MAKALAH KOMUNIKASI DIGITAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

6.2. Time Division Multiple Access (TDMA)

Time Division Multiple Access ( TDMA )

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

Code Division multiple Access (CDMA)

Teknologi Seluler. Pertemuan XIV

SISTEM KOMUNIKASI CDMA Rr. Rizka Kartika Dewanti, TE Tito Maulana, TE Ashif Aminulloh, TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik

Teknik Modulasi dan Frekuensi GSM

BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI

SISTEM SELULAR. Pertemuan XIV

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

MULTIPLEXING DE MULTIPLEXING

BAB II TEORI PENUNJANG

KARYA ILMIYAH LINGKUNGAN BISNIS. Nama : Ahmad Hermantiyo NIM :

SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS???

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. maka antara satu BTS dengan BTS yang lain frekuensinya akan saling

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

TEKNIK AKSES JAMAK DALAM TELEKOMUNIKASI

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah

Aplikasi Multiplexer -8-

TEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. ::

MULTIPLEXING. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

Wireless Technology atau teknologi nirkabel, atau lebih sering disingkat wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel.

Multiplexing. Meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.

MULTIPLEXING. Frequency-division Multiplexing (FDM)

Kuliah 5 Pemrosesan Sinyal Untuk Komunikasi Digital

BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS. Konsep selular mulai muncul di akhir tahun 1940-an yang digagas oleh

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

Apa perbedaan antara teknik multiplex dan teknik multiple access??

Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda.

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE)

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Transmisi Modulasi & Multiplexing

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

IEEE n. Mariza Azhar, Gotama Edo Priambodo, Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Global System for Mobile Communication ( GSM )

Frequency Division Multiplexing

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

SISTEM KOMUNIKASI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

Pengertian dan Macam Sinyal Internet

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Multiple Access

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 5 - Join : Follow

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

Teknologi Komunikasi Data Seluler. Adri Priadana ilkomadri.com

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

BAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel

BAB I PENDAHULUAN. analog AMPS (Advanced Mobile Phone System), diikuti suara digital GSM

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014

TUGAS KOMUNIKASI DIGITAL CODE DIVISION MULTIPLE ACCES

Pengertian Multiplexing

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA. No.1013, 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2.3GHz. Layanan Wireless Broadband. Prosedur.

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST.

Application of Radio-Over-Fiber (ROF) in mobile communication

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

Teknik MULTIPLEXING. Rijal Fadilah S.Si Program Studi Teknik Informatika STMIK Balikpapan Semester Genap 2010/2011

MAKALAH MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang

Pendahuluan Semua media transmisi mempunyai kapasitas cukup besar untuk membawa lebih dari sebuah channel suara. banwidthnya jauh lebih besar daripada

Bluetooth. Pertemuan III

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

PERKEMBANGAN JARINGAN KOMUNIKASI WIRELESS MENUJU TEKNOLOGI 4G

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah

BAB III PERANCANGAN SFN

PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK

Memahami maksud dan tujuan sistem komunikasi bergerak Memahami frekuensi yang digunakan dalam sistem komunikasi bergerak Menjelaskan evolusi pada

BAB I PENDAHULUAN. Akhir yang berjudul Discrete Fourier Transform-Spread Orthogonal Frequency Division

MULTIPLEXING. Jajang Kusnendar/Komdat Halaman 1 3/25/2010

BAB II TEKNOLOGI DVB-H

IEEE g Sarah Setya Andini, TE Teguh Budi Rahardjo TE Eko Nugraha TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

Rangkuman Chapter 8. Faisal Afid H ( ) Fatah Amrullah ( ) Dhiya Akmal Firdaus ( ) Imanu

BAB I PENDAHULUAN. Analisa kelayakan..., Deris Riyansyah, FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat,

International Mobile Telecommunication-2000 (IMT-2000) Sistem Telekomunikasi Selular Abad 21

