Analytic Hierarchy Process (AHP) Dalam Pengawasan Laju Kebutuhan Obat

dokumen-dokumen yang mirip
INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal

Analytic Hierarchy Process

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Pegawai Berprestasi

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP

BAB II LANDASAN TEORI. negara, atau instansi. Sedangkan transportasi adalah pengangkutan atau

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)

Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Perhitungan Contoh Kasus AHP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kata Kunci : AHP (Analytical Hierarchy Process), SPK, seleksi, bobot, calon karyawan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG

Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Siswa-Siswi SMA (IPA/IPS/BAHASA) Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus SMA di Kota Padang).

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

Pertemuan 9 (AHP) - Mochammad Eko S, S.T

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (STUDI KASUS : DI STMIK POTENSI UTAMA MEDAN)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

MancalaAHP: Game Tradisional Mancala Berbasis Analytic Hierarchy Process

Penentuan Toko Buku Gramedia ter Favorit pilihan Mahasiswa T Di Bogor Dengan Metode AHP (Analytical. Hierarchy Process)

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 2, No.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

MEMILIH METODE ASSESMENT DALAM MATAKULIAH PENERBITAN DAN PEMROGRAMAN WEB MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Pengertian Keputusan. Universitas Sumatera Utara

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

APLIKASI PENILAIAN KUALITAS JASA/LAYANAN RETAIL DENGAN METODE RETAIL SERVICE QUALITY DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

Fasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN DURENAN MENGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP)

DAFTAR ISI ABSTRAK... I KATA PENGANTAR... II DAFTAR ISI... V DAFTAR TABEL... VII DAFTAR GAMBAR... IX BAB I PENDAHULUAN...

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROVIDER INTERNET MENGGUNAKAN METODE AHP dan SAW DOSEN : DRS. RETANTYO WARDOYO, M.Sc., Ph.D

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

BAB II LANDASAN TEORI. pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele.

GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PEMBELIAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN BORDA

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMKN 1 NGANJUK MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ( AHP )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERIJINAN DAN PENEMPATAN KOLAM JARING TERAPUNG MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS PT

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMAN2 METRO)

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mata Pelajaran Unggulan Pada LPI Al-Muhajirin Cibeurih

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Memilih Kendaraan Bekas Dengan Menggunakan Metode Analitic Hierarchy Process (AHP)

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA)

PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)

Rekam Jejak Dosen Sebagai Model Pengambilan Keputusan Dalam Pemilihan Dosen Berprestasi

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LOKASI PEMBANGUNAN MINIMARKET BARU DI KOTA BOJONEGORO DENGAN METODE TOPSIS BERBASIS GIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Mengunakan Metode ANP-TOPSIS

Rici Efrianda ( )

Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ

Hendrik Agus Prasetyo. Teknik Informatika UNJANI Cimahi Jl. Terusan Jendral Sudirman, Cimahi, Jawa Barat

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

AHP (Analytical Hierarchy Process)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

MENENTUKAN JURUSAN DI MAN 1 TULUNGAGUNG MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X TEKNIK PERMODELAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCES (AHP) SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN

Titis Handayani Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang. Abstract

