BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki

I. PENDAHULUAN. Dengan semakin bertambahnya populasi penduduk dunia, menyebabkan kebutuhan akan

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN KONVERSI PENGGUNAAN MINYAK TANAH KE GAS LPG 3 KILOGRAM DI KECAMATAN SAIL PEKANBARU. Oleh : Marzolina.SE.

I. PENDAHULUAN. Sikap merupakan bagian penting dalam kehidupan sosial karena manusia selalu

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan minyak tanah dalam kehidupannya sehari hari.

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Progress Report Konversi Minyak Tanah ke LPG. Agustus 2007

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Pendistribusian LPG. Pembinaan. Pengawasan.

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

DAFTAR PERTANYAAN RESPONDEN Daftar pertanyaan ini disusun untuk pembuatan skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan dari Universitas Lampung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PENUTUP. belum maksimal, karena meskipun pihak PT Pertamina Persero sudah

PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PENETAPAN HARGA LPG TABUNG 3 KILOGRAM

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber: Data primer Profil Kelurahan Lenteng Agung 2009.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern sekarang ini, kita hidup dalam kondisi

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00 Ha. Saat ini

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sejak abad ke-20 inovasi di dalam teknologi instrumentasi dan kendali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126 TAHUN 2015 TENTANG

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN LEDAKAN GAS ELPIJI TERHADAP SIKAP KHALAYAK

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Mata Pencaharian Berkelanjutan (Sustainable Livelihood)

IV. GAMBARAN UMUM. namun berkat ketekunan dan kemauan keras dari penduduk yang datang dari Jawa ke

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK SEWA JASA PENYIARAN TV DENGAN TV KABEL DI DESA SEDAYULAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Konversi energi dari minyak tanah ke gas adalah program nasional yang

DATA DAN INFORMASI MIGAS

BAB I PENDAHULUAN. 25/2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas). 1

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KONVERSI MINYAK TANAH KE LPG 3 KG DI KELURAHAN TENGAH KECAMATAN MEMPAWAH HILIR KABUPATEN PONTIANAK

MENTERl ENERGI DAN SUMBIER DAYA MINERAL REPUB!,EK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2007

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh kelompok kami sebelum penerjunan. 1) Nama Ranting : Ranting Muhammadiyah Kricak

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

DAFTAR LAMPIRAN. Lowokwaru kota Malang. Memiliki curah hujan 1883 mm/thn, ketinggian 452 Meter dari

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang dibina oleh Kementerian Kehutanan. Koperasi ini didirikan pada tahun 1989.

2011, No Menetapkan : 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2018 TENTANG KEGIATAN PENYALURAN LIQUEFLED PETROLEUM GAS

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

GAS ALAM. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Kimia Dalam Kehidupan Sehari_Hari Yang dibina oleh Bapak Muntholib S.Pd., M.Si.

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KONVERSI MINYAK TANAH KE LPG DI KELURAHAN TERBAN KECAMATAN GONDOKUSUMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan program Konversi minyak tanah ke LPG yang ditetapkan oleh

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

215/PMK.03/2010 PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK, BAHA

KAJIAN KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS ELPIJI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang sarana transportasi.sektor transportasi merupakan salah satu sektor

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, siapa yang tidak menggunakan LPG untuk memasak? Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Dusun Bruno 1 a. Deskripsi Wilayah. Hasil survey ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. singkatan dari produktif, profesional, ijo rojo-royo, tertib, aman, sehat, dan asri.

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

PENDAHULUAN. Sumber : OPEC dalam Nasrullah (2009) Gambar 1 Perkembangan harga minyak dunia.

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV PEMBAHASAN. a. Letak, Luas, dan Batas Daerah Penelitian. geografis berada di koordinat 07 o LS-7 o LS dan

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB I PENDAHULUAN. ini, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Pematang Pasir menjadi desa definitif relatif masih baru yaitu pada tahun

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG HARGA JUAL ECERAN DAN KONSUMEN PENGGUNA JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Negeri Besar pertama kali bernama Negeri Syam yang terbentuk sejak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK

Tips Mencegah LPG Meledak

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI BENSIN ECERAN DI JALAN MEDOHO RAYA KEL. SAMBIREJO SEMARANG

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

43 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini di Desa Sumber Sari, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. Pada penelitian ini yang menjadi responden adalah warga per Kepala Keluarga yang mendominasi dalam pemakaian kompor gas dan mengikuti atau minimal mengetahui pemberitaaan ledakan gas elpiji khususnya di televisi. Warga di Desa Sumber Sari memakai kompor gas setelah adanya program konversi yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2007 lalu. Sebelum menggunakan kompor gas, warga di wilayah ini rata-rata masih menggunakan kayu bakar atau minyak tanah. 1. Gambaran Desa Sumber Sari Desa Sumber Sari terletak di sebelah barat dari pusat Kota Yogyakarta, dengan jarak 12 km dari kota. Desa Sumber Sari termasuk di dalam Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, dengan ketinggian 120 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Desa Sumber Sari yaitu 546, 0065 Ha. Batas wilayahnya yaitu sebagai berikut: Utara Selatan Barat Timur : Desa Sidoluhur (Kecamatan Godean) : Desa Argosari (Kecamatan Sedayu - Bantul) : Desa Sumber Rahayu (Kecamatan Moyudan) : Desa Argomulyo (Kecamatan Sedayu - Bantul)

44 Desa Sumber Sari terbagi menjasi 13 dusun yang antara lain Dusun Bendosari, Dusun Blendung, Dusun Gesikan, Dusun Klisat, Dusun Menulis, Dusun Nasri, Dusun Ngaglik, Dusun Nglahar, Dusun Semingin, Dusun Sombangan, Dusun Tegalrejo, Dusun Tiwir, dan Dusun Tumut (Sumber: Monografi Desa Sumber Sari Per 31 Desember 2009). Desa Sumber Sari merupakan desa yang bisa dibilang masih hijau, karena desa ini masih dikelilingi dengan sawah-sawah yang membentang di setiap sisi tepi jalan. Meskipun desa, namun jalan-jalan di Desa Sumber Sari pun ramai sekali dengan lalu lalang kendaraan yang melewati. Tidak hanya sepeda, motor, dan mobil, namun banyak truk-truk pengangkut barang seperti mengangkut hasil-hasil pertanian (Monografi Desa Sumber Sari Per 31 Desember 2009). 2. Penduduk Dari segi kependudukan, Desa Sumber Sari dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini: Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No L P Total 1 4.232 4.592 8.824 Berdasarkan data di atas, penduduk laki-laki di Desa Sumber Sari lebih sedikit daripada penduduk perempuan, dimana penduduk laki-laki berjumlah 4.232 orang dan penduduk perempuan berjumlah 4.592 orang.

45 Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kepala Keluarga No L P Total 1 1.965 478 2.443 Berdasarkan data di atas, Kepala Keluarga laki-laki di Desa Sumber Sari lebih banyak daripada Kepala Keluarga perempuan, dimana Kepala Keluarga laki-laki berjumlah 1.965 orang dan Kepala Keluarga perempuan berjumlah 478 orang. Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kewarganegaraan No Kewarganegaraan L P Total 1 WNI 4.232 4.592 8.824 2 WNA - - - Berdasarkan data di atas, penduduk Desa Sumber Sari semuanya berkebangsaan Indonesia terlihat tidak ada data yang menunjukkan penduduk berkebangsaan asing, dimana warga total berjumlah 8.824 orang yang semuanya merupakan Warga Negara Indonesia. Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian No Mata Pencaharian Total 1 Karyawan - Karyawan - PNS - Swasta 121 316 327 2 Wiraswasta 278 3 Tani 1.539

46 4 Pertukangan 319 5 Buruh Tani 372 6 Pensiunan 129 7 Nelayan - 8 Pemulung - 9 Jasa 169 Berdasarkan data di atas, mata pencaharian penduduk di Desa Sumber Sari didominasi oleh Petani dengan jumlah 1.539 orang. Hal ini terlihat dari lokasi Desa Sumber Sari sendiri yang masih terdapat banyak sawah. Desa Sumber Sari dapat dikatakan sebagai desa yang masih asri karena desa ini masih terlihat hijau dengan banyaknya sawah disekelilingnya. 3. Pamong Desa di bawah ini: Dari segi pamong desa, Desa Sumber Sari dapat digambarkan dalam tabel Tabel 2.5 Jumlah Pamong Desa No Pamong Desa Total 1. Kepala Desa 1 2. Sekertaris Desa 1 3. Kepala Bagian 5 4. Dukuh/Kepala Dusun 13 5. Staf Sekertaris dan Kepala Bagian 6 6. Anggota DPD 11 Berdasarkan data di atas, di Desa Sumber Sari mempunyai beberapa pamong desa yaitu Kepala Desa berjumlah satu orang, Sekertaris Desa berjumlah satu orang, Kepala Bagian berjumlah lima orang, Dukuh atau Kepala Dusun berjumlah 13

