KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENGAN TERHADAP RENANG GAYA BEBAS (Studi Deskriptif pada Klub Renang Sukapura Tasikmalaya)

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh CHANDRA PERMANA SANI Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd.

Oleh YUSUP HIDAYAT Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd.

FIKI SETIYADI Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, S.Pd.

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

Oleh MUHAMMAD NURHAMZAH Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Agus Mulyadi, M.Pd.

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENTANG LENGAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING

2016 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN POWER TUNGKAI TERHADAP WAKTU PEMBALIKAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

ANDRI ANDRIANA

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PUNGGUNG TERHADAP HASIL SPIKE PADA PERMAINAN BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

KONTRIBUSI PANJANG RENTANG LENGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

(Studi Deskriptif pada UKM Bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. oleh; Nuryadin; 1 H. Agus Mulyadi, M.Pd.; 2 H. Gumilar Mulya, M.Pd.

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Oleh YOPI ANGGA SETIA Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Gumilar Mulya, M.Pd.

JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN DAYA LEDAK, KEKUATAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA OLEH ASA MEDYANTARA ( )

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN RENANG. Jurnal. I Wayan Nesha Dharma

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN JUMPING SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

Journal of Sport Sciences and Fitness

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER. Jurnal.

2015 UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitas sehari-hari seperti bekerja di kantor, menyertir mobil atau

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

DEVI AGUS SUPRIADI 1) NANANG KUSNADI 2)

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG. Jurnal. Oleh OKI RINOKI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

1. DR. NASUKA M.Kes 2. TB WIDYO ALPIES NS PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

( Studi Deskriptif pada Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Basket Universitas Siliwangi Tahun Ajaran 2014/2015 ) NANANG KUSNADI 1) IMAN RUBIANA 2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan kesehatan.di samping itu, renang juga termasuk

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

ELSA NUR OCTAVIANI 1) CUCU HIDAYAT 2)

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Atletik dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan prestasi tertinggi hanya

TAHUN AJARAN 2015/1016 SKRIPSI. Diajukan Kepada Universitas Nusantara PGRI Kediri untuk memenuhi salah

HUBUNGAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA DADA 100 METER MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA FKIP UNIVERSITAS RIAU

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KETERAMPILAN SHOOTING DALAM PERMAINAN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

PENGARUH BENTUK LATIHAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETERAMPILAN RENANG 50 METER GAYA KUPU-KUPU

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

KONTRIBUSI TINGGI BADAN, BERAT BADAN, DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI CEPAT ( SPRINT

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA 25 METER. Jurnal. Oleh KHARINA OKTAVIANA

INDRA AGUSTINA FIRMANSAH

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

ARTIKEL SKRIPSI. oleh : ROHMADI NIM :

RONI PURNAMA

KONTRIBUSI TINGGI BADAN, BERAT BADAN, DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI CEPAT (SPRINT) 100 METER PUTRA

JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN Oktober 2017

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PEREGANGAN PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION (PNF) DAN PEREGANGAN PASIF TERHADAP KELENTUKAN SENDI PANGGUL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT DAN POWER DENGAN JARAK MELUNCUR RENANG GAYA DADA. (Jurnal Skripsi) Oleh MUHAMMAD RANGGANI

KONTRIBUSI KELENTUKAN, KEKUATAN, PANJANG LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL BELAJAR KAYANG. (Jurnal Skripsi) Oleh SATRIA WIJAYA

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Tes dan Pengukuran Terhadap Variabel-varibel Penelitian. No. Variabel Penelitian Hari/Tanggal Waktu Tempat

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai rata-rata kayuhan atlet renang gaya dada 50 meter KU II putera adalah

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

I. PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatan seperti: Sea Games, Asean Games, dan Olimpiade, PON,

KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN, KESEIMBANGAN DAN REAKSI TERHADAP TENDANGAN DOLLYO. Jurnal.

