BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III VISI DAN MISI

1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA)

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

DAFTAR ISI PENGANTAR

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB III Visi dan Misi

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 :

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

TAUFIQ GUNAWANSYAH, S.IP. WAKIL BUPATI KABUPATEN SUMEDANG. DR. H. DON MURDONO, SH., M.Si. BUPATI KABUPATEN SUMEDANG

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

4. Intensitas Bencana Alam, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011

BAB IV ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN. 2.1 Sejarah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

VISI DAN MISI. "Terwujudnya Garut yang Mandiri dalam Ekonomi, Adil dalam Budaya dan Demokratis dalam Politik Menuju Ridlo Allah SWT.

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

MEWUJUDKAN MASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANG MAJU, SEJAHTERA DAN BERMARTABAT

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJM PROVINSI JAWA TIMUR (1) Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

Transkripsi:

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH Pembangunan di Jawa Barat pada tahap kedua RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2008-2013 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan, namun juga untuk mengantisipasi perubahan yang muncul di masa yang akan datang. Posisi Jawa Barat yang strategis dan berdekatan dengan ibukota negara, mendorong Jawa Barat berperan sebagai agent of development (agen pembangunan) bagi pertumbuhan nasional. Arah kebijakan pembangunan daerah ditujukan untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, revitalisasi pertanian dan kelautan, perluasan kesempatan lapangan kerja, peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, pembangunan infrastruktur strategis, perdagangan, jasa dan industri pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan konservasi lingkungan serta penataan struktur pemerintah daerah yang menyiapkan kemandirian masyarakat Jawa Barat. Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Jawa Barat serta budaya yang hidup dalam masyarakat, maka Visi Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2008 2013 adalah: "Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera". Memperhatikan Visi Pemerintahan Jawa Barat serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan dihadapi, diharapkan Provinsi Jawa Barat dapat lebih berperan dalam menghadapi perubahan lingkup regional, nasional, maupun global. Penjabaran makna dari Visi Jawa Barat adalah : Mandiri : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang mampu memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, pelayanan publik berbasis e-government, energi, infrastruktur, lingkungan dan sumberdaya air. Dinamis : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara aktif mampu merespon peluang dan tantangan zaman serta berkontribusi dalam proses pembangunan. Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani kehidupan. II-1

Agar Visi Pemerintahan Jawa Barat dapat diwujudkan dan mendorong efektivitas serta efisiensi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, ditetapkan Misi Provinsi Jawa Barat, yang menggambarkan tujuan serta sasaran yang ingin dicapai. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat 2008-2013, merupakan tahapan kedua Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat 2005-2025, berorientasi pada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap sumber daya di Jawa Barat. Hal tersebut dapat tercapai dengan menciptakan aktivitas ekonomi yang efektif dan efisien, menekankan upaya penguatan suprastruktur pelayanan kesehatan dan pendidikan, melanjutkan pembangunan infrastruktur wilayah, memantapkan revitalisasi infrastruktur, meningkatkan produktivitas pertanian dengan memanfaatkan teknologi berkelanjutan, meningkatkan kerjasama antara pemerintah dengan swasta dan masyarakat, meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan kinerja pemerintahan daerah, serta menyusun perencanaan yang cerdas dan mampu menjawab masalah sehingga dapat mengantisipasi peluang dan tantangan yang muncul secara cermat dan cerdas. Kebijakan ekonomi daerah diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas melalui pengembangan kegiatan utama (core business) berdasarkan potensi lokal untuk mengurangi disparitas kesejahteraan antarwilayah. Hal tersebut, dilakukan melalui pengembangan agribisnis, bisnis kelautan, industri manufaktur, jasa, dan pariwisata, yang ditunjang pengembangan dunia usaha, investasi, infrastruktur dan keuangan daerah. Dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi juga dilakukan dengan mempercepat pembangunan infrastruktur bagi penyediaan energi termasuk listrik, serta memantapkan infrastruktur wilayah dalam rangka mendukung pemerataan dan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan belanja daerah diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, dengan berprinsip pada pro growth, pro poor, pro job, pro environment, pro public, melalui alokasi anggaran 20% untuk pendidikan, peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan serta penggunaan indeks relevansi anggaran dalam penentuan anggaran belanja, penganggaran untuk mitigasi serta kebencanaan dan kerjasama antar daerah. Isu strategis permasalahan berkaitan dengan fenomena atau yang belum dapat diselesaikan pada periode 5 (lima) tahun sebelumnya yang memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, akan diatasi secara bertahap. Isu tersebut, mencakup aksesibilitas dan mutu pelayanan pendidikan masyarakat, pelayanan kesehatan masyarakat, ketersediaan dan pelayanan infrastruktur, penanganan kemiskinan dan pengangguran, penanganan bencana alam, pengendalian lingkungan hidup, II-2

