BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

EKA YULIANA B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wibowo, 2011) (The president post indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba, meningkatkan penjualan, memaksimumkan nilai saham dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

Tingginya permintaan pada sektor property residensial di tahun 2010 juga diiringi dengan peningkatan penjualan pada sektor tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Salah satu aspek keuangan yang penting dalam perkembangan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial asset) dan investasi pada aset-aset riil (real aset).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan perusahaan real estate

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari laporan keuangan (Kurnia, 2013:2). Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. modal perusahaan real estate dan property di Indonesia saat ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dibandingkan dengan nilai saham ( Book Value ) selama satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tabel 1.1 Daftar Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sektor Jumlah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memberikan return yang paling optimal. Tujuan utama investor

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perputaran roda perekonomian, sumber-sumber pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. refrensi penulisan pada penelitian sekarang. Berikut ini adalah uraian penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya masyarakat maupun investor mengukur sebuah

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia investasi saat ini, para investor harus lebih cermat

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan harganya yang cenderung selalu naik. Kenaikan harga properti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang mengambil topik mengenai Pengaruh Rasio Keuangan. Terhadap Perubahan Laba Perusahaan antara lain penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alternatif masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB I PENDAHULUAN. dunia ini membutuhkan tempat tinggal. Tanpa bisa di pungkiri berapun harga

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi. Salah satunya adalah sebagai alat untuk memprediksi keuntungan (return)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham merupakan pengekspresian dari earning multipliers untuk

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM

Transkripsi:

BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini tengah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat terutama dalam hal investasi pada sektor Property dan Real Estate. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga akhir November 2012, secara sektoral saham properti menjuarai kenaikan dalam satu tahun (sejak Desember 2011) yaitu sebesar 63,49% dengan level 322.566. Mengalahkan sektor industri dasar yang tumbuh 37,48% di posisi penutupan 513.321 dan sektor perdagangan dan jasa yang naik 33,82% dengan posisi penutupan 736.812. Padahal hingga tutup kuartal ketiga 2012 (September), sektor perdagangan dan jasa masih terdepan (54,86%), sementara sektor properti di posisi kedua dengan kenaikan sebesar 52,9%. Hal tersebut tidak lepas dari terjaganya tingkat inflasi, stabilnya nilai rupiah di kisaran Rp9000-an dan BI-rate yang cukup rendah (5,75%) serta perekonomian secara umum. Indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga November 2012 juga menunjukkan kinerja yang baik. Dalam satu tahun naik 15,10% hingga ke posisi 4.276,141. Khusus di sektor properti dan real estat, rendahnya suku bunga KPR (8-10%) dan bagusnya kinerja keuangan para emiten secara umum hingga kuartal ketiga 2012 adalah faktor yang juga membuat investor menilai saham sektor ini sangat prospektif. Dengan demikian di satu bulan sebelum tutup tahun lalu, nilai kapitalisasi sektor ini mencapai Rp192,502 triliun dengan volume perdagangan sebesar 19,6 juta lembar saham. Pada akhir periode ini juga, tercatat lima emiten memiliki harga saham tertinggi, yaitu Metropolitan Kentjana (Rp3.900), Lippo Cikarang (Rp3.325), Roda Vivatex (Rp3.150), Duta Pertiwi (Rp2.900) dan Jaya Real Property (Rp2.750) (www.propertiindonesia.co.id) Menurut Setyo Maharso selaku Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), terkait solidnya performa keuangan emiten property karena ditopang oleh produk properti residensial. Para pengembang raksasa seperti Lippo, Agung Podomoro, atau Ciputra, semuanya menggarap sektor residensial. Baik itu residensial tapak maupun residensial vertikal seperti apartemen atau kondominium. Sektor properti 1