KEMAMPUAN DAYA LONCAT DAN SMASH PADA ATLET BOLAVOLI PUTRI

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

ABSTRACT KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP BACKHAND PADA PERMAINAN BULU TANGKIS. By: I WAYAN GANDI ATMAJA.

105 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan

Journal of Sport Sciences and Fitness

Transkripsi:

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENGAN TERHADAP RENANG GAYA BEBAS (Studi Deskriptif pada Klub Renang Sukapura Tasikmalaya) Oleh: TAOFIQ HIDAYAT 102191168 Dibawah bimbingan H. Abdul Narlan M. Pd. dan H. Doddy Achmad Hidayat, M. Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2014 ABSTRAK Penelitian deskriptif ini bertujuan mengetahui kontribusi power otot tungkai dan panjang lengan terhadap renang gaya bebas pada klub renang Sukapura Tasikmalaya. Populasi atlet klub renang Sukapura Tasikmalaya sebanyak 20 orang. Sampel penelitian diambil secara total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes standing broad jump, mengukur panjang lengan, dan tes 50 meter renang gaya bebas. Penelitian ini menyimpulkan sebagai berikut : 1) ada kontribusi power otot tungkai terhadap kecepatan renang pada gaya bebas, 2) ada kontribusi panjang lengan terhadap kecepatan renang pada gaya bebas, 3) ada kontribusi secara bersama-sama antara panjang lengan dan power otot tungkai terhadap kecepatan renang gaya bebas pada atlet klub renang Sukapura Tasikmalaya Kata Kunci : Power otot tungkai, panjang lengan, renang gaya bebas. 1

2 ABSTRACT This descriptive reserach aims to know the contribution of leg muscle power and long arms to freestyle in swimming club Sukapura Tasikmalaya. The Population is all athlete swimming club Sukapura Tasikmalaya as many as 20 members. The Sample is taken by total sampling. The instrument used in this study were standing broad jump test, measure the length of the arm, and test 50 meter freestyle. This reserach concludes as follows: 1) no contribution to the leg muscle power in freestyle swimming speed, 2) no contribution to the arm's length in freestyle swimming speed, 3) no contributions jointly between the long arm and leg muscle power to speed freestyle in swimming club athletes Sukapura Tasikmalaya Keywords: leg muscle power, long arms, freestyles wimming. A. PENDAHULUAN Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan tubuh melalui gerakan-gerakan yang didasari dengan gerak otot. Karakteristik olahraga secara langsung berkaitan dengan ciri-ciri perilaku manusia dan dengan berbagai macam kegiatan dimasyarakat. Premis yang telah berkembang menyebutkan bahwa inti dari kegiatan olahraga adalah bermain. Dengan keadaan itu pula manusia memperagakan keterampilannya dalam melakukan suatu gerakan. Salah satu tujuan berolahraga yaitu untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Dewasa ini kesadaran masyarakat untuk melakukan olahraga semakin tinggi, salah satunya cabang olahraga renang. Renang sangat penting bagi setiap individu karena selain dapat memelihara kesehatan melalui peningkatan kebugaran, renang juga dapat digunakan untuk menyelamatkan diri sendiri dan orang lain ketika berada di air. Menurut Nenggala (2006:75) renang adalah olahraga akuatik yang paling baik untuk sebagai aktivitas olahraga karena renang adalah aktivitas yang

