PENANGGULANGAN RISIKO. 2. Pembiayaan Risiko (Risk financing)

dokumen-dokumen yang mirip
PENANGGULANGAN RISIKO. 2. Pembiayaan Risiko (Risk financing)

PERTEMUAN 5 PENANGGULANGAN RISIKO

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

Entrepreneurship and Inovation Management

PENGERTIAN INVESTASI

PENGUKURAN RISIKO MANFAAT PENGUKURAN RISIKO DIMENSI YANG DIUKUR

PENGUKURAN RISIKO MANFAAT PENGUKURAN RISIKO DIMENSI YANG DIUKUR

PENDAHULUAN.

PENDAHULUAN. Langkah-langkah Penanggulangan Risiko:

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

ANDRI HELMI M, SE., MM. RISK MANAGEMENT

FUNGSI MANAJEMEN RISIKO

RESIKO DALAM ASURANSI

Andri Helmi M, SE., MM.

International trade and risks

TEHNIK-TEHNIK MANAJEMEN RISIKO

FUNGSI MANAJEMEN RISIKO Pengertian Manajemen Risiko

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN RISIKO/ RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. barang-barang dicuri, dan sebagainya. Kemungkinan akan kehilangan atau

BAB I PENGENALAN ASURANSI

III KERANGKA PEMIKIRAN

DAFTAR KERUGIAN POTENSIAL KERUGIAN ATAS HARTA

ASURANSI. Prepared by Ari Raharjo

III. KERANGKA PEMIKIRAN

MEMAHAMI INVESTASI, RESIKO, & RETURN. Dr. Budi S. Purnomo, SE., MM., MSi.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pembaca dalam memahami maksud dari variabel-variabel yang akan diteliti.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ASURANSI. a. Insured b. Insurer c. Accident d. Interest

ASURANSI. Definisi Asuransi

ASURANSI KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

TEKNIK-TEKNIK MANAJEMEN RISIKO

BAB I PENDAHULUAN. Awal mula transpotasi darat dimulai dengan munculnya pemakaian roda yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

EKONOMI KESEHATAN (HEALTH ECONOMICS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini pada dasarnya mengacu pada penelitian yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI

A. INSURED B. INSURER C. ACCIDENT D. INTEREST

MANAJEMEN RISIKO, FUNGSI DAN MEKANISMENYA. Fadjar Harimurti Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Disampaikan Oleh : Amanda Oktariyani, SE.,M.Si,Ak

ANALISA MANAJEMEN RISIKO UNTUK MEMINIMALKAN KERUGIAN PERUSAHAAN

Aspek Kemanusiaan Aspek Pencegahan Kerugian: Aspek Komersial:

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi?

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB III PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO MENURUT KETENTUAN PBI 13/23/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Modul laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun

04PASCA. Entrepreneurship and Innovation Management

Kewirausahaan III. Kewirausahaan & Manajemen resiko. Mustika Sari, MMTr. Modul ke: Fakultas Fasilkom. Program Studi Sistem Informasi

IMPLEMENTASI PSAK NO. 62 MENGENAI KONTRAK ASURANSI DAN PSAK NO.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

LAKUKAN SESUATU UNTUK PERUBAHAN YANG LEBIH BAIK

A. Risiko B. Klasifikasi Risiko C. Perils & Hazards D. Manajemen Risiko. Diskusi Kelompok (Group Discussion) Pertanyaan (Questions)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PSAK 57 (Rev. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI

Teori Struktur Modal 1 BAB 8. TeorTETTTETR TEORI STRUKTUR MODAL TEORI STRUKTUR MODAL

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN EVALUASI RISIKO K3 PERTEMUAN KE 5 FIERDANIA YUSVITA KESMAS, FIKES UEU

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Asuransi Jiwa

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN EARLY WARNING SYSTEM PADA PT. ASURANSI CENTRAL ASIA CABANG PALEMBANG

BAB II Tinjauan Pustaka

PENGENALAN ASURANSI. Sistem Informasi Asuransi dan Keuangan

Dodi Arif, SE., MM. KAPITA SELEKTA KEUANGAN. Universitas Gunadarma Jakarta. Struktur Modal 1

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RESIKO PERUSAHAAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong. individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

II. TINJAUAN PUSTAKA PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2012) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 bertujuan untuk

BAB IV RISIKO DAN MANAJEMEN RESIKO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RISIKO PERBANKAN ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN RISIKO

BAB 9 EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI

BAB I PENDAHULUAN. tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. pertanggungan atas resiko atau kerugian yang dialami oleh tertanggung.

