BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Unit tematik terbagi atas status updates, comment, photos, dan like. Di

dokumen-dokumen yang mirip
FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI

BAB II OBJEK PENELITIAN. gambaran singkat Group SMA Stella Duce 2 Yogyakarta di Facebook dan gambaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Abad ke-20 dapat digambarkan sebagai zaman pertama media massa.

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. Internet merupakan sebuah media massa baru (new media) yang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. situs ini semua bisa mengakses apapun dan berkomunikasi dengan siapa pun.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belah pihak. Tujuan diciptakan fanpage sangat banyak. Perihal diterima baik oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB IV ANALISIS DATA FACEBOOK DAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PUBLISHING. telah diperoleh pada saat penelitian berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB IV PENUTUP. pengguna laki-laki dan pengguna perempuan. Identitas yang dimaksud

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan

BAB I PENDAHULUAN. sosial merupakan saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar

2 gambar terbaik untuk mengatur kesan yang baik kepada orang lain. Hal ini terlihat, data dari Taylor Nelson Sofres (TNS) tahun 2015 tercatat lebih da

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. segala produknya mulai dari keberadaan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

Angket Penggunaan Fitur Facebook

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN. media sosial. Popularitas media sosial semakin berkembang dari tahun ke

ABSTRAKSI Judul Skrispi : Penggunaan Path sebagai Media Maintaining Intimacy in Friendship

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

SIAP Mencoba Yammer? MENGAPA YAMMER? ANDA DAPAT MENGGUNAKAN YAMMER UNTUK BERGABUNG DENGAN JARINGAN SEKARANG JUGA!

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

PAPERLESS OFFICE. User Guide. Petunjuk Sederhana Menggunakan PLO. KKN PPM UGM Unit 67 Antar Semester 2010 Pengelolaan Sampah UGM Terpadu Berbasis 3R

BAB IV ANALISIS DATA. bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini. pengamatan lapangan yang sudah direduksi dan di buat kategori-kategorinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia tidaklah pernah dalam kondisi statis. Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. orang menjadi semakin berat. Salah satunya perkembangan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. tuturanlisan adalah media elektronik, seperti televisi dan radio. Adapun, untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai jaringan komunitas menjadi kian mudah tanpa harus terhalang tempat dan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN. Pertanyaan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selaras dengan tuntutan dunia, hal-hal baru pun bermunculan dengan siap

BAB 5 PENUTUP. Utopia.com..., Raditya Margi Saputro, FIB UI, Universitas Indonesia

PENGEMBANGAN APLIKASI SITUS JEJARING SOSIAL PIDBACK! BERBASIS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP DAN MYSQL

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut

BAB I PENDAHULUAN. Pengguna internet yang terus meningkat mengindikasikan bahwa komputer sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Bonvieux adalah sebuah online shop yang khusus menyediakan produk

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil

KONSTRUKSI TEKNOLOGI JEJARING SOSIAL DALAM PENINGKATAN AKSES INFORMASI RUMAH IBADAH

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil penelitian Yahoo!-TNSNet Index, aktivitas internet yang paling

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III PENYAJIAN DATA. persentase dan menggunakan tabel. Pada penyajian data penulis sesuaikan. dengan permasalahan yang akan disajikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan lingkungan kehidupan yang melingkupinya. Untuk itu, manusia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

MAJAS SARKASME DALAM PENULISAN KOMENTAR PADA GRUP FACEBOOK CICAK VS BUAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dari tahun ke tahun penggunaan internet semakin penting dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin, kebijakan dan kemana arah masa depan bangsa. Kita ketahui

BAB II OBYEK PENELITIAN

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. dengan pembeli dan memungkinkan mereka untuk melakukan transaksi yang aman dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia. Pengguna internet dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Internet merupakan salah satu media yang paling diminati banyak orang.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan juga dapat membawa budaya baru bagi penggunanya.

DAMPAK NEGATIF dan POSITIF SOCIAL NETWORKING

BAB I PENDAHULUAN. disepakati oleh perilaku sosial. Kesantunan berbahasa tercermin dalam tatacara

BAB I PENDAHULUAN. dinamika komunikasi masyarakat. Pada kehidupan sehari-hari seorang yang dulu

Bab 1. Benda apakah itu sosial media?