3 melibatkan gerak semua organ tubuh baik pertumbuhan kesehatan baik fisik maupun mental berupa ketahanan, kemampuan, dan kecepatan. Cabang olahraga renang terdiri dari empat gaya yaitu gaya dada, gaya kupu-kupu, gaya bebas, dan gaya punggung. Dari keempat gaya tersebut, gaya bebas merupakan gaya yang paling cepat karena resistance terhadap air pada saat berenang lebih sedikit dibandingkan dengan gaya yang lainnya, selain itu gerakannya menyerupai gerakan berjalan yang biasa manusia lakukan sehari-hari sehinga terbiasa dan tidak kaku untuk melakukan gerakan yang cepat. Renang merupakan olahraga yang menyehatkan, sebab hampir semua otot tubuh bergerak sehingga komponen kondisi fisik untuk menunjang kebugaran berkembang dengan baik. Renang sebagaimana kita ketahui merupakan salah satu cabang olahraga yang selalu diperlombakan antar perkumpulan, antar daerah, bahkan antar bangsa. Mengingat prestasi renang kota Tasikmalaya tingkat seniornya masih belum muncul di tingkat provinsi maupun nasional, hal tersebut menjadi sebuah masalah. Maka dari itu perkembangannya perlu dikaji dalam ilmu pengetahuan dan teknologi agar prestasi yang dicapai lebih baik dari sebelumnya. Berkaitan dengan itu, cabang olahraga renang sebagai cabang olahraga pendidikan dan prestasi, maka perlu ditingkatkan bentuk-bentuk latihan menuju prestasi yang optimal. Seperti yang dikemukakan oleh Sajoto (1995 : 8-10) menjelaskan sebagai berikut : Perenang yang berprestasi harus ditunjang oleh kesegaran fisik antara lain kekuatan atau strenght, kecepatan atau speed, daya tahan atau endurance, daya otot atau muscular power, daya lentur atau flexibility, koordinasi atau

4 coordination, kelincahan atau agility, keseimbangan atau balance, ketepatan atau accuracy, reaksi atau reaction. Namun demikian dalam olahraga renang khususnya nomor jarak pendek seperti 50 meter, untuk menahan tahanan agar dapat melaju dengan cepat membutuhkan power. Apabila perenang memiliki power yang baik, perenang bukan saja kuat melawan tahanan air namun juga dapat bergerak di air dan melawan tahanan air dengan cepat. Seperti menurut Badriah (2002:24) power adalah kemampuan otot atau sekelompok otot melakukan kontraksi secara eksplosif dalam waktu yang sangat singkat. Latihan untuk power dapat diberikan pada minggu 5, 6 dan 7 dalam pre-season yaitu musim jauh sebelum pertandingan. Dalam hal ini, power yang berkaitan dengan berenang gaya bebas salah satunya adalah power otot tungkai. Selain kondisi fisik, kapasitas antropometrik dari seseorang merupakan hal yang penting pada beberapa cabang olahraga, maka dari itu menjadi pertimbangan utama pada kriteria identifikasi bakat. Tinggi dan berat atau panjang dari anggota badan seringkali berperan penting dalam cabang olahraga tertentu. Dalam olahraga renang gerakan yang dominan yaitu kayuhan dan dorongan. Kayuhan yang dilakukan dalam olahraga renang yaitu dengan menggunakan tangan. Dapat diprediksikan apabila seorang perenang memiliki lengan yang panjang dapat melakukan jangkawan yang jauh ke depan dan melakukan dorongan yang luas ke belakang sehingga dapat menghasilkan dorongan yang besar pula dan menghasilkan laju berenang yang cepat. Namun hal tersebut juga harus didukung oleh teknik dan kondisi fisik perenang yang mumpuni.

5 Berdasarkan uraian di atas, penulis akan melakukan suatu penelitian ilmiah dengan mengambil judul Kontribusi Power Otot Tungkai dan Panjang Lengan Terhadap Renang Gaya Bebas Untuk memperoleh data penelitian, penulis menggunakan subjek penelitian atlet renang Sukapura Tasikmalaya. B. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam peneliian ini adalah metode penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini terdapat du variable yaitu variable bebas (X) dan variable terikat (Y). adapun variable-variabel tersebut adalah: 1. Variable bebas (X) a. Variabel bebas kesatu (X1) adalah power otot tungkai b. Varibel bebas ke dua (X2) adalah panjang lengan 2. Variabel terikat (Y) adalah renang gaya bebas Untuk memperoleh data, dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Studi lapangan (field research), yaitu teknik pengmpulan data dengan cara terjun langsung ke lapangan melalui pelaksanaan tes untuk memperoleh data dan informasi tentang power otot tungkai, panjang lengan, dan renang gaya bebas. 2. Studi Kepustakaan (library research), yaitu teknik pengumpulan data melalui penelaahan berbagai literature, buku-buku atau materi perkuliahan yang berhubungan erat dengan permasalahan penelitian ini. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka alat pengumpulan datanya adalah tes standing broad jump, mengukur panjang lengan, dan tes 50 meter renang gaya bebas. Penulis mengambil populasinya adalah atlet renang Sukapura Tasikmalaya sebanyak 20 orang (Total Sampling). Adapun langah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

6 1. Menghitung skor rata-rata dari masing-masing variabel tes, rumus yang digunakan adalah : Keterangan : = Nilai rata-rata yang di cari xo = Titik tengah kelas interval = Jumlah anak sebagai sample P = Panjang kelas interval Fi = Frekuensi Ci = Deviasi atau simpangan 2. Menghitung standar deviasi atau simpangan baku dengan rumus : Keterangan : S = Simpangan baku yang dicari P = Panjang kelas interval n = Jumlah sampel fi = Frekuensi ci = Deviasi atau simpangan 3. Menghitung variansi dari masing-masing variabel tes, dengan rumus yaitu : Keterangan :

7 S = Simpangan baku yang dicari P = Panjang kelas interval n = Jumlah sampel fi = Frekuensi ci = Deviasi atau simpangan 4. Mencari koefisien korelasi antar variable. Rumus yang di gunakan adalah: r = 1 - Keterangan : r = nilai koefisien korelasi yang di cari b = beda rangking c = jumlah sampel 5. Mencari nilai korelasi berganda dengan rumus yang digunakan: = 6. Menguji kebermaknaan korelasi berganda, rumus yang digunakan sebagai berikut: F = Keterangan: F = nilai signifikan yang dicari R=Korelasi berganda k = banyaknya variable bebas n = jumlah sampel

8 Menguji kebenaran korelasi di gunakan statistik F dengan K menyataan banyak variable bebas dan n menyatakan ukuran sampel. Statistik f ini berdistribusi F dengan derajat kebebasan ( = n-k-1. Kriteria penguji hipotesis adalah apabila lebih kecil atau sama dengan, maka hipotesis di terima dan dalam hal lainnya di tolak. 7. Mencari kontribusi tiap variable dengan variable terikat, menggunakan rumus determinasi sebagai berikut. D = Keterangan : D = Determinasi ( kontribusi ) yang di cari r = nilai koefisien korelasi Sampai 0,20 : Korelasi yang rendah sekali 0,20-0,40 : Korelasi yang rendah tapi ada 0,40-0,70 : Korelasi yang sedang 0,70-0,90 : Korelasi yang tinggi 0,90-1,00 : Korelasi yang tinggi sekali Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014, adapun tempat penelitiannya di kolam renang Sukapura Dadaha Kota Tasikmalaya. Pengambilan tes data dilakukan pada atlet renang Sukapura Tasikmalaya. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Data penelitian ini di peroleh melalui serangkaian pengukuran, yaitu pengukuran power tungkai ( ), panjang lengan ( ), dan hasil berenang 50 meter

9 gaya bebas (Y). Tes tersebut dilakukan pada 20 orang atlet renang Sukapura Tasikmalaya sebagai sampel penelitian. Adapun data dari ketiga butir tes tersebut penulis deskripsikan pada tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 1 Deskripsi Data Hasil Penelitian NO Nama Atlet Skor Tes Stnding Broad Jump (Power Otot Tungkai) Skor Panjang Lengan Skor Y Hasil 50 Meter Renang Gaya Bebas 1 DANI 2,10 M 72 Cm 28 2 RAFLI 2,10 M 72 Cm 28 3 RIFKI 1,70 M 72 Cm 30 4 ANANDA 1,70 M 70 Cm 32 5 REVA 2,50 M 75 Cm 25 6 FADIL 2,10 M 70 Cm 29 7 SANI 1,90 M 70 Cm 31 8 NOVI 1,80 M 70 Cm 32 9 FARIHATUN 1,90 M 70 Cm 31 10 DHEYA 2,00 70 Cm 30 11 TSALSA 1,80 M 70 Cm 32

