLR) adalah salah satu dari penyebab utama kematian pada neonates

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

INDUKSI PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR LABOR INDUCTION WITH THE INCIDENT OF ASPHYXIA NEWBORN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)

ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD BANGIL PASURUAN 2013 IMELDA ANUGRAH PUTRI TEGA MULIA DESCRIPTION

UKDW. % dan kelahiran 23% (asfiksia) (WHO, 2013). oleh lembaga kesehatan dunia yaitu WHO serta Centers for Disease

Kata kunci : persalinan preterm dan aterm, apgar score, berat badan, panjang badan

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2010

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memikirkannya sehingga dapat memahaminya. Hal ini tersirat dalam Q.S.An-

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

HUBUNGAN KENAIKKAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD SETJONEGORO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN TAHUN Sri Wahyuni 1), Titin Riyanti 2)

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. masih tingginya angka kematian bayi. Hal ini sesuai dengan target Millenium

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO SANTI WANTI NIM

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BARU LAHIR RENDAH DI RSUD AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Pengaruh Status Kesehatan Ibu Hamil dengan Kelahiran Bayi Asfiksia Neonatorum di RSUD M.A Sentot Patrol Indramayu

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA BERAT DAN KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT DR. OEN SURAKARTA PERIODE HALAMAN JUDUL SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Menurut perkiraan World Health Organization (WHO) pada tahun 2013,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. periodontal dapat menjadi faktor risiko untuk terjadinya kelahiran bayi prematur

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SEPSIS PADA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT MOEHAMMAD HOESIN PALEMBANG. Enderia Sari 1), Mardalena 2)

Transkripsi:

88 RIWAYAT RADANG GUSI PADA IBU HAMIL DENGAN RISIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT WILAYAH KOTA BANDA ACEH GINGIVITIS HISTORY OF PREGNANT WOMEN WITH RISK OCCURRENCE OF LOW BIRTH WEIGHT BABIES (LBW) CITY REGIONAL HOSPITAL IN BANDA ACEH Magfirah* dan Juliastuti** dan Fitriana*** Magfirah_mhskia@yahoo.com Abstrak : BBLR merupakan salah satu penyebab angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada neonatus. Menurut WHO, terdapat 5 juta kematian neonatus setiap tahun dan paling banyak terjadi di negara berkembang yaitu berkisar 16% per tahun. Salah satu faktor penyebab terjadinya BBLR adalah rendahnya perawatan dan kesehatan mulut. Untuk mengetahui risiko kejadian BBLR pada ibu hamil yang mengalami riwayat radang gusi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin, KESDAM, dan Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh. Rancangan penelitian case control. Pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling. Jumlah sampel sebanyak 30 bayi untuk masing-masing kasus dan kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Analisis statistik yang digunakan adalah Chi Square Test dan Odds Ratio. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara riwayat radang gusi dengan kejadian BBLR (P Value : 0,03). Risiko kejadian BBLR sebesar 4 kali pada ibu yang mempunyai riwayat radang gusi (OR: 4,000). Ada hubungan riwayat radang gusi pada ibu hamil dengan kejadian BBLR dan berpeluang 4 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak memilki riwayat radang gusi. Agar petugas kesehatan mampu memberi informasi pencegahan dan pengobatan radang gusi sehingga mengurangi risiko kejadian bayi berat lahir rendah. Kata Kunci : bayi berat lahir rendah, riwayat radang gusi, ibu hamil. Abstract : LBW is one of the causes of morbidity and mortality in neonates. According to WHO, there are 5 million neonatal deaths each year and is most prevalent in developing countries is around 16 % per year. One of the causes of low birth weight is low and oral health care. To determine the incidence of low birth weight on the risk of pregnant women who have a history of gingivitis in General Hospital dr. Zainal Abidin, KESDAM, and Women's and Children 's Hospital in Banda Aceh. A case control study design. Sampling using accidental sampling method. The total sample of 30 infants for each case and control. Data was collected through questionnaires. Statistical analysis used was Chi square test and Odds Ratio. The results showed that there was a significant association between a history of gingivitis with LBW (P value: 0.03). LBW risk by 4 times in women who have a history of gingivitis (OR:4.000). There is a relationship history gingivitis in pregnant women with LBW and 4 times greater chance than women who do not have the history of gingivitis. To be able to inform healthcare workers of prevention and treatment of gingivitis, thereby reducing the risk of incidence of low birth weight babies. Keywords: low birth weight babies, history gingivitis, pregnant women. 88

