Upaya Guru Meningkatkan Keterampilan Dasar Dribling Dalam Permainan Bolas Basket Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas 5

dokumen-dokumen yang mirip
Perbedaan Persepsi Guru Pendidikan Jasmani Terhadap Orientasi Tujuan Instruksional Pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar

PERBEDAAN PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP ORIENTASI TUJUAN INSTRUKSIONAL PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) class action research sebagai cara untuk menjawab

PENINGKATAN KETERAMPILAN LAY-UP SHOOT PADA PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI PRINSIP URUTAN LATIHAN. Oleh: Zulfadhli Husni. Guru SMK Negeri 1 Sumedang

Identifikasi Guru Pendidikan Jasmani Terhadap Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Kemampuan Gerak Dasar Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas Bawah

KEMAMPUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DI SLB BAGIAN A KOTA BANDUNG

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau class room action research sebagai cara untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Zen Fadli Ardiansyah Harahap Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA DENGAN PENERAPAN VARIASI MENGAJAR PADA SISWA/I KELAS VIII SMP KARTIKA 1 2 MEDAN

JPJO Page 68

Hubungan Kualifikasi Guru Pendidikan Jasmani dengan Efektifitas Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

PENGEMBANGAN MODEL PEMBINAAN PROFESIONALISASI GURU PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR MELALUI LESSON STUDY BERBASIS KELOMPOK KERJA GURU

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI BAKUNG 02 UDANAWU

PENGEMBANGAN MODEL PEMBINAAN PROFESIONALISASI GURU PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR MELALUI LESSON STUDY BERBASIS KELOMPOK KERJA GURU

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1 Didin Budiman 1. (FPOK Universitas Pendidikan Indonesia)

Kata kunci: modifikasi alat bantu, hasil belajar memukul bola kasti, permainan bola kasti.

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

SKRIPSI. Oleh : SYAMSUL MA ARIF NPM

ARTIKEL. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

PENGARUH METODE PEMBELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR BERMAIN SEPAK BOLA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mas Athi Sugiarthi, 2013

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

PENGARUH METODE BELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

PENGARUH METODE RESIPROKAL ATAU TIMBAL BALIK TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA SMPN 6 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

Jati Waluyaningsih 5. Kata Kunci : pendidikan jasmani, bola voli, modifikasi bola voli mini.

JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

PENGARUH PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK DASAR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SPRINT 100 METER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan servis atas bola voli

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan memilih SDN Sukawening berdasarkan pertimbangan :

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014 / 2015

BAB I PENDAHULUAN. Anisha Novianti, Penerapan Modifikasi Media Pembelajaran dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lompat Jauh

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LARI ESTAFET MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 OTI. Anis

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN

UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR LEMPAR CAKRAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PIRING PLASTIK SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODIFIKASI BOLA TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LARI CEPAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR AHMAD AL MUNAWAR. ABSTRAK Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan Rekreasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN HOKI TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMA NEGERI 26 GARUT

Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

FPOK Universitas Pendidikan Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dedi Asmajaya

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alenia IV, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

oleh; Utun Cahyaman T; 1 H. Budi Indrawan, M.Pd.; 2 H. Gumilar Mulya, M.Pd.; 3 dan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI TAHUN 2015

MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN KECIL SISWA SD NEGERI 2 DORANG JEPARA SKRIPSI

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI TERHADAP HASIL LOMPAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 GONDANG TAHUN 2014/ 2015 SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Tanjung Rajagukguk Surel :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Universitas Pendidikan Indonesia

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI PARA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

JURNAL. IMPROVED dribbling skills SOCCER GAME IN SHAPE THROUGH EXERCISE IN CLASS IV SDN BLUMBUNGAN V DISTRICT BANS Pamekasan LESSON YEAR 2015/2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Syarifuddin (1991, hlm. 5) mengatakan bahwa tujuan Penjas

PENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP TINGKAT PENGUASAAN TEKNIK DASAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KUTAMENDALA 02.

keterampilan bermain sepakbola hingga masuk dalam kategori Baik Sekali.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 3 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOTTING

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

Mengembangkan Perilaku Asosiatif Siswa SD Melalui Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Konteks Pembelajaran Penjas

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

ELEMEN DASAR MENGAJAR PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. dan bermakna. Menurut Morse (1964) dalam Suherman (2000: 5) membedakan

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI BOLA TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SISKA DAMAYANTI NIM F

Didi Suhaedi Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Jagara Kabupaten Kuningan ABSTRAK

MODIFIKASI PIRING PLASTIK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BONGKANG MITA ERLIANA

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan gerak-gerak yang lebih kompleks. Gerak dasar itu sendiri dibagi

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SERVIS BAWAH BOLA VOLI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMPETENSI BERMAIN DI SDN 05 TERDUK DAMPAK

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Terdapat

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

SILABUS PEDAGOGI OLAHRAGA (SPORT PEDAGOGY) DASAR. 1. Identitas mata kuliah Nama mata kuliah : Pedagogi Olahraga (Sport Pedagogy) Nomor kode : OK 304

Transkripsi:

Upaya Guru Meningkatkan Keterampilan Dasar Dribling Dalam Permainan Bolas Basket Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas 5 Rusmini 1 SDN Cisitu II Bandung Sucipto 2 Dian Budiana 3 FPOK Universitas Pendidikan Indonesia FPOK Universitas Pendidikan Indonesia Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana upaya guru dalam meningkatkan keterampilan dasar dribling dalam permainan bola basket pada siswa SD melalui variasi bentuk tugas gerak. Penelitian dilakukan terhadap 28 orang siswa kelas 5 SDN Cisitu II Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (class action research). Instrumen penelitian format observasi group time sampling yaitu observasi secara langsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyajian bahan ajar yang sistematis dan bervariasi dapat meningkatkan keterampilan dasar menggiring bola dalam permainan bola basket pada siswa Sekolah Dasar. Kata kunci: Upaya guru, keterampilan dasar dribling PENDAHULUAN Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani para peserta didiknya. Dalam pendidikan jasmani terdapat suatu tujuan untuk menguasai suatu keterampilan gerak. Keterampilan gerak ini dapat berarti 1 Penulis adalah Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Negeri Cisitu II Bandung Mobile. Jalan Sangkuriang nomor 87 Kelurahan Dago Kecamatan Coblong Kota Bandung. Mobile.08572973370. E-mail: rusmini28@yahoo.com. 2 Penulis adalah staf pengajar dan Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga (Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi) Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia. Saat ini sedang menyelesaikan Program Doktor di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Mobile. 08122037352. E-mail:sucipto_por@yahoo.com. 3 Penulis adalah staf pengajar Jurusan Pendidikan Olahraga (Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi) Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia. Saat ini sedang menyelesaikan Program Doktor di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Mobile. 081395402906. E-mail:a_deanz@yahoo.com 25