47 orang, Staf Skertaris dan Kepala Bagian berjumlah enam orang, dan anggota BPD berjumlah 11 orang. 4. Pembinaan RT dan RW Dari segi pembinaan RT dan RW, Desa Sumber Sari dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini: Tabel 2.6 Pembinaan RT dan RW No Pembinaan Total 1. Jumlah RT 90 unit 2. Jumlah RW 35 unit 3. Jumlah pengurus RT/RW a. Pengurus RT b. Pengurus RW 270 orang 105 orang Berdasarkan data di atas, di Desa Sumber Sari mempunyai RT (Rukun Tetangga) dengan jumlah 90 unit, RW (Rukun Warga) dengan jumlah 35 unit. Sedangkan untuk jumlah pengurus RT ada 270 orang dan jumlah pengurus RW ada 105 orang. B. GAMBARAN GAS ELPIJI 1. Pengertian Gas Elpiji Elpiji yaitu Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI, di mana merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99% dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan. Elpiji lebih berat daripada udara dengan berat jenis sekitar 2, 01 apabila

48 dibandingkan dengan udara. Tekanan uap elpiji cair dalam tabung sekitar 5, 0 6, 2 Kg/cm2. Perbandingan komposisinya yaitu propana (C3H8) : butana (C4H10) = 30 : 70. Nilai kalori pada elpiji yaitu + 21.000 BTU/lb. Zat mercaptan biasanya ditambahkan pada elpiji untuk memberikan bau yang khas, sehingga apabila terjadi kebocoran gas dapat dideteksi dengan cepat. Elpiji PERTAMINA dipasarkan dalam kemasan tabung tiga kilogram, enam kilogram, 12 kilogram, 50 kilogram, serta curah (http://dhikasulang.blogspot.com, diakses tanggal 25 Juli 2010). 2. Program Konversi Energi Dari Minyak Tanah ke Gas elpiji Program konversi minyak tanah ke gas elpiji merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM), dengan mengalihkan pemakaian minyak tanah ke gas elpiji. Program ini diimplementasikan dengan membagikan paket tabung elpiji beserta isinya, kompor gas dan asesorisnya kepada rumah tangga dan usaha mikro pengguna minyak tanah. Untuk mengurangi dampak sosial atas diberlakukannya program ini, pendistribusian elpiji dilakukan oleh agen dan pangkalan minyak tanah yang diubah menjadi agen dan pangkalan elpiji tiga kilogram. Program ini ditugaskan kepada Pertamina, berkoordinasi dengan Departemen terkait, dan direncanakan pelaksanaannya secara bertahap antara tahun 2007 sampai 2010 (http://dhikasulang.blogspot.com, diakses tanggal 25 Juli 2010).

49 Alasan dilakukannya program konversi minyak tanah ke gas elpiji yaitu antara lain berdasarkan kesetaraan nilai kalori, subsidi gas elpiji bisa mencapai Rp. 15 triliyun sampai dengan Rp. 20 triliyun jika program ini berhasil. Selain itu, gas elpiji lebih bersih daripada minyak tanah apabila digunakan. Pemerintah Indonesia juga ingin berkaca dari negara-negara lain seperti India dan Brazil yang sukses menerapkan subsidi gas elpiji (http://dhikasulang.blogspot.com, diakses tanggal 25 Juli 2010). Pihak-pihak terkait telah ditunjuk oleh pemerintah dalam pelaksanaan program konversi energi. Kementrian Negara Koperasi dan UKM (KUKM) ditunjuk untuk mengadakan kompor gas beserta asesorisnya (regulator dan selang), serta mendistribusikannya bersama tabung gas elpiji dari Pertamina. PT Pertamina ditunjuk untuk menyediakan gas elpiji tiga kilogram untuk tahap pertama dan ditambah kebutuhan tabung untuk rolling, menyediakan tabung gas elpiji tiga kilogram sebagai pengganti minyak tanah, mempersiapkan infrastruktur dan jalur distribusinya. Kemudian Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan ditunjuk untuk melakukan sosialisasi program peralihan penggunaan minyak tanah ke gas elpiji. Namun berdasarkan perkembangan, Pertamina akhirnya diminta juga untuk melakukan pengadaan kompor dan distribusi kompor, tabung, selang dan regulator, serta melakukan sosialisasi dengan berkoordinasi atau bersama-sama Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan (http://dhikasulang.blogspot.com, diakses tanggal 25 Juli 2010).

