HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PADA MASA MENOPAUSE DI SERANGAN RW 02 NOTOPRAJAN NGAMPILAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PREMENOPAUSE DI PEDUKUHAN MRICAN CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN KARANGPLOSO SITIMULYO PIYUNGAN BANTUL

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan yang memasuki usia premenopause akan melonjak dari 107 juta

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta. Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. Menopause merupakan periode peralihan dan fase reproduksi menuju fase

Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Istri dalam Menghadapi Menopause

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG MENOPAUSE DI DESA TRIYAGAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN IBU PREMENOPAUSE DI RT.004 RW.005 KELURAHAN SEPANJANG JAYA KOTA BEKASI TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. hanya menyangkut kehamilan dan persalinan, namun lebih luas dari itu yaitu

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MENOPAUSE DI DUSUN KRESEN BANTUL TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Partisipan Penelitian. Tenggah. Berikut batas wilayah Desa Kaligentong :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

GAMBARAN ANTARA PERSEPSI PERUBAHAN FISIK DENGAN KECEMASAN IBU MENOPAUSE DI DESA DERMASANDI KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Usia tahun mengenai Masa Menopause di Desa Karang Kepoh II Salatiga

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DENGAN USIA MENOPAUSE PADA IBU-IBU PASCA MENOPAUSE DI DESA BUMIREJO LENDAH KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI PADUKUHAN MOROBANGUN JOGOTIRTO BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

SEKSUAL. Disusun. oleh:

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

HUBUNGAN SINDROM PRAMENSTRUASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SISWI KELAS XI JURUSAN AKUTANSI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perjalanan hidupnya, wanita mengalami banyak proses

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi perhatian individu (Moustafa, 2015). Kualitas hidup yang di

Rina Setya Utami F

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA WANITA YANG MENJELANG MENOPAUSE DI KELURAHAN PAKUNCEN RW 05 WIROBRAJAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN

PENGALAMAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU MENOPAUSE DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tahun. Gejala ini alamiah, karena merupakan tanda dan proses berhentinya masa

Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan pada Wanita Perimenopause

DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE ABSTRAK

Oleh: Suryati 3 ABSTRACT

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

Fajarina Lathu A INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan seksual serta kesehatan sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi

BAB I PENDAHULUAN. menopause seorang wanita akan mengalami gejala-gejala, baik gejala fisik

HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA USIA PREMENOPAUSE DI KAUMAN RT. 49 NGUPASAN GONDOMANAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pasca reproduksi adalah klimakterium (perimenopause), menopause, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menopause didahului dengan fase premenopause (AtikahProverawati, 2010).

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. Kepada Yth. Saya yang bertanda tangan dibawah: NIM :

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA WANITA PREMENOPAUSE DI DUSUN NGABLAK DESA KEDUNGRUKEM KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SURYATI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Usia Dan Lama Menopause Dengan Tingkat Kecemasan Wanita Menopause

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSEDENGAN KECEMASAN PADA WANITA PREMENOPAUSE DI RW.01 DESA TEGALREJO BANYUURIP PURWOREJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 1, Mei 2017 : ARTIKEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG MENOPAUSE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE WITH THE ATTITUDE OF MOTHER ABOUT MENOPAUSE

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

FUNGSI SEXUAL PEREMPUAN PADA MASA MENOPAUSE DI WILAYAH KECAMATAN NGAMPEL KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH

EFEKTIVITAS PAKET CARING PADA IBU TERHADAP KECEMASAN MENJELANG MENOPAUSE DI KELURAHAN SENGON KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN ABSTRAK

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Galih Meilaningtyas 201410104461 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Galih Meilaningtyas 201410104461 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN 1 Galih Meilaningtyas 2, Menik Sri Daryanti 3 INTISARI Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kecemasan wanita menjelang menopause di Desa Bowan Delanggu Klaten. Metode : Metode penelitian deskripsif koleratif. Sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan tehnik Kendal tau. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan dalam kategori rendah sebanyak 35 orang (52,2%) dan tingkat kecemasan dalam kategori cemas berat sebanyak 38 orang (56,7%). Kata kunci Kepustakaan Jumlah halaman :pengetahuan menopause,kecemasan menjelang menopause : 28 buku (2005-2011), 2 jurnal, 1 penelitian, 5 website : xiv, 66 halaman, 5 tabel, 2 gambar

