DIAGNOSIS SECARA MIKROBIOLOGI : METODE SEROLOGI. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB

dokumen-dokumen yang mirip
Uji pada Pengawasan Kualitas Mikrobiologi pada Produk Farmasi dan Makanan. Marlia Singgih Wibowo

HASIL DAN PEMBAHASAN Reaksi Antiserum terhadap TICV pada Jaringan Tanaman Tomat

SISTEM IMUN. Pengantar Biopsikologi KUL VII

SISTEM IMUN SPESIFIK. Lisa Andina, S.Farm, Apt.

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

RESPON PERTAHANAN TERHADAP MIKROBIA PATOGEN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. protozoa Toxoplasma gondii, infeksi parasit ini dijumpai di seluruh dunia

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kronik dan termasuk penyakit hati yang paling berbahaya dibandingkan dengan. menularkan kepada orang lain (Misnadiarly, 2007).

TEKNIK IMUNOLOGI. Ika Puspita Dewi

Pemeriksaan Penunjang Imunologi (immunoassay) Putu Oky

Mekanisme Pertahanan Tubuh. Kelompok 7 Rismauzy Marwan Imas Ajeung P Andreas P Girsang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Imunisasi: Apa dan Mengapa?

Selama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari

RPKPS Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester Dan Bahan Ajar IMUNUNOLOGI FAK Oleh : Dr. EDIATI S., SE, Apt

Respon imun adaptif : Respon humoral

SOAL UTS IMUNOLOGI 1 MARET 2008 FARMASI BAHAN ALAM ANGKATAN 2006

Metode Imunokimia untuk analisis senyawa aktif

MAKALAH SEROLOGI DAN IMUNOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM SEROLOGI IMUNOLOGI IMUNODIFUSI GANDA

SISTEM IMUN. ORGAN LIMFATIK PRIMER. ORGAN LIMFATIK SEKUNDER. LIMPA NODUS LIMFA TONSIL. SUMSUM TULANG BELAKANG KELENJAR TIMUS

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. benda asing dan patogen di lingkungan hidup sekitar seperti bakteri, virus, fungus

Imunologi Dasar dan Imunologi Klinis

I. PENDAHULUAN. disebabkan oleh mikroorganisme Salmonella enterica serotipe typhi yang

ANTIGEN, ANTIBODI, KOMPLEMEN. Eryati Darwin Fakultas Kedokteran Universitas andalas

LAPORAN PRAKTIKUM. ELISA (Enzyme Linked Immune-sorbent Assay ) - NITA ANDRIANI LUBIS. TANGGAL PRAKTIKUM: Kamis, 9 Januari 2014, pukul

Sistem Imun. Organ limfatik primer. Organ limfatik sekunder. Limpa Nodus limfa Tonsil. Sumsum tulang belakang Kelenjar timus

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflamasi merupakan reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera dan melibatkan lebih banyak mediator

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK ELISA PEMERIKSAAN KUANTITATIF MANNAN BINDING LECTIN PADA PLASMA DARAH

CATATAN SINGKAT IMUNOLOGI

FISIOLOGI SISTEM PERTAHANAN TUBUH. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed

Immunology Pattern in Infant Born with Small for Gestational Age

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2 Partikel TICV berbentuk seperti benang, memanjang (filamentous) dan lentur (flexuous) (Liu et al. 2000)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

MANIPULASI RESPONS IMUN DEBBIE S. RETNONINGRUM SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

REAKSI ANTIGEN-ANTIBODI DAN KAITANNYA DENGAN PRINSIP DASAR IMUNISASI. Oleh : Rini Rinelly, (B8A)

Sistem Imun. Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma, 3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

IMUNOLOGI DASAR. Sistem pertahanan tubuh terbagi atas : Sistem imun nonspesifik ( natural / innate ) Sistem imun spesifik ( adaptive / acquired

SISTEM PERTAHANAN TUBUH

Hepatitis Marker. oleh. dr.ricke L SpPK(K)/

HOST. Pejamu, adalah populasi atau organisme yang diteliti dalam suatu studi. Penting dalam terjadinya penyakit karena :

Fransiska Ayuningtyas W., M.Sc., Apt

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FIRST LINE DEFENCE MECHANISM

NEISSERIA MENINGITIDIS

TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN

DASAR-DASAR IMUNOBIOLOGI

IMUNITAS HUMORAL DAN SELULER

Elisa, PCR dan. Dr.Ozar Sanuddin, SpPK(K) Bagian Patologi Klinik. Medan

BAB I PENDAHULUAN. Hepatitis merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang dapat

AGENT AGENT. Faktor esensial yang harus ada agar penyakit dapat terjadi. Jenis. Benda hidup Tidak hidup Enersi Sesuatu yang abstrak

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai obat antihipertensi (Palu et al., 2008). Senyawa aktif yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PRAKTIKUM ELISA (Enzyme- linked Immunosorbent Assay) Melviana Maya Anjelir Antika. Kamis 9 Januari 2014, pukul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya, berada dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B

BAB I PENDAHULUAN. Hepatitis B (VHB). Termasuk famili Hepadnavirus ditemukan pada cairan tubuh

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit.

