KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA



dokumen-dokumen yang mirip
ORIENTASI DAN PENDALAMAN TUGAS ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA. saripedia.wordpress.com

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SURAT EDARAN NOMOR 160/1967/SJ TENTANG

MENTERI DALAM NEERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 57 TAHUN 2011 TENTANG

2011, No Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan An

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN PENDIDIKAN TEKNIS PEMERINTAHAN BAGI CALON CAMAT

2016, No Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara (Berita

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 31 Tahun 2008 tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum;

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Rep

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 414 /KPTS/013/2016 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK TAHUN ANGGARAN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - Memperhatikan : Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 25 Oktober MEMUTUSKAN :

2011, No Mengingat : 1. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dal

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENINGKATAN KAPASITAS PELAKSANA KERJASAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN HUBUNGAN KEMITRAAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG

2013, No

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-04.AH TAHUN 2011 TENTANG

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2014 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 6, Ta

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2012, No.1048A 2 Mengingat : 1.Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Tahun 2006 Nomor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No d. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 54 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidika

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 83 /KPTS/013/2017

PENGUMUMAN NOMOR: 4781/KP.230/A/11/2017 SELEKSI TERBUKA DAN KOMPETITIF JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Format tentang Formulir Isian, Surat Pernyataan, Berita Acara Hasil Penelitian Lapangan, Surat Keterangan Terdaftar dan Petunjuk Pengisian SKT

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

TULISAN HUKUM. Transparansi-dan-Akuntabilitas-Pengelolaan. m.tempo.co

SURAT EDARAN Nomor: 348/C/KU/2009

Buku Panduan. Panduan Pelaksanaan Program. Penguatan KOPERTIS dalam Penjaminan Mutu Prodi

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

PETUNJUK TEKNIS KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI,

PENGUMUMAN NOMOR: 782/KP.230/A/03/2015 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

SURAT EDARAN Nomor : 698/C/KU/2010

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR POLISI PAMONG PRAJA

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 82 /KPTS/013/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2013 TENT ANG PEDOMAN PENANGANAN ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PENGUMUMAN NOMOR: 01/KP.290/A/01/2018 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG

Kepada Nomor : 810/BKD-SEK/2012/594 Yth. 1. Sekretaris DPRD Kab. Bengkalis Sifat : Penting. 2. Inspektur Kabupaten Bengkalis

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

2011, No Mengingat Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah. : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 T

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PENGUMUMAN NOMOR: 952/KP.290/A/03/2017 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGUMUMAN NOMOR: 2566/KP.230/A/07/2016 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Ind

NOTA DINAS. 1. Diklat Teknis ISO Angkatan II dan Diklat Teknis Pengawasan Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) akan diselenggarakan pada :

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 119 /KPTS/013/2017 TENTANG

KONSEP. Dikerjakan oleh Bagian Hukum dan Kerjasama

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

Transkripsi:

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 9 Juli 2013 Kepada : Yth. 1. Gubernur 2. Bupati/Walikota 3. Pimpinan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota di - SELURUH INDONESIA SURAT EDARAN NOMOR 160/3559/SJ TENTANG PETUNJUK TEKNIS ORIENTASI DAN PENDALAMAN TUGAS ANGGOTA DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, bersama ini diminta perhatian Saudara atas hal-hal sebagai berikut: 1. Badan Diklat Kementerian Dalam Negeri menyelenggarakan pendalaman tugas dan bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kesbangpol menyelenggarakan orientasi bagi anggota DPRD Provinsi dan/atau DPRD Kabupaten/Kota.

2 2. Pemerintah Provinsi dapat menyelenggarakan orientasi dan pendalaman tugas bagi Anggota DPRD Provinsi/Kab/Kota di wilayahnya. 3. Sekretariat DPRD Provinsi, Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota, partai politik atau perguruan tinggi dapat menyelenggarakan pendalaman tugas bagi anggota DPRD Provinsi dan/atau DPRD Kabupaten/Kota di lingkungannya. Penyelenggaraan pendalaman tugas sebagaimana tersebut pada angka 2 dan 3 harus dikoordinasikan melalui surat kepada Badan Diklat Kementerian Dalam Negeri. Tembusan Yth: 1. Menteri Dalam Negeri, sebagai laporan; 2. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; 3. Inspektur Jenderal Kemendagri; 4. Para Direktur Jenderal di Lingkungan Kemendagri; dan 5. Para Kepala Badan di Lingkungan Kemendagri.

3 LAMPIRAN SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/3559/SJ TANGGAL 9 JULI 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS ORIENTASI DAN PENDALAMAN TUGAS ANGGOTA DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA A. TUJUAN DAN SASARAN 1. Tujuan : a. Orientasi: 1) Mengenalkan tugas pokok dan fungsi anggota DPRD sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; 2) Meningkatkan semangat pengabdian kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 3) Meningkatkan pemahaman tentang ideologi negara, konstitusi, semangat pratiotisme dan wawasan kebangsaan. b. Pendalaman Tugas: 1) Meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi anggota DPRD; 2) Meningkatkan sikap dan semangat pengabdian dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai anggota DPRD. 2. Sasaran : a. Orientasi: Terwujudnya sinergi dalam pelaksanaan tugas pemerintahan daerah antara DPRD dengan pemerintah Daerah. b. Pendalaman Tugas: Meningkatnya kualitas produk hukum, kualitas proses penganggaran dan kualitas pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah. B. BENTUK KEGIATAN 1. Bentuk kegiatan terdiri dari: a. Orientasi; b. Pendalaman tugas. 2. Orientasi dilakukan dalam bentuk Orientasi. 3. Pendalaman Tugas dilakukan dalam bentuk: a. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat); b. Bimbingan teknis (Bimtek); c. Workshop (Lokakarya) /Seminar/Sosialisasi/ Semiloka.

4 C. DURASI KEGIATAN DAN JUMLAH PESERTA NO BENTUK KEGIATAN DURASI JUMLAH PESERTA/ KELAS (Orang) 1 Orientasi 30 Jam Pelajaran 20 s.d. 80 2 Pendalaman Tugas : a. Diklat b. Bimtek c. Workshop (Lokakarya) /Seminar/ Sosialisasi/ Semiloka 30 Jam Pelajaran 20 s.d. 30 Jam Pelajaran 20 Jam Pelajaran 20 s.d. 60 20 s.d. 60 20 s.d. 100 KETERANGAN Apabila jumlah peserta lebih 1 dari jumlah maksimal, maka peserta dibagi menjadi 2 (dua) kelas/lebih D. PENYELENGGARA ORIENTASI DAN PENDALAMAN TUGAS 1. Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri (Badan Diklat Kemendagri) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri; 2. Pemerintah Daerah Provinsi dalam hal ini Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi (Badan Diklat Provinsi) atau sebutan lainnya; 3. Sekretariat DPRD Provinsi; 4. Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota; 5. Partai Politik dalam hal ini Pengurus Partai Politik Tingkat Pusat atau Pengurus Partai Politik Tingkat Provinsi; 6. Perguruan tinggi dalam hal ini Lembaga Pengabdian Masyarakat atau sebutan lainnya yang secara struktural berada di bawah dan bertanggung jawab kepada rektor/ketua/pimpinan tertinggi perguruan tinggi yang bersangkutan.

E. PESERTA 1. Orientasi: a. Setiap anggota DPRD setelah disumpah/dilantik; b. Sekali dalam masa jabatan. 5 2. Pendalaman Tugas: a. Anggota DPRD yang telah mengikuti orientasi; b. Sebanyak-banyaknya 8 (delapan) kali kegiatan dalam satu tahun anggaran. F. NARASUMBER DAN METODE PEMBELAJARAN 1. Narasumber orientasi dan pendalaman tugas sesuai kompetensi dalam bidangnya antara lain: a. pejabat struktural / fungsional; b. pakar/praktisi; dan c. akademisi dalam dan luar negeri. 2. Metode pembelajaran orientasi dan pendalaman tugas, antara lain: a. ceramah; b. diskusi/tanyajawab; c. observasi lapangan; d. simulasi; e. praktik; f. bermain peran; g. curah pendapat; dan h. studi kasus. G. TEMPAT KEGIATAN 1. Orientasi di Jakarta atau Ibukota Provinsi. 2. Pendalaman tugas di Ibukota Provinsi atau kota lain sesuai dengan kebutuhan. 3. Kerjasama antara Sekretariat DPRD dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi diatur sebagai berikut: a. Di kota dimana Perguruan Tinggi tersebut berdomisili; b. Di kota lain dalam satu provinsi dimana Perguruan Tinggi itu berdomisili; c. Di kota dimana sekretariat DPRD itu berdomisili.

