BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Peranan Metodologi Dalam Penelitian / Kajian Hukum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Soerjono Soekanto bahwa : 103. asas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan adanya penekanan bahwa

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggali, mengelola dan merumuskan bahan-bahan hukum dalam menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Jenis penelitian Dilihat dari sifat permasalahannya, jenis penelitian ini tergolong dalam jenis

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang berasal dari Bahasa Inggris : method, bahasa latin : methodus, Yunani :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

terhadap penelitian normatif (penelitian yuridis normatif), maka penting sekali

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB SATU PENDAHULUAN

BAB 3 METODE PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 dapat diartikan. dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia Tahun 2004 Nomor 117, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4432, Penjelasan umum.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman, UUD 1945 telah empat kali mengalami perubahan. atau amandemen. Di dalam bidang hukum, pengembangan budaya hukum

KONSTRUKSI HUKUM PERUBAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU MENJADI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu aturan hukum tertulis yang disebut pidana. Adapun dapat ditarik kesimpulan tujuan pidana adalah: 2

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan pasal..., Ita Zaleha Saptaria, FH UI, ), hlm. 13.

PEMIHAKAN DAN PEMILIHAN ATAS PENELITIAN HUKUM DOKTRINAL DAN NON DOKTRINAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. modal yang sehat, transfaran dan efisien. Peningkatan peran di bidang pasar

III. METODE PENELITIAN. skripsi ini dan pendekatan masalah yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

BAB III METODE PENELITIAN. dicari hubungan sebab akibat atau kecenderungannya. Penelitian merupakan suatu

METODE PENELITIAN. penelitian guna dapat mengolah dan menyimpulkan data serta memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut dipergunakan dalam upaya memperoleh data yang benar-benar

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN. normatif empiris (applied normative law) adalah perilaku nyata (in action) setiap

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam negara hukum. Karena dalam perspektif fungsi maupun

III.METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode,

Oleh : Santi Kusumaharti NIM : E BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini adalah penelitian hukum normatif

BAB I PENDAHULUAN. besar guna melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar

III. METODE PENELITIAN. menggunakan dua macam pendekatan yaitu : 1. Pendekatan secara yuridis normatif yaitu pendekatan yang dilakukan

III. METODE PENELITIAN. konstruksi, yang dilakukan secara metodologis, sitematis dan konsisten.

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, dan kepentingan masyarakat demi mencapai tujuan dari Negara

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena buruh merupakan permasalahan yang menarik dari dahulu.

BAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) telah diatur mengenai. tugas dan wewenang serta masing-masing lembaga yang harus

BAB I PENDAHULUAN. perdata maupun putusan yang bersifat erga omnes seperti putusan Mahkamah

METODE PENELITIAN. sistematika, dan pemikiran tertentu dengan jalan menganalisisnya. Metode

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

METODE PENELITIAN. pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris.

BAB I PENDAHULUAN. bertumbukan, serang-menyerang, dan bertentangan. Pelanggaran artinya

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah adalah proses analisa yang meliputi metode-metode penelitian untuk

III. METODE PENELITIAN. yuridis normatif adalah pendekatan yang menelaah hukum sebagai kaidah yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang merujuk pada cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) DISIPLIN ITU INDAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu persetujuan tertentu berupa rangkaian kata-kata sebagai gambaran

III. METODE PENELITIAN. dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

III.METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasari pada metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Negara Hukum. Maka guna mempertegas prinsip Negara Hukum,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 24

Presiden, DPR, dan BPK.

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Institusi militer merupakan institusi unik karena peran dan posisinya yang

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai sebuah bangunan sistem norma. Sistem norma yang dimaksud adalah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akses kepada keadilan (access to justice) dan kesamaan di

BAB III METODE PENELITIAN. norma. Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, norma,

BAB I PENDAHULUAN. kematian, perkawinan, perceraian, pengesahan anak dan pengakuan anak.

KONSEP DASAR PENELITIAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan business judgment..., Kanya Candrika K, FH UI, , TLN No. 4756, Pasal 1 angka 1.

BAB I PENDAHULUAN. struktur organisasi negara, termasuk bentuk-bentuk dan fungsi-fungsi lembaga

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder seperti peraturan perundang-undangan, jurnal ilmiah, buku-buku

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan masalah guna memberikan petunjuk pada permasalahan yang

III. METODE PENELITIAN. metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan untuk tesis ini adalah penelitian hukum normatif

BAB I PENDAHULUAN. Pidana bersyarat merupakan suatu sistem pidana di dalam hukum pidana yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan ketertiban dalam hidup bermasyarakat. Untuk. kepentingan-kepentingan yang ada di dalam masyarakat.

