dokumen-dokumen yang mirip





STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.


STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO


Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA


STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO


STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

Statistik Daerah Kabupaten Bintan


Katalog BPS :


STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

NO KATALOG :

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG


pekanbarukota.bps.go.id

STATISTIK DAERAH DISTRIK BERAUR 2014

pelalawankab.bps.go.id

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

Katalog : STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA

Statistik Daerah Kabupaten Bintan


GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian




STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATU AMPAR 2015

Statistik Daerah. Kecamatan Andam Dewi. Katalog BPS : Sopo Godang Raja U

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

Statistik Daerah Kabupaten Bintan






STATISTIK DAERAH KECAMATAN SABANGAU 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

KATALOG BPS:

Katalog BPS


STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013

pelalawankab.bps.go.id

Katalog : pareparekota.bps.go.id

Katalog BPS :

STATISTIK DAERAH. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG. Katalog BPS nomor :

Statistik Daerah. Kecamatan Barus Utara. Katalog BPS :

STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL TIMUR


PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA


V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TOMMO 2012 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAMUJU

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN


STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUKAJADI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN


Statistik Daerah. Kecamatan Sarudik. Katalog BPS :


No. Katalog : No. Publikasi :

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N P A G E R W O J O 2012

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT 2012

STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN


Statistik Daerah. Kecamatan Panca Jaya

STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAY JEPARA TAHUN 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG


STATISTIK DAERAH KECAMATAN BANTARAN 2015

Katalog :


KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK


BAB I PENDAHULUAN. pertanian di Wilayah Distrik Sorong Timur

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LUBUK BAJA

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

Katalog : Statistik Daerah Kecamatan Weliman belukab.bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELU

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hulu 2016 Halaman i

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Kecamatan Bojongloa Kaler

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N S E N D A N G 2012

Kecamatan Selat Nasik

Transkripsi:

STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR 204

STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR 204 ISSN : 2302-93X No. Publikasi : 909.3.3 Katalog BPS : 0002.909040 Ukuran Buku : 7.6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : vii + 9 halaman Naskah : Alfian Akbar Rahakbauw, ST Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) Distrik Kwoor Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Gambar Kulit : Alfian Akbar Rahakbauw, ST Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) Distrik Kwoor Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Diterbitkan Oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya.

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmatnya penyusunan Publikasi Statistik Daerah Distrik Kwoor Tahun 204 dapat diselesaikan.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh Publikasi Statistik Daerah Distrik Kwoor Tahun 204 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong, berisi data dan informasi terpilih disertai dengan analisis sederhana seputar Distrik Kwoor. Dari publikasi ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dan pengguna data lainnya dalam memahami potensi dan perkembangan pembangunan di Distrik Kwoor. mmmmmmmmmmmmmmmmm Publikasi Statistik Daerah Distrik Kwoor Tahun 204 diterbitkan untuk melengkapi publikasipublikasi yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Publikasi ini menyajikan berbagai informasi dan indikator terpilih yang berkaitan dengan pembangunan di Distrik Kwoor dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dan kajian untuk perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan di Distrik Kwoor. Kami sadari bahwa dalam proses penyusunannya masih banyak keterbatasan, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan guna penyempurnaan penerbitan mendatang. Akhirnya semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik dan bermanfaat bagi semua pihak dalam penyusunan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Sorong,Oktober 204 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Uddani Malewa, SE NIP. 95808299003200 STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 203 iii

Kata Pengantar Alhamdulilah karena rahmatmu kami dapat menyelesaikan penyusunan publikasi STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR 204 yang merupakan seri publikasi tahunan BPS Kabupaten Sorong yang menyajikan beragam jenis data yang bersumber dari BPS dan institusi lain, baik Pemerintahan Kampung maupun Swasta. Publikasi ini memuat gambaran umum tentang keadaan geografi, perkembangan kondisi sosial-demografi dan perekonomian di Distrik Kwoor. Publikasi ini dapat terwujud berkat kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak. Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi, kami sampaikan penghargaan dan terimakasih. Kami sangat mengharapkan tanggapan dan saran dari para pengguna publikasi ini untuk perbaikan edisi yang akan datang. Akhirnya, harapan kami semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua dalam menyusun perencanaan dan melaksanakan pembangunan. Sorong, Oktober 204 Koordinator Statistik Kecamatan Kwoor Alfian Akbar Rahakbauw NIP. 9840405 20003 003 STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 203 iv

