Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 291 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290 huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melak

dokumen-dokumen yang mirip
DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG PROVINSI BANTEN

2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

Bagian Kedua Kepala Dinas

Paragraf 2 Kepala Sub Bagian Keuangan

(2) Dalam melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Inspektur mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merumuskan rencana operasional

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

2. Sub Bidang Penataan Infrastruktur Wilayah. d. Bidang Perekonomian membawahkan : 1. Kepala Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi; 2. K

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Layanan Perpustakaan, membawahkan: 1. Sub Bidang Layanan Sirkulasi da

(1), Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Keuangan;

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, terdir

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

Paragraf 1 Kepala Bagian Kesehatan, Pendidikan dan Keluarga Berencana Pasal 73

b. perumusan kebijakan teknis di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; c. perumusan kebijakan teknis di bidang Kewaspadaan Nasional; d. perumus

RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (DLHK) PROVINSI BANTEN TAHUN 2017

d. pengendalian perencanaan dan operasional rehabilitasi/ e. pelaksanaan urusan ketatausahaan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas s

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2008

d. Kepala Seksi Bahan dan Peralatan; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Biro Perlengkapan, dan Aset mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merum

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BELITUNG TIMUR

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN

bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku;

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

b. penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan olahraga bagi olahragawan; c. penyelenggaraan pembinaan prestasi olahraga bagi olahragawan; d. penerapan me

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

Bagian Kesatu Kepala Balai Pasal 94 (1) Kepala Balai mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA MADIUN

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 63 Tahun : 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 62 Tahun : 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

Renstra Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten Tahun

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Bagian Kedua Kepala Sekretariat Pasal 771 (1) Kepala Sekretariat KPID Provinsi Banten sebagaimana dimaksud, dalam Pasal 770 huruf a, mempunyai tugas m

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 138 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

d. Kepala Seksi Seksi Pendapatan Lain-lain; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR : 47 TAHUN 2008 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL BUPATI KUNINGAN,

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BAB XXXVI KANTOR PENGHUBUNG Bagian Kesatu Susunan Organisasi

3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan;

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

Transkripsi:

BAB XV DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 290 Susunan Organisasi Dinas Bina Marga dan Tata Ruang terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Bina Teknik, membawahkan: 1. Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan; 2. Seksi Pengawasan Jalan dan Jembatan; d. Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan, membawahkan: 1. Seksi Pembangunan Jalan; 2. Seksi Pembangunan Jembatan; e. Bidang Penataan Ruang, membawahkan: 1. Seksi Penataan Ruang, Kawasan dan Wilayah; 2. Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang; f. Bidang Bina Manfaat: 1. Seksi Laboratorium Pengujian Bahan Kebinamargaan; 2. Seksi Perijinan Pemanfaatan Ruang; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional - 353 -

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 291 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290 huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidang bina marga dan tata ruang. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumusan kebijakan teknis bidang bina marga dan bidang tata ruang, sesuai rencana strategis dinas; c. perumusan penandatanganan rekomendasi teknis pelayanan perizinan bidang Sumber Daya Air dan Pemukiman; d. pelaksanaan dan koordinasi kegiatan dinas; e. pembinaan dan penyelenggaraan serta koordinasi bidang bina teknik; f. pembinaan dan penyelenggaraan pemeliharaan, serta koordinasi bidang pembangunan jalan dan jembatan; g. pembinaan dan pengembangan, serta koordinasi bidang penataan ruang; h. pembinaan dan penyelenggaran, serta koordinasi bidang bina manfaat; i. pembinaan dan penyelenggaran administrasi ketatausahaan; j. pembinaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas lingkup Dinas Bina Marga dan Tata Ruang. k. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Dinas mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merumuskan rencana operasional Dinas Bina Marga dan Tata Ruang; - 354 -

