UKDW. - Profil kota - Penyebaran tempat wisata - Tipe hotel dan penyebaran hotel di. Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
UKDW. Mengapa. City Hotel Bintang Empat di Kawasan Malioboro Yogyakarta. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

PUSAT INFORMASI DAN PROMOSI HASIL KERAJINAN DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kelayakan

BAB III TINJAUAN KAWASAN/WILAYAH YOGYAKARTA

STUDI LITERATUR UKDW DATA. Profil Kota Yogyakarta (DIY) Potensi Kota Yogyakarta Potensi Kota Yogyakarta dalam bidang olahraga Data - data sekunder

BAB I PENDAHULUAN. dari luas wilayah Propinsi DIY (

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBYEK PENELITIAN. Tabel 4.1 Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Kabupaten/ Luas Area

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

REDESAIN GEDUNG BIOSKOP DI KAWASAN MALIOBORO, YOGYAKARTA BAGIAN I. Pendahuluan dan Latar Belakang UKDW TUGAS AKHIR WILFRIDUS GALIH PRAKOSA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. proses penyediaan lapangan kerja, standar hidup bagi sektor-sektor

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB 4 TINJAUAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata merupakan industri yang banyak dikembangkan di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Provinsi DIY dan

BAB III TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA. 3.1 Tinjauan Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN. lainya berstatus Kabupaten. Kota Yogyakarta terletak antara 110 o 24 I 19 II sampai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

HOTEL RESORT DI KALIURANG BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Peta Wisata Kabupaten Sleman Sumber : diakses Maret Diakses tanggal 7 Maret 2013, 15.

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 dan tahun Bahkan pada tahun 2009 sektor pariwisata. batu bara, dan minyak kelapa sawit (Akhirudin, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

BAB IV TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pajak yang sangat

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara karena merupakan salah satu sumber devisa.

BAB I PENDAHULUAN. Kota merupakan suatu permukiman yang relatif besar, padat dan permanen,

BAB III TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. membuat manusia tersebut berada dalam keadaan yang tertekan. Aktivitas

BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR YANG EDUKATIF DAN REKREATIF DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. C I T Y H O T E L B I N T A N G 3 D I S E M A R A N G I m a n t a k a M u n c a r

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah di Indonesia memperoleh hak untuk melakukan otonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. Destinasi pariwisata merupakan daya tarik bagi kedatangan wisatawan.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan pariwisata menduduki posisi yang sangat penting setelah

BAB I PENDAHULUAN. setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. 1

RESORT DAN SPA Sebagai Fasilitas Pengikat Paket Wisata Adventure di Ambarawa

BAB I PENDAHULUAN. alam dan manusia dengan sebaik-baiknya, dengan memanfaatkan kekayaan alam

BAB I PENDAHULUAN. Perjalanan multidestinasi adalah jenis perjalanan yang sering. dilakukan wisatawan dalam berkunjung ke kawasan yang memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu kota budaya yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari

BAB I PENDAHULUAN. Jumat, 28 Agustus 2009, 17:22:07. 1 Perkembangan Pariwisata Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian kian menjadi trend di kalangan pemerintah daerah dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Hotel Resort Pantai Wedi Ombo Gunung Kidul dengan pendekatan arsitektur tropis.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan. Youdastyo / Kompleks Wisata Perikanan Kalitirto I- 1

BAB III TINJAUAN KAWASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. di sektor jasa yang disebut industri pariwisata, oleh karena itu banyak negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB III TINJAUAN LOKASI Studio Foto Sewa di Kota Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

BAB IV GAMBARAN LOKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB III TINJAUAN WILAYAH

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.program pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia.Pengelolaan dan pengembangan pariwisata harus dilanjutkan dan

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB IV GAMBARAN UMUM. dan Bujur Timur, dengan luas 3.185,80. Luas Area ( ) 32,50 586, ,36

KHM 203 ONLINE PR SEKSI 10. NAMA : SRI CICI KURNIA NIM : TEMA BLOG : WARNA WARNI YOGYAKARTA :

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Jumlah wisatawan domestik dan asing ke DIY, (ribu orang) (Sumber : yogyakarta.bps.go.

