Sejarah sebagai Kisah, Peristiwa, Ilmu, dan Seni

dokumen-dokumen yang mirip
Manfaat Mempelajari Sejarah

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sehingga kita dapat memberikan arti atau makna terhadap tindakan-tindakan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA. Menurut Sejathi yang dikutip Ali Muhidin, efektivitas merupakan ketepatgunaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia,

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps

Dokumenter Episode ke 3. Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara Jepang banyak menghasilkan berbagai macam karya. Baik berupa

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

UKBM SEJARAH 3.4/4.4/1/4-1

NOVEL DAN SEJARAH MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB 3 METODE PENELITIAN

SILABUS PEMBELAJARAN

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

Inisiasi 2 PENDEKATAN KONSEP SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

UKBM SEJARAH 3.7/4.7/1/7-1

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

Kemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SILABUS

Sejarah Pengenalan Ilmu Sejarah Canisius17xa5.wordpress.com

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. dengan hal-hal di luar karya sastra. Faktor sejarah dan lingkungan ikut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas menurut Sutama (2010: 15-21) merupakan upaya

PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH SEJARAH DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab-bab terdahulu, terdapat tiga kesimpulan pokok yang dapat diungkapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. komponen keterampilan yang harus diperhatikan dan dilatih, yaitu keterampilan

Sifat dan Bentuk Karangan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kajian Teori. 1. Sejarah. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, sejarah dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lebih baik. Sebuah proses perubahan yang dilakukan manusia dalam

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pencapaian suatu tujuan pendidikan. Oleh sebab itu,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah swt dengan

06/11/12. Satu bulan kemudian

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN SASTRA YANG KONTEKSTUAL DENGAN MENGADOPSI CERITA RAKYAT AIR TERJUN SEDUDO DI KABUPATEN NGANJUK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bagian 1 BATASAN SOSIOLOGI SASTRA Sajian Matakuliah Pengantar Sosiologi Sastra Dosen Pembina: Moh Badrih, S.Pd., M.Pd.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang dapat bekerjasama serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

MENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI. Nurmina 1*) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. keempat keterampilan tersebut memegang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Apriyanti, 2013

SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA

CONTOH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

Biografi. Jadwal Penilaian

PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

MENULIS ITU BERCERITA!

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa mencakup empat aspek keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

Masa Kini. Generasi penerus memahami peristiwa sejarah. Tujuannya, agar peristiwa sejarah yang tidak baik, tidak terulang untuk yang kedua kalinya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Transkripsi:

Sejarah sebagai Kisah, Peristiwa, Ilmu, dan Seni MODUL 1 MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SEMESTER 1 Penyusun : Yayan Syalviana, S.Pd. Wiwi Wiarsih, SS. SMA Negeri 26 Bandung Jalan Sukaluyu No. 26 Cibiru Bandung 40614 SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 1

DAFTAR ISI Petunjuk 2 Pengertian Sejarah 1. Pengertian Sejarah menurut Standar Isi (Kurikulum Nasional) 3 2. Pengertian Sejarah secara Umum 3 3. Sejarah sebagai Kisah 4 4. Sejarah sebagai Peristiwa 5 5. Sejarah sebagai Ilmu 5 6. Sejarah sebagai Seni 6 Tugas Terstruktur 7 Tugas Mandiri 7 Evaluasi 7 Kunci Jawaban 9 Daftar Pustaka 10 PETUNJUK Pelajarilah modul ini secara bertahap dari bagian awal sampai dengan bagian akhir sehingga Anda bisa kuasai dengan baik. Catat atau tandai bagian-bagian yang belum dipahami sebagai bahan diskusi dengan teman dan guru. Untuk mengetahui apakah Anda telah menguasai pelajaran ini, kerjakan soal-soal latihan dan tugas yang disediakan pada akhir kegiatan belajar, kemudian cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Pergunakan kunci jawaban yang disediakan setelah Anda selesai mengerjakan latihan dan tugas tersebut. Diharapkan Anda mampu mengukur atau menilai sendiri kemajuan belajar Anda. Pelajari kembali soal dan tugas yang belum terjawab dengan benar sehingga Anda yakin betul telah menguasai kegiatan belajar tersebut. Apabila masih kurang paham atau masih menemukan kesulitan, diskusikan dengan teman atau guru. Bacaan-bacaan lain yang menunjang dapat Anda gunakan sebagai referensi tambahan. Untuk mempelajari modul ini disediakan waktu 1 x 45 menit, termasuk waktu untuk mengerjakan soal. Tu gas terstruktur dan tugas mandiri dikerjakan di luar waktu yang disediakan. Selamat belajar, semoga Anda sukses! SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 2

Kegiatan Belajar PENGERTIAN SEJARAH STANDAR KOMPETENSI Memahami prinsip dasar ilmu sejarah. KOMPETENSI DASAR Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah INDIKATOR Menjelaskan pengertian sejarah sebagai kisah, peristiwa, ilmu, dan seni. Terdapat beberapa istilah yang menggunakan kata sejarah, di antaranya : guru sejarah, pegawai sejarah, pencatat sejarah, pelaku sejarah dan saksi sejarah, serta peneliti sejarah dan penulis sejarah. Lalu apakah sejarah itu? 1. Pengertian Sejarah menurut Standar Isi (Kurikulum Nasional) Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau berdasarkan metode dan metodologi tertentu. Terkait dengan pendidikan di sekolah, pengetahuan masa lampau tersebut mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik 2. Pengertian Sejarah secara umum Secara umum, sejarah adalah semua peristiwa yang terjadi di masa lalu sejak bumi ini ada hingga sedetik yang lalu. Dalam Bahasa Indonesia, pengertian sejarah adalah sama dengan history (Inggris), geschichte (Jerman), atau geschiedenis (Belanda). Kamus Bahasa Indonesia mendefinisikan sejarah sebagai : (1) kesusastraan lama : silsilah; asal usul; (2) kejadian dan peristiwa yang benar-benar telah terjadi pada masa yang lampau; (3) ilmu, pengetahuan, cerita, pelajaran tentang kejadian dan peristiwa yang benar-benar telah terjadi pada masa yang lampau; SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 3

riwayat. Kuntowijoyo (1995 : 12 17) menyebutkan pengertian sejarah adalah sebagai berikut: a. Sejarah ialah ilmu tentang manusia. Sejarah hanya bercerita tentang manusia, karena : terjadinya alam semesta menjadi kajian astronomi; pergeseran-pergeseran bumi di masa lalu merupakan kajian geologi; fosil-fosil menjadi kajian antropologi; dan benda-benda peninggalan menjadi kajian arkeologi. b. Sejarah ialah ilmu tentang waktu. Sejarah membahas perkembangan, kesinambungan, pengulangan dan perubahan pada masyarakat. c. Sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang mempunyai makna sosial Tidak semua peristiwa penting untuk perkembangan dan perubahan masyarakat. Saat ini, perempuan yang menjadi pencipta lagu sudah biasa, namun tidak demikian dengan perempuan pertama yang menjadi pencipta lagu. d. Sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang tertentu, satu-satunya dan terinci. Sejarah adalah sejarah tertentu, bukan secara umum, karena harus jelas kapan dan dimananya. Sejarah itu ilmu mengenai satu-satunya (unik) karena sejarah harus menulis peristiwa, tempat, dan waktu yang hanya sekali terjadi. Sejarah harus terinci (detail) karena sejarah tidak terbatas pada hal-hal yang besar. 3. Sejarah sebagai Kisah Ismaun (1992 : 17 19) menyebutkan bahwa sejarah sebagai kisah adalah cerita berupa narasi yang disusun dari memori, kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampau. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal sebagai cerita. Secara tertulis cerita sejarah itu dapat kita baca dalam buku-buku sejarah, majalah, atau surat kabar. Secara lisan kita dapat mendengarnya dalam narasi, ceramah, percakapanpercapakan, pelajaran sejarah di sekolah, atau dari siaran radio dan televisi, bahkan dapat disaksikan dalam drama atau film. Sebagai suatu cerita, sifatnya tergantung kepada siapa yang menceritakan. Setiap manusia memiliki kepribadian yang beraneka ragam yang tercermin pada apa yang diceritakannya. Cerita sejarah yang disusun oleh seorang penulis secara tidak langsung dapat menggambarkan sifat-sifat SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 4