III. METODE PENELITIAN. methodus yang artinya adalah cara kerja yaitu untuk memahami objek sasaran ilmu yang

1 Universitas Indonesia

III. METODE PENELITIAN. penelitian guna mendapatkan, mengolah, dan menyimpulkan data yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan

BAB I A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tak dapat dihindari lagi, disebabkan oleh pergolakan ekonomi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa setiap orang berhak. memperoleh pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan Pasal 34 ayat

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa negara hukum (rechtsstaat)

III. METODE PENELITIAN. digunakan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

Transkripsi:

50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peranan Metodologi Dalam Penelitian / Kajian Hukum Cara kerja keilmuan salah satunya ditandai dengan penggunaan metode (Inggris: method, Latin: methodus, Yunani: methodos-meta berarti sesudah, di atas, sedangkan hodos berarti suatu jalan, suatu cara). Van Peursen menerjemahkan pengertian metode secara harfiah, mula-mula metode diartikan sebagai suatu jalan yang harus ditempuh menjadi: penyelidikan atau penelitian berlangsung menurut suatu rencana tertentu. 65 Metodologi penelitian merupakan operasionalisasi dari epistemologi kearah pelaksanaan penelitian. Epistemologi memberikan pemahaman tentang cara atau teori menemukan atau menyusun pengetahuan dari ide, materi atau keduanya. Sehingga bagaimana menemukan atau menyusun pengetahuan memerlukan kajian atau pemahaman tentang metode-metode. Jadi pengertian metode penelitian dapat diartikan sebagai pengkajian atau pemahaman tentang cara berpikir dan cara melaksanakan hasil berpikir menurut langkah-langkah ilmiah. 66 Dalam dunia riset, penelitian merupakan aplikasi atau penerapan metode yang telah ditentukan dengan persyaratan yang sangat ketat berdasarkan tradisi keilmuan yang terjaga sehingga hasil penelitian yang dilakukan memiliki nilai ilmiah yang dihargai oleh komunitas ilmuwan terkait (intersubjektif). 67 Dua syarat utama yang harus dipenuhi sebelum mengadakan penelitian ilmiah dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan yakni peneliti harus lebih dulu memahami konsep dasar ilmu pengetahuan (yang berisi sistem dan ilmunya) dan metodologi penelitan disiplin ilmu tersebut. 68 65 Johnny Ibrahim, Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif, cet. IV, (Jawa Timur : Bayumedia Publishing, 2008), hal. 25. 66 Metode Penelitian, <http://metodpen.blogsome.com/2007/09/17/2>, 17 September 2007. 67 Ibrahim, op.cit., hal. 25. 68 Ibid., hal. 26.

51 Dalam suatu penelitian hukum konsep dasar tentang ilmu hukum menyangkut sistem kerja dan isi ilmu hukum menyangkut sistem kerja dan isi ilmu hukum haruslah sudah dikuasai. Selanjutnya, baru penguasaan metodologi penelitian sebagai pertanggungjawaban ilmiah terhadap komunitas pengemban ilmu hukum. Mengadakan suatu penelitian ilmiah jelas harus menggunakan metode, karena ciri khas ilmu adalah dengan menggunakan metode. Metode berarti penyelidikan yang berlangsung menurut suatu rencana tertentu. Menempuh suatu jalan tertentu untuk mencapai tujuan, artinya peneliti tidak bekerja secara acakacakan. Langkah-langkah yang diambil harus jelas serta ada pembatasanpembatasan tertentu untuk menghindari jalan yang menyesatkan dan tidak terkendalikan. Oleh karena itu metode ilmiah timbul dengan membatasi secara tegas bahasa yang dipakai oleh ilmu tertentu. 3.2 Pengertian Penelitian Hukum Pada hakekatnya ilmu pengetahuan timbul karena adanya hasrat ingin tahu dalam diri manusia. 69 Hasrat keingintahuan dalam diri manusia dapat dilakukan manusia dengan cara melakukan penelitian. Soerjono Soekanto berpendapat: 70 penelitian merupakan suatu usaha untuk menganalisa serta mengadakan konstruksi secara metodologis, sistematis, dan konsisten. Penelitian dapat dikatakan sebagai sarana untuk memperkuat, membina, dan mengembangkan ilmu pengetahuan manusia. Dari pendapat tersebut yang dimaksud dengan metodologis adalah suatu penelitian dilakukan dengan mengikuti metode atau tata cara tertentu. Sistematis artinya dalam melakukan penelitian ada langkah-langkah atau tahapan yang harus diikuti; sedangkan sistematis berarti dilakukan secara taat asas. 71 69 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 2007), hal. 1. 70 Sri Mamudji, et al., Metode Penelitian Dan Penulisan Hukum, (Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005), hal. 1. 71 Ibid.

