PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN SISWA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak:

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

Sofiyatul Hidayah 1, Sri Wahyuni 1, Hety Mustika Ani 1 1

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Pendahuluan. Setiawan et al., Penerapan Metode Eksperimen...

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Ninik Sarofah, et al., Penerapan Model Pembelajaran Blended Learning...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

Kata Kunci: Pendekatan Matematika Realistik, Volume Kubus dan balok, Aktivitas, Hasil Belajar.

UPAYA PENINGKATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Kata kunci: metode, question student have, kooperatif, pembelajaran, IPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MA ADDINUL QAYYIM KAPEK GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif TPS, Kemampuan membaca pemahaman, Penelitian tindakan kelas.

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

Kata Kunci: pendekatan SAVI melalui metode eksperimen, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Wondershare Quiz Creutor Untuk Meningkatkan Motivasi dan Kemandirian Belajar Siswa

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

Keywords: Method demonstrations, picture media, learning activities, learning out

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

BAB III METODE PENELITIAN

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONSTRUKSI SISWA KELAS IV SD NEGERI 145 PEKANBARU

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

Economic Education Analysis Journal

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Abstrak. Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan Metode Inquiry

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHEKS

Abstract. Linda Desiningrum et al, Implementasi Metode Role Playing...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

ABSTRAK. Keyword: Learning outcomes; physics; learning model; contextual; quantum teaching

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIBONU

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE


UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMPS CENDANA PEKANBARU

Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Sri Imawatin, Bambang Hari Purnomo Abstrak:

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

Economic Education Analysis Journal

Santi Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...

Hoiroh et al., Penerapan Strategi Peta Konsep...

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Nisa et al., Penerapan Metode Eksperimen...

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

Transkripsi:

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN (Studi Kasus pada Siswa Kelas X-A SMA Kartika Jember Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Perbedaan Permasalahan Mikro dan Makro Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014) 1 Puji Mukti Hariyadi, Dra. Sri Wahyuni, M.Si, Hety Mustika Ani, S.Pd, M.Pd Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Abstrak Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pelaksanaan metode pemberian tugas untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas X-A SMA Kartika IV-2 Jember. Objek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa dari kelas X-A SMA Kartika IV-2 Jember tahun ajaran 2013/2014. Penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa relatif rendah. Dengan penerapan metode pemberian tugas hasilnya telah meningkat relatif tinggi setelah pelaksanaan metode pemberian tugas. Kemandirian belajar siswa telah meningkat selama proses pembelajaran pada siklus 1 sampai siklus 2. Kata-kata kunci : pemberian tugas dan kemandirian belajar siswa.. Abstract The purpose of this research is the application of methods of giving task to improve student learning independence. The research object of this class action is a high school student from the class X-A Kartika IV-2 Jember academic year 2013/2014. Action research, which consists of planning, action, observation, and reflection. In this action research suggests that the relatively low student learning independence. By using the method of giving tasks relatively high result has increased after the implementation of the method of giving tasks. Independence of student learning has increased over the teaching in cycle 1 to cycle 2. Key words: giving tasks and student learning independence PENDAHULUAN Metode mengajar merupakan suatu pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan harapan siswa dapat belajar dengan aktif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran. Siswa mempunyai sikap yang berbeda-beda dalam belajar, sehingga diperlukan metode pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa agar lebih aktif dalam belajar. Siswa cenderung tidak banyak bertanya dan menggali informasi dari guru atau sumber belajar yang lain. Siswa hanya menerima pengetahuan yang datang padanya sehingga kemandirian belajar rendah (Ahmadi, C. 2004:19). Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh peneliti pada saat melakukan wawancara awal dengan guru ekonomi kelas X- A SMA Kartika Jember diketahui bahwa kenyataan yang dijumpai oleh guru dalam proses pembelajaran adalah: (1) ada siswa yang masih tergantung pada temannya saat ujian atau saat mengerjakan tugas (2) dalam mengerjakan tugas mandiri sering ada siswa yang menyalin pekerjaan teman, (3) inisiatif mencari sumber bacaan rendah sementara sebenarnya banyak

