PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG DAN PEMELIHARAAN BARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG

~~ ~muunr1t{lf~~ fldcotaf~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

SURAT EDARAN NOMOR : 030/416/Sekr-BPKBMD TENTANG PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN BARANG MILIK DAERAH TAHUN 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 24 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 24 TAHUN 2015

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU,

BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS

SALINAN BUPATI BULELENG, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 511 ayat (1),

PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SULA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SULA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR KEPALA BAGIAN PEREKONOMIAN. ACHMAD BUDI HARTAWAN, S.Sos Pembina Tk. I NIP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

WALIKOTA PALANGKA RAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2009 NOMOR

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG

RANCANGAN BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 611 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 4

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI TIMOR TENGAH SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR SERI F NOMOR PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

RANCANGAN. (disempurnakan) RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 3

P E R A T U R A N D A E R A H

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 06 TAHUN 2010

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 2 Tahun 2018 Seri E Nomor 2 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

SISTEM DAN PROSEDUR ASET/BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengelolaan Barang Daerah yang diatur dalam Keputusan Menteri

PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

Gubernur Jawa Barat. Jalan Diponegoro No. 22, Telepon (022) , , , Faks. (022) B A N D U N G 40115

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

WALIKOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

Transkripsi:

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN DAN PEMELIHARAAN BARANG UNIT DAN RENCANA KEBUTUHAN DAN PEMELIHARAAN BARANG MILIK DAERAH SERTA PENGANGGARANNYA. PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG DAN PEMELIHARAAN BARANG 1. Umum Pelaksanaan perencanaan kebutuhan dan penganggaran perlu terkoordinasi dengan baik dengan memperhatikan standardisasi yang telah ditetapkan sesuai kondisi daerah Kabupaten Kapuas. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran bukanlah merupakan suatu kegiatan yang berdiri sendiri, akan tetapi merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan barang milik daerah. Dalam perencanaan kebutuhan dan penganggaran barang daerah perlu adanya pemahaman dari seluruh SKPD terhadap tahapan kegiatan pengelolaan barang milik daerah, sehingga koordinasi dan sinkronisasi dalam kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan baik. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu memahami wewenang tugas dan fungsi sebagai berikut : a. Bupati sebagai pemegang kekuasaan barang milik daerah mempunyai kewenangan untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran barang milik daerah serta mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan pembinaan dalam pengelolaan barang milik daerah; b. Bupati dalam rangka pelaksanaan, pembinaan, dan pengelolaan barang milik daerah dibantu oleh : (1) Sekretaris Daerah selaku Pengelola, sebagai koordinator dibantu oleh asisten yang membidangi melakukan pembinaan pengelolaan barang milik daerah, bertugas dan bertanggung jawab atas terselenggaranya koordinasi dan sinkronisasi antara pembina, pengelola dan pengguna barang/kuasa pengguna barang. (2) Apabila dalam pembinaan dan pengelolaan barang milik daerah terdapat perbedaan pendapat antara unsur pembina, pengelola dan pengguna/kuasa pengguna barang yang mengakibatkan kemacetan, maka Sekretaris Daerah selalu Pengelola berkewajiban untuk mengambil tindakan pengamanan yang bersifat sementara. Dalam keadaan demikian, Sekretaris Daerah diminta maupun tidak diminta harus menyampaikan laporan dan saran kepada Bupati untuk mendapat keputusan akhir; (3) Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset selaku pembantu pengelola bertanggung jawab atas terlaksananya tertib pemenuhan standardisasi sarana dan prasarana kerja Pemerintahan Kabupaten Kapuas, standardisasi harga dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah; dan