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Analytic Hierarchy rocess (AH) Dalam engawasan Laju Kebutuhan Obat iwin Suwarningsih usat enelitian Informatika LII wiwin@informatika.lipi.go.id iwik Suwartuti rogram asca Sarjana Teknik dan Manajemen Industri Universitas asundan wieks95@yahoo.com Abstrak Dalam tulisan ini berisi pembangunan perangkat lunak untuk pengawasan laju kebutuhan obat pada pedagang besar farmasi. Laju kebutuhan obat ini akan dianalisa dengan metoda analytic hierarchi process yang memberikan keluaran berupa alternatif keputusan guna menentukan jumlah pemenuhan kebutuhan obat dan distribusi obat di daerah kota Bandung. engembangan perangkat lunak ini diawali dengan inventarisir kebutuhan obat dari rumah, puske dan toko obat yang ada di kota Bandung. Kemudian menentukan skala prioritas untuk pendistribusian obat tersebut dengan cara membandingkan kriteria mana yang lebih penting dari beberapa kriteria yang akan dibangun. Hasil dari penelitian ini berupa perangkat lunak yang menghasilkan solusi untuk pemenuhan kebutuhan obat dan distribusi obat, sehingga semua pelanggan dapat terpenuhi obatnya secara optimal Kata kunci: AH, pengawan, obat 1. endahuluan engaturan distribusi obat yang dilakukan oleh pedagang besar farmasi saat ini masih dilakukan dengan perhitungan analisis secara manual. Sehingga pengaturan laju kebutuhan obat mengalami kerumitan apabila terjadi wabah yang menyebar dan menyebabkan distribusi obat harus optimal dan semua konsumen dapat menerima sesuai pesannanya tepat pada waktunya. enentuan prioritas pengiriman obat masih menggunakan sistem FIFO (first in first out) [4]sehingga bila terjadi kondisi yang urgen menyebabkan pola pelayanan ini menyebabkan terganggu. Keluhan dari para pelanggan pun muncul karena berharap mendapatkan pelayanan yang optimal. Melihat kondisi permasalahan diatas, perlu suatu alat bantu yang mengatur laju alit pemgiriman dan distribusi obat. Alat tersebut berupa perangkat lunak sehingga diharapkan perangkat lunak ini dapat membantu pola pengaturan berdasarkan prioritas dengan memperhatikan kebutuhan setiap konsumen akan ketepatan waktu. erangkat lunak yang akan dibangun pada penelitian ini akan menggunakan analytical hierarchy process (AH) yang dapat memberikan alternatif keputusan berupa pola distribusi obat bagi pedagang besar farmasi. 2. Analytic Hierarchy process (AH) Analytic Hierarchy rocess (AH) telah diterima sebagai model pengambilan keputusan yang bersifat multikriteria, oleh orang-orang akademik maupun praktisi [1]. Kriteria-kriteria dibandingkan dalam bentuk perbandingan berpasangan, untuk membentuk suatu matriks preferensi, demikian pula halnya dengan alternatifalternatif. Salah satu kehandalan AH adalah dapat melakukan analisis secara simultan dan terintegrasi antara parameter- IKOM I-21

