BAB III METODE PENELITAN. Jenispenelitian yang dilaksanakan adalah penelitian survei yaitu suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. segala cara untuk menetapkan lebih teliti atau seksama dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 84 Pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. serangga yang ada di perkebunan jeruk manis semi organik dan anorganik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif - eksploratif, yang

BAB III METOE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yang. sensus atau dengan menggunakan sampel (Nazir,1999).

BAB I PENDAHULUAN. burung,1000 jenis reptil dan amphibi sertainsektakurang lebih 8000 jenis.

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei yaitu menelusuri wilayah (gugus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. komparatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau

B III METODE PENELITIAN. ada di di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar Bali di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar Bali.

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. 59. mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menginventarisasi.

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksplorasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap arthropoda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan sampel secara langsung dari lokasi pengamatan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei. Penelitian survei yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dasar atau basic research yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. secara langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, yang merupakan suatu

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yaitu mengadakan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. analisa Indeks Keanekaragaman (H ) Shannon Wienner, Indeks Dominansi (D)

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia. 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di blok Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Tahura

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian adalah indeks keanekaragaman (H ) dari Shannon, indeks

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. 3.1.Waktu dan Tempat

Gambar 2.1. Peta Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian. 1 Sehingga dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif. Pengamatan

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN Letak Giografis Lokasi Penelitian Pekanbaru terletak pada titik koordinat 101 o o 34 BT dan 0 o 25-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. zona intertidal pantai Wediombo, Gunungkidul Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2017 selama kurun waktu satu

BAB 2 BAHAN DAN METODA

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur dan dilakasanakan pada 28 September

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode transek belt yaitu dengan menarik garis lurus memanjang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Indeks Keanekaragaman ( H) dari Shannon-Wiener dan Indeks Nilai Penting

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode eksploratif pada setiap

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.

III. METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN. Waktu dan Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. esculentum Mill.), serangga pollinator, tumbuhan T. procumbens L.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik penentuan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januarisampai dengan Februari

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2014 di Kawasan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Sistematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 bertempat di kawasan sistem

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Konsep Keanekaragaman METODE Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni Pengambilan

Transkripsi:

61 BAB III METODE PENELITAN A. JenisPenelitian Jenispenelitian yang dilaksanakan adalah penelitian survei yaitu suatu penelitian yang mengumpulkan data atau informasi pada saat tertentu dengan tujuan untuk mendeskripsikan keadaan alami yang hidup di situ. 87 Langkahlangkah dalam penelitian survei ini adalah menentukan wilayah penelitian, menentukan stasiun kemudian membuat plot.mengumpulkan spesimen dengan penangkapan langsung dan perangkap jebak, mengidentifikasi, mengklasifikasi, mendeskripsi, dan menghitung Indeks Nilai Penting (INP) serta Indeks Keanekaragaman. B. WaktudanTempatPenelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli2015 sampai dengan bulan Agustus 2015. 2. Tempat Tempat atau lokasi penelitian berlokasi di wilayah Perkebunan Kakao di Desa Batu Raya II Kecamatan Gunung Timang Kabupaten Barito Utara, dengan total luas wilayah perkebunan kakao 50 hektar. Wilayah sampel yang akan diteliti hanya 10% dari total luas keseluruhan lahan kakao. Jadi wilayah sampel yang akan diteliti hanya 5 hektar (500 m 2 ) 87 Moh.Nazir, MetodologiPenelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988, h. 64. 61

62 C. PopulasidanSampelPenelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 88 Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis Insekta di wilayah Perkebunan Kakao di Desa Batu Raya II Kecamatan Gunung Timang Kabupaten Barito Utara. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 89 Sampel dalam penelitian ini adalah semua jenis insekta yang telah ditemukan dan berhasil ditangkap langsung maupun dijebak di plot pada lokasi penelitian. D. AlatdanBahanPenelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian mencakup sebagai berikut: 1. Alat-alat yang digunakan Alat-alat yang akan digunakan dalam proses penelitian meliputi beberapa kelengkapan, sebagaimana padatabel3.1 berikut. 88 SuharsimiArikunto, ProsedurPenelitianvSuatuPendekatanPraktik, Jakarta:Rineka Citra, 2006, h. 130. 89 Ibid., h. 131.