Kabupaten Sumba Barat Daya. Fasilitas & rambu lalulintas pada jalan menuju tempat wisata masih belum ada

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA CIATER DI SUBANG

BAB III TINJAUAN WILAYAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III: TINJAUAN LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan. Pengembangan Kawasan Kerajinan Gerabah Kasongan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

*terdiri dari kolam/empang/tebat, tanah kuburan, jalan, dan lapangan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa akomodasi (kamar) yang dikelola

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. menjadi pusat pengembangan dan pelayanan pariwisata. Objek dan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

BAB III GEDUNG KONSER MUSIK KLASIK DI YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN WILAYAH

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

penduduk yang paling rendah adalah Kabupaten Gunung Kidul, yaitu sebanyak 454 jiwa per kilo meter persegi.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

KERANGKA BERPIKIR Fenomena Fenomena : - merupakan kota destinasi pariwisata - Pertambahan jumalah wisatawan - Maraknya pembangunan hotel - Pentingnya penunjang kebutuhan rekreasi - Pertumbuhan ekonomi MASALAH Minimnya lahan perkotaan untuk jakan pengembangan city hotel Sirkulasi Zoning KONSEP Orientasi Bangunan Fasade Penataan Ruang luar Struktur tilitas KONEKS KOA YOGYAKARA - Profil kota - Penyebaran tempat wisata - ipe hotel dan penyebaran hotel - ipe user - Kapasitas kamar hotel bintang empat - Aktifitas yang terja eknik pencarian data Site Sirkulasi Zoning ANALISIS Orientasi Bangunan Massa Bangunan Penataan Ruang Luar Struktur tilitas Data Primer - Observasi lapangan - wawancara Data Sekunder - Dokumen statistik kepariwisataan tahun 2009-2011 - Dokumen profil kota - Kota Angka 2011. - RR kota - Perda kota Stu literatur - Pengertian hotel dan klasifikasi hote - Pengertian city hotel - nsur-unsur hotel bintang empat - Acuan desain bangunan Stu preseden - Hotel Aston (*****) - Hotel santika (****) - Hotel ibis style (***) RANSFORMASI DESAIN 1

Latar Belakang Persebaran hotel bintang empat D.I. sebagai destinasi pariwisata yang terkenal Indonesia/mancanegara Membutuhkan pelayanan akomodasi yang baik, sehingga dapat memenuhi lonjakan memacu wisatawan yang setiap tahunnya meningkat pertumbuhan ekonomi dan akan untuk kebutuhan khususnya fasiltas-fasilitas pada segala Serta kehidupan pada banyak minati orang/wisatawan wisatawan nusantara No Nama hotel Y Y tempat O O aktivitas wisata - Sebagai H H dengan pusat perbelanjaan atau tinggal sementara atau hanya menikmati fasilitas yang seakan hotel dengan memaksimalkan lahan perkotaan yang saat ini sudah minim untuk jakan sebuah city hotel. C C I I - Berlokasi pusat kota, dekat kota, tempat wisata maupun pusat perbelanjaan. mengarah akomodasi 12,74% untuk wisatawan macanegara maupun pusat berbintang hari khususnya pertumbuhan wisatawan mencapai presentase hotel pertimbangan hotel terletak strategis dengan aspek daerah. Pada tahun 2011 penunjang yang semakin modernisasi untuk berkunjung ke menginap E E Sumber : analisis priba Lokasi Kapasitas Kamar 1. Inna Garuda Jl. Malioboro 60 Yk 222 2. he Jayakarta Hotel Jl. Laksda Asucipto km 8 Yk 129 3. Jogjakarta Plaza Jl. Affan komplek Colombo Yk 157 4. Novotel Jl. Jend. Surman 89 Yk 200 5. Grand Quality Jl. Laksda Asucipto 48 Yk 191 6. Sahid Raya Jl. Babarsari Yk 120 7. Santika Jl. Jend. Surman 19 Yk 148 8. Saphir Hotel Jl. Laksda Asucipto 38 Yk 206 9. Ros In Hotel Jl. Lingkar selatan No 110 Yk 71 Jumlah 1444 Minat pemakaian hotel berbintang DIY : - Jumlah isatawan Mancanegara Hotel Bintang ahun2011 sebanyak 133.868 orang yang berarti mengalami kenaikan sebesar 7,91% banngkan tahun 2010 sebanyak 124.060 orang. - Sedangkan jumlah wisatawan Nusantara Hotel Bintang tahun 2011 sebanyak 667.792 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 0,69% banngkan tahun 2010 sebanyak 663.189 orang L L - Sebagai tempat untuk berbisnis MASALAH??? 2