52 Penelitian hukum dilakukan setelah peneliti memahami ruang lingkup disiplin hukum. Disiplin hukum adalah suatu sistem ajaran tentang hukum sebagai norma yaitu sesuatu yang dicita-citakan dan sebagai kenyataan atau sikap tindak. 72 3.3 Berbagai Jenis Metode Penelitian Hukum Sutandyo Wignyosoebroto membagi beberapa tipe metode penelitian hukum antara lain sebagai berikut: 73 a. Metode dalam kajian-kajian hukum yang dikonsepkan sebagai asas keadilan dalam sistem moral; b. Metode doctrinal dalam kajian-kajian hukum positif; c. Kajian hukum dengan metode doctrinal dalam sistem hukum Anglo-Saxon; d. Metode dalam penelitian hukum menurut konsep sosiologis (Socio-Legal Method). Kemudian Sutandyo Wignyosoebroto mengelompokkan penelitian hukum menjadi 4 (empat) kelompok besar dengan subkelompok diuraikan sebagai berikut: I. Studi tentang hukum sebagai suatu model institusi a. Kaidah sosial, kaidah hukum, dan kaidah hukum Negara; b. Sosialisasi hukum sebagai proses kontrol social I; c. Lembaga pengada, penegak, dan penerapan hukum, dan tempat serta peranannya dalam sistem politik; d. Profesi hukum dan pendidikan hukum;. II. Studi tentang hukum sebagai proses konflik yang dinamis a. Ketaatan dan keefektifan hukum; b. Stratifikasi dan keefektifan sanksi hukum; c. Proses peradilan dan perilaku yudisial dalam kerangka upaya penyelesaian konflik; d. Hukum dan revolusi; 72 Ibid., hal. 6. 73 Johnny Ibrahim, op. cit., hal. 34.

53 e. Hak-hak asasi manusia dan konstitusionalisme dalam kehidupan hukum dan politik. III. Studi tentang hukum sebagai proses konflik yang dinamis a. Hukum sebagai realitas dalam proses reformasi social: dari hukum rakyat ke hukum nasional yang positif; b. Hukum sebagai realitas dalam proses transaksi politik dalam kehidupan nasional: modernisasi hukum; c. Hukum sebagai realitas dalam proses transplantasi cultural. d. Hukum sebagai realitas dalam proses transformasi ekonomi-bisnis: menuju global market. IV. Metode-metode dalam kajian sosiologi hukum kontemporer a. Teori-teori struktur dalam sosiologi hukum dan metodenya yang klasik-kuantitatif; b. Teori-teori aksi dalam sosiologi hukum dan metodenya yang kualitatif; c. Variasi metode kualtitatif dari teori agency dalam sosiologi hukum.74 Dari berbagai jenis dan kategorisasi penelitian hukum yang dimaksud dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok ilmu: sosiologi hukum (sociology of law), sociological jurisprudence, ilmu politik (political science), yang ketiganya menggunakan paradigma metode penelitian ilmu-ilmu social yang masuk dalam kelompok ilmu empiris, dan ilmu hukum normative (Jurisprudence) yang masuk dalam kelompok ilmu praktis.75 3.4 Tipe Penelitian Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, digunakan satu metode penelitian, yaitu penelitian hukum normatif. Penelitian normatif menggunakan cara:76 74 Ibid., hal. 36. 75 Ibid. 76 Mamudji, Op. Cit., hal. 9-11.

54 a. Penelitian menarik asas hukum, dapat dilakukan terhadap hukum positif tertulis maupun tidak tertulis. Dalam memahami kaidah hukum dalam suatu peraturan perundang-undangan, penelitian ini dapat dilakukan untuk mencari asas hukum baik yang dirumuskan secara tersirat maupun tersurat. Menurut Hommes asas hukum dibedakan antara asas hukum konstitutief, yaitu asas yang harus ada bagi kehidupan suatu sistem hukum, dan asas hukum regulatif, yaitu penting bagi berprosesnya sistem hukum yang bersangkutan; b. Penelitian sistematik hukum, dilakukan terhadap pengertian dasar sistematik hukum yang meliputi: 1) Subyek hukum; 2) Hak dan kewajiban; 3) Peristiwa hukum; 4) Hubungan hukum; 5) Obyek hukum. c. Penelitan taraf sinkronisasi peraturan perundang-undangan, ada 2 (dua) cara untuk melihat taraf sinkronisasi peraturan perundang-undangan yaitu: secara vertical, yang dianalisa adalah peraturan perundang-undangan yang derajatnya berbeda yang mengatur bidang yang sama; secara horizontal, yang dianalisa adalah peraturan perundang-undangan yang sederajat yang mengatur bidang yang sama. d. Penelitian perbandingan hukum, dapat dilakukan terhadap berbagai sistem hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat tertentu, atau membandingkan pengertian dasar dalam tata hukum tertentu, kemudian akan diperoleh pengetahuan tentang persamaan dan perbedaan berbagai sistem hukum, sehingga bermanfaat bagi penerapan hukum dalam masyarakat yang majemuk seperti di Indonesia; e. Penelitian sejarah hukum, menganalisa peristiwa hukum secara kronologis dan melihat hubungannya dengan gejala sosial yang ada. Penelitian hukum normatif dilakukan untuk mengidentifikasikan konsep dan asas-asas hukum yang digunakan untuk mengatur penanaman modal di Indonesia, khususnya yang digunakan sebagai kerangka dasar dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun

55 1995 Tentang Pasar Modal. Dalam hubungan ini digunakan logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif digunakan untuk menarik kesimpulan dari kasuskasus individual yang nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Sedangkan logika deduktif digunakan untuk menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual. 3.5 Pendekatan Masalah Dalam kaitannya dengan penelitian yuridis normatif, disini digunakan beberapa pendekatan, yaitu pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, dan pendekatan perbandingan. 1. Pendekatan Perundang-Undangan Digunakan berkenaan dengan peraturan hukum yang mengatur penanaman modal asing secara langsung dan tidak langsung sebagaimana telah ditetapkan dalam undang-undang. 2. Pendekatan Konseptual Berkenaan dengan konsep-konsep yuridis yang mengatur penanaman modal asing secara langsung maupun tidak langsung, agar mekanisme penanaman modal di Indonesia berjalan secara wajar, serta upaya menegakkan keadilan ekonomi, ketertiban, dan perlindungan hukum terhadap para penanam modal dalam menjalankan kegiatan penanaman modal di Indonesia. 3. Pendekatan Perbandingan Perbandingan hukum dalam penelitian ini berfungsi sebagai ilmu bantu bagi dogmatik hukum. Dalam arti, ia mempertimbangkan pengaturan-pengaturan dan penyelesaian-penyelesaian tertentu dari tatanan hukum lain dan menilai kekuatan untuk hukum sendiri. Pendekatan perbandingan dalam penelitian ini menggunakan komparasi mikro dalam rangka membandingkan isi aturan hukum dalam perundangundangan penanaman modal dan pasar modal di Indonesia. Penelitian kepustakaan dilakukan terhadap unsur-unsur yang dapat dibandingkan dari bahan hukum berupa perundang-undangan di Indonesia. Pertimbangannya adalah untuk

56 mengetahui batasan pengaturan penanaman modal asing secara langsung dan tidak langsung di Indonesia. 3.6 Bahan Hukum Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Bahan hukum primer yakni bahan hukum yang terdiri dari aturan hukum yang terdiri dari aturan hukum yang diurut berdasarkan hierarki mulai dari Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945), Undang-Undang (UU) atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU), Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Presiden (PERPRES), serta aturan lain di bawah Undang-Undang. Bahan hukum yang ada dianalisis untuk melihat pola penanaman modal di Indonesia, sehingga dapat membantu sebagai dasar acuan dan pertimbangan hukum yang berguna dalam kegiatan penanaman modal asing di Indonesia. 2. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari buku teks, jurnal-jurnal hukum, pendapat para sarjana, kasus-kasus hukum, serta simposium yang dilakukan para pakar terkait dengan pembahasan tentang penanaman modal asing di Indonesia. 3. Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus hukum, ensiklopedia, dan lain-lain. 3.7 Prosedur Pengumpulan Bahan Hukum Baik bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder dikumpulkan berdasarkan topik permasalahan yang telah dirumuskan berdasarkan sistem bola salju dan diklasifikasi menurut sumber dan hierarkinya untuk dikaji secara komprehensif.

57 3.8 Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum Adapun bahan hukum yang diperoleh dalam penelitian studi kepustakaan, aturan perundang-undangan, dan artikel dimaksud diuraikan dan dihubungkan sedemikian rupa, sehingga disajikan dalam penulisan yang lebih sistematis guna menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Bahwa cara pengolahan bahan hukum dilakukan secara deduktif yakni menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang telah dirumuskan terhadap permasalahan konkret yang dihadapi. Selanjutnya bahan hukum yang ada dianalisis untuk melihat pola penanaman modal asing di Indonesia. Sehingga dapat membantu dalam perkembangan hukum penanaman modal di Indonesia.