sumber yang dapat diakses,, (4) kedisiplinan dikerjakan oleh siswa di sekolah (Dimyanti dan 2 belajar siswa juga menunjukkan kurang, hal ini Mujiono. 2009:22-23). Pemberian tugas nampak dalam kehadiran di dalam kelas baik ketepatan waktu hadir maupun disiplin saat proses pembelajaran, (5) masih ada sebagian siswa yang hadir dalam proses pembelajaran tanpa persiapan tetapi hanya berprinsip datang, duduk, diam dan catat, (6) ada sebagian siswa yang tidak memiliki buku tetapi hanya catatan pelajaran, kalaupun mereka memiliki buku, buku tersebut masih bersih tanpa ada tanda kalau sudah digunakan untuk belajar, (7) sebagian kecil siswa menganggap guru adalah sumber utama belajar, (8) siswa menyenangi guru yang menyampaikan materi secara lengkap sehingga siswa mempunyai catatan yang lengkap dan rapi, (9) masih ada anggapan sebagian siswa bahwa yang penting memperoleh nilai bukan pada proses belajarnya. Berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi kelas X-A yaitu rendahnya kemandirian belajar siswa, maka guru bersama peneliti bersepakat untuk menentukan metode pembelajaran Pemberian Tugas sebagai alternatif untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi tersebut. Guru dan peneliti meyakini bahwa metode Pemberian Tugas ini nantinya mampu meningkatkan kemadirian siswa. Metode pemberian tugas merupakan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemandirian siswa yang diinginkan untuk pengembangan potensi siswa. Metode pemberian tugas adalah suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan ada tugas dari guru untuk diartikan sebagai cara guru dalam menyajikan bahan pembelajaran dengan memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tugas dikerjakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan, dan di tempat lainnya. Tugas dapat merangsang siswa untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok sehingga diharapkan tugas yang diberikan tersebut dapat meningkatkan kemandirian siswa. Karena itu, tugas dapat diberikan secara individual, atau dapat pula secara kelompok (Djamarah dan Zain, 2002:96-97). Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti memilih dan melakukan penelitian dengan judul Penerapan Metode Pemberian Tugas untuk Meningkatkan Kemandirian (Studi Kasus pada Siswa Kelas X SMA Kartika Jember Kelas X-A Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Perbedaan Permasalahan Mikro dan Makro Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014). METODE PENELITIAN Metode penentuan subjek penelitian menggunakan metode purposive yaitu seluruh siswa X-A yang berjumlah 20 siswa terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Penentuan kelas X-A sebagai subjek penelitian berdasarkan permasalahan guru dalam pembelajaran di kelas yaitu rendahnya kemandirian belajar siswa kelas X-A bila dibanding dengan kelas lain. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu

berusaha memaparkan data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan tindakan yang mencakup proses dan dampak yang terjadi dari siklus secara keseluruhan, selanjutnya dilakukan refleksi untuk mengkaji kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan. Analisis data observasi pada penelitian ini diperoleh dari hasil observasi guru tentang kemandirian belajar siswa selama proses pembelajaran yang kemudian diberi skor dan dideskripsikan. Analisis ketercapaian penerapan metode pada penelitian ini merupakan analisis skor rata-rata keseluruhan data dari kemandirian belajar siswa pada lembar observasi guru. HASIL Analisis data observasi pada penelitian ini diperoleh dari hasil observasi guru dan kemandirian belajar siswa selama proses sedang, yaitu tidak menyandarkan diri pada pada orang lain, inisiatif diri sendiri, sikap disiplin dalam belajar, rasa percaya diri dan sikap bertanggung jawab Tabel 1 Hasil Observasi Kemandirian Belajar Siswa Siklus I No Indikator Skor Kategori 1 Tidak menggantungkan diri pada orang lain 2.8 Sedang 2 Berperilaku dengan inisiatif diri sendiri 2.3 Sedang 3 Mempunyai rasa percaya diri 2.1 Sedang 3 pembelajaran yang kemudian diberi skor dan dideskripsikan. Kemandirian belajar siswa yang diamati dan kriteria penilaian dapat dilihat pada tabel pedoman interpretasi skor rata-rata kemandirian belajar siswa berikut ini Tabel 2 Pedoman Interpretasi Skor Rata-rata Kemandirian Belajar Siswa No Skor Ratarata Belajar Kriteria Kemandirian 1. 1,0 1,9 Rendah 2. 2,0 2,9 Sedang 3. 3,0 4,0 Tinggi Sumber: Yousda dan Arifin (1993: 163) Berdasarkan tabel 1 hasil observasi kemandirian belajar siswa siklus I menunjukkan rata-rata kemandirian belajar siswa menunjukkan tingkat kemandirian kategori sedang, dengan rata-rata ketercapaian kemandirian pembelajaran 2.44. Pada siklus ini, indikator yang tergolong kategori 4 Mempunyai sikap disiplin dalam belajar 2.2 Sedang 5 Siswa mempunyai sikap bertanggung jawab 2.9 Sedang Skor rata-rata Kemandirian belajar siswa 2.44 Sumber: Data primer yang diolah Sedang Hasil observasi kemandirian belajar tersebut belum memenuhi kriteria kemandirian belajar dikarenakan kurang dari 3.0. Dari indikator mempunyai rasa percaya diri menunjukkan skor 2.1 dengan kategori kemandirian belajar siswa masih sedang. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang belum yakin akan kemampuannya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, dapat dilihat dari tindakan siswa yang masih melihat pekerjaan orang lain dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Dari indikator mempunyai sikap disiplin dalam