Statistik Kunci No Uraian Satuan 204 () (2) (3) (5) Jumlah Penduduk Orang 947 Laki-laki 490 Perempuan 457 2 Usia Produktif Persen 64,4 3 Usia Tidak Produktif Persen 35,59 4 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) Persen 07,22 5 Rasio Beban Tanggungan Persen 55,25 6 Rasio Murid-Sekolah Siswa 65,7 7 Rasio Murid-Guru Siswa 9,7 STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 v

Penjelasan Teknis Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah territorial Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap. Rasio Jenis Kelamin (sex ratio) adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya Rumah Tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya tinggal bersama serta pengelolaan makan dari satu dapur. Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah sehari-harinya dikelola bersama-sama menjadi satu. Angkatan Kerja adalah penduduk usia 5 tahun keatas yang bekerja atau sementara tidak bekerja, dan yang dinyatakan dengan banyaknya sedang mencari pekerjaan. penduduk laki-laki setiap 00 penduduk perempuan. STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 vi

Daftar Isi Kata Pengantar Statistik Kunci Penjelasan Teknis Daftar Isi. Geografi 6. Kesehatan 7 Perumahan, Transportasi, & 2. Pemerintahan 2 7. Lingkungan 8 3. Kependudukan 3 8. Pertanian 0 4. Ketenagakerjaan 5 9. Pariwisata 5. Pendidikan 6 0. Perdagangan &Harga-Harga 2 iii v vi vii. Perbandingan Regional 3 Lampiran Tabel STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 vii

GEOGRAFI Tujuh puluh delapan persen luas wilayah Distrik Kwoor adalah daratan Dari 85 730,98 Km 2 luas wilayah Distrik Kwoor, sekitar 43 976, Km 2 atau 78 persen adalah daratan. Sedangkan sisanya berupa wilayah lautan. Distrik Kwoor merupakan salah satu Distrik di Kabupaten Tambrauw. Distrik ini menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Tambrauw berdasarkan UU No. 56 Tahun 2008. Luas wilayah Distrik Kwoor ± 85 730,98 Km 2, terbagi dalam wilayah daratan seluas 43 976, Km 2 (78 persen) dan wilayah lautan seluas 4 754,87 Km 2 (22 persen). Secara administratif letak geografis Distrik Kwoor sebelah utara berbatasan dengan Samudra Pasifik, sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Syujak Sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Distrik Abun serta di sebelah Barat berbatasan dengan Distrik Sausapor. Berdasarkan Perda No.2 Tahun 2007 dan Perda No. 22 Tahun 2008, wilayah administratif Distrik Kwoor terdiri dari 9 desa, yaitu Kwoor, Hopmare, Syumbab, Kwesefo, Batde, Krisnos, Syukwes, Syuau dan Kranfotsu dengan Kwoor sebagai ibukota distrik. Dilihat dari topografi, ada satu desa Distrik Kwoor yang berada di daerah lembah/daerah aliran sungai yaitu desa Syukwes. Lima desa lainnya yaitu Krisnos, Batde, Kwesefo, Syumbab, dan Kranfotsu berada di lereng/punggung bukit. Sedangkan tiga desa lainnya yaitu desa Kwoor, Hopmare dan Syuau berada di daerah dataran. Gambar.. Peta Wilayah Distrik Kwoor Sumber: BPS Kabupaten Sorong Gambar.2. Luas Wilayah Distrik Kwoor,Km 2 Lautan 22% Daratan 78% Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Tambrauw, 203 STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 203

