MENGENAI AAJI. Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 32-33, Kian Lebar Peluang Menjadi Agen Asuransi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi


ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

MENGENAI AAJI. Kompas, 11/2, hal 2, [Foto] CEO Meeting dan HUT Ke 14 Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2007, keadaan ekonomi di Indonesia dapat dikatakan baik

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro

MENGENAI AAJI. The Jakarta Post, 26/3, hal 13, Kepercayaan Diri Industri Asuransi Jiwa Bangkit Setelah Melesu Tahun Lalu

Suara Merdeka 30/12/2016, Hal. 5 Agen dan Digitalisasi Asuransi EX-CC-AAJI

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

Investor Daily - 22/11/2016, Hal. 23 Kuartal III, Investasi Asuransi Di SBN Tumbuh 44%

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang

1. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. dan mengatur kegiatan perekonomian suatu negara, termasuk pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa untuk memelihara kesinambungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang

Kondisi Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB I PENDAHULUAN. makro ekonomi misalnya Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat inflasi, Sertifikat

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang pembiayaan pembangunan nasional (Ahmad, 2004).

Bisnis Indonesia 17/02/2017, Hal. 1 Kanal Bancassurance Salip Keagenan

Bisnis Indonesia 01/09/2016, hal. 21 FWD Life Siapkan Produk Baru EX-CC-AAJI

EX-CC-AAJI Astra Life Optimistis Capai Target Premi Rp 2 triliun JAKARTA

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Bisnis Indonesia 07/02/2017, Hal. 21 AXA Financial Lebarkan Jangkauan

BAB I PENDAHULUAN. R Serfianto D. Purnomo et al. Buku Pintar Pasar Uang & Pasar Valas (Jakarta, Gramedia 2013), h. 98.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bisnis Indonesia 15/07/2016, hal. 7 Asuransi Tawarkan Alternatif EX-CC-AAJI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

Tahun Ini Perasuransian Akan Rekrut Agen, Ini Rinciannya

Investor Daily 10/06/2016, hal. 14 (Berita Photo) Kinerja Prima BNI Life EX-CC-AAJI

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi

Media Indonesia 18/08/2016, hal. 26 AAJI Bantu Priwisata Danau Toba EX-CC-AAJI

2016, No /17/PBI/2013 tentang Transaksi Swap Lindung Nilai Kepada Bank Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Ban

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

Majalah Investor Edisi Maret, Hal. 20 Asuransi Alihkan Investasi Ke Saham & Reksa Dana

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Jiwasraya Ditargetkan Kuasai 40% Pasar Asuransi Jiwa

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

I. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

Investor Daily 24/02/2017, Hal. 19 OJK Siapkan Aturan Lanjutan Kepemilikan Saham Asuransi EX-CC-AAJI

MENGENAI AAJI. Investor Daily, 12/2, Hal 23, Kontribusi Premi Bancassurance akan Menyamai Keagenan

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016

Transkripsi:

MENGENAI AAJI Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 32-33, Kian Lebar Peluang Menjadi Agen Asuransi

Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 45, Kinerja Asuransi Jiwa Tetap Positif

Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 45, [Poto] Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Meningkat

INDUSTRI ASURANSI JIWA Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 42, Sequis Life Peringati Hari Disabilitas Internasional

Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 42, [Poto] Kaki Palsu ke-1.000 Sequis Life Tahun 2015

Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 43, BNI Life Bukukan Premi Rp2,04 Triliun

Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 45, Sinarmas MSIG Life Proteksi 250 Tenaga Pengajar di Hari Guru Nasional

Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 45, Sinarmas MSIG Life Bagi-Bagi Asuransi Gratis di Hari Guru

Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 46, AXA Mandiri dan AXA Luncurkan Program Perempuan Cerdas Perempuan Mandiri

Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 46, AXA Mandiri dan AXA Gelar Program Perempuan Cerdas Perempuan Mandiri

Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 47, Bank BRI Akuisisi Bringin Life

Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 48, Avrist Mengedukasi Anak-anak SD