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAR TEORI

BAB II DASAR TEORI. DFTS-OFDM maupun nilai PAPR pada DFTS-OFDM yang membuat DFTS-OFDM menjadi

VDSL (Very High bit-rate DSL)

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

TEKNIK MODULASI DIGITAL LINEAR

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

Jaringan Komputer Multiplexing

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM RECEIVER DENGAN PSEUDO NOISE CODE

Transkripsi:

MAKALAH KOMUNIKASI DIGITAL OLEH : 1.RAHMAT JALANI (D41110014) 2.MUH REZA ADRIAN (D41110256) 3.LORA GALA P (D41110284) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2012

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Time Division Multiple Access (TDMA) merupakan teknologi komunikasi wireless yang dikomersialkan tahun 1993, TDMA diperkenalkan oleh Asosiasi Industri Telekomunikasi (Telecommunications Industry Association, TIA) yang terakreditasi oleh American National Standards Institute (ANSI), adalah teknologi transmisi digital yang mengalokasikan slot waktu yang unik untuk setiap pengguna pada masing-masing saluran, dan menjadi salah satu metode utama yang digunakan oleh jaringan digital telepon seluler untuk menghubungkan panggilan telepon. Sinyal digital dari jaringan digital dihubungkan ke pengguna tertentu untuk berhubungan dengan sebuah kanal frekuensi digital tersendiri tanpa memutuskannya dengan mengalokasikan waktu. Suara yang masuk kedalam saluran/kanal dikompresi kedalam format digital dan mempunyai ukuran yang kecil. Secara kapasitas TDMA mempunyai daya tampung menerima panggilan yang lebih luas dibanding model analog pada FDMA. TDMA juga merupakan metode pengembangan dari FDMA yakni setiap kanal frekuensinya dibagi lagi dalam slot waktu sekitar 10 ms. Sistem ini juga didukung oleh berbagai macam pelayanan untuk pengguna terakhir seperti suara, data, faksimili, layanan pesan singkat (sms), dan pesan siaran. Saat ini secara garis besar terdapat dua persaingan model sistem yang membagi pasar telepon seluler itu sendiri yaitu TDMA dan CDMA. Dan TDMA menjadi teknologi pilihan karena diadopsi oleh Eropa sebagai standar pada (Global System for Mobile Communications, GSM) dan Jepang dengan (Japanese Digital Cellular, JDC). Namun, pada generasi ke-tiga (3G) jaringan nirkabel, CDMA akan menjadi pilihan dibandingkan dengan TDMA.

I.2 Rumusan Masalah Cara kerja TDMA? Sistem yang menggunakan teknologi TDMA? Kelebihan dan Kekurangan dari TDMA? I.3 Tujuan Penulisan Makalah Mengetahui cara kerja TDMA Menjelaskan Sistem dengan teknologi TDMA Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan dari TDMA

BAB II PEMBAHASAN Pada metode TDMA tiap pengguna akan menggunakan seluruh spektrum frekuensi tertentu yang disediakan tetapi dalam waktu yang singkat yang disebut slot waktu (time slot). Tiap pengguna mendapatkan sebuah slot waktu yang berulang secara periodis dan hanya diijinkan untuk mengirim informasi pada slot waktu tersebut. Antar slot waktu diberi jeda waktu (guard time) untuk menghindari interferens antar pengguna. Jika slot waktu dalam frekuensi yang diberikan sedang digunakan semua, maka pengguna berikutnya harus diberikan slot waktu dengan frekuensi yang berbeda. II.1 Cara Kerja TDMA Pengguna 1 dapat mengirimkan data pada slot waktu untuk pengguna 1, pengguna 2 dapat mengirimkan berupa data pada slot waktu untuk pengguna 2, dan seterusnya. Perlu diingat bahwa sistem FDMA mengizinkan transmisi yang tidak teratur dalam domain waktu: tidak ada sinkronisasi waktu selama pengguna menghendaki. Keuntungannya adalah tidak berbagi dengan sistem TDMA dimana semua pemancar dan penerima harus memiliki akses pada waktu yang sama. Fitur penting dari teknik TDMA dan FDMA adalah bahwa beraneka ragam pengguna beroperasi dalam saluran non-interfering yang terpisah. Selain itu, saluran sebelumnya, pemancar dan penerima tidak ideal, kita mungkin memerlukan menyisipkan guard time antara antra slot waktu TDMA seperti terlihat pada gambar 6-4. Sebagai contoh dari sistem time division multiple access dapat dilihat pada gambar 6-5. Hal ini berdasarkan skenario uplink untuk sistem seluler, dimana seluruh pengguna K yang aktif ingin mengirim pesan ke base station. Semua pengguna yang aktif pada sistem ini menggunakan pita frekuensi yang sama dengan frekuensi tengah fc akan tetapi slot waktunya berbeda berdasarkan gambar 6-4. Pengguna pertama mengirimkan pesan menggunakan slot pertama,

