PERSATUAN DALAM NEGARA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR KEMAJEMUKAN BUDAYA INDONESIA-KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA

PANCASILA. Implementasi Sila Ketiga. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

TUGAS AKHIR PANCASILA DAN KEANEKARAGAMAN BUDAYA

Perbedaan Budaya dan Suku Dalam Pernikahan

PENERAPAN SILA KE 3 DALAM KEMAJEMUKAN BUDAYA YANG MASUK DI YOGYAKARTA

BUDAYA DALAM SILA KE-3

PENERAPAN PANCASILA SILA KETIGA DALAM BIDANG KEBUDAYAAN TUGAS AKHIR

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

HUBUNGAN ANTARA SILA ke3 dengan KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA

Nilai Pancasila Sila Ketiga dalam Kemajemukan Budaya Indonesia

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

Pancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta

MENYIKAPI DAMPAK GLOBAL DALAM SILA KETIGA

TUGAS AKHIR KEADAAN BUDAYA INDONESIA SAAT INI DALAM PANCASILA

Peran Persatuan Indonesia dan Generasi Pemuda Terhadap Pertumbuhan Bangsa Indonesia

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

B. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan Indonesia

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

TUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd

PEMBUKAAN UUD 1945 (Kuliah-8) 1

NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA

C. Partisipasi Kewarganegaraan sebagai Pencerminan Komitmen terhadap Keutuhan Nasional

Persatuan Indonesia?

MAKALAH PENTINGNYA PERSATUAN DAN KESATUAN DALAM MEMBANGUN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL DENGAN BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

PANCASILA DALAM IMPLEMENTASI SILA DUA DAN TIGA

PLEASE BE PATIENT!!!

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

Kedudukan Pembukaan UUD Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

KATA PENGANTAR. Penulis. iii

Pergaulan Mahasiswa dan Kehidupan Sosial dalam Menerapkan Sila Persatuan Indonesia

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

Nama : Humam Maulana A. NIM : Kelompok : 8 (Sejahtera) Kelas : S1SI-05 Dosen : Drs. M. Idris Purwanto, MM.

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

Konflik dan Persatuan Kesatuan Rakyat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

SILA PERSATUAN INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU LATAR BELAKANG YANG BERBEDA DALAM KEHIDUPAN ANAK KOST

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

Mempertebal Persatuan Sejak Dini dalam Keluarga Ditinjau dari Sila ke-3 Pancasila

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

PARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT

TERKIKISNYA PERSATUAN

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

PANCASILA. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Persatuan Indonesia dalam Kehidupan Bernegara

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK "AMIKOM" YOGYAKARTA PEMANTAPAN NILAI-NILAI KEBANGSAAN

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

Untuk turut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia diperlukan sikapsikap:

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMPLB TUNANETRA

KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA

PENERAPAN SILA PERSATUAN INDONESIA DI LINGKUNGAN PERUMAHAN BTN KOLHUA KUPANG-NTT

DAMPAK KETIDAK PEDULIAN MASYARAKAT PADA KEBUDAYAAN BANGSA

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang berbunyi: Melindungi

KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

REVITALISASI PERAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN DALAM MENEGAKKAN NILAI-NILAI BHINNEKA TUNGGAL IKA. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

BERPERILAKU PANCASILA

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA DITINJAU DARI PANCASILA SILA KETIGA

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan

Modul ke: GEOPOLITIK. 10Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

Negara. Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.

Transkripsi:

PERSATUAN DALAM NEGARA INDONESIA Dosen : Drs, Tahajudin Sudibyo Nama : Mohammad Fajri (11.11.4802) Kelompok : C Program Studi : Strata 1 Jurusan : Teknik Informatika SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

Persatuan Dalam Negara Indonesia Abstrak Bangsa Indonesia adalah bangsa yangmemiliki banyak ragam budaya yang berbeda-beda dari setiap suku daerah yang berbeda pula. Perbedaan itu sendiri justru memberikan kontribusi yang cukup besar pada citra bangsa Indonesia. Kebudayaan dari tiap-tiap suku daerah inilah yang menjadi penyokong dari terciptanya budaya nasional Indonesia. Selain itu, perbedaan juga akan menyulut terjadinya sebuah konflik jika para pelakunya tidak dapat mengendalikan emosi mereka masing-masing. Lingkungan dan masyarakat sangatlah menentukan bagaimana sebuah kebudayaan itu tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat itu sendiri. Ancaman lain yang turut serta datang dan membahayakan kebudayaan bangsa adalah budaya asing yang terbawa dalam arus globalisasi. Seiring dengan berjalannya waktu, manusia akan mengikuti budaya yang sedang marak dan mulai melupakan budaya nenek moyang mereka, walaupun pada hakikatnya manusia tidak dapat bebas dari budayanya sendiri. Jika kita melihat bangsa Indonesia pada masa lalu, maka yang ada di benak kita adalah sebuah pertanyaan mengapa bagsa Indonesia dapat menunjukkan kesatuaannya saat itu dan sekarang tidak?. Hal itu terjadi karena seluruh komponen masyarakat dalam masa penjajahan. Sekarang, rasa persatuan tersebut hanya dapat kita lihat dalam beberapa kejadian saja di mana seluruh komponen masyarakat Indonesia kembali merasa senasib, sepenanggungan, dan seperjuangan. Dalam permainan sepak bola misalnya. Baik masyarakat Jawa, Batak, Minang, Sunda, dan masyarakat budaya Indonesia lainnya akan mendukung tim sepak bola Indonesia dengan rasa kesatuannya, yaitu Indonesia. Dengan kata lain, kebudayaan Nasional Indonesia tidak bisa hanya diukur dengan salah satu budaya daerah saja. Kebudayaan Nasional Indonesia harusnya bersifat umum yang bisa diikuti oleh semua suku-suku bangsa Indonesia, dan bukan menggunakan budaya di mana pusat pemerintahan itu dijalankan.

1. Latar Belakang Masalah Indonesia hidup di dalam berbagai macam keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan agama. Dari ke semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya, Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam keberagaman budaya. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan budaya satu dengan yang lain. Nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan keempat sila lainnya karena seluruh sila merupakan suatu kesatuan yang bersifat sistematis. Nilai persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Perwujudan Persatuan Indonesia adalah manifestasi paham kebangsaan yang memberi tempat bagi keberagaman budaya atau etnis yang bukan ditujukan untuk perpecahan namun semakin eratnya persatuan, solidaritas tinggi, serta rasa bangga dan kecintaan kepada bangsa dan kebudayaan.

2. Rumusan Masalah a. Bagaimana hubungan antara sila ketiga Pancasila dengan keanekaragaman budaya Indonesia? b. Bagaimana pengaruh budaya negara luar terhadap budaya Indonesia? c. Apakah muncul konflik dengan adanya keanekaragaman budaya Indonesia?

3. Pendekatan : a. Historis Masa penjajahan yang sangat panjang oleh bangsa bangsa Eropa dan Jepang, disamping telah berdampak pada penderitaan rakyat, ternyata juga telah menumbuhkan kesadaran baru kepada rakyat dari berbagai daerah di seluruh wilayah Nusantara. Penjajahan tersebut memicu lahirnya rasa dan semangat kebangsaan. Dari sinilah kemudian impian yang berkenaan dengan kebangsaan dan kemerdekaan diwujudnyatakan menjadi bentukbentuk gerakan dan perkumpulan. Berbagai pergerakan kebangsaan tersebut akhirnya membulatkan tekad untuk menyatukan segenap potensi perjuangan demi terciptanya satu kekuatan yang lebih besar untuk merealisasikan segala impian kebangsaan dan kemerdekaan. Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 merupakan wujud tekad seluruh komponen masyarakat Nusantara untuk menyatukan diri sebagai satu bangsa, dalam satu wadah kesatuan tanah air, serta menjunjung tinggi bahasa persatuan, Indonesia. b. Sosiologis 1) Indonesia memiliki budaya yang beragam berdasarkan etnis dengan bahasa daerah yang berbeda beda. Masyarakat Indonesia bukan saja hidup di kota kota besar dengan cara hidup yang lebih maju dan modern, tetapi juga masyarakat pedesaan dan masyarakat pedalaman yang jauh dari pusat kota dan terpencil yang masih sangat sederhana. 2) Betapapun kecilnya suatu etnis, mereka tetap mengharapkan pengakuan dan penghargaan sebagai entitas sosial dan sebagai warga bangsa. Dalam masyarakat perlu adanya kehidupan saling menghargai. Perbedaan budaya, kebiasaan, dan adat istiadat haruslah dipandang sebagai potensi kekuatan bangsa yang diikat menjadi kekuatan nyata persatuan bangsa dan hal ini secara simbolis telah dicantumkan dalam slogan Bhinneka Tunggal Ika.

3) Dalam tingkat kehidupan berbangsa dan bernegara, keragaman etnis dan budaya masyarakat Indonesia harus diikat dalam nilai nilai, norma norma dan aturan aturan kebangsaan dan kenegaraan. Nilai tersebut bukan saja untuk menjaga kolektivitas bangsa tetapi juga menjaga harmoni kehidupan antar kelompok masyarakat dan antar warga negara. c. Yuridis Pembukaan UUD 1945 alinea kedua mengacu dalam persatuan Indonesia bahwa perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

4. Pembahasan a. Hubungan antara sila ketiga pancasila dengan keanekaragaman budaya Indonesia Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manuasia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Negara adalah suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa, suku, ras, kelompok, golongan maupun agama. Perbedaan bukan untuk diruncingkan menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sintesa yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama. Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, indvidu, maupun golongan agama. Negara memberikan kebebasan untuk merealisasikan seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang bersifat integral. Oleh karena itu tujuan negara dirumuskan untuk melindungi segenap warganya dan seluruh tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan warganya serta dalam kaitannya dengan pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia untuk mewujudkan suatu ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. b. Pengaruh budaya luar terhadap budaya Indonesia Dari waktu ke waktu budaya barat semakin marak dan diserap dengan mudah oleh masyarakat. Tidak peduli budaya itu merusak ataukah tidak, namun nampaknya masyarakat kita lebih suka menghadapi budaya-budaya luar itu daripada melestarikan budaya tanah airnya sendiri. Hal ini harus bisa disikapi dengan seksama karena bila kebiasaan ini terus berlangsung tanpa proses penyaringan dan pengontrolan, maka dapat dipastikan bahwa budaya Indonesia akan hilang lenyap tinggal nama. Permasalahan ini timbul bukan karena faktor luar, namun timbul dari diri pribadi masing-masing warga masyarakat yang seakan malu dan menganggap kuno budayanya sendiri. Beberapa contoh budaya asing yang sangat negatif namun telah marak di Indonesia yaitu freesex, pengkonsomsian narkoba, dan abortus. Freesex ini bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, namun dari golongan remajalah yang sekarang ini marak. Pengkonsomsian narkoba dilakukan orang barat untuk merilekskan pikiran mereka dari berbagai macam kerumitan hidup, untuk menambah stamina, semangat, dan kreatifitas saat bekerja itupun dengan dosis aman bagi

mereka. Namun di Indonesia mengkonsumsi narkoba adalah ajang coba-coba dan cara menghilangkan stress tanpa mengetahui kandungan zat berbahaya yang ada di dalamnya. Sehingga tidak jarang kasus kematian, tindak kriminal dan kenakalan remaja yang disebabkan benda haram tersebut. Kasus abortus ini sebenarnya tidak terlalu jauh hubungannya dengan kasus freesex. Inilah banyak kaum wanita yang hamil di luar nikah dan karena rasa malu kebanyakan para wanita itu melakukan aborsi. Kebudayaan luar sangat berpengaruh pada kebudayaan Indonesia, tinggal bagaimana cara kita menyaring dan menyeleksi budaya-budaya luar itu agar tidak merusak budaya kita. Budaya luar yang sesuai dengan kepribadian bangsa dapat diterapkan guna memperkaya budaya Indonesia. Sedangkan budaya luar yang tidak sesuai hendaknya kita buang jauh-jauh agar tidak menjadi kebiasaanyang buruk di masyarakat. c. Konflik yang muncul akibat keanekaragaman budaya Indonesia Kesalahan budaya sering terjadi di Indonesia masa kini karena banyak pemimpin Indonesia menggunakan ukuran budaya asalnya sendiri dalam menghadapi masalah-masalah di wilayah budaya lain. Untuk mengantisipasi konflik-konflik di masa yang akan datang, masyarakat yangberpotensi tunggal seperti itu harus didorong untuk ikut beradaptasi dengan masyarakat dinamis. Jadi, penyelesaian konflik-konflik perlu cara yang spesifik bukan dengan cara kekerasan. Untuk menanamkan nilai-nilai budaya nasional pada generasi penerus bangsa,instansiinstansi hendaknya menyusun kurikulum tentang pendidikan karakter dan budipekerti bangsa di sekolah-sekolah. Tujuannya, untuk menjaga nilai-nilai budaya nasional dan penangkal masuknya arus globalisasi. Pendidikan budi pekerti juga diharapkan mampu mencegah timbulnya konflik antar suku bangsa di Indonesia melalui ketahanan budaya.

5. Kesimpulan dan Saran Dalam sila Persatuan Indonesia, negara merupakan suatu kesatuan yang utuh, setiap bagiannya tidak berdiri sendiri-sendiri. Hal itu antara lain rakyat yang merupakan suatu kesatuan wilayah, pemerintah, dan bahasa yaitu Indonesia. Oleh karena itu dalam menjalankan pemerintahan, baik bentuk negara, penguasa negara, lembaga negara, rakyat dan lain sebagainya harus senantiasa merealisakan kesatuan dan persatuan. Negara adalah suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa, suku, ras, kelompok, golongan maupun kelompok agama. Perbedaan bukan untuk dijadikan konflik dan permusuhan. Namun, dengan perbedaan tersebut setiap individu harus saling melengkapi dan bekerja sama untuk mewujudkan tujuan bersama.

6. Referensi Bakry, Noor MS. 1997. Pancasila Yuridis Kenegaraan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Saksono, Gatut. 2007. Pancasila Soekarno. Yogyakarta: Rumah Belajar Yabinkas Jamal, D. 1984. Pokok-Pokok Bahasa Pancasila. Bandung: Remaja Karya CV Bandung.