Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol VI, No I, Maret 2014 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita subur

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

TUGAS MANDIRI 1 Bladder Training. Oleh : Adelita Dwi Aprilia Reguler 1 Kelompok 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS MADIRI BLADDER TRAINING

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : RATNA NURAINI

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin

PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP WAKTU FLATUS PADA PASIEN POST OPERASI SECTIOCAESAREA DENGAN ANESTESI SPINALDI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu hamil. Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2012

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III STANDAR OPERATIONAL PROSEDURE BLADDER TRAINING

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016

Kata Kunci: Posisi Dorsal Recumbent, Posisi litotomi, Keadaan Perineum

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan. Pada masa ini terjadi perubahan sistem -sistem dalam tubuh, atau

KEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp

PENGARUH BLADDER TRAINING

Zaiyidah Fathony. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSIO UTERI HARI KETIGA PADA IBU POSTPARTUM DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI BENIS JAYANTO NGENTAK, KUJON, CEPER, KLATEN

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkemih adalah pengeluaran urin dari tubuh, berkemih terjadi

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

TINDAKAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ACEH

Efektivitas bladder training terhadap fungsi eliminasi Buang Air Kecil (BAK) pada ibu postpartum spontan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN. tindakan perbaikan kemudian akan diakhiri dengan penutupan dengan cara. penjahitan luka (Sjamsuhidajat & De Jong, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN INVOLUSI UTERI IBU POST PARTUM DI DESA GEDANGAN GROGOL SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

LAPORAN NURSING CARE INKONTINENSIA. Blok Urinary System

Anita Widiastuti Poltekkes Semarang Prodi Keperawatan Magelang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari plasma darah di glomerulus. Dari 180 liter darah yang masuk ke ginjal

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN :

Library reference : ( ) : Early Mobilization

ANALISIS PERBEDAAN TEKNIK BLADDER TRAINING IKAT 2 JAM DAN IKAT 4 JAM PADA TIMBULNYA BLADDER SIGN IBU POST PARTUM

Jujuren Br. Sitepu Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Keperwatan Gigi. Abstrak

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : UMI CHABIBAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI

BAB I PENDAHULUAN. hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

PERANAN MOBILISASI DINI TERHADAP PROSES INVOLUSI PADA IBU POST PARTUM (Studi di Polindes Rabiyan Puskesmas Bunten Barat Kabupaten Sampang)

BAB V HASIL PENELITIAN

STUDI DESKRIPTIF TENTANG PEMULIHAN ORGAN REPRODUKSI PADA MASA NIFAS DI BPM SRI HARINI TOSUTAN KRANGGAN POLANHARJO KLATEN TAHUN 2016 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

MANUSKRIP LAPORAN KASUS PENGELOLAAN NYERI PADA NY.D DENGAN POST PARTUM SPONTAN DI RUANG BOUGENVILLERSUD AMBARAWA. Oleh INDRA YANI

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI IBU PASCASALIN DENGAN SEKSIO SESARIA

PERSALINAN NORMAL ( KALA IV )

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari

Pengkajian : Manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada individu yang mengalami masalah eliminasi urine : 1. inkontinensia urine 2.

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas III Ruang Kebidanan terhadap Pelayanan Postpartum di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.

GAMBARAN ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU NIFAS DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10).

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

: LAUREN LITANI NIM : SEMESTER : 1

MANFAAT MASSASE SIMPISIS PUBIS DAN PENGENCANGAN MUSCULUS TRANSVERSUS ABDOMINIS TERHADAP PERCEPATAN PENGELUARAN URIN PADA IBU POST PARTUM SPONTAN

HUBUNGAN ANTARA METODE PERSALINAN NORMAL DENGAN GANGGUAN BUANG AIR BESAR PADA MASA NIFAS DI BPM RATIJAH TELUK WETAN KECAMATAN WELAHAN KABUPATEN JEPARA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