belajar menunjukkan skor 2.2 dengan kategori kemandirian belajar siswa masih sedang. Hal ini 1 Tidak menggantungkan diri pada orang lain 2.95 Sedang 4 dikarenakan masih banyak siswa yang tidak datang ke dalam kelas tepat waktu. Dari indikator berperilaku dengan inisiatif diri sendiri menunjukkan skor 2.3 dengan kategori kemandirian belajar siswa masih sedang. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang tidak mencatat bagian-bagian penting dari materi yang dijelaskan oleh guru. Guna mengatasi hal tersebut guru sebaiknya memantau siswa saat mengerjakan tugas yang telah diberikan, sehingga masingmasing siswa memiliki rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas tersebut. Hal tersebut dikarenakan baik guru maupun siswa belum terbiasa dengan penerapan metode pemberian tugas, kebanyakan siswa masih belum siap dengan model pembelajaran ini, ketika pada tahap guru memberikan soal/permasalahan kebanyakan siswa berdiskusi dengan teman sebangku dan siswa di sekitarnya, siswa masih belum bisa percaya pada kemampuannya sendiri. Begitu juga dengan guru belum dapat mengalokasikan waktu dengan baik. Berdasarkan hasil proses penerapan metode pemberian tugas pada peningkatan kemandirian belajar siswa siklus I dapat disimpulkan kurang, namun untuk mendapatkan hasil yang optimal dan target dari penelitian ini maka perlu diadakan siklus II sebagai perbaikan dan pemantapan. Tabel 2 Hasil Observasi Kemandirian Belajar Siswa Siklus II No Indikator Skor Kategori 2 Berperilaku dengan inisiatif diri sendiri 3.3 Tinggi 3 Mempunyai rasa percaya diri 3.2 Tinggi 4 Mempunyai sikap disiplin dalam belajar 3.45 Tinggi 5 Siswa mempunyai sikap bertanggung jawab 3.2 Tinggi Skor rata-rata Kemandirian belajar siswa 3.2 Tinggi Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa kelas X-A pada siklus II ini mengalami peningkatan dari pertemuan pada siklus I. Kemandirian belajar siswa menunjukkan tingkat kemandirian belajar siswa yang tergolong kategori tinggi dengan skor rata-rata kemandirian belajar siswa 3.2 dengan peningkatan sebesar 0.76. Perolehan skor ratarata kemandirian belajar siswa tersebut menunjukkan adanya peningkatan skor kemandirian belajar siswa pada kelima indikator yaitu tergolong kategori tinggi. Skor tersebut sudah mencapai standar yang diinginkan peneliti bahwa indikator kemandirian belajar siswa yang dicapai sudah tinggi dibandingkan saat pelaksanaan siklus I yang menunjukkan kategori sedang. Hal ini disebabkan guru sudah memahami dengan baik pembelajaran dengan metode ini sehingga guru dapat dengan efektif menerapkan pembelajaran

dengan metode pemberian tugas. Disamping itu siswa sudah memahami dan sudah beradaptasi dengan metode pembelajaran ynag diterapkan, karena pada siklus II telah tercapai kemandirian belajar secara klasikal, maka pelaksanaan siklus selanjutnya dihentikan. Dengan demikian pada siklus II ini penerapan pemberian tugas pada mata pelajaran ekonomi kmpetensi dasar perbedaan permasalahan mikro dan makro telah berhasil meningkatkan kemandirian belajar siswa. Hasil observasi selama proses pembelajaran menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Kemandirian belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran ekonomi dengan penerapan metode pemberian tugas pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan pada seluruh indikatornya. Peningkatan masing-masing 4. Mempunyai sikap disiplin dalam belajar 5. Siswa mempunyai sikap bertanggung jawab Skor rata-rata Kemandirian belajar siswa 2.2 3.45 1.25 2.9 3.2 0.3 Sumber: Data primer yang diolah 2.44 3.2 0.76 Tabel 3 menunjukkan bahwa masing-masing indikator kemandirian belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Peningkatan indikator kemandirian belajar siswa. Perbandingan skor rata-rata kemandirian belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada gambar 1 berikut: 5 indikator kemandirian belajar siswa juga mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut: No. Indikator 1. Tidak menggantung kan diri pada orang lain 2. Berperilaku dengan inisiatif diri sendiri 3. Mempunyai rasa percaya diri Tingkat ketercapaian Siklus I Siklus II Tingkat kenaikan 2.8 2.95 0.15 2.3 3.3 1 2.1 3.2 1.1 Gambar 1 Diagram kenaikan kemandirian belajar siswa siklus I dan siklus II (Sumber: data primer yang diolah) PEMBAHASAN Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas X-A SMA Kartika IV-2 Jember pada mata pelajaran Ekonomi kompetensi dasar menjelaskan perbedaan permasalahan mikro dan