Sistem Imun BIO 3 A. PENDAHULUAN SISTEM IMUN. materi78.co.nr

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan. Sistem Imunitas

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. protein hewani oleh manusia. Komponen-komponen penting dalam susu adalah

Imunologi Agung Dwi Wahyu Widodo

Penetapan Potensi Antibiotik Secara Mikrobiologi. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB

SEL SISTEM IMUN SPESIFIK

Prinsip-prinsip Dasar Vaksinasi pada Ternak. Konsep dan teori vaksinasi:

BAB I PENDAHULUAN. masih menjadi masalah kesehatan global bagi masyarakat dunia. Angka kejadian

Golongan darah. Kuliah SP modul HOM 2009

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. peningkatan angka kejadian, tidak hanya terjadi di Indonesia juga di berbagai

KESEHATAN IKAN. Achmad Noerkhaerin P. Jurusan Perikanan-Untirta

HASIL DAN PEMBAHASAN

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat. World Health Organization (WHO) pada berbagai negara terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kegunaan Penentuan Golongan Darah A, B, AB, O

TEAM BASED LEARNING MODUL SIFILIS PRIMER. Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fakultas Kedokteran Unhas DISUSUN OLEH :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Manifestasi penyakit infeksi akibat langsung DARI pathogen mikrobial, DAN interaksinya dengan system imun pejamu. Macam respons imun dan penyebab

Shabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H

Deskripsi. IMUNOGLOBULIN YOLK (IgY) ANTI Canine parvovirus MURNI UNTUK TERAPI INFEKSI VIRUS PARVO PADA ANJING

BAB I PENDAHULUAN. Insiden penyakit ini masih relatif tinggi di Indonesia dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia (Dastkhosh et al,2014). WHO memperkirakan orang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dengue. Virus dengue ditransmisikan oleh nyamuk Aedes aegypti. Infeksi dengan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji LD-50 merupakan uji patogenitas yang dilakukan untuk mengetahui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

DIAGNOSIS SECARA MIKROBIOLOGI : METODE SEROLOGI Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB

Pendahuluan Berbagai metode telah dikembangkan untuk mendeteksi berbagai penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen Deteksi dapat dilakukan melalui : Komponen sel mikroba Metabolit mikroba

Masalah metode kultur mikrobiologi Banyak mikroba menunjukkan morfologi berbeda jika ditumbuhkan pada media yang berbeda, sehingga meragukan dalam pengambilan keputusan Beberapa mikroba tdk dapat dikultur in-vitro, atau tumbuh sangat lambat

Pendahuluan Protein, karbohidrat, dan komponen lain dalam sel mikroba dapat menjadi bahan antigen terhadap tubuh manusia/ mamalia Bila antigen masuk dalam tubuh akan terbentuk antibodi Apakah antigen dan antibodi itu??

Antigen (antibody generator) Antigen : suatu senyawa atau entity, biasanya protein, yang dapat menginduksi produksi antibodi. Contoh : reaksi alergi merupakan manifestasi masuknya antigen ke dalam tubuh, dan respons tubuh berupa reaksi alergi Sifat yang harus dimiliki suatu antigen : Imunogenik dan antigenik

Imunogenik : Senyawa yang dapat memicu sistem imun mamalia Antigenik : senyawa yangdapat bereaksi spesifik dengan antibodi Syarat : BM tinggi (>5000), struktur kimia kompleks. (bila BM rendah dapat dikonjugasi dengan protein carrier agar bersifat imunogenik)

Antigen dan Antibodi Antibodi umumnya terdapat di dalam serum darah Antigen dapat bereaksi dengan antibodi secara spesifik Metode analisis dengan prinsip reaksi antigen antibodi : metode serologi

Prinsip Reaksi Reaksi imunologi di dalam mamalia : Ag Ab Reaksi primer Reaksi sekunder (Fiksasi komplemen, aglutinasi, presipitasi) Reaksi tersier (degranulasi,opsonisasi)