2 masih cukup prospektif. Sektor yang kontribusinya besar adalah residensial, besaran kontribusinya di atas 60% terhadap sektor properti, saat dihubungi dia menyebutkan, berkilaunya kinerja keuangan para pengembang raksasa tidak terlepas dari tiga aspek. Pertama, kondusifnya kehidupan bernegara dan iklim bisnis di Republik ini. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang positif di kisaran 6,5-6,8% dan kebutuhan rumah yang masih tinggi. Backlog (kekurangan rumah) tahun 2010 sekitar 13,6 juta, bahkan sekarang kabarnya menyentuh 15 juta rumah. Hal itu memicu pesatnya perkembangan proyek-proyek emiten properti, ujar dia. Menurut kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, pemicu lonjakan harga saham dan pendapatan properti adalah solidnya kinerja keuangan emitenemiten di dalamnya. Faktor pendorong lain adalah permintaan tinggi yang ditopang oleh pertumbuhan agresif kelas menengah dengan daya beli luar biasa. Membaiknya kinerja emiten properti bakal berlanjut tahun ini. Dia memprediksi pendapatan emiten properti bisa naik minimal 25% dan laba bersih tumbuh 30%. Menurut CEO Remax Capital Lucky Bayu Purnomo mengatakan, prospek sektor properti tetap bagus tahun ini. Pertumbuhan laba bersih semester pertama bisa mencapai minimal 7%. Kondisi makroekonomi Indonesia yang kuat dan inflasi yang terjaga memberanikan masyarakat untuk belanja properti dan KPR. Sektor perbankan yang gencar mengucurkan KPR menjadi katalis positif untuk sektor properti. Tercatat 46% kredit dialokasikan pada KPR. Selain itu, rally panjang IHSG turut menggairahkan saham properti. Dia melihat subsektor properti komersial seperti mal, rumah sakit, dan hotel memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan sektor properti, di samping residensial dan kawasan industri. Lucky merekomendasikan agar perusahaan properti mengembangkan sayap ke Sumatera dan Kalimantan, karena pasar Jakarta, Surabaya, dan Bandung sudah jenuh. Cerahnya prospek properti di Indonesia juga tercermin pada riset Pricewaterhouse Coopers (PWC) dan Urban Land Institute (ULI) beberapa waktu lalu. Dalam riset itu, Jakarta masuk di urutan pertama Asia Pasifik sebagai pilihan investasi utama sektor properti, mengalahkan Shanghai, Singapura, Sydney, dan Kuala Lumpur. Jakarta juga menempati posisi ke-11 besar dunia. Kedua lembaga itu memproyeksikan pasar properti Indonesia bakal masuk peringkat ketujuh dunia pada 2021 (www.bakrieglobal.com). Dengan demikian, fenomena yang

3 terjadi saat ini akan berdampak pada pertumbuhan laba pada sektor Property & Real Estate. Pertumbuhan laba yaitu perubahan presentase kenaikan laba yang diperoleh perusahaan (Simorangkir, 1993) dalam Hapsari (2003). Pertumbuhan laba yang baik mengisyaratkan bahwa perusahaan mempunyai keuangan yang baik yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan, karena biasanya dividen yang akan dibayar di masa yang akan datang sangat bergantung pada kondisi perusahaan. Perusahaan dengan laba bertumbuh dapat memperkuat hubungan antara nilai perusahaan dengan tingkatan laba yang diperoleh. Perusahaan dengan laba bertumbuh akan memiliki jumlah aktiva yang besar sehingga memberikan peluang lebih besar di dalam menghasilkan profitabilitasnya. Ada beberapa cara yang digunakan untuk menganalisis pertumbuhan laba pada perusahaan salah satunya adalah dengan menggunakan analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dapat digunakan untuk mengukur kesehatan suatu perusahaan dengan menggunakan analisis rasio keuangan perusahaan tersebut. Rasio keuangan yang dapat menganalisis pertumbuhan laba diantaranya adalah liquidity ratio, leverage ratio, dan profitability ratio. Rasio-rasio ini dianggap menunjukkan hasil kinerja keuangan suatu perusahaan atau merupakan indikator kinerja keuangan perusahaan secara umum. Dari ketiga rasio ini maka peneliti menggunakan rasio leverage dan profitabilitas. Rasio leverage merupakan rasio yang mengukur kemampauan perusahaan memenuhi kewajiban totalnya. Rasio Leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER) dan Operating Income to Total Liabilities (OITL). Rasio profitabilitas atau rasio keuntungan merupakan rasio yang mengukur prestasi pasar relatif terhadap nilai buku, pendapatan atau dividen. Rasio Profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gross Profit Margin (GPM) dan Return on Asset (ROA). Selain dari kedua rasio tersebut peneliti juga menggunakan variabel ukuran dan umur perusahaan. Penelitian mengenai ukuran, umur, leverage dan profitabilitas perusahaan terhadap pertumbuhan laba yang dilakukan oleh Susi Dwimulyani dan Shirley (2007) menyatakan bahwa Rasio laba kotor atas penjualan (GPM), rasio

4 kewajiban atas total aktiva (DAR) dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap prediksi pertumbuhan laba. Penelitian lain yang dilakukan oleh Epri Ayu Hapsari, ST (2007) menyimpulkan bahwa berpengaruh terhadap pertumbuhan laba adalah Net Profit Margin (NPM), dan variabel yang paling tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba adalah Operating Income to Liabilities (OITL). Penelitian lain yang dilakukan oleh Widya Widhani Wulandari (2009) Rasio Lancar, Rasio Quick, Total hutang terhadap total asset, Return on Asset, Return on Equity, Profit Margin, Perputaran Aktiva Tetap, Rata-rata umur piutang, Perputaran Total Aktiva dan Price Earning Ratio tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Penelitian lain yang dilakukan oleh Diana Elyasabet Kurnia Dewi dan Imam Mukhlis (2012) menyimpulkan bahwa Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Victorson Taruh, Heince Wokas dan Syermi Mintalangi (2012) menyimpulkan bahwa Gross Profit Margin (GPM) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. R. Adisetiawan (2012) menyatakan bahwa Operating Income to Total Liabilities (OITL) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba sementara itu Gross Profit Margin (GPM) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Windi Hartini (2012) menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba sedangkan Gross Profit Margin (GPM) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Ade Gunawan dan Sri Fitri Wahyuni (2013) menyimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Berdasarkan hasil dari beberapa variabel penelitian sebelumnya yaitu rasio-rasio keuangan, laba bersih dan ukuran perusahaan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kembali dengan judul Pengaruh Ukuran, Umur, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka permasalahan yang akan di teliti dapat di rumuskan :

5 1. Bagaimanakah pengaruh ukuran, umur, Debt to Equity Ratio, Operating Income to Total Liabilities, Gross Profit Margin, dan Return on Asset secara simultan terhadap pertumbuhan laba? 2. Bagaimanakah pengaruh ukuran, umur, Debt to Equity Ratio, Operating Income to Total Liabilities, Gross Profit Margin, dan Return on Asset secara parsial terhadap pertumbuhan laba? 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Agar penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka peneliti membatasi penelitian hanya terhadap perusahaan-perusahaan sektor Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mempublikasikan laporan keuangan untuk tahun 2010-2013 dengan variabel yang akan diteliti yaitu ukuran perusahaan, umur perusahaan, Debt to Equity Ratio, Operating Income to Total Liabilities, Gross Profit Margin, dan Return on Asset (X) sebagai variabel independen terhadap pertumbuhan laba (Y) sebagai variabel dependen. 1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, Debt to Equity Ratio, Operating Income to Total Liabilities, Gross Profit Margin, dan Return on Asset secara simultan terhadap pertumbuhan laba 2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, Debt to Equity Ratio, Operating Income to Total Liabilities, Gross Profit Margin, dan Return on Asset secara parsial terhadap pertumbuhan laba 1.4.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk referensi bagi peneliti selanjutnya di masa yang akan datang 2. Untuk penelitian lebih lanjut mengenai ukuran perusahaan, umur perusahaan, Debt to Equity Ratio, Operating Income to Total Liabilities, Gross Profit Margin, dan Return on Asset terhadap pertumbuhan laba

6 pada perusahaan sektor Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 1.5 Sistematika Penulisan Sistem penulisan ini bertujuan untuk memberikan garis besar mengenai isi laporan akhir secara ringkas dan jelas. Sehingga terdapat gambaran hubungan antara masung-masing bab, dimana bab tersebut dibagi menjadi beberapa sub-sub secara keseluruhan. Adapun sistematika penulisan terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, penulis mengemukakan dasar serta permasalahan yang akan dibahas, yaitu latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup pembahasan, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang terkait dan literatur-literatur yang digunakan sebagai acuan yang membahas mengenai ukuran perusahaan, umur perusahaan, Debt to Equity Ratio (DER), Operating Income to Total Liabilities (OITL), Gross Profit Margin (GPM), dan Return on Asset (ROA) dan pertumbuhan laba serta mengenai penelitian terdahulu yang telah dilakukan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini berisi jenis penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data, identifikasi dan definisi operasional variabel, model dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan SPSS versi 20,0 sebagai alat

7 BAB V bantu dalam pengolahan data. Selain itu juga akan dijelaskan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini adalah bab terakhir dimana penulis memberikan kesimpulan dari isi pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang diharapkan akan bermanfaat dalam pemecahan masalah dan penelitian yang akan datang.