makro tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan pemberian tugas, 6 dapat meningkatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kemandirian belajar siswa. Hal ini karena penerapan metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemandirian dan hasil belajar siswa kelas X-A SMA Kartika IV-2 Jember pada mata pelajaran Ekonomi kompetensi dasar menjelaskan perbedaan permasalahan mikro dan makro tahun ajaran 2013/2014 menjadi kategori tinggi. Pada siklus I skor rata-rata kemandirian dengan menerapkan model pembelajaran dapat mempermudah siswa belajar dan memahami materi secara luas dalam proses pembelajaran. Hal ini didukung oleh pernyataan guru Ekonomi kelas X-A mengatakan bahwa...saya lihat siswa lebih bersemangat dalam belajar Ekonomi dengan menerapkan metode sebesar 2.44 yaitu pada kategori sedang. pemberian tugas dibandingkan dengan model Rendahnya kemandirian belajar siswa pada siklus I, karena baik guru maupun siswa belum terbiasa dengan penerapan metode pemberian tugas, kebanyakan siswa masih belum siap dengan model ini terlihat siswa tidak memperhatikan langkah-langkah yang dijelaskan oleh guru, ketika pada tahap guru memberikan pertanyaan/permasalahan kebanyakan siswa berdiskusi dengan teman sebangku dan yang disekitarnya. Berikutnya ketika tahap pengerjaan tugas, siswa lebih menunggu jawaban dari teman yang lain daripada mengerjakan dengan kemampuannya sendiri. Begitu juga dengan guru belum dapat mengalokasikan waktu dengan baik. Hasil penelitian siklus II menunjukkan tingkat kemandirian belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I. Skor rata-rata kemandirian belajar yang dimiliki siswa kelas X-A dari 2.44 yaitu pada kategori sedang pada siklus I menjadi sebesar 3.2 kategori tinggi pada siklus II, dengan peningkatan 0,76. Berdasarkan hasil penelitian siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa penerapan metode ceramah. Siswa terlihat tidak hanya mendengarkan sebaliknya siswa sering bertanya bila mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran. siswa banyak berinteraksi dalam pelajaran,.... (NW, 44 Tahun) Hal tersebut dikarenakan guru memberikan bimbingan dan arahan selama proses pembelajaran dengan penerapan metode pemberian tugas. Selain itu siswa mulai terbiasa dengan penerapan metode pembelajaran ini, sehingga siswa lebih paham materi dan lebih mudah dalam proses pembelajaran. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan salah satu siswa kelas X-A:...saya senang bisa belajar ekonomi dengan metode seperti ini karena saya merasa lebih paham, dengan metode pemberian tugas sehingga membuat saya untuk berupaya menyelesaikan soal yang diberikan oleh ibu guru dengan kemampuan saya sendiri....(da, 16 Tahun). Pembahasan diatas menunjukkan bahwa penerapan metode pemberian tugas pada

pembelajaran Ekonomi yang dilaksanakan dalam menyarankan kepada pembaca dan 7 dua siklus mencapai tujuan penelitian, proses pembelajaran Ekonomi kompetensi dasar menjelaskan perbedaan permasalahan mikro dan makro dengan penerapan metode pemberian tugas meningkatkan kemandirian dan hasil belajar siswa kelas X-A SMA Kartika IV-2 Jember semester genap tahun ajaran 2013/2014 kategori rendah menjadi kategori tinggi. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dan pembahasan mengenai Penerapan Metode Pemberian Tugas untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa kelas X-A di SMA Kartika pada Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Menjelaskan Perbedaan Permasalahan Mikro dan Makro Tahun Ajaran 2013/2014, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa di kelas X-A SMA Kartika IV-2 Jember pada mata pelajaran ekonomi kompetensi dasar menjelaskan perbedaan permasalahan mikro dan makro tahun ajaran 2013/2014. Peningkatan kemandirian belajar siswa dapat dilihat dari indikator kemandirian siswa yang meningkat dari kriteria merekomendasikan kepada guru bidang studi ekonomi agar dapat menenerapkan metode pembelajaran pemberian tugas pada mata pelajaran ekonomi sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran yang memperhatikan kesesuaian antara materi dengan tekhnik mengajar dan juga kepada teman-teman peneliti lainnya diharapkan dengan penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk melakukan penelitian tindakan kelas lebih lanjut guna menambah wawasan dalam upaya meningkatkan kemandirian siswa dengan menggunakan metode pembelajaran pemberian tugas DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, C. 2004. Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: PT. Rineka Cipta Djamarah, S.B. dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, S. B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Dimyanti dan Mujiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Yousda dan Arifin (1993) Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara kemandirian belajar yang sedang menjadi tinggi. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas dari penelitian tentang kemandirian belajar siswa kelas X-A SMA Kartika IV-2 Jember, maka peneliti