PERANCANGAN INTALASI ALAT TEST PENYEMPROTAN INJEKTOR MOBIL TOYOTA AVANZA 1.3 G (1300 cc) ENGINE TIPE K3-VE DENGAN KAPASITAS 40 LITER/JAM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

STUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA

Analisa Pengaruh Variasi Volume Tabung Udara Dan Variasi Beban Katup Limbah Terhadap Performa Pompa Hidram

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3-15 Selang output Gambar 3-16 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk Gambar 3-17 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk

PENGARUH REYNOLD NUMBER ( RE ) TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA ( BERJARI JARI DAN PATAH )

Analisa Pengaruh Penambahan Rambut dan Serat Pisang Terhadap Nilai Minor Losses pada Pipa Spiral Lengkung

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI).

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

Analisa Pengaruh Penambahan Serat Bambu dan Serat Kelapa Terhadap Nilai Minor Losses pada Pipa Spiral Lengkung

STUDY EKSPERIMENTAL PERILAKU ALIRAN FLUIDA PADA SAMBUNGAN BELOKAN PIPA

Analisa Rugi Aliran (Head Losses) pada Belokan Pipa PVC

PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 1,5 M 3 / MENIT

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN

PENGARUH VARIASI VOLUME TABUNG TEKAN TERHADAP EFISIENSI PADA POMPA HIDRAM

Oleh: STAVINI BELIA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PENENTUAN KETINGGIAN KELUARAN AIR PADA POMPA HYDRAM. Istianto Budhi Raharja ABSTRAK

PERHITUNGAN HEAD DAN SPESIFIKASI POMPA UNTUK UNIT PRODUKSI JARINGAN AIR BERSIH

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN PROSES PEMBUATAN ALAT PENYANGGA TENGAH OTOMATIS PADA SEPEDA MOTOR YANG MENGGUNAKAN SISTEM HIDROLIK

BAB II DASAR TEORI QQ =... (2.1) Dimana: VV = kebutuhan air (mm 3 /hari) tt oooo = lama operasi pompa (jam/hari) nn pp = jumlah pompa

MENENTUKAN NILAI KOEFISIEN GESEK PADA PIPA DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI MICROSOFT VISUAL BASIC. Irsan Mustafid Halomoan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

KOEFISIEN GESEK PADA RANGKAIAN PIPA DENGAN VARIASI DIAMETER DAN KEKASARAN PIPA

PADA INSTALASI ALAT PENGUJI ALIRAN FLUIDA CAIR SKRIPSI

ANALISA PERANCANGAN INSTALASI GAS

BAB IV ANALISA SISTEM PEMIPAAN DAN PEMILIHAN POMPA

II. TINJAUAN PUSTAKA

Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka (Open channel) Sistem Tertutup Sistem Seri Sistem Parlel

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

Panduan Praktikum 2012

Analisa Pengaruh Variasi Sudut Sambungan Belokan Terhadap Head Losses Aliran Pipa

KAJIAN PENGARUH VARIASI DIAMETER PIPA HISAP PVC PADA SISTEM PERPIPAAN TUNGGAL POMPA SANYO Oleh : 1),, Heri Kustanto,, 2). Joko Yunianto Prihatin

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

BAB IV PENGUKURAN KEHILANGAN ENERGI AKIBAT BELOKAN DAN KATUP (MINOR LOSSES)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

ANALISIS DEBIT AIR DAN RUGI BELOKAN PADA PIPA TEE.

2 yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama. Laju Aliran Volume Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu juml

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN IMPELLER POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 58 LITER/DETIK HEAD 70 M DENGAN PUTARAN 2950 RPM PENGGERAK MOTOR LISTRIK.

Usulan Perbaikan Sistem Distribusi Air Bersih dengan Menggunakan Pressure Reducing Valve

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK

ANALISIS INSTALASI POMPA PEMADAM KEBAKARAN PADA KOMPLEKS TERMINAL BAHAN BAKAR MINYAK MERAUKE

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

Jurnal Kajian Teknik Mesin Vo. 2 No. 1 April

JURNAL ANALISIS LAJU ALIRAN PADA PIPA BERCABANG DENGAN SUDUT 90 0 ANALYSIS OF THE FLOW RATE IN THE PIPE BRANCHED AT AN ANGLE OF 90 0

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

Losses in Bends and Fittings (Kerugian energi pada belokan dan sambungan)

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

STUDI DISTRIBUSI TEKANAN ALIRAN MELALUI PENGECILAN SALURAN SECARA MENDADAK DENGAN BELOKAN PADA PENAMPANG SEGI EMPAT

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gedung ini direncanakan untuk tempat penginapan

EVALUASI DEBIT AIR DAN DIAMETER PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DI PERUMAHAN KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN NELAYAN INDAH BELAWAN SEPTIAN PRATAMA

PERANCANGAN ULANG SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA BANGUNAN GEDUNG TWIN BUILDING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

UJI KERJA INJEKTOR TERHADAP PUTARAN DAN JENIS SEMPROTAN MENGGUNAKAN ALAT UJI INJEKTOR ABSTRAK

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Diameter Gelembung Hidrogen Terhadap Penurunan Tekanan (Pressure Drop) Pada Saluran Tertutup Segi-Empat

BAB FLUIDA A. 150 N.

JUDUL TUGAS AKHIR ANALISA KOEFISIEN GESEK PIPA ACRYLIC DIAMETER 0,5 INCHI, 1 INCHI, 1,5 INCHI

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN

Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas

Analisis Aliran Fluida Terhadap Fitting Serta Satuan Panjang Pipa. Nisa Aina Fauziah, Novita Elvianti, dan Verananda Kusuma Ariyanto

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan

SEMINAR NASIONAL ke8tahun 2013 : RekayasaTeknologiIndustridanInformasi

Kehilangan Energi Pada Pipa Baja Dan Pipa Pvc

Nama : Zainal Abidin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

RANCANG BANGUN PERANGKAT UJI RUGI-RUGI HEAD DENGAN FLUIDA KERJA AIR (H 2 O) DAN ANALISISNYA. Oleh : Tris Sugiarto ABSTAK

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka 2.2. Dasar Teori

Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013 PERANCANGAN ALAT UJI GESEKAN ALIRAN DI DALAM SALURAN

Antiremed Kelas 11 Fisika

Vol. 2, No. 3, September 2017 e-issn: ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin

Analisis Penyediaan Air Bersih Di Universitas Khairun Dengan Sistem Pompa Transmisi

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

POLITEKNOLOGI VOL. 15 No. 3 SEPTEMBER 2016 ABSTRACT ABSTRAK

Model Matematika dan Analisanya Dari Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Suatu Kompleks Perumahan

BAB IV PERHITUNGAN INSTALASI POMPA HYDRANT. Massa jenis cairan : 1 kg/liter. Kapasitas : liter/menit = (1250 gpm) Kondisi kerja : Tidak kontinyu

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa

ANALISIS DEBIT FLUIDA PADA PIPA ELBOW 90 DENGAN VARIASI DIAMETER PIPA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

ANALISIS FAKTOR GESEK PADA PIPA AKRILIK DENGAN ASPEK RASIO PENAMPANG 1 (PERSEGI) DENGAN PENDEKATAN METODE EKSPERIMENTAL DAN EMPIRIS TUGAS AKHIR

V 1,2 = kecepatan aliran fluida dititik 1 dan 2 (m/det)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN

PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM PENGUJIAN HEADLOSS ALIRAN FLUIDA TAK TERMAMPATKAN. Dwi Ermadi 1*,Darmanto 1

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS LAJU ALIRAN PANAS PADA REAKTOR TANKI ALIR BERPENGADUK DENGAN HALF - COIL PIPE

JURNAL. Analisis Penurunan Head losses Pada Belokan 180 Dengan Variasi Tube Bundle Pada Diameter Pipa 2 inchi

TINJAUAN ULANG PENGGUNAAN POMPA SENTRIFUGAL JENIS ISO C3AM UNTUK POMPA NIRA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM HIDRAULIK PADA BACKHOE LOADER TYPE 428E

Transkripsi:

JURNAL TEKNOLOGI & INDUSTRI Vol. 3 No. 1; Juni 2014 ISSN 2087-6920 PERANCANGAN INTALASI ALAT TEST PENYEMPROTAN INJEKTOR MOBIL TOYOTA AVANZA 1.3 G (1300 cc) ENGINE TIPE K3-VE DENGAN KAPASITAS 40 LITER/JAM REZA TAUFIQI IVANA Program Studi Teknik Mesin Otomotif Politeknik Negeri Tanah Laut Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang Naskah diterima: 04 April 2014; Naskah disetujui: 02 Juni 2014 ABSTRAKSI Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi terutama dalam bidang teknologi otomotif, salah satunya dalam system bahan bakar bensin pada mobil yang sudah tidak menggunakan penyuplai dari karburator melainkan dari system EFI (Electronic Fuel Injection). Walaupun system ini baru pastinya memiliki kelemahan, yaitu selain lebih mahal dan rumit, kotoran yang sering mengendap di ujung injector (gummy) karena mobil jarang dihidupkan mengakibatkan penginjeksian buntu dan sulit untuk membersihkannya. Maka dari itu dibutuhkan perawatan lebih dan sekaligus alat untuk menguji kelayakan injector yang bisa mempermudah perawatannya. Perancangan instalasi alat test penyemprotan injektor mobil Toyota Avanza 1.3 merupakan rangkaian dari basis system bahan bakar pada mobil yang terbagi dari komponen utama yaitu pompa bahan bakar, filter, pipa pembagi dan injektor. adapun gunanya dari alat ini ialah untuk mengetahui kelayakan injektor dari kebuntuan, kebocoran, debit aliran dan penyemprotannya. Berangkat dengan kapasitas pompa 40 liter/jam maka akan di dapat hasil perhitungan untuk merancang head total pompa atau kondisi instalasi yang akan dilayani pompa, dimulai dari hasil hitungan kecepatan rata-rata yang didapat 0,1581 m/s kemudian kerugian aliran akibat 4 belokan 90 0 dengan (D/R=1) adalah 0,00016 selanjutnya head kecepatan keluar dari pompa adalah 0,0127 m/s dengan jenis alirannya laminer dan Re = 3,5301 x 10-4 lalu di dapat koefisien kerugian gesek = 0,018 dengan head koefisien gesek sebesar 0,00273 m. Dari total semuanya yang telah didapat maka bisa dihitung hasil head total pompa yang harus dilayani sebesar 0,9226 m. lalu head tekanan yang dihitung sebesar 40,07 m dan kemudian terakhir debit alirannya adalah sebesar 8,287 x 10-11 m 3 /s. Kata Kunci : Sistem Bahan bakar, Electronic Fuel injection, Injektor PENDAHULUAN Dengan berkembang pesatnya teknologi otomotif salah satu contoh yang bisa diambil di system bahan bakar yang sekarang kebanyakan sudah menggunakan system EFI (Electronic Fuel Injection) yang tidak sesederhana dengan system bahan bakar yang memakai karburator maka dari itu harus diimbangi pula dengan system perawatannya agar para pengguna teknologi yang menggunakan EFI tidak kesulitan dalam hal merawat kendaraannya salah satunya komponen utama yang biasa menjadi kekurangan dalam EFI ialah injector yang sering buntu akibat kotoran yang buntu dilubang penginjeksian atau penyemprotan. Maka dari itu timbulah pemikiran untuk merancang suatu alat test penyemprotan injector. Berguna sebagai perawatan berkala untuk injector. *Korespondensi penulis: Telepon/nomor faks : 0512-21537 Email : [33]

METODE DISAIN DAN PENILITIAN Berikut ini adalah gambar konsep desain Alat test Penyemprotan Injector Mobil Toyota Avanza 1.3 G (1300) engine type K3-VE. Fungsi Alat dan Bahan Dalam pembuatan alat ini saya menggunakan beberapa komponen dan juga peralatan sebagai sarana penunjang. Alat dan komponen 1. Cairan Pembersih 6. AlatPengukurTekanan (Manometer) 2. Tangki Bahan Bakar 7. Timer 3. Pompa Bahan Bakar 8. Pipa Pembagi Cairan Pembersih 4. Filter Bahan Bakar 9. Injektor 5. Alat Pengatur Frekuensi 10. Gelas Ukur 11. Accu Langkah-langkah Cara Kerja Alat Pada dasarnya alat tes penyemprotan injector yang di desain ini dalam proses kerjanya ada 4 tahap yang dilakukan, yaitu : 1. Mencuci Injektor 2. Melihat Kebocoran Pada Injektor 3. Melihat Penyemprotan Injektor Secara Kasat Mata 4. Mengukur Debit [34]

Menentukan Sistem Instalasi Menentukan Pompa Berangkat dari persoalan yang di angkat untuk membersihkan injektor, yang termasuk dalam system EFI. Maka didapat pilihan pompa dengan dua tipe yang biasa di pakai dalam sistim bahan bakar yaitu pompa in-tank dan out tank pump. Dari keduanya dipilih pompa type in-tank, karena kapasitas pompa ini besar untuk mengoperasikan system alat test penyemprot injector di banding pompa out-tank dan juga karena pompa type in-tank sering digunakan dalam system EFI mobil avanza. Tabel 1. Spesifikasi Pompa Bahan Bakar Pressure regulator control pressure Speciefied Mount of Fuel (40 1/h) (12volt, 294kPa) Menghitung Head Total Pompa Head total pompa yang harus disediakan untuk mengalirkan jumlah air seperti direncanakan, dapat ditentukan dari kondisi instalasi yang akan dilayani oleh pompa. H = h a + h p + hl + Dimana H = Head total pompa (m) h a = Head Statis total (m) Head ini adalah perbedaan tinggi antara muka air di sisi keluar dan di sisi isap; tanda posistif (+) dipakai apabila muka air di sisi ke luar lebih tinggi dari pada sisi isap. h p = Perbedaan head tekanan yang bekerja pada kedua permukaan air (m), h p = h p2 h p1 h 1 = Berbagai kerugian head di pipa, katup,belokan, sambungan,dll (m) [35]

v 2 /2g= Head kecepatan keluar (m) g = Percepatan gravitasi ( = 9,8 m/s 2 ) Menghitung Hasil Kerugian Head kerugian kerugian yaitu head untuk mengatasi kerugian-kerugian terdiri atas head kerugian gesek di dalam pipa-pipa dan head kerugian di dalam belokan-belokan, reduser, katupkatup, dsb. a. Head kerugian gesek dalam pipa Untuk menghitung kerugian gesek di dalam pipa dapat dipakai salah satu dari dua rumus berikut : 90 0 0,131 +1,847 hf = di mana v = Kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa (m/s) h f = Head kerugian gesek dalam pipa (m) = Koefisien kerugian gesek g = Percepatan gravitasi ( 9,8 m/s 2 ) L = Panjang pipa (m) D = Diameter dalam pipa (m) Sudut belokan (derajat) R = Jari jari lengkung sumbu belokan (m) Selanjutnya untuk aliran laminar dan turbulen, terdapat rumus yang berbeda. Sebagai patokan apakah suatu aliran itu laminer atau turbulen, dipakai bilangan reynold : Re = di mana Re = bilangan reynold ( tak berdimensi ) v = kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa (m/s) D = Diameter dalam pipa (m) = Viskositas kinematik zat cair ( m 2 /s ) Pada Re < 2300, aliran bersifat laminer. Pada Re > 4000, aliran bersifat turbulen. Pada Re = 2300 4000 terdapat daerah transisi, di mana aliran dapat bersifat laminer atau turbulen tergantung pada kondisi pipa dan aliran. [36]

a). Aliran laminer persamaan. Dalam hal aliran laminer, koefisien kerugian gesek untuk pipa dapat dinyatakan dengan b). Aliran turbulen Untuk dapat menghitung kerugian gesek dalam pipa pada aliran turbulen terdapat berbagai rumus empiris, salah satunya saya menggunakan dari Darcy. Menghitung Debit Aliran Banyaknya Fluida mengalir dalam persatu waktu disebut laju aliran atau debit aliran, jika debit aliran diberi lambang Q, Maka banyaknya fluida yang mengalir persatu waktu ditulis : Keterangan : A = Luas penampang pipa ( m² ) v = Kecepatan atau ( laju ) fluida ( m/s ) Q = debit aliran ( m²/s ) V = Volume fluida yang mengalir (m³/s) t = Waktu ( s ) Kecepatan aliran juga dipengaruhi oleh hambatan dari saluran yang dialiri, hal ini bergantung pada tipe yang digunakan. Menghitung Head Tekanan Hubungan antara tekanan dan head tekanan dapt diperoleh dari rumus berikut : hp = dimana hp = head tekanan (m) p = Tekanan (kgf/cm 2 ) = berat persatuan volume zat cair yang dipompa (kg/l) Apabila tekanan diberikan dalam kpa, dapat dipakai rumus berikut : hp = dimana =Tekanan (Pa) = Rapat masa (kg/l) [37]

Selang (Hose) Hose yang dipakai di dalam instalasi alat ini ialah menggunakan selang/hose yang biasa digunakan dalam mobil Avanza yang berbahan dari karet, berikut spesifikasinya : Tabel 2. Spesifikasi Hose Diameter Dalam Diameter Luar 9,5 mm 3/8 inchi 16,7 mm Injektor Tabel 3. Spesifikasi injektor Tahanan Injektor Specified Amount of fuel at fuel pressure 13.8 Ω (250 kpa) Debit Max 185 cc / min HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan Diketahui sebuah instalasi pompa bahan bakar pada alat test penyemprot injector diperlukan untuk menaikkan cairan pembersih dengan selisih antara sisi isap dan sisi keluar sebesar 80 cm. cairan yang dipompakan dengan kapasitas 40 L/h melalui selang (hose) dengan diameter dalam 9,5 mm. panjang pipa seluruhnya 1000 mm dimana terdapat 4 belokan 90 0 (R/D = 1). [38]

Head Total Pompa Pertama dalam menghitung Head total pompa adalah dari kecepatan rata-rata aliran didalam saluran Mengetahui kecepatan rata-rata aliran didalam hose. Diketahui : Diameter dalam hose : D = 9,5 mm = 0,0095 m Kapasitas Pompa Q = 40 = 1,111 x 10-5 Ditanya : =? (1) Jadi kecepatan rata-rata dalam aliran hose adalah 0,1581 m/s Menghitung kerugian belokan pada satu belokan 90 0 Dengan D/R = 1 maka = 0,131 dan = 90 0 hf x 0,00016 m Jadi head kerugian pada belokan 90 0 adalah 0,00016 m Head kecepatan keluar (2) = = 0,0127 m/s Jadi head kecepatan keluar adalah 0,0127 m Menghitung head kerugian gesek dalam hose Sebelum mencari head kerugian gesek kita harus mengetahui jenis aliran yang mengalir dalam selang (hose). [39]

Re = di mana diketahui : v = D = 9,5 mm = 0,0095 m = 4,22 x 10-7 m 2 /s (di asumsikan bahwa viskositas yang dipakai adalah bensin) Pada Re < 2300, aliran bersifat laminer. Pada Re > 4000, aliran bersifat turbulen. Pada Re = 2300 4000 terdapat daerah transisi, di mana aliran dapat bersifat laminer atau turbulen tergantung pada kondisi pipa dan aliran. Jadi Re yang diketahui adalah 3,5301 x 10-4, maka dapat dengan ini dapat dinyatakan bahwa jenis aliran yang terdapt pada saluran (Hose) adalah jenis aliran laminer karena 3,5301 x 10-4 < 2300 maka koefisien kerugian gesek dapat dinyatakan menggunakan persamaan : Diketahui untuk menghitung head kerugian gesek dalam pipa hf = = 0,018 g = Perceptan gravitasi (9,8 m/s 2 ) = L = 1000 mm = 1 m D = 9,5 mm = 0,0095 Jadi Head kerugian gesek dalam pipa adalah 0,00237 m Sehingga kecepatan akhirnya 0,1581 0,00237 = 0,15573 m/s Perhitungan Head total Pompa Dimana h a = 80 cm = 0,8 h p = 0 h 1 = kerugian pada satu belokan 90 0 + head kerugian gesek pada pipa = 0,00016 m + 0,0273 m v 2 /2g = 0,0127 m g = Percepatan gravitasi ( 9,8 m/s 2 ) = 0,9226 m Jadi head total pompa pada instalasi alat test penyemprot injector adalah 0,9226 m [40]

Menghitung Head Tekanan Diketahui : =250 kpa = 250000 (Pa) = 680 (kg/l) (di asumsikan masa dari bensin) Jadi head tekanan adalah 40,07 m Menghitung Debit Aliran Diketahui : A = 7,084 x 10-5 m² v = m/s V = 1.111 x 10-4 (m³/s) t = 15 ( s ) Jadi debit aliran dalam alat testpenyemprotan injector adalah 8,287 x 10-11 m 2 /s UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen dosen pengajar program studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang. DAFTAR PUSTAKA Bruce R. Munson, Donald F. Young, Theodore H. Okiishi, 1999, MEkanika Fluida Edisi Ke-5 Jilid 2,Erlangga, Jakarta. Frank M. White, 1988, Mekanika Fluida Edisi Kedua Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Ranald V. Giles, Ir. Herman Widodo Soemitro, 1977, Mekanika Fluida dan Hdraulika Edisi Ke-2, Erlangga, Jakarta. Reuben M. Olson, Steven J. Wright, 1990, MEkanika Fluida Edisi Ke-5,PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sularso, 1991, Pompa dan Kompresor Pradya Paramitha, Jakarta. [41]