Lampiran 1 Prosedur Operasional Standar (SOP) Budidaya Padi Sehat Bebas Pestisida dan Pemupukan

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Padi Hibrida

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

V. GAMBARAN UMUM. menjadikan sektor tersebut sebagai mata pencaharian masyarakat.

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGELOLAAN TERPADU PADI SAWAH (PTPS): INOVASI PENDUKUNG PRODUKTIVITAS PANGAN

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

Teknologi BioFOB-HES (High Energy Soil)

Persyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang

PRINSIP UTAMA PENERAPAN PTT

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SISTEM TANAM BENIH LANGSUNG (TABELA) DI LAHAN SAWAH IRIGASI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH PENDAHULUAN

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI RAMAH IKLIM Climate Smart Agriculture. Mendukung Transformasi Menuju Ekonomi Hijau

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

Tabel 1. Pengukuran variabel tingkat penerapan usahatani padi organik Indikator Kriteria Skor 1. Pemilihan benih a. Varietas yang digunakan

Implementasi Budidaya Tanaman Padi. Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu. Oleh : ASEP FIRMANSYAH

III. METODE PENELITIAN

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

BUDIDAYA TANAMAN PADI SECARA ORGANIK BERBASIS TEKNOLOGI Bio~FOB Monday, 26 September :56 - Last Updated Wednesday, 20 February :19

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI

MENGENAL BEBERAPA SISTEM PERSEMAIAN PADI SAWAH!!!

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

bahasa Perancis dinamakan Le Syst me de Riziculture Intensive disingkat RSI. Dalam bahasa Inggris populer dengan nama System of Rice Intensification

Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super TUGAMA)

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

BUDIDAYA PADI RATUN. Marhaenis Budi Santoso

KARAKTERISTIK PETANI KARAKTERISTIK USAHATANI

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BUDIDAYA TANAMAN PADI menggunakan S R I (System of Rice Intensification)

PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH Oleh : Saiful Helmy

Cara Penggunaan Pupuk Organik Powder 135 untuk tanaman padi

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Individu petani

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

1 SET A. INDIVIDU PETANI

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Individu petani

PAKET TEKNOLOGI USAHATANI Padi Penyusun : Wigati Istuti dan Endah R

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

TEKNOLOGI PERBENIHAN PADI SAWAH

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Perspesi petani padi organik maupun petani padi konvensional dilatar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sumber : Nurman S.P. (

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Efektivitas Aplikasi Beauveria bassiana sebagai Upaya

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB VI ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Individu petani

III. METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, dan metode kualitatif. Menurut Nazir dalam Iin, 2008, metode

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

Cara Menanam Cabe di Polybag

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN OMISSION PLOT Kajian Efektifitas Pengelolaan Lahan Sawah Irigasi Pada Kawasan Penambangan Nikel Di Wasile - Maluku Utara

1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu)

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Kelompok tani sehamparan

PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9

RAKITAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI DI LAHAN GAMBUT PENDAHULUAN

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian,Perlakuan dan Analisis Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

Budi Daya Padi Sawah di Lahan Pasang Surut

Dibajak satu atau dua kali, digaru lalu diratakan. Tanah yang telah siap ditanami harus bersih dari gulma, dan buatlah saluran-saluran drainase.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Maret 2014 di

III. BAHAN DAN METODE

1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Kelompok tani sehamparan

1 SET B. KELOMPOK TANI SEHAMPARAN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

PEMUPUKAN BUDIDAYA PADI ORGANIK rekommendasi BWD. Oleh : M Mundir BP3K Nglegok

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

V GAMBARAN UMUM DESA CIBURUY

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

PETUNJUK TEKNIS PERBANYAKAN BENIH VUB PADI

TINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Padi. L.) merupakan tanaman pangan golongan Cerealia

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH, RESPONDEN, DAN BUDIDAYA PADI Keadaan Umum Permasalahan Kabupaten Cianjur

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil. Kondisi Umum

III. BAHAN DAN METODE

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Transkripsi:

