PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN TANGERANG. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam

INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN.. HALAMAN PERNYATAAN. KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi

BAB I PENDAHULUAN. virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma

SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, dengan ciri

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia, salah satunya penyakit Demam

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KEJADIAN LUAR BIASA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN PENFUI PERIODE PEBRUARI 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. World Health

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN Tingginya Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) dan

KERANGKA ACUAN PROGRAM P2 DBD

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.)TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III

BAB I PENDAHULUAN. Bupati dalam melaksanakan kewenangan otonomi. Dengan itu DKK. Sukoharjo menetapkan visi Masyarakat Sukoharjo Sehat Mandiri dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue, ditularkan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. yaitu Den-1, Den-2, Den-3, Den-4 dan yang terbaru adalah Den-5.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang cukup bermakna ditunjukan dengan adanya penurunan

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh virus dengue dari genus Flavivirus. Virus dengue

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030/Suistainable Development Goals (SDGs)

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WALI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH

PERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) DALAM MEMBUNUH LARVA Aedes aegypti

BAB 1 PENDAHULUAN. dengue (DEN) dari kelompok Arbovirus B, yaitu termasuk arthtropod-borne virus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod Borne Virus, genus

BAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko tinggi tertular Demam Dengue (DD). Setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan. salah satu masalah kesehatan lingkungan yang cenderung

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

BAB 1 PENDAHULUAN. anak-anak.penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

BAB 1 PENDAHULUAN. dari genus Aedes,misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan penyakit yang cepat, dan dapat menyebabkan. kematian dalam waktu yang singkat (Depkes R.I., 2005). Selama kurun waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dan dalam waktu yang relatif singkat. Penyakit jenis ini masih

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Sejak pertama kali dilaporkan di

I. Pendahuluan Pada awal tahun 2004 kita dikejutkan kembali dengan merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan jumlah kasus yang cukup

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

KEPADATAN JENTIK Aedes aegypti sp. DAN INTERVENSI PENGENDALIAN RISIKO PENULARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA PADANG TAHUN 2015

Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Volume VIII Nomor 1, Januari 2017 ISSN (p) -- ISSN (e)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dengue adalah salah satu penyakit infeksi yang. dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2010), program pencegahan dan

BAB I PENDAHULUAN juta orang saat ini diseluruh dunia. Serta diperkirakan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya ini cenderung menurun bersamaan dengan terus membaiknya

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Seminar Nasional Mewujudkan Kemandirian Kesehatan Masyarakat Berbasis Preventif dan Promotif ISBN:

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes spp.

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I PENDAHULUAN. penghujan disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan ke manusia melalui vektor nyamuk

BAB I. PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) banyak ditemukan di daerah

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) dan ditularkan oleh nyamuk

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang

Transkripsi:

PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN TANGERANG Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Peta Stratifikasi Kecamatan dengan Kasus DBD Di Kabupaten Tangerang Tahun 2013-2015

Upaya Penanggulangan Pengendalian KLB Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Tangerang

Surat Edaran Bupati Tangerang untuk meningkatkan Kewaspadaan Dini Peningkatan Kasus DBD dan mengaktifkan PSN 3M Plus Penetapan KLB DBD di Kabupaten Tangerang oleh Dinas Kesehatan melalui W1 pada tanggal 31 Januari 2016 SK Bupati tentang Penetapan KLB DBD di Kabupaten Tangerang pada tanggal 2 Februari 2016 Himbauan Bupati Tangerang untuk seluruh Kecamatan, Sekolah (SD-SLTA dan sederajat) dalam Pelaksanaan PSN DBD

Mengaktifkan gerakan 1 rumah 1 jumantik. Larvasidasi Intensifikasi penyuluhan tentang kewaspadaan terhadap Demam Berdarah Dengue di Sekolah-sekolah,mesjid,balai desa dan kelurahan. Mengintensifkan Pelaporan DBD dari Fasyankes Primer dan Rujukan dalam waktu 1x 24 jam Melakukan fogging focus di wilayah terjangkit sesuai indikasi dan fogging siklus ke 2 untuk wilayah dengan kasus tinggi