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. menjalar keseluruh dunia. Rata-rata masyarakat modern, seperti orang-orang yang

Facebook. Menjalankan Aplikasi FACEBOOK. Panduan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dari konvensional ke digital membuat. pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan cepat.

PENGEMBANGAN APLIKASI SITUS JEJARING SOSIAL PIDBACK! BERBASIS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP DAN MYSQL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen dengan menggunakan data-data kuantitatif dan kualitatif. Menurut

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

PATH (JEJARING SOSIAL)

BAB III PENYAJIAN DATA. diajukan dalam penelitian. Sedangkan yang menjadi rumusan masalah dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyimpang. Namun kini di beberapa Negara seperti Amerika, banyak yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuyun Yuniarsih, 2014 Perilaku sosial remaja tunadaksa yang menggunakan jejaring sosial

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM PANDUAN BAGI MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Reliabilitas Unit tematik terbagi atas status updates, comment, photos, dan like. Di mana setiap unit terdiri atas beberapa tema. Setelah penentuan tema dilakukan, maka selanjutnya adalah penentuan konteks. Unit konteks terbagi atas publik dan privat. Namun sebelumnya, langkah yang harus dilakukan adalah melakukan uji reliabilitas terhadap coding. Coding sendiri dilakukan oleh dua coder yang dianggap layak dan mengerti analisis isi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Formula Scott. Untuk menghitung reliabilitas dengan menggunakan Formula Scott, pertama kali dihitung persetujuan yang diamati. Selanjutnya, menghitung persetujuan yang diharapkan. Ini dapat dihitung dengan mengkuadratkan proporsi dari masing-masing subkategori (tema), dan kemudian menjumlahkannya. Berikut ini peneliti menyajikan data-data hasil dari dua coder pada facebook. a. Unit Tematik Tabel 8. Unit tematik. 64

65 b. Unit Konteks Kategori Publik dan Privat Tabel 9. Unit konteks kategori publik dan privat 2. Tabel Frekuensi a. Status Updates Tabel 10. Emosi Diri. Emosi Diri Frekuensi Persentase Galau 6 40% Harapan 2 13,3% Marah 4 26,7% Sedih 1 6,7% Senang 2 13,3% Total 15 100% Tabel 11. Kegiatan Kegiatan Frekuensi Persentase Rutinitas harian 6 75% Bepergian 2 25% Perjalanan pulang 0 0 Berada pada suatu acara (event) 0 0 Berada pada sebuah tempat 0 0 Total 8 100% Tabel 12. Umum Umum Frekuensi Persentase Mengutip kata-kata 2 33,3% Membahas masalah agama 0 0 Membahas masalah ekonomi 0 0 Membahas masalah sosial dan politik 3 50 Menjual dan mempromosikan 1 16,7% Total 6 100%

66 b. Comment Tabel 13. Status Sendiri Status Sendiri Frekuensi Persentase Berhubungan dengan status 3 75% Tidak berhubungan 1 25% Total 4 100% Tabel 14. Status Teman Status Teman Frekuensi Persentase Berhubungan dengan status 9 90% Tidak berhubungan 1 10% Total 10 100% Tabel 15. Foto Sendiri Foto Sendiri Frekuensi Persentase Berhubungan dengan status 3 60% Tidak berhubungan 2 40% Total 5 100% Tabel 16. Foto Teman Foto Teman Frekuensi Persentase Berhubungan dengan status 1 100% Tidak berhubungan 0 0 Total 1 100% c. Photos Tabel 17. Ganti Foto Profil Ganti Foto Profil Frekuensi Persentase Foto sendiri 6 54,5% Foto diri dengan orang lain 4 36,4% Foto orang lain 0 0 Lainnya 1 9,1% Total 11 100%

67 Tabel 18. Ganti Foto Sampul Ganti Foto Sampul Frekuensi Persentase Foto sendiri 1 16,7% Foto diri dengan orang lain 2 33,3% Foto orang lain 0 0 Lainnya 3 50% Total 6 100% Tabel 19. Unggah Foto Unggah Foto Frekuensi Persentase Foto sendiri 5 41,7% Foto diri dengan orang lain 1 8,3% Foto orang lain 4 33,3% Lainnya 2 16,7% Total 12 100% d. Like Tabel 20. Like Like Frekuensi Persentase Status sendiri 1 5,3% Status teman 7 36,8% Foto sendiri 0 0 Foto teman 5 26,3% Link 3 15,8% Pages 3 15,8 Total 19 100% B. Pembahasan 1. Tema dalam pemanfaatan facebook. Tema, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah pokok pikiran; dasar (yang dipercakapkan, dipakai mengubah sajak, dsb). Pada penelitian ini, tema yang dimaksud adalah pokok pikiran atau dasar yang ditampilkan