III KERANGKA PEMIKIRAN

PSAK 57 (REV. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI

III KERANGKA PEMIKIRAN


BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan internal, yaitu dari laba perusahaan saja, tidak akan cukup untuk

Transkripsi:

PENANGGULANGAN RISIKO 1. Penanganan Risiko (Risk control) 2. Pembiayaan Risiko (Risk financing) 1. Menghindarinya 2. Mengendalikan 3. Memisahkan 4. Melakukan kombinasi atau pooling 5. Memindahkan 1. Pemindahan risiko melalui asuransi 2. Melakukan retensi 1

MENGHINDARI RISIKO Menghindari suatu risiko (murni) adalah menghindari harta, orang atau kegiatan dari exposure. 1. Menolak memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan yang mengandung risiko, walaupun hanya sementara. 2. Menyerahkan kembali risiko yang terlanjur diterima atau segera menghentikan yang diketahui mengandung risiko. Karakteristik dasar penghindaran risiko 1. Keadaan yang mengakibatkan tidak adanya kemungkinan untuk menghindari risiko, di mana makin luas pengertian risiko yang dihadapi akan makin besar ketidakmungkinan untuk menghindari. 2. Manfaat atau laba potensial yang akan diterima dari pemilikan harta, mempekerjakan orang tertentu, tanggung jawab atas suatu kegiatan akan hilang bila kita menghindari risiko dari kepemilikan, mempekerjakan atau kegiatan tersebut. 3. Makin sempit risiko yang dihadapi, maka semakin besar kemungkinan terciptanya risiko yang baru. 2

MENGENDALIKAN KERUGIAN (Loss Control) Tujuan 1. Memperkecil kemungkinan/peluang terjadinya kerugian. 2. Mengurangi keparahan bila suatu risiko kerugian memang terjadi. 1 Melakukan tindakan pencegahan dan pengurangan kerugian 2 Program pengendalian kerugian berdasar sebabsebab terjadinya 3 Pengendalian kerugian menurut lokasi 1. Orang menggunakan jalan 2. Kendaraan. 3. Lingkungan umum jalan. 4 Pengendalian menurut timing 1. Program Minimisasi (minimization program) 2. Program Penyelamatan (salvage program) a. Pendekatan engineering. b. Pendekatan hubungan kemanusiaan (human relation). 1. Sebelum terjadinya peril 2. Selama peril terjadi 3. Sesudah peril terjadi 3

ANALISIS KERUGIAN DAN ANALISIS HAZARD Pengendalian Risiko Identifikasi dan analisis terhadap: 1. Kerugian-kerugian yang telah terjadi. 2. Hazard yang menyebabkan suatu kerugian atau yang mungkin menyebabkannya di masa mendatang. 1. Suatu sistem pelaporan yang komprehensif 2. Inspeksi secara berkala Analisis Kerugian 1. Jariangan pemberi informasi. 2. Formulir untuk melaporkan kerugian. Supervisor Lini Data Statistik 1) Menilai kinerja pada manajer lini. 2) Mengevaluasi operasi perusahaan, sehingga dapat menetapkan operasi mana yang perlu dibetulkan. 3) Mengidentifikasi hazard yang berkaitan dengan peril. 4) Menyediakan informasi yang dapat dipergunakan untuk memotivasi manajer dan karyawan agar menaruh perhatian besar terjadap pengendalian kerugian. 1) Perbandingan antara pengalaman perusahaan sendiri dengan perusahaan lain atau perusahaan secara umum. 2) Pengetahuan tentang karakteristik setiap peril, sifat peril, sifat dan luasnya kerugian bulan-hari-jam terjadinya peril, karyawan/supervisor yang tersangkut, hazard atau peristiwa yang melatar belakngi peril. 4