Promosi pencegahan DBD melalui media, khutbah Jum at, dan mobil unit penyuluhan (kerjasama dg BJB, RS/Klinik swasta se-kab. Tangerang Penandatanganan komitmen bersama Camat, Muspika, Kades/Lurah dan Tokoh Masyarakat dalam pencegahaan DBD Kampanye pencegahan DBD bersama mahasiswa UIN dan UMT Muhamadiyah, Untar di 6 kecamatan (curug, balaraja, cisauk, cisoka,kronjo, tigaraksa) Kampanye pencegahan DBD bersama Saka Bakti Husada Pengaktifan Kader Jumantik di sekolah diutamakan pada sekolah di Kecamatan dengan resiko tinggi DBD dengan bpjs.

3M Plus Oleh Bupati Tangerang

PENYULUHAN Penyuluhan di Kecamatan Tigaraksa Penyuluhan di Kec. Solear Penyuluhan DBD di Desa Cisereh Kec. Tigaraksa

PSN di SD Kecamatan Kemeri PSN di SD Kecamatan Kosambi

PSN DAN LARVASIDASI Pemberian Abate di Ds Pematang Kec Tigaraksa PSN di Kec. Cikupa Pemberian Abate di Kec Sindang

FOGGING FOCUS Fogging Focus di Kec. Sindang Jaya

Penandatanganan dan Komitmen Kades, RT, RW dan BPD untuk PSN di Kec. Tigaraksa

KOORDINASI TIM KEMENKES RI DENGAN DINAS KESEHATAN UNTUK PENANGGULANGAN KLB DBD DI KABUPATEN TANGERANG

KERJASAMA: KEMKES (BBTKL PP JAKARTA) DINKES KAB TANGERANG Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

KLB DBD Di Kab. Tangerang Sampai dengan tanggal 4 Februari 2016 jumlah kasus DBD di Kabupaten Tangerang mencapai 372 Kasus konfirmasi DBD dengan 15 kematian (CFR 4%) Penyebaran kasus berada di 83 Desa pada 16 Kecamatan. Tim terintegrasi Subdit Pengendalian Arbovirosis, Subdit Pengendalian Vektor, IDAI, BBTKLPP Jakarta, Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Dinas Kesehatan Kab.Tangerang melakukan PE di Panongan Evaluasi Diagnosa dan Tata Laksana Kasus di RSUD dan PKM Melakukan pengambilan sampel serum darah Serotype DEN Survei Kepadatan Vektor & Identifikasi spesies & serotype DEN pada vektor

Hasil Investigasi Koordinasi Tim Gabungan Pengambilan serum kasus DBD di RSUD Balaraja Briefing Kader di PKM Panongan

Hasil Pemeriksaan Serum 10 8 6 4 2 0 9 5 5 2 DEN-2 DEN-3 DEN-4 Negatif 20 15 10 Hasil Pemeriksaan Jentik & Vektor 16 15 5 2 2 0 Vektor Positif DEN-2 Vektor Negatif Larva Positif DEN-2 Larva Negatif

1.Kepadatan Vektor Hasil Survei Kepadatan Vektor Desa Ciakar Desa Panongan ABJ 54,4% 78% CI 15% 13% BI 47,8% 30% 2. Hasil PCR Vektor Dari 4 sampel nyamuk dan di Desa Ciakar dan Desa Panongan : hasil Serotype DEN-2 pada Nyamuk Aedes aegypti 31 sampel larva Aedes aegypti dan Aedes albopictus dari Panongan dan Ciakar : 16 sampel Positif Serotype DEN-2. Trans Ovarial Transmission