PEMERINTAHAN 50 persen pegawai berpendidikan diatas SMA Sekitar 50 persen pegawai di Distrik Kwoor berpendidikan diatas SMA yang terbagi menjadi 30 persen berpendidikan diploma dan 20 persen berpendidikan sarjana (S) 2 Pembagian wilayah administrasi di Distrik Kwoor digolongkan menjadi Kecamatan (Distrik) dan Desa (Kampung). Satuan lingkungan setempat terkecil masih di sebut kampung (desa), jumlahnya 9 sesuai dengan jumlah kampung yang ada di Distrik Kwoor. Tingkat perkembangan semua desa di Distrik Kwoor diklasifikasikan menjadi desa swadaya. Setiap kampung memiliki Aparat kampung yang terdiri dari kepala kampung, sekretaris kampung, kaur dan dibantu oleh bamuskam. Tingkat pendidikan yang ditamatkan pegawai adalah salah satu aspek yang menentukan kualitas kepala kampung. Berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat dua kepala kampung yang tidak menamatkan pendidikan SD/Sederajat yaitu kepala kampung desa Krisnos dan Desa Syumbab, sedangkan untuk kepala kampung lainnya berpendidikan SD/Sederajat. Untuk umur kepala kampung rentangnya berkisar diantara 3-6 tahun. Kepala kampung paling muda dalah kepala kampung desa Kwesefo, sedangkan yang paling tua adalah desa Kwoor. Tabel 2. Status Pemerintahan dan Jumlah Satuan Lingkungan Terkecil di Distrik Kwoor Desa Status Pemerintahan (=Desa; 2=Kelurahan) Jumlah SLS () (2) (3) Kwoor Hopmare Krisnos Syuau Batde Kwesefo Syumbab Syukwes Kranfotsu Jumlah 9 Sumber : Kecamatan Kwoor Dalam Angka, 204 Tabel 2.2. Umur dan Pendidikan Terakhir Kepala Kampung Distrik Kwoor, 203 Desa Pendidikan Umur tertinggi yang ditamatkan Kwoor 6 SD/Sederajat Hopmare 45 SD/Sederajat Krisnos 48 Tidak Tamat SD Syuau 36 SD/Sederajat Batde 35 SD/Sederajat Kwesefo 3 SD/Sederajat Syumbab 45 Tidak Tamat SD Syukwes 46 SD/Sederajat Kranfotsu 39 SD/Sederajat Sumber : Potensi Desa STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 203 2

KEPENDUDUKAN Dependency Ratio perempuan lebih tinggi daripada laki-laki Rasio beban tanggungan perempuan pada tahun 202 sebesar 62,4 persen artinya dari 00 penduduk perempuan harus menanggung sekitar 62 orang perempuan belum produktif. 3 Sebaran penduduk menurut desa dominan di desa Kwoor. Sekitar 26,50 persen penduduk Distrik Kwoor bermukim di desa ini. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pusat pemerintahan berada di desa Kwoor dan sarana penunjang lainnya di desa ini lebih terjangkau dibandingkan desa lainnya yang terdapat di Distrik Kwoor. Selain desa Kwoor, sebanyak 20,49 persen penduduk Kwoor mendiami desa Batde. Sedangkan desa Kranfotsu adalah desa dengan sebaran penduduk terkecil, yaitu hanya 3,48 persen atau 33 penduduk yang mendiami wilayah ini. Jika dilihat dari rasio beban tanggungan ( dependency ratio) Distrik Kwoor pada tahun 202 sebesar 55,25 persen. Angka tersebut berarti bahwa 00 orang penduduk produktif akan menanggung 55 orang penduduk usia belum produktif (0-4 tahun) dan usia tidak produktif (65 tahun keatas). Secara gender, beban tanggungan perempuan lebih besar dibandingkan beban tanggungan laki-laki, atau dengan kata lain dari 00 orang penduduk perempuan usia produktif harus menanggung beban hidup sekitar 57 orang perempuan belum produktif. Gambar 3.2. Persentase Persebaran Penduduk Distrik Kwoor, 203 8.66% 3.48% 4.86% 2.35% 20.49% 3.59% 5.49% 26.50% 4.57% Sumber : Hasil Proyeksi Penduduk 203 Gambar 3.3. Rasio Beban Tanggungan Penduduk di Distrik Kwoor,202 Total Perempuan Laki-laki 53.3 Sumber : Hasil Proyeksi Penduduk 203 Kwoor Hopmare Krisnos Syuau Batde Kwesefo Syumbab Syukwes Kranfotsu 55.25 50.00 52.00 54.00 56.00 58.00 57.59 STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 4