10 12 CINDY 2,10 70 Cm 29 13 WARDAH 1,80 M 65 Cm 35 14 ELVAN 1,70 M 65 Cm 34 15 SALSABILA 1,70 M 64 Cm 37 16 ERIKA 2,10 M 72 Cm 28 17 RIZKA 1,60 M 63 Cm 50 18 SUCI. 1,60 M 62 Cm 50 19 RAVI 1,60 M 60 Cm 55 20 KEZIA 1,60 M 60 Cm 55 Agar data hasil penelitian sebagaimana pada tabel 4.1 memberi makna, maka data tersebut di olah dan dianalisis dengan pendekatan statistik. Langkah dalam pengolahan dan analisis data adalah mencari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari masing-masing tes, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini. Tabel 2 Hasil Penghitungan Nilai Rata-rata (mean), dan Standar Deviasi No Variabel Tes Rata-rata Standar Deviasi 1 Power tungkai 1,87 0,24 2 Panjang Lengan 68,1 4,4 3 Hasil 50 Meter Renang Gaya Bebas 36,2 9,9 2. Pengujian Persyaratan Analisis Untuk mengetahui nilai korelasi antara ketiga butir tes, maka di lakukan pengujian korelasi. Butir-butir atau variabel-variabel tes yang akan di uji

11 korelasinya adalah power otot tungkai, panjang lengan, dan kecepatan 50 meter renang gaya bebas. Berdasarkan perhitungan korelasi dari ketiga butir tes tersebut, maka hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 3 Hasil Penghitungan Korelasi dari Ketiga Butir Tes No Butir Tes Nilai ( r ) Kategori Kesimpulan 1 Power tungkai Sangat dengan renang gaya bebas 0,94 tinggi 11,40 2,10 Signifikan 2 Panjang lengan dengan renang gaya bebas 3 Power tungkai dengan panjang lengan 0,95 Sangat tinggi 0,82 Sangat tinggi 12,59 2,10 Signifikan 6,11 2,10 Signifikan Sedangkan untuk penafsiran besarnya koefisien korelasi, Surakhmad, Winarno (1998:302) menjelaskan sebagai berikut: Sampai 0,20 : Korelasi yang rendah sekali. 0,21 0,40 : Korelasi yang rendah tapi ada. 0,41 0,70 : Korelasi yang rendah tapi ada. 0,71 0,90 : Korelasi yang tinggi. 0,91 1,00 : Korelasi yang tinggi sekali. Berdasarkan tabel 3 dan interpretasi nilai korelasi di atas, dapat dilihat bahwa power tungkai mempunyai kontribusi yang signifikan dengan hasil kecepatan renang gaya bebas dimana nilai korelasinya adalah 0,94 dan termasuk kategori sangat tinggi. Kemudian panjang lengan mempunyai kontribusi yang signifikan dengan hasil renang gaya bebas dimana nilai korelasinya sebesar 0,95 dan termasuk kategori sangat tinggi. Sedangkan antara power tungkai dan panjang lengan mempunyai korelasi yang signifikan, dimana nilai korelasinya adalah sebesar 0,82 dan termasuk kategori sangat tinggi.