yang mempengaruhi penulis, seperti : keadaan pribadinya, cita-cita dan pergaulannya, serta perbendaharaan pengetahuannya di dalam sejarah dan lingkungannya. 4. Sejarah sebagai Peristiwa Ismaun (1992 : 13 17) menyebutkan bahwa sejarah sebagai peristiwa adalah kejadian, kenyataan, aktualitas, sejarah in concreto yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampau. Apa saja yang terjadi dan terbentuk dalam masa lampau adalah kejadian. Semua kejadian terutama yang menyangkut kehidupan manusia termasuk perbincangan sejarah. Jumlah kejadian di masa lalu tidak terhingga. Bayangkan berapa jumlah kejadian di muka bumi ini, sejak bumi diciptakan hingga sedetik yang lalu. Kejadian-kejadian di masa lampau itu walaupun sudah tidak ada lagi, kesan-kesannya (untuk sebagian atau seluruhnya) tinggal membekas dalam ingatan manusia. Tetapi ingatan manusia terbatas. Manusia pada umumnya tidak dapat mengingat seluruh kejadian yang dialaminya dan tidak selamanya ia dapat mengingat satu kejadian saja secara lengkap. Oleh karena itu banyak kejadian di masa lampau yang hilang dan di antara yang hilang itu sebagian besar belum dapat kita temukan kembali. Kejadian-kejadian pada waktu yang lampau itu begitu banyaknya, sehingga tidak mungkin kita mengetahui dan mempelajari seluruhnya. Kejadian-kejadian yang kita pelajari dalam sejarah pada pokoknya hanya meliputi kejadian-kejadian yang penting saja, yaitu kejadian-kejadian yang mempunyai arti bagi kemanusiaan. Kejadian-kejadian yang dipelajari bukanlah kejadian-kejadian yang berdiri sendiri. Harus dipelajari dan dicari pula hubungan antara kejadian yang satu dengan kejadian yang lain. Ada tidaknya hubungan antar kejadian itu bergantung kepada hasil penyelidikan atau kepada perbendaharaan ilmu pengetahuan kita. 5. Sejarah sebagai Ilmu Kuntowijoyo (1995 : 60 64) menyebutkan bahwa sejarah sebagai ilmu karena memiliki kaidah keilmuan, yaitu : a. Sejarah itu empiris. Sejarah sangat tergantung pada pengalaman manusia yang terekam dalam dokumen. Jadi meskipun ada perbedaan yang mendasar dengan ilmu alam, sejarah sama SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 5

dengan ilmu alam karena sama-sama berdasarkan pengalaman, pengamatan, dan penyerapan. Perbedaannya, dalam ilmu-ilmu alam pengamatan percobaan dapat diulang-ulang, sedangkan sejarah tidak dapat mengulangi percobaan. b. Sejarah itu mempunyai objek. Perbedaan antara sejarah dengan ilmu-ilmu alam adalah pada objek. Ilmu-ilmu alam mengamati benda-benda sedang sejarah mengamati manusia. Bendabenda itu tidak berpikir sedangkan manusia itu berpikir dan berkesadaran. c. Sejarah itu mempunyai teori. Sama seperti ilmu lain, sejarah juga mempunyai teori pengetahuan. Teori pada umumnya berisi satu kumpulan tentang kaidah pokok suatu ilmu. d. Sejarah itu mempunyai generalisasi. Sama seperti ilmu lain, sejarah juga menarik kesimpulankesimpulan umum. e. Sejarah itu mempunyai metode. Untuk penelitian, sejarah mempunyai metode tersendiri yang menggunakan pengamatan. Metode sejarah mengharuskan orang untuk berhati-hati dan tidak boleh menarik kesimpulan yang terlalu berani tanpa penelitian yang detil. 6. Sejarah sebagai Seni Kuntowijoyo (1995 : 67 70) menyebutkan bahwa sejarah sebagai seni karena : a. Sejarah memerlukan intuisi atau ilham. Sejarawan memerlukan pemahaman langsung dan instinktif selama masa penelitian berlangsung. Sering terjadi untuk memilih suatu penjelasan, bukan peralatan ilmu yang berjalan tetapi intuisi. Untuk mendapatkan intuisi sejarawan harus bekerja keras dengan data yang ada. Disinilah perbedaan intuisi sejarawan dengan pengarang, karena sejarawan harus tetap ingat akan data-datanya. b. Sejarah memerlukan imajinasi. Dalam pekerjaannya, sejarawan harus dapat membayangkan apa yang sebelumnya apa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi sesudah itu. Sejarawan dituntut untuk dapat membayangkan sungai, hutan, pantai, desa, istana, mesjid, dan tempattempat lainnya sesuai dengan peristiwa sejarah yang dipelajarinya. c. Sejarah memerlukan emosi. Penulis sejarah harus berempati, menyatukan perasaan dengan objeknya. Diharapkan sejarawan dapat menghadirkan objeknya seolah-olah pembacanya mengalami sendiri peristiwa itu. Penulisan sejarah dengan emosi tetapi setia kepada fakta sangat penting untuk pewarisan nilai. d. Sejarah memerlukan gaya bahasa. Gaya bahasa yang baik tidak berarti gaya bahasa yang SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 6