KETENAGAKERJAAN Sektor pertanian merupakan lapangan pekerjaan utama Dari sisi lapangan pekerjaan utama, sekitar 99 persen penduduk di Distrik Kwoor bekerja di sektor pertanian, hal ini sejalan dengan kondisi alamnya yang merupakan daerah pegunungan dan lautan. 4 Dalam skema ketenagakerjaan penduduk diklasifikasikan, ke dalam 2 kelompok, yaitu penduduk usia kerja (5 tahun ke atas) dan penduduk bukan usia kerja. Penduduk usia kerja ini diklasifikasikan menjadi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Pada tahun 203 jumlah penduduk usia produktif (5-64 Tahun) di Distrik Kwoor tercatat sebanyak 60 orang atau sebesar 64,4 persen termasuk kedalam angkatan kerja, hal ini menunjukan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Distrik Kwoor cukup besar. Sedangkan usia bukan produktif (0-4 Tahun dan 65 Tahun keatas) yaitu sebesar 35,59 persen. Menurut hasil ST203, jumlah petani pada tahun 203 di Distrik Kwoor sebanyak 26 petani, yang terdiri dari 208 petani laki-laki dan 8 petani perempuan. Petani paling banyak ditemukan di desa Kwoor yaitu sebanyak 54 petani, kemudian diikuti oleh desa Batde yaitu sebanyak 43 petani dan desa Hopmare sebanyak 30 petani. Jika dilihat dari subsektornya, subsektor tanaman pangan merupakan subsektor dengan jumlah petani paling banyak yaitu sebesar 76 petani, kemudian diikuti oleh subsektor kehutanan 7 petani. Gambar 4.. Persentase Penduduk Usia Produktif Distrik Kwoor, 203 Sumber : Hasil Proyeksi Penduduk 203 Gambar 4.2. Persentase Jumlah Petani per Desa di Distrik Kwoor, 203 4.63% 35.59% Usia Produktif.57% 8.80% 9.9% 5.09% 64.4% Usia Bukan Produktif 25.00% 3.89% 6.48% KWOOR HOPMARE 4.63% KRISNOS SYUAU BATDE KWESEFO SYUMBAB SYUKWES KRANFOTSU Sumber : Sensus Pertanian 203 Gambar 4.3. Jumlah Petani Berdasarkan Subsektor Distrik Kwoor, 203 Kehutanan Perikanan Peternakan Perkebunan Hortikultura Tanaman pangan 0 0 35 89 7 76 0 50 00 50 200 Sumber : Sensus Pertanian 203 STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 5

. PENDIDIKAN Tahun 203 Distrik Kwoor tercatat hanya memiliki 3 Sekolah Dasar Berdasarkan rasio murid terhadap guru diperoleh bahwa orang guru dimungkinkan untuk mengajar 9 orang murid. 5 Dalam pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) Republik Indonesia bahwa salah satu tujuan Negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Ketersediaan fasilitas pendidikan dan kemudahan akses pendidikan merupakan salah satu cara agar tujuan Negara tersebut dapat terwujud. Pada tahun 203 tercatat jumlah sekolah dasar (SD) di Distrik Kwoor sebanyak 3 sekolah, yang terdiri dari sekolah dasar negeri yaitu SD Inpres 83 Hopmare dengan 73 murid 6 guru serta 2 sekolah dasar swasta yaitu SD YPK Efata Kwoor dengan 64 murid 3 guru dan SD YPK Sukuwe dengan 60 murid guru. Di Distrik Kwoor masih belum ada Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menegah Atas. Selain keberadaan sekolah, ketersediaan guru juga penting dalam menunjang pendidikan di wilayah Distrik Kwoor. Jumlah guru yang berada di Distrik Kwoor sebanyak 0 guru. Jenjang pendidikan guru yang berada di Distrik Kwoor yaitu tamatan SPG/SMA, 7 tamatan D-II, dan 2 tamatan S. Berdasarkan rasio murid terhadap sekolah, satu sekolah bisa menampung 65 murid. Dan jika dilihat dari rasio murid terhadap guru, seorang guru SD di Distrik Kwoor rata-rata mengajar 7 orang murid. Tabel 5.. Indikator Pendidikan Distrik Kwoor, 203 Uraian SD/MI Jumlah Sekolah 3 Jumlah Guru 0 Jumlah Murid 97 Jumlah Kelas 6 Rasio Murid-Sekolah 65,7 Rasio Murid-Guru 9,7 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Tambrauw Gambar 5.. Jenjang Pendidikan Guru di Distrik Kwoor, 203 7 6 5 4 3 2 0 SPG/SMA D-II D-III S Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Tambrauw 7 Suasana belajar di salah satu SD di Distrik Kwoor 0 2 STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 6

