BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

2014 PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah

2015 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan. Pendidikan harus mampu menjalankan fungsi dan tujuannya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. tingkat ASEAN sudah jauh tertinggal dari Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianggap belum mampu bersaing dengan dunia luar. hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

I. PENDAHULUAN. manusia masih ada di muka bumi, belajar sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: SRI BANDIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

UNIVERSITAS SEBELAS MARET NIM. K

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

K UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar adalah tolok ukur yang dipakai dalam mengukur

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan keluarga (in formal), pendidikan di sekolah (formal) maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indri Murniawaty, 2013

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

Sartika Tolingguhu NIM :

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kualitas suatu bangsa bergantung pada sumber daya manusia. Sehubungan dengan hal tersebut, bangsa Indonesia perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusianya untuk dapat bersaing di era globalisasi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dalam : melalui pendidikan. Sebagai mana tercantum. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara demokratis dan bertanggung jawab Salah satu tolok ukur dalam pencapaian kesuksesan tujuan pendidikan adalah prestasi belajar yang digunakan oleh lembaga pendidikan formal agar dapat menghasilkan lulusan yang berkompetensi sesuai bidangnya dengan berstandar sistem pendidikan nasional. oleh karenanya prestasi belajar merupakan permasalah yang menarik untuk dikaji. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki norma dasar kehidupan edukatif, ilmiah,dan religius.norma dasar tersebut terwujud dalam bentuk tindakan seluruh sivitas akademika didalam dan diluar kampus,serta menjiwai gagasan dasar,rancangan dan implementasi kurikulum kampus.upi mempunyai visi dan misi mampu menciptakan tenaga kerja pengajar dan pendidik yang baik serta menghasilkan tenaga ahli yang sesuai dengan bidang dan keahliannya.salah satu Program Studi (Prodi) yang ada di UPI adalah Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB). Prodi Pendidikan Akuntansi ini diharapkan akan meluluskan tenaga ahli yang memiliki kompetensi sains dan

2 teknologi dalam bidang ilmu akuntansi,menguasai landasan pendidikan dan pengajaran,serta mampu beradaptasi dengan tuntutan dunia kerja secara mandiri dan bertanggung jawab berbasis syariah Ketercapaian tujuan pembelajaran pada Program studi pendidikan Akuntasi ditentu kan oleh tinggi rendahnya prestasi belajar mahasiswa yang dapat dilihat dari nilai evaluasi belajar,baik nilai evaluasi disetiap semester maupun rekapitulasi nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). IPK merupakan evaluasi hasil yang dilakukan melalui kajian terhadap kinerja mahasiswa meliputi hasil kegiatan pembelajaran pada setiap mata kuliah dan pada keseluruhan mata kuliah(kurikulumupi,2011).hal ini mengindikasikan bahwa mutu pendidikan dapatdilihat dari nilai rata-rata pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Berdasarkan Rencana Strategi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (RenstaFPEB )pada tahun 2011, dalam target 5 tahun kedepan, rata-rata IPK yang diharapkan sekurang-kurangnya adalah 3,36 (padaskala4),baseline3,34.jadi IPK lebih besar sama dengan dari3,34( 3,34) seperti yang diharapkan pada umumnya oleh Prodi Pendidikan Akuntansi,yaitu menghasilkan mahasiswa dengan nilai IPK tinggi serta menjadikan tenaga ahli dalam bidang pendidikan akuntansi yang lebih baik dan lebih kompetensi dalam bidang pendidikan ataupun dalam dunia kerja bidang lain nantinya. Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan Prodi pendidikan akuntansi FPEB UPI, di jelaskan informasi tentang IPK yang ditunjukkan oleh tabel 1.1 dibawah ini: No Tahun Masuk Tabel 1.1 Jumlah Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi yang Mendapatkan IPK dibawah dan diatas sama dengan Standar Renstra FPEB UPI Angkatan 2010,2011 dan 2012 Jumlah Mahasiswa Rata-rata IPK IPK 3,34 IPK < 3,34 1 2010 105 3,25 50 55 2 2011 87 3,31 54 33 3 2012 73 3,21 27 46 Jumlah 265 3,25 131 Mahasiswa 134 Mahasiswa Persentase (%) 100% 49,4% 50,6% Sumber : Bidang Akademik FPEB UPI Data Diolah Kembali