parameter yang kualitatif atau bahkan yang intangible dan yang kuantitatif[2]. AH Menggunakan struktur hierarki, matriks, dan algebra linier dalam memformulasikan prosedur pengambilan keputusan. Disamping itu, AH juga menggunakan prinsip-prinsip eigenvector dan eigenvalue dalam proses pembobotan. Tahap-tahap prosedur yang digunakan dalam analisis sangat bergantung pada jenis aplikasi[3], namun pada dasarnya, prosedur AH meliputi hal-hal seagai berikut : Mendefinisikan struktur hierarkhi masalah yang akan dipecahkan Melakukan pembobotan elemenelemen pada setiap level dari hierarki Menghitung priorotas terbobot (weighted priority) dan konsistensi pembobotan Menampilkan urutan/ranking dari alternatif-alternatif yang dipertimbangkan. rosedur AH mengandalkan teknik pembobotan untuk menghasilkan faktor bobot. Faktor bobot ini menggambarkan ukuran relatif tentang pentingnya suatu elemen dibanding lainnya. Untuk suatu contoh evaluasi yang terdiri dari n elemen,matriks dengan perbandingan berpasangan ditulis sebagai berikut : w 1 /w 1 w 1 /w 2... w 1 /w n w 2 /w 1 w 2 /w 2... w 2 /w n...... w n /w 1 w n /w 2... w n /w n Agar konsisten dalam perbandingan, nilai kebalikan dari dua elemen yang dibandingkan diletakkan pada posisi yang sesuai pada arah yang berlawanan. enentuan prioritas pilihan dan rasio konsistensi dalam AH dilakukan dengan mengitung eigenvector dan eigenvalue melalui operasi matriks. Eigenvector menentukan ranking dari alternative yang dipilih, sedangkan eigenvalue memberikan ukuran konsistensi dari proses pembandingan. Ranking pada dasarnya diwakili oleh vector prioritas, sebagai hasil normalisasi eigenvector utama. Ini didapat dari perhitungan vector kolom (vj) dengan persamaan berikut : V j = K ij x w i [1] dimana K ij adalah matriks dengan bentuk sebagai berikut: w 11 w 12... w 1p w 21 w 22... w 2p...... w n1 w n2... w np dengan tujuan (objective) I = (1, 2, 3,.., n), alternatif j = (1, 2, 3,.., p), dan w11 adalah bobot alternatif 1 untuk tujuan 1, p mewakili jumlah alternatif, dan n adalah jumlah tujuan. 3. Metoda penelitian ada penelitian ini akan ditentukan tujuan utamanya adalah mengatur dan menentukan laju obat serta prioritas pengiriman obat dengan melihat beberapa kriteria yang digunakan sebagai bahan pertimbangan. ada gambar 1 merupakan hirarki tujuan proses pemilihan prioritas pengiriman obat. Gambar 1 Hirarki tujuan proses pengaturan laju obat Berdasarkan gambar 1, tahap selanjutnya adalah melakukan perbandingan terhadap kriteria-kriteria penentuan prioritas pendistribusian obat dengan menentukan derajat kepentingan. Matriks perbandingan kriteria dapat dilihat pada gambar 2. 1 2 3 4 1 1 2 4 3 2 ½ 1 3 2 3 ¼ 1/3 1 2 4 1/3 1/2 1/2 1 Gambar 2 Matriks erbandingan 1 = penggunaan total semua jenis obat pada pasien puske/rumah 2 = sisa stok obat IKOM I-22

3 = pola penyakit 4 = lokasi dan jarak pelanggan Dari Gambar 2 menunjukan bahwa kriteria pola penyakit memiliki 4 kali lebih penting dibanding kriteria yang lain. 4. Hasil dan embahasan ada program yang dibuat perbandingan akan dilakukan berdasarkan 3 golongan alternatif yaitu rumah, puske dan apotik. Kemudian dilakukan perbandingan lagi antar golongan alternatif tersebut sehingga nanti dihasilkan skala prioritas untuk laju pengiriman obatnya. erbandingan kepentingan alternatif dilakukan berdasarkan kriteria dapat dilihat pada tabel 1 sampai dengan 8 Tabel 1 erbandingan alternative berdasarkan pertimbangan penggunaan total semua jenis obat 1 uske 1 2 3 uske ½ 1 2 1/3 1/2 1 Tabel 2 erbandingan alternative berdasarkan pertimbangan sisa stok obat 2 uske 1 3 2 uske 1/3 1 2 1/2 1/2 1 Tabel 3 erbandingan alternative berdasarkan pertimbangan pola penyakit 3 uske 1 4 2 uske ¼ 1 3 1/3 1/3 1 roses perbandingan terhadap alternatif dilakukan sebanyak 50 kali sesuai dengan jumlah pelanggan yang termasuk di dalam anggota edagang Besar Farmasi. Untuk mempermudah proses perbandingan alternatif tersebut maka dibuatlah program aplikasi untuk menghasilkan skala prioritas terhadap laju obat tersebut. Menu utama yang berhasil dibangun dapat dilihat pada gambar 3. Tabel 4 erbandingan alternative berdasarkan pertimbangan lokasi dan jarak pelanggan 4 uske 1 1/4 1/2 uske 4 1 1/2 2 2 1 Tabel 5 erbandingan alternative berdasarkan pertimbangan penggunaan total semua jenis obat 1 Sakit uske uskes mas 1 3 1/2 1/3 1 3 2 1/3 1 Tabel 6 erbandingan alternative berdasarkan pertimbangan sisa stok obat 2 uskes mas 1 1/4 2 4 1 3 Sakit uske 1/2 1/3 1 IKOM I-23