KESEHATAN Jumlah fasilitas dan tenaga kesehatan masih terbatas asilitas kesehatan yang tersedia puskesmas puskesmas pembantu, 2 posyandu an pusling sedangkan tenaga kesehatan khususnya dokter belum tersedia, hanya terdapat 3 tenaga perawat dan 2 non perawat. 6 Peningkatan derajat kesehatan penduduk perlu mendapat perhatian dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Peningkatan derajat kesehatan dapat terwujud apabila ditunjang dengan ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas dan tenaga kesehatan. Pada tahun 203 sudah terdapat puskesmas, puskesmas pembantu, dan 2 posyandu. Agar penduduk yang berada di wilayah yang agak terpencil juga mendapatkan pelayanan kesehatan, pemerintah daerah juga menyediakan puskesmas keliling. Puskesmas keliling tersebut menggunakan sepeda motor. Selain ketersediaan fasilitas kesehatan, ketersediaan tenaga kesehatan juga merupakan hal bagi terwujudnya peningkatan derajat kesehatan penduduk Distrik Kwoor. Tenaga kesehatan, khususnya tenaga dokter belum terdapat di Distrik Kwoor. Penduduk hanya mendapatkan pelayanan kesehatan dari perawat dan bidan, jumlahnya juga sangat terbatas. Kondisi ini memungkinkan peluang untuk terjadi keluhan penyakit oleh masyarakat tinggi, sehingga kebanyakan mereka harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk berobat ke Distrik Sausapor atau ke Kota Sorong yang lebih lengkap tenaga medisnya. Gambar 6.. Jumlah Fasilitas Kesehatan Di Distrik Kwoor, 203 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tambrauw Dokter Paramedis Tabel 6. Indikator Kesehatan Distrik Kwoor, 203 Tenaga Kesehatan Jumlah Umum 0 Specsialis 0 Gigi 0 Perawat 3 Non Perawat 2 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tambrauw 2 STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 7

PERUMAHAN, TRANSPORTASI & LINGKUNGAN Mayoritas penduduk menempati rumah dengan luas lantai lebih dari 20 m 2. dilihat dari segi lantai terluas umumnya masih menggunakan tanah, bambu dan nibon 7 Semakin baik kondisi dan kualitas rumah maka dapat dikatakan semakin baik tingkat kesejahteraan rumah tangga tersebut. Mayoritas penduduk menempati rumah dengan luas lantai lebih dari 20 meter persegi. Rumah di Distrik Kwoor ada yang bebentuk panggung dan ada yang tidak panggung. Jika dilihat dari segi lantai terluas umumnya masih menggunakan tanah, bambu dan nibon. Jika dilihat dari jenis dinding yang digunakan hampir semua rumah tangga masih mengunakan dinding dari kayu dan bambu. Untuk penggunaan bahan atap umumnya rumah tangga sebagian sudah menggunakan seng dan sebagian lagi masih menggunakan atap dari daun sagu. Kondisi perumahan tidak terlepas dari fasilitas tempat buang air besar. Mayoritas rumah tangga di Distrik Kwoor tidak memiliki fasilitas buang air besar atau masih memanfaatkan sungai atau tanah kosong sebagai tempat buang air besar. Tetapi ada sebagian rumah tangga yang sudah memiliki fasilitas buang air besar sendiri atau memanfaatkan fasilitas WC umum. Suasana pemukiman penduduk di desa Batde STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 8

