KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS WEDI KLATEN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA ABSTRAK. Satiti Setiyo Siwi, S.S.T.

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN PALMERAH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

Woro Rahmanishati* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS BUMI EMAS KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS AJANGALE

BAB I PENDAHULUAN. merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang menerangkan derajat kesehatan didalam suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kontribusi penting dalam Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI BLUD RS KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN KEK PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. anemia.kekurangan zat besi dalam tubuh mengakibatkan pembentukan hemoglobin

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012

PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN Sri Handayani, Umi Rozigoh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

HUBUNGAN UMUR DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

HUBUNGAN KEPATUHAN IBU MENGKONSUMSI MULTI MIKRO NUTRIENT DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JUWIRING KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Prawirohardjo, 2008, p. 89).

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan,

Transkripsi:

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG Puji Pranowowati 1, Yuliaji siswanto 2, Alfan Afandi 3 Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Ngudi Waluyo ABSTRAK Kejadian KEK (Kurang Energi Kronis) dan anemia pada ibu hamil umumnya disebabkan oleh asupan zat gizi ibu selama kehamilan. Kejadian ini bukan hanya berakibat pada bayi yang dilahirkan tetapi juga merupakan salah satu faktor resiko kematian ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian KEK dan anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalongan Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalongan pada bulan Juli 2016. Sampel diambil secara purposive sampling sebanyak 71 responden. Analisis data dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 25 (35,2%) responden mengalami KEK dan 29 (40,8%) responden mengalami anem ia. Responden yang mengalami KEK dengan tingkat pendidikan SMP dan SMA (37,5%), yang bekerja (38,2%), yang berumur <20 tahun (60%). Responden yang mengalami anemia sebanyak 40,8%. Responden yang mengalami anemia dengan tingkat pendidikan SD (63,6%), yang berumur <20 tahun (60%), yang paritas 3 (40,8%), yang jarak kehamilan <2 tahun (75%).Untuk mencegah dan menanggulangi kejadian KEK dan anemia, diharapkan ibu hamil dapat memenuhi asupan zat gizi dan rutin memeriksakan kehamilannya ke dokter atau bidan sedikitnya 4 kali pada kehamilan normal. Kata Kunci : KEK, Anemia, Ibu Hamil 1. PENDAHULUAN AKI (Angka Kematian Ibu) merupakan salah satu indikator penting dalam derajat kesehatan masyarakat. AKI yang tinggi pada hakekatnya juga ditentukan oleh status gizi ibu hamil. Ibu hamil dengan status gizi buruk cenderung dihadapkan pada risiko kematian yang lebih besar, sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Protein ( KEK) dan anemia (Almatsier, 2004). KEK merupakan keadaan dimana ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) sehingga menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu hamil (Depkes RI, 2002). Berdasarkan penelitian Vita (2014) menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan umur dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Faktor pendidikan mempengaruhi pola makan ibu hamil, tingkat pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau informasi tentang gizi yang dimiliki lebih baik sehingga bisa memenuhi asupan gizinya ( Sumantri, 2007). Selain faktor diatas, umur juga merupakan salah satu faktor penting dalam proses kehamilan hingga persalinan, karena kehamilan pada MUSWIL IPEMI Jateng, 17 September 2016 151

ibu yang berumur muda menyebabkan terjadinya kompetisi makanan antara janin dengan ibu yang masih dalam masa pertumbuhan. Sebanyak 55,8% ibu hamil KEK yang berumur 20 hingga 35 tahun, sedangkan yang berumur kurang dari 20 tahun sebesar 32,7% dan di atas 35 tahun ada 11,5% (Baliwati, 2004). Ibu hamil yang mengalami KEK selama hamil akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin. Terhadap ibu, gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, terkena penyakit infeksi, dan anemia (Waryana, 2010). Anemia dalam kehamilan merupakan kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) <11 gr% pada trimester I dan III serta kadar Hb <10,5 gr% pada trimester II. Berdasarkan penelitian Elsy (2012) menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan dan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Pada ibu hamil dengan jarak yang terlalu dekat beresiko terjadi anemia dalam kehamilan, karena cadangan zat besi ibu hamil yang belum pulih, akhirnya berkurang untuk keperluan janin yang dikandungnya (Ammirudin, 2007), sedangkan pada ibu hamil dengan paritas tinggi mempunyai resiko lebih besar untuk mengalami anemia dibanding dengan paritas rendah. Paritas >3 merupakan faktor terjadinya anemia, hal ini disebabkan karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh ibu (Arisman, 2004). Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Kalongan periode Januari-Desember 2015 didapatkan hasil bahwa dari 532 ibu hamil, 66 ibu hamil (12,4%) mengalami KEK, dan 7 ibu hamil (1,31%) mengalami anemia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kejadian KEK dan anemia berdasarkan karakteristik ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalongan Kabupaten Semarang. 2. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif (Notoatmodjo, 2005). Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional yaitu rancangan penelitian dengan cara melakukan observasi atau pengukuran variabel sekali dan sekaligus pada waktu yang sama (Riyanto, 2011). Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalongan Kabupaten Semarang pada bulan Juli 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah Ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalongan yang meliputi Desa Kalongan, Desa Kawengan, Desa Susukan, Desa Mluweh, dan Desa Kalikayen pada bulan Juli 2016 yaitu sebanyak 71 orang yang diambil menggunakan purposive sampling. Instrumen Penelitian MUSWIL IPEMI Jateng, 17 September 2016 152

Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner, hemoque, dan pita LILA. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kejadian KEK Tabel 1 Distribusi Kejadian KEK Kejadian f % KEK KEK 25 35,2 Tidak KEK 46 64,8 Total 71 100,0 Pada tabel 1 dapat diketahui bahwa terdapat 25 (35,2%) responden yang menderita KEK dan yang tidak menderita KEK sebanyak 46 (64,8 %) responden. Kejadian KEK Berdasarkan Karakteristik Responden Tabel 2 Distribusi Kejadian KEK Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Status Pekerjaan, dan Umur Kejadian KEK Variabel KEK Tidak KEK f % f % Tingkat Pendidikan a. SD 3 27,3 8 72,7 b. SMP 9 37,5 15 62,5 c. SMA 12 37,5 20 62,5 d. Akadem 1 25,0 3 75,0 i/pt Status Pekerjaan a. Bekerja 13 38,2 21 61,8 b. Tidak Bekerja 12 32,4 25 67,6 Umur (tahun) a. <20 3 60,0 2 40,0 b. 20-35 20 35,7 36 64,3 c. >35 2 20,0 8 80,0 Pada tabel 2 dapat diketahui bahwa ibu hamil dengan tingkat pendidikan SMP dan SMA lebih banyak yang mengalami KEK yaitu sejumlah 37,5% (9 orang) dengan tingkat pendidikan SMP dan sejumlah 37,5% (12 orang) dengan tingkat pendikan SMA, dibandingkan dengan ibu dengan tingkat pendidikan SD yaitu sejumlah 27,3% (3 orang) dan Akademi/Perguruan tinggi yaitu sejumlah 25% (1 orang). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kejadian KEK lebih banyak dialami oleh responden dengan tingkat pendidikan SMP dan SMA dengan persentase 37,5%. Pengetahuan seseorang tidak hanya dapat diukur dari pendidikan formal saja, tetapi juga nor formal (Latipun, 2001). Pendidikan non formal didapatkan dari pergaulan sehari-hari dengan orang lain, media informasi, dan penyuluhan tentang gizi yang diadakan Puskesmas Kalongan tiap bulannya. Informasi yang baik akan dapat membantu dalam membentuk perilaku yang lebih baik pula dan melalui informasilah individu bisa meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang lebih baik (Sumantri, 2007). Ibu hamil yang bekerja lebih banyak yang mengalami KEK yaitu sejumlah 38,2% (13 orang) dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja yaitu sejumlah 32,4% (12 orang) Ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik memiliki beban kerja yang tinggi dan bekerja dalam waktu yang lama, sehingga ibu hamil tidak mempunyai banyak waktu untuk memeriksakan dan memantau kandungannya, bahkan ibu hamil yang bekerja juga cenderung tidak memperhatikan asupan makanannya MUSWIL IPEMI Jateng, 17 September 2016 153

Ibu hamil yang berumur <20 tahun yaitu sejumlah 60% (3 orang) lebih banyak yang mengalami KEK dibandingkan dengan ibu yang berumur 20-35 tahun yaitu sejumlah 35,7% (20 orang) dan ibu yang berumur >35 tahun yaitu sejumlah 20% (2 orang). Seorang ibu yang berumur <20 tahun memiliki banyak risiko jika mengalami kehamilan salah satunya KEK yang diakibatkan seorang ibu belum bisa mencukupi kebutuhan gizi janinnya karena masih mengalami pertumbuhan Kejadian KEK lebih banyak dialami oleh responden yang bekerja dengan persentase 38,2% (13 orang). Ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik memiliki beban kerja yang tinggi dan bekerja dalam waktu yang lama, sehingga ibu hamil tidak mempunyai banyak waktu untuk memeriksakan dan memantau kandungannya, bahkan ibu hamil yang bekerja juga cenderung tidak memperhatikan asupan makanannya. Kejadian Anemia Tabel 3 Distribusi Kejadian Anemia Kejadian f % Anemia Anemia 29 40,8 Tidak 42 59,2 Anemia Total 71 100,0 Pada tabel 3 dapat diketahui bahwa terdapat 29 (40,8%) responden yang menderita anemia dan yang tidak menderita anemia sebanyak 42 (59,2%) responden. Kejadian Anemia Berdasarkan Karakteristik Tabel 4 Distribusi Kejadian Anemia Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Umur, Paritas, dan Jarak Kehamilan Kejadian Anemia Variabel Anemia Tidak Anemia f % f % Tingkat Pendidikan SD 7 63,6 4 36,4 SMP 8 33,3 16 66,7 SMA 13 40,6 19 59,4 Akademi 1 25,0 3 75,0 /PT Umur (tahun) a. <20 3 60,0 2 40,0 b. 20-35 22 39,3 3 60,7 4 c. >35 4 40,0 6 60,0 Paritas (kali) a. 3 29 40,8 42 59,2 b. >3 0 0 0 0 Jarak Kehamilan (tahun) a. <2 3 75,0 1 25,0 b. 2-5 4 28,6 10 71,4 c. >5 10 42,5 13 56,5 Pada tabel 4 dapat diketahui bahwa ibu hamil dengan tingkat pendidikan SD 63,6% (7 orang) lebih banyak yang mengalami anemia. Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi kesadaran untuk berperilaku hidup sehat. Pendidikan akan membentuk pola pikir yang baik dimana ibu akan lebih mudah menerima informasi sehingga dapat terbentuk pengetahuan yang memadai sebagai dasar bagi ibu untuk berperilaku mencegah dan mengatasi anemia. Hal ini sesuai teori Royston (2007) yang menyebutkan rendahnya pengetahuan dapat menyebabkan terbentuknya perilaku kesehatan yang kurang baik. Ibu hamil yang berumur <20 tahun 60% (3 orang) lebih banyak yang mengalami anemia Hal ini MUSWIL IPEMI Jateng, 17 September 2016 154

karena terjadi kompetisi makanan antara ibu hamil yang masih mengalami pertumbuhan diumur <20 tahun dengan janinnya (Baliwati, 2004). Ibu hamil yang memiliki paritas 3 yaitu sejumlah 40,8% (29 orang) lebih banyak yang mengalami anemia. Hal ini karena persediaan Fe dalam tubuh yang sangat sedikit sehingga menyebabkan anemia saat kehamilan, karena pada kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah ibu dan membentuk sel darah merah dalam janin, jika persediaan cadangan Fe minimal, maka saat hamil akan menguras persediaan Fe dalam tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan (Manuaba, 2010). Ibu hamil yang memiliki jarak kehamilan <2 tahun yaitu sejumlah 75% (3 orang) lebih banyak yang mengalami anemia. Risiko mengalami anemia pada seorang ibu hamil dengan jarak kehamilan yang terlalu dekat sangat tinggi, karena cadangan zat besi ibu yang belum pulih, akhirnya berkurang untuk keperluan janin yang dikandungnya. Hal ini sesuai teori Krisnadi (2015) yang mengatakan bahwa jarak kehamilan yang terlalu dekat untuk seorang ibu dapat meningkatkan kejadian anemia karena status gizi ibu yang belum pulih. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Responden yang mengalami KEK sebanyak 35,2%. 2. Responden yang mengalami KEK dengan tingkat pendidikan SMP dan SMA (37,5%), yang bekerja (38,2%) dan yang berumur <20 tahun (60%) 3. Responden yang mengalami anemia sebanyak 40,8%. 4. Responden yang mengalami anemia dengan tingkat pendidikan SD (63,6%), yang berumur <20 tahun (60%), yang mengalami anemia dengan paritas 3 (40,8%), yang jarak kehamilan <2 tahun (75%). Saran 1. Saran Bagi Puskesmas Pihak puskesmas hendaknya selalu memantau kadar Hb dan LILA pada ibu hamil 2. Saran Bagi Ibu Hamil Bagi ibu hamil diharapkan dapat memenuhi asupan zat gizi selama kehamilan dan melakukan pemeriksaan kehamilan sedikitnya 4 kali. 5. REFERENSI Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia. Amiruddin. 2007. Asupan Gizi Pada Ibu Hamil. Makassar : Departemen Kesehatan Masyarakat Jurusan Epidemiologi Universitas Hasanudin. Arisman. 2004. Penilaian Status Gizi Perorangan dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC. Baliwati, Yayuk.F. dan Retnaningsih, 2004. Kebutuhan Gizi. Jakarta : Swadaya. Departemen Kesehatan RI. 2002. Pedoman Penanggulangan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis. Jakarta : Depkes RI. MUSWIL IPEMI Jateng, 17 September 2016 155

Krisnadi, A.D. 2015. Nutrisi. Blora : Kelorina. Latipun. 2001. Psikologi Konseling. Malang : UMM Press. Mahirawati, Vita Kartika. 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Kamoning Dan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 17 No. 2 April 2014: 193 202. Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan, Edisi Ke-2. Jakarta : EGC. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Noverstiti, Elsy. 2012. Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2012. Padang : Universitas Andalas. Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika. Royston E, Amstrong S. 2007. Pencegahan Morbiditas dan Mortalitas Ibu Hamil. Jakarta : Binarupa Aksara. Sumantri. 2007. Konsep Teori Kekurangan Energi Kronis. Jakarta : Departemen Gizi dan kesehatan masyarakat FKM UI MUSWIL IPEMI Jateng, 17 September 2016 156