Riwayat Radang Gusi Pada Ibu Hamil Dengan Risiko Kejadian. 89 PENDAHULUAN sosio-ekonomi rendah, perawatan dan Indonesia termasuk salah satu negara yang tertinggi untuk Angka Kematian Bayi kesehatan mulut yang kurang. 3 Radang gusi (gingivitis) adalah suatu inflamasi pada (AKB). Salah satu indikator untuk gingiva yang biasanya disebabkan oleh mengetahui derajat kesehatan masyarakat akumulasi plak. Kelainan periodontal adalah Angka Kematian Bayi (AKB). terjadi sebesar 61%. Penyakit periodontal Angka kematian bayi tahun 2007 mencapai salah satunya yaitu gingivitis yang 34/1000 Kelahiran Hidup (KH) yang masih jauh dari target MDGs tahun 2015 menjadi 23/1000 KH karena masih terbilang tinggi disebabkan oleh infeksi bakteri, secara langsung melalui aliran darah (hematogen), maupun tidak langsung dari respon imun bila dibandingkan dengan negara -negara di sistemik infeksi terhadap peningkatan bagian ASEAN. Penyebab kematian bayi baru lahir diantaranya Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 29%, asfiksia 27%, tetanus mediator infeksi oleh pertahanan tubuh, dianggap berhubungan dengan terjadinya kelahiran bayi BBLR kurang bulan. 4 neonatorum 10%, masalah pemberian Berdasarkan masalah diatas, maka makanan 10%, gangguan hematologik 6%, penulis merasa penting melakukan infeksi 5%, dan lain-lain 13%. BBLR penelitian tentang Riwayat Radang Gusi merupakan faktor utama penyebab Pada Ibu Hamil dengan Risiko Kejadian kematian perinatal. 1 Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Penyebab utama tingginya angka Rumah Sakit Wilayah Kota Banda Aceh kematian bayi khususnya pada masa Menurut Prawirohardjo 5, sejak tahun perinatal adalah bayi dengan berat lahir 1961 WHO telah mengganti istilah rendah (BBLR). Bayi yang lahir dengan BBLR berisiko kematian 35 kali lebih besar dibandingkan dengan bayi yang berat badannya di atas 2500 gram. 2 premature baby dengan low birth weight baby (bayi dengan berat lahir rendah = BBLR). Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi dengan berat kurang dari 2500 Faktor-faktor yang dapat menyebabkan gram pada waktu lahir bayi prematur. terjadinya kelahiran bayi BBLR kurang bulan antara lain infeksi ibu, malnutrisi, Keadaan ini dapat disebabkan oleh masa kehamilan kurang dari 37 minggu dengan riwayat kelahiran prematur, ruptur berat yang sesuai (masa kehamilan dihitung membran prematur, terkena bahan toksik (obat, rokok,alkohol), stres maternal, status mulai hari pertama haid terakhir dari haid yang teratur); bayi Small for Gestational

90 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.1, April 2014, 88 94 Age (SGA): bayi yang beratnya kurang dari menyolok pada sisi interproksimal daripada berat semestinya menurut masa sisi vestibular dan oral. Gingiva yang kehamilannya (Kecil untuk Masa terlibat berwarna merah terang, lunak, Kehamilan); kedua-duanya. World Health Organization (WHO) mudah tercabik, dengan permukaan yang licin dan berkilat. Pendarahan gingiva bisa telah membagi umur kehamilan menjadi tiga kelompok yaitu Pre-term yaitu kurang terjadi secara spontan atau disebabkan oleh iritasi ringan, seperti gingiva cenderung dari 37 minggu (259 hari), Term, yaitu berdarah pada saat menyikat gigi terkadang mulai 37 minggu sampai 42 minggu atau umur antara 259-293 hari, Post-term, yaitu penderita akan mengalami sedikit rasa sakit. 7 lebih dari 42 minggu (294 hari). 6 Pengertian radang gusi radang gusi (gingivitis) adalah proses pembengkakan METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pada gusi yang ditandai dengan adanya survey analitik dengan desain penelitian perubahan bentuk dan warna pada gusi, dan case control yaitu studi yang diawali gusi lebih mudah berdarah. Gingivitis dengan penentuan kelompok kasus dan kehamilan adalah peradangan gingiva pada kelompok control. Penelitian kasus kontrol wanita hamil. Prevalensi gingivitis merupakan penelitian epidimiologis analitik kehamilan terjadi sekitar 60-75%. Keadaan observasional yang menelaah hubungan ini disebabkan karena meningkatnya antara efek (penyakit atau kondisi hormon seks wanita dan biasanya tidak terjadi tanpa keberadaan iritan lokal. Oleh karena itu, kehamilan bukanlah penyebab langsung dari gingivitis pada masa hamil, kesehatan) tertentu dengan faktor resiko tertentu. 8 Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Wilayah Kota Banda Aceh yaitu tetapi perubahan metabolisme jaringan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel pada kehamilan yang memperburuk respons gingival terhadap iritan lokal. Gingivitis kehamilan terlihat sejak bulan kedua dari kehamilan dan mencapai puncaknya pada bulan kedelapan. Secara klinis, gingivitis Abidin, Kesdam, Rumah Sakit Ibu Dan Anak. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 s/d 13 Juli 2013. Pada penelitian ini peneliti membedakan sampel menjadi 2 kelompok yaitu kasus dan kontrol dengan kehamilan sangat bervariasi. Distribusi jumlah sampel masing-masing 30 peradangan biasanya cenderung lebih responden dan perbandingan 1:1. Kasus