63 Tabel 3.1 AlatPengamatan JenisAlat Jumlah 1. Pitfall Traps (20 unit) AlatPerangkap (Trapping) 2. Payung Penggoyang (3 unit) Inseknet 1 Unit Pinset 1 unit Tali Rapia 1 rol Soil Tester 1 unit Botolpembunuh 20 unit Botolpenyimpan 40 unit Blangko data 1 paket Kamera digital 1 unit Alattulis 1 paket Bukuidentifikasi 3 buku 2. Bahan-bahan yang digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam proses penelitian meliputi beberapa kelengkapan, sebagaimana padatabel 3.2 berikut. Bahan Alkohol 70 % Formalin 5 % Aquades Tabel 3.2 BahanPengamatan Jumlah 3 liter 1 liter 5 liter E. TeknikSampling Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling (sampel bertujuan), yaitu dilakukan

64 dengan cara mengambil subjek didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, yaitu alas an keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besardanjauh. 90 Pengambil sampel berdasarkan jenis insekta yang ditemukan kemudian dipungut langsung dan berhasil dijebak menggunakan perangkap insektadi perkebunan kakao Desa Batu Raya II. Untuk pengambilan sampel specimen dilakukan dengan cara memungut langsung pada daun, batang dan buah kakao yang terdapat insekta parasitdan dengan memasang perangkap insekta pada masing-masing wilayah sampling yang telah ditentukan. F. TeknikPengumpulan Data Pengumpulan data di lapangan menggunakan metode eksplorasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap insekta yang ada di wilayah Perkebunan kakao Desa Rata Raya II. Data yang dikumpulkan meliputi nama daerah, habitat, nama ilmiah dan ciri-ciri morfologi setiap jenis insekta yang diperoleh. Menentukan nama daerah dilakukan melalui wawancara terbuka dengan penduduk setempat, untuk mengetahui habitat insekta dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lokasi penelitian sedangkan penentuan nama ilmiah tiap jenis, specimen diidentifikasi menggunakan cara mencocokkan dengan gambar atau spesimen yang sudah diidentifikasi serta dengan menggunakan kunci 90 SuharsimiArikunto, ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik, Jakarta:RinekaCipta, 2006, h. 139-340.

65 determinasi serta referensi yang lain. Hasil identifikasi tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan takson hingga tingkat Ordo. 91 G. ProsedurKerjaPenelitian 1. Penentuan Lahan Lahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lahan Perkebunan Kakao di Desa Batu Raya II. 2. Penentuan Wilayah Sampel Penentuan wilayah sampel dilakukan dengan cara judgment sampling, yaitu penentuan wilayah sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa wilayah tersebut merupakan wilayah yang paling baik untuk dijadikan wilayah sampel. 92 Luas lahan perkebunan kakao di Desa Batu Raya II mencapai 50 hektar (5.000 m 2 ), wilayah sampel yang akan diteliti hanya 10% dari total luas keseluruhan lahan kakao. Jadi wilayah sampel yang akan diteliti hanya 5 hektar (500 m 2 ) yang akan dibagi menjadi 5 stasiun dengan luas masingmasing stasiun 1 hektar (100 m 2 ). Stasiun 1 berbatasan langsung dengan pemukiman penduduk, stasiun 2 berbatasan langsung dengan hutan, stasiun 3 berbatasan langsung dengan perkebunan karet, stasiun 4 berbatasan langsung dengan sungai dan stasiun 5 berbatasan dengan belukar. Kemudian 1 stasiun dibagi menjadi 4 plot dengan luas 44 meter sehingga jumlahnya 91 MochamadHadi, UdiTarwotjo, RullyRahadian,BiologiInsektaEntomologi, Yogyakarta : GrahaIlmu, 2009, h. 126. 92 Hasan Mustafa, Teknik Sampling SuatuPenelitian. Surabaya : ANDI Publish, 2000, h. 9.

Perkebunan Karet Semak Belukar Pemukunan Penduduk 66 menjadi 20 plot. Umur tanaman coklat kurang lebih 4-6 tahun. 93 Pemungutan langsung dilakukan untuk mendapatkan insektaendoparasit dan Ektoparasit yang tidak aktif bergerak. Perangkap payung penggoyang dipasang 1-3 buah di bawah pohon kakao yang dipilih.sedangkan perangkap jebak Pitfall Trap diletakkan 1 unit pada setiap plot.. Pemilihan20 Plot tempat pelaksanaan penelitian didasarkan dari tanaman kakao yang paling banyak mengalami gangguan disebabkan oleh kehadiran insekta pengganggu (parasit), sehingga wilayah tersebut merupakan wilayah yang paling baik untuk dijadikan wilayah sampel. a b I c d A II a c III d b a b a c IV d b c Hutan d c a V d b sungai Gambar 3.1 Contoh pengambilan sampel secara acak dengan metode plot. 93 Wawancara dengan salah satu petani kakao di Desa Batu Raya II.

67 Keterangan: A : Lahan Perkebunan Kakao I, II, III, IV, V : Stasiun Pengambilan Sampel (I berbatasan dengan pemukiman penduduk, II berbatasan dengan hutan, III berbatasan dengan perkebunan karet, IV berbatasan dengan sungai dan V berbatasan dengan semak belukar) a, b, c, dan d : Plot pada stasiun pengambilan sampel 3. PelaksanaanPengamatan Pengamatan terhadap insekta parasitik potensial dilakukan pada tanaman Kakao (Theobroma cacao) yang telah dipilih berdasarkan stasiun. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara memungut langsung dan memasang perangkap pada seluruh wilayah sampling yang sudah ditentukan secara bertahap. Setiap specimen insekta yang ditemukan segera disimpan dalam botol penyimpan yang berisi larutan pengawet yang sudah disiapkan. Teknik pengumpulan sampel dengan cara memungut atau menangkap langsung insekta parasit dengan tangan atau menggunakan pinset yang terdapat diperkebunan kakao. Insekta yang ditangkap dengan metode ini merupakan insekta yang tidak aktif bergerak,baik insekta yang bersifat Endoparasit dan Ektoparasit. Teknik ini hanya terbatas pada jenis insekta yang berbeda dalam setiap pemungutan. Ketika didapatkan insekta parasitik potensial yang sama maka tidak termasuk dalam data hasil penelitian.pengumpulansampeljuga menggunakanperangkapjebak insekta, sepertiperangkap payung penggoyang untuk mengumpulkan Insekta yang

68 menempel pada daun atau ranting pohon kakao dan perangkapjatuh (Pitfall trap) untukmenjebakinsektayang aktif merayap di permukaan tanah. 94 Wawancara terbuka dengan para petani kakao juga dilakukan untuk menambah informasi terkait insekta parasitik potensial yang terdapat di perkebunan kakao. Secara terperinci tahapan penelitian identifikasi insekta adalah sebagai berikut : a. Pemungutan atau penangkapan insekta langsung 1) Mencari pohon kakao yang mengalami gangguan insekta parasitik potensial. 2) Mengamati keadaan lingkungan abiotik tempat penelitian, meliputi suhu dan ph. 3) Memungut atau manangkap secara langsung insekta yang ada dengan menggunakan tangan atau pinset kemudian menghitung jumlahnya, diidentifikasi dan didokumentasikan. 4) Memasukkan data pengamatan dalam tabel hasil pengamatan b. Pada Perangkap Payung Penggoyang 1) Perangkappayung penggoyangdigantungdi bawah pohon kakao yang dipilih. 2) Mengamati keadaan lingkungan abiotik tempat penelitian, meliputi suhu dan ph. 3) Menggoyangkan pohon kakao sampai insekta berjatuhan. 94 Dwi Suheriyanto, Ekologi serangga, Malang: UIN-Malang Press: 2008, H. 179

69 4) Mengambil sampel yang telah terperangkap untuk diidentifikasi, dihitung jumlahnya dan didokumentasikan. 5) Memasukkan data pengamatan dalam table hasil pengamatan. Perangkap payung penggoyang Gambar 3.2 Perangkap Jebak Payung Penggoyang c. PadaperangkapPitfall trap 1) Mempersiapkan lubang sebanyak1 titik pada setiap plot wilayah sampling untuk meletakkan perangkap Pitfall trap. 2) Mengamati keadaan lingkungan abiotik tempat penelitian, meliputi suhudan ph tanah. 3) Perangkap dipasang pada pagi hari pukul 06.00 dan diamati siang hari, sore hari serta malam hari. 4) Mengam bilsampel yang telah terperangkap untuk diidentifikasi, dihitung jumlahnya dan didokumentasikan. 5) Memasukkan data pengamatan dalam table hasil pengamatan.

70 Penutup Gambar 3.2 Perangkap Jebak Pitfall Trap 4. Tabulasi Data Setelahmelakukanpengumpulaninsektasertapengklasifikasianjenisinse ktamaka data ditabulasikanpadatabelhasilpengamatansebagaiberikut : a. DistribusiInsektaDalamPerangkapJebak 1) TabelHasilPengamatanPemungutan insekta Tabelhasilpengamataninimerupakantabulasi data yang diperolehdaripemungutan langsung, biasanya merupakan endoparasit. Tabel 3.3 Tabulasi Data HasilPengamatan Pemungutan Langsung No. Ordo Jumlah

71 2) TabelHasilPengamatanPerangkapPayung Penggoyang Tabelhasilpengamataninimerupakantabulasi data yang diperolehdariperangkappayung Penggoyang yang bertujuanuntukmengetahuijenisinsekta yang tidak aktif terbang. Tabel 3.4 Tabulasi Data HasilPengamatan PerangkapPayung Penggoyang No. Ordo Jumlah 3) TabelHasilPengamatanPerangkapPitfallTrap Tabelhasilpengamataninimerupakantabulasi data yang diperolehdariperangkappitfall trap yang bertujuanuntukmengetahuijenisinsekta yang hidup di permukaantanah. Tabel 3.5 TabulasiData HasilPengamatan PerangkapPitfall Trap No. Ordo Jumlah

72 b. DistribusiInsektadalam Wilayah Sampling Tabelhasilpengamataninimerupakantabulasi data yang diperolehdariperangkappadaperkebunan kakao yang bertujuanuntukmengetahuijenisinsekta yang berhabitatpadaperkebunan. Tabel 3.6 TabulasiData HasilPengamatan Lahan Perkebunan kakao No. Ordo Jumlah 5. Diagram AlirProsedurKerja Untukmemperjelas proses berjalannyapenelitianmakadapat di lihatdalam diagram alirprosedurkerjapenelitiansebagaiberikut:

73 a. Pemungutan atau Penangkapan Insekta langsung Pemungutan Mencari pohon kakao yang terdapat banyak insekta parasit SpesimenSerangga diambilmenggunakanpinset atau menggunakan tangan langsung Dimasukkan ke dalam botol pembunuh dimasukkandalambotolpenyimpan diberi label dihitungjumlahnya ditabulasikandalamtabel diidentifikasimenggunakanbukudeterminasiserangga olehborrordkk., Lilis, danjumar Hasil

74 b. Trapping InsektaPayung Penggoyang Payung Penggoyang dipasangdi bawah pohon kakao Trapping dipasangpagi hari Menggoyang bagian tubuh tumbuhan kakao yang terdapat insekta parasit diambilketika sudah ada insekta Spesimeninsekta diambilmenggunakanpinset Dimasukkan dalam botol pembunuh dimasukkandalambotolpenyimpan diberi label dihitungjumlahnya ditabulasikandalamtabel diidentifikasimenggunakanbukudeterminasiinsekta olehborrordkk., Lilis, danjumar Hasil

