Analisis dan Perancangan Decision Support System Untuk Rekomendasi Peminatan Berdasarkan 9 Kecerdasan Manusia Dengan Metode Constrained Fuzzy AHP

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAN PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK REKOMENDASI PEMINATAN BERDASARKAN 9 KECERDASAN MANUSIA DENGAN METODE CONSTRAINED FUZZY AHP

BAB 1 PENDAHULUAN. keahlian dalam bidang tertentu. Kesesuaian bidang pekerjaan dengan pekerjanya

Rancang Bangun Aplikasi Penjurusan Minat Bakat Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus:Universitas Multimedia Nusantara)

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI PERGURUAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP)

FUZZY INFERENCE SYSTEM DENGAN METODE TSUKAMOTO SEBAGAI PEMBERI SARAN PEMILIHAN KONSENTRASI (STUDI KASUS: JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UII)

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (STUDI KASUS : DI STMIK POTENSI UTAMA MEDAN)

Aplikasi Metode Analitical Hierarchy Proces (AHP) Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Oleh Abulwafa Muhammad, S.Kom, M.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG

Sistem Perbandingan dan Penyediaan Informasi Kendaraan Mobil dengan Metode AHP

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (hardware) dan piranti lunak yang memadai. Sistem Informasi Geografis ini antara lain:

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN METODE SAW

SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALISIS GAP UNTUK PENILAIAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA SEMARANG.

Multi-Attribute Decision Making

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

KOMBINASI METODE AHP DAN TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang. Abstrak

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai dengan

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

Implementasi Metode AHP dalam Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Kuota Pembimbing Mahasiswa. Irfan Dwi Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

ANALISA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROSES KENAIKAN JABATAN PADA PT. X

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

Decision Support System. by: Ahmad Syauqi Ahsan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA BARU DI STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA, SEBUAH MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

Multi-Attribute Decision Making

Sistem Pendukung Keputusan Kelangsungan Outlet Buku Di Pt. Mizan Media Utama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Impelentasi Metode Promethee dan AHP pada Pemilihan Indekost di Telkom University. Risky Diatama

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENYELEKSI CALON SISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERENCANAAN PROMOSI JABATAN HEAD OF DEPARTMENT (HOD)

Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut ini:

Strategi Pemilihan Sistem Operasi Untuk Personal Computer

Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Pada Bank BTPN Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process

Kompetensi Dasar. Dr. Sri Kusumadewi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB I PERSYARATAN PRODUK

PEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP

Sistem Pendukung Keputusan untuk Penentuan Minat Peserta Didik di SMA Menggunakan Metode TOPSIS. Afrian Suryandini dan Indriyati

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH DASAR ISLAM MENGGUNAKAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. maka komponen-komponen utama komputer yang akan mendukung setiap proses

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN GURU BERBASIS WEB

REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Decision support system atau sistem penunjang keputusan disingkat menjadi DSS, secara umum

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB (STUDI KASUS CV. WISMA ANUNGKRIYA DEMAK) ARTIKEL ILMIAH

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

Pertemuan 5. Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. yang telah melakukannya. Banyak tersedia jasa pengantar wisata di Indonesia,

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi program berdasarkan tahapan analisa dan desain sistem yang

TEKNOSI, Vol. 02, No. 02, Agustus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Perbedaan tinjauan dengan penelitian yang diajukan terletak pada objek,

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

PENERAPAN METODE AHP DAN SAW DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN JAKET PADA CV. WIDIA PRATAMA KREASI

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCES UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN RASKIN (STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN DELI)

Sistem Pendukung Keputusan dalam Memilih Jurusan SMA Menggunakan Model Yager

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode AHP

JURNAL EMPLOYEE ASSESSMENT DECISION SUPPORT SYSTEM USING FUZZY BEST MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) CASE STUDY CUSTOM CAPS KEDIRI

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SANTRI BERPRESTASI PONDOK PESANTREN ASSYAFI IYYAH KEDIRI DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem Pendukung Keputusan Manajemen

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERRARCHI PROCESS (AHP) UNTUK MEMILIH PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-3

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

LOGIKA FUZZY DALAM PENENTUAN BOBOT KRITERIA PADA PEMILIHAN VARIETAS PADA UNGGUL

Daniel Oktodeli Sihombing Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI, Pontianak

PEMANFAATAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN

Transkripsi:

1 Analisis dan Perancangan Decision Support System Untuk Rekomendasi Peminatan Berdasarkan 9 Kecerdasan Manusia Dengan Metode Constrained Fuzzy AHP Fredy Purnomo, Billy Sarikho, Agus Sutanto, Yossy Abstrak Manusia seringkali mengalami keraguan dalam menentukan keputusan. Hal ini terjadi pula pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara terutama pada mahasiswa semester 4 ketika akan menentukan peminatan yang ingin diambil. Oleh karena itu dirancanglah suatu aplikasi decision support system yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi peminatan kepada mahasiswa. Aplikasi ini dibangun berbasiskan pada metode constrained fuzzy AHP dan 9 kecerdasan manusia sebagai aspek pengukur tingkat kecocokan mahasiswa dengan peminatan. Index Decision Support System, Rekomendasi Peminatan, 9 Kecerdasan Manusia, Constrained Fuzzy AHP I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini hampir seluruh pekerjaan menuntut adanya suatu keahlian dalam bidang tertentu. Kean bidang pekerjaan dengan pekerjanya dianggap sangat penting karena salah satu penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang dengan bidang pekerjaannya memiliki kinerja dua kali lipat lebih baik dibandingkan dengan yang [1]. Oleh sebab itu Universitas Bina Nusantara turut mengambil langkah nyata dengan mengelompokkan keahlian-keahlian yang lebih spesifik pada jurusan-jurusannya. Salah satunya adalah jurusan Teknik Informatika yang juga merupakan jurusan yang memiliki jumlah mahasiswa paling banyak. Jurusan Teknik Informatika sendiri memulai pengelompokkan peminatan keahlian ini sejak tahun 2004. Pada awal penerapannya, jurusan Teknik Informatika dibagibagi ke dalam empat peminatan yaitu Software Engineering (SE), Database, Networking, dan Artificial Intelligence (AI). Namun seiring dengan perkembangannya, jumlah peminatan yang ada bertambah menjadi tujuh peminatan. Ada penambahan tiga peminatan baru yaitu Applied Networking, Applied Database, dan Interactive Multimedia. Aplikasi decision support system ini dirancang berdasarkan konsep Multiple Intelligence yang sudah banyak diaplikasikan di banyak sekolah di luar negeri, salah satunya adalah di Marysville, Washington. Murid-murid diklasifikasikan ke dalam kelas belajar yang bervariasi, yang kurikulumnya dirancang berdasarkan 9 kecerdasan Armstrong.. Setelah 1 tahun, berdasarkan hasil analisa ternyata sistem yang diterapkan memiliki beberapa kelebihan bagi perkembangan murid [2] : Murid menjadi lebih bertanggung jawab, terfokus, dan mandiri dalam pembelajaran. Murid menjadi lebih disiplin. Murid dapat mengembangkan kemampuan dasarnya serta mendapatkan banyak ilmu baru. Kemampuan untuk bekerjasama semakin meningkat. Prestasi akademik murid pun mengalami peningkatan. Setelah dikaji lebih lanjut, ternyata konsep Multiple Intelligence memiliki tujuan menempatkan individu pada bidang yang dengan minat dan bakatnya. Oleh karena itulah konsep Multiple Intelligence dirasa dapat diterapkan dalam perancangan aplikasi ini. Dengan adanya aplikasi ini, mahasiswa akan diberikan rekomendasi peminatan apa yang sebaiknya diambil berdasarkan minat dan bakat mahasiswa. Rekomendasi yang diberikan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memilih peminatan apa yang hendak diambil oleh mahasiswa tersebut sehingga diharapkan dengan dipilihnya peminatan yang dengan minat dan bakatnya, maka mahasiswa tersebut akan lebih dapat mengembangkan kemampuannya dan setelah lulus kuliah, mahasiswa tersebut lebih siap untuk terjun ke dunia kerja. 1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari analisis dan perancangan decision support system untuk rekomendasi peminatan ini adalah: 1. Membangun aplikasi perangkat lunak yang dapat memberikan tes minat dan bakat. 2. Mampu memberikan rekomendasi pilihan peminatan berdasarkan 9 jenis kecerdasan manusia. Manfaat dari analisis dan perancangan decision support system untuk rekomendasi peminatan ini adalah: 1. Membantu mahasiswa dalam menentukan pilihan peminatan yang akan diambil. 2. Mahasiswa dapat mengevaluasi dirinya berdasarkan hasil yang diberikan setelah mengerjakan tes. 3. Membantu mahasiswa dalam memperoleh informasi tentang bidang peminatan yang tersedia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Multiple Intelligence

2 Teori kecerdasan manusia pertama kali dikembangkan pada tahun 1904 oleh seorang ahli psikologi dari Perancis bernama Alfred Binet,. Pada saat itu dibuat suatu alat pengukur kecerdasan manusia yang dikenal dengan nama tes IQ. Kemudian, Lewis Terman dari Universitas Stanford berusaha membakukan tes IQ yang dikembangkan oleh Binet dengan mempertimbangkan norma-norma populasi sehingga selanjutnya dikenal sebagai tes Stanford-Binet. Pada tahap selanjutnya, teori mengenai kecerdasan manusia dikembangkan oleh Howard Gardner, seorang psikolog lulusan Universitas Harvard. Ia mengemukakan bahwa sebenarnya manusia memiliki beberapa jenis kecerdasan yang dikenal dengan istilah kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligence. Mula-mula Howard menemukan tujuh kecerdasan, namun dalam perkembangan selanjutnya, ia menambahkan dua kecerdasan lagi, sehingga sampai hari ini diperkirakan setiap manusia memiliki sembilan jenis kecerdasan. Menurut Armstrong [3], setiap manusia memiliki beberapa jenis kecerdasan utama, yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik-jasmani, kecerdasan musikal, kecerdasan antarpribadi, kecerdasan intrapribadi, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan eksistensial. 2.2 Decision Support System Decision Support System atau lebih dikenal dengan nama DSS merupakan suatu sistem berbasiskan komputer yang mendukung pemilihan dengan cara membantu para pengambil keputusan mengorganisasi informasi yang menghasilkan suatu model [4]. Komponen-komponen dari suatu aplikasi DSS terdiri dari beberapa subsistem [5]. Subsistem-subsistem tersebut antara lain: Data-management subsystem Meliputi database yang terdiri dari data-data yang relevan untuk situasi pengambilan keputusan dan diatur oleh software yang dikenal dengan nama Database Management System (DBMS). Model management subsystem Merupakan suatu paket software yang meliputi analisis keuangan, analisis statistika, analisis manajemen, dan model-model kuantitatif lainnya yang menyediakan kemampuan untuk menganalisa yang dikenal dengan nama Model Base Management System (MBMS) User Interface Subsystem User dapat berhubungan dan memberikan perintah kepada DSS melalui subsistem ini. User dipertimbangkan sebagai bagian dari sistem. Knowledge-based management subsystem Subsistem ini mendukung subsistem lainnya ataupun bertindak sebagai komponen yang independen. 2.3 Bahasa Pemrograman Qt Dalam pemrograman komputer, Qt adalah sebuah toolkit untuk pengembangan aplikasi grafis yang bersifat lintasplatform. Qt dikenal sebagai fondasi penyusun KDE, sebuah lingkungan grafis yang populer di Linux. Qt dibuat oleh perusahaan Norwegia bernama Trolltech. Qt dikembangkan oleh Haavard Nord dan Eirik Chambe- Eng pada tahun 1991. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama Quasar Technologies. Tiga tahun kemudian perusahaan ini berganti nama menjadi Troll Tech, dan kemudian terakhir menjadi Trolltech. Seiring dengan meningkatnya popularitas penggunaan sistem operasi Linux (diperkirakan 12 juta pengguna di seluruh dunia), muncul pula kebutuhan akan user interface yang user-friendly. Qt sudah merupakan salah satu toolkit yang dapat digunakan untuk membangun dan mengembangkan aplikasi berbasis KDE, GUI yang popular untuk sistem operasi Unix-Linux [6]. 2.4 Sqlite SQLite merupakan sebuah sistem manajemen basis data relasional yang bersifat ACID-compliant dan memiliki ukuran pustaka kode yang relatif kecil, ditulis dalam bahasa C. SQLite merupakan proyek yang bersifat public domain yang dikerjakan oleh D. Richard Hipp. Tidak seperti pada paradigma client-server umumnya, Inti SQLite bukanlah sebuah sistem yang mandiri yang berkomunikasi dengan sebuah program, melainkan sebagai bagian integral dari sebuah program secara keseluruhan sehingga protokol komunikasi utama yang digunakan adalah melalui pemanggilan API secara langsung melalui bahasa pemrograman. Mekanisme seperti ini tentunya membawa keuntungan karena dapat mereduksi overhead, latency times, dan secara keseluruhan lebih sederhana. Seluruh elemen basis data (definisi data, tabel, indeks, dan data) disimpan sebagai sebuah file. Kesederhanaan dari sisi desain tersebut bisa diraih dengan cara mengunci keseluruhan file basis data pada saat sebuah transaksi dimulai. 2.5 Constrained Fuzzy AHP Analytical Hierarchy Process adalah suatu metode untuk merumuskan pengambilan keputusan di mana terdapat pilihanpilihan yang terbatas, namun setiap pilihan tersebut memiliki beberapa atribut dan sangat sulit untuk merumuskan beberapa atribut tersebut. Prinsip-prinsip dasar AHP adalah prinsip-prinsip berpikir analitis, yaitu prinsip yang mendasari logika manusia dalam menganalisa dan memecahkan suatu masalah yang dapat dibedakan dalam tiga bagian, yaitu: 1. Prinsip pembedaan hirarki Penyusunan hirarki untuk mendefinisikan masalah yang rumit dan kompleks menjadi lebih jelas dan detail. 2. Prinsip pemenuhan prioritas Prioritas dari elemen-elemen kriteria dipandang sebagai bobot terhadap tujuan pengambilan keputusan dengan metode perbandingan berpasangan. 3. Prinsip konsistensi logika Konsistensi jawaban para responden dalam menentukan prioritas akan menentukan itas data. jika A>B dan B>C maka secara logis responden harus menyatakan A>C.

3 A. Representasi Constrained Fuzzy AHP Setelah struktur hirarki terbentuk, perlu dilakukan perbandingan antar elemen dari tiap tingkat yang sama. Pada Constrained Fuzzy AHP, skala yang digunakan adalah skala 1 4 yang menunjukkan penilaian equal, weak, fairly strong, very strongly, dan absolute. Dalam penelitian ini, representasi fuzzy yang digunakan adalah representasi kurva segitiga atau yang disebut dengan triangular fuzzy number. Sebuah triangular fuzzy number Ñ dinyatakan dengan three real numbers a b c. Fuzzy number sering dinyatakan sebagai triple (a,b,c) di mana a adalah batas bawah, b adalah batas tengah, dan c adalah batas atas. Triangular fuzzy number yang digunakan untuk menyajikan perbandingan berpasangan dapat dilihat pada TABEL I. TABEL I TRIANGULAR FUZZY NUMBER [7] Statement TFN Absolute (7/2, 4, 9/2) Very strong (5/2, 3, 7/2) Fairly strong (3/2, 2, 5/2) Weak (2/3, 1, 3/2) Equal (1, 1, 1) B. Algoritma Constrained Fuzzy AHP Prosedur perhitungan Constrained Fuzzy AHP dapat dirangkum sebagai berikut [8] : 1. Menetapkan nilai fuzzy. Digunakan triangular fuzzy number untuk mengidentifikasikan tingkat kepentingan dari setiap pasang faktor-faktor yang ada dalam pengambilan keputusan. Langkah ini akan menghasilkan beberapa matriks fuzzy. Matriks fuzzy ini kemudian akan dijabarkan menjadi matriks untuk batas bawah, batas tengah, batas bawah. 2. Mencari matriks geomean gabungan untuk setiap nilai batas bawah, batas tengah, dan batas atas. 3. Mencari nilai S i = (S li, S mi, S ui ) dari tiap matriks geomean gabungan dengan perhitungan sebagai berikut. / / /, di mana:,! 1 1 / / / " # / / / di mana:, 1 1, 4. Lakukan defuzifikasi untuk mencari nilai crisp. $%&' 1 2 )* $ 1+,-$ -.,,+-1 /0 Di mana : a = angka lower b = angka middle c = angka upper III. ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis dan Solusi Permasalahan Pada awalnya, dilakukan survey terhadap 50 mahasiswa semester 7 jurusan Teknik Informatika Universitas Bina Nusantara dari berbagai peminatan secara acak. Pertanyaan yang diajukkan bertujuan untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap sistem peminatan yang telah berjalan. Dari survey awal tersebut, diketahui bahwa masih terdapat celah dalam pelaksanaan sistem peminatan. Hasil kuesioner dapat dilihat pada gambar 1 dan 2. Apakah Anda merasa dengan peminatan yang telah Anda pilih? Gambar 1. Hasil kuesioner (i) Dari alternatif berikut ini manakah yang lebih bermanfaat bagi anda untuk membantu menentukan peminatan? penambahan jumlah PA mata kuliah prasyarat diberikan sebelum semester 4 12% 36% sangat 4% Gambar 2. Hasil kuesioner (ii) Perancangan suatu Aplikasi informatif 52% sangat 50% penambahan jumlah briefing 12% pemilihan peminatan setelah mengetahui nilai mata kuliah prasyarat 4% mempercepat waktu pemberian briefing Dikarenakan beberapa hal di atas maka dibangunlah suatu aplikasi decision support system untuk membantu mahasiswa. Aplikasi ini dibuat berdasarkan teori kecerdasan manusia yang dapat diterapkan untuk membantu mahasiswa mengenali minat dan bakat mereka dan mencocokannya dengan peminatan yang ada. Setiap peminatan tentunya memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda pada masing-masing kecerdasan. Oleh sebab itu maka dilakukan survey lanjutan dengan metode sampling berupa kuesioner ciri-ciri 9 kecerdasan yang dirancang dengan metode Constrained Fuzzy AHP dan dirancang untuk mengetahui tingkat kebutuhan masing-masing kecerdasan kepada sejumlah responden.

4 Kuesioner ini terdiri dari 36 pertanyaan, yang setiap pertanyaan bertujuan untuk membandingkan antara kecerdasan satu dengan kecerdasan lainnya. Para mahasiswa mengisi kuesioner dengan memilih nilai dengan range 1 hingga 4 berdasar pada Triangular Fuzzy Number (TFN). Perhitungan fuzzy memiliki 3 rataan dalam perhitungannya, yaitu lower, middle, dan upper. Penilaian dari hasil kuesioner yang diedarkan kepada masing-masing peminatan nantinya dibuat ke dalam 3 bagian rataan. Perhitungan fuzzy digabungkan dengan penggunaan metode perbandingan berpasangan dan juga Algoritma Constrained Fuzzy AHP yang bertujuan untuk mencari matriks geomean pada masing-masing rataan Setelah mendapatkan matriks geomean untuk n partisipan, kemudian dihitung nilai normalisasi / importance. Langkah selanjutnya mencari nilai bobot (lower, middle, upper) masing masing kecerdasan. Setelah didapatkan setiap bobot masing-masing kecerdasan dari setiap rataan lower, middle, maupun upper, kemudian hasil bobot dari masing-masing rataan akan didefuzzifikasi untuk mendapatkan suatu nilai crisp. 3.2 Perancangan Aplikasi Operasional sistem dapat dilihat pada use case di gambar 3 berikut. Gambar 4. Class diagram IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Sistem Dalam implementasinya, aplikasi ini membutuhkan sejumlah perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) sebagai spesifikasi dari system. Spesifikasi perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut: Prosesor: Intel Pentium 4 1,8 Ghz, Memory: 256 MB, Harddisk: 20 GB, Monitor SVGA, Mouse dan Keyboard. Spesifikasi perangkat lunak yang diperlukan dalam menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut: Sistem operasi: WinXP / Windows Vista / Windows 7 / Ubuntu. Gambar 3. Use case Class diagram dari sistem dapat dilihat pada gambar 4. 4.2 Prosedur Operasional Aplikasi ini dibagi menjadi tiga, yaitu aplikasi untuk enduser, aplikasi kuesioner dan aplikasi untuk admin. Aplikasi rekomendasi peminatan ini dibangun menggunakan Qt Creator 4.5.2. Untuk menjalankan aplikasi, user terlebih dahulu harus meng-install aplikasi melalui installer yang diberikan. Setelah itu, user cukup menjalankan program eksekusinya (RekomendasiPeminatan.exe). 4.3 Evaluasi Aplikasi telah diujikan kepada 39 mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Universitas Bina Nusantara yang terdiri dari Binusian 2010 dan Binusian 2011. Hasil pengujian tercantum pada TABEL II. TABEL II

5 HASIL PENGUJIAN NIM Peminatan Kean Rekomendasi Hasil 1000837372 Networking CI = 50.47 % AI = 50.45% SE = 50.38 % 1000837694 Software Engineering AI = 52.68 % DB = 51.72 % CI = 51.39 % 1000838444 Database AI = 43.28% DB = 42.24% CI = 41.82% 1000841464 CISCO CI = 60.18% AI = 59.81% OR = 59.18% 1000843526 Networking AI = 55.95 % NW = 55.13 % CI = 54.24 % 1000866643 Artificial Intelligence SE = 40.71% AI = 40.06% OR = 39.87% 1000871196 Oracle DB = 67.02% AI = 66.86% SE = 66.65% 1000878170 Software Engineering 1000889256 Artificial Intelligence AI= 43.82% CI= 43.07% MM= 41.94% AI= 42.02% CI= 41.64 MM= 40.78% 1100006453 Multimedia AI = 61.22% DB = 60.53% CI = 60. Valid Validitas hasil rekomendasi diukur dengan melihat tabel diatas. Rekomendasi sistem dianggap apabila: Kolom Kean berisi dan kolom Rekomendasi sama dengan kolom Peminatan. Kolom Kean berisi dan kolom Rekomendasi sama dengan kolom Peminatan. Dari pengujian kepada 39 responden, ternyata aplikasi memberikan saran yang benar sebanyak 19 kali. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sejauh ini aplikasi memberikan rekomendasi yang sebesar 19/39 atau 48.71%. 3. Penambahan fitur feedback dari user yang telah menggunakan aplikasi ini dan telah menjalani peminatan (semester 5 ke atas) untuk memberikan masukan apakah hasil yang direkomendasikan sistem atau. 4. Untuk pengembangan selanjutnya, aplikasi ini juga diterapkan pada jurusan lain. 5. Responden yang dijadikan sebagai objek pengukuran juga berasal dari profesional yang telah berkarir di bidang peminatannya masing-masing. DAFTAR PUSTAKA [1] Williams, Wendell. Neural Networks Assist in Job Performance: Hiring the Best Candidates at a Lower Cost. [Online] 2003. http://www.wardsystems.com. [2] Campbell, Bruce. Multiple Intelligences In The Classrooms. [Online] 2000. http://www.context.org/iclib/ic27/campbell.htm. [3] Armstrong, Thomas. 7 Kinds of Smart : menemukan dan meningkatkan kecerdasan Anda berdasarkan Teori Multiple Intelligence. Jakarta : Gramedia, 2002. [4] Sauter, Vicki. Decision Support Systems: An Applied managerial Approach. New Jersey : John Wiley & Sons, 1997. [5] Efraim Turban, Jay E. Aronson, Ting Peng Liang. Decision Support Systems and Intelligent Systems. New Jersey : Pearson, 2005. [6] Dalheimer, Matthias Kalle. Programming with Qt, 2nd Edition Writing Portable GUI applications on Unix and Win32. California : O'Reilly and Associates, 2002. [7] Tolga, E., Demircan, M. L. and Kahraman, C. (2005). Operating System Selection Using Fuzzy Replacement Analysis and Analytic Hierarchical Process. International Journal of Production Economic, pp. 97. [8] Enea, Mario and Piazza, Tommaso. (2004). Project Selection by Constrained Fuzzy AHP. Fuzzy Optimization and Decision Making, pp. 39-62. V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh simpulan sebagai berikut : 1. Aplikasi decision support system yang telah dibangun dapat memberikan rekomendasi pilihan peminatan kepada mahasiswa sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa tersebut dalam memilih peminatan yang akan diambilnya. 2. Tingkat itas dan reliabilitas aplikasi ini masih perlu dikaji lebih lanjut karena bobot kecerdasan setiap peminatan dinilai belum merepresentasikan keseluruhan tingkat kebutuhan kecerdasan pada peminatan. 5.2. Saran Beberapa saran yang dapat diberikan untuk perbaikan dan pengembangan selanjutnya: 1. Bobot tingkat kebutuhan setiap peminatan terhadap setiap kecerdasan harus di-update terus menerus. 2. Variasi tipe soal ditambah.