Riwayat Radang Gusi Pada Ibu Hamil Dengan Risiko Kejadian. 91 dalam penelitian ini adalah bayi dengan berat lahir < 2500 gram. Kontrol dalam penelitian ini adalah bayi dengan berat lahir normal ( 2500-4000 gram). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: Bayi yang dilahirkan dan yang datang berobat ke Rumah Sakit Wilayah Kota Banda Aceh ( RSUDZA, RSIA, KESDAM ), Bayi yang berusia 0 hari sampai 1 bulan, Semua bayi termasuk yang sakit atau mengalami komplikasi. Sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah bayi yang ibunya meninggal. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan tehnik Accidental Sampling. pertanyaan tertutup untuk memperoleh data yang perlu diketahui. Bagian pertama (bagian umum) identitas responden, bagian kedua (bagian khusus) melihat catatan medik pasien untuk menentukan kelompok kasus dan kontrol berdasarkan berat lahir. Bagian ketiga (bagian khusus) b erisi pertanyaan untuk mengidentifikasi tentang riwayat radang gusi pada ibu hamil. Setelah data terkumpul, dilakukan editing untuk mengetahui kelengkapan data. Selanjutnya dilakukan coding untuk memudahkan dalam melakukan tabulasi data. Tabulasi data dilakukan sesuai dengan variabel yang diteliti untuk mempermudah Data yang dikumpulkan adalah data primer. Data Primer dalam penelitian ini adalah data yang langsung didapatkan dari dalam melakukan analisis. Analisis data menggunakan komputer dengan software Statistical Program for Social Science responden dengan cara menyebarkan (SPSS). kuesioner yang berisi pertanyaan tentang informasi yang diketahui sesuai dengan tujuan penelitian. PEMBAHASAN Analisa univariabel dilakukan untuk Instrumen yang digunakan dalam melihat distribusi frekuensi Riwayat radang penelitian ini adalah kuesioner yang gusi pada ibu hamil. berdasarkan telaah kepustakaan, berupa Tabel 1. Distribusi Frekuensi Riwayat Radang Gusi pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2013. Riwayat Radang Gusi f % Ya 21 35 Tidak 39 65 Jumlah 60 100

92 Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 60 responden yang memiliki riwayat radang gusi pada ibu hamil yaitu sebanyak 21 responden (35 %). Analisa bivariabel untuk mengidentifikasi ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji statistik yang akan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara 2 variabel dengan Confidence Interval (CI) 95% dan P Value (<0,05). Serta perhitungan nilai Odds Ratio (OR) pada tabel 2 x 2 dilakukan sebagai: Tabel 2. Analisa Bivariabel Riwayat Radang Gusi pada Ibu Hamil dan Kejadian BBLR di Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2013. Riwayat Radang Gusi Ya Tidak Kejadian BBLR Kasus Kontrol f % f % 15 15 50,0 50,0 6 24 20,0 80,0 Total 30 100 30 100 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa diatas dapat dilihat bahwa responden yang memilki riwayat radang gusi pada saat hamil lebih besar proporsi untuk berisiko BBLR (50,0%) daripada yang tidak mengalami riwayat radang gusi pada saat hamil (20,0%), hasil analisa perbedaan proporsi terpapar resiko antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol secara statistic bermakna secara signifikan dengan nilai p : 0,030 dan OR : 4,000, artinya risiko terjadinya bayi berat lahir rendah sebesar 4 kali pada ibu yang mengalami riwayat radang gusi. Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang riwayat radang p value OR (Cl:95%) 0,03 4,000 (1,272-12,578) gusi terhadap risiko kejadian BBLR Di Rumah Sakit wilayah kota Banda Aceh, terdapat hubungan antara riwayat radang gusi dengan risiko kejadian bayi berat lahir rendah. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengalami riwayat radang gusi pada saat hamil lebih besar proporsi terjadinya BBLR (50,0%) dari pada ibu yang tidak memiliki riwayat radang gusi pada saat hamil (20,0%), hasil analisa perbedaan proporsi terpapar resiko antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol secara statistik bermakna secara signifikan dengan nilai p value 0,030 dan OR 4,000 artinya risiko terjadinya bayi berat lahir rendah sebesar 4 kali disebabkan

