KERANGKA BERPIKIR Fenomena Fenomena : - merupakan kota destinasi pariwisata - Pertambahan jumalah wisatawan - Maraknya pembangunan hotel - Pentingnya penunjang kebutuhan rekreasi - Pertumbuhan ekonomi MASALAH Minimnya lahan perkotaan untuk jakan pengembangan city hotel Sirkulasi Zoning KONSEP Orientasi Bangunan Fasade Penataan Ruang luar Struktur tilitas KONEKS KOA YOGYAKARA - Profil kota - Penyebaran tempat wisata - ipe hotel dan penyebaran hotel - ipe user - Kapasitas kamar hotel bintang empat - Aktifitas yang terja eknik pencarian data Site Sirkulasi Zoning ANALISIS Orientasi Bangunan Massa Bangunan Penataan Ruang Luar Struktur tilitas Data Primer - Observasi lapangan - wawancara Data Sekunder - Dokumen statistik kepariwisataan tahun 2009-2011 - Dokumen profil kota - Kota Angka 2011. - RR kota - Perda kota Stu literatur - Pengertian hotel dan klasifikasi hote - Pengertian city hotel - nsur-unsur hotel bintang empat - Acuan desain bangunan Stu preseden - Hotel Aston (*****) - Hotel santika (****) - Hotel ibis style (***) RANSFORMASI DESAIN 1
Latar Belakang Persebaran hotel bintang empat D.I. sebagai destinasi pariwisata yang terkenal Indonesia/mancanegara Membutuhkan pelayanan akomodasi yang baik, sehingga dapat memenuhi lonjakan memacu wisatawan yang setiap tahunnya meningkat pertumbuhan ekonomi dan akan untuk kebutuhan khususnya fasiltas-fasilitas pada segala Serta kehidupan pada banyak minati orang/wisatawan wisatawan nusantara No Nama hotel Y Y tempat O O aktivitas wisata - Sebagai H H dengan pusat perbelanjaan atau tinggal sementara atau hanya menikmati fasilitas yang seakan hotel dengan memaksimalkan lahan perkotaan yang saat ini sudah minim untuk jakan sebuah city hotel. C C I I - Berlokasi pusat kota, dekat kota, tempat wisata maupun pusat perbelanjaan. mengarah akomodasi 12,74% untuk wisatawan macanegara maupun pusat berbintang hari khususnya pertumbuhan wisatawan mencapai presentase hotel pertimbangan hotel terletak strategis dengan aspek daerah. Pada tahun 2011 penunjang yang semakin modernisasi untuk berkunjung ke menginap E E Sumber : analisis priba Lokasi Kapasitas Kamar 1. Inna Garuda Jl. Malioboro 60 Yk 222 2. he Jayakarta Hotel Jl. Laksda Asucipto km 8 Yk 129 3. Jogjakarta Plaza Jl. Affan komplek Colombo Yk 157 4. Novotel Jl. Jend. Surman 89 Yk 200 5. Grand Quality Jl. Laksda Asucipto 48 Yk 191 6. Sahid Raya Jl. Babarsari Yk 120 7. Santika Jl. Jend. Surman 19 Yk 148 8. Saphir Hotel Jl. Laksda Asucipto 38 Yk 206 9. Ros In Hotel Jl. Lingkar selatan No 110 Yk 71 Jumlah 1444 Minat pemakaian hotel berbintang DIY : - Jumlah isatawan Mancanegara Hotel Bintang ahun2011 sebanyak 133.868 orang yang berarti mengalami kenaikan sebesar 7,91% banngkan tahun 2010 sebanyak 124.060 orang. - Sedangkan jumlah wisatawan Nusantara Hotel Bintang tahun 2011 sebanyak 667.792 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 0,69% banngkan tahun 2010 sebanyak 663.189 orang L L - Sebagai tempat untuk berbisnis MASALAH??? 2
Profil Kota Batas Administratif Kota KEADAAN GEOGRAFIS : Batas wilayah utara : Kab.Sleman Letak Astronomis : 110º24 19-110º28 53 B dan 07º15 24-07º49 26 LS Batas wilayah selatan : Kab.Bantul erdapat 3 (tiga) sungai yang melintas Kota, yaitu : Batas wilayah barat : Kab.Bantul dan kab.sleman - Sebelah timur adalah Sungai Gajah ong Batas wilayah timur : Kab.Bantul dan kab.sleman - Bagian tengah adalah Sungai Code - Sebelah barat adalah Sungai inongo Luas : 32,5 km atau kurang lebih 1,02% 02% dari luas ilayah Propinsi DIY. Jumlah Kecamatan : 14 kecamatan ketinggian rata-rata 114 m atas permukaan laut Jenis anah : regosol/vulkanis muda Rupa Bumi : cekungan bagian bawah dari lereng Gunung Merapi Curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn dengan n 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,2 C kelembaban rata-rata 24,7%. Kecepatan angin rata-rata 5-16 knot/jam Sumber: www.jogjakota.go.id VISI KOA YOGYAKARA erwujudnya Kota sebagai Kota Penkan yang berkualitas, Pariwisata yang berbudaya, pertumbuhan dan pelayanan jasa yang prima, ramah lingkungan serta masyarakat madani yang jiwai semangat Mangayu Hayuning Bawana MISI KOA YOGYAKARA - Menjakan dan mewujudkan lembaga penkan formal, non formal dan sumber daya manusia yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan tehnologi serta kompetitif dalam rangka mengembangkan penkan yang berkualitas. - Menjakan dan mewujudkan pariwisata, seni eni dan budaya sebagai unggulan daerah dalam rangka mengembangkan kota sebagai kota pariwisata yang berbudaya. - Menjakan dan mewujudkan Kota sebagai motor penggerak pertumbuhan dan pelayanan jasa yang prima untuk wilayah Propinsi Pro Daerah Istimewa dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan. - Menjakan dan mewujudkan masyarakat yang menyadari arti pentingnya kelestarian lingkungan yang jiwai semangat ikut memiliki/handarbeni. memilik - Menjakan dan mewujudkan masyarakat demokrasi yang jiwai oleh sikap kebangsaan Indonesia yang berketuhanan, berkemanusiaan yang al dan beradab, berkerakyatan dan berkealan sosial dengan semangat persatuan dan kesatuan 3
Rute Pariwisata yang minati wisatawan isata dalam kota museum aman Sari Diponegoro, egal Rrejo, Yk Kawasan ngasem Yk Monumen Kraton Jogja Kawasan alun-alun utara Yk Kawasan alun-alun utara, Yk Benteng Vredeburg Pasar bringharjo Malioboro Jl. Ahmad Yani, Yk Jl. Ahmad Yani, Yk Jl. Malioboro, Yk Museum sonobudaya isata DIY- Jateng Sumber: Analisis Priba Borobudur, Magelang, Monjali, Kab. Sleman, DIY Kaliurang, Kab. Sleman, DIY Can Prambanan, Kab. Sleman, DIY Jaeng Kerajinan Perak, Kotagede. Makam Raja-Raja, Parangtritis. Kab. Bantul, Kasongan, Kab Kab Bantul, DIY Imogiri, Kab Bantul, DIY DIY Sleman-bantul, DIY 4
Banyaknya temapat wisata yang tawaran kota menyebabkan banyaknya pertumbuhan pembangunan hotel kota Jalur kolektor sekunder, mana jalur ini pariwisata ini. Baik dari hotel kelas melati sampe hotel bebintang. sering akses oleh para wisatawan Sehingga tak henti-hentinya para investor membangun hotel kota sebagai investasi, karena pandang yang merupakan daerah bisanis dan sangat budaya. menguntungkan. 1. Hotel Bintang. Jumlah Hotel Bintang Provinsi DIY ahun 2011 sebanyak 36 hotel dengan jumlah kamar 3.631 yang terri dari: Lokasi strategis Bintang 5 sebanyak 4 Hotel dengan jumlah 939 kamar Bintang 4 sebanyak 8 Hotel dengan jumlah 1.475 kamar Bintang 3 sebanyak 8 Hotel dengan jumlah 581 kamar Bintang 2 sebanyak 6 Hotel dengan jumlah 292 kamar Bintang 1 sebanyak 10 Hotel dengan jumlah 344 kamar HOEL 2. Hotel Melati. Adanya masalah baru penurunan identitas budaya, akibat dari pembangunan gedung-gedung bersifat modern. (Kedaulatan Rakyat, 4 April 2013 : 12) investor sebagai motor penggerak roda ekonomi sering melihat kawasan malioboro dan kotabaru, hanya sebagai lokasi pusat kota serta mudah akses wisata) dengan jumlah kamar sebanyak 7.270 (belumtermasuk pondok (persaingan) Jumlah Hotel Melati Provinsi DIY ahun 2011 sebanyak 415 Hotel peningkatan jumlah hotel calon konsumennya. Akibatanya, setiap ada upaya menciptakan pusat ekonomi baru kawasan tersebut, sebuah lokasi selalu lihat lahan kosong Sumber : google.com tanpa menganggap keberadaan bangunan yang sudah berri pada lahan itu. 5