d. merumuskan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi penyusunan program dan kegiatan, sesuai dengan bidang tugasnya; e. menandatangani rekomendasi teknis pelayanan perizinan bidang Sumber Daya Air dan Pemukiman; f. merumuskan dan mengoordinasikan penyelenggaran kegiatan dinas; g. merumuskan penyelenggaraan koordinasi kegiatan dinas dengan unit kerja terkait; h. merumuskan pelaksanaan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiattan dinas; i. merumuskan pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simflikasi dalam pelaksanaan tugas; j. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud ayat (1), membawahkan: a. Sekretaris; b. Kepala Bidang Bina Teknik; c. Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan; d. Kepala Bidang Penataan Ruang; e. Kepala Bidang Bina Manfaat; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; g. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Ketiga Sekretaris Pasal 292 (1) Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 291 ayat (4) huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan perumusan rencana program dan kegiatan, mengoordinasikan, monitoring, urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta perencanaan evaluasi dan pelaporan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana program dan kegiatan, sesuai dengan bidang tugasnya; - 355 -

b. perumusan kebijakan, pedoman, standardisasi, koordinasi, pembinaan dan pengembangan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan; c. perumusan pengaturan, pembinaan, pengembangan pelaksanaan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan; d. pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi program administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan; e. penyiapan data dan bahan urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan; f. pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, penyusunan program evaluasi dan pelaporan; g. pelaksanaan pelayanan informasi publik. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretaris mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan operasional di lingkungan kesekretariatan Dinas; d. merencanakan bahan rumusan kebijakan, pedoman, standarisasi, pelayanan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan; e. merencanakan pembinaan dan pengembangan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan; f. merencanakan bahan rumusan rancangan kebijakan teknis penyelenggaraan kearsipan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang, kehumasan, kepustakaan, dan efisiensi tatalaksana Dinas; g. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai tugas dan h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Sekretaris sebagaimana dimaksud membawahkan: a. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan. - 356 -

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 293 (1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 292 ayat (4) huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam melaksanakan penyiapan administrasi surat menyurat, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, kepustakaan, kehumasan, administrasi kepegawaian, dan pengelolaan inventaris barang dan aset Dinas. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; d. melaksanakan administrasi ketatausahaan dinas; e. melaksanakan urusan rumah tangga dinas; f. melaksanakan kegiatan kearsipan dan pengelolaan kepustakaan; g. melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan barang dinas; h. melaksanakan pengelolaan inventaris barang dan aset dinas; i. melaksanakan pembinaan dan manajemen kepegawaian lingkup dinas; j. melaksanakan fungsi kehumasan; k. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 2 Kepala Sub Bagian Keuangan Pasal 294 (1) Kepala Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 292 ayat (4) huruf b, mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran, pembukuan, verifikasi dan perbendaharaan Dinas. - 357 -

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Keuangan; d. menyiapkan rencana anggaran kas kegiatan di lingkungan dinas; e. menyiapkan data, perhitungan anggaran dan belanja dinas; f. mengoreksi konsep pembayaran dan pengeluaran anggaran belanja dinas dari sumber APBD maupun APBN; g. melaksanakan pengelolaan akuntansi keuangan dinas; h. menyusun laporan keuangan dinas; i. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 3 Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, Dan Pelaporan Pasal 295 (1) Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 292 ayat (4) huruf c, mempunyai fungsi membantu Sekretaris dalam menyiapkan perumusan program dan kegiatan, evaluasi, dan pelaporan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan; d. mengoordinasikan penyusunan konsep Rencana Strategis (Renstra) Dinas; e. mengoordinasikan penyusunan rencana kerja (Renja) dinas; - 358 -