THE CORRELATION BETWEEN THE KNOWLEDGE LEVEL OF MENOPAUSE AND THE WOMENMENOPAUSAL ANXIETY IN BOWAN DELANGGU OF KLATEN 1 Galih Meilaningtyas 2, Menik Sri Daryanti 3 ABSTRACT Research Objective:The objective of the study was to the correlation between the knowledge level of menopause and the women menopausal anxiety in Bowan Delanggu of Klaten. Research Method: The research method was descriptive correlative with cross-sectional design. The sampling technique used total sampling. The data were analyzed by using Kendal tau. Research Result: The results show that the women with menopause knowledge in low level category are 35 people (52.2%) and the women with menopausal anxiety in severe level category are 38 people (56.7%). Keywords: knowledge of menopause, menopausal anxiety Bibliography: 28 books (2005-2011), 2 journals, 1 study, 5 websites Number of pages: xiv, 66 pages, 5 tables, 2 pictures

PENDAHULUAN Menopause merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen yang dihasilkan ovarium (indung telur). Menopause mulai pada umur yang berbeda umumnya adalah sekitar umur 50 tahun, meskipun ada sedikit wanita memulai menopause pada umur 30-an (Prawirohardjo, 2008) Sindroma menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia, sekitar 70-80% wanita Eropa, 60% wanita di Amerika, 57% wanita di Malaysia, 18% wanita di Cina, 10% wanita di Jepang dan di Indonesia diperkirakan jumlah orang yang menderita kecemasan baik akut maupun kronik mencapai 5% dari jumlah penduduk, dengan perbandingan antara wanita dan pria adalah 2:1 (Hawari, 2006). Setiap tahun sekitar 25 juta wanita di seluruh dunia diperkirakan mengalami menopause. Asia menjadi wilayah dengan jumlah perempuan bergejala awal menopause tertinggi di dunia. Saat ini, Umur Harapan Hidup (UHH) perempuan Indonesia adalah 67 tahun. Perempuan Indonesia yang memasuki masa menopause saat ini sebanyak 7,4% dari populasi. Jumlah tersebut diperkirakan meningkat menjadi 11% pada tahun 2005 dan naik lagi sebesar 14% pada tahun 2015 (WHO, 2007). Begitu juga untuk Propinsi Jawa Tengah, jumlah wanita menopause meningkat setiap tahun. Menurut data sensus tahun 2007, tercatat 16.540.126 penduduk wanita Jawa Tengah, 50,26% dari total penduduk Indonesia yaitu 32.908.850 (Baziad, 2008). Berdasarkan tinjauan psikologis wanita pada masa menopause mengalami gangguan fisik, seksual, sosial, dan gangguan psikologis serta ada juga wanita tanpa mengalami berbagai keluhan fisik, psikologis, dan sosial. Perbedaan ini dipengaruhi oleh berat ringannya stress yang dialami wanita dalam menghadapi dan mengatasi menopause sebagai akibat dari penilaiannya terhadap menopause. Maka sangat perlu wanita yang akan mengalami menopause mencari informasi mengenai segala sesuatu yang menyangkut menopause khususnya bagi wanita yang belum mengalami menopause (Retnowati, 2007). Kecemasan pada setiap indivudu berbeda, ada yang ringan, sedang dan ada juga yang berat, sehingga membutuhkan upaya penanganan untuk mengatasi kecemasan yang dialami. Sebenarnya berbagai upaya penanganan yang ada hanya akan membuat wanita yang menjalaninya merasa reda dari gejala yang dirasakan. Tetapi sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh kondisi psikis atau suasana hati (Lestary, 2010). Penelitian Safrina (2009) melaporkan bahwa perubahan fisik yang dirasakan responden pada masa menopause meliputi ketidakteraturan siklus menstruasi 64,1%, rasa cepat lelah 56,3%, penurunan keinginan seksual 51,6%, berat badan bertambah 42,2%, sulit tidur 40,6%, perubahan pada kulit 37,5%, rasa panas pada wajah (hot flushes) 31,3% dan keringat berlebih di malam hari 17,2%. Perubahan psikologi yang terjadi saat menopause meliputi ingatan menurun 57,8%, mudah tersinggung 39,1%, rasa gelisah yang berlebih 26,6%, kecemasan 25%, merasa tidak berharga 15,6%, merasa tidak cantik lagi 14,1% dan rasa takut menjadi tua 12,5%. 1

Tidak semua perempuan yang memasuki usia menopause mengalami keluhan ada juga perempuan yang tidak mengalami keluhan apapun, akan tetapi meskipun perempuan tersebut tidak mengalami keluhan dampak jangka panjang dari penurunan estreogen dapat menimbulkan esteoporosis dan penyakit kronis lainnya (Baziad, 2008). Aprilia (2007) melaporkan hasil penelitiannya bahwa perubahan yang terjadi pada masa menopause tidak selalu dikeluhkan oleh 25% perempuan menopause, sedangkan 75% perempuan lainnya mengalami keluhan. Menopause akan mengganggu kesehatan baik fisik maupun psikologi yang dapat menimbulkan dampak jangga panjang apabila tidak ditangani dengan serius, sehingga dapat mengakibatkan perempuan menopause mengalami kecemasan (Aprilia, 2007). Kecemasan yang dialami perempuan menopause salah satunya karena kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dialami dan juga cemas akan hal-hal yang mungkin muncul seperti keluhan fisik berupa berkeringat dimalam hari, sakit kepala, berhentinya hasrat seksual, merasa diri akan menjadi tua yang berarti kecantikannya akan memudar dan terjadi fungsi penurunan tubuh, sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi hubungan dengan suami maupun lingkungan sosialnya (Rostiana, 2009). Hasil penelitian Susana (2007) didapatkan data 32 responden sebesar 28,1% tidak mengalami kecemasan, 56,3% mengalami kecemasan ringan dan 25,6% mengalami kecemasan sedang. Aprilia (2007) menyebutkan bahwa kecemasan perempuan dalam menghadapi menopause juga dipengaruhi oleh tingkat pengetahuannya. Hasil penelitannya melaporkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan kurang sebesar 15,4% mengalami kecemasan ringan, 30,8% mengalami kecemasan sedang dan 53,9% mengalami kecemasan berat. Responden yang memiliki pengetahuan cukup sebesar 43,6% mengalami kecemasan ringan, 23,6% mengalami kecemasan sedang dan 32,7% mengalami kecemasan berat. Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan baik 84,4% mengalami kecemasan ringan, 15,6% mengalami kecemasan sedang dan tidak ada yang mengalami kecemasan berat. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang ini menunjukkan bahwa banyak kaum ibu mengalami masalah dalam menghadapi menopause. Masalahmasalah yang sering dihadapi oleh kaum ibu antara lain adalah gangguan dalam kehidupan seksual suami istri, simtom-simtom fisik seperti keringat yang berlebihan dan rasa panas pada muka. Juga timbul perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan, seperti perasaan cemas, sedih, marah, cemburu dan berbagai perasaan tidak nyaman muncul pada usia itu serta perasaan tidak berguna karena tidak bisa melahirkan anak lagi. Selain hal-hal tersebut, ketidaksiapan kaum ibu dalam menghadapi proses penuaan merupakan suatu masalah tersendiri (Christiani, 2007). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 10 Februari 2015 kepada 10 ibu premenopause yang berusia 40-50 tahun di Desa Bowan Delanggu Klaten bahwa mereka merasakan berbagai keluhan seperti mudah tersinggung, stress. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai pengetahuan menopauses dan kecemasan menghadapi menopause dan didapatkan bahwa 7 responden berpengetahuan kurang terhadap menopause dan 9 responden 2