PERUMAHAN, TRANSPORTASI & LINGKUNGAN Bahan bakar utama untuk memasak adalah kayu bakar Kayu bakar merupakan bahan bakar utama memasak masyarakat umumnya karena kayu bakar relatif mudah di dapat dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk memperolehnya 7 Air merupakan salah satu sumber kehidupan setiap makhluk hidup. Air digunakan dalam setiap aktivitas kehidupan, salah satunya untuk minum. Di Distrik Kwoor desa-desa yang terletak di daerah dataran mayoritas rumah tangga menggunakan air yang berasal dari sumur terlindung dan sumur tak terlindung untuk kebutuhan minum, mandi, dan mencuci. Sedangkan desa-desa yang terletak di daerah lembah dan lereng pegunungan memanfaatkan air yang berasal dari mata air tak terlindung untuk kebutuhan minum mereka. Untuk mandi dan mencuci mereka masih menggunakan air sungai. Untuk bahan bakar memasak, mayoritas rumah tangga di Distrik Kwoor menggunakan kayu bakar. Sumber penerangan di setiap rumah tangga, umumnya masih menggunakan pelita dan sebagian ada yang sudah menggunakan solar cell. Sarana transportasi yang digunakan untuk menjangkau desa-desa di Distrik Kwoor dapat menggunakan transportasi darat dan air. Dari 9 desa yang ada di Distrik Kwoor hanya 3 desa yang dapat dijangkau melalui jalur darat dan air yaitu desa Kwoor, desa Hopmare dan desa Syukwes. Sedangkan sisanya hanya dapat ditempuh melalui jalur darat. Salah satu sungai di Distrik Kwoor Solar cell yang digunakan untuk penerangan di Distrik Kwoor STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 9

PERTANIAN Luas tanam tanaman palawija di Distrik Kwoor seluas 75.26 m 2. s tanam terluas ditanami ubi kayu yaitu sebesar 44.93 m 2, kemudian diikuti oleh tanaman ubi jalar sebesar 22.48 m 2 dan talas sebesar 7.567 m 2. 8 Sektor pertanian merupakan sektor andalan di Distrik Kwoor, karena daerah ini memiliki alam pegunungan dan lautan yang dapat memberikan kontribusi besar bagi peningkatan taraf kesejahteraan penduduk. Jumlah rumah tangga usaha pertanian hasil ST203, sebanyak 76 rumah tangga. Subsektor tanaman pangan mendominasi rumah tangga usaha pertanian (76 rumah tangga). Kemudian diikuti oleh subsektor kehutanan (7 rumah tangga) dan subsektor perkebunan (89 rumah tangga). Luas tanam tanaman palawija di Distrik Kwoor seluas 75.26 m 2. Luas tanam terluas ditanami ubi kayu yaitu sebesar 44.93 m 2, kemudian diikuti oleh tanaman ubi jalar sebesar 22.48 m 2 dan talas sebesar 7.567 m 2. Dan yang paling sedikit adalah tanaman jagung yaitu sebesar 300 m 2. Untuk subsektor peternakan di Distrik Kwoor hanya mengusahakan sapi potong dan kambing. Jumlah sapi potong per Mei 203 adalah sebanyak 8 ekor, yang tersebar di desa Kwoor sebanyak 2 ekor dan di desa Hopmare sebanyak 6 ekor. Sedangkan untuk kambing adalah sebanyak 27 ekor dan semuanya berada di desa Kwoor. Gambar 8. Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut Pertanian, 203 80 60 40 20 00 80 60 40 20 0 0 7 0 0 Sumber : Sensus Pertanian 203 Gambar 8.2 Luas Tanam Tanaman Palawija di Distrik Kwoor, 203 Sumber : Sensus Pertanian 203 89 35 76 STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 0

PARIWISATA Wisata alam Distrik Kwoor yang belum tersentuh Objek wisata alam yang dapat dikembangkan menjadi tempat pariwisata seperti lembah mangkok yang dikelilingi dengan panorama hutan dan beberapa jenis tumbuhan tropis dan beberapa jenis burung. 9 Pada dasarnya sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang peningkatan perekonomian suatu daerah. Wilayah Distrik Kwoor dinilai sangat potensial untuk pengembangan pariwisata alam dan diduga bisa menjadi sektor andalan dimasa depan jika dikelola oleh pemerintah daerah. Umumnya wisata alam yang ada di Distrik Kwoor belum tersentuh sehingga masih alami, hal ini dapat dimanfaatkan oleh para investor bagi pengembangan kegiatan ekonomi dalam peningkatan pendapatan daerah. Muara sungai di Distrik kwoor Beberapa objek wisata alam yang ada di Distrik Kwoor yang bisa dikembangkan menjadi tempat pariwisata antara lain adalah lembah seperti mangkok dengan panorama hutan yang lebat dengan beraneka ragam jenis tumbuhan tropis serta berbagai jenis burung. Wisata alam lainnya yang dapat dikembangkan sebagai tempat pariwisata adalah wisata alam sungai Kwoor, sungai ini memanjang dan menghubungkan beberapa kampung di Distrik Kwoor. Sungai ini apabila dirawat dan dikelola dengan baik bisa menjadi objek wisata yang menarik. Pemandangan di sekitar sungai dan buaya yang sesekali muncul menambah daya tarik Lembah seperti mangkok di Distrik Kwoor sungai ini. STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204