Analisis Hazard Hazard yang telah mengakibatkan terjadinya peril, hazard yang mungkin akan muncul, hazard dari pengalaman perusahaan lain atau pengalaman dari perusahaan asuransi. 1. Checklist 2. Fault tree analysis Menentukan Kelayakan Ekonomis Pemisahan 1. Kerugian yang timbul karena peril 2. Biaya pengendalian risiko Kombinasi atau Pooling Pemindahan Risiko 1. Harta milik atau kegiatan yang menghadapi risiko dipindahkan kepada pihak lain, yang dinyatakan dengan tegas dengan berbagai transaksi atau kontrak. 2. Risikonya sendiri yang dipindahkan. 5

PEMBIAYAAN RISIKO Risk Financing Transfers 1. Transfer risiko kepada perusahaan asuransi. 2. Transfer risiko kepada perusahaan yang bukan perusahaan asuransi (noninsurance transfers). 1. Harta kekayaan 2. Net income Risk Retention 3. Personil 4. Tanggung jawab kepada pihak ketiga Meretensi artinya perusahaan menanggung sendiri risiko finansial dari suatu peril dan ini merupakan bentuk penanggulangan risiko yang paling banyak/umum. Planned Retention Unplanned Retention 6

Alasan Melakukan Retensi 1. Merupakan keharusan, karena tidak ada alternatif lain. 2. Berdasarkan pertimbangan biaya, di mana memindahkan risiko biayanya lebih mahal dibandingkan dengan kemungkinan besarnya kerugian. 3. Bila perkiraan expected loss dari manajer risiko lebih rendah dari pada perkiraan perusahaan asuransi. 4. Berdasarkan prinsip opportunity cost, di mana manajer risiko berpendapat bahwa penggunaan dana untuk kepentingan investasi akan lebih menguntungkan dari pada untuk membayar premi. 5. Kualitas pelayanan dari penanggung dianggap kurang memuaskan, dibandingkan dengan bila risiko tersebut ditangani sendiri. 7

Hal-hal yang Mendorong Penggunaan Retensi 1. Jika biayanya lebih rendah dibandingkan dengan yang akan dibebankan oleh perusahaan asuransi. 2. Jika expected loss-nya lebih rendah dari pada yang diperkirakan perusahaan asuransi. 3. Jika unit yang menghadapi risiko yang sama banyak jumlahnya, sehingga risikonya lebih rendah dan probabilitasnya dapat diperhitungkan dengan lebih akurat. 4. Tujuan manajemen risiko menerima variasi yang besar dalam kerugian tahunan. 5. Jika pembiayaan untuk memindahkan kerugian membengkak selama jangka waktu yang cukup panjang, sehingga menghasilkan opportunity cost yang lebih besar. 6. Adanya peluang yang kuat untuk melakukan investasi, sehingga memperbesar opportunity cost. 7. Keuntungan pelayanan internal (noninsurer serving). 8

Kelemahan Penggunaan Retensi 1. Sering biaya yang dikeluarkan dengan meretensi lebih besar dari pada biaya yang dibebankan oleh pihak asuransi. 2. Expected losses lebih besar dari pada yang diperkirakan oleh perusahaan asuransi. 3. Exposure unitnya sedikit, yang berarti bahwa risikonya tinggi, sehingga perusahaan yang bersangkutan tidak sanggup meramalkan besarnya kerugian secara memuaskan. 4. Ketidakmampuan keuangan perusahaan untuk menopang maximum possible losses atau maximum probable losses dalam jangka pendek (short term). 5. Tujuan manajemen risiko ditekankan pada ketenangan pikiran dari variasi laba tahunan yang kecil (relatif stabil). 6. Jumlah kerugian dan biaya membengkak selama jangka waktu pendek, sehingga mengurangi opportunity cost. 7. Peluang investasi yang terbatas dengan tingkat pengembalian (return) yang rendah. 8. Peraturan perpajakan yang lebih menguntungkan bila risiko diasuransikan (biaya pemindahan termasuk biaya). Penyediaan Dana Untuk Retensi 9