(4) Kepala SKPD sebagai Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang bertugas dan bertanggung jawab atas perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penggunaan, penatausahaan, pemeliharaan/perbaikan, pengamanan dan pengawasan barang dalam lingkungan wewenangnya. 2. Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran a. Dalam melakukan perencanaan kebutuhan barang dilaksanakan berdasarkan pertimbangan yaitu : (1) Untuk memenuhi kebutuhan barang pada masing-masing SKPD sesuai besaran organisasi/jumlah pegawai dalam satu organisasi (2) Adanya barang-barang yang rusak, dihapus, dijual. Hilang. Mati atau sebab lain yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga memerlukan penggantian; (3) Adanya peruntukan barang yang didasarkan pada peruntukan standar perorangan, jika terjadi mutasi bertambah personil sehingga mempengaruhi kebutuhan barang; (4) Untuk menjaga tingkat persediaan barang milik daerah bagi setiap tahun anggaran bersangkutan agar efisien dan efektif; dan (5) Pertimbangan teknologi. b. Fungsi perencanaan penganggaran merupakan rangkaian kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan dengan memperhatikan kemampuan/ketersediaan keuangan daerah c. Perencanaan penganggaran untuk pemenuhan kebutuhan barang harus terinci dengan memuat nama barang, banyaknya barang, jumlah biaya dan informasi lainnya yang diperlukan. d. Perencanaan penganggaran kebutuhan barang milik daerah disusun oleh masing-masing unit sesuai dengan RKA-SKPD dengan memperhatikan standardisasi sarana dan prasarana kerja Pemerintahan Daerah dan standardisasi harga yang telah ditetapkan oleh Bupati Kapuas. e. Kegiatan Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran. (1) Kegiatan perencanaan dan penentuan kebutuhan didasarkan atas beban tugas dan tanggung jawab masing-masing SKPD sesuai anggaran yang tersedia dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a) barang apa yang dibutuhkan; b) di mana dibutuhkan; c) bilamana dibutuhkan; d) berapa biaya; e) siapa yang mengurus dan siapa yang menggunakan; f) alasan-alasan kebutuhan; dan g) cara pengadaan. Standarisasi dan spesifikasi barang-barang yang dibutuhkan, baik jenis, macam maupun jumlah dan besarnya barang yang dibutuhkan. Standarisasi merupakan penentuan jenis barang dengan titik berat pada keseragaman, kualitas, kapasitas dan bentuk yang memudahkan dalam hal pengadaan dan perawatan, yang berlaku untuk suatu jenis barang dan untuk suatu jangka waktu tertentu.

2) Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset selaku pembantu pengelola melaksanakan koordinasi, menyiapkan/menyusun dan menghimpun : a) Rencana kebutuhan barang milik daerah untuk satu tahun anggaran yang diperlukan oleh setiap SKPD; dan b) Standardisasi sarana dan prasarana kerja Pemerintahan Daerah dan standardisasi harga. 3) Standarisasi sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf b) di atas, disusun oleh Panitia dan/atau Pihak Ketiga/Konsultan yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Kapuas. f. Tahap kegiatan 1) Kepala SKPD selaku Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang merencanakan dan menyusun kebutuhan barang dalam RKA-SKPD sebagai bahan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD); 2) Masing-masing SKPD menyusun RKBU dan RKPBU kemudian menyampaikan kepada Sekretaris Daerah selaku Pengelola melalui Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset selaku Pembantu Pengelola untuk diteliti dan disusun menjadi RKBMD dan RKPBMD; 3) Rencana kebutuhan barang SKPD disusun berdasarkan standardisasi sarana dan prasarana kerja Pemerintahan Daerah yang ditetapkan Bupati; 4) Setelah APBD ditetapkan, Kepala SKPD menyusun DRTB dan DRTPB untuk disampaikan kepada Bupati melalui Pengelola; 5) Berdasarkan DRTB dan DRTPB dari semua SKPD, diteliti dan dihimpun menjadi DKBMD dan DKPBMD untuk satu tahun anggaran; 6) DKBMD dan DKPBMD tersebut dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan barang milik daerah; dan 7) Format RKBU (Lampiran II) dan RKPBU (Lampiran III). PEMELIHARAAN 1. Umum merupakan kegiatan atau tindakan agar semua barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna. dilakukan terhadap barang inventaris yang sedang dalam unit pemakaian, tanpa merubah, menambah atau mengurangi bentuk maupun konstruksi asal, sehingga dapat dicapai pendayagunaan barang yang memenuhi persyaratan baik dari segi unit pemakaian maupun dari segi keindahan. Penyelenggaraan pemeliharaan dapat berupa : a. ringan adalah pemeliharaan yang dilakukan sehari-hari oleh unit pemakai/pengurus barang tanpa membebani anggaran; b. sedang adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara berkala oleh tenaga terdidik/terlatih yang mengakibatkan pembebanan anggaran; dan c. berat adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara sewaktu-waktu oleh tenaga ahli yang pelaksanaannya tidak dapat diduga sebelumnya, tetapi dapat diperkirakan kebutuhannya yang mengakibatkan pembebanan anggaran.