75 c. Trapping InsektaPermukaan Tanah Larutan Alkohol 70% 250 ml dicampurdengan formalin 5%150 ml danaquades 600 ml Pitfall trap Dimasukkanlarutan yang telahdibuat Ditanamkedalamtanah di areal penanaman Dipasangpenutuppadabagianpermukaan Trapping Dipasangpukul6pagi Diambilpagi, siang, sore serta malam. Diambil kembali jam 6 pagi SpesimenSerangga diambilmenggunakanpinset dimasukkandalambotolpenyimpan diberi label dihitungjumlahnya ditabulasikandalamtabel diidentifikasimenggunakanbukudeterminasiserangga olehborrordkk., Lilis, danjumar Hasil

76 H. TeknikAnalisis Data Teknikanalisis data yang digunakanpadapenelitianiniadalahmenggunakanteknikanalisiskuantitatifyang langkah-langkahnyasebagaiberikut : 1. Menyusun data kedalamtabel Data yang dikumpulkanseluruhnyadimasukkankedalamtabel data hasilpenelitian, seperti di bawahini: Tabel 3.7 TabelHasilPengamatan No Ordo Jumlah (Ni) 2. AnalisisKomunitas N Untukmenganalisiskomunitasinsektapadapenelitianinimenggunakan analisis kuantitatif, maka di gunakanpersamaan : a. Menentukan Indeks Nilai Penting (INP) Untuk mengetahui persentase jenis serangga terhadap komunitasnya, dihitung indeks nilai pentingnya dengan menggunakan rumus yang tercantum dalam Soegianto, sebagai berikut: 1) Frekuensi (F) Fi = Ji K

77 Fi : Frekuensi relatif untuk spesies ke i Ji : Jumlah plot yang terdapat spesies ke i K : Jumlah total plot yang dibuat 2) Frekuensi relatif (Fr) dengan rumus: Fr = Fi X 100% F Fr : Frekuensi relatif spesies ke i Fi : Frekuensi untuk spesies ke i ΣF : Jumlah total frekuensi untuk semua spesies 3) Kerapatan (K) dengan rumus: K = ni A K : Kerapatan spesies untuk spesies ke i ni : Jumlah total individu spesies ke i A : Luas total daerah yang disampling 4) Kerapatan relatif (Kr) dengan rumus: Kr = Ki X 100% K Kr : Kerapatan relatif spesies ke i Ki : Kerapatan untuk spesies ke i ΣK : Jumlah Kerapatan semua spesies 5) Indeks Nilai Penting INP = Fr + Kr Fr : Frekuensi relatif Kr : Kerapatan relatif

78 b. Menghitung Indeks Keragaman (H ) dari Shannon-Weaner (Southwood, 1978) H = - Σpilnpi Keterangan: pi : proporsi spesies ke i di dalam sampel total H' : indeks keragaman Shannon-Wiener Jika nilai H' berkisar antara 1,5-3,5 1,5 : Keanekaragaman Rendah 1,5-3,5 : Keanekaragaman sedang 3,5 : Keanekaragaman Tinggi I. JadwalPenelitian Penelitiandilaksanakandaribulanmaretsampaibulanmei 2015.SecararincijadwalpenelitiandapatdilihatpadaTabel3.8 berikut.

79 Tabel 3.8 JadwalPenelitian No Kegiatan 1. Persiapan a. Persiapandanpenyusuna ninstrumenpenelitian b. Seminar Proposal c. Revisi Proposal d. Perijinan 2. Pelaksanaanpenelitian a. Pelaksanaanpenelitian b. Pengambilan data Bulan Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 No Kegiatan 1. Penyusunanlaporan a. Analisis data b. Pembuatanlaporan (pembahasan) c. Masakonsultasi d. PendaftaranujianSk ripsi e. Ujian f. Revisi Bulan Agustus Setember Oktober November 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4.