BAB IV ANALISIS HUKUM. A. Penerapan Tanggal Efektif Yuridis dalam Pengambilalihan Saham. yang Dilakukan PT Bumi Kencana Eka Sejahtera atas PT Andalan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS PUTUSAN KPPU NOMOR 08/KPPU-M/2012 TERKAIT UNSUR-UNSUR DUGAAN TERHADAP PELANGGARAN PASAL 29 UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999

P U T U S A N Perkara Nomor 08/KPPU- M/2012

P U T U S A N. Perkara Nomor 09/KPPU-M/2012

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TENTANG

BAB III ATURAN PELAKSANA UNDANG-UNDANG

Clara Chairunnisa Halimy, Ditha Wiradiputra. Program Studi Sarjana Reguler, Fakultas Hukum. Abstrak

HUKUM ACARA PERSAINGAN USAHA

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 19/KPPU/PDPT/VI/2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A14012 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT MEDCO POWER INDONESIA OLEH PT SARATOGA POWER

BAB I PENDAHULUAN. di luar perusahaan, antara lain melalui Penggabungan (merger), Pengambilalihan

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11211 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11412 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Hukum persaingan usaha di Indonesia diatur dalam Undang-Undang

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11711 DAN A11811

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10211 TENTANG

P U T U S A N Perkara Nomor 02/KPPU-M/2014

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Kewenangan Pemberian Hukuman Denda Administratif

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 07/KPPU/PDPT/III/2014 TENTANG SALINAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 02/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang

V E R S I P U B L I K

NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PRA-NOTIFIKASI PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10712, A11112 TENTANG

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 34/KPPU/PDPT/XII/2013 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13911 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT ASURANSI DHARMA BANGSA OLEH AXA S.A.

P U T U S A N Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM KEHUTANAN TAHUN ANGGARAN 2010

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG

P U T U S A N Perkara Nomor 03/KPPU-M/2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 121/PMK.07/2010 TENTANG

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10512 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN. PT TIARA METROPOLITAN INDAH OLEH PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1993/94 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

V E R S I P U B L I K

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

(1) Pendapatan Negara dalam Tahun Anggaran 1994/1995 adalah sebesar Rp (tujuh puluh enam triliun dua ratus lima puluh lima

file://\\ \web\prokum\uu\2004\uu htm

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 23/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A20110 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik

V E R S I P U B L I K

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON

2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Kehutanan Tahun Anggaran 2013; Mengingat : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20/PMK.07/2013 tentang Perkiraan Alokas

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 20 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG

MATRIKS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A12411 TENTANG

2014, No Mengingat Nomor 23/PMK.07/2013 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2013; : Pera

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2012, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2000 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/PMK.07/2014

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TENTANG

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 137, Tambahan Lembaran Neg

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DANA ALOKASI UMUM DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2000 TENTANG

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG

MEMAHAMI UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN. OLEH : SRI HARININGSIH, SH.,MH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

No Pembiayaan OJK selain bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara juga berasal dari Pungutan dari Pihak. Sebagai pelaksanaan dari

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 21 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT TIRTA GEMAH RIPAH

P U T U S A N Perkara Nomor 07/KPPU-M/2014 TENTANG DUDUK PERKARA

*36403 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 28 TAHUN 1999 (28/1999) TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK

2011, No Memperhatikan : Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapat

ww.hukumonline.com PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN UPAYA HUKUM KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

46 BAB IV ANALISIS HUKUM A. Penerapan Tanggal Efektif Yuridis dalam Pengambilalihan Saham yang Dilakukan PT Bumi Kencana Eka Sejahtera atas PT Andalan Satria Lestari Pasal 29 UU No.5 Tahun 1999, mewajibkan kepada para pelaku usaha untuk melakukan pemberitahuan kepada KPPU paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah penggabungan, peleburan atau pengambilalihan saham dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menilai apakah tindakan penggabungan, peleburan atau pengambilalihan saham dilakukan dapat menimbulkan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Pada kasus yang diambil oleh penulis, terjadi perbedaan penafsiran tanggal efektif yuridis. Pada awalnya KPPU menerapkan 30 hari setelah adanya Surat Keputusan Menteri Hukum dan Ham Nomor AHU- 10575.AH.01.02 tahun 2012 tanggal 27 Februari 2012. Surat ini berisikan tentang persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan PT ASL. Oleh karena mengetahui ada surat keputusan tersebut, KPPU menetapkan tanggal efektif yuridis untuk pelaku usaha melakukan pemberitahuan adalah pada tanggal 27 Februari 2012 dan terlapor wajib melaporkan paling lambat 10 April 2012.