68 oleh pengguna facebook baik itu pada status update, comment, photos, maupun like. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan kenyataan bahwa pada dasarnya pengguna facebook memiliki banyak hal untuk dibicarakan, disukai, maupun ingin diperlihatkan ke orang lain. Setiap orang pada dasarnya ingin diakui. Seperti yang dikatakan oleh Widyastuti seorang psikolog dosen UNM (dalam La lang, 2012:65) menyatakan bahwa keinginan seseorang untuk menjadi eksis pada ranah publik melalui Profile Picture tersebut terlahir dari kebutuhan mereka terhadap pengakuan oleh kehidupan sosialnya. Dari pernyataan tersebut, peneliti beranggapan bahwa keinginan seseorang untuk menjadi eksis melalui Profile Picture berlaku sama terhadap keinginan seseorang eksis melalui status updates, comment, photos, dan like. Begitu banyak hal yang ditampilkan oleh pengguna dalam memanfaatkan facebook. Hasil penelitian menunjukkan tema yang ditampilkan pada setiap kategori. Pada updates status dengan kategori emosi diri, pengguna menuliskan hal-hal yang menyangkut perasaan dirinya. Seperti galau (lihat gambar 26-31), harapan (gambar 32 & 33), marah (gambar 34-37), sedih (gambar 38) dan senang (gambar 39 & 40). Di gambar tersebut terlihat jelas bagaimana seseorang, dalam hal ini pengguna facebook meluahkan perasaan hatinya. Kebanyakan status yang mereka tulis memperlihatkan perasaan galau dibandingkan perasaan lainnya.

69 Selain menuliskan perasaan hatinya, seseorang juga suka menuliskan apa yang mereka lakukan setiap harinya. Pada kategori ini, peneliti melihat bahwa seseorang cenderung menuliskan rutinitas hariannya (gambar 41-46), kemudian saat bepergian (gambar 47-48), serta saat berada di suatu tempat. Pada penelitian ini, peneliti tidak menemukan status yang bertema perjalanan pulang ataupun berada pada suatu acara (event). Masih ada satu lagi hal yang sering dituliskan oleh seorang pengguna melalu status update, penulis memasukkannya dalam kategori umum. Tema pada kategori umum terdiri atas mengutip kata-kata (gambar 49 & 50), membahas masalah sosial dan politik (gambar 51-53), serta menjual/mempromosikan (gambar 54). Tidak ditemukan status yang bertema membahas masalah agama dan ekonomi. Di sini dapat diketahui bahwa seseorang cenderung menuliskan rutinitas hariannya dibandingkan hal lain. Pada comment, penulis membagai dalam kategori status sendiri, teman, komentar di status teman, komentar di foto sendiri, dan komentar di foto teman. Temanya yaitu komentar berhubungan dengan status dan komentar tidak berhubungan dengan status. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa pengguna dalam memberikan komentar, baik itu komentar di status maupun foto, lebih mengarah pada komentar yang berhubungan dengan status atau foto (gambar 55-57, 59-67, 69-71, dan 74), hanya sedikit komentar yang tidak berhubungan dengan status atau foto (gambar 58, 68,72-73). Hal ini menunjukkan bahwa seorang pengguna selalu tertarik

