Oleh : Suprapto *) Key words : International Standard of Industrial Classification (ISIC), increassing returns to scale. I.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. merupakan data time series dengan periode waktu selama 21 tahun yaitu 1995-

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

VI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI KAKAO PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH

BAB V TEMUAN EMPIRIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan terhadap hasil pengolahan data empiris

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci : ROA, ROE, PBV,EPS,Harga Saham. vii. Universitas Kristen Maranatha

menggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHA KERAMBA IKAN MAS DI KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

TABEL 3 DATA PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dipenuhi asumsi klasik. Asumsi yang lain yang harus dipenuhi adalah mengenai

V. PEMBAHASAN Perkembangan Produksi Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang Produksi Pupuk Urea

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

EFISIENSI PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA INDUSTRI MIKRO DI INDONESIA. Asrizal Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di

EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI PADI ORGANIK (Kasus Desa Kebonagung dan Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN KERINCI Oleh : Hadi Ismanto, Efrizal Syofyan, Yulhendri ABSTRACT

Kenaikan Jumlah Penduduk Usia Produktif Berkontribusi Positif terhadap Pengangguran di Kabupaten Banyumas

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

DINA SILVIA PARAMUDITA. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.

ABSTRAK. Kata kunci : rasio leverage, market size, return saham. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI APLIKOM LANJUT UJI ASUMSI KLASIK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data variabel hasil penelitian pada perusahaan makanan dan minuman yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor yang Memengaruhi Tabungan Rumah Tangga

TINJAUAN PUSTAKA. Herawati (2008) menyimpulkan bahwa bersama-bersama produksi modal, bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

III.METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Bogor (PSP3 IPB) dan PT. Pertani di Propinsi Jawa Timur tahun 2010.

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KECIL (Studi Kasus di Sentra Industri Kecil Ikan Asin di Kota Tegal)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. independent variable yaitu profitabilitas (X1) dan struktur modal (X2).

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH SIMPANAN WAJIB ANGGOTA DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA ANGGOTA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB III METODE PENELITIAN

E-Jurnal EP Unud, 3 [11] : ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini mencoba menjelaskan apakah variabelvariabel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

SKRIPSI OLEH. Khairunnisa Asri

FUNGSI PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA IKAN MAS KERAMBA DI DESA SIMPANG TIGA KECAMATAN LAMPIHONG KABUPATEN BALANGAN PROPINSI KALIMANTAN SELATAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci : ketersediaan fasilitas, pemberian insentif, kinerja karyawan. vii. Universitas Kristen Maranatha

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Disusun Oleh : : Ira Mayetri Zalmi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Budi Santoso, Dr.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

Transkripsi:

PENGARUH VARIABEL JUMLAH PERUSAHAAN, PEMBELIAN BARANG MODAL TETAP DAN JUMLAH TENAGA KERJA TERHADAP OUTPUT INDUSTRI MAKANAN, MINUMAN DAN TEMBAKAU DI INDONESIA Oleh : Suprapto *) Abstract The study analysed food, beverage, and tobacco firms (classified as ISIC 31) in Indonesia during 1992-2006 It aimed to find out the effect of number of firm, purchase of fixed capital and number of employee on the ouput of food, berverage, and tobacco industries simultaneously as well as partially on the industries ouput; find out the efficiency and returns to scale of those industries The results showed that all variable simultaneously influenced the put of those industries Partially the effect of the number of firm and the purchase of fixed capital were significant, but number of employee was insignificant The higher number of firm and fixed capital, the higher the industry out put Further more the study found that those industries have not been effivent and have been in increassing return to scale as shown by their respective regression soefficient in increassing return to scale as shown by their resprective regression coefficient which were more than one Key words : International Standard of Industrial Classification (ISIC), increassing returns to scale I PENDAHULUAN Sektor industri yang terdiri dari berbagai kelompok industri mempunyai kemampuan dan derajat yang berbeda di dalam penyerapan tenaga kerja, karena hal ini erat kaitannya dengan teknologi maupun skala usaha yang digunakan Dengan semakin berkembangnya industri, maka akan semakin besar kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja Dengan demikian industri diharapkan mampu menampung jumlah angkatan kerja yang dari tahun ke tahun semakin meningkat sebagai akibat meningkatnya laju pertumbuhan penduduk Perkembangan industri manufaktur Indonesia tercermin pula pada pertumbuhan jumlah perusahaan industri Struktur industri manufaktur Indonesia selama ini masih didominasi oleh industri produk konsumsi massal seperti Industri Makanan, Minuman dan Tembakau, Industri Tekstil, Pakaian Jadi dan Kulit, dan Industri Kayu, Bambu, Rotan, Rumput dan sejenisnya Walaupun mayoritas perusahaan bergerak dalam industri kayu dan barangbarang dari kayu, namun bagi perusahaan-perusahaan besar dan sedang lahan bisnis yang banyak diminati adalah industri makanan, minuman, dan tembakau (Dumairy, 1997) Untuk itu, pengetahuan tentang berbagai faktor yang mempengaruhi produksinya secara tepat Seorang produsen tentu ingin mengetahui bagaimana peningkatan output kalau semua input ditingkatkan jumlahnya dengan proporsi yang 86 PERFORMANCE: Vol 7 No2 Maret 2008 (p86-95)

sama Seorang produsen yang rasional tidak akan menambah inputnya kalau tambahan output yang dihasilkan tidak menguntungkan Permasalahan ini akan menarik untuk dikaji lebih lanjut dan untuk mempertajam analisis dipilih perusahaan industri makanan, minuman dan tembakau yang tergabung dalam kode ISIC 31 Berdasarkan uraian tersebut, permasalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Apakah variabel jumlah perusahaan, pembelian barang modal tetap, dan jumlah tenaga kerja secara bersama-sama dan secara parsial berpengaruh terhadap output industri makanan, minuman dan tembakau di Indonesia? 2 Apakah variabel jumlah perusahaan, pembelian barang modal tetap dan jumlah tenaga kerja industri makanan, minuman dan tembakau di Indonesia sudah efisien? 3 Apakah output industri makanan, minuman dan tembakau di Indonesia bersifat increasing returns to scale? Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel jumlah perusahaan, pembelian barang modal tetap, dan jumlah tenaga kerja secara bersamasama dan secara parsial terhadap output industri; untuk mengetahui efisiensi penggunaan variabel jumlah perusahaan, pembelian barang modal tetap, dan jumlah tenaga kerja untuk menghasilkan output; dan untuk mengetahui keadaan return to scale output industri makanan, minuman dan tembakau di Indonesia Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan informasi bagi instansi terkait dan pihak lainnya yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini dan dapat digunakan lebih lanjut untuk bahan informasi atau pengembangan penelitian berikutnya II METODE PENELITIAN Untuk mengetahui pengaruh jumlah perusahaan, pembelian barang modal tetap, dan jumlah tenaga kerja terhadap output industri makanan, minuman dan tembakau digunakan model fungsi produksi Cobb Douglas (CD) dengan formula sebagai berikut (Soekartawi, 2003) : Y = X 1 1 X 2 2 X 3 3 e u Kemudian persamaan tersebut diubah kedalam bentuk logaritma natural (Ln) sehingga menjadi : LnY = Ln + 1 LnX 1 + 2 LnX 2 + 3 LnX 3 + u III HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui pengaruh jumlah perusahaan, pembelian barang modal tetap, dan jumlah tenaga kerja terhadap output industri makanan, minuman dan tembakau digunakan analisis regresi berganda 87 Pengaruh Jumlah Variabel Perusahaan (Suprapto)

Tabel 1 Analisis regresi berganda pengaruh jumlah perusahaan, pembelian barang modal tetap dan jumlah tenaga kerja terhadap nilai output industri makanan, minuman dan tembakau Indonesia Variabel Independen B SE T hitung Intersept -30138 Jumlah Perusahaan (LnX 1 ) 4043 1657 2440 Pembelian Barang Modal Tetap (LnX 2 ) 0439 0058 7537 Jumlah Tenaga Kerja (LnX 3 ) 0219 0876 0250 R² Adj 0911 F tabel 359 F hitung 48970 DW 1598 N = 15 SEE 02627 ^LnY = Ln 30138 + 4043LnX 1 + 0439LnX 2 + 0219LnX3 Residual A Pengujian Model Asumsi Klasik 1 Multikolinearitas Tabel 2 Nilai Tolerance dan VIF masing-masing variabel independen Variabel Independen Nilai Tolerance VIF Jumlah Perusahaan 0357 2798 Pembelian Barang Modal Tetap 0671 1491 Jumlah Tenaga Kerja 0325 3073 Regresion Studentized Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa keseluruhan variabel bebas yang digunakan dalam model memiliki nilai Tolerance kurang dari satu dan nilai VIF kurang dari 5 Hal ini berarti ketiga variabel bebas yang digunakan dalam model tidak terjadi multikolinearitas, sehingga asumsi klasik terpenuhi 2 Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan menggunakan diagram pencar (scaterplot) Berdasarkan diagram pencar dapat dilihat bahwa titik-titik di dalam nya menyebar tidak membentuk suatu pola tertentu atau bersifat acak Hal ini menunjukkan bahwa model tidak terdapat persoalan heteroskedastisitas Chats 10 5 00-5 -10-15 20 15 Scatterplot Dependent Variable Nilai Output -20-15 -10-5 00 5 10 15 Rgeression Standarlized Predicied Value 20 88 PERFORMANCE: Vol 7 No2 Maret 2008 (p86-95)

3 Otokorelasi Berdasarkan hasil analisis diperoleh angka DW sebesar 1,598 Dengan n = 15 dan = 0,05 dari tabel diperoleh angka d1 = 0,82 dan du = 1,75 Nilai DW sebesar 1,598 berada pada daerah ragu-ragu dengan kata lain ada tidaknya autokorelasi masih diragukan sehingga proses estimasi parameter model dapat mengabaikan masalah autokorelasi B Pengujian model Secara Statistik 1 Nilai Koefisien Determinasi (Adjusted R²) Berdasarkan hasil analisis regresi Tabel 1 nilai adjusted R² sebesar 0,911 Nilau adjusted R² sebesar 0,911 menggambarkan bahwa 91, 1 % variabel nilai output industri makanan dan minuman Indonesia (variabel dependen) dapat dijelaskan oleh variabel independen yang digunakan dalam model yaitu jumlah perusahaan, pembelian barang modal tetap dan jumlah tenaga kerja sedangkan 8,9 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model 2 Uji F Dari hasil analisis nilai F hitung yang diperoleh sebesar 48,970, sementara nilai F tabel dengan tingkat keyakinan sebesar 95 % ( = 0,05) adalah 3,59 Hal ini berarti F hitung > F tabel (48,970 > 3,59) Nilai F hitung berada pada daerah Ho ditolak atau Ha diterima yang berarti bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen 3 Uji t Tabel 3 Nilai t hitung masing-masing variabel independen Variabel Independen T hitung Signifikasi t tabel Jumlah Perusahaan 2440 0033 2201 Pembelian Barang Modal Tetap 7537 0000 Jumlah Tenaga Kerja 0250 0807 Dengan menggunakan tingkat probabilitas atau tingkat keyakinan sebesar 95 % ( =0,05) dan menggunakan analisis dua sisi diperoleh nilai t tabel sebesar 2,201 dan nilai t tabel sebesar -2,201 Berdasarkan hasil analisis uji t pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa variabel jumlah perusahaan dan pembelian barang modal tetap memenuhi kriteria uji t karena nilai t hitung < t tabel Berdasarkan hasil analisis uji F maka hipotesis pertama yang menyatakan bahwa variabel jumlah perusahaan, pembelian barang modal tetap, dan jumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap nilai output industri makanan dan minuman Indonesia diterima Berdasarkan hasil analisis uji t maka variabel jumlah perusahaan dan pembelian barang modal tetap berpengaruh secara parsial terhadap nilai output industri makanan dan tembakau Indonesia 89 Pengaruh Jumlah Variabel Perusahaan (Suprapto)

C Efisiensi Teknis Tabel 4 Tingkat efisiensi teknis industri makanan dan minuman Indonesia Periode Parameter Efisiensi Teknis t hitung 1990-2004 -30138 815-14 -3109 Parameter ekfisiensi teknis industri makanan dan minuman Indonesia periode 1992-2006 sebesar -30,138 yang berarti tingkat efisiensinya dan nilai t hitung sebesar -3,109 Nilai tersebut signifikan pada taraf kepercayaan 5 % di mana diperoleh nilai t tabel sebesar 2,201 dan nilai t tabel sebesar -2,201 Dengan melihat kondisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa industri makanan, minuman dan tembakau Indonesia belum efisien secara teknis karena meskipun signifikan pada taraf kepercayaan 5 % tetapi nilai efisiensi teknis kurang dari satu sehingga hipotesis yang kedua yang menyatakan industri makanan dan tembakau belum efisien secara teknis diterima Return to Scale : Tabel 5 Keadaan Return to scale output industri makanan, minuman dan tembakau di Indonesia Variabel Independen B Jumlah Perusahaan (LnX 1 ) 4043 Pembelian Barang Modal Tetap (LnX 2 ) 0439 Jumlah Tenaga Kerja (LnX 3 ) 0250 4732 Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui koefisien regresi dari masingmasing variabel independen yang dapat dilihat dalam Tabel 5 Besarnya returns to scale (v) diperoleh dengan menjumplahkan koefisien regresi dari variabel independen maka besarnya returns to scale (v) adalah 4,732 Hal ini menunjukkan bahwa industri makanan dan minuman di Indonesia tahun 1990-2004 berada dalam kondisi increasing returns to scale karena 1 + 2 + 3 > 1 Peningkatan variabel jumlah tenaga kerja secara proporsional sebesar 1 %, maka menyebabkan peningkatan nilai out put industri makanan, minuman dan tembakau Indonesia sebesar 4,732 %, cateris paribus, sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa industri makanan, minuman dan tembakau Indonesia berada dalam kondisi increasing returns to scale diterima D Penentuan Variabel Independen yang Berpengaruh Paling Besar Tabel 6 Elastisitas variabel independen Variabel Independen Elastisitas Jumlah Perusahaan 4043 Pembelian Barang Modal Tetap 0439 Jumlah Tenaga Kerja 0219 90 PERFORMANCE: Vol 7 No2 Maret 2008 (p86-95)