Pengguna kedua mengirimkan pesan menggunakan slot kedua, dan seterusnya. Dengan daya penguat dan antena, sinyal yang dimodulasi dikirim melalui media udara menggunakan gelombang elektromagnetik. Untuk pengguna tertentu, pemancar dapat menggunakan mode daya yang rendah selama interval waktudari slot non-owing, sehingga dapat mengurangi konsumsi daya di pemancar. Gambar 6-4 slot untuk sistem TDMA Gambar 6-5 Contoh sistem TDMA

Pada penerima, semua sinyal yang ditransmisikan digabung bersama di antena penerima. Selanjutnya, rangkaian penguat pada penerima digunakan untuk menguatkan sinyal yang diterima dari antena, dan tapis band-pass digunakan untuk menyaring keluar sinyal yang tidak dinginkan (noise). Setelah itu semua sinyal dari pengguna adalah non-overlapping dalam domain waktu, kita dapat menggunakan demodulator tunggal untuk memperoleh kembali pesan yang dikirim dari semua pengguna. Selanjutnya, pesan yang didemodulasi akan didistribusikan ke pengguna yang sesuai menggunakan demultiplexer. Multiplexer bekerja seperti switch. Jika keluaran dari demultiplexer diperoleh dari slot 1, selanjutnya switch mengarahkan ke output saluran dari pengguna 1, dan seterusnya. Oleh karena itu, semua pesan dari pengguna dapat di peroleh kembali pada sisi akhir penerima. Pada sistem TDMA, pengguna k dapat mengirimkan berupa data dalam slot waktu yang ditugaskan untuk pengguna k. Oleh karena itu, setiap pengguna data tidak ditransmisikan secara terusmenerus. Berdasar scenario ini, timbul pertanyaan mengapa suara dapat ditransmisikan dan diterima secara terus menerus dalam sistem TDMA tanpa ada pembagian waktu. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan pembagian sinyal suara yang terus-menerus menjadi segmen kecil. Contoh, untuk empat orang pengguna pada sistem TDMA, asumsikan bahwa setiap slot menempati 1 ms. Selanjutnya setiap pengguna dapat menggunakan 1 slot setiap 4 ms. Sinyal suara selanjutnya dibagi dalam segmen masing-masing sebesar 4 ms. Setiap segmen selanjutnya mengubah dan dikompresi menjadi bentuk digital. Asumsikan bahwa total bits B dari data suara diproduksi untuk masing-masing segmen sinyal suara. Selanjutnya pemancar mengirim bit B selama waktu yang diperbolehkan yaitu 1 ms tiap slot, seperti terlihat pada gambar 6-6. Penerima menerima setiap data pengguna pada slot waktu yang sesuai dan merekonstruksi sinyal suara seperti yang