70 untuk mengetahui hal-hal yang ia komentari, meski ada juga yang memberi komentar di luar status maupun foto yang ada. Kategori pada photos, terdiri atas ganti foto profil, ganti foto sampul, dan unggah foto. Tema terdiri atas foto diri sendiri, foto diri dengan orang lain, foto orang lain, dan foto lainnya (binatang, pemandangan, produk, animasi, dsb). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna facebook cenderung menampilkan foto dirinya sendiri. Hal ini terlihat dari seberapa seringnya pengguna mengganti foto profil, foto sampul, maupun menggungah foto dirinya (gambar 75-80, 86, dan 92-96), foto diri dengan orang lain (gambar 81-84, 87-88, dan 97), lainnya (85, 89-91, dan 102-103), dan untuk tema foto orang lain, pengguna tidak suka mengganti foto profil dan sampulnya menggunakan foto orang lain, tapi tetap suka menggunggah foto orang lain(98-100). Berbeda dengan ketiga unit analisis sebelumnya, like terbagi atas beberapa kategori yang kemudian juga menjadi tema. Kategori pada like yaitu like status sendiri like foto teman, like status teman, like link like foto sendiri, dan like page. Hasil penelitian menunjukkan, pengguna facebook suka me-like jika dia menyukai sesuatu. Kecenderungan hal yang di-like adalah status teman (gambar 105-111) dan foto teman (gambar 112-116), hal lain yang di-like adalah like link (gambar 117-119) dan like page (gambar 120-122), dan kadang-kadang me-like status sendiri (gambar 104), sedang untuk like foto sendiri tidak ditemukan adanya pengguna yang me-like fotonya sendiri.

71 Melihat bagaimana kecenderungan pengguna me-like status dan foto teman menunjukkan ketertarikan pengguna untuk melihat hal-hal yang ditampilkan oleh teman di facebook (friends). Sedang untuk like link dan like page menunjukkan bahwa pengguna suka hal-hal yang menurut mereka menarik atau sesuai dengan diri mereka. 2. Kecenderungan sifat pesan dalam pemanfaatan facebook. Hadirnya facebook sebagai media baru memberikan warna tersendiri bagi pola komunikasi manusia. Jika sebelumnya, komunikasi dan interaksi kita hanya sebatas tatap muka, maka hal tersebut semakin terpanjangkan dengan hadirnya media sosial. Melalui facebook facebook seseorang dapat bertemu kembali teman- teman lama, membangun silaturahmi yang dahulu sempat terputus dan dapat berkomunikasi dengan lancar walaupun berjauhan. Facebook juga sebagai media promosi online untuk mempermudah seseorang yang ingin mempromosikan barang dagangannya karena. Banyaknya pengguna facebook membuka peluang bagi banyak orang untuk dapat melihat barang dagangan tersebut. Selain itu facebook juga sebagai tempat diskusi yang tepat. Comment yang ditulis seseorang secara bebas, akan direspon oleh orang lain, sehingga disini dapat dijadikan sebagai ajang tukar pikiran yang baik. Hal ini sangat menarik sebab di satu sisi masyarakat jadi lebih mudah berkomunikasi jarak jauh, tapi juga mulai menggerogoti interaksi sosial masyarakat sebab mereka mulai lebih cenderung berinteraksi di dunia maya ketimbang bertemu bertatap muka.

72 Sederhananya, jika seseorang ingin terlibat diskusi di jejaring sosial seperti facebook, maka orang tersebut harus memiliki akun facebook. Dengan memiliki akun sebuah platform media sosial, seseorang telah melakukan sebuah migrasi virtual atau dengan kata lain dia telah menjadi cyber citizens yang berarti dia bisa berinteraksi dan menyalurkan ide-ide di dunia virtual. Dalam penelitian ini, selain ingin melihat tema apa saja yang ditampilkan di facebook, peneliti juga ingin mengetahui kecenderungan sifat yang ditampilkan oleh pengguna. Sifat, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah rupa dan keadaan yang tampak pada suatu benda, orang, atau sesuatu. Menurut De Vito, pesan adalah pernyataan tentang pikiran danperasaan kita yang dikirim kepada orang lain agar orang tersebutdiharapkan bisa mengerti dan memahami apa yang diinginkan oleh si pengirim pesan. Dalam penelitian ini, sifat pesan adalah sifat pernyataan tentang pikiran dan perasaan yang disampaikan oleh pengguna facebook, baik itu melalui status updates, comment, photos, maupun like. Peneliti memfokuskan sifat pesan ke dalam dua hal yakni publik dan privat. Kedua sifat ini pula yang menjadi unit konteks penelitian. seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kata privat memiliki arti pribadi, tersendiri dan partikelir (Depdikbud), sedang publik berarti umum. Pada prinsipnya, facebook adalah sebuah jejaring sosial yang berfungsi sebagai ruang publik. Facebook sebagai ruang publik sudah seharusnya menjadi tempat untuk menyampaikan hal-hal yang bersifat publik.

73 Facebook, sebagaimana media komunikasi lainnya, sudah selayaknya digunakan sebagai sarana informasi, edukasi, dan hiburan.. Namun pada kenyataannya, penggunaan facebook telah beralih fungsi. Batas antara hal privat dan publik di facebook semakin memudar. Seperti yang dikatakan Jurgen Habermas mengenai ruang publik, media dan ranah publik berfungsi di luar sistem politis-kelembagaan yang aktual. Fungsi media dan ranah publuk ini sebagai lokasi bagi organisasi, perjuangan, dan transformasi politik. Sama halnya dengan facebook. facebook pun sebagai ruang publik pun seyogyanya menjadi tempat berkumpulnya orang-orang dari berbagai kalangan yang tidak dibatasi oleh umur. Pada sesama teman facebook, facebook hadir sebagai alat komunikasi baru di mana mereka bisa saling bertukar informasi dan berdiskusi tanpa harus bertatap muka. Facebook telah menciptakan ruang publik (publik space) baru, bahkan lebih jauh dari itu, sebuah lingkungan publik (publik sphere) baru bagi masyarakat daring. Ruang publik atau lingkungan publik merupakan bagian dari teori demokrasi modern. Ruang publik memberikan kesempatan berpartisipasi yang lebih kepada masyarakat untuk mengekspresikan ide-idenya lebih jauh, dan menghadirkan pola dialektika yang baru. Munculnya masyarakat yang semakin asosial, menjadikan kehadiran facebook membantu merajut kembali relasi antar individu yang terputus, akibat dinamika kehidupan yang memaksa masyarakat semakin

74 individualistis. Meski hal tersebut masih dapat diperdebatkan, mengingat kehidupan datang tidak dapat dipersamakan dengan kehidupan riil, namun jujur diakui masyarakat membutuhkan wadah untuk bertemu dan saling berinteraksi. Facebook jika digunakan secara bijaksana memiliki banyak manfaat serta fungsi yang membawa dampak positif. Secara umum facebook berfungsi sebagai sarana komunikasi yang baik dan cepat. Tidak ada batasan ruang dang waktu yang mengikat sehingga bias digunakan kapan saja. Selain itu, melalui fitur game, facebook berfungsi sebagai sarana hiburan. Namun berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan adanya penyimpangan pemanfaatan facebook sebagai ruang publik. Facebook sebagai ruang publik sudah seharusnya dimanfaatkan dengan menampilkan hal-hal yang sifatnya publik. Artinya status updates, comment, photos, dan like yang ditampilkan oleh pengguna sudah semestinya berkaitan dengan masalah-masalah publik yang berisi informasi dan edukasi. Namun pada kenyataannya, facebook saat ini lebih banyak dimanfaatkan untuk membahas sesuatu yang bersifat privat yang isinya bagi sebagian orang tidak begitu penting. Seseorang yang menjadi pengguna facebook cenderung lebih suka meluahkan perasaannya di media tersebut. Apapun yang dirasakannya, mulai dari marah, senang, galau, hingga rasa kecewa akan dituliskan dalam akun facebook miliknya. Meskipun terkadang masih ada yang

75 menuliskan hal-hal mengenai masalah-masalah sosial, namun boleh dikatakan hal tersebut sangat minim. Kebanyakan pengguna lebih suka menuliskan hal-hal pribadi. Padahal facebook sebagai ruang publik sudah seharusnya digunakan untuk menuliskan atau membahas sesuatu yang berhubungan dengan publik. Karena telah menjadi cyber citizens, seseorang akan dianggap ada ketika dia menunjukkan eksistensinya di dunia maya. Maka itulah, konsep eksis muncul dengan berbagai macam bentuk, misalnya rajin-rajin update status serta membalas komentar di jejaring sosial. Dengan perkembangan teknologi smartphone, seseorang bisa menunjukkan eksistensinya lewat mengunggah foto dan menuliskan status di jejaring sosial dimanapun dan kapanpun. Seperti itulah fenomena pengguna media sosial saat ini sehingga banyak yang beranggapan bahwa jika tidak ada Internet dan smartphone di tangan, maka serasa mati gaya dan ada yang hambar. Hal ini terjadi karena media sosial telah menjadi semacam candu yang membius penggunanya agar tetap terlihat eksis di dunia maya. Pada facebook terdapat banyak fitur yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan sesame pengguna facebook. Namun, peneliti hanya menggunakan empat fitur sebagai unit analisis sebab dari hasil observasi fitur-fitur tersebut yang paling banyak digunakan oleh pengguna facebook. Fitur-fitur tersebut yakni status updates, comment, photos, dan like. Seperti yang tertera pada hasil penelitian di atas, dapat ditemukan bagaimana para pengguna facebook, melalui fitur status updates

76 menuliskan hal-hal yang begitu pribadi. Sesuatu yang menyangkut perasaannya, dengan begitu mudah dituliskan pada jejaring sosial tersebut. Sebagai contoh status berikut da mengertika akan sikap diamta bbrapa minggu ini..klo seumpama ada salahq bilangq, please. #miss u Pada status di atas, begitu jelas bahwa hal itu bersifat privat. Status di atas seyogyanya ditujukan kepada satu orang yang, menurut peneliti, adalah seseorang yang spesial bagi pengguna yakni pacar. Pengguna sedang galau dengan sikap pacarnya yang selalu diam. Hal ini adalah sesuatu yang sebenarnya tidak layak untuk diketahui publik, sebab itu adalah masalah pribadi mereka. Contoh lain pada gambar 13, di mana pengguna menuliskan Sakit, rsx kpla ni mau pecah:( Status di atas menunjukkan bahwa pengguna sedang sedih. Pengguna menuliskan hal tersebut seakan ingin membagi rasa sakitnya ke orang lain. Dia ingin orang lain mengetahui bahwa dirinya sedang sakit. Hal ini jelas bersifat privat. Hal yang menyangkut perasaan, seperti galau, harapan, marah, sedih, dan senang, sudah semestinya tidak dituliskan pada facebook. Sebab hal tersebut akan dilihat oleh banyak orang. Begitu pula dengan kagiatan yang yang sering dilakukan oleh pengguna. Para pengguna suka menuliskan apa yang dilakukannya seperti rutinitas harian dan sedang bepergian. Pada dasarnya hal-hal yang dilakukannya sehari-hari tidak perlu diketahui oleh

77 orang lain. Namun, dengan menuliskannya di akun facebook, maka tidak dapat dipungkiri orang lain (yang menjadi friends) akan melihat hal tersebut. Kehidupan pribadi pengguna tidak lagi menjadi milik sendiri, sebab sudah dilihat oleh orang lain. Melihat hasil penelitian, tidak dapat dipungkiri bahwa pengguna facebook tidak memanfaatkan jejaring sosial tersebut sebagaimana mestinya. Konsep mengenai ruang publik pun sudah semakin samar jika disandingkan dengan facebook. Dari adanya penelitian ini, peneliti menyadari bahwa facebook sebagai ruang publik kini tidak lagi dimanfaatkan sesuai fungsinya. Konten-konten yang ditampilkan tidak lagi bersifat publik, tetapi lebih banyak mengarah kepada hal-hal yang sifatnya privat. Hal serupa berlaku juga pada sebagian besar komentar oleh pengguna baik itu komentar di statusnya sendiri, di status orang lain, di foto sendiri, maupun foto orang lain. Contoh: Gambar 21

78 Gambar 22 Gambar 23 Gambar di atas menunjukkan bahwa pengguna mengomentari sesuatu yang sifatnya privat. Disamping itu, terkadang komentar yang diberikan tidak berhubungan dengan foto. Komentar yang diberikan malah membahas masalah lain yang juga sifatnya privat.

79 privat. Demikian pula dengan photos, sifat foto yang ditampilkan adalah Contoh: Gambar 24 Gambar 25 Status updates, comment, dan photos, seperti yang terlihat pada hasil penelitian cenderung bersifat publik. Hanya like sifatnya lebih mengarah ke publik. Itupun persentase kegiatan me-like sangat kecil dibanding dengan kategori lainnya, sehingga dapat dikatakan bahwa saat ini pengguna memang lebih banyak menyampaikan sesuatu yang bersifat privat di akun facebooknya.