cemas saat menghadapi menopause. Ini dapat diasumsikan bahwa responden mempunyai pengetahuan yang rendah karena kurangnya informasi yang didapat tentang menopause sehingga dapat mempengaruhi tingkat kecemasan wanita dalam menghadapi menopause. Berdasarkan uraian terbeut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kecemasan Wanita Menjelang Menopause Di Desa Bowan Delanggu Klaten. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif corelasional. Penelitian deskriptif corelasional yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang terjadi pada sebuah fenomena (Nursalam, 2009). Dalam penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan wanita menjelang menopause dengan kecemasan wanita menjelang menopause. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan cross sectional, yaitu suatu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengumpulan variable sebab dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian dikumpulkan pada waktu yang bersamaan (Notoatmojo, 2010). Pada penelitian ini, variable yang diteliti adalah hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kecemasan wanita menjelang menopause. Subyek dalam penelitian ini adalah sebagian populasi yang diambil dengan teknik total sampling yang mana metode pengambilan sampel dengan mengikutsertakan semua anggota populasi sebagai sampel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu menjelang menopause di Desa Bowan Delanggu Klaten, yang memenuhi criteria inklusi sejumlah 67 orang. Sebelum dilakukan uji stastitik, dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui normal atau tidaknya data tersebut, yaitu dengan menggunakan uji validitas instrument pada penelitian ini dilakukan pada ibu yang menjelang menopause di Desa Demangan Gondokusuman Yogyakarta dengan 30 responden yang mempunyai karakteristik sama dengan Desa Bowan Delanggu Klaten pada tanggal 30 Juni 2015. Hasil uji validitas yang dilaksanakan di Desa Demangan Gondokusuman berdasarkan perhitungan dengan rumus diatas, nilai Rhitung untuk seluruh pertanyaan akan dibandingkan dengan Rtabel 0,361 pada taraf signifikan 0,05. Jika nilai Rhitung > Rtabel pertanyaan dinyatakan valid. Dari 27 butir pernyataan tingkat pengetahuan tentang menopause, 26 butir pernyataan dinyatakan valid. Dimana 1 butir pernyataan gugur dan dihilangkan, yaitu butir nomor 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ini dilakukan di Desa Bowan Delanggu Klaten pada tanggal 3 Juli 2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara membagikan angket secara 3

langsung kepada responden untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang menopause dan tingkat kecemasan wanita menjelang menopause. Prosedur penyebaran angket dalam penelitian ini yaitu peneliti mendatangi rumah ke rumah ibu yang memenuhi kriteria kemudian menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan serta menjelaskan garis besar tentang penelitian yang akan dilakukan kepada 67 responden. Adapun deskripsi data penelitian adalah sebagai berikut : Tabel 1. Distribusi Frekuensi Identitas Responden No Karakteristik Frekuensi (orang) Prosentase (%) 1 Usia a. 40-43 tahun 14 20.9 b. 44-47 tahun 20 29.9 c. 48-51 tahun 33 49.3 2 Pendidikan a. Dasar 20 29.9 b. Menengah 25 37.3 c. Tinggi 22 32.8 3 Pekerjaan a. IRT 33 49.3 b. Swasta 21 31.3 c. PNS 9 13.4 d. Guru 2 3.0 e. Buruh 2 3.0 Total 67 100.0 Sumber: Data Primer, 2015 Tabel 1. menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik usia, sebagian besar responden berusia 48-51 tahun sebanyak 33 orang (49.3%). Berdasarkan pendidikan, sebagian besar responden berpendidikan menengah sebanyak 25 orang (37.3%). Berdasarkan pekerjaan, sebagian besar responden berstatus sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 33 orang (49.3%) Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang Menopause di Desa Bowan Delanggu Klaten No Pengetahuan Frekuensi (orang) Prosentase (%) 1 Rendah 35 52.2 2 Sedang 27 40.3 3 Tinggi 5 7.5 Total 67 100.0 Sumber: Data Primer, 2015 Tabel 2. menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah sebanyak 35 orang (52.2%) 4