50 Sasaran untuk program konversi energi ini yaitu rumah tangga dan usaha mikro. Rumah tangga yang berhak menerima paket elpiji tiga kilogram beserta kelengkapannya harus memenuhi persyaratan dan kriteria sebagai berikut (http://dhikasulang.blogspot.com, diakses tanggal 25 Juli 2010): Ibu Rumah Tangga Pengguna minyak tanah murni Kelas sosial C1 kebawah (pengeluaran<1,5 juta/bulan) Penduduk legal setempat dengan dibuktikan dan melampirkan KTP atau KK atau Surat Keterangan dari Kelurahan setempat Sedangkan untuk usaha mikro yang berhak menerima paket elpiji tiga kilogram beserta kelengkapannya harus memenuhi persyaratan dan kriteria sebagai berikut (http://dhikasulang.blogspot.com, diakses tanggal 25 Juli 2010): Usaha mikro tersebut merupakan pengguna minyak tanah untuk bahan bakar memasak dalam usahanya Penduduk legal setempat dengan dibuktikan dan melampirkan KTP atau KK atau Surat Keterangan dari kelurahan setempat Melampirkan Surat Keterangan Usaha dari kelurahan setempat 3. Kasus Ledakan Gas Elpiji Peristiwa ledakan tabung gas elpiji marak terjadi atau lebih tepatnya mengalami lonjakan setelah program konversi energi dari minyak tanah ke gas elpiji di tahun 2007 yang lalu. Program konversi ini sudah berlangsung cukup

51 lama sejak tahun 2007, namun baru setelah program ini bergulir banyak kejadian mengenaskan yang ditimbulkan akibat program tersebut. Menurut pantauan Kompas, peristiwa tabung gas meledak ini didominasi terjadi pada tabung gas tiga kilogram (88,9%) dan lainnya (11,1%), sementara lokasi ledakan yang paling banyak terjadi di rumah penduduk (86,1%) dan lainnya (13,9%) (http://cpssss.org, diakses tanggal 23 Juli 2010). Frekuensi kejadian ledakan terus bertambah pasca konversi minyak tanah ke gas elpiji. Menurut data Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), sejak 2008 hingga Juli 2010, di Indonesia terjadi sebanyak 189 kali kasus ledakan dalam pemakaian tabung gas elpiji rumah tangga. Rinciannya, pada 2008 terjadi 61 kasus, kemudian turun menjadi 50 kasus pada 2009, namun kemudian jumlah temuan meningkat tajam hingga pertengahan 2010 yakni mencapai 78 kasus (http://nasional.vivanews.com, diakses tanggal 23 Juli 2010). Penyebab terjadinya kasus ini bermacam-macam. Ada yang mengatakan selang dan perangkatnya tak memenuhi standar keamanan. Ada yang mengungkap bahwa masyarakat penggunanya banyak yang tak paham cara pengoperasian tabung gas yang benar dan aman. Terakhir berkembang wacana bahwa kebocoran gas ini sebagai akibat pengoplosan gas dalam tabung tiga kilogram ke dalam tabung 12 kilogram karena adanya perbedaan harga gas antara kedua jenis kemasan itu. Pada proses penyuntikan gas ini ditengarai telah terjadi kerusakan katup yang berakibat gas bocor tak disadari penggunanya (http://rubrikbahasa.wordpress.com, diakses tanggal 26 Desember 2010).

52 Istilah pengoplosan di sini sepertinya kurang tepat apabila ditujukan pada gas. Alasan pertama kita tidak pernah dan tidak mungkin melarutkan zat ke dalam gas dan hanya mungkin melarutkannya ke dalam zat cair. Alasan kedua yang terjadi dalam tindakan nakal ini adalah sekadar memindahkan gas dengan kualitas yang sama dari satu wadah ke wadah lain. Tidak ada pencampuran gas elpiji dengan gas amoniak misalnya. Seandainya tak ada unsur kriminalitas di sini, sebenarnya dapat sekadar kita katakan dengan pemindahan gas (http://rubrikbahasa.wordpress.com/, diakses tanggal 26 Desember 2010). Apabila setiap kegiatan direncanakan dengan matang, tentunya akan menghasilkan hasil yang memuaskan. Begitu juga dengan program konversi energi yang dicanangkan oleh pemerintah. Sebelum menerapkan program tersebut pada masyarakat, tentunya pemerintah telah melakukan sosialisasi yang maksimal. Sosialisasi tersebut dapat meliputi tentang cara penggunaan tabung gas yang benar, tentang risiko, serta cara mencegah atau menghindari risiko penggunaan gas elpiji. Selain itu, pemerintah harus mempertimbangkan perilaku sebagian masyarakat Indonesia yang lalai. Kelalaian seseorang tidak hanya merugikan diri sendiri, namun juga bisa merugikan orang lain, bahkan banyak orang. Sehingga untuk selanjutnya, pemerintah tidak seenaknya mengambinghitamkan kelalaian masyarakat sebagai penyebab ledakan gas elpiji (www.riaumandiri.net, diakses tanggal 23 Juli 2010).