Profil Kota Batas Administratif Kota KEADAAN GEOGRAFIS : Batas wilayah utara : Kab.Sleman Letak Astronomis : 110º24 19-110º28 53 B dan 07º15 24-07º49 26 LS Batas wilayah selatan : Kab.Bantul erdapat 3 (tiga) sungai yang melintas Kota, yaitu : Batas wilayah barat : Kab.Bantul dan kab.sleman - Sebelah timur adalah Sungai Gajah ong Batas wilayah timur : Kab.Bantul dan kab.sleman - Bagian tengah adalah Sungai Code - Sebelah barat adalah Sungai inongo Luas : 32,5 km atau kurang lebih 1,02% 02% dari luas ilayah Propinsi DIY. Jumlah Kecamatan : 14 kecamatan ketinggian rata-rata 114 m atas permukaan laut Jenis anah : regosol/vulkanis muda Rupa Bumi : cekungan bagian bawah dari lereng Gunung Merapi Curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn dengan n 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,2 C kelembaban rata-rata 24,7%. Kecepatan angin rata-rata 5-16 knot/jam Sumber: www.jogjakota.go.id VISI KOA YOGYAKARA erwujudnya Kota sebagai Kota Penkan yang berkualitas, Pariwisata yang berbudaya, pertumbuhan dan pelayanan jasa yang prima, ramah lingkungan serta masyarakat madani yang jiwai semangat Mangayu Hayuning Bawana MISI KOA YOGYAKARA - Menjakan dan mewujudkan lembaga penkan formal, non formal dan sumber daya manusia yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan tehnologi serta kompetitif dalam rangka mengembangkan penkan yang berkualitas. - Menjakan dan mewujudkan pariwisata, seni eni dan budaya sebagai unggulan daerah dalam rangka mengembangkan kota sebagai kota pariwisata yang berbudaya. - Menjakan dan mewujudkan Kota sebagai motor penggerak pertumbuhan dan pelayanan jasa yang prima untuk wilayah Propinsi Pro Daerah Istimewa dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan. - Menjakan dan mewujudkan masyarakat yang menyadari arti pentingnya kelestarian lingkungan yang jiwai semangat ikut memiliki/handarbeni. memilik - Menjakan dan mewujudkan masyarakat demokrasi yang jiwai oleh sikap kebangsaan Indonesia yang berketuhanan, berkemanusiaan yang al dan beradab, berkerakyatan dan berkealan sosial dengan semangat persatuan dan kesatuan 3

Rute Pariwisata yang minati wisatawan isata dalam kota museum aman Sari Diponegoro, egal Rrejo, Yk Kawasan ngasem Yk Monumen Kraton Jogja Kawasan alun-alun utara Yk Kawasan alun-alun utara, Yk Benteng Vredeburg Pasar bringharjo Malioboro Jl. Ahmad Yani, Yk Jl. Ahmad Yani, Yk Jl. Malioboro, Yk Museum sonobudaya isata DIY- Jateng Sumber: Analisis Priba Borobudur, Magelang, Monjali, Kab. Sleman, DIY Kaliurang, Kab. Sleman, DIY Can Prambanan, Kab. Sleman, DIY Jaeng Kerajinan Perak, Kotagede. Makam Raja-Raja, Parangtritis. Kab. Bantul, Kasongan, Kab Kab Bantul, DIY Imogiri, Kab Bantul, DIY DIY Sleman-bantul, DIY 4

Banyaknya temapat wisata yang tawaran kota menyebabkan banyaknya pertumbuhan pembangunan hotel kota Jalur kolektor sekunder, mana jalur ini pariwisata ini. Baik dari hotel kelas melati sampe hotel bebintang. sering akses oleh para wisatawan Sehingga tak henti-hentinya para investor membangun hotel kota sebagai investasi, karena pandang yang merupakan daerah bisanis dan sangat budaya. menguntungkan. 1. Hotel Bintang. Jumlah Hotel Bintang Provinsi DIY ahun 2011 sebanyak 36 hotel dengan jumlah kamar 3.631 yang terri dari: Lokasi strategis Bintang 5 sebanyak 4 Hotel dengan jumlah 939 kamar Bintang 4 sebanyak 8 Hotel dengan jumlah 1.475 kamar Bintang 3 sebanyak 8 Hotel dengan jumlah 581 kamar Bintang 2 sebanyak 6 Hotel dengan jumlah 292 kamar Bintang 1 sebanyak 10 Hotel dengan jumlah 344 kamar HOEL 2. Hotel Melati. Adanya masalah baru penurunan identitas budaya, akibat dari pembangunan gedung-gedung bersifat modern. (Kedaulatan Rakyat, 4 April 2013 : 12) investor sebagai motor penggerak roda ekonomi sering melihat kawasan malioboro dan kotabaru, hanya sebagai lokasi pusat kota serta mudah akses wisata) dengan jumlah kamar sebanyak 7.270 (belumtermasuk pondok (persaingan) Jumlah Hotel Melati Provinsi DIY ahun 2011 sebanyak 415 Hotel peningkatan jumlah hotel calon konsumennya. Akibatanya, setiap ada upaya menciptakan pusat ekonomi baru kawasan tersebut, sebuah lokasi selalu lihat lahan kosong Sumber : google.com tanpa menganggap keberadaan bangunan yang sudah berri pada lahan itu. 5