12 Selanjutnya untuk mengetahui manakah yang paling berkontribusi dari ketiga butir tes tersebut dengan kecepatan renang gaya bebas, maka penulis melakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan rumus korelasi berganda (multiple correlation), dengan rumus yaitu: = Adapun penghitungan korelasi dari ketiga butir tes tersebut adalah sebagai berikut: Power otot tungkai ( ) = 0,94 r 12 = 0,82 Ry 12? Renang bebas gaya Panjang lengan ry 2 = 0,95 3. Pengujian hipotesis

13 Pengujian hipotesis dilakukan untuk membuktikan apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak. Oleh karena itu, hipotesis penelitian yang penulis ajukan perlu di buktikan kebenarannya. Sesuai dengan hipotesis yang di ajukan maka penulis akan menguji hipotesis tersebut menggunakan pendekatan statistik signifikan korelasi berganda dengan rumus sebagai berikut: F = = 408,33 Dari perhitungan di atas, ternyata hasil membuktikan bahwa nilai sebesar 3,59 lebih besar dari pada α = 0,05. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang penulis ajukan terbukti dan hipotesis nol (Ho) diterima. Hal ini berarti bahwa power tungkai dan panjang lengan secara bersama-sama mempunyai korelasi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya bebas. Selanjutnya untuk mencari persentase dukungan dari power tungkai dan panjang lengan terhadap kecepatan 50 m renang gaya bebas. Penulis melakukan perhitungan kontribusi secara bersama dan hasilnya adalah sebagai berikut: 1. Power otot tungkai terhadap renang gaya bebeas = 0,94 2 x 100 = 88,36% 2. Panjang lengan terhadap renang gaya bebas = 0,95 2 x 100 = 90,25% 3. Power otot tungkai dan panjang lengan terhadap renang gaya bebas = 0,99 2 x 100 = 98,01%

14 4. Lainnya = 100% - 98,01% = 1,99 % 4. Pembahasan Hasil-hasil analisis hubungan antara ketiga variabel bebas dengan satu variabel terikat dalam pengujian hipotesis seperti yang telah dikemukakan di atas, masih perlu di kaji lebih lanjut untuk memberikan interpretasi ketertarikan antara hasil analisis yang dicapai dengan teori-teori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang diperoleh. 1. Ada kontribusi yang signifikan power otot tungkai terhadap kecepatan renang gaya bebas pada atlet renang Sukapura Tasikmalaya. Hipotesis pertama H 0 di tolak dan H 1 diterima yaitu: ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot tungkai terhadap kecepatan renang gaya bebas pada atlet Sukapura Tasikmalaya. Hasilnya terbukti dan dapat diterim, dimana nilai korelasinya berdasarkan hasil uji determinasi adalah sebesar 88,36%. Hasil yang diperoleh tersebut apabila dikaitkan dengan kerangka berfikir maupun teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori-teori yang ada. Kekuatan otot tungkai adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja, M. Sajoto (Puspita, 2012;13). Dalam olahraga renangpun kekuatan otot tunkai berkontribusi untuk memberikan daya dorong pada saat berenang, namun untuk melakukan berenang yang cepat tungkai harus mempunyai power karena selain kuat, tungkai harus melakukan cambukan dan dorongan yang cepat

15 sehingga dapat menahan tehanan atau resistance dari air sehingga menghasilkan luncuran yang cepat. Hal tersebut dibutuhkan daya ledak otot untuk mengkontraksikan otot yang kuat dan melakukan gerakan yang cepat. Seperti menurut Harsono (1988:200) power adalah kekuatan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa power merupakan gerakan yang dilakukan dengan kuat dan cepat sehingga menghasilkan daya ledak otot, sehingga apabila seorang perenang mempunyai power otot tungkai yang baik, perenang tersebut dapat melawan tahanan dari air dan dapat bergerak cepat sehingga menghasilkan daya dorong yang besar yang akan menghasilkan laju atau luncuran cepat pada saat berenang khususnya gaya bebas. 2. Ada kontribusi yang signifikan panjang lengan terhadap kecepatan renang gaya bebas pada atlet renang Sukapura Tasikmalaya. Hipotesis ke dua H 0 di tolak dan H 1 diterima yaitu: ada kontribusi yang signifikan panjang lengan terhadap kecepatan renang gaya bebas pada atlet renang SSC Tasikmalaya. Hasilnya terbukti dan dapat diterim, dimana nilai korelasinya berdasarkan hasil uji determinasi adalah sebesar 90,25%. Hasil yang diperoleh tersebut apabila dikaitkan dengan kerangka berfikir maupun teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori-teori yang ada. Selain kondisi fisik, kapasitas antropometrik dari seseorang merupakan hal yang penting pada beberapa cabang olahraga, maka dari itu menjadi pertimbangan utama pada kriteria identifikasi bakat. Tinggi dan berat atau panjang dari anggota

16 badan seringkali berperan penting dalam cabang olahraga tertentu. Dalam olahraga renang gerakan yang dominan yaitu kayuhan dan dorongan. Kayuhan yang dilakukan dalam olahraga renang yaitu dengan menggunakan tangan. Dapat di prediksikan apabila seorang perenang memiliki lengan yang panjang dapat melakukan jangkawan yang jauh ke depan dan melakukan dorongan yang luas ke belakang sehingga dapat menghasilkan dorongan yang besar pula dan menghasilkan laju berenang yang cepat. Seperti yang di kemukakan Thomas (Puspita, 2012;13) mengemukakan bahwa, untuk mendorong maju dibutuhkan gerakan mendayung dengan gerakan memutar seakan-akan melewati tabung atau tabung imajinasi Thomas (Puspita, 2012;13). Pernyataan tersebut diperkuat oleh H.clarke (Puspita, 2012:13) yang mengatakan bahwa : the type of individual s structure is an essensial factor in his motor performance. Kalimat ini mengandung arti : bentuk struktur tubuh seseorang adalah suatu faktor yang sangat mendasar bagi pelaksana geraknya. 3. Ada kontribusi yang signifikan secara bersama-sama power otot tungkai dan panjang lengan terhadap kecepatan renang gaya bebas pada atlet renang Sukapura Tasikmalaya Hipotesis ketiga H 0 di tolak dan H 1 diterima yaitu: ada kontribusi yang signifikan secara bersama-sama power otot tungkai dan panjang lengan terhadap kecepatan renang gaya bebas pada atlet renang Sukapura Tasikmalaya. Hasilnya terbukti dan dapat diterim, dimana nilai korelasinya berdasarkan hasil uji determinasi adalah sebesar 98,01%.

17 Hasil yang diperoleh tersebut apabila dikaitkan dengan kerangka berfikir maupun teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori-teori yang ada. Hal ini dapat dijelaskan bahwa ketiga variabel bebas ini secara bersama-sama memberikan kontribusi yang nyata terhadap kecepatan renang gaya bebas dan sekaligus membuktikan bahwa idealnya seorang atlet renang harus memiliki lengan yang panjang, memiliki power otot tungkai, untuk mendukung berenang dengan cepat, seperti yang telah di jelaskan dalam pembahasan 1 dan 2. 5. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasannya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ada kontribusi power otot tungkai terhadap kecepatan renang pada gaya bebas. 2. Ada kontribusi panjang lengan terhadap kecepatan renang pada gaya bebas. 3. Ada kontribusi secara bersama-sama antara panjang lengan dan power otot tungkai terhadap kecepatan renang gaya bebas. 6. DAFTAR PUSTAKA Adisasmita, Yusuf dan Aip Syarifuddin. (1996). Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta : Depdikbud. Dirjen Dkti. Amung Ma mun, dkk. (2003). Konstruksi Tes Kemampuan Fisik Atlet Anggar. Bandung: FPOK-UPI. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta 1997)

18 Gupita, Elga N (2013). Hubungan antara Power Otot Lengan dan Tinggi Raihan/Jangkauan Lengan dengan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 Meter Mahasiswa Putra PJKR FKIP Universitas Siliwang Tasikmalaya Angkatan 2011. Skripsi, Tasikmalaya : PJKR FKIP Insil, tidak dipublikasikan.