penanganan ketenagakerjaan, pemerintahan dan politik, pengendalian kependudukan, pemberdayaan ekonomi, apresiasi budaya daerah, serta pemerintahan daerah otonom. Dalam rangka pencapaian Visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan, serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai berikut: Misi Pertama, Mewujudkan Sumberdaya Manusia Jawa Barat yang Produktif dan Berdaya Saing. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2013 yaitu manusia Jawa Barat yang agamis, berakhlak mulia, sehat, cerdas, bermoral, memiliki spirit juara dan siap berkompetisi. Misi Kedua, Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional Berbasis Potensi Lokal. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2013 yaitu ekonomi Jawa Barat yang kompetitif dengan memanfaatkan keunggulan komparatifnya. Misi Ketiga, Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Wilayah. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2013 yaitu infrastruktur Jawa Barat yang siap mendukung pertumbuhan ekonomi tinggi. Misi Keempat, Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Untuk Pembangunan yang Berkelanjutan. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2013 yaitu lingkungan Jawa Barat yang menjamin keberlanjutan pembangunan. Misi Kelima, Meningkatkan Efektifitas Pemerintahan Daerah dan Kualitas Demokrasi. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2013 yaitu pemerintahan Jawa Barat yang dapat diandalkan untuk mengawal pembangunan. B. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan pembangunan merupakan penjabaran tujuan dan sasaran misi. kebijakan pembangunan tersebut menjadi pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan selama periode tahun 2008-2013 berdasarkan urusan pemerintahan. Misi Pertama, Mewujudkan Sumberdaya Manusia Jawa Barat yang Produktif dan Berdaya Saing Kebijakan: 1. Bidang Pendidikan a. Menetapkan kebijakan pendidikan gratis terutama bagi masyarakat kurang mampu dalam rangka Jawa Barat Bebas Putus Jenjang Sekolah (BPJS); b. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan; II-3

c. Mencanangkan Wajib Belajar Dua Belas Tahun bagi Kabupaten/Kota se-jawa Barat; d. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana serta tenaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di daerah perdesaan dan daerah terpencil; e. Mengembangkan pelayanan pendidikan Non Formal dan Informal; f. Mengembangkan sekolah kejuruan berbasis kompetensi daerah. 2. Bidang Perpustakaan a. Meningkatkan kemampuan dan budaya baca masyarakat; b. Meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan berbasis teknologi informasi. 3. Bidang Kesehatan a. Meningkatkan pelayanan kesehatan terutama Ibu dan Anak; b. Mengembangkan sistem kesehatan; c. Meningkatkan upaya pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit menular serta tidak menular; d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan. 4. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak a. Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan yang berbasis kemandirian berusaha; b. Meningkatkan upaya perlindungan terhadap anak melalui pencegahan kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan anak. 5. Bidang Sosial a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kesejahteraan sosial perseorangan, keluarga, kelompok dan komunitas masyarakat; b. Meningkatkan penggalian potensi sumber kehidupan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. 6. Bidang Kepemudaan dan Olahraga a. Meningkatkan kontribusi pemuda dan lembaga kepemudaan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat; b. Meningkatkan apresiasi terhadap pengembangan olahraga masyarakat dan olahraga tradisional; c. Penyediaan kawasan olahraga masyarakat dan olahraga prestasi. 7. Bidang Ketenagakerjaan a. Meningkatkan daya saing tenaga kerja; b. Meningkatkan perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaan. 8. Bidang Agama a. Pengembangan fungsi dan peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB); b. Implementasi dan aktualisasi pemahaman dan pengamalan agama dalam kehidupan bermasyarakat; II-4