Surveilans Faktor Risiko DBD Kab.Tangerang Persiapan : Koordinasi dan Pemilihan lokasi Briefing Dinkes dan PKM Pengumpulan Serum Kasus di PKM terpilih Survei lapangan Koordinasi dengan Dinkes Kab, Penjelasan Latar belakang, Metode, Penentuan wilayah kajian, waktu pelaksanaan Dipilih PKM Balaraja, PKM Curug, PKM Tiga Raksa, PKM Legok dan PKM Cikupa untuk wilayah kajian Dihadiri oleh Petugas Laboratorium & Pengelola Program DBD dari 5 PKM Penjelasan teknik kegiatan & cara penggunaan RDT, Pembagian RDT DBD & peralatan pendukungnya

Tujuan Umum Diketahuinya faktor faktor yang mempengaruhi kejadian DBD

Tujuan Khusus Diketahuinya gambaran karakteristik responden, tingkat pengetahuan, perilaku, dan faktor risiko lingkungan Diketahuinya gambaran serotype Virus Dengue pada Serum, Larva, dan Nyamuk Diketahuinya gambaran vektor nyamuk Diketahuinya resistensi vektor nyamuk terhadap insektisida Diketahuinya Resistensi larva terhadap larvisida

Kerangka Konsep Karakteristik individu : - Umur - Jenis Kelamin - Pendidikan - Pekerjaan Pengetahuan dan Perilaku : - Pengetahuan penyakit DBD - Pengetahuan vektor penular DBD - Prilaku PSN 3 M Plus - Lama aktifitas di dalam rumah Kasus DBD Faktor Lingkungan fisik : - Suhu ruangan - Kelembaban ruangan - Keberadaan baju menggantung

Metodologi Desain Cross Sectional kegiatan Wawancara Pemetaan Serotype DEN di serum darah, jentik, dan vektor Survei vektor dan jentik Uji resistensi Insektisida Sampel 150 rumah, wawancara 150 ovitrap di 75 rumah

Pemilihan Puskesmas - Kasus Tinggi - Terdapat Analis & Lab pendukung - Masyarakat Kooperatif Puskesmas Cikupa, Puskesmas Balaraja, Puskesmas Tigaraksa, Puskesmas Legok Puskesmas Curug

Alur Kerja Kasus Suspek Infeksi Dengue dari PKM/ Confirmed DBD dari RS Serum darah manusia Antigen NS-1, IgG-IgM di lokasi PCR Serotype Antigen NS-1 PCR Nyamuk & Jentik Identifikasi A.aegypti PCR Pemantauan Jentik Uji resistensi vektor Lingkungan : Suhu Kelembaban Breeding places/tpa/con tainer - + + -

Pengumpulan Serum Kasus Pengumpulan Serum Dilakukan di 5 PKM dengan kasus tertinggi, ada analis lab & sarana lab sederhana Kasus baru : Klinis WHO (+), lab darah (hematokrit, trombosit, leukosit), RDT (NS-1/IgM-IgG) Jumlah Serum PKM Curug 71 sampel, PKM Balaraja 94 sampel, Legok 38 sampel, Cikupa 26 sampel, Tiga Raksa 12 sampel Total : 241 sampel Tambahan Serum kasus dari RSUD Balaraja 150 sampel

1. Survei PSP tentang DBD dan perilaku 3 M plus 2. 3. 4. Pengulukuran Suhu, kelembaban, dan penentuan ttik lokas responden Survei Kepadatan Vektor : survei jentik di tempat-tempat penampungan air didalam dan diluar rumah; survei nyamuk dewasa, identifikasi spesies di lapangan Survei ke rumah kasus, dan 9 rumah sekitarnya dengan radius 200m (jarak terbang Aedes). 5. Pemasangan ovitrap (2 bh/rumah) u/ uji resistensi insektisida 6. Identifikasi mikroskopis di PKM terkait masukkan ke vial deteksi DEN di jentik dan nyamuk de

