Konsep Dasar Pemberdayaan Masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
Konsep Dasar Pemberdayaan Masyarakat

Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pemberdayaan Masyarakat

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN BUM DESA. Sugeng Budiharsono

PENDAHULUAN. a. Kesadaran Magis. c. Kesadaran Kritis. b. Kesadaran Naif. 22-Mar-16. A. Sejarah Lahirnya Pemberdayaan Masyarakat

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Banyak permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia.

TINJAUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DESA POLA IMBAL SWADAYA

BAB I PENDAHULUAN. Program Penanggulangan Kemiskinan dilaksanakan sejak tahun 1999 sebagai suatu

Oleh: Prastowo LPPM-IPB

Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Upaya penanggulangan kemiskinan yang bertumpu pada masyarakat lebih dimantapkan kembali melalui Program

Pokok-Pokok Pikiran Robert Chambers

HAK ATAS PENDIDIKAN. Materi Perkuliahan HUKUM & HAM (Tematik ke-3)

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PELATIHAN TEKNIK KOMUNIKASI INTERPERSONAL BAGI PETUGAS KEPOLISIAN

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

PERAN SERTA PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT. Abstract

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO

MEMBANGUN DAN MEMBERDAYAKAN DESA MELALUI UNDANG-UNDANG DESA Oleh : Mardisontori, LLM *

Data Akses ke Lembaga Keuangan Formal

Program Pengentasan Kemiskinan melalui Penajaman Unit Pengelola Keuangan

MENINJAU KEMBALI WACANA COMMUNITY DEVELOPMENT

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Organisasi Kepemudaan Dalam Pembinaan Pribadi Yang Partisipatif Di Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari hari, kita mengenal berbagai jenis organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orang tua. Seorang anak merupakan potensi yang sangat penting, generasi penerus

1. IDENTIFIKASI a. Orientasi Organisasi

PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL. Pendekatan-Pendekatan Alternatif Dalam Pembangunan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN KKN

SEBUAH PROSES EMPOWERING

SEBUAH PROSES EMPOWERING

1. KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dilihat sebagai bagian yang berdiri sendiri, tetapi sebagai satu kesatuan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemandirian Pangan dan Ironi Negara Agraris

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu. No Nama Metode Hasil Penelitian

Pemberdayaan KEKUASAAN (POWER)

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA

MELIHAT POTENSI EKONOMI BAWEAN pada acara

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. hingga kini masih menjadi isu sentral di belahan bumi mana pun. Selain bersifat

Pendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri, dan pariwisata.

BUPATI KAUR PROPINSI BENGKULU

Pengertian Pemberdayaan PEMBERDAYAAN. Makna Pemberdayaan 5/24/2017. Penyebab Ketidakberdayaan. Pemberdayaan (empowerment) Power/daya.

TERMINOLOGI PARTISIPATIF

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilakukan melalui peningkatan kualitas manusia,

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG

PEMBERDAYAAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT

STATUTA FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA JAWA BARAT PEMBUKAAN

TIM PENGGERAK PKK PROV. JATENG PERAN PKK DALAM PROGRAM KB DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI PROV. JATENG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut keputusan menteri kesehatan No. 193/ MenKes/ SK/ X/2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

SEBUAH PROSES PEMBERDAYAAN

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB I PENDAHULUAN. oleh sektor pertanian. Sehingga pembangunan yang menonjol juga berada pada sektor

As'ari, et al., Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekonomi Kreatif...

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat. Dunia

PERAN LURAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DI KELURAHAN MALUHU KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAIKARTANEGARA 1

Demokrasi & Partisipasi Publik 1 Oleh: Dwi Harsono

BAB I PENDAHULUAN. utama roda pemerintahan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur pemerintah dan

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

KEPPRES 49/2001, PENATAAN LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT DESA ATAU SEBUTAN LAIN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK ANAK PUTUS SEKOLAH ATAS PENDIDIKAN

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN KOMUNITAS

2 dan pemberdayaan masyarakat Desa. Penyempurnaan Peraturan Pemerintah ini sekaligus juga diarahkan untuk memperkuat keserasian dan sinergi dalam pela

KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI KEPEMIMPINAN 1

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERANTASAN BUTA AKSARA DI KABUPATEN KOTABARU

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VI CATATAN SEBUAH REFLEKSI

BAB I PENDAHULUAN. Desa Bogak merupakan wilayah pesisir yang terletak di Kecamatan Tanjung Tiram

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

KKN PPM. KKN : Kuliah Kerja Nyata PPM : Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat

BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL UNTUK MENGURANGI JUMLAH PERNIKAHAN ANAK

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

Transkripsi:

Pemberdayaan masyarakat Konsep Dasar Pemberdayaan Masyarakat (Bahan Kuliah ) Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung 2011 1

Pemberdayaan masyarakat Pemberdayaan Pengertian Dasar : Secara terminologi : Istilah Pemberdayaan diambil dari Bahasa Inggris empowerment dari kata dasar power berarti daya atau kekuatan Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Pemberdayaan merupakan upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan atau daya (power) pihak - pihak yang tidak atau kurang berdaya. 2

Pemberdayaan masyarakat 3

Pemberdayaan masyarakat Pemberdayaan Harus dipahami sebagai upaya : Memberikan daya atau kekuatan (power) kepada seseorang atau kelompok dan ; Membiarkan untuk menguasai serta menggunakan kekuatan atau daya (power) tersebut ditangan mereka untuk tujuan dan kepentingan mereka. Pemberdayaan dapat pula di maknai sebagai upaya distribusi-ulang daya atau kekuatan (power) dari pihak yang memilikinya kepada pihak yang tidak atau kurang memilikinya. 4

Re-distribusi Power Yang diberdayakan Yang diberdayakan Pemberdaya (Pemberi Power) 5

Peta Konsep kewenangan formal sanksi informasi pengetahuan keterampilan asosiasi Sources gangguan of Power moral kharisma (wibawa) ekonomi persistensi Pember- Daya -an Masyarakat (tidak berdaya) Daya (Power ) menentukan pilihan menentukan kebutuhan mengemukakan gagasan menjangkau dan memanfaatkan Berdaya sumber daya melakukan kegiatan ekonomi bereproduksi 6

Pemberdayaan masyarakat Di sebuah desa yang bernama Make-Muke (Maju Kena Mundur Kena), yang berpenduduk 500 orang, terletak berdekatan dengan wilayah hutan, hiduplah suatu masyarakat manusia yang sedang mengalami kemarau panjang juga. Mengingat jumlah beras yang terbatas maka si A seorang cendekiawan dan pengusaha kaya segera saja membeli separuh persediaan beras yang ada karena dia tidak ingin dirinya dan anggota keluarganya kelaparan. Malah si A melihat paceklik ini peluang sehingga kemudian dia membeli lagi beras dlm jumlah besar untuk dijual kembali dengan harga yang menguntungkan. Si B yang tidak sekaya si A, berpendidikan tinggi dan sangat peduli dengan kaum miskin, secara sadar memutuskan membeli juga beras dalam jumlah besar untuk dibagi-bagikannya ke keluarga miskin di desanya dan sisanya sedikit disimpan untuk keluarganya. Disamping itu si B juga mengorganisasikan berbagai unsur masyarakat desa untuk bersama-sama membangun saluran air dari sumber air yg memang tak jauh dari desa tersebut sehingga kemarau panjang ini dapat diatasi dgn sistem irigasi sederhana gagasannya. Si C dan istri tercintanya si D adalah warga yang kurang mampu dan hanya sanggup membeli ½ kg per hari. Pada saat sedang masak mereka mendengar anak tetangganya (keluarga E) menangis karena lapar. Keluarga E ini memang memiliki banyak anak dan sangat miskin. Hatinya tergerak oleh suara tangisan tersebut maka mereka putuskan untuk memberikan separuh nasi mereka yang hanya sedikit tersebut tiap hari kepada tetangganya meskipun mereka harus menahan lapar karena menolong keluarga E. Sementara itu si F, yang tinggal tak jauh dari si C dan D, adalah ahli kunci yang handal. Sayangnya keahliannya tersebut dia gunakan untuk membongkar toko si A, dan mencuri beras. Kemudian datang seorang fasiltator (beneran) bersama pak Lurah mengundang masyarakat dalam suatu pertemuan awal. Si A, B, C dan D diundang dalam pertemuan ini. A yang sehat, si B yang sehat dan banyak ide dan si C & D yang lemah. Di ujung lain duduk Bapak E. Mendengar cerita dari warga masyarakat dalam menyikapi musim kemarau panjang, sang fasiltator termenung di malam hari: siapakah sesungguh manusia yang paling berdaya disini A, B, C, D, E atau malah F? Siapakah yang tak berdaya? Kalau diurut dari yang paling berdaya ke yang paling tidak berdaya bagaimanakah urutannya?. Sungguh sulit menemukan jawabannya karena urutannya jadi beda-beda? 7