3 Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa perolehan dataya rata-rata IPK dari 265 mahasiswa Prodi PendidikanAkuntansi angkatan 2010,2011,dan2012 menunjukkan prosentase keseluruhan yakni 50,6% kurang dari IPK yang diharapkan sesuai dengan Renstra FPEB yaitu rata-rata IPK sekurang-kurangnya 3,36 (pada skala4), baseline 3,34( 3,34), sedangkan 49,4% memenuhi IPK yang diharapkan sesuai dengan Renstra FPEB.Dari tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa rata-rata IPK keseluruhan adalah 3,25.Artinya masih terdapat mahasiswa yang mendapat nilai IPK berkisar antara 3,00 sampai dengan3,25,ini berarti kurang dari 3,34. Di samping itu rata-rata IPK mahasiswa tahun masuk 2012 kurang dari IPK yang diharapkan sesuai dengan Renstra FPEB berjumlah 46 mahasiswa dari total mahasiswa tahun masuk 2012 berjumlah 73 mahasiswa yaitu sebesar 63% ini mengindikasikan mengalami penurunan bahkan dengan mahasiswa tahun masuk 2010, yang memperoleh IPK di bawah Renstra FPEB berjumlah 55 mahasiswa dari total mahasisiwa tahun masuk 2010 yang berjumlah 105 yaitu sebesar 52,4%, begitu juga dengan mahasiswa tahun masuk 2011, yang memperoleh IPK di bawah Renstra FPEB berjumlah 33 mahasisiwa dari total mahasisiwa tahun masuk 2011 yang berjumlah 87 mahasiswa yaitu sebesar 37,9%. Penelitian ini penting di lakukan karena hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi pengelola pendidikan, khususnya Prodi Pendidikan Akuntansi dalam meningkatkan pencapaian prestasi mahasiswa agar sesuai dengan Renstra 2011 sampai tahun 2015. Upaya yang dapat di lakukan untuk meningkatkan prestasi mahasiswa di antaranya dengan meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa, motivasi dan efikasi. Dengan meningkatnya prestasi sesuai dengan Renstra 2011 di harapkan akan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi terhadap keahliannya. Keberhasilan mahasiswa dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapainya. Untuk mencapai prestasi yang baik tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajarnya. Pandangan teoritis dan kajian praktis banyak menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi. Slameto (2010: 54) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari

4 diri individu subjek belajar, yaitu faktor yang bersifat fisik dan psikis. Faktor yang bersifat fisik antara lain faktor kelelahan, kesehatan, dan kondisi-kondisi jasmaniah lainnya. Sementara itu, faktor yang bersifat psikis antara lain seperti minat, motivasi, kematangan, efikasi diri, kemandirian belajar dan lain-lain. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu subjek belajar, seperti bahan ajar, kurikulum, sarana belajar mengajar, lingkungan dan, lain-lain. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Djamarah (2011 :177) dikelompokkan menjadi dua yakni pertama, faktor internal yang meliputi faktor fisiologi (kondisi fisiologi dan kondisi panca indra), dan faktor psikologi (minat,efikasi diri, motivasi, kemandirian belajar, bakat dan kemampuan kognitif); kemudian yang kedua, faktor eksternal meliputi faktor lingkungan (alam,sosial budaya) dan faktor instrumental. Peneliti menduga dalam proses pembelajaran akuntansi sangat di butuhkan faktor internal, karena di dalam proses pembelajaran akuntansi memerlukan kemampuan konsep (dalam hal ini mahasiswa memiliki kemampuan memahami konsep-konsep dasar-dasar akuntansi) dan prosedural (dalam hal ini mahasiswa memiliki kemampuan dalam penyusunan tahap-tahap siklus akuntansi) yang baik, maka mahasiswa dituntut untuk memiliki kemandirian belajar agar dapat mengembangkan konsep dan keterampilan dalam proses pembelajaran Seperti halnya yang di sampaikan Prayitno (dalam Saputri, 2013: 2) dalam belajar mandiri mahasiswa dituntut untuk mampu mandiri dalam hal sebagai berikut: a. Mengakses materi dan sumber belajar b. Memahi materi belajar c. Mengaktualisasi diri di dalam kelas d. Merekam materi pelajaran yang dibaca dan diterangkan e. Mengerjakan tugas f. Belajar bersama dengan sejawat mahasiswa (belajar kelompok) g. Berdiskusi dan beragumentasi h. Membaca dan menulis karya ilmiah i. Mempersiapkan dan mengikuti ujian dan j. Menganalisis dan menindaklanjuti hasil ujian Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi dalam pembelajaran akuntansi, mahasiswa harus memiliki kemandirian belajar. Menurut Umar Tirtaraharja dan La Sulo (2005: 50) kemandirian belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang

5 berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan disertai rasa tanggung jawab dari diri pembelajar. Mahasiswa memiliki kemandirian belajar yang tinggi akan mampu membuat keputusan dalam proses belajarnya sehingga dapat mempertanggungjawabkan keputusan yang diambil untuk mencapai prestasi belajarnya. Hal ini juga di dukung beberapa penelitian di antaranya penelitian Nor aini dan taman (2012: 58) terdapat pengaruh positif dan signifikan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran 2010/2011. Dan begitu juga berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Busari, A.O (2013: 111) terdapat pengaruh positif dan signifikan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar matematika pada siswa SD di Barat Daya Nigeria. Menurut Cob (dalam Daulay dan Rola, 2010 : 2) faktor yang mempengaruhi kemandirian belajardi antaranya adalah efikasi diri, motivasi dan tujuan. Motivasi yang di miliki peserta didik secara positif berhubungan dengan kemandirian belajar. Motivasi di butuhkan peserta didik untuk melaksanakan strategi yang akan mempengaruhi proses belajar. Sedangkan efikasi diri merupakan penilaian individu terhadap kemampuan atau kompetensinya untuk melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan, atau mengatasi hambatan dalam belajar. Garand teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori psikologi kognitif dari Gestalt, menurut Gestalt kegiatan belajar terletak pada individu pembelajar (Suryono dan Hariyanto, 2011:75). Pendekatan pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey eksplanatori. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efikasi diri dan Motivasi Belajar terhadap Kemandirian Belajar serta implikasinya terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa (Survey Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI Bandung Tahun Masuk 2010 2012)

6 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkanpembahasandiatas,makamasalahpenelitiandapatdirumuskanseba gaiberikut: 1. Bagaimana gambaran tingkat prestasi belajar, efikasi diri, motivasi belajar dan kemandirian belajar mahasiswa tahun masuk 2010-2012 Prodi Pendidikan Akuntansi pada pembelajaran akuntansi? 2. Adakah pengaruh tingkat efikasi diri terhadap kemandirian belajar mahasiswa tahun masuk 2010-2012 Prodi Pendidikan Akuntansi pada pembelajaran akuntansi? 3. Adakah pengaruh tingkat motivasi belajar terhadap kemandirian belajar mahasiswa tahun masuk 2010-2012 Prodi Pendidikan Akuntansi pada pembelajaran akuntansi? 4. Adakah pengaruh tingkat efikasi diri terhadap prestasi belajar mahaisiwa akuntansi? 5. Adakah pengaruh tingkat motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa tahun masuk 2010-2012 Prodi Pendidikan Akuntansi pada pembelajaran akuntansi? 6. Adakah pengaruh tingkat kemandirian belajar terhadap prestasi belajar mahasisiwa tahun masuk 2010-2012 Prodi Pendidikan Akuntansi pada pembelajaran akuntansi? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian iniadalahuntukmendeskripsikandanmenganalisis: 1.Gambaran tingkat prestasi belajar, efikasi diri, motivasi belajar dan kemandirian belajar mahasiswa tahun masuk 2010-2012 Prodi Pendidikan Akuntansi pada pembelajaran 2. Pengaruh tingkat efikasi diri terhadap kemandirian belajar mahasiswa

7 3. Pengaruh tingkat motivasi belajar terhadap kemandirian belajar mahasiswa 4. Pengaruh tingkat efikasi diri terhadap prestasi belajar mahaisiwa tahun masuk 2010-2012 Prodi Pendidikan Akuntansi pada pembelajaran 5. Pengaruh tingkat motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa 6. Pengaruh tingkat kemandirian belajar terhadap prestasi belajar mahasisiwa 1.4. Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi kegunaan dalam penelitian ini adalah: 1.5.1 Secara Teoritis a. Hasilpenelitianinidiharapkandapatmemberikansumbanganpemikiranterh adapperkembangan ilmu pendidikan,khususnyamengenai efikasi diri, motivasi belajar,dan kemandirian belajarterhadap prestasi belajar. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi hasil kajian teori belajar mengenai efikasi diri, motivasi belajar, dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar c. Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan wawasan serta konsep konsep mengenai efikasi diri, motivasi belajar, dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar. d. Sebagai bahan masukan bagi kalangan akademisi yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan pengaruh efikasi diri, motivasi belajar, dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar mahasisiwa.

8 1.5.2. Secara Praktis 1. Bagi Kampus Sebagai masukan untuk bahan pertimbangan bagi peningkatan prestasi belajar mahasiswa,khususnya mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi. 2. Bagi Dosen Diharapkan dapat membantu dosen untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa yang dapat diperhatikan dalam efikasi diri, motivasi belajar dan kemandirian belajar mahasiswa sebagai tolok ukur keberhasilan dalam belajarnya. 3. Bagi Mahasiswa Menumbuhkan dan meningkatkan efikasi diri, motivasi belajar dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar. 4. BagiPeneliti Sebagai penambah wawasan mengenai efikasi diri, motivasi belajar dan kemandirian belajar yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Prodi Pendidikan