Bahan yang dapat dianalisis (sebagai Antigen) dengan metode imunokimia Mikroba patogen dan atau toksin mikroba Toksin tanaman, hewan Protein spesifik atau senyawa lain yang berstruktur spesifik Senyawa obat (narkotik, psikotropik) Senyawa pestisida

Identifikasi mikroba secara serologi Pada bakteri gram negatif Bacilli, bagian karbohidrat pada dinding mikroba disebut sebagai somatic antigen atau O- antigen Istilah somatic berhubungan dengan kata soma atau body of the cell Setiap spesies memiliki O-antigen yang berbeda-beda yang dapat dideteksi secara serologi

Untuk bakteri yang motil, juga memiliki protein flagela yang spesifik, yaitu : H-antigen Istilah H hauch (Germany) yang artinya motility Pada Streptococci, antigen karbohidrat nya digunakan untuk mengelompokkan mikroba tersebut : dari A sampai V

Banyak mikroba mengandung kapsul karbohidrat yang bersifat antigenik, contoh pada Pneumococci, dapat dibedakan lebih dari 80 jenis kapsulnya. Eksotoksin dan metabolit sel bakteri berupa protein juga dapat menjadi antigen Protein virus : protein permukaan, Capsid, dll. Contoh : HBsAg

Virus Hepatitis B Virus Polio

Beberapa istilah dalam serologi Aglutinin : antibodi yang membentuk aglutinasi, yaitu suatu reaksi penggumpalan. Misalnya bila suatu antibodi bersatu dengan suatu antigen permukaan sel bakteri Presipitin : antibodi yang dapat membentuk presipitasi (endapan) bila bereaksi dengan suatu antigen terlarut (soluble antigen)

Complement-fixing antibodies : antibodi yang dalam kombinasinya dengan antigen, kemudian berikatan atau fix dengan senyawa komplemen serum Antitoksin : antibodi yang diproduksi sebagai respons terhadap toksin yang dihasilkan oleh mikroba. Reaksi toksin-antitoksin biasanya berupa presipitasi Opsonin : antibodi yang menyelimuti permukaan mikroba dengan cara berikatan dengan antigen permukaan. Selimut tersebut selanjutnya dapat difagositosis oleh sel darah putih

Reaksi selular sistem imun tubuh manusia

Antibodi Hasil reaksi humoral sel B dalam limpa mamalia Spesifik terhadap antigen yang memicunya Imunoglobulin : IgA, IgD, IgM, IgE, IgG

Struktur IgM dan IgG IgM IgG

Interaksi Ag-Ab Yang langsung dapat divisualisasi : Aglutinasi Koaglutinasi Presipitasi Yang tidak langsung dapat divisualisasi, sehingga perlu di beri label untuk proses pengukurannya : metode immunokimia

Prinsip ELISA (Enzyme Linked- Immunosorbent Assay) Antigen Antibodi Kompleks Ag- Ab Reaksi enzimatik Konjugat enzim pada Ag-Ab Substrat Produk berwarna

Fluorescent Antibody Test Test yang digunakan untuk deteksi antigen mikroba patogen Direaksikan dengan antibodi yang telah di label dengan suatu dye, yang selanjutnya terlihat berpendar pada saat diamati di bawah mikroskop dengan sumber cahaya uv. Digunakan untuk mikroba yang sulit dikultur secara in-vitro atau yang kecepatan tumbuhnya sangat lambat Contoh : Legionella pneumophila, Bordetella pertussis, Chlamydia trachomatis, dll.

Analisis untuk deteksi antigen >>> antigen sebagai target >>> antigen : berupa zat aktif atau patogen yang dimaksud, antibodi sebagai pereaksi Bila analisis ditujukan untuk deteksi antibodi dari racun yang dimaksud >>> antigen : merupakan pereaksi di dalam kit

Deteksi antibodi dalam serum pasien menggunakan antigen Adakalanya antigen dari suatu mikroba patogen tidak dapat di deteksi dalam sampel darah/serum pasien Kemungkinan lain : mendeteksi antibodi di dalam sampel darah/serum dengan menggunakan pereaksi berupa antigen murni dari mikroba suspect Metode analisis dapat langsung atau tidak langsung

Jenis Metode Imunokimia EIA / ELISA (Enzyme Immuno Assay) RIA (Radio Immuno Assay) IFA (Immuno Fluoresence Assay) LIA (Luminescence Immuno Assay)