Pilar Pemberdayaan (EMPOWERMENT) 1. Pemungkinan (enabling) agar berkembang 2. Penguatan (strengthening) agar kompeten/unggul 3. Perlindungan (protecting) agar tidak tereksploitasi (makin termarjinalkan) Pembangunan esensinya adalah pemberdayaan (enabling, strengthening, protecting) yang harus membawa manusia/ masyarakat miskin : semakin mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, lebih berdaya menolong dirinya sendiri, semakin berperan dalam memperkuat kohesi sosial dalam tatanan masyarakat yang lebih baik, semakin berdaya saing dalam tatanan masyarakat ekonomi yang lebih maju. 8

STRATEGI 1. Menggalang sumber daya, mengembangkan dan memanfaatkan program/kegiatan, mengembangkan jaringan kemitraan agar menghasilkan sinergi positif. 2. Mendukung kebutuhan komunitas secara partisipatif. 3. Mendukung pembelajaran generasi muda sedini mungkin bagi pengembangan potensi terbaik setempat 4. Membangun gerakan dan memelihara momentum. 9

PRINSIP 1. Kepemimpinan (leadership) & kepeloporan (pioneering) Local Champion!!! 2. Kemitraan hindari reinventing the wheel, tidak ada yang sempurna; ingat dampak dari amal-ibadah berjamaah 3. Patungan (sharing) 4. Keswadayaan 10

MERENCANAKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Pelibatan Komunitas Keadaan Saat Ini Kebutuhan Komunitas, Profil Komunitas Tujuan Visi Komunitas, Mengidentifikasi Hasil Bagaimana Mencapainya Community Plan/Actions Modal Finansial/ Fisik Pilihan-pilihan, pengembangan yang seimbang Modal Manusia Modal Sosial/ Kultural Modal Alamiah Kapabilitas dan Aset Komunitas 11

MEMBANGUN MASYARAKAT/KOMUNITAS Perjalanan Komunitas Menuju Kesejahteraan & Keberlanjutan Identifikasi Kebutuhan, dsb. Penghimpunan Informasi PenentuanVi si, Identifikasi Hasil Perencanaan PM Tindakan PM Hasil (Outcome) Kesejahteraan Komunitas Akses thd Informasi Identitas, Nilai Bersama Akses thd Sumber Daya Modal Sosial yang Kuat Pemimpin yang terampil, Organisasi yang Kapabel Fasilitasi, Kemitraan Pemungkin yang Penting (Key Enablers) bagi Pemberdayaan Masyarakat 12

Ilustrasi 13

Mata Rantai Ketidakberdayaan Tidak berdaya berdaya 14

Lingkaran Ketidakberdayaan Kebodohan Kemiskinan Tidak berdaya 15

Jenis Kekuatan atau Daya (Power) yang diperlukan 1. Menentukan pilihan pribadi dan kesempatan untuk hidup 2. Menentukan kebutuhan 3. Mengeluarkan gagasan 4. Memanfaatkan kelembagaan / institusi yang ada 5. Menjangkau dan memanfaatkan sumber daya 6. Melakukan kegiatan ekonomi 7. Bereproduksi (berketurunan) 16

Pemberdayaan masyarakat SEKIAN Dan TERIMAKASIH 17