Riwayat Radang Gusi Pada Ibu Hamil Dengan Risiko Kejadian. 93 oleh ibu-ibu yang mempunyai riwayat radang gusi dibandingkan ibu-ibu yang tidak mempunyai riwayat radang gusi. Hal ini sesuai dengan pendapat Retnoningrum 4 yang meneliti tentang radang gusi pada ibu hamil sebagai faktor resiko terjadinya bayi berat lahir rendah kurang bulan, dengan hasil penelitian terdapat 66,7% ibu yang melahirkan bayi kurang bulan. Sedangkan menurut persalinan, pada umumnya bayi dilahirkan secara spontan 61, 1% dan 57, 1% pada BBLR dengan kurang bulan. Menurut Santoso dkk 9 gingivitis berat dan sedang pada ibu hamil mempunyai risiko mengalami kelahiran bayi BBLR kurang bulan dibandingkan dengan ibu dengan gingivitis ringan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan pada tahun 1998, bahwa status teori penyebaran infeksi secara sistemik dengan peningkatan mediator inflamasi dapat menyebabkan terjadinya bayi BBLR dan kurang bulan. Menurut Susanti 10 radang gusi biasa terjadi pada trimester dua dan tiga masa kehamilan, meningkat pada bulan kedelapan dan menurun setelah bulan kesembilan. Keadaan ini ditandai dengan gingiva yang membengkak, merah dan mudah berdarah. Keadaan ini sering terjadi pada regio molar, terbanyak pada regio anterior dan interproximal dan dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan BBLR. Pada masa kehamilan terjadi sejumlah perubahan secara fisik maupun fisiologi. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi sistem dalam tubuh yang akan berdampak pula terhadap fisiologi dari bagian-bagian tubuh termasuk rongga mulut. Sebagian besar keluhan pada rongga mulut wanita hamil disebabkan oleh perubahan hormon. Kehamilan secara signifikan mempengaruhi terjadinya sakit pada jaringan periodontal dan juga mempengaruhi timbulnya gingivitis. Akhirakhir ini penelitian membuktikan bahwa perubahan hormon pada wanita hamil menyebabkan terjadinya manifestasi tersebut. Selain itu ibu hamil yang mengalami sakit gigi kronis berisiko untuk melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) karena pertumbuhannya terganggu. 11 Menurut asumsi peneliti, riwayat radang gusi pada ibu hamil merupakan salah satu penyebab terjadinya BBLR, masuknya kuman melalui mulut dan gusi menyebabkan penyebaran kuman ke pembuluh darah yang dilalui janin sehingga mengganggu pertunbuhan janin dalam rahim. KESIMPULAN Berdasarkan tujuan penelitian, hipotesis serta hasil dari penelitian, maka

94 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.1, April 2014, 88 94 dapat disimpulkan bahwa: ada hubungan yang sangat bermakna antara riwayat radang gusi dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) p=0,030, dimana risiko kejadian bayi berat lahir rendah disebabkan oleh ibu yang memiliki riwayat radang gusi sebesar 4 kali dibandingkan pada ibu yang tidak memiliki riwayat radang gusi. SARAN Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya bidan agar dapat memberikan penyuluhan pada ibu hamil tentang perawatan mulut dan gusi serta pencegahan dini radang gusi saat hamil untuk mencegah risiko terjadinya BBLR. Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan dan melanjutkan penelitian ini secara lebih mendalam dengan menggunakan variabel-variabel lainnya yang belum diteliti mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR, dengan memperluas variabel yang akan diteliti, subjek penelitian, serta metode penelitian yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA 2 Winkjosastro. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. EGC ; Jakarta 3 Maryanti D dkk. 2011. Buku Ajar Neonatus, Bayi dan Balita. Trans Info Media; Jakarta. 4 Retnoningrum D. 2006. Gingivitis Pada Ibu Hamil Sebagai Faktor Resiko Terjadinya BBLR Kurang Bulan. Artikel Ilmiah; Semarang 5 Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 6 Manuaba, I. 2009. Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan. Jakarta: EGC. 7 Novianto F. 2010. Manajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan; F.Kedokteran Univ. Sebelas Maret (UNS) ; Solo. 8 Sastroasmoro, S. 2011. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto. 9 Santoso O dkk. 2009. Hubungan Kebersihan Mulut Dan Gingivitis Ibu Hamil Terhadap Kejadian BBLR Kurang Bulan. Artikel Ilmiah; Semarang. 10 Susanti, E. 2003. Pengaruh kehamilan pada Kesehatan Gigi dan mulut serta Modifikasi Perawatan yang Diperlukan. Universitas Mahasaraswati. J. Edisi ISSW 1693-0002, Majalah FKG Universitas Mahasaraswati,Denpasar. 1 Depkes RI. 2008. Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan Metode Kangguru. Jakarta : Depkes RI 11 Daniel, E & Nesse G,J. 1964. Pregnancy gingivitis: History, classification, etiology. Columbia University; School of Dental and Oral Surgery USA.