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Wanita Menjelang Menopause di Desa Bowan Delanggu Klaten No Tingkat Kecemasan Frekuensi (orang) Prosentase (%) 1 Cemas Ringan 0 0 2 Cemas Sedang 0 0 3 Cemas Berat 38 56.7 4 Panik 29 43.3 Total 67 100.0 Sumber: Data Primer, 2015 Tabel 3. menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami cemas berat sebanyak 38 orang (56.7%) Tngkat Pengetahuan Tabel 4. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan tentang Menopause dengan Kecemasan Wanita Menjelang Menopause di Desa Bowan Delanggu Klaten Rendah Sedang Tinggi Tingkat Kecemasan Total Kendall P-value Berat Panik Tau Jumlah 14 21 35 (orang) % 40.0% 60.0% 52.24% Jumlah 21 6 27 (orang) -0.310 0.001 % 77.8% 22.2% 40.29% Jumlah 3 2 5 (orang) % 60.0% 40.0% 7.46% Jumlah 38 29 67 (orang) Total % 56.7% 43.3% 100.0% Sumber: Data Primer, 2015 Tabel 4. menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pengetahuan yang rendah sebanyak 35 orang (52.24%). Sebagian besar diantaranya mengalami panic sebanyak 21 orang (60%) dan sisanya sebanyak 14 orang (40%) mengalami kecemasan berat menjelang menopause di Desa Bowan Delanggu Klaten. Responden dengan tingkat pengetahuan sedang sebanyak 27 orang (40.29%). Sebagian besar diantaranya mengalami kecemasan berat sebanyak 21 orang (77.8%) dan sisanya sebanyak 6 orang (22.2%) mengalami panik menjelang menopause di Desa Bowan Delanggu Klaten. Responden dengan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 5 orang (7.46%). Sebagian besar diantaranya mengalami kecemasan berat sebanyak 3 orang (60%) dan sisanya sebanyak 2 orang (40%) mengalami panik menjelang menopause di Desa Bowan Delanggu Klaten. Hasil uji Kendall Tau diperoleh nilai Z hitung sebesar -0.310 dan signifikan pada 0.001 (p-value < 0.05), pada table distribusi Z 5

diperoleh nilai Ztabel sebesar 12,17 (Zhitung < Ztabel). Artinya bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kecemasan wanita menjelang menopause di Desa Bowan Delanggu Klaten. Pembahasan Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar wanita memiliki tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kategori rendah sebanyak 35 orang (52.2%). Kondisi demikian dapat dimungkinkan berhubungan dengan karakteristik demografi responden, meliputi: umur, pendidikan, dan pekerjaan. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian Fatmawati (2011) yang dilakukan di Kabupaten Kebumen yang menyatakan bahwa 61,5% perempuan premenopause memiliki tingkat pengetahuan tentang menopause dalam kategori cukup. Selain itu didukung juga oleh penelitian Aprilia & Puspitasari (2007) di Kelurahan Darmo Surabaya yang mengatakan bahwa 55% responden mempunyai pengetahuan yang cukup. Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Pendidikan tinggi akan memudahkan manusia untuk menyerap informasi yang disampaikan. Pada wanita dengan pendidikan tinggi diharapkan banyak mengetahui dan memperoleh informasi yang berhubungan dengan kesehatannya khususnya mengenai menopause Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar wanita mengalami cemas berat sebanyak 38 orang (56.7%). Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Puspitasari (2008), yang menemukan sebagian besar wanita premenopause mengalami kecemasan berat dalam menghadapi masa menopause. Menopause merupakan proses alami yang dialami setiap wanita. Menopause adalah kejadian sesaat saja yaitu perdarahan haid terakhir. Namun bagi sebagian wanita, masa menopause merupakan saat yang paling menyedihkan dalam hidup. Ada banyak kekhawatiran yang menyelubungi pikiran wanita ketika memasuki fase ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 75% wanita yang mengalami menopause merasakan menopause sebagai masalah atau gangguan, sedangkan 25% lainnya tidak mempermasalahkannya. Seorang wanita akan mengalami ketidakstabilan emosi seiring dengan kekhawatiran perubahan pada tubuh akibat berakhirnya masa haid. Seperti hormon tubuh yang dapat berubah maka suasana hati juga dapat berubah. Hal ini menunjukkan bahwa wanita sangat sensitif terhadap pengaruh emosional dan fluktuasi hormon. Pada suatu penelitian di Jakarta ditemukan hubungan antara penurunan kadar estrogen dengan perubahan mood yang terjadi pada masa perimenopause. Dikatakan bahwa ditemukan depresi sebanyak 37,9% pada perempuan perimenopause yang mengalami penurunan kadar estrogen. Kadar estrogen yang rendah memiliki risiko untuk menjadi depresi 3,7 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak mengalami penurunan estrogen. Wanita seperti ini tidak mendapat informasi yang benar tentang menopause sehingga yang dibayangkan hanya efek negatif yang dialami setelah memasuki masa menopause (Puspitasari, 2008). 6