AFAF NOVEL AININ ( S

KARYA TULIS ILMIAH. PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG PERAWATAN EPISIOTOMI Di Ruang Melati RSUD Dr. Harjono Kabupaten Ponorogo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

MOTIVASI IBU POSTPARTUM MELAKUKAN SENAM NIFAS SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto Prosedur Penelitian dan Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DENGAN LAMA WAKTU INVOLUSI UTERUS DI BPS SUHARTINI KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN INVOLUSI UTERUS IBU POST PARTUM NORMAL HARI KE 7

*) Mahasiswa PSIK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Dosen PSIK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Menurut definisi World Health Organization (WHO), kematian. negara atau daerah adalah kematian maternal (Prawirohardjo, 1999).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

ANALISA PENGETAHUAN IBU NIFAS TERHADAP TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR THE ANALYSIS OF OF POSTPARTUM MOTHER TO KNOWLEDGE THE DANGER SIGNS OF NEW BORN

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dinding abdomen dan uterus (Fraser, 2009). Sedangkan menurut Wiknjosastro

Transkripsi:

Waktu Pertama Buang Air Kecil (BAK) pada Ibu Postpartum yang Dilakukan Bladder Training Hilda Ekasari Utami, Suparni, Wahyu Ersila STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Jl.Raya Ambokembang No.8 Kedungwuni Pekalongan Email: suparni_83@yahoo.com Abstrak.Retensi urin didefinisikan sebagai ketidakmampuan berkemih. Retensio urin postpartum menimbulkan beberapa komplikasi adalah terjadinya uremia, infeksi, sepsis, dan terjadinya rupture spontan vesika urinaria. Mengatasi masalah perkemihan salah satunya dapat dilakukan dengan melatih berkemih (bladder training). Bladder training merupakan penatalaksanaan yang bertujuan untuk melatih kembali kandung kemih ke pola berkemih normal dengan menstimulasi pengeluaran urin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran waktu pertama kali buang air kecil (BAK) pada ibu postpartum yang dilakukan bladder training. Desain penelitian menggunakan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum spontan hari pertama di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan tanggal 20 Mei - 8 Juni 2013. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sebanyak 30 ibu postpartum spontan hari pertama di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Pengumpulan data menggunakan checklist dan lembar observasi. Analisa hasil penelitian menggunakan analisa univariate dengan hasil bahwa seluruh ibu post partum dapat buang air kecil (BAK) dengan cepat setelah melahirkan dengan rata-rata waktu pertama kali buang air kecil (BAK) 2,7 jam postpartum. Saran bagi tenaga kesehatan untuk menerapkan bladder training pada ibu postpartum karena mempunyai dampak yang positif bagi ibu postpartum karena dapat merangsang BAK segera sehingga mencegah terjadinya perdarahan. Kata kunci : bladder training, miksi awal masa nifas First Time Urination (BAK) on Postpartum Mothers Who do Bladder Training Abstract. Urinary retention is defined as the inability to urinate. Postpartum urinary retention caused some complication is the occurrence of uremia, infection, sepsis, and occurrence of spontaneous bladder rupture. Troubleshooting urinal one of which can be done by training voiding (bladder training). Bladder training is a management that aims to retrain the bladder to normal voiding pattern by stimulating urine output. The purpose of this study is to describe the first time urination (BAK) on postpartum mothers who do bladder training. Design research using descriptive. The population in this study were all spontaneous first day postpartum mothers in hospitals Kraton Pekalongan on 20 May - 8 June 2013. The sampling technique was accidental as much as 30 maternal postpartum spontaneous first day in hospitals Kraton Pekalongan. Collecting data using the checklist and observation sheet. Analysis of the results of studies using univariate analysis with the result that the entire post-partum mothers can urinate (BAK) quickly after giving birth with an average time of first urination (BAK) 2.7 hours postpartum. Suggestions for health workers to apply bladder training in the mother postpartum because it has a positive impact for postpartum mothers because it can stimulate the bladder immediately so as to prevent the occurrence of bleeding. Keywords: bladder training, voiding early puerperium Pendahuluan Perdarahan masih menjadi penyebab angka kematian ibu tertinggi di Indonesia. Perdarahan postpartum disebabkan oleh atonia uterus, trauma genital, koagulasi intravascular diseminata, inverse uterus. Atonia uterus dapat terjadi karena plasenta atau selaput ketuban tertahan. Trauma genital meliputi penyebab spontan dan trauma akibat penatalaksanaan atau gangguan, misalnya kelahiran yang