Penyelenggaraan pemeliharaan dimaksudkan untuk mencegah barang milik daerah terhadap bahaya kerusakan yang disebabkan oleh faktor : a. Biologis b. Cuaca, suhu dan sinar; c. Air dan kelembaban; d. Fisik yang meliputi proses penuaan, pengotoran debu, sifat barang yang bersangkutan dan sifat barang lain, benturan, getaran dan tekanan; dan e. Lain-lainnya yang dapat mengakibatkan perubahan kualitas dan sifat-sifat lainnya yang mengurangi kegunaan barang. 2. Sasaran Barang yang dipelihara dan dirawat adalah barang inventaris yang tercatat dalam buku inventaris. 3. Rencana Barang a. Rencana pemeliharaan barang yaitu penegasan urutan tindakan atau gambaran pekerjaan yang akan dilaksanakan terhadap barang inventaris, yang dengan tegas dan secara tertulis memuat macam/jenis barang, jenis, pekerjaan, banyaknya atau volume pekerjaan, perkiraan biaya, waktu pelaksanaan dan pelaksanaannya. b. Setiap unit diwajibkan untuk menyusun rencana pemeliharaan barang dimaksud dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Harus memuat ketentuan mengenai macam/jenis barang, jenis pekerjaan, banyaknya atau volume pekerjaan, perkiraan biaya, waktu dan pelaksanaannya; 2) Menjadi bahan dalam menyusun Rancangan APBD, khususnya DRTB; dan 3) DRTPB disampaikan kepada Pengelola melalui Pembantu Pengelola untuk dipergunakan sebagai pedoman selama tahun anggaran yang bersangkutan. c. DRTPB yang disusun SKPD ditandatangani oleh kepala SKPD dan diajukan pada waktu dan menurut prosedur yang ditetapkan. Dengan demikian maka DRTPB merupakan landasan bagi pelaksanaan pemeliharaan barang. Setiap perubahan yang akan diadakan pada Rencana barang harus dengan sepengetahuan Kepala SKPD yang bersangkutan, sebelum diajukan kepada Sekretaris Daerah selaku Pengelola melalui Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset selaku Pembantu Pengelola. 4. Pelaksanaan a. Pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah dilaksanakan oleh Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset selaku Pembantu Pengelola, Kepala SKPD selaku Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang sesuai dengan DKPBMD yang ada di masing-masing SKPD. b. Pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah ditetapkan dengan Surat Perintah kerja/surat Perjanjian/Kontrak yang ditandatangani oleh Kepala SKPD. c. Dalam rangka tertib pemeliharaan setiap jenis barang milik daerah, harus dibuat kartu pemeliharaan/perawatan yang memuat : 1) Nama barang inventaris; 2) Spesifikasinya 3) Tanggal perawatan; 4) Jenis pekerjaan atau pemeliharaan;

5) Barang-barang atau bahan-bahan yang dipergunakan; 6) Biaya pemeliharaan/perawatan; 7) Biaya pemeliharaan/perawatan; 8) Yang melaksanakan pemeliharaan/perawatan; dan 9) Lain-lain yang dipandang perlu. d. Pencatatan dalam kartu pemeliharaan/perawatan barang dilakukan oleh pengurus barang. e. Penerimaan pekerjaan pemeliharaan/perawatan barang : 1) Pekerjaan pemeliharaan barang yang akan diterima harus dilakukan pemeriksaan oleh Panitia Pemeriksa Barang; 2) Hasil pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan/dokumen yang dipersamakan yang ditandatangani oleh Panitia Pemeriksa Barang/yang dipersamakan; 3) Pelaksanaan pekerjaan/pemeliharaan barang dilaporkan kepada Sekretaris Daerah selaku Pengelola melalui Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset selaku Pembantu Pengelola; dan 4) Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset selaku Pembantu Pengelola menghimpun seluruh pelaksanaan pemeliharaan barang dan dilaporkan kepada Bupati Kapuas.

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN DAN PEMELIHARAAN BARANG UNIT DAN RENCANA KEBUTUHAN DAN PEMELIHARAAN BARANG MILIK DAERAH SERTA PENGANGGARANNYA. SKPD : Kabupaten : RENCANA KEBUTUHAN BARANG UNIT (RKBU) TAHUN ANGGARAN... No. Nama / Jenis Barang Merk/ Type Ukuran Barang Harga Satuan (Rp) Biaya (Rp) Kode Rekening Ket. 1. 2 3 4 5 6 7 8 1. Kuala Kapuas,... KEPALA SKPD (...) NIP....

SKPD :... LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN DAN PEMELIHARAAN BARANG UNIT DAN RENCANA KEBUTUHAN DAN PEMELIHARAAN BARANG MILIK DAERAH SERTA PENGANGGARANNYA. KABUPATEN :... RENCANA KEBUTUHAN PEMELIHARAAN BARANG UNIT (RKPBU) TAHUN ANGGARAN... No. Nama/Jenis Barang Uraian Lokasi Kode Barang Barang Harga Satuan Biaya (Rp) Kode Rekening Ket 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. Kuala Kapuas,... KEPALA SKPD (...) NIP....

SKPD :... LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN DAN PEMELIHARAAN BARANG UNIT DAN RENCANA KEBUTUHAN DAN PEMELIHARAAN BARANG MILIK DAERAH SERTA PENGANGGARANNYA. KABUPATEN :... No. Spesifikasi Barang No. No. Kode Register Barang Nama Barang Yang di Pelihara KARTU PEMELIHARAAN BARANG TAHUN ANGGARAN... Jenis Yang Memelihara Tanggal Biaya Bukti 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ket. 1. MENGETAHUI : PENGURUS BARANG, KEPALA SKPD, (...) (...)

PETUNJUK PENGISIAN KARTU PEMELIHARAAN BARANG DARI TANGGAL 1 JANUARI 20...SD...20 Cara Pengisian : Disudut kiri atas : SKPD diisi dengan nama SKPD yang bersangkutan. Kabupaten diisi dengan Kabupaten Kapuas. Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 Kolom 7 Kolom 8 Kolom 9 Kolom 10 diisi dengan nomor urut pencatatan. diisi Nomor Kode Barang dari barang yang diperbaiki/dirawat. diisi Nomor Register Barang diisi nama barang yang diperbaiki/dirawat diisi jenis pemeliharaan : ringan, sedang atau berat diisi Penyedia Jasa/Barang yang melakukan pemeliharaan diisi tanggal atau waktu perbaikan/perawatan diisi besarnya/biaya pemeliharaan dalam rupiah diisi bukti pembayaran, kuitansi/bon tanggal dan nomor diisi keterangan atau penjelasan yang dipandang perlu Pada kanan bawah setelah dibubuhi tanggal pencatatan, kemudian ditandatangani oleh yang bersangkutan. Setelah laporan tersebut diterima oleh Kepala BPKD selaku Pembantu Pengelola Barang, maka dikompilasi dan dibuat rekapitulasi dalam bentuk DHP untuk lampiran perhitungan APBD.