c. Peningkatan pendidikan agama dan keagamaan serta pelayanan ibadah haji; d. Peningkatan wawasan keagamaan melalui kaidah-kaidah kepublikan (nilai-nilai umum) dan pendidikan; e. Meningkatkan upaya implementasi kesalehan sosial baik di kalangan aparat maupun seluruh unsur masyarakat. 9. Bidang Kebudayaan a. Meningkatkan upaya revitalisasi nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal yang selaras dengan perkembangan zaman; b. Mengembangkan jenis dan bentuk kegiatan pembangunan kebudayaan yang mampu secara nyata berkontribusi terhadap peningkatan apresiasi dan kesejahteraan masyarakat. Misi Kedua, Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional Berbasis Potensi Lokal Kebijakan: 1. Bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Menguatkan kelembagaan dan usaha, kapasitas SDM, sistem pembiayaan, dan peluang pasar KUMKM 2. Bidang Ketenagakerjaan Perluasan Kesempatan Kerja 3. Bidang Pertanian Meningkatkan produksi dan nilai tambah hasil pertanian 4. Bidang Pariwisata Meningkatkan keunggulan daya tarik wisata melalui pengembangan produk wisata yang unik, tradisional dan mencerminkan jati diri masyarakat Jawa Barat 5. Bidang Perdagangan Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang serta pengembangan pasar dalam dan luar negeri 6. Bidang Industri Meningkatkan daya saing industri 7. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Meningkatkan pengusahaan dan nilai tambah produksi sumber daya mineral 8. Bidang Kelautan dan Perikanan Meningkatkan pengelolaan sumber daya kelautan 9. Bidang Ketahanan Pangan Peningkatan Ketersediaan, akses dan keamanan pangan 10. Bidang Kehutanan II-5

Mengembangkan aneka usaha non kayu sekitar hutan 11. Bidang Penanaman Modal a. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan menjadikan investasi sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi daerah; b. Membentuk lembaga investasi serta meningkatkan promosi dan kerjasama investasi. Misi Ketiga, Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Wilayah Kebijakan: 1. Bidang Pekerjaan Umum a. Memantapkan kondisi transportasi jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang, barang, dan jasa; b. Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk mendukung konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air; c. Meningkatkan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah; d. Meningkatkan pelayanan jasa konstruksi. 2. Bidang Perhubungan Mengembangkan infrastruktur transportasi perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan pergerakan orang, barang dan jasa. 3. Bidang Perumahan a. Meningkatkan kinerja pengelolaan bangunan gedung/rumah negara; b. Meningkatkan ketersediaan perumahan serta sarana dan prasarana dasar permukiman. 4. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Meningkatkan pasokan, cakupan dan kualitas pelayanan infrastruktur energi dan ketenagalistrikan. 5. Bidang Lingkungan Hidup Meningkatkan penanganan persampahan perkotaan. Misi Keempat, Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Untuk Pembangunan yang Berkelanjutan Kebijakan: 1. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Penataan penyelenggaraan sistem administrasi kependudukan secara menyeluruh. 2. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Meningkatkan jumlah cakupan peserta KB dan jumlah peserta KB Mandiri. 3. Bidang Ketransmigrasian II-6

a. Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka penyelenggaraan Ketransmigrasian baik di dalam maupun ke luar Provinsi Jabar; b. Meningkatkan kesejahteraan penduduk pada lokasi resettlement terkena dampak pembangunan dan sertifikasi lahan pada transmigrasi lokal di Jawa Barat. 4. Bidang Penataan Ruang a. Menyiapkan pranata pelaksanaan penataan ruang provinsi; b. Mengembangkan infrastruktur data spasial daerah yang terintegrasi dalam jaringan data spasial nasional; c. Meningkatkan peran serta masyarakat, dunia usaha, pemerintah daerah dalam pelaksanaan penataan ruang; d. Memantapkan peran provinsi dalam koordinasi penataan ruang. 5. Bidang Kehutanan Meningkatkan pengamanan dan pencegahan kerusakan kawasan hutan. 6. Bidang Lingkungan Hidup a. Meningkatkan upaya pemulihan dan konservasi sumberdaya air, udara hutan dan lahan; b. Mengurangi Resiko Bencana; c. Meningkatkan fungsi dan luas kawasan lindung. 7. Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral Mengembangkan energi alternatif dan gerakan hemat energi bagi masyarakat dan pelaku usaha. Misi Kelima, Meningkatkan Efektifitas Pemerintahan Daerah dan Kualitas Demokrasi Kebijakan: 1. Bidang Perencanaan Pembangunan a. Mewujudkan kerjasama pembangunan antar daerah yang saling menguntungkan; b. Meningkatkan kualitas perencanaan dan mengembangkan perencanaan yang pro publik; c. Meningkatkan pengendalian pembangunan dan mengembangkan sistem pengawasan. 2. Bidang Komunikasi dan Informatika Mengembangkan dan menerapkan teknologi informasi dalam manajemen pemerintahan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat. 3. Bidang Pertanahan Mewujudkan tertib administrasi pertanahan. II-7

4. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian a. Melaksanakan reformasi birokrasi melalui penataan struktur yang proporsional, mengembangkan profesionalisme, menerapkan insentif berbasis kinerja, dan pengadaan secara elektronik; b. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas setiap unit kerja dalam pelayanan publik; c. Menata sistem hukum di daerah; d. Meningkatkan kapasitas lembaga legislatif; e. Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel; f. Meningkatkan pembinaan tramtibmas, satuan perlindungan masyarakat, dan unsur rakyat terlatih lainnya. 5. Bidang Statistik Meningkatkan kualitas data dan informasi pendukung perencanaan daerah dan penyelenggaraan pemerintahan. 6. Bidang Kearsipan Meningkatkan kinerja pengelolaan kearsipan daerah dan penyelenggaraan pemerintahan. 7. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa a. Meningkatkan partisipasi dan peran kelembagaan masyarakat desa dalam pembangunan; b. Mewujudkan Desa Membangun. 8. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri a. Meningkatkan kapasitas aparatur dan masyarakat dalam penanggulangan bencana; b. Melibatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan politik; c. Memfasilitasi peningkatan peran dan fungsi partai politik. C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010 Berdasarkan evaluasi kinerja pembangunan daerah dan identifikasi masalah, ditetapkan isu-isu strategis pembangunan daerah tahun 2010 sebagai berikut : 1. Penanggulangan Penduduk Miskin dan Pengangguran; 2. Kinerja Pemerintah Daerah dan Desa; 3. Ketersediaan dan Kulaitas Infrastruktur Wilayah; 4. Intensitas Bencana Alam, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan; 5. Mutu dan Kesempatan Pendidikan; 6. Ketersediaan dan Diversivikasi Energi; II-8