disebutkan sebelumnya yaitu 4 ms. Semua rekonstruksi segmen suara digabungkan dalam waktu, menghasilkan sinyal suara yang kontinu. Gambar 6-6 Pengiriman suara dalam sistem TDMA Secara teori, TDMA dapat di implementasikan untuk sinyal analog, tetapi dalam prakteknya ini lebih mudah untuk TDMA di implementasikan ketika data dalam bentuk digital. Banyak terdapat akibat yang tidak sesuai dalam sistem TDMA. Contoh, Singkronisasi waktu yang sempurna antara pengguna individu adalah tidak mudah untuk diterapkan dalam praktek. Oleh karena itu sistem harus dapat menerima kesalahan waktu sinkronisasi. Selain itu, frekuensi pembawa dari pengguna yang berbeda kemungkinan memiliki sedikit perbedaan, dan fase pembawa dari

pengguna yang berbeda kemungkinan akan diacak secara penuh. Oleh karena itu, pada sisi penerima, dibutuhkan rangkaian pengembali sinyal pembawa yang cepat sehingga demodulator dapat memilih dan memperoleh pesan diantara pengguna yang berbeda-beda. Catatan bahwa bit rate maupun bandwidth dari sistem komunikasi akan meningkat jika menggunakan sistem TDMA. Setelah pengenalan sistem FDMA dan TDMA, kita dapat mengnal banyak sistem yang menggunakan teknologi ini. II.2 Sistem dengan Teknologi TDMA A. Sistem telepon Seluler GSM yang menggunakan teknologi FDMA dan TDMA Pada sistem GSM, frekuensi RF berada pada 900, 1800 dan 1900 MHz. Berarti bahwa setiap perusahaan yang menyediakan layanan GSM harus menggunakan frekuensi yang telah tersedia tersebut. Setiap saluran RF terdiri dari 124 sub saluran, dan setiap sub saluran memiliki bandwidth sekitar 0,2 MHz dengan 8 sistem TDMA. Sehingga masing-masing GSM memiliki bandwidth antara 124 x 0,2 25 MHz. Masing-masing frekunsi pembawa dibagi menjadi 8 pengguna dalam mode TDMA. Kita dapat melihat bahwa total jumlah dari pengguna adalah 124 x 8 1000. Kita dapat mengatakan bahwa sistem GSM menyediakan maksimal pengguna sebesar 1000 orang untuk mengakses satu base station. Sistem GSM menggunakan Gaussian Minimal-Shift Keying (GMSK), sebuah teknik yang serupa dengan teknik FSK untuk modulasi digital. B. Sistem T1 sampai T4 menggunakan teknologi TDMA Sistem T1 sampai T4 merupakan saluran transmisi sepanjang data ditransmisikan menggunakan metode transmisi pulsa baseband. Tidak ada frekuensi pembawa, jadi seluruh sistem ini menggunakan cara TDMA. Bit rate untuk T1 adalah 1.544 Mbps

dengan 24 saluran, setiap saluran pengiriman data sebesar 64 Kbps. Sistem T2 memiliki 6.312 Mbps dan ini setara 4 buah T1, dan menjadi 96 saluran. Sistem T3 memiliki 44.73 Mbps dan ini setara dengan 7 buah T2 dan memiliki 672 saluran. Terakhir, T4 memiliki 274.17 Mbps, ini setara dengan 6 buah T3, dan mempunyai 4032 saluran. C. Digital Enhanced Cordless Telecomunication (DECT) menggunakan teknologi FDMA dan TDMA. Di rumah sering kita menjumpai telepon tanpa kabel. Sehingga, beberapa teknik komunikasi tanpa kabel harus digunakan. Sistem telepon tanpa kabel yang telah ada sebenarnya memperkenankan penghuni rumah tersebut untuk berkomunikasi satu sama lain. Oleh karena itu membutuhkan teknik multiplexing. Produk dari Digital Enhanced Cordless Telecomunication (DECT) sekarang dapat diterima secara luas diseluruh dunia untuk kepentingan dalam negeri, bisnis, industry dan aplikasi wireless local loop. Berbeda dengan sistem telepon seluler seperti GSM, terminal telepon tanpa kabel umumnya mengirimkan daya lebih rendah dibandingkan dengan sistem telepon seluler, mengharuskan penggunaan mereka pada jarak sampai 100 m atau lebih, dibandingkan dengan ukuran sel yaitu puluhan kilometer untuk sistem digital telepon seluler. Jarak antar saluran dari DECT adalah 1.728 MHz terletak pada pita frekeunsi 1880 sampai 1900 MHz. DECT menggunakan teknologi CDMA dengan 24 slot waktu tiap frekuensi pembawanya. Sehingga, sebuah pembawa DECT dapat mendukung beberapa panggilan dalam sebuah penerima RF. Teknik modulasi yang digunakan pada DECT adalah Gaussian Frequency Shift Keying (GFSK) yang juga bentuk khusus dari FSK. Mungkin akan timbul pertanyaan kenapa kita membutuhkan sistem yang rumit untuk aplikasi yang sedikit sederhana. Tentu saja, jika hanya sebuah telepon yang digunakan dan kita tidak mengizinkan penghuni yang ada dirumah untuk menggunakan