47 Oleh karena itu pada tanggal 22 Februari 2012, KPPU mengirimkan surat kepada PT DSS agar tidak lupa melakukan pemberitahuan. KPPU belum menerima informasi secara lengkap bahwa pengambilalihan saham dilakukan oleh terlapor sebagai anak perusahaan. Oleh karena itu, PT DSS dengan itikad baik menjawab surat tersebut yang berisikan bahwa pengambilalihan saham dilakukan oleh anak perusahaannya. Didalam kasus ini, terjadi perbedaan tanggal berlaku efektif secara yuridis dari suatu proses pengambilalihan saham, bahwa pada proses pengambilalihan saham tahap pertama, KPPU menggunakan Persetujuan Menkumham atas anggaran dasar sebagai bukti persidangan sedangkan pada proses pengambilalihan saham PT. ASL tahap kedua, KPPU menggunakan dokumen penerimaan pemberitahuan sebagai bukti. KPPU melakukan dugaan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran Pasal 29 UU No.5 Tahun 1999 dengan berdasarkan Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengenaan Denda Keterlambatan Pemberitahuan Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan (selanjutnya disebut Perkom No.4 Tahun 2012). Terlapor merasa penggunaan perkom ini, berlaku secara surut dan juga telah melanggar ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (selanjutnya disebut UU No 12 Tahun 2011), Lampiran B, angka 155 dan 156 yang mengatur bahwa:

48 Angka 155: Pada dasarnya mulai berlakunya peraturan perundang-undangan tidak dapat ditentukan lebih awal daripada saat pengundangannya Angka 156: Jika ada alasan yang kuat untuk memberlakukan peraturan perundang-undangan lebih awal daripada saat perundangannya (berlaku surut), diperhatikan hal sebagai berikut: a.... b. rincian mengenai pengaruh ketentuan berlaku surut itu terhadap tindakan hukum, hubungan hukum, dan akibat hukum tertentu yang sudah ada, dimuat dalam ketentuan peralihan c.... Perkom No. 4 Tahun 2012 ditetapkan dan berlaku mulai pada tanggal 27 Agustus 2012, sedangkan kasus ini berjalan pada bulan februari 2012. Pengenaan perkom ini, hanya menetapkan mengenai pelaksanaan denda administratif sedangkan mengenai pengenaan denda administratif itu sendiri telah diatur dalam Pasal 6 PP 57 Tahun 2010 yang mulai berlaku sejak tanggal 20 Juli 2010. Pasal 6 PP 57 Tahun 2010 mengatur bahwa: Dalam hal pelaku usaha tidak menyampaikan pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (3), pelaku usaha dikenakan sanksi berupa denda administratif secara keseluruhan paling tinggi sebesar Rp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) Pengenaan perkom ini, hanya sebagai pelaksanaan denda administratif yang telah diatur sebelumnya didalam PP 57 Tahun 2010. Sehingga KPPU tidak memberlakukan secara surut peraturan komisi ini. Dalam memeriksa kasus ini, KPPU juga menggunakan Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha

49 Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tentang Penggabungan Atau Peleburan Badan Usaha Dan Pengambilalihan Saham Perusahaan Yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (selanjutnya disebut Perkom No.3 Tahun 2012). Didalam perkom terdapat pedoman dan prosedur untuk melakukan pemberitahuan kepada KPPU. Perkom ini mengambil dari penjelasan Pasal 133 UU PT yaitu penghitungan tanggal efektif yuridis adalah: 1. Persetujuan Menteri atas perubahan anggaran dasar dalam hal terjadi penggabungan 2. Pemberitahuan diterima oleh Menteri baik dalam hal terjadi perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3) maupun yang tidak disertai perubahan anggaran dasar; dan; 3. Pengesahan Menteri atas akta pendirian perseroan dalam hal terjadi peleburan. Jika mengacu kepada ketentuan yang tertulis dalam lampiran Perkom No.3 Tahun 2012, seharusnya pemberitahuan dilakukan kepada KPPU setelah tahap pengambilalihan saham yang kedua karena didalam pengambilalihan saham kedua, terjadi perubahan pemegang saham. Didalam perngambilalihan saham tahap pertama, terlapor dan pemegang saham eksisting didalam PT.ASL tidak melakukan perubahan pengurus, dengan kata lain terlapor memang sudah memiliki saham mayoritas

50 namun kendali perusahaan masih berada dibawah para pemegang saham lama. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perubahan anggota direksi setelah pengambilalihan saham yang kedua. B. Analisis Putusan KPPU Nomor 08/KPPU-M/2012 Tentang Dugaan Pelanggaran terhadap Pasal 29 Undang-undang Nomor 5 tahun 1999 berkaitan dengan Pengambilalihan Saham PT Andalan Satria Lestari oleh PT Bumi Kencana Eka Sejahtera Dalam kasus ini, permasalahan terjadi karena adanya dugaan keterlambatan pemberitahuan telah dilakukan pengambilalihan saham tahap pertama oleh terlapor atas PT ASL. Tim Investigator dari KPPU menemukan kecenderungan adanya pelanggaran terhadap Pasal 29 UU No.5 Tahun 1999 dalam tindakan pengambilalihan saham ini. Tim investigator dalam hal mengajukan perkara ini kepada komisi dengan berdasarkan kepada Perkom No. 3 Tahun 2012 yang mengatakan kewajiban melakukan pemberitahuan pengambilalihan saham ASL oleh terlapor sesuai dengan Penjelasan Pasal 133 UU PT diatas. Jika mengacu kepada ketentuan Pasal 133 UU PT diatas,pengambilalihan saham tahap pertama adalah tanggal 27 Februari 2012 dan paling lambat terlapor harus memberitahukannya kepada komisi pada tanggal 10 April 2012.

51 Sebenarnya, jika mengacu kepada pasal ini, terdapat kerancuan didalam penerapannya. Jika dilihat dalam kasus ini, memang dalam tahap pertama tidak terjadi perubahan anggaran dasar, tetapi jumlah total pengambilalihan saham yang diambilalih telah memenuhi syarat yang diatur dalam UU No 5 Tahun 1999 dan PP 57 Tahun 2010. Berdasarkan UU No 5 Tahun 1999 bahwa setiap pengambilalihan saham yang berakibat nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan kepada komisi. Hal ini lebih dipertegas dalam PP 57 Tahun 2010 sebagai peraturan pelaksana dari undang-undang ini. Didalam peraturan pemerintah ini disebutkan dalam Pasal 5 ayat 2 bahwa setiap pengambilalihan saham yang nilai aset mencapai jumlah Rp2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah) dan nilai penjualan sebesar Rp 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah) wajib dilaporkan kepada komisi. Dilihat dari bunyi pasal tersebut, dapat dikatakn bahwa ketika pengambilalihan saham yang jumlahnya memenuhi ketentuan diatas, wajib dilaporkan kepada komisi. Berdasarkan data yang ada, nilai aset gabungan hasil pengambilalihan adalah Rp 11.652.108.605.890,- (sebelas triliun enam ratus lima puluh dua miliar seratus delapan juta enam ratus lima ribu delapan ratus sembilah puluh rupiah) dan nilai penjualan gabungan hasil pengambilalihan adalah Rp 5.190.532.199.712,- (lima triliun seratus sembilan puluh miliar lima ratus tiga puluh dua juta seratus sembilan puluh sembilan ribu tujuh ratus dua belas rupiah). Artinya, pelaku usaha harusnya melaporkan tindakan