7. Ketahanan Pangan; 8. Ortimalisasi Pemanfaatan Ruang untuk Investasi; 9. Intensitas dan Penyebaran Penyakit; 10. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat; 11. Investasi Daerah dan Pembiayaan KUMKM; 12. Pengarusutamaan Jender; 13. Ketersediaan Lapangan Pekerjaan; 14. Peran Budaya dan Kearifan Lokal serta Kepariwisataan dalam Pembangunan. Dalam mengantisipasi isu strategis yang sejalan dengan pencapaian Visi dan Misi Jawa Barat untuk periode 2008-2013, ditetapkan Tema Pembangunan Jawa Barat Tahun 2010, yaitu: Mewujudkan Satu Kesatuan Pembangunan Jawa Barat yang Bermutu dan Akuntabel dalam Rangka Pencapaian Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera Berdasarkan Isu Strategis dan Tema Pembangunan Jawa Barat Tahun 2010 di atas, dengan mempertimbangkan sinergitas antarsektor dan antarwilayah serta memperhatikan dan menyadari keterbatasan sumber daya yang tersedia, ditetapkan prioritas pembangunan berupa Common Goals, yaitu : 1. Peningkatan Kualitas Pendidikan 2. Peningkatan Kualitas Kesehatan 3. Peningkatan Daya Beli Masyarakat 4. Kemandirian Pangan 5. Peningkatan Kinerja Aparatur 6. Penanganan Bencana dan Pengendalian Lingkungan Hidup 7. Pengembangan Infrastruktur Wilayah 8. Kemandirian Energi 9. Pembangunan Perdesaan 10. Pemberdayaan Budaya Lokal dan Destinasi Wisata Dalam implementasinya, Common Goals diwujudkan melalui kegiatan lintas sektor yang memerlukan sinergitas tinggi lintas OPD dan institusi di berbagai tingkatan pemerintahan. Selanjutnya fokus common goals dan sasaran common goals diuraikan sebagai berikut : 1. Common Goals 1 Peningkatan Kualitas Pendidikan, difokuskan pada peningkatan rata-rata lama sekolah, mutu dan pemerataan layanan pendidikan, agar memiliki banyak sumber daya II-9

manusia Jawa Barat yang terdidik, berdaya saing serta memiliki spirit juara dan siap berkompetisi. a. Tuntasnya pemberantasan Buta Aksara dalam rangka mewujudkan Jabar bebas Buta Aksara ; b. Meningkatnya angka melanjutkan dan angka partisipasi sekolah jenjang pendidikan dasar dan menengah dalam rangka Jabar Bebas Putus Jenjang Sekolah ; c. Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan menengah melalui pengembangan sekolah bertaraf nasional dan internasional; d. Meningkatnya relevansi pendidikan menengah melalui pengembangan pendidikan kewirausahaan dan pendidikan kejuruan serta pendidikan luar sekolah; e. Meningkatnya kompetensi dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan; f. Meningkatnya kompetensi keterampilan dan kewirausahaan tenaga kerja; g. Meningkatkan mutu pendidikan luar biasa. 2. Common Goals 2 Peningkatan Kualitas Kesehatan, difokuskan pada peningkatan layanan kesehatan, derajat kesehatan ibu dan anak, penanggulangan dan pencegahan penyakit menular serta pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat. a. Menurunnya angka kematian ibu dan angka kematian anak; b. Meningkatkan pengendalian dan pencegahan penyakit menular, khususnya TBC; c. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, khususnya di tatanan rumah tangga; d. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan strategis; e. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan penanganan gizi buruk 3. Common Goals 3 Peningkatan Daya Beli Masyarakat, difokuskan pada ketersediaan bahan pangan pokok antara lain : beras, jagung, buah-buahan, sayur-sayuran dan protein hewani (sapi, ayam, ikan) yang berkualitas dan berkesinambungan. a. Meningkatnya Ketersediaan Input Produksi Pertanian; b. Meningkatnya produksi dan Stok Bahan pangan Pokok, antara lain Beras, Jagung, Kedelai, dan protein hewani; c. Terkendalinya tingkat kerawanan pangan masyarakat; d. Terkendalinya tata niaga bahan pangan pokok antara lain Beras, Jagung, Kedelai, dan protein hewani; II-10