Ift.co.id, 6/1, Manulife Optimistis Catat Pertumbuhan Premi Tahun Ini http://www.ift.co.id/posts/manulife-optimistis-catat-pertumbuhan-premi-tahun-ini Manulife Optimistis Catat Pertumbuhan Premi Tahun Ini Reporter: Rimba LautEditor: Hadi SaksonoRabu 06 Januari 2016, 17:57:00 JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, mengaku optimistis laju pertumbuhan pendapatan premi pada Tahun Monyet Api ini akan naik signifikan. Menurut Richard Ferryanto, Head of DBS Partnership Business Manulife Indonesia, pihaknya tetap berharap kondisi ekonomi domestik dapat membaik di 2016. "Kami optimistis pendapatan premi Manulife dapat tumbuh signifikan tahun ini. Namun belum bisa kami sebutkan angka persisnya, sekarang fokusnya adalah ke customer, mengetahui apa yang menjadi kebutuhan mereka," ujar Richard di Jakarta, Rabu (6/1). Dia menjelaskan, sepanjang roda ekonomi terus bergerak positif akan turut mendongkrak bisnis asuransi. Demikian pula sebaliknya, jika tahun ini perekonomian masih mengalami kelesuan tetap membuat pertumbuhan industri asuransi melambat. "Selama ini kami sudah memiliki kemitraan yang baik, termasuk dengan Bank DBS Indonesia. Secara fundamental, bisnis Manulife juga cukup baik sehingga kami yakin tahun ini tetap tumbuh dibandingkan tahun lalu," ungkapnya. Meski demikian, dia tidak bisa mengungkapkan pencapaian pendapatan premi akhir tahun lalu. Hal yang sama saat disinggung mengenai pertumbuhan hingga November 2015. "Tahun lalu belum bisa disampaikan, November juga tidak bisa disebutkan sekarang," tegas dia. Untuk diketahui, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memprediksi pendapatan premi asuransi jiwa tahun ini mengalami lompatan hingga 30%, atau melampauai tahun lalu yang berada di kisaran 20%. Angka tersebut menunjukkan Dewi Fortuna akan berpihak pada industri asuransi di tahun ini. Berdasarkan catatan AAJI, penetrasi asuransi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih sangat rendah, sekitar 2,5%. Dari pencapaian tersebut, Indonesia hanya menempati peringkat ke-73 di dunia dilihat dari tingkat penetrasi, atau masih kalah dibandingkan Malaysia yang sudah mencapai angka 5%. Akan tetapi, menurut pendapat premi asuransi jiwa, Indonesia menempati peringkat ke-34. "Seandainya angka penetrasi bisa didorong ke tingkat 4% hingga 5%, bukan tak mungkin Indonesia bisa masuk 10 besar dari perolehan premi," ungkap Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI di Jakarta, beberapa waktu lalu.(*)

The Jakarta Post, 7/1, hal 20, DBS Indonesia

Bisnis Indonesia, 7/1, hal 16, Manulife & DBS Siapkan Rp 1 Triliun

HE Neraca, 7/1, hal 5, DBS Manulife Siapkan Investasi Rp 1 triliun untuk Bancasuarance

Koran Jakarta, 7/1, hal 5, [Foto] Peluncuran Produk

Media Indonesia, 7/1, hal 19, DBS Rilis Produk Baru Bancassurance

Bisnis Indonesia, 7/1, hal 16, [Foto] Peluncuran Miwealth Protection

Investor Daily, 7/1, hal 22, Layanan Digital, Manulife dan DBS Kucurkan Rp 1 Triliun

Investor Daily, 7/1, hal 22, [Foto] Kemitraan Manulife-DBS

Investor Daily, 7/1, hal 22, Asuransi Harus Siapkan Master Plan Spin Off UUS

Indopos, 7/1, hal 5, Jiwasraya: Pilih IPO daripada Akuisisi

Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 7, Perusahaan Reasuransi Nasional Melalui Fase-Fase Jadi Kenyataan

Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 17, Tugure Gelar Seminar Bersama SCOR

Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 44, Tugu Re Selenggarakan Innovative Products

Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 43, [Poto] Reasuransi Umum Indonesia Resmi Bergabung ke Dalam Indonesia Re

Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 44, Nasional Re Catat Pertumbuhan Signifikan Tiga Tahun Terakhir

Media Asuransi, Edisi 300/Januari 2016, hal 44, [Poto] Nasre Optimis Target 2015 Tercapai