Masih dalam Proses Entri dan Analisis Data

Survei Tahap I : target survei di 150 rumah, pemasangan ovitrap di 75 rumah @ 2 bh ovitrap Survei Tahap II : 7 hari 150 bh Ovitrap dievaluasi diambil jentiknya, untuk uji resistensi insektisida

Hasil Surveilans Serotype pada Serum Hasil Pemeriksaan Serum dalam Persentase 35% 65% Negatif Positif n = 241 50 40 30 20 10 0 Pemeriksaan Serotype DBD 46 20 6 7 3 2 1

Hasil Surveilans Serotype Positif pada Serum 16 14 12 10 8 6 4 2 0 14 10 9 8 7 7 6 5 4 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Den-1 Den-2 Den-3 Den-4 Den 2 & 3 Den-2 & 4 Den-3 & 4 PKM Balaraja PKM Curug PKM Tigaraksa PKM Cikupa Positif di PKM Legok

Hasil Surveilans Serotype Positif pada Vektor 2,5 2 2 1,5 1 1 1 1 1 0,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Larva Den-4 Nyamuk Den-4 Nyamuk Den 2, 3, & 4 PKM Balaraja PKM Curug PKM Tigaraksa PKM Cikupa PKM Legok 0 Jumlah Sampel : Larva : 58 sampel Larva rearing ; 7 sampel (negatif semua) Nyamuk : 23 sampel

Resistens untuk Insektisida Pkm Cikupa Malathion Pkm Curug Malathion PKM Balaraja Malathion Alphacypermetrin Alphacypermetrin Alphacypermetrin Lamdacyhalo trin Lamdacyhalo trin Permetrin Permetrin

Resistens untuk Insektisida Pkm Tigaraksa Belum selesai Pkm Legok Ovitrap terkontaminasi telur lalat sehingga tidak bisa digunakan untuk uji kerentanan

Lokasi Uji : Ds. Serdang Kulon, Kec Panongan Kab. Tangerang-Banten Jumlah sampel uji : 200 lavitrap Periode uji : 2 kali Metode uji : Perbandingan

Jml Lavitrap Warna Hitam: 124 bh (62%) Positif Jentik: 74 bh (60%) Rata-2: 18 Jentik Total: 200 bh Positif: 120 bh (60%) Rata-2: 10 jentik Jml Lavitrap Warna Bening: 76 bh (38%) Positif Jentik: 46 bh (64%) Rata-2: 48 Jentik

Jumlah Lavitrap Positif Jentik Berdasarkan Media Air: Air Tanah : 113 (94%) Lavitrap positif jentik Air Hujan : 7 (6%) Lavitrap positif jentik Rata-rata jentik di air tanah : 16 jentik Rata-rata jentik di air hujan : 25 jentik Jumlah Lavitrap Positif Jentik Berdasarkan Letak Atas (1-2 m) : 64 (53%) Lavitrap Bawah (lantai) : 56 (47%) Lavitrap Rata-rata atas : 13 jentik Rata-rata bawah : 22 jentik

Warna toples Pencahayaan dalam ruangan Pergerakan penghuni rumah Aktifitas merokok Aktifitas penggunaan obat anti nyamuk (semprot, bakar dll) Kerapihan dan kebersihan ruangan Kelembaban Keberadaan kontainer di lingkungan rumah Fogging

Lanjutan Lavitrap Distribusi 500 bh Larvitrap kepada Dinkes Kab.Tangerang untuk di distribusikan kepada desa prioritas Uji lavitrap dengan bahan air dari air jerami masih berlansung di Desa Serdang Kulon Kec.Panongan (wilayah PKM Panongan) Jentik akan diternakkan menjadi nyamuk dewasa dan akan dilakukan uji efikasi obat anti nyamuk yang di pasaran

PSN DBD dengan kegiatan 3 M PLUS suatu metode TEPAT GUNA, MURAH dan MUDAH untuk mencegah penyakit DBD. P2PPL Dinkes Kab Tangerang p2ppl 47