gerak bukan olahraga dan gerak untuk berolahraga. Gerak untuk berolahraga bagi anak sekolah dasar, bukan berarti anak sekolah dasar harus dilatih untuk pencapaian prestasi tinggi, tetapi anak sekolah dasar harus disiapkan sesuai dengan tahap perkembangannya dan tahap kematangannya (Sukintaka, 1992). Proses pengajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar pada umumnya masih dilaksanakan secara tradisional, yakni kegiatan yang dilakukan oleh siswa sama dengan apa yang dilakukan oleh orang dewasa tanpa melakukan modifikasi (Cholik dan Lutan, 1996/1997). Ini mengandung arti perlunya ada pembaharuan dalam merekayasa lingkungan pembelajaran penjas yang sesuai dengan tujuan dan tingkat perkembangan dan kematangan siswa. Prasyarat ke arah itu adalah kompetensi guru dalam hal menciptakan variasi tugas gerak dan modifikasi media pembelajaran menjadi kunci penting. Pada dasarnya penyelenggaraan program pengajaran penjas hendaknya mencerminkan karakteristik program penjas itu sendiri yaitu Developmentally Appropiate Practice atau disingkat DAP. DAP artinya adalah tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Sehingga tugas ajar yang diberikan harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik yang sedang belajar. Modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para guru penjas agar pembelajaran mencerminkan DAP. Di dalam DAP itu sendiri terdapat body scaling atau ukuran tubuh siswa yang selalu dijadikan prinsip utama dalam memodifikasi pembelajaran penjas (Suherman, 2001). Oleh karena itu perlu adanya modifikasi pembelajaran penjas agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Suherman (2000) mengemukakan bahwa ada empat aspek yang dapat dimodifikasi dari pembelajaran penjas yaitu (1) modifikasi tujuan pembelajaran, (2) modifikasi materi pembelajaran, (3) modifikasi kondisi lingkungan pembelajaran, (4) modifikasi evaluasi pembelajaran Jika menilik pada aspek yang dapat dimodifikasi yang dikaitkan dengan karakteristik keterampilan bermain bola basket, sudah selayaknya apabila karakteristik bola basket yang memiliki kompleksitas teknik yang cukup tinggi yang diterapkan pada siswa SD perlu melibatkan upaya-upaya memodifikasi dalam proses pembelajaran penjas. Selain karena akan adanya kesesuaian tugas gerak dengan tingkat perkembangan siswa, secara psikologis (mental dan emosional) akan menumbuhkan sikap positif dan kecintaan terhadap permainan bola basket bahwa bermain bola basket itu tidak terlalu sulit dan menyenangkan, selain sudah tentu dikuasainya keterampilan dasar bermain bola basket. METODE 26

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (class action research). Penelitian tindakan ini lebih difokuskan pada penerapan variasi bentuk tugas gerak menggiring bola melalui pemberian rintangan sampai ke bentuk permainan bola basket yang sesungguhnya. Subjek Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Cisitu II Bandung yang berjumlah 28 orang (13 orang siswa putera dan 15 orang siswa puteri). Instrumen Instrumen penelitian untuk mengumpulkan data adalah dengan cara observasi langsung dan wawancara dengan menggunakan pedoman observasi yang bentuk format yang telah dibuat untuk mengumpulkan data berbagai informasi dalam upaya meningkatkan keterampilan menggiring bola dalam permainan bola basket. Adapun format observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah merujuk pada group time sampling yang dikembangkan oleh Suherman (1998) dengan indikator (a) menunjukkan jumlah siswa yang berperilaku baik sesuai dengan tuntutan perilaku umum yang diinginkan oleh gurunya dalam pembelajaran Penjas, (b) menunjukkan jumlah siswa yang melakukan aktivitas psikomotorik yang sesuai dengan harapan guru, dan (c) menunjukkan jumlah siswa yang melakukan aktivitas gerak sesuai tujuan pembelajarannya. Teknik Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi pada setiap perlakuan dalam proses pembelajaran keterampilan menggiring bola dalam permainan bola basket. Selain peneliti yang terjun sebagai pengajar dan sekaligus melakukan observasi, proses pengumpulan data dibantu pula oleh observer (mitra sejawat peneliti) selama proses pembelajaran dilaksanakan. Pengolahan dan Analisis Data Proses pengolahan data seiring dengan proses pelaksanaan tindakan pembelajaran sebagai bentuk dari rancangan pengolahan data kualitas (Nasution, 1996) dalam kerangka penelitian tindakan kelas. Sedangkan analisis data biasanya dilakukan pada tahap akhir penelitian tindakan untuk menjawab pertanyaan penelitian, namun demikian untuk kepentingan tertentu analisis datapun dapat dilaksanakan beriringan dengan pengolahan data di setiap selesainnya satu tahap tindakan pembelajaran. Secara umum kegiatan pengolahan data dan analisis data dalam proses penelitian ini adalah: 27