70 Lampiran 1 Prosedur Operasional Standar (SOP) Budidaya Padi Sehat Bebas Pestisida dan Pemupukan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (SOP) BUDIDAYA PADI SEHAT BEBAS PESTISIDA No Uraian Kerja Prosedur Faktor Kunci Keterangan 1. Pengadaan benih Pengadaan benih 2. Perlakuan benih 3. Pembuatan media semai 4. Pengolahan lahan Perendaman benih menggunakan garam atau air abu penyiapan media semai penyiapan tempat pengolahan/pers iapan lahan pembajakan Memperoleh varietas unggul tahan wereng (tungro) Memperoleh benih bermutu Mendapatkan benih yang bernas Menekan/meng hilangkan penyakit yang ada pada benih Merangsang meratanya pengecambahan benih Benih berkecambah serempak Memperoleh bibit yang siap tanam pada umur 12-20 hari Tanah gembur dan subur, aerasi dalam tanah baik, perkembangan biota tanah yang baik menjamin Benih berlabel biru (ES) bercap BPSB dan tidak kadaluwarsa Daya tumbuh minimum 90% Kebutuhan benih 8-15 kg/ha Gunakan 1 sdm garam atau 3 sendok abu setiap 1 liter air Gunakan air bersih secukupnya Perendaman dilakukan selama 1x24 jam Menggunakan media kompos dengan campuran tanah dan kompos 1:1 Menggunakan besek ukuran 20x20 cm sebagai tempat persemaian sebanyak 500-600 besek/ha Persemaian bisa dilakukan di lahan darat (persemaian kering) seluas 200 m² untuk luas 1 hektar. Bajak 1 kali dan garu 1 kali

71 pembuatan kakalen/ kamalir 5. Penanaman cara tanam jarak tanam larikan 6. Pengaturan air Waktu dan cara pengaturan air sistem perakaran tanaman yang sempurna Memudahkan pengaturan air pengairan pada tingkat lahan usaha tani Memperoleh tanaman yang tetap terjamin kesegarannya, sehat dan menjamin anakan yang produktif lebih banyak Memudahkan pemeliharaan dan penghematan penggunaan pupuk serta cakupan unsur hara menjadi luas Memperoleh aerasi dan pertumbuhan biota tanah yang sempurna Memperoleh anakan yang produktif Usaha tani hemat air Kualitas tani hemat air Kualitas hasil panen lebih baik/ kematangan gabah merata Kamalir sedalam mata cangkul dengan lebar 30 cm Jarak antar kamalir 1,5-2 m atau sesuai kebutuhan Menggunakan bibit umur 12-20 hari dengan ketinggian antara 10-15 cm dan jumlah daun 4 Penanaman 1-2 bibit/lubang Jarak tanam dalam barisan 12.5 cm antar barisan 25 cm Jarak kelompok barisan tanaman 50 cm (sistem legowo) Saat tanam Pada saat tanam keadaan air macakmacak/ air hanya ada di parit Penyiangan Dua hari menjelang penyiangan petakan digenangi air setinggi 2 cm sampai dengan selesai penyiangan Pemupukan Saat pemupukan susulan usahakan air macak-macak Saat panen Dua minggi sebelum panen lahan dikeringkan total

72 7. Pemeliharaan tanaman Penyiangan Pemupukan PHT Penggemburan tanah Menekan persaingan pemakaian hara Tanaman tumbuh sehat dan anakan produktif lebih banyak tanah Meningkatkan kemampuan tanah mengikat air Menambah mikroorganisme tanah untuk membantu pertumbuhan generatif Meningkatkan peran klorofil daun dalam proses fotosintesis melalui stomata daun Memutuskan siklus hama penyakit tanaman Keadaan hama ada dalam batas tidak Penyiangan pertama Dilakukan pada umur 20-22 HST sambil melakukan penyulaman, penyiangan dilakukan dengan cara mengacak lahan secara sempurna sampai dengan akar rumput putus. Rumput tersebut lalu dibenamkan Penyiangan kedua Dilaksanakan pada 15 hari setelah penyiangan pertama, penyiangan bersifat menghilangkan rumput pengganggu dengan dara dibenamkan Pupuk dasar Menggunakan pupuk kompos sebagai pupuk dasar dengan dosis 2-5 ton/ha atau 0.2-0.5 kg/m² yang disebarkan secara merata sebelum tanam Pupuk susulan 1 Pupuk susulan 2 Pemupukan daun LOF Pergiliran varietas Penggunaan pupuk kompos Sistem tanam legowo 2 Penggunaan pupuk suplemen organik Gropyokan dan pengumapanan Sanitasi lingkungan Penggunaan varietas yang tahan hama penyakit tertentu Penggunaan agensi hayati, nematoda patogen serangga dan jamur beauveria Pelestarian musuh alami