e. Meningkatnya kondisi infrastruktur transportasi serta sumber daya air dan irigasi di sentra produksi pertanian. 4. Common Goals 4 Kemandirian Pangan, difokuskan pada pengembangan aneka usaha yang bernilai tambah dalam rangka penurunan angka kemiskinan dan pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja pada berbagai sektor peluang kerja, pengembangan permodalan dan budaya masyarakat bekerja. a. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan kesempatan kerja melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif dalam rangka mempertahankan investasi yang ada, serta menarik investasi baru dan pengembangan investasi dengan pola padat karya ; b. Meningkatnya Kontribusi KUMKM dalam Perekonomian Jawa Barat ; c. Meningkatnya Penguasaan Rantai Nilai Berdaya Saing melalui Pengembangan Multiaktivitas Agribisnis dan Industri Manufaktur Berbasis Potensi Lokal; d. Meningkatnya Kemitraan Strategis Hulu-hilir antara Gapoktan, KUMKM, IKM, BUMD, Pengusaha Besar dan Lembaga Keuangan; e. Meningkatnya produktivitas perekonomian melalui fasilitasi promosi pemasaran dan pendukungan infrastruktur perekonomian. 5. Common Goals 5 Peningkatan Kinerja Aparatur, difokuskan pada peningkatan pelayanan publik dan implementasi sistem remunerasi daerah yang berkeadilan serta menerapakan sistem good governance secara konsisten. Yang didukung oleh kualitas dan pengelolaan data dan informasi yang akurat dan handal dalam kerangka satu data untuk pembangunan Jawa Barat. a. Terlaksananya reformasi birokrasi melalui penataan struktur organisasi yang proporsional, mengembangkan profesionalisme aparatur, peningkatan kesejahteraan aparatur dan optimalisasi layanan pengadaan secara elektronik serta penggunaan teknologi informasi dalam manajemen administrasi layanan pemerintahan sebagai bagian dalam Jabar Cyber Provice yang mengedepankan Jabar Cyber services; b. Meningkatnya kualitas komunikasi dan pelayanan publik serta penataan dan Pengamanan Aset Daerah; c. Tertatanya sistem hukum di daerah serta meningkatnya pembinaan tramtibmas, satuan perlindungan masyarakat dan unsur rakyat terlatih; d. Meningkatnya harmonisasi pembangunan dengan lembaga legislatif; II-11

e. Meningkatnya kinerja pengelolaan keuangan, kearsipan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang akuntabel. f. Fasilitasi dan harmonisasi penanganan dalam pemanfaatan/pengusahaan lahan secara berkelanjutan di Jawa Barat. 6. Common Goals 6 Penanganan Bencana dan Pengendalian Lingkungan Hidup, difokuskan pada upaya pengurangan resiko bencana terutama banjir dan longsor, percepatan penanggulangan akibat bencana serta pelestarian dan peningkatan luas dan fungsi kawasan lindung secara bersistem dan berkelanjutan a. Meningkatnya Kesiapan Dini dan Mitigasi Bencana serta Meningkatnya Pemahaman dan Kesiapan Masyarakat dalam menghadapi Bencana; b. Berkurangnya Resiko Kejadian Bencana di Jawa Barat; c. Meningkatnya kualitas penanganan bencana pada saat terjadi dan pasca bencana; d. Meningkatnya luas dan fungsi Kawasan Lindung serta berkurangnya lahan kritis; e. Meningkatnya Pengendalian Pencemaran air, udara dan tanah serta pengendalian konservasi lahan dan air. 7. Common Goals 7 Pengembangan Infrastruktur Wilayah, difokuskan pada pemeliharaan dan rehabilitasi jalan, perbaikan jalan, jembatan dan irigasi bagi sentra-sentra produksi pertanian dan industri, pembebasan tanah dalam rangka pembangunan jalan tol, penanganan dan peningkatan status jalan lintas selatan jabar, pembangunan jalan poros tengah bandung-pangalengan-rancabuaya, pengembangan infrastruktur perhubungan, pembangunan dan rehabilitasi waduk, pembangunan infrastruktur pengendali banjir, pembangunan dan rehabilitasi daerah irigasi strategis, pembangunan persampahan, serta pembangunan infrastruktur wilayah kawasan strategis untuk meningkatkan minat investasi. a. Persiapan Pembangunan Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu), Soreang Pasirkoja (Soroja), Tol Dalam Kota Bandung, dan jalan tol strategis lainnya, Penyelesaian Penanganan Jalan dan Jembatan Lintas Selatan Jabar, serta Pembangunan Jalan Poros Tengah Bandung-Pangalengan-Rancabuaya; b. Pengembangan angkutan masal antara lain pengembangan reaktivasi jalur Kereta Api Padalarang Kiaracondong, Kiaracondong Rancaekek, Rancaekek Cicalengka Bandung Sukabumi Bogor, dan Bandung Rancaekek II-12

Tanjungsari Kertajati serta pendukungan pembangunan jalur Kereta Api Cibungur Tanjungrasa, Kabupaten Purwakarta (11 km); c. Persiapan Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka; dan Pengembangan Pelabuhan Laut Cirebon serta Persiapan Pembangunan Pelabuhan Laut Cilamaya di Kabupaten Karawang, Pelabuhan Muara Gembong dan Tarumajaya di Kabupaten Bekasi; d. Pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang dan waduk strategis lainnya, Pembangunan Infrastruktur Pengendali Banjir di Metropolitan Bandung, Bodebek, dan wilayah Pantura Jabar, Pembangunan Daerah Irigasi Leuwigoong di Kabupaten Garut, serta Rehabilitasi Daerah Irigasi Jatiluhur Kabupaten Purwakarta dan Daerah Irigasi Rentang di Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Majalengka; e. Penanganan Persampahan di Wilayah Perkotaan; f. Perwujudan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jabar sebagai acuan pemanfaatan ruang oleh masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah daerah. Sehingga dapat terwujudnya pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan (sustainble depelopment infrastructure) dan terjadi harmonisasi dengan lingkungan. 8. Common Goals 8 Kemandirian Energi, difokuskan pada pengembangan energi alternatif dan listrik perdesaan, dalam rangka meningkatkan kemandirian energi bagi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat serta penyediaan air baku dan air bersih. a. Pengembangan dan peningkatan diversifikasi energi melaui pengembangan energi terbarukan, termasuk biofuel; b. Meningkatnya cakupan elektrifikasi Perdesaan melalui program Listrik Perdesaan Provinsi (Lisdes Prov); c. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan air baku dan air bersih (tentang air baku dan pemenuhan, pengelolaan sumber air baku); d. Meningkatnya kerjasama dengan institusi kementrian/lembaga di bidang energi panas bumi. 9. Common Goals 9 Pembangunan Perdesaan, difokuskan pada kemandirian masyarakat dan kelembagaan dalam rancangbangun dan kesinambungan kualitas pembangunan di desa guna memperkecil tingkat migrasi dari desa ke kota dan memfasilitasi agar fasilitas dan kehidupan di perdesaan menjadi lebih baik serta memiliki derajat peradaban yang tepat. II-13

a. Penguatan kelembagaan pemerintahan desa kemandirian masyarakat dalam pembangunan di perdesaan; b. Penguatan kapasitas fiskal desa melalui desentralisasi bantuan keuangan yang diarahkan, tugas pembantuan hibah keuangan dan bantuan keuangan lainnya yang sah; c. Pengembangan infrastruktur dasar perdesaan (jalan poros, irigasi, drainase air bersih dan kotor, pengolahan air limbah, fasilitas pendidikan, sarana peribadatan); d. Penguatan kelembagaan, permodalan dan usaha perekonomian desa; e. Sinkronisasi program-program sektoral pembangunan yang berorientasi aktivitas di perdesaan. 10. Common Goals 10 Pemberdayaan Budaya Lokal dan Destinasi Wisata, difokuskan pada peningkatan kualitas dan mengembangkan nilai-nilai budaya lokal serta destinasi wisata untuk kemajuan pembangunan Jawa Barat. a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana gelar karya serta kreatifitas seni dan budaya lokal di Jawa Barat; b. Terlaksananya penerapan dan pengembangan kearifan lokal dalam proses pembangunan Jawa Barat; c. Terkelolanya kekayaan dan keragaman budaya lokal;. d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana serta terintegrasinya pengembangan destinasi wisata; e. Terwujudnya pengembangan potensi wisata baru. II-14