f. mengoordinasikan penyusunan laporan kinerja Dinas, bahan rencana pembangunan jangka menengah daerah, Laporan Pertanggungjawaban Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Laporan Keuangan dan Pertanggungjawaban Daerah (LKPD) Dinas; g. mengoordinasikan penyusunan rencana anggaran belanja Dinas yang bersumber dari APBD maupun APBN; h. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan program dan kegiatan dinas; i. melaksanakan fasilitasi program dan kegiatan dari Pemerintah pusat untuk provinsi dan kabupaten/kota; j. melaksanakan pengelolaan data dan informasi dinas; k. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Bagian Keempat Kepala Bidang Bina Teknik Pasal 296 (1) Kepala Bidang Bina Teknik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 291 ayat (4) huruf b, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, dan evaluasi, pelaksanaan tugas bina teknik yang meliputi perencanaan jalan dan jembatan, dan pengawasan jalan dan jembatan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Bina Teknik mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perumusan bahan kebijakan, pedoman, standarisasi, perencanaan jalan dan jembatan dan pengawasan jalan dan jembatan; b. pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan bina teknik meliputi perencanaan jalan dan jembatan, dan pengawasan jalan dan jembatan; c. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi bina teknik meliputi perencanaan jalan dan jembatan, dan pengawasan jalan dan jembatan; d. pelaksanaan program dan kegiatan bina teknik meliputi perencanaan jalan dan jembatan, dan pengawasan jalan dan jembatan; - 359 -

e. pelaksanaan evaluasi, supervisi, dan pelaporan kebijakan bina teknik meliputi perencanaan jalan dan jembatan, dan pengawasan jalan dan jembatan. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Bina Teknik mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan operasional Bidang Bina Teknik; d. merencanakan bahan perumusan kebijakan, pedoman, standarisasi perencanaan jalan dan jembatan, dan pengawasan jalan dan jembatan; e. merencanakan bahan pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan Bina teknik meliputi perencanaan jalan dan jembatan, dan pengawasan jalan dan jembatan; f. merencanakan desain teknis jalan dan jembatan, dan memberi rekomendasi teknis pemanfaatan ruang jalan; g. merencanakan pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas. h. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Bidang Bina Teknik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), membawahkan: a. Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan; b. Kepala Seksi Pengawasan Jalan dan Jembatan. Paragraf 1 Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan Pasal 297 (1) Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 296 ayat (4) huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Bina Teknik dalam melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis operasional Perencanaan jalan dan jembatan. - 360 -

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana pada ayat (1), Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan; d. menyusun bahan perumusan kebijakan, pedoman, standarisasi perencanaan jalan dan jembatan; e. menyusun bahan kebijakan Perencanaan jalan dan jembatan; f. menyusun desain teknis jalan dan jembatan; g. melaksanakan program dan kegiatan Perencanaan jalan dan jembatan; h. melaksanakan koordinasi dan pembinaan perencanaan teknis jalan dan jembatan; i. melaksanakan pengendalian, dan evaluasi perencanaan teknis jalan dan jembatan; j. melaksanakan inventarisasi data leger jalan; k. melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis leger jalan; l. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 2 Kepala Seksi Pengawasan Jalan dan Jembatan Pasal 298 (1) Kepala Seksi Pengawasan Jalan dan Jembatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 296 ayat (4) huruf b, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Bina Teknik dalam melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis operasional pengawasan jalan dan jembatan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana pada ayat (1), Kepala Seksi Pengawasan Jalan dan jembatan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: - 361 -

a. menyusun rencana operasional Seksi Pengawasan Jalan dan jembatan; d. menyusun bahan perumusan kebijakan, pedoman, standarisasi pengawasan jalan dan jembatan; e. menyusun kebijakan teknis pengawasan jalan dan jembatan; f. melaksanakan program dan kegiatan pengawasan jalan dan jembatan; g. melaksanakan koordinasi, dan pembinaan pengawasan teknis jalan dan jembatan; h. melaksanakan pengendalian dan evaluasi pengawasan teknis jalan dan jembatan; i. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Bagian Kelima Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Pasal 299 (1) Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 291 ayat (4) huruf c, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi, dan perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pembangunan jalan dan jembatan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perumusan kebijakan teknis operasional pembangunan jalan dan jembatan yang meliputi pembangunan jalan dan pembangunan jembatan; b. pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan meliputi pembangunan jalan, dan pembangunan jembatan; - 362 -