73 8. Pemanenan Dilakukan setelah padi menguning di atas 90% atau cukup umur Menggunakan sabit bergerigi Menggunakan alas yang lebar Pakai alat perontok atau banting bertirai Menggunakan karung yang baik atau tidak bocor membahayakan Meningkatkan daya tahan fisik tanaman Produksi secara ekonomis menguntungkan dan lingkungan tetap lestari Menekan hama utama padi (penggerek batang) Menekan populais hama secara umum Umur panen tergantung varietas dan ketinggian tempat (predator) hama Penyediaan pestisida nabati dari jenis tanaman yang mengandung racun dan bahan-bahan yang bersifat repelent dan antraktan Agar kualitas beras bagus Butir gabah tidak banyak rontok Mengurangi goyangan sehingga gabah tidak banyak yang rontok Mengurangi kehilangan hasil

74 SOP PEMUPUKAN No Uraian Kerja Prosedur Faktor Kunci Keterangan 1. Pupuk dasar Kompos Ponshka/NPK elang biru LOF (Liquid Organic Fertilizer) 14 HST 2 lt satu tangki, sebelum jam 10 pagi 2. Pupuk susulan 1 (21-25 HST) Rekomendasi BWD LOF (HST 28-30) 3. Pupuk susulan 2 (45-50 HST) atau masa primordia Rekomendasi BWD LOF (HST 45-50) LOF (70 HST) Ditabur pada waktu membajak ditabur di atas tanaman 25 cm 2 lt LOF dicampur dengan air jernih sebanyak 15 lt 2 lt LOF dicampur dengan air jernih sebanyak 15 lt Menggemburkan tanah Menambah bahan organik tanah Menambah makanan via daun sesuai yang dibutuhkan tanaman untuk mengoptimalkan hasil sesuai yang dibutuhkan tanaman untuk mengoptimalkan hasil 5 ton pupuk kompos jerami 750 kg pupuk organik granul 2 lt satu tangki penyemprotan sebelum jam 10 pagi a. 100 kg urea b. 50 kg KCl a+b ditabur sampai homogen dan ditabur merata dalam petakan sesudah daun padi tidak ada embun 2 lt satu tangki total 100 lt larutan/ha a. 50 kg urea b. 50 kg KCl a+b ditabur sampai homogen dan ditabur merata dalam petakan sesudah daun padi tidak ada embun 2 lt satu tangki total 300 lt larutan/ha 2 lt satu tangki total 300 lt larutan/ha

75 Lampiran 2 Daftar Nama Petani Padi Sehat Kampung Ciburuy (Kerangka Sampling) Lapisan Atas No Nama Luas Lahan (ha) Alamat 1. Hari 3,0 Desa Ciburuy RT 02/02 2. H. A. Dzakaria 1,0 Desa Ciburuy RT 02/02 3. H. Ibrohim 1,0 Desa Ciburuy RT 03/02 4. Adang 1,0 Desa Ciburuy RT 04/02 5. H. Warta 2,0 Desa Ciburuy RT 05/02 6. Jamsari 1,0 Desa Ciburuy RT 03/02 7. Atang 1,0 Desa Ciburuy RT 01/02 8. Dadan 1,0 Desa Ciburuy RT 02/02 9. Iyan 1,0 Desa Ciburuy RT 02/01 10. H. Royani 2,0 Desa Ciburuy RT 04/02 11. H. Tatang 1,0 Desa Ciburuy RT 03/01 12. Mulyadi 1,2 Desa Ciburuy RT 01/01 13. Buang 1,0 Desa Ciburuy RT 03/01 14. Engkus 1,0 Desa Ciburuy RT 03/01 15. Andri 1,0 Desa Ciburuy RT 04/01 Lapisan Menengah No Nama Luas Lahan (ha) Alamat 1. Upay 0,50 Desa Ciburuy RT 01/01 2. Sail 0,30 Desa Ciburuy RT 04/02 3. H. Wawan 0,30 Desa Ciburuy RT 03/02 4. Sopandi 0,50 Desa Ciburuy RT 03/02 5. Majat 0,50 Desa Ciburuy RT 04/02 6. Jajang 0,30 Desa Ciburuy RT 04/02 7. Sukri 0,30 Desa Ciburuy RT 02/02 8. H. Tanan 0,30 Desa Ciburuy RT 02/01 9. Tinar 0,30 Desa Ciburuy RT 02/02 10. Zunaedi 0,30 Desa Ciburuy RT 03/01 11. Atun 0,30 Desa Ciburuy RT 02/10 12. Ihat 0,30 Desa Ciburuy RT 01/10 13. Barna 0,30 Desa Ciburuy RT 02/02 14. Soleh 0,30 Desa Ciburuy RT 03/01 15. Maman 0,25 Desa Ciburuy RT 02/02 16. Ismat 0,30 Desa Ciburuy RT 02/10 17. Apeng 0,40 Desa Ciburuy RT 02/02 18. Tarji 0,35 Desa Ciburuy RT 01/10 19. Agus 0,50 Desa Ciburuy RT 02/10 20. Pakih 0,50 Desa Ciburuy RT 02/02 21. Parma 0,30 Desa Ciburuy RT 04/02 22. Engkos 0,30 Desa Ciburuy RT 02/02 23. Yono 0,30 Desa Ciburuy RT 01/10 24. Sarip 0,30 Desa Ciburuy RT 01/10 25. Kosih 0,30 Desa Ciburuy RT 01/02

26. Abik 0,30 Desa Ciburuy RT 01/10 27. Karyo 0,40 Desa Ciburuy RT 02/02 28. Jumena 0,30 Desa Ciburuy RT 03/02 29. Suhanda 0,30 Desa Ciburuy RT 02/02 30. Ganda 0,30 Desa Ciburuy RT 02/02 31. Entur 0,30 Desa Ciburuy RT 04/01 32. Uen 0,50 Desa Ciburuy RT 02/02 33. Jaya 0,50 Desa Ciburuy RT 01/02 34. Adung 0,30 Desa Ciburuy RT 03/02 35. Ancang 0,30 Desa Ciburuy RT 02/04 36. Saroji 0,30 Desa Ciburuy RT 01/10 37. Baung 0,35 Desa Ciburuy RT 02/02 38. Ayub 0,30 Desa Ciburuy RT 02/10 39. Hamid 0,30 Desa Ciburuy RT 03/02 40. Pei 0,50 Desa Ciburuy RT 02/10 41. Kodang 0,50 Desa Ciburuy RT 02/02 42. Ocih 0,25 Desa Ciburuy RT 03/02 Lapisan Bawah No Nama Luas Lahan (ha) Alamat 1. Basri 0,20 Desa Ciburuy RT 03/02 2. Jumadi 0,10 Desa Ciburuy RT 02/10 3. Gajih 0,15 Desa Ciburuy RT 01/10 4. Rachmat S 0,20 Desa Ciburuy RT 02/02 5. Ajun 0,20 Desa Ciburuy RT 03/02 6. Suparman 0,20 Desa Ciburuy RT 03/02 7. Ibu Titi 0,10 Desa Ciburuy RT 02/02 8. Rosadi 0,20 Desa Ciburuy RT 04/02 9. Erik 0,20 Desa Ciburuy RT 02/10 10. Matgari 0,10 Desa Ciburuy RT 02/02 11. Ugan 0,10 Desa Ciburuy RT 02/10 12. Uci 0,20 Desa Ciburuy RT 02/02 13. Aripin 0,20 Desa Ciburuy RT 03/02 14. Pardi 0,10 Desa Ciburuy RT 02/01 15. Diyat 0,10 Desa Ciburuy RT 02/10 16. Atin 0,10 Desa Ciburuy RT 02/10 17. Wardi 0,10 Desa Ciburuy RT 01/02 18. Okah 0,10 Desa Ciburuy RT 02/10 19. Marjuk 0,20 Desa Ciburuy RT 01/02 20. Apih 0,20 Desa Ciburuy RT 03/02 21. H. Idris 0,20 Desa Ciburuy RT 02/02 22. Adi 0,20 Desa Ciburuy RT 02/03 23. Mas 0,20 Desa Ciburuy RT 03/02 24. Marup 0,20 Desa Ciburuy RT 02/10 25. Daman 0,10 Desa Ciburuy RT 02/02 26. Zunaedi 0,06 Desa Ciburuy RT 02/01 27. Emang 0,10 Desa Ciburuy RT 02/02 76

Lampiran 3 Denah Lokasi Penelitian 77

78 Lampiran 4 Jumlah dan Presentase Penduduk Desa Ciburuy menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kelompok Umur Laki-laki Jumlah Jiwa Perempuan Jumlah Presentase Laki-laki (%) Presentase Perempuan (%) 0-4 361 433 794 3,01 3,61 5-9 618 589 1207 5,15 4,91 10-14 613 508 1121 5,11 4,24 15-19 521 479 1000 4,34 3,99 20-24 548 440 988 4,57 3,67 25-29 533 482 1015 4,44 4,02 30-34 524 480 1004 4,37 4,00 35-39 581 527 1108 4,85 4,39 40-44 481 355 836 4,01 2,96 45-49 324 329 653 2,70 2,74 50-54 290 253 543 2,42 2,11 55-59 258 487 745 2,15 4,06 60-64 184 164 348 1,53 1,37 65-69 140 139 279 1,17 1,16 70 ke atas 182 166 348 1,52 1,38 Jumlah 6158 5831 11989

79