BUDIDAYA TANAMAN PADI menggunakan S R I (System of Rice Intensification) PRINSIP S R I Oleh : Isnawan BP3K Nglegok Tanaman padi diperlakukan sebagai organisme hidup sebagaimana mestinya Semua unsur potensi dalam tanaman padi dikembangkan dengan cara memberikan kondisi yang sesuai dengan pertumbuhannya UNSUR-UNSUR YANG PENTING Transplantasi bibit muda, usia 7-14 hari, untuk mempertahankan potensi pertambahan batang dan pertumbuhan akar yang optimal sebagaimana dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dengan baik Menanam padi, dengan bibit tunggal, dalam jarak tanam yang cukup lebar, sehingga mengurangi kompetisi tanaman dalam serumpun maupun antar rumpun Mempertahankan tanah agar tetap teraerasi dan lembab, tidak tergenang, sehingga akar dapat bernafas. Untuk ini perlu manajemen air dan penyiangan yang mampu membongkar struktur tanah Menyediakan nutrisi yang cukup untuk tanah dan tanaman (penggunaan ppk Organik dan anorganik), agar tanah tetap sehat dan subur, sehingga dapat menye- diakan hara yang cukup dan lingkungan yang ideal yang diperlukan tanaman untuk tumbuh 1
POLA PIKIR SRI Menunjang HEMAT AIR TUBANGTAN S R I HEMAT BENIH KEARIFAN LOKAL PRODUKSI TINGGI BERAS BERMUTU PENINGKATAN TARAF HIDUP PETANI KETAHANAN PANGAN KESEMPATAN KERJA KEBERLANJUTAN KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN RAMAH LINGKUNGA N PERBAIKAN GIZI Pemberdayaan Petani 2
PENGARUH AIR TERHADAP PERTUMBUHAN PADI Pemberian Air atau Penggenangan yang berlebihan : Merangsang pertumbuhan memanjang tanaman, menghasilkan lebih banyak jerami Menghambat pertumbuhan anakan/tunas Tanaman kurang dapat mengambil unsur hara yang dibutuhkan Penggenangan yang terlalu dalam dan lama dapat merubah sifat-sifat kimia tanah sawah, antara lain : kandungan O2 yang sedikit, kandungan CO2 yang berlebihan, terjadi akumulasi H2S, yang dapat meracuni tanaman sehingga tanaman menjadi kerdil KETERBATASAN S R I Membutuhkan tenaga kerja lebih banyak (pada awalnya) Perlu drainase untuk membuang kelebihan air Lebih banyak waktu untuk untuk mengatur pengairan Lebih banyak waktu dan tenaga kerja untuk penyiangan Pembuatan kompos YANG PERLU DIPAHAMI OLEH PETANI 1. Manajemen tanah sehat Ekologi tanah (sifat fisik tanah, biologi tanah, kimia tanah) Pengembangan potensi lokal - Pengembangan mikroorganisme lokal - Pembuatan bio organik - Pembuatan pupuk organik / kompos 2. Manajemen potensi tanaman Seleksi benih Persemaian Tanam Penyiangan Pengendalian hama 3. Manajemen pengairan 3
PENGELOLAAH TANAH Air Macak-Macak Pemberian bahan organik ( pupuk kandang 7 10 ton/ha ) Aplikasi pemberian bahan organik adalah pada saat pengolahan tanah kedua. SELEKSI BENIH Benih yang tenggelam yang digunakan, benih yang terapung dibuang BENIH AIR GARAM TELUR MENTAH 4
Benih yang telah siap ditanam (umur 7 14 hari ) Penanaman bibit muda Persemaian dilakukan pindah tanam / transplantasi pada umur 7 14 hari Jarak tanam lebar dan bibit ditanam satu-satu ( seperti penanaman padi hibrida ) dengan sistem tanam jajar legowo. Jarak tanam 27 x 27 cm : 137.000 rumpun Jarak tanam 20 x 20 cm : 250.000 rumpun Jarak tanam 25 x 25 cm : 160.000 rumpun Manfaat jarak tanam yang lebar akan mengurangi persaingan, sehingga anakan akan lebih banyak, dan akar tanaman akan lebih panjang dan kompak. PENGELOLAAN AIR Pengolahan tanah Masa pertumbuhan Penyiangan Masa berbunga sampai masak susu Pemasakan sampai panen KONDISI PEMBERIAN AIR KONDISI PERSEMAIAN 7 14 HARI PENGOLAHAN + 20 HARI PERTUMBUHAN + 70 HARI PENYIANGAN 3 5 KALI PEMBUAHAN + 30 HARI PEMASAKAN + 15 HARI PEMBERIAN AIR LEMBAB MACAK- MACAK LEMBAB DIGENANG 1 CM DIGENANG 1 CM DIKERINGKAN 5
PERTUMBUHAN Dijaga agar tanah tetap lembab ( tidak dirgenang ) MASA BERBUNGA Digenang 1 3 cm sampai masak susu PANEN Pemasakan sampai panen dikeringkan 6
PRODUKSI PADI Penggunaan air irigasi yang macak-macak (tanpa digenang) mampu menghasilkan produksi padi yang tinggi Pupuk organik mampu menahan air, mempertahankan kondisi tanah mengandung air dalam jangka waktu lebih lama PRODUKSI RATA-RATA PERTAHUN : 50.000 Ha X 2 X 5,5 ton = 550.000 ton ANGGAP RATA-RATA PRODUKSI SRI 12 ton/ha, KENAIKAN 6,5 ton/ha KENAIKAN PRODUKSI PER 10.000 Ha : 10.000 Ha X 2 X 6.5 ton/ha =130.000 ton/tahun 7