c. pengoordinasian dan sinkronisasi pembangunan jalan dan jembatan meliputi pembangunan jalan dan pembangunan jembatan; d. pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan jalan dan jembatan, meliputi pembangunan jalan dan pembangunan jembatan; e. pelaksanaan evaluasi, supervisi, dan pelaporan kebijakan pembangunan jalan dan jembatan, meliputi pembangunan jalan dan pembangunan jembatan. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan operasional Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan; d. merencanakan bahan perumusan kebijakan teknis pembangunan jalan dan jembatan, meliputi pembangunan jalan dan pembangunan jembatan; e. merencanakan bahan pembinaan, pengembangan dan pengendalian teknis pembangunan jalan dan jembatan, meliputi pembangunan jalan dan pembangunan jembatan; f. merencanakan pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas; g. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), membawahkan: a. Kepala Seksi Pembangunan Jalan; b. Kepala Seksi Pembangunan Jembatan; Paragraf 1 Kepala Seksi Pembangunan Jalan Pasal 300-363 -

(1) Kepala Seksi Pembangunan Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 299 ayat (4) huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan dalam melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis operasional pembangunan jalan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana pada ayat (1), Kepala Seksi Pembangunan Jalan mempunyai tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Seksi Pembangunan Jalan; d. menyusun bahan inventarisasi data pembangunan jalan; e. menyusun bahan kebijakan pembangunan jalan; f. melaksanakan program dan kegiatan pembangunan jalan; g. melaksanakan koordinasi dan pembinaan pembangunan jalan; h. menyusun rencana pengadaan lahan untuk pembangunan jalan; i. melaksanakan pengadaan lahan untuk pembangunan jalan; j. menyusun bahan laporan hasil pengadaan lahan; k. melaksanakan pengendalian dan evaluasi pembangunan jalan, dan pengadaan lahan; l. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 2 Kepala Seksi Pembangunan Jembatan Pasal 301 (1) Kepala Seksi Pembangunan Jembatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 299 ayat (4) huruf b, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan dalam melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis operasional pembangunan jembatan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana pada ayat (1), Kepala Seksi Pembangunan Jembatan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Seksi Pembangunan Jembatan; - 364 -

d. menginventarisasi data pembangunan jembatan; e. menyusun kebijakan pembangunan jembatan; f. melaksanakan program dan kegiatan pembangunan jembatan; g. melaksanakan koordinasi dan pembinaan pembangunan jembatan; h. melaksanakan pengendalian dan evaluasi pembangunan jembatan; i. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Bagian Keenam Kepala Bidang Penataan Ruang Pasal 302 (1) Kepala Bidang Penataan Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 291 ayat (4) huruf d, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi, dan penyiapan perumusan kebijakan teknis operasional di bidang penataan ruang meliputi penataan ruang, kawasan dan wilayah dan pengendalian pemanfaatan ruang. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Penataan Ruang mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perumusan kebijakan teknis operasional bidang penataan ruang meliputi penataan ruang, kawasan dan wilayah, dan pengendalian pemanfaatan ruang; b. pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan bidang penataan ruang meliputi penataan ruang, kawasan dan wilayah, dan pengendalian pemanfaatan ruang; c. pengoordinasian dan sinkronisasi bidang penataan ruang meliputi penataan ruang, kawasan dan wilayah, dan pengendalian pemanfaatan ruang; d. pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan bidang penataan ruang meliputi penataan ruang, kawasan dan wilayah, dan pengendalian pemanfaatan ruang; - 365 -

e. pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan bidang penataan ruang meliputi penataan ruang, kawasan dan wilayah, dan pengendalian pemanfaatan ruang. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Penataan Ruang mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan operasional Bidang Penataan Ruang; d. merencanakan bahan perumusan kebijakan teknis penataan ruang meliputi penataan ruang, kawasan dan wilayah, dan pengendalian pemanfaatan ruang; e. merencanakan bahan pembinaan, pengembangan, dan pengendalian teknis penataan ruang, meliputi penataan ruang, kawasan dan wilayah, dan pengendalian pemanfaatan ruang; f. merencanakan pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas; g. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Bidang Penataan Ruang sebagaimana dimaksud ayat (1), membawahkan: a. Kepala Seksi Penataan Ruang, Kawasan, dan Wilayah; b. Kepala Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Paragraf 1 Kepala Seksi Penataan dan Pemanfaatan Ruang Pasal 303 (1) Kepala Seksi Penataan Ruang, Kawasan dan Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 302 ayat (4) huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Penataan Ruang dalam melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis operasional kegiatan penataan ruang, kawasan dan wilayah. - 366 -

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana pada ayat (1), Kepala Seksi Penataan Ruang, Kawasan dan Wilayah mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Seksi Penataan Ruang, Kawasan dan Wilayah; d. menyusun bahan inventarisasi data penataan ruang, kawasan dan wilayah; e. menyusun kebijakan penataan ruang, kawasan dan wilayah; f. melaksanakan program dan kegiatan penataan ruang, kawasan dan wilayah; g. menyusun perencanaan penataan pemanfaatan ruang, kawasan dan wilayah; h. melaksanakan koordinasi dan pembinaan penataan ruang, kawasan dan wilayah; i. melaksanakan penyiapan bahan rekomendasi teknis di bidang penataan dan pemanfataan ruang kawasan; j. melaksanakan penyiapan bahan penataan dan pemanfaatan kawasan strategis provinsi; k. melaksanakan penyiapan penataan dan pemanfaatan ruang kawasan tertentu dan kawasan ruang; l. melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis penataan dan pemanfaatan ruang; m. melaksanakan penyiapan pembinaan teknis bahan penataan dan pemanfaatan ruang; n. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 2 Kepala Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pasal 304 (1) Kepala Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 302 ayat (4) huruf a, mempunyai tugas pokok membantu - 367 -

Kepala Bidang Penataan Ruang dalam melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis operasional kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana pada ayat (1), Kepala Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang; d. menyusun bahan inventarisasi data pengendalian pemanfaatan ruang; e. menyusun bahan rekomendasi, pedoman, dan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang; f. menyusun bahan program dan kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang; g. menyusun bahan koordinasi dan pembinaan pengendalian pemanfaatan ruang; h. melaksanakan pengendalian pemanfaatan ruang; i. menyusun bahan perijinan pemanfaatan ruang; j. menyusun bahan aspek pemberian insentif dan disinsentif pemanfaatan ruang; k. menyusun bahan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan strategis provinsi; l. menyusun bahan rumusan kebijakan teknis revitalisasi kawasan; m. menyusun bahan pembinaan teknis revitalisasi kawasan; n. melaksanakan penyiapan kegiatan refungsionalisasi lingkungan; o. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Bagian Ketujuh Kepala Bidang Bina Manfaat Pasal 305-368 -

(1) Kepala Bidang Bina Manfaat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 291 ayat (4) huruf e, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi, dan penyiapan perumusan kebijakan teknis operasional di bidang bina manfaat meliputi laboratorium pengujian bahan kebinamargaan dan perijinan pemanfaatan ruang. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Bina Manfaat mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perumusan kebijakan teknis operasional bidang bina manfaat meliputi laboratorium pengujian bahan kebinamargaan, dan perijinan pemanfaatan ruang; b. pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan bidang bina manfaat meliputi laboratorium pengujian bahan kebinamargaan dan perijinan pemanfaatan ruang; c. penyusunan bahan dan memfasilitasi rekomendasi teknis pelayanan perizinan pemakaian tanah pada ruang milik jalan; d. pengoordinasian dan sinkronisasi bidang bina manfaat meliputi laboratorium pengujian bahan kebinamargaan, dan perijinan pemanfaatan ruang; e. pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan bidang bina manfaat meliputi laboratorium pengujian bahan kebinamargaan dan perijinan pemanfaatan ruang; f. pelaksanaan evaluasi, supervisi, dan pelaporan kebijakan bidang bina manfaat meliputi laboratorium pengujian bahan kebinamargaan dan perijinan pemanfaatan ruang. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Bina Manfaat mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan operasional Bidang Bina Manfaat; d. merencanakan perumusan kebijakan teknis bina manfaat meliputi laboratorium pengujian bahan kebinamargaan dan perijinan pemanfaatan ruang jalan; e. merencanakan bahan pembinaan, pengembangan, dan pengendalian teknis bina manfaat meliputi laboratorium pengujian bahan kebinamargaan dan perijinan pemanfaatan ruang jalan; - 369 -

f. merencanakan bahan dan memfasilitasi rekomendasi teknis pelayanan perizinan pemakaian tanah pada ruang milik jalan; g. merencanakan pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas; h. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Bidang Bina Manfaat sebagaimana dimaksud ayat (1) membawahkan: a. Kepala Seksi Laboratorium Pengujian Bahan Kebinamargaan; b. Kepala Seksi Perijinan Pemanfaatan Ruang. Paragraf 1 Kepala Seksi Laboratorium Pengujian Bahan Kebinamargaan Pasal 306 (1) Kepala Seksi Laboratorium Pengujian Bahan Kebinamargaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 305 ayat (4) huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Bina Manfaat dalam melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis operasional kegiatan laboratorium pengujian bahan kebinamargaan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana pada ayat (1), Kepala Seksi Laboratorium Pengujian Bahan Kebinamargaan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Seksi Laboratorium Pengujian Bahan Kebinamargaan; d. menyusun bahan inventarisasi data laboratorium pengujian bahan kebinamargaan; e. menyusun kebijakan laboratorium pengujian bahan kebinamargaan; f. melaksanakan program dan kegiatan laboratorium pengujian bahan kebinamargaan; g. melaksanakan uji mutu bahan konstruksi jalan dan jembatan berdasarkan standarisasi spesifikasi teknis; - 370 -

h. melaksanakan pelayanan pemeriksaan dan pengujian bahan dan bangunan dalam bidang konstruksi; i. melaksanakan pemungutan dan pengelolaan pendapatan retribusi daerah yang berasal dari pengujian laboratorium; j. melaksanakan koordinasi dan pembinaan pelayanan laboratorium pengujian bahan kebinamargaan; k. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 2 Kepala Seksi Perijinan Pemanfaatan Ruang Pasal 307 (1) Kepala Seksi Perijinan Pemanfaatan Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 305 ayat (4) huruf b, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Bina Manfaat dalam melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis operasional perijinan pemanfaatan ruang. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Perijinan Pemanfaatan Ruang mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Seksi Perijinan Pemanfaatan Ruang; bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku; d. menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada e. menyusun bahan inventarisasi data perijinan pemanfaatan ruang jalan; f. menyusun bahan kebijakan perijinan pemanfaatan ruang jalan; g. melaksanakan pemungutan dan pengelolaan pendapatan retribusi daerah, yang berasal dari perijinan pemanfaatan ruang jalan; h. melaksanakan koordinasi dan pembinaan pelayanan perijinan pemanfaatan ruang jalan; i. menyusun bahan dan memfasilitasi rekomendasi teknis pelayanan perizinan pemakaian tanah pada ruang milik jalan; - 371 -

j. menyusun bahan rekomendasi untuk membongkar bangunan pada bahu jalan yang tidak sesuai peruntukannya. k. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik - 372 -