HUBUNGAN KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang bermutu dan memperoleh penghasilan yang cukup untuk dapat

HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. rangka pemberian pelayanan kesehatan. Dokumen berisi catatan dokter,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai sebuah pelayanan yang baik bagi pasien. sesuai dengan klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10) tentang

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN KETEPATAN PENULISAN DIAGNOSIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI GYNECOLOGY PASIEN RAWAT INAP DI RSUD. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit, Aspek hukum dan etika profesi, Manajemen rekam medis & informasi kesehatan, Menjaga mutu rekam

BAB I PENDAHULUAN. medis maupun non medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan. Republik Indonesia No. 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan upaya bangsa Indonesia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul

BAB I PENDAHULUAN. intervensi pemerintah dalam pembayaran. Dokter, klinik, dan rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. isi, akurat, tepat waktu, dan pemenuhan persyaratan aspek hukum. berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

BAB I PENDAHULUAN. di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor pendukung terpenting. Di dalam Permenkes RI Nomor

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

HUBUNGAN KETEPATAN PENULISAN DIAGNOSIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI GYNECOLOGY PASIEN RAWAT INAP DI RSUD. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Untuk memenuhi hak masyarakat miskin dalam. agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan

LATAR BELAKANG. 72 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 72-78

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan. rawat darurat. Rustiyanto (2010), mengatakan bahwa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELLITUS DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 ayat 3 adalah

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

HUBUNGAN KETERISIAN DAN KEJELASAN DIAGNOSIS UTAMA PADA LEMBAR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR DENGAN TERKODENYA DIAGNOSIS DI RS BHAYANGKARA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Nasional) yang diselenggarakan oleh BPJS (Badan Pelaksanan Jaminan

Ketepatan Penentuan Kode Penyebab Dasar Kematian Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga Triwulan IV Tahun 2010

HUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN KASUS KECELAKAAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 377/Menkes/SK/III/2007

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS. Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, klaim

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana. teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung-jawab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

Dwi Setyorini, Sri Sugiarsi, Bambang Widjokongko APIKES Mitra Husada Karanganyar

PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

LATAR BELAKANG Pelaksanaan pengodean dilakukan oleh seorang profesional perekam medis dengan menggunakan standar klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang pelaksanaan pengkodean

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan

PERBEDAAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN PERSALINAN ANTARA METODE PEMBIAYAAN JAMPERSAL DAN LANGSUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sebuah pelayanan yang baik bagi pasien. 1. standar profesi rekam medis dan informasi kesehatan. Standar profesi rekam

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

HUBUNGAN KESESUAIAN PENULISAN DIAGNOSIS DENGAN KEAKURATAN KODE PENYAKIT PASIEN JAMKESMAS DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU YOGYAKARTA

PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

TINJAUAN PENGISIAN RESUME KELUAR RAWAT INAP RUANG TERATAI TRIWULAN IV DI RSUD KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta peningkatan kesehatan. tingginya kesadaran hukum masyarakat.

ENI NUR RAHMAWATI J

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

SKRIPSI. HUBUNGAN KUALIFIKASI CODER DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS RAWAT JALAN BERDASARKAN ICD-10 DI RSPAU dr S HARDJOLUKITO YOGYAKARTA 2015

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah dengan memantapkan penjaminan kesehatan melalui. jaminan kesehatan. Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INFOKES, VOL 7 NO 1, Februari 2017 ISSN :

HUBUNGAN KETERISIAN DAN KEJELASAN DIAGNOSIS UTAMA PADA LEMBAR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR DENGAN TERKODENYA DIAGNOSIS DI RS BHAYANGKARA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pada fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap

TINJAUAN PELAKSANAAN PENGISIAN FORMULIR VERIFIKASI (INA-CBG S) PADA REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RSUP Dr. M. DJAMIL

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki peran sangat strategis dalam upaya mempercepat. peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia (Hatta, 2010).

HUBUNGAN KETEPATAN KODE DIAGNOSA OBSTETRIC TERHADAP KELANCARAN KLAIM BPJS DI RSUD SAWERIGADING KOTA PALOPO SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN CODER DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN RAWAT INAP JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD SIMO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Pesryaratan. Guna Mencapai Derajat S-1 Kesehatan Masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional dan aman seperti dalam UU Praktik Kedokteran Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi pada Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik yaitu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. miskin (Pasal 28H UUD 1945). Kesadaran tentang pentingnya. jaminan perlindungan sosial terus berkembang hingga perubahan

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23/1992 tentang Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 40/2004, penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN LEMBAR PARTOGRAF DALAM MEMONITOR PERSALINAN DI RSUD KOTA SURAKARTA

TINJAUAN KEAKURATANKODE DIAGNOSIS DAN EXTERNAL CAUSE PADA KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS PASIEN RAWAT INAPDI RUMAH SAKIT DR. MOERWARDI PERIODE TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Angginia Nita Lubis, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Setiap rumah sakit diwajibkan menyelenggarakan rekaman atau. rekam medis. Menurut Huffman (1994), rekam medis adalah rekaman atau

Transkripsi:

HUBUNGAN KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh : SRI CHANDRA DEWI J410101020 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ABSTRAK Sri Chandra Dewi J410101020 HUBUNGAN KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA xix+46+9 Petugas rekam medis sebagai seorang pemberi kode (coder), sesuai dengan kompetensinya bertanggung jawab atas keakuratan kode dari suatu diagnosis yang sudah ditetapkan oleh tenaga medis/dokter. Ketidakakuratan kode diagnosis akan mempengaruhi ketepatan tarif INA-CBG (Indonesian Case Base Group) yang digunakan sebagai metode pembayaran untuk pelayanan pasien Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) di Indonesia.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kelengkapan pengisian resume medis dengan keakuratan kode diagnosis kasus obstetri berdasarkan ICD-10 di RSUD Dr Moewardi Surakarta tahun 2012. Metode penelitian menggunakan observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah berkas rekam medis kasus obstetri selama Triwulan I tahun 2012, yaitu sebanyak 795 berkas rekam medis. Sampel dalam penelitian ini adalah 89 berkas rekam medis, dengan pengambilan sampel secara simple random sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji Chi-Square pada aplikasi program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kelengkapan pengisian resume medis dengan keakuratan kode diagnosis kasus obstetri berdasarkan ICD-10, dengan hasil analisis nilai p = 0,793 (p>0,05). Kata kunci: Resume Medis, Keakuratan Kode Diagnosis Pembimbing I Surakarta, Juli 2012 Pembimbing II Dwi Linna Suswardany, SKM, MPH Ibnu Mardiyoko, SKM, MM

PENDAHULUAN Untuk menjalankan pekerjaan di unit rekam medis diperlukan sumber daya manusia yang memenuhi kompetensi perekam medis. Hal penting yang harus diperhatikan oleh tenaga perekam medis adalah keakuratan dalam pemberian kode diagnosis. Menurut Kasim (2008) kualitas data terkode merupakan hal penting bagi kalangan tenaga personel manajemen informasi kesehatan, fasilitas asuhan kesehatan dan para profesional manajemen informasi kesehatan. Ketepatan data diagnosis sangat krusial di bidang manajemen data klinis, penagihan kembali biaya beserta halhal lain yang berkaitan dengan asuhan dan pelayanan kesehatan. Untuk pengkodean yang akurat diperlukan rekam medis yang lengkap. Rekam medis harus memuat dokumen yang akan dikode seperti pada lembar depan (Ringkasan masuk dan keluar, lembaran operasi dan laporan tindakan, laporan patologi dan resume pasien keluar). Informasi yang terdapat dalam ringkasan riwayat pulang (resume atau discharge summary) merupakan ringkasan dari seluruh masa perawatan dan pengobatan pasien sebagaimana yang telah diupayakan oleh para tenaga kesehatan dan pihak terkait (Hatta, 2008). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Instalasi rekam medis RSUD Dr Moewardi Surakarta diperoleh rata-rata ketidaklengkapan pengisian lembar resume medis sebesar 90% sedangkan keakuratan kode diagnosis sebesar 70%. Ketidaklengkapan pengisian lembar resume medis tersebut dikarenakan lembar resume medis tersebut masih dalam masa transisi atau mengalami perubahan isi dan

struktur dalam rangka upaya pelayanan rekam medis memenuhi program akreditasi rumah sakit yang mengacu pada standar akreditasi internasional. Kasus obstetri adalah kasus terbanyak dalam 10 penyakit terbesar periode triwulan I (Januari-Maret 2012) di RSUD Dr Moewardi Surakarta, selain itu pemilihan kasus obstetri dalam penelitian ini adalah karena kode obstetri merupakan multiple code, dimana terdapat penambahan kode Z37 pada obstetrical records sehingga apabila kode Z37 tidak dicantumkan pada pengodean kasus persalinan, pihak internal dan eksternal rumah sakit yang membutuhkan laporan kasus persalinan tidak dapat mengetahui informasi mengenai hasil akhir persalinan (outcome of delivery). Ketidakakuratan kode diagnosis tersebut akan mempengaruhi data dan informasi laporan, ketepatan tarif INA-CBG (Indonesian Case Base Group) yang pada saat ini digunakan sebagai metode pembayaran untuk pelayanan pasien Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) di Indonesia. Berdasarkan latar belakang dan uraian tersebut maka perlu di teliti Hubungan kelengkapan pengisian resume medis dengan keakuratan kode diagnosis kasus obstetri berdasarkan ICD-10 di RSUD Dr Moewardi Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui kelengkapan pengisian resume medis, mengetahui keakuratan kode diagnosis kasus obstetri dan mengetahui hubungan kelengkapan pengisian resume medis dengan dengan keakuratan kode diagnosis kasus obstetri berdasarkan ICD-10 di RSUD Dr Moewardi Surakarta.

Landasan/ Kerangka Teori Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) Perekam Medis (Klasifikasi dan kodifikasi penyakit/ tindakan 1. Rekam Medis (Resume medis) 2. ICD-10 Akurat Tidak Akurat 1. Laporan 2. Tarif pembayaran Audit pelayanan kesehatan Keterangan : Variabel yang diteliti Variabel yang tidak diteliti

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan study korelasi yaitu mencari hubungan antara satu keadaan dengan keeadaan lain yang terdapat dalam satu populasi yang sama (Azwar, 2003). Dalam hal ini adalah hubungan antara kelengkapan pengisian resume medis dengan keakuratan kode diagnosis kasus obstetri. Sedangkan rancangan penelitian adalah cross sectional. Di dalam penelitian cross sectional (seksional silang), variabel ketidaklengkapan pengisian lembar resume medis dan keakuratan kode diagnosis yang terjadi diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoadmodjo, 2002). Penelitian ini dilakukan di bagian Instalasi Rekam Medis RSUD Dr Moewardi Surakarta pada bulan Juni 2012. Populasi dalam peneltian ini adalah seluruh berkas rekam medis pasien kasus obstetri periode triwulan I (Januari-Maret) tahun 2012 di RSUD Dr Moewardi Surakarta yang berjumlah 795 berkas rekam medis. Dengan menggunakan rumus Notoatmodjo, 2002 sehingga diperoleh sampel sebanyak 89 berkas rekam medis, dan tehnik pengambilan sampel yang dilakukan adalah secara simple random sampling. Definisi operasional kelengkapan pengisian resume medis adalah penilaian terhadap lengkap tidaknya penulisan informasi mengenai data yang secara langsung berhubungan dengan ringkasan seluruh masa perawatan dan pengobatan pasien yang terdapat pada rekam medis pasien kasus obstetri triwulan I (Januari-Maret 2012).

Data tersebut meliputi identifikasi pasien, laporan yang penting, autentikasi dan pendokumentasian yang benar. Kelengkapan pengisian resume medis diukur dengan menggunakan check list. Sedangkan definisi operasional keakuratan kode diagnosis adalah ketepatan pemberian kode diagnosis berdasarkan ICD-10 (dibatasi pada bab XV penyakit yang berhubungan dengan kehamilan, kelahiran dan masa nifas) oleh petugas coder pada berkas rekam medis dengan meneliti hasil diagnosis yang telah dituliskan oleh dokter/tenaga medis yang menangani. Keakuratan kode diagnosis diukur dengan observasi terhadap kode yang dicantumkan oleh coder pada berkas rekam medis kasus obstetri. Tehnik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis analitik. Analisis deskriptif merupakan suatu tehnik mendeskripsikan atau memaparkan gejala hasil penelitian. Analisis ini digunakan untuk mendapatkan gambaran kelengkapan pengisian resume medis dan keakuratan kode diagnosis pasien kasus obstetri berdasarkan ICD-10, sedangkan analisis analitik dilakukan untuk menguji hubungan kelengkapan pengisian resume medis dengan keakuratan kode diagnosis. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah Chi-square yang digunakan untuk menguji hipotesis pada populasi yang terdiri dari dua atau lebih kelas dimana data berbentuk nominal dan sampelnya besar (Sugiyono, 2008). Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan paket SPSS.

HASIL PENELITIAN a. Gambaran umum RSUD Dr Moewardi Surakarta RSUD Dr. Moewardi Surakarta merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Tengah yang terletak di pusat kota Surakarta. Instalasi Rekam Medis RSUD Dr Moewardi Surakarta sendiri mempunyai tujuan khusus yaitu Tercapainya pengelolaan administrasi rekam medis yang cepat, tepat, benar, paripurna, prima dan memuaskan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Lembar resume medis di RSUD Dr Moewardi Surakarta terdiri dari dua halaman yang masing-masing harus diisi oleh dokter, perawat/ bidan dan diisi oleh kasir, dimana bagian-bagian tersebut terdapat empat item penilaian (komponen analisis) yang akan dimasukkan dalam kategori lengkap atau tidak lengkap. b. Deskripsi Kelengkapan Pengisian Resume Medis Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diketahui bahwa rata-rata pengisian resume medis di RSUD Dr. Moewardi Surakarta termasuk kategori tidak lengkap (67,4%). Ketidaklengkapan pengisian resume medis terdapat pada item penilaian dalam autentikasi dikarenakan tidak adanya nama terang atau tandatangan dokter yang merawat termasuk tidak mencantumkan perintah dokter. Kemudian pada item penilaian pendokumentasian yang benar adalah dikarenakan tidak adanya penulisan diagnosis lengkap seperti diagnosis masuk, diagnosis diferensial dan diagnosis akhir. Contoh lain yang menyebabkan

penulisan rekam medis masuk dalam kategori tidak lengkap adalah tulisan yang tidak terbaca dan cara pembetulan kesalahan yang tidak tepat. c. Deskripsi keakuratan kode diagnosis Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diketahui bahwa rata-rata kode diagnosis kasus obstetri di RSUD Dr. Moewardi Surakarta termasuk kategori akurat (77,5%) sisanya adalah 22,5% kategori tidak akurat. Persentase ketidakakuratan kode diagnosis kasus obstetri tersebut dikarenakan pengkodean mencantumkan terlebih dahulu komplikasi persalinan yang seharusnya mencantumkan kode cara persalinan terlebih dahulu. Penyebab lain adalah tidak ada pengkodean khusus Z37 untuk kasus obstetri. Berdasarkan hasil studi dokumentasi pada kasus obstetri, pengkodean rangkap pada kasus obstetri masih belum diterapkan oleh coder. Penyebabnya adalah pemahaman petugas coding mengenai kode rangkap pada pengkodean kasus obstetri yang masih kurang. d. Analisis analitik Untuk menguji hubungan antara kelengkapan pengisian resume medis dengan keakuratan kode diagnosis kasus obstetri di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dilakukan dengan alat analisis Chi Square dengan bantuan program SPSS. Adapun berdasarkan perhitungan diperoleh hasil seperti pada Tabel berikut:

Hubungan antara Kelengkapan Pengisian Resume Medis dengan Keakuratan Kode Diagnosis Kasus Obsteri di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Keakuratan Kode Kelengkapan Resume Tidak Akurat Akurat Total p O.R N % N % N % Tidak Lengkap 13 21,7% 47 78,3% 60 100% Lengkap 7 24,1% 22 75,9% 29 100% 0,793 0,869 Total 20 22,5% 69 77,5% 89 100% Berdasarkan Tabel 2. diketahui bahwa sebagian besar pengisian resume medis tidak dilakukan secara lengkap (67,4%) namun mempunyai kode diagnosisnya banyak yang termasuk kategori akurat (52,8%). Sementara itu, pada resume medis yang tidak lengkap justru masih ada yang tidak akurat dalam penulisan kode diagnosisnya (7,9%). Hasil perhitungan chi square ( 2 ) diperoleh nilai p= 0,793. Oleh karena nilai p > 0,05; maka H a ditolak, artinya kelengkapan pengisian resume medis tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan keakuratan kode diagnosis di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Adapun berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai odds ratio

sebesar 0,869, angka tersebut menunjukkan bahwa pengisian resume medis yang lengkap mempunyai peluang untuk mendapatkan kode diagnosis yang lebih akurat 0,869 kali jika dibandingkan dengan pengisien resume medis yang tidak lengkap. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan yang signifikan dengan keakuratan kode diagnosis di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dapat disimpulkan bahwa kelengkapan pengisian resume medis tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan keakuratan kode diagnosis di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan nilai p = 0,793 ( p > 0,05). Saran 1. Coder (petugas koding) lebih memperhatikan tahap pengkodean khusus kasus obstetri. 2. Membuat prosedur yang terinci tentang pengisian data dan lembar/ bagian mana yang harus diisi oleh dokter.

DAFTAR PUSTAKA Azwar S. 2003. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hatta G. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI Press Kasim F. Sistem Klasifikasi Utama Morbiditas dan Mortalitas. Hatta G, Editor. 2008. Pedoman Manajemen informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan kesehatan. Jakarta: UI press. Notoadmodjo S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta