BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengembangkan produk berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian pengembangan dengan model Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

METODE PENELITIAN. yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974: 5) yaitu 4D model. Produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. tahap yaitu, pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

HALAMAN JUDUL ARTIKEL E-JOURNAL

E-journal Prodi Edisi 1

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan Peserta Didik (LKPD) IPA Modified Free Inquiry. Menurut

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

PENGEMBANGAN INTERESTING HANDOUT BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiono (2009: 297) penelitian R&D

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. instrumen penelitian dan teknik pengolahan data. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pra experiment

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

Abstrak. : Desi Hartinah, Dr. Insih Wilujeng, dan Purwanti Widhy H, M. Pd, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Research&Development (R&D)

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Menurut Thiagarajan (1974: 5-9), Research and Development adalah desain penelitian yang menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut, penelitian ini terdiri dari 4 langkah penelitian dan pengembangan, yaitu define, design, develop, and disseminate. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan LKPD Outdoor Learning System berbasis Project Based Learning. LKPD ini diuji kelayakan dan keefektifannya untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. B. Prosedur Pengembangan Penelitian pengembangan ini menggunakan model 4-D Thiagarajan (1974). Model 4-D ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate atau diadaptasikan menjadi model 4-P, yaitu Pendefinisian, Perancangan, Pengembangan, dan Penyebaran. Tahap pendefinisian (define) terdiri dari tahap analisis awal (front-end analysis), analisis peserta didik (learner analysis), analisis tugas (task analysis), analisis konsep (concept analysis), dan merumuskan tujuan pembelajaran (specifying instructional objectives). Tahap perencanaan (design) terdiri dari tahap penyusunan tes kriteria acuan (constructing criterion-referenced test), pemilihan media (media selection), pemilihan format (format selection), dan membuat rancangan awal (initial design). Tahap pengembangan (develop) terdiri dari penilaian ahli (expert appraisal) dan uji coba pengembangan 57

(developmental testing) tahap penyebaran (disseminate). Langkah penelitian pengembangan LKPD dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Analisis Awal Pendefinisian Analisis Peserta Didik Analisis Konsep Analisis Tugas Perumusan Tujuan Pembelajaran Perancangaan Penyusunan Tes Kriteria Acuan Pemilihan Media Konsultasi Dosen Pembimbing Revisi I Pemilihan Format Penyusunan Rancangan Awal LKPD Draft I Penilaian Ahli (Dosen, Guru IPA, Mahasiswa IPA) Revisi II Pengembangan Uji Coba Lapangan Revisi III LKPD Draft II Produk LKPD Akhir (Draft III) Penyebaran Penyebarluasan Gambar 1. Langkah Pengembangan LKPD Sumber: Diadaptasi dari Thiagarajan (1974: 6-9) 58

1. Tahap Pendefinisian (Define) Tahap ini peneliti melakukan penetapan dan pendefinisian syaratsyarat yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Penentuan dan penetapan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu: a. Analisis Awal (Front-end Analysis) Analisis ini bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran IPA, sehingga perlu pengembangan bahan pembelajaran. Tahap ini dilakukan analisis permasalahan yang kemudian akan ditentukan alternatif penyelesaian masalah dasar yang memudahkan dalam penentuan atau pemilihan bahan ajar yang dikembangkan. b. Analisis Peserta didik (Learner Analysis) Analisis peserta didik merupakan telaah mengenai karakteristik peserta didik yang sesuai dengan desain pengembangan perangkat pembelajaran. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik, yang berkaitan dengan topik pembelajaran, media, format dan bahasa yang dipilih dan dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. c. Analisis Tugas (Task Analysis) Analisis tugas dilakukan untuk merinci isi materi ajar secara garis besar serta bertujuan untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan utama 59

yang akan dikaji oleh peneliti. Analisis ini memastikan ulasan yang menyeluruh tentang tugas dalam materi pembelajaran. d. Analisis Konsep (Concept Analysis) Analisis konsep diperlukan untuk mengidentifikasi konsep pokok yang akan disampaikan pada materi yang akan dikembangkan. Analisis yang dilakukan untuk mendukung analisis konsep ini yaitu dengan menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar. e. Perumusan Tujuan Pembelajaran (Specifying Instrucional Objectives) Perumusan tujuan pembelajaran harus mengacu pada perubahan perilaku yang diharapkan setelah belajar dengan kata kerja operasional, dengan demikian dapat dijadikan dasar untuk menyusun tes dan merancang perangkat pembelajaran yang kemudian akan diintegrasikan ke dalam materi perangkat pembelajaran yang akan digunakan peneliti. 2. Tahap Perancangan (Design) Tahap perancangan ini bertujuan untuk menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran. Tahap ini meliputi 3 langkah yakni: a. Penyusunan Tes Kriteria Acuan (Constracting Criterion-Referenced Test) Penyusunan ini disusun berdasarkan spesifikasi tujuan pembelajaran dan analisis peserta didik, kemudian disusun kisi-kisi tes hasil belajar. Tes yang dikembangkan disesuaikan dengan jenjang kemampuan kognitif dan penskoran hasil tes menggunakan pedoman penskoran tiap butir soal. 60

b. Pemilihan Media (Media Selection) Pemilihan media disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Hal ini berguna untuk membantu peserta didik dalam pencapaian kompetensi dasar. c. Pemilihan Format (Format Selection) Pemilihan format disesuaikan berdasarkan komponen-komponen Outdoor Learning System yang dikaitkan dengan Project Based Lerning, selain itu pemilihan format juga dilakukan dengan memperhatikan kriteria menarik serta dapat memudahkan dan membantu dalam pembelajaran. d. Penyusunan Rancangan Awal (Initial Design) Pada tahap ini, peneliti menyusun rancangan awal LKPD yang menghasilkan LKPD Draft I beserta perangkat pembelajaran yang digunakan untuk uji coba lapangan. Hal ini bertujuan agar LKPD yang dikembangkan sesuai dengan langkah-langkah dan komponenkomponen yang terdapat dalam rancangan pembelajaran. 3. Tahap Pengembangan (Develop) Tahap pengembangan merupakan tahap implementasi dari perencanaan produk yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Tujuan dari tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan LKPD berdasarkan masukan dari para ahli. Adapun langkah yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah sebagai berikut. 61

a. Penilaian Ahli (Expert Appraisal) Tahap ini meliputi validasi LKPD oleh validator yang terdiri dari dosen ahli, guru IPA, dan mahasiswa IPA semester 8 serta diikuti dengan revisi, simulasi yang merupakan kegiatan mengoperasionalkan rencana pembelajaran. Pada tahap ini LKPD yang dikembangkan diuji kelayakannya oleh validator, adapun hasil penilaian yang berupa masukan, saran, dan perbaikan kemudian digunakan sebagai dasar revisi LKPD Draft I sehingga diperoleh LKPD Draft II yang nantinya akan diujicobakan. b. Uji Coba Lapangan (Developmental Testing) Tahap ini merupakan tahap penggunaan LKPD yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas. LKPD Draft II yang telah direvisi pada tahap pengembangan kemudian diimplementasikan pada sasaran sesungguhnya. Pengukuran ketercapaian tujuan dilakukan untuk mengetahui efektivitas LKPD yang dikembangkan di dalam pembelajaran dan juga untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis peserta didik setelah menggunakan LKPD hasil pengembangan. Berdasarkan data hasil uji coba maka peneliti melakukan evaluasi untuk memperbaiki LKPD Draft II sehingga dihasilkan produk akhir (LKPD Draft III). 4. Tahap Penyebaran (Disseminate) Langkah ini merupakan tahap akhir dari penelitian pengembangan, pada tahap ini dilakukan penyebaran dan pengadopsian. Hasil 62

pengembangan LKPD Outdoor Learning System berbasis Project Based Learning kemudian disebarluaskan agar dapat diadopsi oleh pihak lain. Dalam penelitian ini, tahap penyebaran (dissemination) dilakukan secara terbatas yaitu diberikan kepada sekolah yang menjadi tempat penelitian dilakukan dan SMP lain. C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dan pengembangan dilaksanakan pada bulan Februari 2016- Mei 2016. Lokasi uji coba lapangan dilakukan di kelas VII D SMP Negeri 5 Banguntapan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. D. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah 30 peserta didik kelas VII D SMP N 5 Banguntapan. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah LKPD Outdoor Learning System berbasis Project Based Learning tema Kerusakan Lingkungan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik SMP yang digunakan dalam pembelajaran IPA. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengembangkan LKPD IPA yang layak dan efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik adalah sebagai berikut. 63

1. Lembar Validasi LKPD Lembar validasi LKPD pada penelitian dan pengembangan ini digunakan untuk memperoleh data berupa hasil penilaian dari dosen ahli, guru IPA, dan teman sejawat sebagai bahan evaluasi LKPD Outdoor Learning System berbasis Project Based Learning yang dikembangkan. Hal tersebut berguna untuk mengetahui kelayakan LKPD, serta digunakan untuk memperoleh data berupa kualitas produk ditinjau dari aspek Outdoor Learning System(OLS) berbasis Project Based Learning (PjBL), keterampilan berpikir kritis, keterpaduan konsep, kebenaran dan kedalaman, kejelasan kalimat dan kebahasaan, serta aspek penyajian (penampilan). Instrumen ini disusun menggunakan skala Likert (1-4). Instrumen validasi LKPD dapat dilihat pada Lampiran 1.2. Kisi-kisi lembar validasi LKPD dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penilaian LKPD Outdoor Learning System Berbasis Project Based Learning No Aspek yang dinilai Indikator No. Butir 1. Aspek OLS berbasis Mencantumkan pertanyaan esensial yang berisi 1-5 Project Based Learning penugasan pembuatan proyek Mengarahkan peserta didik membuat desain proyek Mencantumkan tabel monitoring proyek membuat tabel data hasil pengamatan 2. Aspek Keterampilan Berpikir Kritis mengevaluasi proyek mendefinisikan dan merumuskan masalah mengemukakan hipotesis menganalisis data menarik kesimpulan 6 64

No Aspek yang dinilai Indikator 3. Aspek keterpaduan konsep 4. Aspek kebenaran dan kedalaman 5. Aspek keterbacaan (respon pembelajaran) 6. Aspek penyajian (penampilan) No. Butir mengkomunikasikan hasil proyeknya Merumuskan tema IPA 7 Merumuskan indikator IPA Memperlihatkan keterkaitan antara fakta dan konsep-konsep IPA Menggunakan kegiatan/percobaan yang mampu mengaitkan konsep Kebenaran konsep IPA 8 Kebenaran SK dan KD yang melingkupi Kebenaran tema yang diajarkan dalam kelas VII SMP Kedalaman materi dan konsep sesuai dengan pembelajaran kelas VII SMP Menghubungkan konsep materi dengan kehidupan sehari-hari Kalimat mudah dipahami dan tidak ambigu 9 Bahasa yang digunakan komunikatif Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar Kemampuan untuk memotivasi siswa untuk merespon pesan atau informasi Konsistensi sistematika sajian 10 Memberi ruang untuk mengambarkan grafik/tabel/bagan/sketsa Keseimbangan antara ilustrasi gambar dengan tulisan Penampilan atraktif Cetakan jelas 2. Soal Tes Keterampilan Berpikir Kritis (Pretest dan Postest) Soal yang digunakan berupa lembar soal tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Lembar soal digunakan saat pretest dan postest untuk mengetahui pencapaian keterampilan berpikir kritis. Penyusunan soal pretest dan posttest mengacu pada indikator keterampilan berpikir kritis. Sebelum digunakan, terlebih dahulu dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Kemudian dilakukan uji empiris pada responden peserta didik yang sudah pernah menerima materi pada LKPD yaitu peserta didik kelas VIII. Soal 65

pretest dan postest dapat dilihat pada Lampiran 1.3. Adapun kisi-kisi soal pretest dan postest dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 2. Kisi-kisi Soal Pretest dan Postest No Aspek Berpikir Kritis Indikator Berpikir Kritis 1 Mendefinisikan masalah 2 Merumuskan hipotesis Mengidentifikasi permasalahan dari suatu informasi/kasus. Merumuskan hipotesis sesuai permasalahan dan hubungan antar variabel yang terkait. 3 Menganalisis Menganalisis hubungan sebab/akibat suatu permasalahan. 4 Menarik kesimpulan Membuat kesimpulan yang beralasan. 5 Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan hasil kegiatan dalam bentuk bagan ataupun tabel sesuai dengan pernyataan yang disajikan. Jumlah Nomor Butir Butir Pretest Postest 6 1, 2, 3, 12, 7, 10, 13, 11, 14, 8 17, 13 3 12, 7, 16, 4, 18 15 4 5, 11, 15, 19 4 6, 9, 14, 20 3 4, 16, 17 1, 3, 18, 8 2, 10, 5, 6 9, 19, 20 3. Lembar Observasi Keterampilan Berpikir Kritis Lembar observasi keterampilan berpikir kritis digunakan untuk mengetahui persentase penguasaan keterampilan berpikir kritis peserta didik setiap pertemuan. Sebelum digunakan, lembar observasi keterampilan berpikir kritis terlebih dahulu dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Instrumen lembar observasi keterampilan berpikir kritis peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 1.6. Adapun kisi-kisi lembar observasi keterampilan berpikir kritis dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 3. Kisi-kisi Lembar Observasi Keterampilan Berpikir Kritis No Aspek Berpikir Jumlah Indikator Berpikir Kritis Kritis Butir 1 Mengidentifikasi Mengidentifikasi permasalahan dari suatu 1 masalah informasi/kasus. 2 Merumuskan hipotesis Merumuskan hipotesis sesuai permasalahan dan hubungan antar variabel yang terkait. 1 3 Menganalisis Menganalisis hubungan sebab/akibat suatu 1 permasalahan. 4 Menarik kesimpulan Membuat kesimpulan yang beralasan. 1 66

No Aspek Berpikir Kritis Indikator Berpikir Kritis 5 Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan hasil kegiatan dalam bentuk bagan ataupun tabel sesuai dengan pernyataan yang disajikan. Jumlah Butir 1 4. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Lembar observasi ini disusun untuk mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran IPA dengan RPP yang telah disetujui yaitu dengan menerapkan pendekatan project based learning. Sebelum digunakan, lembar observasi keterampilan berpikir kritis terlebih dahulu dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Instrumen lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran IPA dapat dilihat pada Lampiran 1.7. 5. Angket Respon Peserta Didik terhadap LKPD Angket respon peserta didik disusun untuk mengetahui respon peserta didik terhadap LKPD Outdoor Learning System berbasis Project Based Learning yang digunakan dalam pembelajaran. Instrumen ini disusun dengan skala Likert 1-4 dengan pertanyaan/pernyataan yang dibuat tertutup. Hal ini bertujuan untuk membantu responden agar dapat menjawab secara cepat dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data. Pernyataan angket pada peserta didik berupa pernyataan positif dan negatif agar responden lebih serius menjawab. Instrumen angket respon peserta didik terhadap LKPD dapat dilihat pada Lampiran 1.9. Adapun kisi-kisi angket respon peserta didik terhadap LKPD dapat dilihat pada Tabel 7. 67

Tabel 4. Kisi-kisi Angket Respon Peserta Didik terhadap LKPD No Aspek yang dinilai Indikator Nomor butir Positif Negatif 1. Aspek OLS berbasis Mencantumkan pertanyaan 3,11,16, 6, 9, 15, Project Based esensial yang berisi penugasan 25, 27, 18, 29, Learning pembuatan proyek 34 Mengarahkan peserta didik membuat desain proyek Mencantumkan tabel monitoring proyek membuat tabel data hasil pengamatan mengevaluasi proyek 2. Aspek Keterampilan 13, 17, 14, 33, Berpikir Kritis mendefinisikan dan merumuskan 26, 24 35, 38 masalah mengemukakan hipotesis menganalisis data menarik kesimpulan mengkomunikasikan hasil 3. Aspek keterpaduan konsep 4. Aspek kebenaran dan kedalaman 5. Aspek keterbacaan (respon pembelajaran) proyeknya Merumuskan tema IPA terintegrasi 7, 37, 10, 21 Merumuskan indikator IPA terintegrasi Memperlihatkan keterkaitan antara fakta dan konsep-konsep IPA Menggunakan kegiatan/percobaan yang mampu mengaitkan konsep Kebenaran konsep IPA 1, 19, Kebenaran SK dan KD yang 20, 22 melingkupi Kebenaran tema yang diajarkan dalam kelas VII SMP Kedalaman materi dan konsep sesuai dengan pembelajaran kelas VII SMP Menghubungkan konsep materi dengan kehidupan sehari-hari Kalimat mudah dipahami dan tidak ambigu Bahasa yang digunakan komunikatif Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar Kemampuan untuk memotivasi peserta didik untuk merespon pesan atau informasi 28, 36 4, 23, 12, 30 68

No Aspek yang dinilai Indikator 6. Aspek penyajian (penampilan) Memberi ruang untuk mengambarkan grafik/tabel/bagan/sketsa Keseimbangan antara ilustrasi gambar dengan tulisan Penampilan atraktif Cetakan jelas Nomor butir Positif Negatif 2, 32, 8, 31, 40 39 F. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari beberapa instrumen kemudian akan dianalisis sebagai berikut. 1. Analisis Lembar Validasi LKPD Jenis data yang diperoleh dari lembar validasi LKPD ada dua jenis data yaitu data kualitatif dan kuantitatif, berikut penjelasannya. a. Analisis data kualitatif Analisis data kualitatif dilakukan dengan menggunakan analisis isi, yaitu dengan mengelompokkan informasi data kualitatif yang berupa tanggapan, kritik, dan saran dari responden. Selanjutnya hasil analisis data kualitatif dijadikan pertimbangan bagi peneliti dalam melakukan revisi produk. b. Analisis data kuantitatif Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, data kuantitatif yang disusun dengan skala likert dengan interval 1 sampai 4. Berikut pembobotan skor tiap butirnya. Tabel 5. Pembobotan Skor Tiap Butir Peringkat Skor Sangat Baik 4 Baik 3 69

Peringkat Skor Cukup Baik 2 Kurang Baik 1 Setiap aspek penilaian akan dicari rata-rata penilaian antara dua penilai atau lebih. Perolehan rata-rata skor pada setiap komponen aspek penilaian menggunakan rumus: χ = (1) Persamaan 1. Rumus Rata-rata Skor dengan χ = rerata skor; Σχ = jumlah total skor tiap komponen; n = jumlah penilai. Setelah itu semua data yang diperoleh pada setiap butir penilaian kemudian dijumlah disebut sebagai skor aktual (X). Skor aktual bersifat kuantitatif kemudian diubah menjadi nilai kualitatif dengan berpedoman pada konversi skor menjadi skala empat untuk mengetahui kelayakan kualitas LKPD yang dikembangkan. Acuan pengubahan skor menjadi skala empat yaitu seperti pada tabel. Tabel 6. Konversi Skor Aktual menjadi Nilai Skala Empat No. Rentang Skor Nilai Kategori 1. X Mi + 1.Sbi A Sangat Baik 2. Mi + 1.Sbi > X Mi B Baik 3. Mi > X Mi 1. Sbi C Kurang 4. X < Mi 1. Sbi D Sangat Kurang Sumber: Djemari Mardapi (2007: 84) Keterangan: X = Skor responden (skor yang dicapai) Mi = Mean ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) Sbi = Simpangan baku ideal Sbi = 1/6 (skor maksimal ideal skor minimal ideal) 70

Nilai kelayakan produk dalam penelitian ini akan ditentukan dengan nilai minimum B dengan kategori cukup baik. Apabila hasil penilaian oleh para ahli, guru IPA, dan teman sejawat reratanya memberikan hasil akhir minimal B maka produk pengembangan LKPD ini layak digunakan. Reliabilitas dari validasi ahli dan guru IPA dapat ditetapkan menggunakan formula Borich (1994: 385) dengan menggunakan persamaan berikut. PA = 100% 1 Keterangan: A = skor tertinggi B = skor terendah Persamaan 2. Formula Borich (Percentage of Argument) (2) Hasil validasi LKPD disebut reliabel apabila memiliki reliabilitas sebesar 75%. 2. Analisis Soal Tes Keterampilan Berpikir Kritis (Pretest dan Postest) Analisis soal tes keterampilan berpikir kritis dilakukan dengan cara menghitung n-gain ternormalisasi, yaitu proporsi gain mutlak terhadap gain maksimal yang dapat dicapai. Analisis soal pretest dan postest ini digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis perserta didik setelah menggunakan LKPD. Menurut Hake (1999: 4), normalized gain dihitung menggunakan rumus sebagai berikut. Gain (G)= % % % (3) Persamaan 3. Rumus N-gain 71

Hasil perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan indeks gain (g) menurut klasifikasi Hake (1999: 1) sebagai berikut. Tabel 7. Kriteria Gain Indeks Gain g > 0,70 Interpretasi Tinggi 0,30 < g 0,70 Sedang g 0,30 Rendah 3. Analisis Lembar Observasi Keterampilan Berpikir Kritis Lembar observasi keterampilan berpikir kritis peserta didik dianalaisis dengan menghitung persentase keterampilan berpikir kritis peserta didik setiap pertemuan. Menurut Eko Putro W (2009: 242) persentase keterampilan berpikir kritis peserta didik dihitung dengan rumus: Persamaan 4. Perhitungan Nilai Persentase (NP) NP (%) = 100% (4) Keterangan: NP = nilai persentase (%) R = skor mentah SM = skor maksimum Nilai persentase keterampilan berpikir kritis peserta didik kemudian diubah menjadi data kualitatif dengan menggunakan kriteria pada Tabel 11. Tabel 8. Konversi Persentase Keterampilan Berpikir Kritis No Persentase (%) Kategori 1 >80 Sangat Baik 2 >60-80 Baik 3 >40-60 Cukup 4 >20-40 Kurang 5 20 Sangat Kurang Sumber: Eko Putro Widoyoko (2009: 242) 72

4. Analisis Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Lembar keterlaksanaan pembelajaran dianalisis dengan cara menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran yang sesuai RPP pada setiap pertemuannya dengan menggunakan persamaan: % Keterlaksanaan= 100% Persentase keterlaksanaan pembelajaran kemudian diubah menjadi data kualitatif dengan menggunakan kriteria pada Tabel 12. Tabel 9. Konversi Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran No Persentase (%) Kategori 1 >80 Sangat Baik 2 >60-80 Baik 3 >40-60 Cukup 4 >20-40 Kurang 5 20 Sangat Kurang Sumber: Eko Putro Widoyoko (2009: 242) 5. Analisis Angket Respon Peserta Didik terhapat LKPD Angket respon peserta didik dianalisis dengan mengubah data kualitatif menjadi kuantitatif dengan ketentuan dalam Tabel 13. Tabel 10. Konversi Skor Kualitatif menjadi Kuantitatif No. Pilihan Jawaban Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 1. Sangat Setuju (SS) 4 1 2. Setuju (S) 3 2 3. Tidak Setuju (TS) 2 3 4. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4 Sumber: Djemari Mardapi (2007: 84) Selanjutnya, skor kuantitatif yang diperoleh dari keseluruhan peserta didik diubah menjadi data kualitatif menggunakan kriteria pada Tabel 9. 73