Dari hasil perhitungan elastisitas jumlah perusahaan sebesar 4,043; sementara elastisitas pembelian barang modal tetap dan jumlah tenaga kerja masing sebesar 0,439 dan 0,219 Elastisitas variabel jumlah perusahaan industri makanan dan minuman merupakan elastisitas yang paling besar nilainya Hal ini berarti variabel independen yang berpengaruh paling besar terhadap nilai output industri makanan dan minuman Indonesia adalah jumlah perushaaan IV KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh faktor jumlah perusahaan, pembelian barang modal, dan tenaga kerja terhadap nilai output industri makanan, minuman dan temabakau Indonesia maka dapat disimpulkan : 1 Jumlah perusahaan, barang modal tetap dan jumlah tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap nilai output industri makanan, minuman dan temabakau Indonesia Jumlah perusahaan dan pebelian barang modal tetap secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap nilai output industri makanan, minuman dan temabakau Indonesia Bertambahnya jumlah perusahaan dan barang modal tetap maka nilai output akan semakin meningkat Untuk variabel jumlah tenaga kerja industri makanan, minuman dan temabakau Indonesia secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai industri makanan, minuman dan temabakau 2 Industri makanan, minuman dan tembakau Indonesia belum efisien secara teknis 3 Industri makanan, minuman dan temabakau Indonesia berada dalam kondisi increasing returns to scale Hal ini terlihat dari jumlah koefisien regresi diperoleh nilai lebih besar dari satu yaitu sebesar 4,732 B Implikasi Berdasarkan kesimpulan di atas, maka implikasi yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Peningkatan kemampuan SDM sektor industri makanan, minuman dan temabakau Indonesia dapat lebih dibenahi dalam upaya peningkatan produktivitas karyawan yaitu dengan cara peningkatan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan-pelatihan secara kontinyu 2 Industri makanan, minuman dan temabakau harus meningkatkan efisiensi teknisnya dengan memilih metode produksi yang tepat dan melakukan pengawasan terhadap faktor produksi yang lebih baik, sehingga apabila sistem produksinya tepat, manajemen produksi baik maka efisiensi teknis diharapkan juga akan meningkat 3 Masih banyak kemungkinan variabel lain yang berpengaruh terhadap nilai output industri makanan, minuman dan temabakau selain variabel independen dalam penelitian ini, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut 91 Pengaruh Jumlah Variabel Perusahaan (Suprapto)

dengan menambah variabel lain yang berpengaruh terhadap nilai output industri makanan, minuman dan temabakau Indonesia DAFTAR PUSTAKA Anonim 2005 Statistik Indonesia BPS Indonesia, berbagai penerbitan Dumairy 1997 Perekonomian Indonesia Erlangga, Jakarta Endaryati, SPh dan YS Susilo Aplikasi Fungsi Produksi Cobb Douglas: Studi Kasus Industri Besi dan Baja Dasar Indonesia 1976-1995, Jurnal Bisnis dan Ekonomi Kinerja, 4(2) : 99-112) Gujarati D 1995 Ekonometrika Dasar CV Rajawali, Jakarta Lincolin, A 1999 Ekonomi Pembangunan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta Mubyanto, 1995 Pengantar Ekonomi Pertanian LP3ES, Yogyakarta Suparmoko, M 1990 Pengantar Ekonomi Mikro BPFE, Yogyakarta Nicholson, W 1991 Teori Ekonomi Mikro 1 Alih Bahasa : Deliarnov CV Rajawali, Jakarta Soekartawi 2003 Teori Ekonomi Produksi Edisi Kedua, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Susilo, YS 2002 Kajian Industri Penggergajian Kayu dan Industri Kayu Lapis : Penedekatan Analisis Fungsi Produksi, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 8(2) : 173-190 92 PERFORMANCE: Vol 7 No2 Maret 2008 (p86-95)