BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

Langkah Perhitungan PERHITUNGAN KINERJA RUAS JALAN PERKOTAAN BERDASARKAN MKJI Analisa Kondisi Ruas Jalan. Materi Kuliah Teknik Lalu Lintas

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Motto dan Persembahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

STUDI PUSTAKA PENGUMPULAN DATA SURVEI WAKTU TEMPUH PENGOLAHAN DATA. Melakukan klasifikasi dalam bentuk tabel dan grafik ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada jalan tersebut akibat pembangunan jalur

BAB III LANDASAN TEORI. manajemen sampai pengoperasian jalan (Sukirman 1994).

II. TINJAUAN PUSTAKA. kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau mencapai

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik arus jalan, dan aktivitas samping jalan.

LAMPIRAN A (Hasil Pengamatan)

BAB IV HASIL DAN ANALISA. kondisi geometrik jalan secara langsung. Data geometrik ruas jalan Kalimalang. a. Sistem jaringan jalan : Kolektor sekunder

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA JALAN LEMBONG, BANDUNG MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

PENGANTAR TRANSPORTASI

BAB III LANDASAN TEORI

STUDI KINERJA JALAN SATU ARAH DI JALAN KEBON KAWUNG, BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI. kapasitas. Data volume lalu lintas dapat berupa: d. Arus belok (belok kiri atau belok kanan).

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

STUDI VOLUME, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN DR. JUNJUNAN, BANDUNG

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI VOLUME, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN ABDULRACHMAN SALEH, BANDUNG

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN

Irvan Banuya NRP : Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISTILAH. lingkungan). Rasio arus lalu lintas (smp/jam) terhadap kapasitas. (1) Kecepatan rata-rata teoritis (km/jam) lalu lintas. lewat.

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI VOLUME, KECEPATAN, KERAPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN TERUSAN PASIRKOJA, BANDUNG

STUDI TINGKAT KINERJA JALAN BRIGADIR JENDERAL KATAMSO BANDUNG

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERNYATAAN. Denpasar, Oktober Anak Agung Arie Setiawan NIM

Lampiran 1 Data Volume pada Saat Ada Limpasan Air Hujan. Data Volume Lalu Lintas Dari Arah Barat Timur pada Saat Ada Limpasan Air Hujan

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN PADA RUAS JALAN SETIABUDI SEMARANG. Laporan Tugas Akhir

MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA. From : BAB 5 (MKJI) JALAN PERKOTAAN

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

EVALUASI DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN DR. DJUNJUNAN, BANDUNG, AKIBAT PENGARUH LIMPASAN AIR HUJAN

BAB III LANDASAN TEORI. hal-hal yang mempengaruhi kriteria kinerja lalu lintas pada suatu kondisi jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. Tipe jalan pada jalan perkotaan adalah sebagai berikut ini.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN MENURUT MKJI 1997 ( Studi Kasus : Jalan Sulawesi Denpasar, Bali ) Oleh : Ngakan Putu Ari Kurniadhi NPM.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

DERAJAT KEJENUHAN JALAN DUA ARAH DENGAN MAUPUN TANPA MEDIAN DI KOTA BOGOR. Syaiful 1, Budiman 2

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

IV. DATA PENELITIAN. Beberapa data primer yang diperoleh melalui survei langsung di lapangan meliputi kondisi

PENGARUH DELMAN TERHADAP KELANCARAN LALU LINTAS DI JALAN GUNUNG BATU BANDUNG

PENGARUH PENUTUPAN CELAH MEDIAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS DI JALAN IR.H.JUANDA BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI. (termasuk mobil penumpang, kopata, mikro bus, pick-up dan truck kecil. sesuai sitem klasifikasi Bina Marga).

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. titik pada jalan per satuan waktu. Arus lalu lintas dapat dikategorikan menjadi dua

STUDI PARAMETER LALU LINTAS DAN KINERJA JALAN TOL RUAS MOHAMMAD TOHA BUAH BATU

ANALISIS HAMBATAN SAMPING AKIBAT AKTIVITAS PERDAGANGAN MODERN (Studi Kasus : Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peraturan Perundang undangan dibidang LLAJ. pelosok wilayah daratan, untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PINGGIR JALAN (ON STREET PARKING) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA JALAN (STUDI KASUS: JALAN LEGIAN)

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN IR. H. JUANDA, BANDUNG

TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja atau tingkat pelayanan jalan menurut US-HCM adalah ukuran. Kinerja ruas jalan pada umumnya dapat dinyatakan dalam kecepatan,

II.TINJAUAN PUSTAKA. dan menerus di sepanjang atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi

STUDI KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN TOL RUAS PASTEUR BAROS

komposisi lalu lintas, dan perilaku pengemudi di Indonesia. mengacu pada Spesifikasi Standar Perencanaan Geometrik Jalan Luar Kota 1990.

Volume 4 Nomor 1, Juni 2015 ISSN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, ruas jalan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Gambar 5.8 Grafik hubungan hambatan samping (SF) dan kecepatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian terletak di Kotamadya Denpasar yaitu ruas jalan

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik jalan yang dapat diuraikan sebagai berikut: dapat dilihat pada uraian di bawah ini:

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SANUR

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

tidak berubah pada tanjakan 3% dan bahkan tidak terlalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lori, dan jalan kabel (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006).

TUGAS AKHIR ANALISIS DAMPAK LOKASI PINTU TOL SLIPI TERHADAP KINERJA JALAN S. PARMAN

ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN SAM RATULANGI DENGAN METODE MKJI 1997 DAN PKJI 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB III LANDASAN TEORI. lintas (traffic light) pada persimpangan antara lain: antara kendaraan dari arah yang bertentangan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG

I LANGKAH D : PERILAKU LALU-LINTAS Derajat Kejenuhan Kecepatan Dan Waktu Tempuh Iringan (peleton)

BAB VI KESIMPULAN SARAN. Jalan R. W. Monginsidi Kota Kupang sebegai berikut :

SIMPANG TANPA APILL. Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

Gambar 2.1 Keterkaitan Antar Subsistem Transportasi (Tamin, 2000)

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

Transkripsi:

29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Volume Lalu Lintas Hasil penelitian yang dilaksanakan selama seminggu di ruas Jalan Mutiara Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan khususnya sepanjang 18 m pada perbatasan antara Kelurahan Tano Bonunungan dan Kelurahan Lompio, diperoleh volume lalu lintas seperti pada Gambar 4.1 berikut ini. 7 6 5 4 3 2 1 Hari Pengamatan Truk 2 AS Ringan Roda Tiga Roda Dua Gambar 4.1 Volume Lalu Lintas Harian Dalam grafik seperti pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa arus lalu lintas maksimum di ruas Jalan Mutiara Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan khususnya sepanjang jalan perbatasan antara Kelurahan Tano Bonunungan dan Kelurahan Lompio terjadi pada hari senin dan didominasi oleh kendaraan beroda dua (sepeda motor) sebanyak 6877 kendaraan, serta kendaraan beroda tiga sebanyak 1989 kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut.

3 Dalam grafik seperti Gambar 4.2, 4.3, 4.4 dan 4.5 menunjukan arus lalu lintas maksimum setiap kendaraan. 12 1 8 6 4 2 Gambar 4.2 Volume Lalu Lintas Per Jam Truk 2 AS 14 12 1 8 6 4 2 Gambar 4.3 Volume Lalu Lintas Per Jam Ringan

31 4 36 32 28 24 2 16 12 8 4 Gambar 4.4 Volume Lalu Lintas Per Jam Roda Tiga 11 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Gambar 4.5 Volume Lalu Lintas Per Jam Roda Dua

32 Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pula waktu atau jam maksimum pada saat kendaraan melewati ruas jalan tersebut yang diperlihatkan pada Gambar 4.6 berikut ini. 16 14 12 1 8 6 4 2 Gambar 4.6 Volume Lalu Lintas per Jam Grafik dalam Gambar 4.6 menunjukkan bahwa survei yang dilaksanakan selama seminggu yakni dari hari senin sampai hari minggu, diperoleh pada hari kerja volume lalu lintas maksimum terjadi pada pukul 9.-1. WITA. Berdasarkan hasil penelitian tersebut baik volume lalu lintas harian maupun volume lalu lintas per jam selama seminggu dilaksanakan, diperoleh bahwa volume arus lalu lintas maksimum atau jam puncak pada hari senin tanggal 18 Juni 212 pukul 9.-1. WITA sebesar 1533 kendaraan yang terdiri dari kendaraan ringan sebesar 133 kendaraan, kendaraan roda tiga sebesar 371 kendaraa dan kendaraa roda dua sebesar 118 kendaraan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini :

33 Tabel 4.1 Data Arus Lalu Lintas Maksimum pada hari Senin pukul 9.- 1. WITA (kend./jam) Tipe Kend. Truk 2 AS Ringan Roda Tiga Roda Dua Arus Total (Q) Arah Kend./Jam Kend./Jam Kend./Jam Kend./Jam Arah Kend./Jam (1) (2) (3) (4) (5) (%) (7) 1 4 69 221 551 5 845 2 7 64 15 467 5 688 1+2 11 133 371 118 1 1533 Tabel 4.2 Data Arus Lalu Lintas Maksimum pada hari Senin pukul 9.- 1. WITA (smp/jam) Tipe Kend. Truk 2 AS Ringan Roda Tiga Roda Dua Emp 1,2 1,4,35 Arah smp/jam smp/jam smp/jam Arah Arus Total (Q) smp/jam -1-2 -3-4 (%) -6 1 4,8 69 88,4 192,85 5 355,5 2 8,4 64 6 163,45 5 295,85 1+2 13,2 133 148,4 356,3 1 65,9 Pada Tabel 4.1 merupakan data arus lalu lintas maksimum yang terjadi pada hari Senin pukul 9.-1. WITA dalam satuan kendaraan per jam yang belum menggunakan metode MKJI 1997 sebesar 1533 kend/jam, sedangkan pada Tabel 4.2 merupakan arus lalu lintas maksimum pada waktu yang sama tetapi sudah dianalisa dengan menggunakan metode MKJI 1997 sebesar 65,9 smp/jam. Arus Total (Q) pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 tersebut menunjukkan adanya perbedaan hasil yang didapat. Hal ini dikarenakan adanya faktor koreksi untuk jenis kendaraan yang diluar kendaraan mobil penumpang sehingga menggunakan satuan emp (ekivalen mobil penumpang).

34 Berdasarkan hasil penelitian, untuk volume arus lalu lintas kendaraan maksimum pada hari senin 18 Juni 212 dapat dilihat pada Gambar 4.7 berikut ini. 11 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Truk 2 AS Ringan Roda Tiga Roda Dua Gambar 4.7 Volume Lalu Lintas Maksimum pada Hari Senin Tanggal 18 Juni 212 dalam kendaraan/jam Grafik dalam Gambar 4.7 terlihat bahwa kendaraan yang melewati ruas Jalan Mutiara Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan didominasi oleh kendaraan roda dua (sepeda motor) dan roda tiga, dan terlihat jelas bahwa jam puncak terjadi pada pukul 9.-1. WITA. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh volume lalu lintas maksimum terjadi pada hari Senin pukul 9.-1. WITA yaitu sebanyak 1533 kendaraan, sedangkan dalam perhitungan MKJI 1997 diperoleh arus volume lalu lintas sebesar 65,9 smp/jam. Perhitungan MKJI 1997 didasarkan pada satuan mobil penumpang, sehingga adanya faktor koreksi untuk jenis kendaraan diluar kendaraan mobil penumpang. Hal ini terjadi karena kendaraan yang melewati ruas

35 Jalan Mutiara banyak didominasi oleh kendaraan beroda dua dan kendaraan beroda tiga. 1.2. Hambatan Samping Frekuensi kejadian hambatan samping yang terjadi di ruas Jalan Mutiara pada hari Senin pukul 9.-1. WITA dapat terlihat pada table berikut. Tabel 4.3 Penentuan Frekuensi kejadian Hambatan Samping Tipe Kejadian Faktor Frekuensi Frekuensi Hambatan Samping Simbol Bobot Kejadian Bobot (1) (2) (3) (4) (5) Pejalan Kaki PED,5 134 67 Parkir Kend. Berhenti PSV 1, 124 124 Kend. Masuk + Keluar EEV,7 113 79,1 Kend. Lambat SMV,4 97 38,8 Total 38,9 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hambatan samping yang terjadi pada ruas Jalan Mutiara termasuk dalam kategori kelas hambatan samping sedang dengan frekuensi bobot 38,9. Pada MKJI 1997 hambatan samping dengan frekuensi kejadian terbobot antara 3-499 dalam kelas daerah industri dengan beberapa toko di sisi jalan. 1.3. Kecepatan Kecepatan kendaraan merupakan salah satu faktor yang menentukan yang menentukan tingkat pelayanan pada suatu ruas jalan, karena semakin rendah kecepatan kendaraan maka semakin tinggi volume lalu lintas dan sebaliknya, semakin tinggi kecepatan kendaraan maka semakin sedikit volume lalu lintas yang terjadi pada ruas jalan tersebut.

36 Kecepatan kendaraan di ruas Jalan Mutiara Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan yang terjadi pada hari Senin tanggai 18 Juni 212 dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.4 Kecepatan Rata-Rata Kecepatan (km/jam) Truk 2 AS Ringan Roda Tiga Roda Dua 6. - 7. 19,9 2,87 21,82 25,71 7. - 8. 17,99 18,86 2,7 21,76 8. - 9. 14,23 17,93 19,33 2,24 9. - 1. 11,56 12,98 15,79 17,42 1. - 11. 16,95 18,94 2,95 21,66 11. - 12. 18,3 14,83 19,71 27,91 12. - 13. 2,23 17,78 24,86 23,93 13. - 14. 16,11 16,8 17,27 26,8 14. - 15. 21,53 25,97 31,82 32,89 15. - 16. 15,96 24,1 22,99 24,75 16. - 17. 18,29 26,6 29,28 34,87 17. - 18. 23,51 24,75 26,74 36,61 Kecepatan Rata-Rata 17,79 19,99 22,6 26,15 Pada tabel 4.4 telihat bahwa kecepatan rata-rata untuk kendaraan ringan yang didapat dari lokasi penelitian yaitu sebesar 17,79 km/jam dengan waktu tempuh,61 jam (,36 menit atau 21,86 detik).

37 Untuk lebih jelasnya kecepatan kendaraan pada tabel di atas dapat dilihat pada grafik Gambar 4.8 berikut : 4 35 Kecepatan 3 25 2 15 1 5 Truk 2 AS Ringan Roda Tiga Roda Dua Gambar 4.7 Grafik Kecepatan Pada grafik di atas, terlihat bahwa pada pukul 6.-7. Wita kecepatan kendaraan sedang karena pada jam-jam tersebut kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut sedikit. Akan tetapi, pada pukul 9.-1. WITA terjadi penurunan kecepatan kendaraan. Hal ini diakibatkan karena pada jam-jam tersebut merupakan jam sibuk yaitu terjadi arus lalu lintas maksimum. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa kecepatan kendaraan sangat dipengaruhi oleh hambatan samping terutama kendaraan parkir yang tidak teratur sehingga kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut mengalami penurunan kecepatan. Perhitungan kecepatan arus bebas kendaraan ringan dimaksudkan untuk mengetahui kecepatan kendaraan ringan yang berdasarkan MKJI 1997.

38 Jalan Mutiara Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan tipe jalan dua lajur tak terbagi, dengan jumlah penduduk 174.8 jiwa (,1748 juta jiwa). 1) Kecepatan Arus Bebas Ringan FV = (FV + FV W ) x FFV SF x FFV CS Jadi, nilai kecepatan arus bebas kendaraan ringan : FV = (44 + (-3)) x,9 x,93 FV = 34,32 km/jam 2) Waktu Tempuh V = L / TT Diketahui : L =,18 km dan V 34,32 km/jam Jadi, nilai TT = L / V =,18 / 34,32 TT =,3 jam =,18 menit = 1,8 detik 1.4. Kapasitas Perhitungan analisis tingkat pelayanan jalan menggunakan metode MKJI 1997 sebagai pedoman yang dibuat oleh Dirjen Bina Marga untuk perhitungan kapasitas jalan di Indonesia. Kondisi geometrik 1. Lebar Jalur lalu lintas : 6, m 2. Bahu :,5 m Kondisi geometrik tersebut menunjukkan bahwa ruas Jalan Mutiara Kecamatan Banggai Kabupaten banggai Kepulauan merupakan jalan lingkungan karena lebar jalur lalu lintas yang diukur pada saat penelitian memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah RI No. 34 tahun 26 tentang jalan. Kapasitas jalan didefinisikan sebagai arus maksimum melalui suatu titik di jalan yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu. Nilai Kapasitas C = C x FC w x FC sp x FC sf x FC cs Jadi, nilai kapasitas C = 29 x,87 x 1, x,89 x,9 C = 22,92 smp/jam

39 Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan nilai kapasitas di ruas Jalan Mutiara Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan sebesar 22.92 smp/jam, menunjukkan bahwa kapasitas pada ruas jalan tersebut masih lebih besar dari volume lalu lintas maksimum yang nilai arus total sebesar 65,9 smp/jam. 1.5. Derajat Kejenuhan Derajat kejenuhan merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat pelayanan jalan. Analisis data nilai derajat kejenuhan diperoleh dari : DS = Q / C Jadi, DS = 65,9 (smp/jam) / 22,92 (smp/jam) DS =,322 Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai derajat kejenuhan yang terjadi pada lokasi penelitian adalah,322. Hal ini menunjukkan bahwa pada ruas Jalan Mutiara masih memenuhi standar MKJI 1997 yaitu kurang dari,75. 1.6. Tingkat Pelayanan Salah satu faktor yang digunakan sebagai indikator tingkat pelayanan jalan dalam MKJI 1997 yaitu Derajat Kejenuhan (DS). Berdasarkan hasil yang diperoleh DS =,322 maka tingkat pelayanan di ruas Jalan Mutiara berada di level B. Hal ini dikarenakan level B memiliki rentang nilai,21,44 dengan karakteristik jalan yaitu : 1. Arus stabil dengan volume lalu lintas sedang dan kecepatan mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas. 2. Kepadatan lalu lintas rendah, hambatan internal lalu lintas belum mempengaruhi kecepatan. 3. Pengemudi masih cukup punya kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatannya dan lajur jalan yang digunakan.