berbunga-bunga. Kadang-kadang bahasa yang lugas lebih menarik. Gaya yang berbelit-belit dan tidak sistematis jelas merupakan bahasa yang jelek. Dalam tulisan sejarah, deskripsi itu seperti melukis yang naturalistis, yang diperlukan ialah kemampuan untuk menuliskan detil. Kata seorang sejarawan Amerika, sejarah itu ibarat orang naik kereta menghadap ke belakang. Ia dapat melihat ke belakang, ke samping kanan dan kiri. Satu-satunya kendala ialah ia tidak bisa melihat ke depan. (Kuntowijoyo, 1995 : 17) Tugas Terstruktur Peserta didik dalam kelompok kecil berdiskusi membandingkan pengertian sejarah sebagai kisah dengan pengertian sejarah sebagai peristiwa, ilmu, dan seni dan mencatatnya di buku tulis masingmasing. Tugas Mandiri Peserta didik secara individu mencari dari perpustakaan atau dari internet tentang contoh sejarah sebagai kisah dan peristiwa. EVALUASI Pilihan Ganda (Pilihlah salah satu jawa ban yang paling tepat Skor setiap jawa ban benar adalah 1) 1. Secara umum, sala h satu pengertian sejarah yang benar adalah.... A. Kejadian dan peristiwa masa lalu yang akan terulang di masa yang akan datang B. Perubahan-perubahan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi setiap hari di sekitar kita C. Cerita atau kisa h atau catatan tentang kehidupan keluarga bangsawan di masa lampau D. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau E. Kumpulan peninggalan atau bukti-bukti peristiwa di masa lampau berupa benda 2. Manakah pengertian sejarah yang benar menurut Kuntowijoyo? Sejarah adalah ilmu tentang. A. manusia B. terjadinya alam semesta C. pergeseran bumi di masa lalu D. benda-benda peninggalan E. fosil manusia SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 7

3. Mengapa sejarah menjadi ilmu yang unik? Karena sejarah. A. bersifat umum di manapun manusia berada B. tidak terbatas pada hal-hal yang besar C. tidak jelas kapa n dan dimana terjadinya D. meliputi seluruh kejadian di masa lalu E. merupakan peristiwa yang hanya terjadi sekali 4. Mengapa cerita sejarah sifatnya tergantung kepada siapa yang menceritakan? Salah satunya adalah karena suatu cerita sejarah secara tidak langsung. A. memiliki kepentingan partai politik penulis B. menggambarkan perbendaharaan pengetahuan penulis C. menunjukkan adanya bukti-bukti terjadinya peristiwa D. mewakili cita-cita dan harapan dari para pembaca E. menggambarkan sifat-sifat pribadi pembaca 5. Apa yang dimaksud sejarah sebagai peristiwa? A. jumlah kejadian di masa lalu yang tidak terhingga B. kejadian di masa lampau yang sudah tidak ada lagi C. kejadian yang sebenarnya telah terjadi pada waktu yang lampau D. kesan-kesan dalam ingatan manusia tentang suatu kejadian E. kejadian di masa lampau yang hilang dari ingatan manusia Uraian 6. Tuliskan pengertian sejarah sebagai kisah! (skor maksimal 3) 7. Bandingkan pengertian sejarah sebagai ilmu dengan sejarah sebagai seni masing-masing 3 unsur! (skor maksimal 6) SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 8

KUNCI JAWABAN EVALUASI Periksa Jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut ini. Skor maksimal adalah 14 atau sama dengan nilai 100. Bila skor Anda di atas atau sama dengan 10,5 (nilai 75, sesuai dengan KKM), Anda dipersilahkan melanjutkan pelajaran ke modul berikutnya. Bila belum tuntas, cobalah pelajari kembali hal-hal yang belum Anda kuasai dengan baik. Skor untuk nomor 1 s.d. 5 masing-masing 1 jika Anda menjawab benar. 1. D 2. A 3. E 4. B 5. C 6. Skor Maksimal 3 Jawaban - Cerita berupa narasi - Disusun dari memori, kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampau. - Sehari-sehari dikenal sebagai cerita. 7. Skor Maksimal 6 Skor 1 1 1 Sejarah sebagai Ilmu Sejarah sebagai Seni Skor Tiga dari 5 hal berikut : Sejarah itu empiris Sejarah itu mempunyai objek (objek studi/bidang kajian) Sejarah itu mempunyai teori Sejarah itu mempunyai generalisasi Sejarah itu mempunyai metode (cara-cara ilmiah) Tiga dari 4 hal berikut : Sejarah memerlukan intuisi Sejarah memerlukan imajinasi Sejarah memerlukan emosi Sejarah memerlukan gaya bahasa 2 2 2 SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 9

DAFTAR PUSTAKA 1. Standar Isi Mata Pelajaran Sejarah 2. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1996, Kamus Besar Bahasa Indonesia - Edisi Kedua, Jakarta : Balai Pustaka. 3. DR. Kuntowijoyo, 1995, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta : Penerbit Bentang 4. Drs. Ismaun, 1992, Modul Pengantar Ilmu Sejarah, Bandung : Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP Bandung 5. R. Moh. Ali, 2005, Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, Yogyakarta : LKiS 6. Sartono Kartodirdjo, 1992, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama 7. Drs. Ismaun, 1991, Teori Sejarah, Bandung : Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP Bandung 8. http://id.wikipedia.org 9. http://catatanguru.blogspot.com Sejarah adalah Guru Kehidupan SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 10