6 H. PROSEDUR PENYELENGGARAAN DAN ASAL PESERTA. 1. Badan Diklat Provinsi atau sebutan lainnya dalam menyelenggarakan orientasi dan pendalaman tugas harus melakukan koordinasi dengan Badan Diklat Kemendagri dengan ketentuan sebagai berikut: a. Prosedur : (1) Menyampaikan surat kepada Kepala Badan Diklat Kemendagri, yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah atas nama Gubernur; (2) Surat dimaksud disampaikan selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari kalender diterima di Badan Diklat Kemendagri, dengan melampirkan berkas lengkap: Proposal Kegiatan; Laporan kegiatan sebelumnya (apabila belum dilaporkan). (3) Apabila berkas lengkap, Badan Diklat Kemendagri memberikan tanggapan atas surat dimaksud selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum kegiatan dimulai/dibuka; (4) Badan Diklat Kemendagri tidak memproses lebih lanjut surat yang tidak lengkap berkasnya. b. Asal Peserta: Anggota DPRD Provinsi dan/atau DPRD Kabupaten/Kota diwilayahnya. 2. Sekretariat DPRD Provinsi dalam menyelenggarakan orientasi dan pendalaman tugas harus melakukan koordinasi dengan Badan Diklat Kemendagri melalui Gubernur, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Prosedur : (1) Menyampaikan surat kepada Kepala Badan Diklat Kemendagri ditandatangani oleh Sekretaris DPRD Provinsi atas nama Gubernur; (2) Surat dimaksud disampaikan selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari kalender diterima di Badan Diklat Kemendagri, dengan melampirkan berkas lengkap: Proposal Kegiatan; Laporan kegiatan sebelumnya (apabila belum dilaporkan). (3) Apabila berkas lengkap Badan Diklat Kemendagri memberikan tanggapan atas surat dimaksud selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum kegiatan dimulai/dibuka;

7 (4) Badan Diklat Kemendagri tidak memproses lebih lanjut surat yang tidak lengkap berkasnya. b. Peserta: Anggota DPRD Provinsi yang bersangkutan. 3. Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan orientasi dan pendalaman tugas harus melakukan koordinasi dengan Badan Diklat Kemendagri melalui Gubernur, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Prosedur : (1) Menyampaikan surat kepada Kepala Badan Diklat Kemendagri yang ditandatangani oleh Sekretaris DPRD Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota; (2) Surat dimaksud disampaikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender diterima di Badan Diklat Kemendagri, dengan melampirkan berkas lengkap: Proposal Kegiatan; Laporan kegiatan sebelumnya (apabila belum dilaporkan). (3) Apabila berkas lengkap, Badan Diklat Kemendagri memberikan tanggapan atas surat dimaksud selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum kegiatan dimulai/dibuka; (4) Badan Diklat Kemendagri tidak memproses lebih lanjut surat yang tidak lengkap berkasnya. b. Peserta: Anggota DPRD Kabupaten/Kota yang bersangkutan. 4. Lembaga Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi dapat menyelenggarakan orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota harus melakukan koordinasi ke Badan Diklat Kemendagri dengan ketentuan sebagai berikut : a. Prosedur : (1) Menyampaikan surat kepada Kepala Badan Diklat Kemendagri yang ditandatangani oleh Rektor/Ketua/Pimpinan tertinggi dengan tanda tangan asli berwarna selain hitam dan berstempel basah; (2) Surat dimaksud disampaikan selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari kalender diterima di Badan Diklat Kemendagri, dengan melampirkan berkas lengkap: Proposal Kegiatan;

8 Sertifikat Akreditasi yang masih berlaku; Surat perjanjian kerjasama antara Sekretaris DPRD dengan Rektor/Ketua/Pimpinan tertinggi perguruan tinggi; Laporan kegiatan sebelumnya (apabila belum dilaporkan). (3) Apabila berkas lengkap Badan Diklat Kemendagri memberikan tanggapan atas surat dimaksud selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum kegiatan dimulai/dibuka; (4) Badan Diklat Kemendagri tidak memproses lebih lanjut surat yang tidak lengkap berkasnya. b. Peserta: (1) Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten dan/ Kota. (2) Dalam 1 (satu) kali penyelenggaraan maksimal berasal dari 3 (tiga) kabupaten/kota. c. Program Studi dan Akreditasi: (1) Program Studi: Ilmu Pemerintahan, Ilmu Sosial Politik, Hukum, Administrasi Negara, Administrasi Keuangan, Komunikasi, Administrasi Pembangunan dan Manajemen. (2) Akreditasi: B untuk lembaga perguruan tinggi; atau A dan B untuk program studi perguruan tinggi yang berdomisili di pulau Jawa; B dan B untuk program studi perguruan tinggi yang berdomisili di luar pulau Jawa. 5. Partai Politik Tingkat Pusat atau Partai Politik Tingkat Provinsi dalam menyelenggarakan orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota harus melakukan koordinasi dengan Badan Diklat Kemendagri dengan ketentuan sebagai berikut: a. Prosedur: (1) Partai Politik Tingkat Pusat menyampaikan surat kepada Kepala Badan Diklat Kemendagri yang ditandatangani oleh Sekjen, sedangkan Partai Politik Tingkat Provinsi ditandatangani oleh Ketua Partai Politik Tingkat Provinsi; (2) Surat dimaksud disampaikan selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari kalender diterima di Badan Diklat Kemendagri, dengan melampirkan berkas lengkap:

9 Proposal Kegiatan; Laporan kegiatan sebelumnya (apabila belum dilaporkan). (3) Apabila berkas lengkap, Badan Diklat Kemendagri memberikan tanggapan atas surat dimaksud selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum kegiatan dimulai/dibuka; (4) Badan Diklat Kemendagri tidak memproses lebih lanjut surat yang tidak lengkap berkasnya. b. Peserta: (1) Penyelenggara Partai Politik Tingkat Pusat: anggota DPRD dari Partai Politik yang bersangkutan; (2) Penyelenggara Partai Politik Tingkat Provinsi: anggota DPRD dari Partai Politik yang bersangkutan yang berasal dari maksimal 3 (tiga) Provinsi. I. PROPOSAL PENYELENGGARAAN 1. Setiap surat yang disampaikan kepada Badan Diklat Kemendagri tentang penyelenggaraan orientasi atau pendalaman tugas harus dilengkapi dengan proposal. 2. Proposal sebagaimana dimaksud mendeskripsikan: a. Jenis dan nama kegiatan; b. Tujuan kegiatan; c. Jadual Kegiatan, waktu dan tempat penyelenggaraan; d. Pembiayaan; e. Jumlah dan asal peserta. J. POLA PENYELENGGARAAN Penyelenggaraan orientasi dan pendalaman tugas dilakukan dengan pola: 1. Swakelola Dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Penyelenggara adalah Sekretariat DPRD; b. Pengelolaan akademis dan pertanggungjawaban anggaran/keuangan oleh Sekretariat DPRD. 2. Kerjasama Dilaksanakan dengan pola sebagai berikut:

10 NO POLA PIHAK KERJASAMA PERTAMA 1 Maksimal Sekretariat DPRD bertanggung jawab: menyerahkan biaya penyelenggara an dan seluruh aspek pelaksanaan orientasi dan pendalaman tugas kepada pihak kedua selaku penyelenggara. Menandatanga ni halaman belakang sertifikat. 2. Quasi a. Sekretariat DPRD: (1) menyerahka n pengelolaan seluruh aspek akademis kepada pihak PIHAK KEDUA Bertanggungjawab dalam hal: Koordinasi surat menyurat ke Badan Diklat Kemendagri. Proses pembelajaran. Pengelolaan keuangan Penyediaan bahan ajar, tenaga pengajar/ moderator/ pendamping tenaga pengajar. Penyediaan akomodasi dan konsumsi. Penyediaan Seminar kit Menerbitkan dan menandatanga ni sertifikat. Evaluasi dan pelaporan. Bertanggungjawab dalam hal: Proses pembelajaran. Penyediaan bahan ajar, tenaga pengajar/ moderator/ KETERANGAN a.dituangkan dalam bentuk perjanjian kerjasama. b. Bagi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) biaya dikelola melalui mekanisme Badan Layanan Umum PTN yang bersangkutan. c. Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) biaya dikelola melalui rekening Rektor/Pimpinan PTS yang bersangkutan. Dituangkan dalam bentuk perjanjian kerjasama.

11 kedua. (2) Bertanggung jawab untuk koordinasi surat menyurat ke Badan Diklat Kemendagri (3) Menerbitkan dan menandatan gani sertifikat (4) Pengelolaan keuangan (5) Evaluasi dan pelaporan pendamping tenaga pengajar. b. Partai Politik: (1) menyerahka n pengelolaan seluruh aspek akademis kepada pihak kedua. (2) Bertanggung jawab untuk koordinasi surat menyurat ke Badan Diklat Kemendagri (3) Menerbitkan dan menandatan gani sertifikat (4) Pengelolaan keuangan (5) Evaluasi dan pelaporan

12 3 Minimal Sekretariat DPRD bertanggung jawab untuk: a. Melakukan koordinasi surat menyurat ke Badan Diklat Kemendagri b. Memohon fasiltasi 1 (satu) atau beberapa aspek penyelengga raan orientasi atau pendalaman tugas kepada pihak kedua: Pengajar; dan/ atau Bahan ajar c. Pengelolaan keuangan. d. Menerbitkan dan menandatan gani sertifikat e. Evaluasi dan pelaporan Bertanggungjawab terhadap: Pengajar; dan/ atau Bahan ajar Disampaikan dengan surat resmi.

13 K. SURAT TANDA TAMAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, SERTIFIKAT DAN PIAGAM PENGHARGAAN 1. Setiap peserta yang telah mengikuti Orientasi dengan baik mendapatkan sertifikat. 2. Sertifikat orientasi diterbitkan oleh Badan Diklat Kemendagri. 3. Setiap peserta yang telah mengikuti Pendalaman Tugas dengan baik mendapatkan. a. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) untuk Diklat; b. Sertifikat untuk Bimbingan teknis; atau c. Piagam Penghargaan untuk Sosialisasi dan workshop (Lokakarya)/seminar/ sosialisasi/semiloka. 4. Bentuk dan ukuran STTPP/Sertifikat/Piagam penghargaan pendalaman tugas: a. Ukuran kertas : 21.5 x. 33 cm b. Jenis kertas : Conqueror c. Warna kertas : Putih d. Bentuk huruf : Eras Medium ITC (F:11), Lucida Calligrafi (F:40), Arial (F:12, 14, 16) e. Format penulisan : Memanjang (Landscape), simbol sesuai dengan lembaga penyelenggara. f. Pas photo : 4x6 dasar merah. Pakaian: Pria putih berdasi, wanita menyesuaikan. L. PENOMORAN SERTIFIKAT 1. Setiap STTPP, Sertifikat dan Piagam Penghargaan diberikan nomor registrasi. 2. Nomor registrasi dikeluarkan oleh Badan Diklat Kementerian Dalam Negeri dan penyelenggara. M. MONITORING DAN EVALUASI 1. Badan Diklat Kemendagri dan atau Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kemendagri melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap : a. penyelenggaraan orientasi dan pendalaman tugas yang diselenggarakan Badan Diklat Provinsi atau sebutan lainnya;

14 b. pendalaman tugas yang diselenggarakan Sekretariat DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota yang dilaksanakan di luar wilayah provinsi yang bersangkutan; c. pendalaman tugas yang diselenggarakan partai politik; dan d. perguruan tinggi. 2. Badan Diklat Provinsi atau sebutan lainnya melakukan monev terhadap pendalaman tugas yang diselenggarakan oleh sekretariat DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota diwilayahnya dan hasilnya dilaporkan ke Kepala Badan Diklat Kemendagri selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah pelaksanaan monev. 3. Biaya monitoring dan evaluasi melekat pada kegiatan masing-masing penyelenggara. N. PELAPORAN 1. Penyelenggara harus melaporkan setiap kegiatan orientasi dan pendalaman tugas kepada Menteri Dalam Negeri melalui Kepala Badan Diklat Kemendagri. 2. Laporan tersebut mendiskripsikan seluruh proses pembelajaran, antara lain: partisipasi peserta, metode pembelajaran dan kualitas pemberi materi/tenaga pengajar/narasumber. 3. Laporan dilampiri: a. Fotocopy STTPP/Sertifikat/Piagam Penghargaan; b. Fotocopy surat jawaban dari Badan Diklat Kemendagri atas usulan penyelenggaraan kegiatan; c. Biodata peserta; d. Daftar hadir peserta; e. Daftar hadir narasumber; f. Jadual kegiatan; g. Evaluasi penyelenggaraan. 4. Laporan dalam bentuk hardcopy disampaikan kepada Badan Diklat Kemendagri selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah kegiatan ditutup.

15 O. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN 1. Menteri Dalam Negeri melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota. 2. Gubernur melalui Inspektorat Provinsi melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota di wilayah provinsi yang bersangkutan. 3. Bupati/walikota melalui inspektorat kabupaten/kota melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pendalaman tugas yang diselenggarakan oleh sekretariat DPRD kabupaten/kota. P. LAIN-LAIN 1. Badan Diklat Kemendagri akan melakukan analisa/pengkajian terhadap hasil monev oleh petugas monev dan pelaporan penyelenggara. 2. Hasil pengkajian monev dan pelaporan tersebut akan menjadi pertimbangan dalam menentukan pelaksanaan kegiatan berikutnya. 3. Badan Diklat Kemendagri dan/atau Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kemendagri melakukan evaluasi kinerja terhadap alumni Orientasi atau Pendalaman Tugas Anggota DPRD dengan sumber biaya APBN. 4. Penyelenggaraan pendalaman tugas sebelum diterbitkannya surat edaran ini mempedomani Surat Edaran Nomor 160/1967/SJ tentang Petunjuk Teknis orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dan Surat Edaran Nomor 895.3/7330/Diklat tanggal 27 November 2012 tentang Penyelenggaraan Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal, 9 Juli 2013