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kecemasan wanita menjelang menopause di Desa Bowan Delanggu Klaten didukung oleh Puspitasari (2008) yang menyatakan bahwa semakin baik pengetahuan yang dimiliki wanita perimenopause maka akan semakin rendah tingkat kecemasannya. Hasil penelitian di atas juga memberikan bukti empiris bahwa tingkat pengetahuan ibu premenopause berperan sebagai kontrol positif dalam mengendalikan tingkat kecemasan dalam menghadapi masa menopause. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan ibu premenopause dalam menghadapi masa menopause. Sehingga penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa faktor pengetahuan merupakan salah satu faktor dari berbagai faktor kompleks yang mempengaruhi kecemasan wanita dalam menghadapi menopause. Kecemasan bukan hanya sakit secara emosional tapi karena ada kesalahan dalam pengetahuan, semakin banyak pengetahuan yang diketahuinya maka kecemasan akan lebih mudah untuk diatasi. Setiap wanita yang akan memasuki masa menopause harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang menopause agar dapat menjalani masa tersebut dengan lebih tenang sehingga wanita tersebut tidak mengalami kecemasan (Baziad, 2009). Hasil penelitian Damayanti (2012) menyebutkan bahwa ada hubungan antara upaya penanganan ibu dengan kecemasan dalam menghadapi menopause yang didapatkan dari nilai p value <0,05. Factor lain yaitu dukungan suami, terdapat hubungan bermakna antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause yang didapatkan dari nilai p value (p<0,05). Sehingga berdasarkan uraian pembahasan di atas, hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan tingkat kecemasan wanita dalam menghadapi menopause mengindikasikan bahwa faktor pengetahuan sebagai domain penting yang mempengaruhi kecemasan wanita dalam menghadapi menopause. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kecemasan wanita menjelang menopause di Desa Bowan Delanggu Klaten. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji Kendall Tau diperoleh nilai X 2 hitung sebesar - 0.310 dan signifikan pada 0.001 (p-value < 0.05). Dimana semakin tinggi pengetahuan ibu tentang menopause maka semakin rendah kecemasan wanita menjelang menopause. Saran Wanita Menopause di Desa Bowan Delanggu Klaten hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan wanita menjelang menopause sehingga dapat menumbuhkan sikap positif dan mengurangi kecemasan menghadapi masa menopause. Hendaknya ibu menopause memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku 7

positif dalam menghadapi masa menopause sebagai bagian dari siklus alamiah bagi setiap wanita sehingga tidak perlu memiliki kecemasan yang berlebihan. 8

DAFTAR PUSTAKA Baziad, A., (2008). Menopause dan Andropause. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hawari, D. (2006). Stress, Depresi dan Cemas. Jakarta : EGC Lestary. (2010). Seluk Beluk Menopause. Yogyakarta : Gerailmu. Prawirohardjo, S. (2008). Ilmu kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka World Health Organization, (2007). Women, Ageing and Health: A Framework for Action. Focuson Gender. Geneva: World Health Organization. Retnowati Noor. (2007). Menopause. http://www.menopause.com. Diakses tanggal 1 Februari 2015. Safrina. (2009). Tetap Aktif di Masa Menopause. Jurnal Bidan. Vol.XIII no.5. Penerbit Ikatan Bidan Indonesia. Jakarta. Nursalam. (2009). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Cetakan Pertama, Jakarta: Rineka Cipta. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta Puspitasari, N. (2008). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan pada Wanita Perimenopause. The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 4, No. 1, Hal 35-42.