telepon tanpa kabel untuk berkomunikasi satu sama lain, kita tidak perlu menggunakan sistem yang canggih. Dengan sistem DECT, yang serupa dengan GSM, kita membolehkan anggota keluarga untuk berhubungan satu dengan yang lainnya walaupun kita jarang melakukannya. D. A Wireless Audio Sistem Teknologi komunikasi mengizinkan komunikasi tanpa kabel antara tuner atau computer, dan speaker. Yang terdapat dibawah ini merupakan tipe data untuk sistem komunikasi suara tanpa kabel. Memiliki frekuensi pembawa sebesar 2,4 GHz dan bandwidth 20 MHz. Ini menggunakan teknologi DQPSK untuk modulasi digital. Ini juga menggunakan teknologi TDMA untuk melayani tiga pembicara. Untuk mencegah noise dari merusak transmisi, sistem menggunakan teknologi DSSS pada spektrum tersebar. II.3 Kelebihan dan Kekurangan TDMA II.3.1 Kelebihan TDMA A. TDMA didesain untuk digunakan di setiap lingkungan dan situasi, dari penggunaan tanpa kabel di daerah bisnis ke pengguna yang sering bepergian pada kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan (TOL). B. Keunggulan lain dari TDMA selain meningkatkan efisiensi hubungan, dibandingkan dengan teknologi seluler lain yaitu antara lain: 1. Dapat dengan mudah disesuaikan dengan transmisi data serta komunikasi suara. TDMA menawarkan kemampuan untuk membawa kecepatan data dari 64 kbps sampai 120 Mbps (diperluas dalam kelipatan 64 kbps) yang memungkinkan operator untuk menawarkan komunikasi pribadi seperti faks, voiceband data, dan

layanan pesan singkat (SMS) serta aplikasi yang membutuhkan pitalebar secara intensif seperti multimedia dan videoconference. 2. Tidak seperti teknik spread-spectrum yang dapat mengalami gangguan di antara para pengguna yang semuanya berada pada pita frekuensi yang sama dan berhubungan pada saat yang sama, teknologi TDMA memisahkan pengguna dalam waktu, agar tidak mengalami gangguan dari hubungan simultan lainnya. 3. TDMA menyediakan daya hidup baterai yang lama. 4. TDMA menjalankan pengisian penyimpanan di stasiun dasar-peralatan, ruang dan pemeliharaan, merupakan faktor penting sebagai ukuran pertumbuhan sel yang lebih kecil. 5. Biaya penggunaan TDMA sangat efektif untuk mengubah teknologi arus sistem analog ke digital. 6. TDMA adalah satu-satunya teknologi yang menawarkan pemanfaatan yang efisien struktur sel hirarkis (HCS) menawarkan piko, mikro, dan macrocells. HCS mencakup sistem yang akan disesuaikan untuk mendukung lalu lintas tertentu dan kebutuhan pelayanan, membuat sistem kapasitas lebih dari 40-kali AMPS dapat dicapai dengan biaya yang efisien. 7. Sistem layanan TDMA sesuai dengan penggunaan dual-mode handset, karena adanya kepentingan sesuai dengan sistem analog FDMA. II.3.2 Kekurangan TDMA A. Penggunaan dari celah waktu yang sudah ditetapkan membuat sulit untuk mengendalikan panggilan ke kolom berikutnya, menambah kemungkinan dari sebuah panggilan akan terputus ketika panggilan tersebut bergerak di antara kolom kolom.

