BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode penelitian Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan tahunan perusahaan. keuangan tahunan perusahaan yang dimuat di Indonesia Capital Market

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang diambil dari dan Yaitu dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN. laporan publikasi Bursa Efek Indonesia berupa data laporan keuangan tahunan perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar ( listing) di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar ke dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia untuk periode kemudian sampel akan dipilih

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik. Populasi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III. Metode Penelitian. diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan Laporan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu : Variabel terikat (dependent variable) atau variabel yang tergantung pada variabel lainnya. Di dalam penelitian ini variabel dependen adalah Devidend Payout Ratio sebagai variabel Y. Variabel bebas (independent variable) variabel yang tidak tergantung pada variabel lainnya. Dalam penelitian ini variabel independen adalah Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share 3.1.2 Definisi Operasional Variabel 3.1.2.1 Variabel Dependen Devidend Payout Ratio (Variabel Y) Devidend payout ratio merupakan persentase pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sabagai cash devidend (Pasadena, 2013). Jika rasio

23 pembayaran deviden dihitung dalam basis per lembar saham, maka rumus perhitungannya adalah: Devidend Per Share DPR= x 100% Earning Per Share 3.1.2.2 Variabel Independen (Variabel X) Cash Ratio (Variabel X1) Menurut Soesatio (Misworo, 2012) cash ratio menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dapat melunasi utang lancarnya dengan menggunakan kas dan setara kas. Semakin besar kas yang dimiliki, maka likuiditas perusahaan juga semakin tinggi. CR= x 100% Debt to Equity Ratio (Variabel X2) Menurut Ang (Marietta, 2012) DER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage terhadap shareholders equity yang dimiliki perusahaan. Faktor ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar rasio ini menggambarkan semakin besar kewajiban suatu perusahaan dan rasio yang rendah mengartikan kemampuan perusahaan memenuhi seluruh kewajibannya yang tinggi. Total Hutang DER = x 100% Total Modal Sendiri

24 Earning Per Share (Variabel X3) Earning per share merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham beredar yang diterbitkan, yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Dewanti dan Sudiartha 2012). Laba Bersih Setelah Pajak EPS= Jumlah saham yang beredar 3.2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan BUMN yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai periode 2013. Tercatat populasi penelitian ini adalah 20 perusahaan. Seperti terlihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Populasi Penelitian No Nama Perusahaan Listing 1 PT. Indofarma Tbk. 17 april 2001 2 PT. Kimia Farma Tbk. 04 Juli 2001 3 PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. 15 Desember 2003 4 PT. Krakatau Steel Tbk. 10 Nopember 2010 5 PT. Adhi Karya Tbk. 18 Maret 2004 6 PT. Pembangunan Perumahan 09 Februari 2010 7 PT. Wijaya Karya Tbk. 29 Oktober 2007 8 PT. Waskita Karya Tbk. 19 Desember 2012 9 PT. Bank Negara Indonesia Tbk. 25 Nopember 1996 10 PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. 10 Nopember 2003 11 PT. Bank Tabungan Negara Tbk. 17 Desember 2009 12 PT. Bank Mandiri Tbk. 14 Juli 2003 13 PT. Aneka Tambang Tbk. 27 Nopember 1997 14 PT Bukit Asam Tbk. 23 Desember 2002 15 PT Timah Tbk. 19 Oktober 1995 16 PT. Semen Baturaja Tbk. 28 Juni 2013

25 Tabel 3.1. Populasi Penelitian (lanjutan). No Nama Perusahaan Listing 17 PT. Semen Indonesia Tbk. 8 Juli 1991 18 PT. Jasa Marga Tbk. 12 Nopember 2001 19 PT. Garuda Indonesia Tbk. 11Februari 2011 20 PT. Telekomunikasi Tbk. 14 Nopember 1995 Sumber: Indonesian Stock Exchange (IDX) Teknik pengambilan sample dilakukan melalui metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel yang didasarkan pada beberapa pertimbangan atau kriteria tertentu. Kriteria perusahaan yang akan menjadi sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan BUMN sektor jasa yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berturut-turut dari tahun 2005-2013. 2. Perusahaan yang membagikan dividen selama sembilan tahun berturut-turut pada tahun 2005-2013 3. Mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit setiap tahun selama periode tahun 2005-2013. Berdasarkan kriteria tersebut maka jumlah sampel yang digunakan adalah 5 perusahaan, yaitu : Tabel 3.2. Sampel Penelitian No Nama Kode 1 Perusahaan Gas Negara. Perusahaan Tbk. PGAS 2 Adhi Karya Tbk. ADHI 3 Bank Negara Indonesia Tbk. BBNI 4 Bank Mandiri Tbk. BMRI 5 Bank Rakyat Indonesia Tbk. BBRI Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2005-2013

26 3.3. Jenis dan Sumber Data Jenis data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berupa laporan keuangan setiap perusahaan sampel dari tahun 2005-2013. Sumber yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan sampel yang terdapat pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) serta dari Indonesian Stock Exchange (IDX). 3.4. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan dokumentasi dan studi pustaka. Dokumentasi yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan semua data sekunder yang dipublikasikan oleh Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2013 tentang perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2013. Studi pustaka yang dilakukan adalah mencari bahan referensi dari buku-buku ataupun jurnal-jurnal yang berkaitan 3.5 Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi berganda untuk pengujian hipotesis.analisis regresi berganda ini selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel-variabel independen (Ghozali, 2005).