52 pengambilalihan saham yang dilakukan kepada komisi karena jumlah nilai aset gabungan dan nilai penjualan gabungan telah memenuhi unsur Pasal 5 ayat 2 tersebut. Namun, Pasal 133 UU PT sendiri telah menjelaskan bahwa pemberitahuan kepada pihak ketiga yang berkepentingan dilakukan setelah ada pemberitahuan diterima oleh Menteri Hukum dan HAM, namun tidak dijelaskan mekanisme pemberitahuan yang dimaksud oleh Kementrian Hukum dan HAM. KPPU menetapkan tanggal efektif secara yuridis dari pengambilalihan saham PT ASL oleh terlapor pada tahap pertama adalah dokumen Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor AHU-10575.AH.01.02 Tahun 2012 pada tanggal 27 Februari 2012 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Ketentuan yang tercantum dalam Perkom No.3 Tahun 2012, secara jelas dikatakan bahwa penentuan tanggal efektif yuridis berdasarkan Pemberitahuan diterima oleh menteri baik terjadi perubahan dasar atau tidak. Dalam hal ini terlapor berharap bahwa KPPU seharusnya menetapkan tanggal efektif yuridis berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Nomor AHU-AH.01.10-15135 tanggal 27 April 2012.Dapat dikatakan bahwa Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor AHU-10575.AH.01.02 Tahun 2012 pada tanggal 27 Februari 2012 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dapat digunakan sebagai bukti formil bahwa telah adanya pemberitahuan dari

53 terlapor dan telah diterima oleh Kemenkumham. Meskipun dapat digunakan secara formil telah dilakukan pemberitahuan kepada Menkumham, namun KPPU harus tetap mengacu kepada Perkom No.3 Tahun 2012, sehingga pengambilalihan saham tahap pertama bukan merupakan pengambilalihan saham yang wajib dilaporkan kepada KPPU. Terlapor wajib melakukan pemberitahuan kepada komisi setelah pengambilalihan saham tahap kedua karena sudah adanya pengendalian dari terlapor. Salah satu masalah yang ada dari penggunaan peraturan dalam kasus ini adalah penggunaan peraturan komisi sebagai dasar hukum. Sebenarnya, peraturan komisi tidak termasuk dalam hierarki peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Pasal 7 UU Nomor 12 tahun 2011, jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan terdiri atas: 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; 3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang; 4. Peraturan Pemerintah; 5. Peraturan Presiden; 6. Peraturan Daerah Provinsi; dan 7. Peraturan Daerah Kabupaten/kota.

54 Berdasarkan hierarki peraturan perundang-undangan tersebut tidak disebutkan peraturan komisi. Namun, keberadaan peraturan komisi dapat dimasukkan dalam jenis peraturan perundangundangan yang disebut dalam Pasal 8 ayat 1 UU Nomor 12 tahun 2011 yaitu Jenis peraturan perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan undang-undang atau pemerintah atas perintah undang-undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat Pembentukan KPPU ini merupakan amanat dari UU Nomor 5 tahun 1999 Pasal 30 yaitu dengan tujuan untuk mengawasi pelaksanaan undangundang maka dibentuklah KPPU. Oleh sebab itu, segala peraturan yang dibuat oleh komisi memiliki kekuatan hukum. Namun, Majelis komisi dalam hal ini tetap mengacu pada ketentuan yang berlaku pada saat putusan ini dibuat. Berdasarkan Perkom No. 3 Tahun 2012 Majelis tetap memutuskan bahwa penentuan 30 hari yang dimaksud dalam UU No 5 Tahun 1999 sesuai dengan bahwa pemberitahuan yang wajib dilakukan oleh pelaku usaha kepada komisi dilakukan setelah pemberitahuan diterima oleh menteri baik dalam hal terjadi perubahan anggaran dasar maupun yang tidak disertai dengan perubahan anggaran dasar. Oleh karena itu, KPPU telah tepat dalam memutuskan perkara.

55