B. TDMA merupakan pokok dari penggabungan bagian-bagian distorsi, yang berdampak ketika potongan dari perbincangan melompat mengelilingi bangunan dan kesulitan lainnya seperti sikap pada saat perbincangan sampai pada telepon dari urutan.

BAB III PENUTUP KESIMPULAN: 1.Time Division Multiple Access (TDMA) adalah teknologi transmisi digital yang mengalokasikan slot waktu yang unik untuk setiap pengguna pada masing-masing saluran, dan menjadi salah satu metode utama yang digunakan oleh jaringan digital telepon seluler untuk menghubungkan panggilan telepon 2. Pada metode TDMA tiap pengguna akan menggunakan seluruh spektrum frekuensi tertentu yang disediakan tetapi dalam waktu yang singkat yang disebut slot waktu (time slot). Tiap pengguna mendapatkan sebuah slot waktu yang berulang secara periodis dan hanya diijinkan untuk mengirim informasi pada slot waktu tersebut. Antar slot waktu diberi jeda waktu (guard time) untuk menghindari interferens antar pengguna 3.Sistem teknologi dengan TDMA: -Sistem telepon Seluler GSM yang menggunakan teknologi FDMA dan TDMA -Sistem T1 sampai T4 menggunakan teknologi TDMA -Digital Enhanced Cordless Telecomunication (DECT) menggunakan teknologi FDMA dan TDMA -Wireless Audio Sistem 4.keunggulan sistem TDMA: -TDMA didesain untuk digunakan di setiap lingkungan dan situasi, dari penggunaan tanpa kabel di daerah bisnis ke pengguna yang sering bepergian pada kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan (TOL).

- Dapat dengan mudah disesuaikan dengan transmisi data serta komunikasi suara. TDMA menawarkan kemampuan untuk membawa kecepatan data dari 64 kbps sampai 120 Mbps - TDMA adalah satu-satunya teknologi yang menawarkan pemanfaatan yang efisien struktur sel hirarkis (HCS) menawarkan piko, mikro, dan macrocells, dll 5. Kekurangan TDMA: - Penggunaan dari celah waktu yang sudah ditetapkan membuat sulit untuk mengendalikan panggilan ke kolom berikutnya, menambah kemungkinan dari sebuah panggilan akan terputus ketika panggilan tersebut bergerak di antara kolom kolom. - TDMA merupakan pokok dari penggabungan bagian-bagian distorsi, yang berdampak ketika potongan dari perbincangan melompat mengelilingi bangunan dan kesulitan lainnya seperti sikap pada saat perbincangan sampai pada telepon dari urutan.

Lampiran Pertanyaan: Apabila suatu bandwidth frekuensi yang memiliki 4 user kemudian ada user baru yang ingin melakukan panggilan, apakah akan mempengaruhi user yang lama? Jawaban: Mempengaruhi, karena pengguna baru akan mengurangi time slot dari pengguna yang lama. Namun apabila dalam suatu bandwidth kuotanya sudah penuh, maka pengguna baru akan ditempatkan pada bandwidth yang lain.

DAFTAR PUSTAKA http://ebookbrowse.com/bab-6-2-dan-6-3-suthami-pdfd135295661/ http://id.wikipedia.org/wiki/tdma/ http://id.wikipedia.org/wiki/global_system_for_mobile_commu nications/ http://ansitea.blogspot.com