(1) Mengumpulkan format hasil observasi dari setiap kegiatan pembelajaran pada setiap tindakan penelitian yang sudah dilaksanakan (2) Membandingkan jumlah siswa yang sudah mampu melakukan tugas gerak menggiring bola pada setiap tindakan penelitian yang dilaksanakan. (3) Menganalisa perubahan perilaku siswa dari seluruh format observasi dan catatan guru setelah tiga tindakan pembelajaran dilaksanakan. (4) Menganalisa hasil tes awal keterampilan dasar menggiring bola (dribling) dengan tes akhir keterampilan dasar menggiring bola dalam permainan bola basket. HASIL Berdasarkan data hasil belajar menggiring bola pada setiap tindakan penelitian yang sudah dilakukan merujuk pada catatan observasi menggunakan format group time sampling yang dikembangkan oleh Suherman (1998): Tabel 1. Data Hasil Analisis Tindakan Indikator A B C Siklus I 90,18 % 63,99 % 50,59 % Siklus II 91,37 % 64,88 % 51,19 % Siklus III 91,96 % 68,75 % 51,78 % Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa target capaian untuk setiap tindakan pada indikator C yang menunjukkan perilaku psikomotorik siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran telah mencapai prosentase di atas 50 %. Artinya bahwa mayoritas siswa atau lebih dari setengah jumlah siswa telah mampu melakukan tugas gerak menggiring bola yang sesuai dengan tujuan atau target pembelajaran yang sudah ditetapkan. Sedangkan jumlah siswa yang menunjukkan penampilan kemampuan menggiring bola berdasar-kan hasil pengamatan peneliti dan mitra peneliti dapat diungkapkan pada Tabel 2 di bawah ini: Tabel 2. Perkembangan Kemajuan Hasil Belajar Menggiring Bola Norma Capaian Target Tindakan Tindakan I Tindakan II Tindakan III Jumlah siswa % Jumlah siswa % Jumlah siswa % Baik 9 32,1 % 12 42,9 % 12 42,9 % Cukup 10 35,7 % 11 39,3 % 13 46,4 % 28

Kurang 9 32,1 % 5 17,8 % 3 10,7 % Dari tabel dapat diketahui bahwa terjadi perubahan capain target pada setiap tindakan, khususnya pada kelompok siswa yang kurang terampil dalam menggiring bola jumlahnya semakin berkurang. Sedangkan pada kelompok siswa yang memiliki keterampilan menggiring bola pada kategori cukup dan baik semakin meningkat. Kelompok siswa yang memiliki keterampilan menggiring bola pada kategori baik juga memiliki peningkatan jumlah dan tetap dapat dipertahankan. PEMBAHASAN Temuan di lapangan dari hasil pelaksanaan tindakan kelas diperoleh fakta sebagai berikut: Penyajian tugas gerak yang bervariasi dan disampaikan secara sistematis oleh guru penjas menyebabkan minat dan memotivasi siswa menjadi meningkat dan terpelihara untuk melakukan tugas gerak dan terus mengeksploitasi kemampuan geraknya lebih jauh. Hal ini terjadi karena adanya kesesuaian tugas gerak dengan tingkat kemampuan siswa sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan aktivitas belajarnya (Husdarta dan Saputra, 2000). Penyajian materi atau tugas gerak harus diberikan kepada siswa dengan kesesuaian tingkat penguasaan siswa dalam menyelesaikan tugas ajar. Tugas yang terlalu mudah akan membuat siswa cepat jenuh/bosan, sedangkan tugas gerak yang terlalu sulit dapat menimbulkan siswa frustasi. Kedua hal tersebut tidak akan memberikan pengalaman sukses sehingga minat dan motivasi siswa untuk belajar tidak akan terpelihara apalagi sampai mampu meningkatkan keterampilan menggiring bola yang sudah dimilikinya. Pemberian pengalaman sukses merupakan aspek penting dalam proses pencapaian target belajar siswa khususnya dalam hal meningkatkan motivasi berlatih siswa (Suherman, 1998). Pemberian dan penyajian tantangan melaksanakan tugas gerak sebaiknya harus berbeda antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa, disesuaikan pula dengan karakter umum siswa SD, misalnya pembelajaran diselenggarakan dengan pendekatan bermain. Ini dilandasi asumsi dan kenyataan bahwa dunia anak adalah bermain. Menurut Soemitro (1992), bermain adalah dorongan langsung dari dalam diri setiap individu, yang bagi anak-anak merupakan pekerjaan, sedang bagi orang dewasa lebih dirasakan sebagai kegemaran. Bermain adalah aktivitas yang dilakukan dengan rasa senang. Fasilitas pendukung pembelajaran seperti bola dan kualitas lapangan harus lebih ditingkatkan lagi karena hal ini secara langsung akan berpengaruh pada 29

meningkatnya minat belajar siswa dan secara otomatis juga terhadap peningkatan jumlah waktu aktif berlatih. Alasannya adalah guru penjas masih berpegang pada kesepahaman asumsi bahwa ketersediaan fasilitas pendukung pembelajaran sangat diperlukan agar penyajiannya jelas dan utuh (Husdarta dan Saputra, 2000). Jika hal itu tercapai maka siswa tidak akan terlalu lama menunggu giliran melaksanakan tugas gerak sehingga partisifasi aktif dari seluruh siswa akan terlaksana. Namun demikian penyajian tugas gerak yang bervariasi dan sistematis disertai pengawasan yang ketat dan lebih fokus dari guru penjas untuk membimbing siswa yang sedang malaksanakan tugas gerak harus tetap menjadi prioritas yang harus tetap dipertahankan. KESIMPULAN Sesuai dengan hasil analisis data yang telah dilakukan, dua kesimpulan pokok dari penelitian ini adalah (1) Melalui peran guru penjas sebagai fasilitator dan motivator yang baik (bukan hanya sebagai pengoreksi saja), penyesuaian tantangan dan tingkat kesulitan tugas gerak dengan kemampuan siswa, penguatan (reinforcement) melalui pemberian umpan balik yang tepat kesasaran yang dilakukan oleh guru penjas merupakan bagian dari factor penunjang keberhasilan penerapan variasi bentuk tugas gerak yang sistematis sehingga siswa mampu meningkatkan keterampilannya dalam menggiring bola; (2) Melalui penerapan variasi bentuk tugas gerak yang sistematis dalam pembelajaran menggiring bola (dribling) ternyata telah mampu meningkatkan keterampilan dasar siswa dalam melakukan gerakan menggiring bola (dribling) dalam permainan bola basket. Hal ini terlihat dari perubahan sikap dan kemampuan (penampilan) siswa yang semakin baik dalam melakukan rangkaian gerakan menggiring bola. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Cholik M., Toho dan Lutan, Rusli,(1996/1997), Pendidikan jasmani dan kesehatan, Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Bagian Proyek Pengembangan Penidikan Guru Sekolah Dasar. Husdarta. J.S., & M. Saputra, Y. (2000). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikdasmen Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Lutan, R. (2001), Asas-asas pendidikan jasmani pendekatan pendidikan gerak di sekolah dasar, Jakarta: Depdiknas: Dirjen Dikdasmen bekerja sama dengan Dirjen Olahraga. Nasution, (2000). Berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. 30

Sa ud, Udin S., (2006) Penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Makalah dalam Lokakarya di FPOK UPI Bandung. Sudjana, Nana., Ibrahim, (2001), Penelitian dan penilaian pendidikan, Bandung : Sinar Baru Algensindo. Soemitro, (1992), Permainan kecil, Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Suherman, A. (2001) Evaluasi pendidikan jasmani asesmen alternatif terhadap kemajuan belajar siswa sekolah dasar. Jakarta : Depdiknas Dikdasmen Bekerja sama dengan Dirjen Olahraga. Sukintaka (1992). Teori bermain untuk D2 PGSD penjaskes, jakarta : Depdiknas Dirjen Dikti Bagian Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Koresponden untuk artikel ini dapat dialamatkan ke sekretariat Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga FPOK UPI. Jln. Dr. Setiabudi Nomor 229 Bandung, Phone: (022) 70902870/(022) 70902867, 081321994631; 081395402906. e-mail:jurnal_por2009@yahoo.com atau Rusmini, S.Pd. mobile 08572973370. E-mail: rusmini28@yahoo.com. atau Mobile. 08122037352. E-mail:sucipto_por@yahoo.com. atau Dian Budiana, Mobile 081395402906. E-mail: a_deanz@yahoo.com Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas PendidikanIndonesia ISSN: 2085-6180 31