PERDAGANGAN DAN HARGA-HARGA Harga sembako tidak mengalami kenaikan Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya tercatat harga bahan makanan pokok seperti beras, gula dan minyak tanah tidak mengalami kenaikan. Tercatat tahun 203 harga beras dan minyak tanah berkisar di harga 0.000 rupiah, sedangkan harga gula berkisar di harga 7.000 rupiah. 0 Fasilitas perekonomian seperti pasar, toko maupun kios merupakan tempat berlangsungnya perdagangan pada umumnya. Distrik Kwoor merupakan salah satu distrik yang masih sangat terbatas dari segi perekonomian. Dengan masih adanya keterbatasan fasilitas transportasi dan perdagangan membuat harga kebutuhan pokok menjadi sangat tinggi. Pada tahun 203 tercatat harga beras berkisar di harga 5.000 rupiah per kilogram, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya harga beras tidak mengalami peningkatan. Untuk komoditi gula pasir perkilogram tidak mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu berkisar di harga 7.000 rupiah. Sedangkan komoditi minyak tanah pada tahun 203 tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu berkisar di harga 0.000 rupiah per liter. Tingginya harga sembako membuat penduduk di Distrik Kwoor lebih memilih mengkonsumsi bahan makanan dari hasil kebun sendiri dan menggunakan kayu bakar sebagai bahan utama untuk memasak. Gambar 0.. Rata-rata Harga Beras dan Gula (Rp/Kg) di Distrik Kwoor (200-203) 7500 7000 6500 6000 5500 5000 4500 4000 Sumber : Kecamatan Kwoor Dalam Angka Gambar 0.2. Rata-rata Harga Minyak Tanah (Rp/Liter) di Distrik Kwoor (200-203) 2000 0000 8000 6000 4000 2000 0 200 20 202 203 Gula Beras 200 20 202 203 Minyak Tanah Sumber : Kecamatan Kwoor Dalam Angka STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 2

PERBANDINGAN REGIONAL. Sex Ratio terendah berada di Distrik Kwoor Dari ketiga distrik yaitu Distrik Sausapor, Abun dan Kwoor, Sex Ratio Distrik Kwoor yang terkecil yaitu 09,25 atau dengan kata lain jumlah penduduk lakilaki 9 persen lebih banyak dari pada jumlah penduduk perempuannya. Jika dibandingkan dengan distrikdistrik di Kabupaten Tambrauw, Distrik Kwoor merupakan distrik yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ketiga diantara distrik lainya, yiatu sebesar 947 orang. Sedangkan distrik yang memliki jumlah penduduk paling banyak adalah distrik Sausapor yaitu sebesar 6.294 orang kemudian Distrik Yembun sebesar 99 orang. Sedangkan distrik yang memiliki jumlah penduduk paling kecil adalaha Distrik Syujak Jika dilihat dari hasil Sensus Pertanian 203, Distrik Kwoor merupakan distrik dengan jumlah rumah tangga pertanian terbanyak kedua. Jumlah rumah tangga pertanian Distrik Kwoor sebesar 76 rumah tangga. Distrik yang memiliki jumlah rumah tangga pertanian paling banyak adalah Distrik Sausapor yaitu sebesar 43 rumah tangga. Sedangkan jumlah rumah tangga pertanian paling sedikit adalah Distrik Syujak yaitu sebesar 52 rumah tangga. Tabel 0.. Jumlah Penduduk Kabupaten Tambrauw menurut Jenis Kelamin per Distrik Keadaan Juni 203 No. Distrik Lk Pr Lk+Pr Fef 224 208 432 2 Syujak 0 02 22 3 Miyah 86 74 360 4 Abun 37 295 62 5 Kwoor 490 457 947 6 Sausapor.420.320 2.740 7 Yembun 53 478 99 Tambrauw 3.260 3.034 6.294 Sumber : BPS Kabupaten Sorong Gambar 0. Jumlah Rumah Tangga Pertanian Kabupaten Tambrauw per Distrik 450 400 350 300 250 200 50 00 50 0 76 52 79 37 76 43 43 Sumber : Sensus Pertanian 203 STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 3