27 3.5.1 Analisis Regresi Linear Berganda Model analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel independen (cash Ratio, debt to equity ratio, dan earning per share) dengan variabel dependen (devidend payout ratio). Model analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut (Ghozali, 2005) : Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e Keterangan : Y a X1 : Dividend Payout Ratio (DPR) : konstanta : Cash Ratio (CR) X2 : Debt to Equity Ratio (DER) X3 : Earnng Per Share (EPS) e : error return 3.5.1.1 Statistik Deskriptif Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi empiris atas data yang dikumpulkan dalam penelitian. Gambaran yang diberikan dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum range, kurtosis, dan skewnes (kemencengan distribusi). Metode yang digunakan dalam penelitian deskriptif ini untuk mengenali pola sejumlah data, merangkum informasi yang terdapat dalam data, dan menyajikan informasi tersebut ke dalam

28 bentuk yang diinginkan (Ghozali, 2005). 3.5.1.2 Pengujian Asumsi Klasik Tahap analisis regresi dengan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS) akan memberikan hasil yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) jika memenuhi semua uji asumsi klasik. 3.5.1.2.1 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkolerasi maka variabel-variabel ini tidak orthogonal (nilai korelasi antar sesama variabel bebas tidak sama dengan nol). Uji multikolinearitas ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) Tolerance mengukur variable bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai VIF 10. Jadi multikolinearitas terjadi jika VIF > 10 (Ghozali, 2005). 3.5.1.2.2 Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian-varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.

29 Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar) (Ghozali, 2005). Salah satu cara mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah melihat grafik plot nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual ( Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di studentized (Ghozali, 2005). Dasar analisis tersebut adalah (Ghozali, 2005) : Jika ada pola tertentu, seperti titik titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. 3.5.1.2.3 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2005).

30 Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik atau dengan melihat histogram dan residualnya (Ghozali, 2005). Data tersebut normal atau tidak, dapat diuraikan sebagai berikut : Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 3.5.1.2.4 Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi merupakan suatu alat analisis dalam uji penyimpangan asumsi klasik yang memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data time series. Konsekuensi adanya autokorelasi dari suatu model regresi adalah varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya, dan model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel tidak bebas tertentu. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat menggunakan Run Test. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara

31 random atau tidak (sistematis) (Ghozali, 2005). H0 : residual (res_1) random HA : residual (res_1) tidak random Apabila hasil menunjukan probabilitas lebih dari 0,05 maka H0 diterima, artinya tidak terjadi autokorelasi. 3.5.1.3 Uji Goodness of Fit Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Uji Signifikansi Simultan (Uji statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen / terikat (Ghozali, 2005), dengan langkah sebagai berikut : 1. Membandingkan hasil besarnya peluang melakukan kesalahan (tingkat signifikansi) yang muncul, dengan tingkat peluang munculnya kejadian (probabilitas) yang ditentukan sebesar 5% atau 0,05 pada output, untuk mengambil keputusan menolak atau menerima hipotesis nol (Ho) : a. Apabila signifikasi > 0,05 maka keputusannya adalah menerima Ho dan menolak Ha. b. Apabila signifikansi < 0,05 maka keputusannya adalah menolak Ho dan menerima Ha. 2. Membandingkan nilai statistik F hitung dengan nilai statistik F tabel :

32 a. Apabila nilai statistik F hitung < nilai statistik F tabel, maka Ho diterima. b. Apabila nilai statistik F hitung > nilai statistik F tabel, maka Ho ditolak. Rumus uji F adalah: F= Goodness of Fitnya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai statistik F, nilai koefisien determinasi nilai statistik t (Ghozali,2005). R2 N K = Koefisien determinasi = Ukuran sampel = Jumlah variabel bebas Uji signifikan Parameter Individual (Uji statistik t) Uji statistik t pada dasarya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005). Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut : a. Quick Look : bila jumlah degree off freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi= 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain, diterima b. Hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

33 c. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, maka menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel indenpenden memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan. Koefisien determinasi (R²) adalah presentasi nilai Y (variabel dependen) yang dapat dijelaskan oleh garis regresi. Dalam konteks regresi, koefisien determinasi merupakan ukuran yang lebih bermakna dibandingkan koefisien korelasi, karena koefisien determinasi mampu memberikan informasi mengenai variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh model regresi yang digunakan. Sedangkan koefisien korelasi hanya merupakan ukuran mengenai derajat (keeratan) hubungan antara dua variabel. Dalam kenyataan nilai Adjusted R² dapat bernilai negatif, walaupun yang

34 dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati dalam Ghozali (2006), jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R² negatif, maka nilai adjusted R² dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R² = 1, maka adjusted R² = R² = 1 sedangkan jika nilai R² = 0, maka adjusted R² = (1- k)/(n-k). jika k>1, maka adjusted R² akan bernilai negatif.