Tabel 7 erbandingan alternative berdasarkan pertimbangan pola penyakit 3 uskes mas 1 2 3 1/2 1 3 Sakit uske 1/3 1/3 1 Tabel 8 erbandingan alternative berdasarkan pertimbangan lokasi dan jarak pelanggan 4 uske uskes mas 1 4 2 1/4 1 3 1/2 1/3 1 Aplikasi yang Dibangun ada tulisan ini ditampilkan beberapa contoh antarmuka yang telah dibangun. Dimana tampilan antarmuka inipun sebagai salah satu cara pengujian program aplikasi AH yang dilakukan untuk melihat integritas dari modul yang telah dibangun. Apakah semua modul dapat berjalan dengan baik atau tidak. engujian yang dilakukan adalah pengujian system yang dapat dilihat pada gambar 3, aplikasi AH ini dapat menampilkan menu utama dimana memberikan kemudahan pada user (pengambil keputusan) untuk memilih informasi apa saya yang dibutuhkan. Gambar 3 Menu Utama AH Laju Obat Dari gambar 3, pengambil keputusan dapat memasukan berbagai alternatif untuk melihat solusi yang optimal berupa pengaturan dan penentuan skala prioritas dalam pendistribusian obat. engujian selanjutnya adalah menampilkan hasil dari perhitungan dan perbandingan alternatif serta level kepentingan kriteria, dimana akan dihasilkan skala prioritas pendistribusian terhadap laju obat (Lihat Gambar 4). Gambar 4 Tampilan skala prioritas pengiriman obat Dari gambar 4, pengambil keputusan dapat menggunakan informasi tersebut sebagai acuan untuk pengawasan penditribusian obat, sehingga semua pengiriman obat dapat dilakukan tepat waktu dan pengawasanpun dapat berjalan terus berjalan secara optimal. Karena dalam informasi daftar prioritas pengiriman obat telah tercantum nama pelanggan yang memiliki prioritas utama untuk dilayani, jumlah kebutuhan obat dan perusahaan obat yang harus memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut. Sehingga pengambil keputusan dapat menggunakan waktu lebih efisien karena proses pengambilan keputusan dibantu oleh aplikasi AH ini. 5. Kesimpulan Dengan menggunakan aplikasi AH untuk pengawasan laju obat ini, proses perbandingan alternatif dapat dilakukan lebih cepat dan akurat. Dengan jumlah alternatif yang banyak perbandingan bisa dihitung secara simultan IKOM I-24

dan lebih optimal, sehingga dapat memberikan solusi berupa alternatif keputusan untuk melayani pelanggan yang lebih diprioritaskan. 6. Daftar pustaka [1] C. Di Mauro, J.. ordvik, A.C. Lucia, Multi-criteria decision support system and Data arehouse for designing and monitoring sustainable industrial strategies, Italia, 2001 [2] Roy, B., M. aruccini, Multiple Criteria Aid for Decision in Environmental Management, in: Applying Multiple Criteria Aid for Decision to Environmental Management. Edit by M. aruccini, EUROCOURSES: Environmental Management, Vol. 3, Kluwer Academic ublishers, Dordrecht, L, 1994. [3] Saaty, Multicriteria Decision Making : The Analytic Hierarchy process- laning rioroty Setting, Resource Allocation. McGraww-Hill, ew ork, 1990 [4] Sriana Azis, M.J.Herman, Abdul Mun im, Kemampuan etugas Menggunakan edoman Evaluasi engelolaan Dan embiayaan Obat, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. II, o.2, Agustus 2005, 62 73 IKOM I-25