LAMPIRAN TABEL

Tabel.2. Luas Wilayah Kabupaten Tambrauw Menurut Distrik/ Kecamatan, 203 Distrik/Kecamatan Sumber : Kabupaten Tambrauw Dalam Angka, 203 Luas Wilayah (Km 2 ) () (2). Fef 56 286,98 2. Syujak 24 464,30 3. Abun 97 753,25 4. Miyah 4 55,7 5. Kwoor 85 730,98 6. Sausapor 8 965,78 7. Yembun 05 88,98 Jumlah 730 238,98 STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 5

Distrik Tabel 3.2. Jumlah Penduduk, Sex Ratio, Sebaran Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Tambrauw menurut Distrik, 203 Penduduk Sex ratio Sebaran Penduduk Lakilaki Perempuan Jumlah () (2) (3) (4) (5) (6) Fef 224 208 432 07.69 6.86 Syujak 0 02 22 07.84 3.37 Abun 86 74 360 06.90 5.72 Miyah 37 295 62 07.46 9.72 Kwoor 490 457 947 07.22 5.05 Sausapor,420,320 2,740 07.58 43.53 Yembun 53 478 99 07.32 5.75 Tambrauw 3,260 3,034 6,294 07.45 00 Sumber : Hasil Proyeksi Penduduk 203 STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 6

Tabel 3.3. Jumlah Penduduk Distrik Kwoor menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 203 Kelompok Umur Laki-Laki Penduduk Perempuan Total () (2) (3) (4) 0 4 55 7 26 5 9 54 55 09 0 4 60 4 0 5 9 54 68 22 20 24 49 4 90 25 29 47 44 9 30 34 42 42 84 35 39 29 39 68 40 44 36 8 54 45 49 24 9 43 50 54 20 7 27 55 59 22 60 64 8 9 65 69-70 74 - - - 75 + - - - TidakTahu - - - Total 490 457 947 Sumber : Hasil Proyeksi Penduduk 203 ` STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 7

Desa Tabel 3.4. Jumlah Penduduk, Sex Ratio dan Sebaran Penduduk Penduduk Distrik Kwoor menurut Desa, 203 Penduduk Laki-laki Perempuan Jumlah Sex ratio () (2) (3) (4) (5) Kwoor 2 30 25 93,08 Hopmare 72 66 38 09,09 Krisnos 29 23 52 26,09 Syuau 23 34 209,09 Batde 96 98 94 97,96 Kwesefo 69 48 7 43,75 Syumbab 2 25 46 84,00 Syukwes 39 43 82 90,70 Kranfotsu 20 3 33 53,85 Kwoor 490 457 947 07,22 Sumber : Hasil Proyeksi Penduduk 203 STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 8

Kampung/ Desa Sumber : Sensus Pertanian 203 Tabel 8.3. Jumlah Rumah Tangga Pertanian Distrik Kwoor, 203 Rumah Tangga Pertanian Subsektor ST203 Perikanan Tanaman Hortikul Perkebu Peterna Pertanian Penangkapan Pangan -tura nan kan Budidaya Ikan Ikan () (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Kehutan an Kwoor 43 43 24 34 7 0 0 42 Hopmare 24 24 7 3 0 0 2 Krisnos 0 0 0 0 0 0 0 9 Syuau 9 9 0 0 0 0 9 Batde 35 35 0 29 0 0 0 35 Kwesefo 2 2 0 0 0 0 0 2 Syumbab 7 7 0 0 0 0 0 7 Syukwes 7 7 0 8 0 0 0 7 Kranfotsu 0 0 0 0 0 0 0 0 Kwoor 76 76 35 89 0 0 0 7 STATISTIK DAERAH DISTRIK KWOOR TAHUN 204 9