menggunakan peralatan termasuk section caesarea dan episiotomi (Marmi 2012, h.162). Salah satu penyebab perdarahan postpartum adalah gangguan kontraksi uterus yang dapat diakibatkan oleh adanya retensio urin. Retensio urin menyebabkan distensi kandung kemih yang kemudian mendorong uterus ke atas dan ke samping. Keadaan ini bisa menghambat uterus berkontraksi dengan baik yang akhirnya menyebabkan perdarahan. Apabila terjadi distensi berlebihan pada kandung kemih dapat mengalami kerusakan lebih lanjut (atoni) (Saifuddin 2009, h.358). Apabila tidak dilakukan bladder training, akan meningkatkan angka kejadian retensi urin. Retensi urin dapat menyebabkan kurang adekuatnya kontraksi uterus (hipotoni). Uterus yang hipotoni akan menyebabkan perdarahan setelah melahirkan (Marmi 2012, h.163). Pada perawatan maternitas bladder training dilakukan pada ibu yang mengalami gangguan berkemih seperti inkontinensia urin atau retensio urin (Potter dan Anne, 2006, h. 1733). Bladder training dapat mulai dilakukan sebelum masalah berkemih terjadi pada ibu postpartum, sehingga dapat mencegah intervensi invasi seperti pemasangan kateter yang justru akan meningkatkan kejadian infeksi kandung kemih (Smeltzer dan Brenda, 2002, h.414). Agar bladder training ini berhasil, klien harus menyadari dan secara fisik mampu mengikuti program pelatihan. Program tersebut meliputi penyuluhan, upaya berkemih yang terjadwal, dan memberikan umpan balik positif. Fungsi kandung kemih untuk sementara mungkin terganggu setelah suatu periode kateterisasi (Potter dan Anne, 2006, h.1732). Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Daerah Kraton menunjukkan jumlah persalinan pada bulan Januari- Maret tahun 2013 sebanyak 528, Rumah Sakit Umum Daerah Kajen sebanyak 192, Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Pekajangan sebanyak 66 persalinan. Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Daerah Kraton menunjukkan angka kejadian retensi urine pada bulan Januari-Maret tahun 2013 sebanyak 4, Rumah Sakit Umum Daerah Kajen sebanyak 1, Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Pekajangan sebanyak 3. Angka kejadian retensi urine di Kabupaten Pekalongan terbanyak di Rumah Sakit Umum Daerah Kraton, Kabupaten Pekalongan. Berdasarkan Hasil studi pendahuluan di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Pekajangan tanggal 1-27 April 2013 pada 5 ibu postpartum (responden) yang dilakukan bladder training dapat BAK spontan 120 menit setelah melahirkan sebanyak 3 orang (60%), 180 menit setelah melahirkan sebanyak 1 orang (20%), dan 210 menit setelah melahirkan sebanyak 1 orang (20%). Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum spontan hari pertama di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan tanggal 20 Mei- 8 Juni 2013. Jumlah sampel yang diperoleh 30 orang. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah accidental sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil Hasil penelitian ini dalam bentuk analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh ibu post partum dapat buang air kecil (BAK) dengan cepat setelah melahirkan dengan rata-rata waktu pertama kali buang air kecil (BAK) 2,7 jam postpartum.

waktu pertama kali BAK Cepat Frekuensi 30 Persentase 100 Lambat 0 0 Total 30 100.0 Pembahasan Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ermiati dkk (2007) bahwa bladder training mempengaruhi waktu terjadinya BAK pada ibu postpartum di RS Dr. Cipto Mangunkusumo tahun 2007. Pernyataan ini sesuai dengan h.1708) bahwa mempertahankan eliminasi urine normal akan membantu mencegah terjadinya masalah perkemihan yang banyak. Hal ini sesuai dengan pendapat Johnson dan Taylor (2005, h.127) bahwa memberikan dukungan kepada ibu untuk mengadaptasi posisi dan rutinitas yang ia gunakan untuk membantu urinasi. Tahap-tahap melakukan bladder training yang pertama adalah memberikan edukasi kepada klien tentang pentingnya eliminasi BAK spontan setelah melahirkan. Hal ini dimungkinkan karena tanpa mengetahui manfaat dari bladder training, ibu postpartum tidak tahu dan tidak akan mau mengikuti program bladder training. Hal ini sesuai dengan pendapat Potter dan Perry, (2006, h.1732) bahwa agar bladder training ini berhasil, klien harus menyadari dan secara fisik mampu mengikuti program pelatihan. Program tersebut meliputi penyuluhan, upaya berkemih yang terjadwal, dan memberikan umpan balik positif. Tahap bladder training yang kedua adalah memberikan air minum. Hal ini dimungkinkan dengan adanya asupan cairan dapat menstimulasi kerja ginjal, sehingga dapat timbul keinginan ibu postpartum untuk berkemih. Hal ini sesuai pendapat Johnson dan Taylor (2005, h.127) bahwa untuk dapat berfungsi normal, ginjal memerlukan 2000-2500 ml per hari, meskipun Kilpatrick (1997) menyatakan bahwa 1200-1500 ml saja sudah memadai dan bidan harus mendorong asupan cairan secara teratur. Hal ini didukung dengan h.1708-1709) bahwa metode sederhana dalam meningkatkan berkemih normal adalah dengan mempertahankan asupan cairan yang adekuat. Tahap bladder training ketiga adalah mengukur tanda-tanda vital dan bladder training dimulai pertama kali pada 2 jam postpartum. Hal ini dikarenakan perlu kondisi yang stabil untuk bisa turun dari tempat tidur dan mengikuti program bladder training. Untuk mempercepat pemulihan kondisi setelah melahirkan diperlukannya ambulasi dini dan berkemih 2 jam setelah postpartum untuk menghindari terjadinya perdarahan postpartum. Hal ini sesuai dengan pendapat Potter dan Perry, (2006, h.1732) bahwa agar bladder training ini berhasil, klien harus menyadari dan secara fisik mampu mengikuti program pelatihan. Program meliputi penyuluhan, upaya berkemih yang terjadwal, dan memberikan umpan balik positif. Memulai jadwal berkemih 2 jam postpartum. Pengosongan kandung kemih memperkecil risiko timbulnya masalah seperti perdarahan akibat perubahan tempat uterus atau infeksi. Hal ini didukung dengan pendapat Johnson dan Taylor (2005, h.121) bahwa diperlukan 1-2 jam dari awal timbulkan keinginan berkemih sampai kandung kemih mencapai kapasitas penuh 600 ml. Tahap bladder training keempat adalah membawa klien ke toilet untuk BAK dengan posisi duduk dan meminta klien menyiram perineum dengan air hangat. Hal ini dimungkinkan untuk merelakskan kandung kemih, sehingga

ibu postpartum dapat bisa berkemih dengan nyaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Johnson Ruth dan Wendy Taylor (2005, h.126) bahwa posisi tegak, condong ke depan dapat memfasilitasi kontraksi otot panggul dan intra abdomen, mengejan, kontraksi kandung kemih, dan kontrol springter. Perawat dapat membantu klien untuk belajar rileks dan menstimulasi refleks berkemih dengan mengajarkan posisi yang normal saat berkemih. Hal ini didukung dengan h.1708) bahwa wanita lebih mampu berkemih dalam posisi jongkok atau duduk. Posisi ini meningkatkan kontraksi otot-otot panggul dan otototot intraabdomen yang membantu mengontrol sfingter serta mambantu kontraksi kandung kemih. Penggunaan toilet akan meningkatkan privasi. Memberikan cukup waktu untuk rileks dan berkemih juga merupakan hal yang penting. Mengguyurkan air hangat ke daerah perineum juga dapat membantu relaksasi (ukur dulu jumlah cairan yang akan digunakan, bila harus dilakukan pengukuran keseimbangan cairan). Tahap bladder training kelima adalah kran air dibuka maksimal 15 menit dimulai semenjak klien berada di toilet. Hal ini merupakan salah satu stimulus yang dapat mempercepat berkemih. Hal ini sesuai dengan pendapat Johnson dan Taylor (2005, h.126) bahwa dengan menggunakan kekuatan sugesti, Kilpatrick (1997) menganjurkan digunakannya bunyi air mengalir. Bila ibu merasa malu dengan bunyi yang terjadi ketika berkemih, terutama bila ada orang lain di dekatnya, maka suara air yang mengalir, dapat menyamarkan bunyi tersebut. Menyelupkan tangan ibu ke air hangat atau memberikan banyak minum, akan menstimulasi saraf sensorik yang akhirnya akan menstimulasi refleks urinasi. Hal ini didukung dengan pendapat Potter dan Perry, (2006, h.1708) bahwa perawat juga dapat menuangkan air hangat ke atas perineum klien dan menciptakan sensasi untuk berkemih. Tahap bladder training keenam adalah mengobservasi apakah sudah BAK atau belum. Hal ini dimungkinkan untuk mengetahui kemampuan ibu berkemih setelah melahirkan, dalam batas normal atau terdapat masalah setelah melahirkan. Hal ini sesuai pendapat Saleha (2009, h.73) bahwa ibu diminta untuk buang air kecil (miksi) 6 jam postpartum. Jika dalam 8 jam postpartum belum dapat berkemih atau sesekali berkemih belum melebihi 100 cc, maka dilakukan kateterisasi. Akan tetapi, kalau ternyata kandung kemih penuh, tidak perlu menunggu 8 jam untuk kateterisasi. Tahap bladder training ketujuh adalah mengulang baldder training setiap 2 jam bila belum bisa BAK. Hal ini dimungkinkan untuk melihat perkembangan kemampuan berkemih dalam setiap 2 jam. Hal ini sesuai pendapat Potter dan Perry (2006 h.1733) bahwa melatih kebiasaan akan membantu meningkatkan control berkemih klien secara volunter. Di tetapkan jadwal berkemih yang fleksibel berdasarkan pola berkemih klien. Daftar Pustaka Anggraini, Yetti 2010, Asuhan Kebidanan Masa Nifas, Pustaka Rihama, Yogyakarta. Azwar 2005, Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, edk 2, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Bahiyatun 2009, Asuhan Kebidanan Nifas Normal, EGC, Dahlan, M.S 2012, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika, Ermiati, dkk 2007, Efektivitas Bladder Training terhadap Fungsi Eliminasi buang air kecil (BAK)

pada Ibu Postpartum Spontan di Jakarta, skripsi SKep, Universitas Indonesia. Grace, Pierce A. and Neil R. Borley 2007, At a Glance, Ilmu Bedah, Erlangga, Hastono, S.P 2011, Statistik Kesehatan, PT Rajagrafindo Persada, Johnson, Ruth dan Wendy Taylor 2005, Buku Ajar Praktik Kebidanan, EGC, Mansjoer, A, dkk, 2009, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, Marmi 2012, Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas Peuperium Care, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Notoatmodjo, Soekidjo 2010, Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Nursalam 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Salemba Medika, Potter, Patricia A. dan Anne Griffin Perry 2006, Buku Ajar Fundamental Keperawatan, EGC, Saifuddin, Abdul Bari dkk 2009, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2009, ilmu kebidanan, PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo,