MANAJEMEN PERSONALIA PENDIDIKAN PUSTAKAWAN

dokumen-dokumen yang mirip
Manjemen Perpustakaan Khusus

BAB V - Manajemen Tenaga Pendidikan. Manajemen Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

URGENSI DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PPPK.

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Elin Asrofah Qobtiah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(Invited Speaker dalam Seminar Nasional di Universitas Bengkulu, 29 Nopember 2009)

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 536 TAHUN 2013 TENTANG

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

UU PERPUSTAKAAN ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN BAGI SEKOLAH/MADRASAH

RENCANA STRATEGIS BIDANG PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN NGAWI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1989 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. penjelasan pasal demi pasal BAB I KETENTUAN UMUM.

PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL

PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 Tanggal 15 Mei 1979 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2007

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007: Peluang dan Tantangan Bagi Pustakawan 1

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat menentukan dalam

DISIPLIN ASN DENGAN BERLAKUNYA PP NOMOR 11 TAHUN 2017

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan potensi manusia untuk mengemban tugas pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berakar pada kebudayaan Indonesia berdasarkan Pancasila

Dengan Persetujuan Bersama:

PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 8 TAHUN 1974 (8/1974) Tanggal: 6 NOPEMBER 1974 (JAKARTA)

2015, No e. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan lembaga yang menghimpun, mengelola,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia untuk membangun bangsa dan negara.

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAH ULUAN 1.1 Ga G mb m a b ra r n n Umu m m m Obj b ek k Pene n lit e ian a. Pro r fil Org r anis n a is sis

Pemberhentian PNS. Pemberhentian terdiri atas : 1. Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil dan. 2. pemberhentian dari jabatan negeri.

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan pada saat ini. Bukan karena adanya peningkatan melainkan

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN RENCANA KERJA (RENJA) A) TAHUN 2015 KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN KARIMUN

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2010 T E N T A N G

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Dwi Sunar Prasetyono, Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada Anak Sejak Dini, (Jogjakarta: Think, 2008), hlm 50

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA. NOMOR : 10 TAHUN 2005 LAMPIRAN : 2 (dua) berkas TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT

FUNGSI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DAN KOLEKSINYA UNTUK KEPUASAN PEMUSTAKA. Oleh Aries Hamidah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN... NOMOR 01 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

PEMBINAAN dan PENGEMBANGAN PERSONAL PENDIDIKAN M.D. NIRON

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO.43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang ditempuh Pemerintah dalam mewujudkan landasan

Dwi Esti Andriani, M. Pd., MEdSt. Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. sasaran seseorang, organisasi dan masyarakat (Flippo, 1995). mengandung banyak unsur dan memiliki dampak yang cukup panjang bagi

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,

PENEMPATAN DAN PENUGASAN PERSONALIA PENDIDIKAN. M.D.Niron

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu tinggi, dan sarana prasarana transportasi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Transkripsi:

MANAJEMEN PERSONALIA PENDIDIKAN PUSTAKAWAN Disusun Oleh: Wulan Sari 09101241002 Arditya F. W 09101241006 Anisha P. A 09101241008 Desy N. I. F 09101241015 Siti Fitria 09101241035 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah negara yang berpendidikan. Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pihak pemerintah melaksanakan pendidikan dengan mengusahakan dan menyelenggarakan sistem pendidikan nasional yang terkait dengan tujuan negara di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua unsur masyarakat melalui partisipasi di dalam pelaksanaan pendidikan. Namun, yang perlu dipertanyakan sekarang adalah bagaimana mutu pendidikan saat ini? Pemerintah sudah mencanangkan program wajib belajar 9 tahun bagi warganya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada kenyataannya, masih banyak warga Indonesia yang kurang menikmati pendidikan dengan layanan yang memadai. Entah itu urusan pendidik, sarana prasarana, atau bahkan tidak adanya dukungan moril untuk belajar. Maka dari itu, pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi seluruh warga Indonesia. Salah satu upaya yang dapat diselenggarakan adalah pengadaan perpustakaan. Perpustakaan ini merupakan suatu ruang atau tempat yang disediakan untuk pengoleksian buku-buku, majalah, dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, dan dikelola oleh pihak tertentu guna memberdayakan cinta dan berbudaya baca buku. Adapun pihak yang mengelola yakni pustakawan. Secara langsung maupun tidak langsung, pustakawan ini juga berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan. Pustakawan termasuk ke dalam tenaga kependidikan karena ia bertugas melaksanakan pengelolaan, pengembangan, pelayanan, serta penunjang proses

pendidikan di lembaga pendidikan maupun satuan pendidikan. Oleh karena itu, seorang pustakawan seharusnya mempunyai kemampuan tepat yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh pihak pemerintah agar tujuan pendidikan terlaksana sepenuhnya. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja istilah-istilah umum di dalam perpustakaan itu? 2. Apa syarat, tugas, dan peran pustakawan? 3. Pembinaan yang seperti apakah yang dapat meningkatkan mutu pustakawan? 4. Bagaimanakah proses pemutusan hubungan kerja bagi pustakawan? C. Manfaat dan Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengetahuan istilah-istilah umum tentang perpustakaan. 2. Untuk mengetahui syarat, tugas, dan peran pustakawan. 3. Untuk mengetahui cara pembinaan untuk meningkatkan mutu pustakawan. 4. Untuk mengetahui proses pemutusan hubungan kerja bagi pustakawan.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengetahuan Istilah-Istilah Umum Tentang Perpustakaan Istilah-istilah umum yang berhubungan dengan perpustakaan yaitu istilah perpustakaan, ilmu perpustakaan, kepustakaan, pemustaka, dan pustakawan. Arti dari masing-masing istilah tersebut adalah: 1. Menurut Sulistya Basuki (Lasa Hs, 2007: 19) berpendapat bahwa perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian, atau subbagian dari sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku, biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu seta digunakan untuk anggota perpustakaan. Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 912), perpustakaan adalah koleksi buku, majalah, dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, dan dibicarakan. 2. Ilmu Perpustakaan yaitu suatu bidang ilmu yang mempelajari dan mengkaji halhal yang berkaitan dengan perpustakaan, baik dari segi organisasi koleksi, penyebaran dan pelestarian ilmu pengetahuan teknologi dan budaya serta jasajasa lainnya kepada masyarakat, hal lain yang berkenaan dengan jasa perpustakaan dan peranan secara lebih luas. Sedangkan menurut Syhabuddin Qolyabu (2003), ilmu perpustakaan ialah ilmu yang mempelajari dan mengkaji rekaman informasi, struktur, dinamika dan transferan informasi, cara memperoleh, mencatat, menyimpan dan menemukan kembali untuk didayagunakan dan didistribusikan. 3. Kepustakaan adalah bahan-bahan yang menjadi acuan atau bacaaan dalam menghasilkan atau menyusun tulisan baik berupa artikel, karangan, buku, laporan, dan sejenisnya. (http://warintek08.wordpress.com/tes/, diakses tanggal 24 Februari 2010). 4. Pemustaka yaitu pengguna (pengunjung) perpustakaan yang akan ikut andil dalam menentukan pola pengelolaan dan juga penentuan koleksi/informasi yang perlu disediakan oleh perpustakaan. Pengguna mempunyai arti penting karena

pengguna merupakan nsure penting mengapa perpustakaan itu ada (http://www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/, diakses tanggal 24 Februari 2010). 5. Pustakawan ialah seseorang yang bekerja di perpustakaan dan membantu orang menemukan buku, majalah, dan informasi lain. Pada tahun 2000-an, pustakawan juga mulai membantu orang menemukan informasi menggunakan komputer, basis data elektronik, dan peralatan pencarian di internet. Terdapat berbagai jenis pustakawan, antara lain pustakawan anak, remaja, dewasa, sejarah, nsur, dsb. Pustakawan wanita disebut sebagai pustakawati. (http://id.wikipedia.org/wiki/pustakawan, diakses tanggal 24 Februari 2010). B. Syarat, Tugas, dan Peran Pustakawan Adapun syarat atau kualifikasi seorang pustakawan antara lain: 1. Menurut UU No. 8 Tahun 1974 Tentang Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), pegawai negeri sipil (di sini pustakawan diangkat menjadi PNS) harus mempunyai unsur-unsur yang terdapat pada DP3, yaitu: kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama, prakarsa, dan kepemimpinan (Hartati Sukirman dkk, 2008: 25). 2. Menurut http://media.diknas.go.id/media/document/4276.pdf yang diakses tanggal 23 Februari 2010, terdapat kualifikasi yang minimal dimiliki oleh seorang pustakawan adalah: a. Wawasan bidang keahlian perpustakaan. b. Menguasai Organisasi tempat ia bekerja ( termasuk mengetahui tujuan yang ingi dicapai oleh lembaganya ). c. Mengikuti perkembangan informasi pengetahuan minimal bidang studi yang diajarkan di sekolah. d. Memiliki wawasan pengetahuan yang luas untuk memupuk dan pembinaan koleksi. e. Memiliki jiwa pendidik, supel, ramah, dan pandai berkomunikasi. f. Bertanggungjawab dan jujur. g. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi. h. Aktif, lincah dan terampil dalam mencari / menyebarluaskan informasi. i. Memiliki hubungan luas dengan penerbit, took buku, dan lembaga terkait. j. Aktif mengikuti kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan bidangnya.

k. Mencintai bahan pustaka dan gemar membaca. l. Mau mengembangkan diri dan sanggup bekerja keras. Tugas dan peran pustakawan antara lain: 1. Kebanyakan pustakawan bekerja di perpustakaan yang ada di sekolah, perguruan tinggi, ataupun tingkat kota, provinsi, maupun negara. Beberapa pustakawan bekerja untuk perusahaan swasta untuk membantu mereka mengatur dokumen dan laporan. Terdapat pula pustakawan yang bekerja untuk orang tuli maupun di penjara (http://id.wikipedia.org/wiki/pustakawan, diakses tanggal 24 Februari 2010). 2. Untuk mendukung visi dan misi lembaga-lembaga khusus dan berfungsi sebagai pusat informasi khusus terutama berhubungan dengan penelitian dan pengembangan. Biasanya berada pada perpustakaan khusus di bawah badan, institusi, lembaga atau organisasi bisnis, industri, ilmiah, pemerintah, dan pendidikan misal perguruan tinggi, perusahaan, departemen, asosiasi profesi, instansi pemerintah dan lain sebagainya (http://www.bit.lipi.go.id/masyarakatliterasi/, diakses tanggal 24 Februari 2010). 3. Memberikan pelayanan perpustakaan yang bersifat terbuka maupun tertutup, tergantung pada kebijakan organisasi, pengelola dan tipe penggunanya. Namun kebanyakan perpustakaan khusus menerapkan sistem terbuka dengan akses terbatas. Hal ini untuk lebih memberikan peluang kepada penggunaan yang lebih luas namun tetap terkontrol. Terbuka artinya siapapun dapat memanfaatkan koleksi yang ada, sedangkan akses terbatas adalah pengaturan terhadap proses pemanfaatan koleksi seperti fasilitas pinjam, fasilitas baca, fotokopi, dan sebagainya (http://www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/, diakses tanggal 24 Februari 2010). 4. Secara langsung maupun tidak langsung, pustakawan ini juga berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan. Pustakawan termasuk ke dalam tenaga kependidikan karena ia bertugas melaksanakan pengelolaan, pengembangan, pelayanan, serta penunjang proses pendidikan di lembaga pendidikan maupun satuan pendidikan.

C. Pembinaan untuk Pustakawan 1. Menurut http://tendik.org/index.php?option/ yang diakses tanggal 21 Oktober 2009, terdapat upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan mutu pustakawan, yaitu: a. Peningkatan Gaji dan Kesejahteraan. Hak untuk memperoleh penghasilan dan kesejahteraan dengan standar upah yang layak, dan bukan upah minimum. Kebijakan upah minimun telah menyebabkan pegawai bermental kuli, bukan pegawai yang mengejar prestasi. Itulah sebabnya, langkah pertama peningkatan mutu tenaga pustakawan adalah memberikan kesejahteraan dengan gaji yang layak untuk kehidupannya. b. Membangun Satu Standar Pembinaan Karir (Career Development Path). Seiring dengan pelaksanaan sertifikasi tersebut, disusunlah satu standar pembinaan karier. Sistem itu harus dalam bentuk dokumen yang disyahkan dalam bentuk undang-undang atau setidaknya berupa peraturan pemerintah yang harus dilaksanakan oleh aparat otonomi daerah. c. Peningkatan Kompetensi Yang Berkelanjutan. Upaya peningkatan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan harus dilaksanakan secara terencana dan terprogram dengan sistem yang jelas. Jumlah pendidik yang besar di negeri ini memerlukan penanganan secara sinergis oleh semua instansi yang terkait dengan preservice education (pendidikan dan pelatihan sebelum diangkat menjadi PNS) dan inservice training (pelatihan dan pendidikan setelah diangkat menjadi PNS). 2. Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/pustakawan yang diakses tanggal 24 Februari 2010, seseorang yang ingin menjadi pustakawan perlu menempuh pendidikan tentang perpustakaan setingkat S2 maupun D2. 3. Menurut http://library.um.ac.id/index.php/artikel-pustakawan/ati.html yang diakses tanggal 25 Februari 2010, sebaiknya para pustakawan mengadakan kegitan studi banding ke perpustakaan lainnya yang sistem perpustakaannya lebih berkembeng dan maju. Studi banding dilakukan dengan tujuan untuk melihat perpustakaan yang sudah melakukan komputerisasi sehingga kita mendapatkan gambaran yang jelas tentang komputerisasi perpustakaan. Pengetahuan yang

diperoleh dari studi banding dapat digunakan sebagai referensi untuk melaksanakan komputerisasi perpustakaan. Studi banding bisa dilakukan di perpustakaan terdekat sudah melakukan komputerisasi perpustakaan. Semakin banyak di kunjunginya perpustakaan yang telah melakukan komputerisasi maka semakin banyak pula hal yang diketahui karena biasanya masing-masing perpustakaan mempunyai ciri khas sendiri-sendiri. D. Pemutusan Hubungan Kerja Bagi Pustakawan Pemutusan hubungan kerja dalam artian pemberhentian seorang pegawai yang mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan statusnya sebagai pegawai karena alasan-alasan sebagai berikut (Hartati Sukirman dkk, 2008: 25): 1. Pemberhentian atas permintaan sendiri. 2. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun. 3. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi. 4. Pemberhentian karena melakukan pelanggaran atau tindak pidana penyelewengan. 5. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani. 6. Pemberhentian karena meninggalkan tugas. 7. Pemberhentian karena meninggal dunia. 8. Pemberhentian karena sebab-sebab lain.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan.untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang dapat kita capai. Diantaranya melalui perpustakaan. Karena di perpustakaan berbagai sumber informasi bisa kita peroleh, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat kita peroleh melalui perpustakaan. Secara langsung maupun tidak langsung, pustakawan ini juga berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan. Pustakawan termasuk ke dalam tenaga kependidikan karena ia bertugas melaksanakan pengelolaan, pengembangan, pelayanan, serta penunjang proses pendidikan di lembaga pendidikan maupun satuan pendidikan. B. Saran Terbatasnya jumlah petugas perpustakaan (pustakawan). Banyak perpustakaan sekolah yang tidak ada petugasnya, atau hanya tugas sambilan. Maksudnya, mereka bukan petugas yang hanya mengurus perpustakaan saja, sehingga sering tugas di perpustakaan jadi dikesampingkan dan perpustakaan dianggap kurang bermanfaat. Lebih-lebih bertugas di perpustakaan adalah pekerjaan yang sangat menjenuhkan, baik dalam hal pelayanan pengunjung maupun perawatan bahan pustaka yang ada, sehingga dibutuhkan suatu kesabaran yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai Pustaka. Hartati Sukirman, dkk. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. http://tendik.org/index.php?option/, diakses tanggal 21 Oktober 2009. http://media.diknas.go.id/media/document/, diakses tanggal 23 Februari 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/pustakawan, diakses tanggal 24 Februari 2010. http://warintek08.wordpress.com/tes/, diakses tanggal 24 Februari 2010. http://www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/, diakses tanggal 24 Februari 2010. http://library.um.ac.id/index.php/artikel-pustakawan/ati.html, diakses tanggal 25 Februari 2010.