EKONOMI MAKRO & REGULASI Bisnis.com, 7/1, Peluang Penurunan BI Rate: Asing Masuk & IHSG Meleset http://market.bisnis.com/read/20160107/189/507658/peluang-penurunan-bi-rate-asing-masuk-ihsg-melesat Peluang Penurunan BI Rate: Asing Masuk & IHSG Melesat Sukirno Kamis, 07/01/2016 01:00 WIB Tamu undangan mengamati pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2016 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1/2016). Presiden meminta pelaku usaha optimis menghadapi perekonomian 2016. Antara/ Puspa Perwitasari Bisnis.com, JAKARTA--Peluang Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) membuat investor asing terus masuk ke pasar modal dan membuat Indeks harga saham gabungan (IHSG) melesat di kawasan regional Asia Tenggara. Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Guntur Tri Hariyanto mengatakan peluang penurunan BI Rate diperkirakan bakal terjadi pada Februari atau Maret. Pasalnya, BI masih akan memantau fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam beberapa bulan terkakhir. "BI Rate akan segera turun kalau berbasis pada inflasi. Tapi BI juga akan melihat perkembangan kurs, rupiah memang tidak terlalu buruk karena terbantu oleh penyeimbangan dana global," ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (6/1/2016). Faktor terbesar yang paling dipertimbangkan oleh bank sentral untuk menurunkan BI Rate saat ini adalah pergerakan kurs rupiah. Bila BI Rate turun dan rupiah kembali anjlok, tentunya BI akan mengintervensi pasar dengan menggerus cadangan devisa. Bank sentral telah mempertahankan suku bunga acuan sejak Februari hingga Desember 2015 pada level 7,5%. Otoritas moneter yang dipimpin oleh Agus D.W. Martowardojo pada Februari

2015 menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin dari level 7,75%, yang telah berlangsung sejak November 2014. Guntur menilai sudah seharusnya BI kembali menurunkan suku bunga acuan berdasarkan capaian data inflasi sepanjang tahun lalu yang berada pada level 3,35%, terendah dalam 5 tahun terakhir. BI Rate dinilai menjadi salah satu pendorong capital inflow dan penguatan IHSG. Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 1,12% ke level 4.608,98 seiring kian ramainya transaksi investor asing. Bahkan, net buy investor asing tercatat kian besar mencapai Rp385,01 miliar. Tercatat, investor asing memborong saham senilai Rp3 triliun sepanjang hari kemarin. Total transaksi di lantai bursa juga membludak hingga Rp5,89 triliun dengan volume 4,11 miliar lembar saham. Penguatan IHSG pada perdagangan kemarin, dinilai oleh Guntur lantaran kian stabilnya bursa saham global dan regional. Sebagian besar investor sudah memprediksi bakal ada aliran dana asing ke pasar modal Tanah Air. Meski telah terjadi penaikkan Fed Fund Rate (FRR) oleh Federal Reserve, sambungnya, investor mulai jenuh akibat imbal hasil yang ditawarkan di AS terus mengecil. Akhirnya, investor mulai kembali ke emerging market, termasuk Indonesia. Perkembangan ekonomi Indonesia akhir tahun lalu mulai membaik. Tren berbaliknya kondisi ekonomi Tanah Air ditandai dengan rendahnya tingkat inflasi, penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), serta realisasi penyerapan anggaran pemerintah yang tidak terlalu buruk. Investor perlu memantau kondisi ekonomi China dan perkembangan harga minyak mentah dunia. Kian melorotnya harga minyak dinilai bakal berpengaruh terhadap pendapatan pemerintah, yang tentunya bakal menambah utang luar negeri hingga Rp500 triliun pada tahun ini. "Dari sektor perbankan terkait data kredit macet yang terdampak oleh perlambatan ekonomi tahun lalu. Sampai sejauh mana bisa berdampak pada perbankan yang juga merembet ke sektor industri lainnya," paparnya. Pada perdagangan hari ini, Guntur memerkirakan IHSG akan kembali terkoreksi akibat adanyaprofit taking, setelah terjadi lonjakan yang cukup tinggi. IHSG masih bergerak pada tataransideways, meski bakal ada kenaikan dalam tren jangka pendek. IHSG diperkirakan berada pada level support 4.650 dan resistance 4.600. Sedangkan, kurs rupiah diperkirakan berada pada level support Rp13.940/US$ dan resistance Rp14.000/US$.